Sabtu, 02 Mei 2015

Formula Untuk Menghadapi Permasalahan Hidup.

  Hasil gambar untuk alkitab
 NAS: "Roma 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"
   Saudara-saudara, di dalam firman Tuhan saat ini Rasul Paulus menekankan tiga langkah untuk menghadapi permasalahan kehidupan yang serba kompleks ini, diantaranya adalah:
1. BERSUKACITALAH DALAM PENGHARAPAN.
   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa Pengharapan berasal dari kata dasar harap yang berarti mohon, minta, keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam kehidupan. Makanya, Pengharapan adalah suatu pemberian ajaib dari Allah, sumber kekuatan dan semangat di dalam menghadapi ujian-ujian kehidupan yang sangat keras dan berat. Menurut saudara2 apa sih makna pengharapan itu? Ada banyak makna yang tersirat di dalam kata pengharapan ini. Contohnya:
 1). Pada saat kita patah semangat, pengharapan menghidupkan kembali semangat kita.
 2). Pada saat kita digodai untuk menyerah, pengharapan memampukan kita untuk terus berjalan.
 3). Pada saat kita tersesat jalan dan kebinggungan mengaburkan arah tujuan, pengharapan menenangkan kepanikan.
 4). Pada saat kita bergumul dengan sakit penyakit yang melumpuhkan dan tidak kunjung sembuh, pengharapan menolong kita untuk bertahan mengatasi kesakitan.
 5). Pada saat kita mendapatkan diri kita kehilangan pekerjaan, pengharapan memberitahukan kita bahwa kita masih punya masa depan.
 6). Pada saat kita merasa ditolak dan dilupakan, pengharapan memberitahu kita bahwa kita tidak sendirian … kita akan dapat menghadapinya.
 7). Pada saat kita mengucapkan salam perpisahan kepada seseorang yang kita kasihi, pengharapan pada kehidupan yang akan datang memampukan kita mengatasi kedukaan tersebut, dst.
   Itulah sebabnya perlu ditekankan bahwa pengharapan adalah sebagai Sikap dan cara hidup kita manusia. NAH, Sekarang bagaimana sikap serta cara hidup yang berpengharapan itu dapat dilakukan?
1. Kita harus selalu berpikir dan bertindak atas dasar bahwa “pasti ada jalan keluar.” Sesulit apapun persoalannya, jalan keluar selalu tersedia. Yang perlu diingat, kesulitan adalah bukan akhir dari segala-galanya. Kesulitan adalah alat Bantu bagi kita untuk menemukan jawaban atau jalan keluar yang terbaik dari setiap masalah yang ada. Kesulitan bukanlah jalan buntu dari masalah tapi kesulitan adalah jalan keluar yang tertunda.
 2. Kita harus Tekun dan berdayajuang tinggi. Ini merupakan syarat untuk bias memiliki pengharapan yang berkemenangan.
 3. Kita harus Sanggup menghadapi segala tantangan kehidupan. Tantangan kehidupan adalah sebuah harapan bahwa di balik sebuah tantangan, selalu ada makna, hasil sesuatu yang didapatkan.
 4. Kita harus Berserah kepada kehendak Tuhan. Filipi 4:13 menyaksikan bahwa “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Tuhan mengharapkan penyerahan diri kepada-Nya. Hidup sebagai orang percaya bukanlah hidup yang hanya untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan, tetapi hidup untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak perlu sehingga semakin dekat kepada-Nya.
2. SABARLAH DALAM KESESAKAN.
   Saudara-saudara, di dalam hidup ini ada saat-saat dimana perasaan kita sangat sulit dan sesak. Kadang masalah tidak ada habisnya, penderitaan seakan tidak berakhir, dan serangan datang bertubi-tubi . Perlu diingatkan kepada kita bahwa ujian iman yang sejati justru terjadi ketika seseorang bertahan dalam imannya namun muncul masalah yang berat dalam hidupnya. Ada yang pernah berkata : “Mengapa sesudah menjadi orang Kristen,tapi mengapa saya masih selalu menghadapi banyak masalah?” atau orang lain lagi yang mengatakan “Saya rajin beribadah, rajin melayani, setia memberi persembahan dan persepuluhan kepada Tuhan, tetapi kenapa dalam hidup saya banyak masalah? Nah, Justru di saat-saat seperti inilah diperlukan ketahanan iman, ketabahan mental dan ketaatan penuh. Karena itu kepada jemaat di Roma Paulus menasihati, "...sabarlah dalam kesesakan,...".
  Kesabaran/sabar Dalam kamus berarti :tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah.
LALU, apa yang dimaksud dengan sabar dalam kesesakan?
a). Sabar dalam kesesakan artinya ketika sedang dalam masalah, kesulitan, tantangan atau beban hidup, kita tidak lagi bersungut-sungut atau mengeluh. Namun kita selalu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan. Semua persoalan yang terjadi kita pasrahkan kepada Tuhan di dalam doa.
 b). Sabar dalam kesesakan juga berarti kita mau menunggu waktu Tuhan untuk dinyatakan bagi kita. Jadi kita tidak akan pernah mengambil jalan pintas dan menuruti kemauan kita sendiri. Sebaliknya kita akan rela dan tekun menantikan waktu Tuhan tanpa harus mempersoalkan apakah masa penantian itu cepat atau lambat. Karena itu, kesabaran membuat kita tetap dapat menguasai diri dalam kondisi dan situasi sulit, serta kesabaran juga akan membuat kita tetap rileks dan bahagia di tengah kesesakan sekali pun. Saudara-saudara, di dalam hidup ini, masalah tidak akan pernah berhenti, masalah adalah sebuah realita dan bagian dari realita hidup sehari-hari. Tidak akan ada masa dalam hidup manusia tanpa masalah, oleh karena itu sikap dalam menghadapi masalah itulah yang sangat penting dan menentukan. Sikap yang baik dan positif dalam melihat semua masalah adalah melihatnya dalam persfektif yang benar. Ketika menghadapi masalah dan kesesakan dituntut kesetiaan kita pada Allah, dituntut kekuatan mental dan ketaatan yang penuh pada Allah (Amsal 3:5-10).
3. BERTEKUN DALAM DOA: Defenisi bertekun adalah berkeras hati dan sungguh-sungguh atau tetap berpegang teguh pd---- Ketika kita bertekun dalam doa mengajarkan bahwa kita tidak sanggup menghadapi hidup di dunia ini dengan kekuatan sendiri, bertekun dalam doa mengarahkan kita untuk bersikap berserah dan berharap pada Allah dan bergantung pada kekuatan pertolongan dan belas kasih-Nya. Kekuatan doa biasanya tidak langsung terlihat dengan kasat mata, tetapi orang-orang yang biasa mengandalkan kekuatan dan pertolongan Tuhan dapat melihat kedahsyatan dan keajaiban dari kekuatan doa, yang sesungguhnya merupakan demonstrasi kasih dan kebaikan Tuhan. Bertekun dalam doa, tidak jemu-jemu, siang dan malam, tidak akan pernah sia-sia. Ada kalanya jawaban Tuhan tidak akan segera datang. Mungkin waktunya belum tepat, mungkin Tuhan ingin menguji keteguhan dan ketekunan kita, tapi pada saatnya, Tuhan akan menolong dan memberkati kita sesuai janji-janjiNya. Itu adalah sebuah kebenaran yang sifatnya pasti. Karena itu, hindarilah ketidaksabaran yang bisa mengarahkan kita kepada rupa-rupa kesesatan ketika kita memilih untuk mencari alternatif atau jalan pintas yang bisa membinasakan.
Kesimpulan:
Adalah jauh lebih penting untuk membina hubungan karib dengan Tuhan, dan sarana untuk itu adalah melalui doa. Oleh sebab itu tetaplah bertekunlah berdoa tanpa jemu-jemu. Sejauh mana kita mampu bergantung dan mau mengandalkan Tuhan akan terukur atau terlihat dari kesetiaan kita dalam berdoa. "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:23). Tetaplah berharap,sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah di dalam doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar