Minggu, 28 Juni 2015

Coronary Heart Disease


PEMBAHASAN ANTARA LAIN :
1. Mechanism of cardiac Function --how heart work.
    -Anatomy, Physiology.
2. Coronary Artery Disease --Epidemiology; Pathogenesis; Management.
3. Tanya Jawab (Q & A).
HEART DEVELOPMENT:
Week 3- There is formation of 2 heart tubes.
Week 4-Heart begins to beat (65x/min).
The size of fetus by the end of 1st month of life 6mm (smaller than a grain of rice) but alreary functioned.
HEART FACTS:  Human heart weighs approximately 300 gms. Normal cardiac out put(at rest)=5.5 litres/min. at a speed of approximately 1-3 km/hour.  It pumps 8000 L  or 2000 gallons a day. So working hard, never rest in our whole life.
*Although having the same size as one's fist the heart has the mighty job to keep the blood flowing through the 56,000-96,000 km of blood vessel in our body.
*The heart is the most energy efficient organ. The energy it creates daily is enough to drive a truck for 32 km.
*It has its own blood and electrical supply.
EPIDEMIOLOGY
*CHD (Coronary Heart Desease) is the leading cause of death in the world (7.3 million/year)
*Australian data:
-Prevalence : 1.4 million
-Mortality: 54/day or 1 every 27 mins.
-Specifically, 1 heart attack/9 mins.
-$ 1.8 billion paid for CV(Cardio Vascular) medicines in 2012 - 2013.(21% of Total benefit).
*Declining mortality in developed nations but reverse trend in emerging nations (China, India, Africa, and Middle East)
   (Source: National Heart Foundation).
 RISK FACTORS
* Non-modifiable...
-Age,Gender,Family History --10%
* Modifiable
-Smoking,Hypertension,Diabetes, Obesity
Hypercholesterolaemia (LDL,HDL) --90 %/
INTERHEART: Impact of multiple risk factors on CV risk.
URUTANNYA sbb: Smoking, Diabetes, Hypertension, Obesity,Psychosocial factors.
MANAGEMENT OF CHD (Cardio Heart Disease)
*Primary Prevention: -Smoking Cessation; Regular monitoring and control of diabetes, BP, and Cholesterol; Diet and Exercise; Stress Management strategy; Avoidance of alcohol and caffeine.
*Secondary Prevention:
-Everything in Primary Prevention; Medication.
DIET AND CHD
*RICH in complex carbohydrate; RICH in fiber; RICH in color; LOW salt; LOW saturated fat; LOW Calories (depends on activity level).
RECOMMENDATION:
FAT : *Good : Mono & Polyunsaturated fat. Example: Avocado,Nuts,Olive Oil. *Bad : Saturated & Trans unsaturated fat. Example: Animal Fat, Dairy Product.
ENERGY/CALORIE: *Depends on activity level. *Snacking <600 kJ.
*Use calorie tracker.
FIBRE : Aim: 25 - 30 gm daily.
CARBOHYDRATE: *45-65% of daily energy intake. *Rice, pasta,bread,cereal,potato, fruits & veg. *Glycaemic index.
SODIUM/SALT: <2300 mg/day or 1 tsp. *Avarage ppl consume 3.4gm/day.
*77 % from snack, restaurant food, processed food.

DIETARY PRACTICAL SUGGESTION
*4-6 serves of wholegrain food....
*5 serves of vegetable and 2 serves of fruit
*Beware of added sugar --Aim for <12 gm or 1 tbsp./day.
*Avocado,Olive oil, nuts are rich in good fat.
-Consume >(-) 4 tbsp. of olive oil/day.
-30gm of nuts(15 g walnut, 7,5g hazelnut,7.5g almond).
*Drink plain water; *Read your food label.
ALCOHOL & HEART --menaikkan:
*Tryglyceride *Calorie intake *Blood Pressure
*Risk of Stroke,Cardiomyopathy, Arrhythmia. *Alcoholism.
EXERCISE & CHD :
*Physical activity helps restoring endothelial function, increasing efficiency of glucose metabolism, and reducing BP (in the long run).
*Recommendation:
-Aerobic exercise for a min of 30 mins/day for 5 days/week aiming for 60-75% target heart rate.
CATATAN TAMBAHAN :
*75 % terjadinya penyakit jantung adalah karena Life Style.
*Usahakan minimum 2x dalam setahun untuk check/periksa : Cholesterol, Gula, dan Tekanan Darah.
*Yang mengonsumsi 4 tbsp. of olive oil/daily --20% reduce.
*Hati-hati dengan garam. Kalau sudah ada TDT cukup 1/2 sd.teh/hari.
*Ada pepatah: Tak kenal maka tak sayang. Kita perlu mengenal akan jantung kita, dengan demikian kita akan menyayanginya. Sayangilah jantung Anda!.
Psalm 139:14 (NIV) Our body/organ/being, is wonderful designed by our Creator.
Terimakasih sudah membaca !

Sumber: Coronary Heart Disease Seminar, oleh Dr. Samuel Sidharta, Sp.Jantung di gedung UTS Sydney, hari Minggu, 28 Juni 2015. Diselenggarakan oleh: BISA (Bina Indonesia Sehal Alami).

Senin, 22 Juni 2015

Bagaimana Bertahan Menghadapi Krisis.

  
   Rencana keselamatan adalah sebuah rencana yang luar biasa, dan bagian dari rencana itu mencakup mengatasi rintangan yang terkadang menghalangi jalan dan menahan kita dari mencapai harapan serta mimpi kita.
   Kita semua menghadapi krisis selama waktu fana kita di bumi.
   Beberapa adalah kecil dan beberapa besar. Krisis kecil dapat berupa kehabisan bensin di jalan yang padat. Krisis besar dapat berupa kehilangan orang terkasih, kecelakaan yang melumpuhkan, atau tragedi keluarga. Beberapa krisis kita timpakan pada diri kita sendiri melalui ketidakpatuhan terhadap hukum-hukum Allah atau manusia. Beberapa menimpa kita bukan karena kesalahan kita sendiri. Mungkin sebagian besar dari kita telah mengalami apa yang disebut dengan “kejadian-kejadian buruk” dari kehidupan.
   Siapa pun yang pernah memainkan permainan di mana bola dilibatkan mengetahui semua tentang kejadian buruk. Itu adalah bagian dari permainan itu. Itu tidak bisa diprediksi dalam ukuran atau frekuensinya. Seorang pemain yang baik menyadari bahwa kejadian-kejadian buruk adalah bagian dari kehidupan dan berusaha untuk tetap hidup dengan iman dan keberanian. .
TERUSLAH BERENANG.
   Apakah Anda pernah menyaksikan film animasi berjudul Finding Nemo ?. Dalam film tersebut , Nemo ditangkap oleh seorang penyelam scuba dan berakhir di sebuah tangki ikan di kantor dokter gigi. Ayahnya, Marlin, bertekad untuk menemukan Nemo. Marlin bertemu seekor ikan bernama Dory selama perjalanannya. Mereka menghadapi rintangan demi rintangan sewaktu mereka berusaha untuk menemukan Nemo. Baik rintangan itu besar maupun kecil, pesan Dory kepada Marlin adalah sama: “Teruslah Berenang.”
   Jadi, jika ada rintangan dalam kehidupan ini, teruslah berenang . Rintangan datang ke dalam kehidupan kita masing-masing, namun untuk melewatinya dan untuk sampai ke tempat yang ingin kita tuju, kita harus terus berenang (bertahan tetap hidup dengan iman dan keberanian).
   Sikap orang Kristen dalam krisis.
1) Tetap percaya (trust) kepada Tuhan.
a) Tidak bersungut-sungut, apalagi marah kepada Tuhan. Ayub 1:21 - “katanya: ‘Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!’”. Ayub 2:9-10 - “Maka berkatalah isterinya kepadanya: ‘Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!’ Tetapi jawab Ayub kepadanya: ‘Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?’ Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya”. Salah satu bentuk sungut-sungut adalah dengan ingin kembali ke masa lalu. Pengkhotbah 7:10 - “Janganlah mengatakan: ‘Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?’ Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu”. Orang yang percaya Ro 8:28 tidak seharusnya berkata demikian (bahwa masa lalu lebih baik dari sekarang).
b) Tidak kuatir / takut / gelisah / panik. Apa alasannya untuk tidak takut / kuatir / gelisah / panik?
1. Tidak ada apapun yang bisa menggagalkan / mengubah Rencana Allah, termasuk segala ketakutan, kekuatiran, kegelisahan, dan kepanikan kita (bdk. Mat 6:27). Lalu apa gunanya takut, kuatir, gelisah, atau panik?
2. Rencana Allah dan pelaksanaannya (Providence of God), sekalipun kadang-kadang terlihat tidak enak / tidak menyenangkan, tetapi tujuannya selalu untuk kebaikan kita yang adalah orang percaya (Ro 8:28).
   Yer 29:11 - “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Sama seperti Ro 8:28, Yer 29:11 ini juga berlaku hanya untuk orang percaya. Waktu Yesus ditangkap murid-murid lari ketakutan, tetapi Yesusnya sendiri tetap tenang (Mat 26:47-56 Yoh 18:1-12). Mengapa bisa demikian? Salah satu alasannya adalah karena murid-murid tidak mengerti bahwa segala sesuatu ada dalam tangan Allah, atau mereka mengerti tetapi lupa atau tidak percaya akan hal itu, sedangkan Yesus mengerti, ingat, dan percaya akan hal itu (Yoh 18:11 - ‘bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepadaKu?’).
   Ini juga terlihat dari Yoh 19:10-11b yang berbunyi: “Maka kata Pilatus kepadaNya: ‘Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?’ Yesus menjawab: ‘Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas’”.
   Jadi, kalau suatu waktu terjadi bahaya yang bisa menyebabkan panik / kuatir / takut, ingatlah bahwa semua ada dalam tangan Tuhan, sudah ditentukan dan pasti terjadi, dan ditujukan untuk kebaikan kita. Karena itu tetaplah tenang dan percaya / trust kepada Tuhan.
2) Banyak berdoa. Yesus menghadapi krisis dengan berdoa di Taman Getsemani (Mat 26:36-44), dan karena itu Ia bisa menghadapi krisis itu dengan cara yang benar. Murid-murid, yang disuruh berdoa untuk menghadapi krisis (Mat 26:41), ternyata tidur / tidak berdoa (Mat 26:40,43), dan akibatnya mereka kalah dalam krisis itu. Karena itu dalam krisis saat ini, kita harus banyak berdoa.    Kita harus senantiasa meminta penyertaan, perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk saudara seiman yang lain. Jadi kita harus saling mendoakan.
3) Dekatkan diri kepada Allah (Yak 4:7-8), banyak belajar Firman Tuhan, buang segala dosa. Hal-hal ini penting supaya: • doa kita jangan terhalang oleh dosa kita (Yes 59:1-2 Yoh 9:31).
   • kita bisa lebih beriman sehingga tidak kuatir, takut, gelisah, atau panik.
   Loraine Boettner: “Although the sovereignty of God is universal and absolute, it is not the sovereignty of blind power. It is coupled with infinite wisdom, holiness and love. And this doctrine, when properly understood, is a most comforting and reassuring one. Who would not prefer to have his affairs in the hands of a God of infinite power, wisdom, holiness and love, rather than to have them left to fate, or chance, or irrevocable natural law, or to short-sighted and perverted self? Those who reject God’s sovereignty should consider what alternatives they have left” (= Sekalipun kedaulatan Allah itu bersifat universal dan mutlak, tetapi itu bukanlah kedaulatan dari kuasa yang buta. Itu digabungkan dengan kebijaksanaan, kekudusan dan kasih yang tidak terbatas. Dan doktrin ini, jika dimengerti dengan tepat, adalah doktrin yang paling menghibur dan menenteramkan. Siapa yang tidak lebih menghendaki perkaranya ada dalam tangan Allah yang mempunyai kuasa, kebijaksanaan, kekudusan dan kasih yang tidak terbatas, dari pada menyerahkannya pada nasib / takdir, atau kebetulan, atau hukum alam yang tidak bisa dibatalkan, atau pada diri sendiri yang cupet dan sesat? Mereka yang menolak kedaulatan Allah harus mempertimbangkan alternatif-alternatif lain yang ada) - Loraine Boettner, ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 32.
   John Owen: “Amidst all our afflictions and temptations, under whose pressure we should else faint and despair, it is no small comfort to be assured that we do nor can suffer nothing but what his hand and counsel guides unto us, what is open and naked before his eyes, and whose end and issue he knoweth long before; which is a strong motive to patience, a sure anchor of hope, a firm ground of consolation” (= Di tengah-tengah semua penderitaan dan pencobaan, yang tekanannya bisa membuat kita lemah / takut dan putus asa, bukan penghiburan kecil untuk yakin bahwa kita tidak bisa menderita apapun kecuali apa yang tangan dan rencanaNya pimpin kepada kita, apa yang terbuka dan telanjang di depan mataNya, dan yang akhirnya dan hasilnya Ia ketahui jauh sebelumnya; yang merupakan motivasi yang kuat pada kesabaran, jangkar pengharapan yang pasti, dasar penghiburan yang teguh) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 29. Ul 29:29 - “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini”.
   Charles Haddon Spurgeon: “Let the providence of God do what it may, your business is to do what you can” (= Biarlah providensia Allah melakukan apapun, urusanmu adalah melakukan apa yang kamu bisa) - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 7, hal 43.
   Jadi, kita boleh dan bahkan harus melakukan apapun yang penting (dalam batas Firman Tuhan) untuk menjaga dan memelihara kehidupan kita, seperti: ¨ tidak keluar rumah kalau tidak perlu. Sekalipun kita tidak boleh kuatir / takut, dan sebaliknya harus percaya kepada Tuhan, tetapi itu tidak berarti bahwa kita boleh sengaja mencari bahaya dan lalu ‘beriman’ pada perlindungan dan penjagaan Tuhan.
   Itu bukan beriman tetapi mencobai Tuhan! Bdk. Mat 4:5-7. ¨ buat persediaan makanan di rumah (bdk. Kej 41:34-36,47-49). ¨ menyiapkan pembelaan diri kalau keadaan betul-betul sudah memaksa. Ingat bahwa kekristenan tidak menentang pembelaan diri dalam keadaan terpaksa. Jangan menggunakan Mat 5:39 untuk mengatakan bahwa orang kristen tidak boleh membela diri. Ingat bahwa ‘tampar’ dalam Mat 5:39 itu adalah serangan yang tidak membahayakan jiwa. Dalam hal itu kita tidak boleh membalas. Tetapi kalau kita mendapatkan serangan yang membahayakan jiwa, kita boleh membela diri. Kita bukan hanya harus mengasihi orang lain, tetapi juga diri kita sendiri (Mat 22:39). ¨ mengungsi / siap mengungsi kalau memang dibutuhkan (Mat 4:12 Kis 9:23-26).
     4) Menolong saudara seiman. Pada waktu melihat ada orang kristen menderita, jangan berdasarkan Ro 8:28, saudara lalu berpikir: ‘Dia menderita, tetapi itu kan untuk kebaikannya. Jadi buat apa aku menolongnya?’. Ro 8:28 tidak pernah boleh digunakan dengan cara seperti itu. Sebetulnya kita juga harus menolong orang non kristen, tetapi bagaimanapun kita harus mengutamakan / mendahulukan saudara seiman, sesuai dengan Gal 6:10 - “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.
Kesimpulan:
    Allah, yang adalah Gembala dan Bapa kita yang mengasihi kitalah yang menetapkan, menguasai dan mengatur segala sesuatu, dan Ia melakukan semuanya untuk kebaikan kita. Karena itu, tetaplah tenang dan percaya, dan jangan takut / kuatir pada krisis / bahaya apapun. Tetapi pada saat yang sama, tetap usahakanlah untuk melakukan hal yang terbaik, sesuai dengan firman Tuhan..

Sabtu, 20 Juni 2015

Kejadian 1:1 - 2: 3 Merupakan Fakta Sejarah.


MAKING OUR WORLD
 Long ago, when God began to make everything, the Earth was dark and empty.
God said, "Earth need light". And light appeared. God made the sun to shine by day and the moon and stars to light the night.
God was pleased with what he had done.
Bagaimana caranya Allah menciptakan bumi ini?. Jawab: "Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada."(Maz.33:6,9). Inilah yang disebutkan dengan istilah EX-NIHILIO yang artinya bahwa Allah menjadikan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Kemudian, bagaimana keadaan bumi saat keluar dari tangan Pencipta kita?.
 "Keadaannya sangat indah (it was exceedingly beautiful). Pemukaannya dihiasi gunung-gunung, bukit-bukit dan padang yang datar, diselingi oleh sungai-sungai serta danau-danau yang indah; tetapi bukit-bukit dan gunung-gunung itu tidaklah curam dan berbatu-batu, atau penuh dengan tebing-tebing yang terjal serta mengerikan seperti halnya sekarang ini; batu-batu bumi yang tajam dan kasar terpendam di bawah Tanah yang subur, dan di mana-mana tumbuh pepohonan yang hijau serta segar. Tidak ada rawa-rawa yang menjijikkan atau padang pasir yang tandus. Ke mana saja pandangan diarahkan kelihatan semak belukar dan bunga-bunga yang indah dan menarik.
Udara, bebas dari unsur-unsur yang membahayakan, sangat segar dan menyehatkan." E.G. White, Sejarah Para Nabi hlm.35. Kejadian 1-11 adalah merupakan fakta sejarah. Namun para golongan liberal menyatakannya sekedar dongeng, ilustrasi ataupun perumpamaan, dsb. Bila kita perhatikan bahwa pada Kej.1:1 bukan menggunakan kata-kata : "once upon a time"( pada suatu waktu), seperti halnya digunakan dalam dongeng-dongeng pada umumnya, tetapi menggunakan kata-kata: "in the beginning"(pada mulanya). Jadi, hal ini menunjukkan bahwa Kejadian 1 bukanlah suatu dongeng atau ilustrasi, melainkan merupakan fakta sejarah. Demikian juga :
a) Kej 2:1 yang berbunyi: “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya” jelas menunjukkan bahwa Kej 1 adalah fakta sejarah. b) Kel 20:11 yang berbunyi: “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya”,
jelas juga menunjukkan bahwa Kej 1 merupakan fakta sejarah.
Kalau Kej 1 itu hanyalah dongeng, illustrasi, dsb, maka itu berarti bahwa Allah menetapkan hari ke 7 sebagai hari Sabat berdasarkan suatu dongeng! Ini betul-betul tidak masuk akal.
ALKITAB MENYATAKAN ALLAH.
Pada awal dari Alkitab, pada Kej 1:1 sudah dikatakan tentang ‘Allah’.
Alkitab memang menyatakan Allah kepada kita. Jadi, pada waktu menghampiri Alkitab, kita harus mempunyai keinginan untuk mengenal Allah.
Penerapan: Apakah saudara mempunyai keinginan untuk mengenal Allah? Dan apakah saudara belajar Firman Tuhan dengan tujuan supaya lebih mengenal Allah? Kalau tidak, tidak ada gunanya kita belajar Alkitab!
A) Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1-2).
Ada suatu teori / penafsiran yang salah tentang Kej 1:1-2 ini, yang disebut ‘Gap Theory’. Teori ini mengatakan bahwa di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 terdapat ‘gap’ (=celah / selang waktu) yang lamanya jutaan tahun atau bahkan ratusan juta tahun. Mereka menganggap bahwa dalam Kej 1:1, langit dan bumi dan segala isinya sudah sempurna. Lalu terjadilah pemberontakan Iblis , sehingga bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong seperti dalam Kej 1:2. Lalu dalam Kej 1:3-dst Allah melakukan penciptaan ulang. Dasar dari ‘gap theory’ ini adalah: 1) Mereka berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis dalam Kej 1:2 - ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya’. Karena itulah mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.
2) Dengan adanya ‘gap’ jutaan tahun ini maka Alkitab menjadi cocok dengan ilmu Geologia yang mengatakan bahwa umur bumi sudah jutaan tahun. 3) Kej 1:2 berbunyi: ‘Bumi belum berbentuk dan kosong’. NIV menterjemahkan sebagai berikut: ‘Now the earth was formless and empty’ (= Bumi adalah tidak berbentuk dan kosong). Ditinjau dari sudut bahasa Ibrani, kata ‘HAYETAH’ yang diterjemahkan ‘was / adalah’, juga bisa diterjemahkan ‘became / menjadi’. Kalau dipilih terjemahan ini, maka Kej 1:2 menjadi: ‘Dan bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong’. Terjemahan ini cocok dengan ‘gap theory’.
 ‘Gap theory’ ini harus ditolak dengan alasan / penjelasan sebagai berikut:
a) Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap. Penganut ‘gap theory’ tidak mau mempercayai bahwa Allah melakukan penciptaan secara bertahap, tetapi dalam teori mereka sendiri mereka berpendapat bahwa pada waktu Allah melakukan ‘penciptaan kembali’ dalam Kej 1:3-dst, maka Allah melakukannya secara bertahap. Ini menunjukkan ketidak-konsekwenan teori ini.
b) Ilmu Geologia sama sekali tidak mempunyai kepastian dalam menentukan umur bumi. Perlu diketahui bahwa ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan umur bumi, dan ternyata metode-metode ini menghasilkan hasil yang sangat bervariasi. Misalnya metode pertama menghasilkan bilangan 100 juta tahun, maka metode kedua ternyata menghasilkan bilangan 20 ribu tahun, dsb.
Disamping itu perlu diketahui bahwa para ahli ilmu pengetahuan itu kebanyakan adalah orang yang bukan kristen, bahkan anti kristen. Karena itu, kalau dengan metode tertentu mereka menemukan bahwa umur bumi adalah jutaan tahun, maka hasil itu dipublikasikan, sedangkan kalau dengan metode yang lain menghasilkan bilangan ribuan atau puluhan ribu tahun (sehingga cocok dengan Alkitab), maka hasil itu mereka sembunyikan.
Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa pada waktu Allah menciptakan segala sesuatu dalam Kej 1, maka semua itu diciptakan dalam keadaan sudah mempunyai umur tertentu (yang tidak kita ketahui).
Misalnya:
• Pada waktu Adam diciptakan pada hari ke 6, ia tidak diciptakan sebagai seorang bayi yang baru lahir, tetapi sebagai manusia dewasa. Karena itu, andaikata pada hari ke 7 seorang ilmuwan memeriksa Adam, maka mungkin sekali ia mendapatkan bahwa Adam sudah berumur 30 tahun, atau 50 tahun, padahal Adam baru berumur 1 hari!
• Pada waktu pohon-pohonan diciptakan oleh Allah pada hari ke 3, mereka tidak diciptakan sebagai tunas yang baru tumbuh, tetapi sebagai pohon yang sudah besar. Karena itu, andaikata pada hari ke 4 seorang ilmuwan memeriksa sebuah pohon, maka mungkin sekali ia akan mendapatkan bahwa pohon itu sudah berumur 100 tahun, padahal sebetulnya baru berumur 1 hari.
• Demikian juga pada waktu Allah menciptakan bumi dengan lapisan batu-batuannya, Allah menciptakannya dalam keadaan sudah mempunyai umur tertentu. Dan kita tidak tahu berapa umur bumi pada waktu diciptakan. Bisa saja 1000 tahun, atau satu juta tahun, atau bahkan ratusan juta tahun! Karena itu, kalaupun para ilmuwan jaman sekarang bisa menemukan suatu metode penentu umur bumi yang betul-betul dapat dipercaya, dan dengan metode itu didapatkan bahwa umur bumi sudah 5 juta tahun, maka itu tidak menunjukkan bahwa Kitab Sucinya salah. Siapa tahu bahwa Allah memang menciptakan bumi ini dalam keadaan sudah berumur mendekati 5 juta tahun? c) Kalau ‘gap theory’ mau mencocokkan Alkitab dengan Ilmu Geologia dalam persoalan umur bumi, lalu bagaimana dengan umur dari tulang-tulang manusia yang jutaan tahun (ini menurut ‘ilmu pengetahuan’; tetapi inipun tidak bisa dipercaya!)? Apakah mereka mau berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu juga sudah ada manusia (sebelum Adam)?
• Kalau dikatakan bahwa dalam Kej 1:1 sudah ada manusia, maka:
* itu berarti bahwa Adam bukan manusia pertama, dan ini bertentangan dengan 1Kor 15:45a yang berbunyi: “Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup’”.
* perlu dipertanyakan: bagaimana manusia sebelum Adam itu bisa mati, padahal belum ada dosa?
• Kalau mereka berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu belum ada manusia, maka mereka tetap tidak bisa mencocokkan Alkitab dengan ‘ilmu pengetahuan’.
d) Kalaupun di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 ada pemberontakan setan, mengapa alam semesta harus menjadi kacau / rusak? Iblis memang kuat, tetapi ia jelas sama sekali bukan tandingan Allah, sehingga ‘pertempuran’ antara Iblis dan Allah sama sekali ‘tidak seru’ dan tidak perlu sampai menghancurkan alam semesta. Pandangan yang mengatakan bahwa pertempuran Iblis melawan Allah itu sampai harus menghancurkan ciptaan Allah, adalah pandangan yang terlalu merendahkan Allah, karena secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa kekuatan Iblis dan Allah itu tidak terlalu berbeda jauh.
e) ‘Gap theory’ ini muncul bukan sebagai hasil dari Exegesis terhadap Kej 1:1-2, tetapi sebagai hasil dari Eisegesis terhadap Kej 1:1-2. Exegesis berarti kita menggali ayat sedemikian rupa sehingga dari ayat tersebut keluar suatu ajaran. Ini adalah cara yang benar dalam menangani Kitab Suci. Tetapi Eisegesis berarti kita memasukkan pandangan kita ke dalam ayat Kitab Suci, dan ini jelas merupakan cara penafsiran yang salah.
  Allah melakukan penciptaan selama 6 hari (Kej 1:3-31).
1) Hari pertama (Kej 1:3-5).
a) Allah menciptakan ‘terang’ (Kej 1:3). Ada yang mengatakan ‘terang’ itu sebagai ‘ketertiban dan kemungkinan untuk hidup’. Penafsiran ini bukan hanya tidak berdasar, tetapi juga tidak sesuai dengan kontex! Bacalah Kej 1:3-5 yang menghubungkan terang itu dengan gelap, juga dengan pagi dan petang. Jadi ‘terang’ di sini harus diartikan secara hurufiah, yaitu betul-betul adalah ‘terang’. Keberatan yang sering diajukan terhadap penafsiran hurufiah ini adalah: bagaimana bisa ada terang, siang dan malam, padahal belum ada matahari? Jawabnya: Tidak ada yang mustahil bagi Allah! (Luk 1:37). Memang setelah ada matahari maka Allah memberikan terang dengan menggunakan matahari, tetapi sebelum ada matahari Allah bisa memberi terang tanpa matahari.
b) Ada pertanyaan: Mengapa dalam ay 5b ‘night / petang / malam’ disebut dulu baru ‘day / pagi / siang’? Jawab: Yang menulis Kitab Kejadian adalah Musa yang adalah orang Israel. Berbeda dengan kebanyakan orang sekarang ini yang mempunyai pergantian hari pada pukul 12 malam, maka orang Israel / Yahudi mempunyai pergantian hari pada pukul 6 sore. Jadi, bagi mereka suatu hari dimulai dengan ‘night / petang / malam’ dan baru sesudah itu ‘day / pagi / siang’. Karena itu tidak aneh kalau Musa menyebut ‘petang / malam’ dulu, baru ‘pagi / siang’. Saudara mungkin berkata: ‘Tetapi yang melakukan penciptaan adalah Allah, bukan Musa’. Memang ya, tetapi Tuhan, yang sudah merencanakan untuk mewahyukan hal itu kepada Musa, menyesuaikan penciptaan dengan pemikiran Musa, supaya tidak membingungkan. Ini sama saja dengan nama-nama malaikat Gabriel, Mikhael, dsb yang ada dalam bahasa Ibrani. Mengapa digunakan bahasa Ibrani? Karena itu dinyatakan kepada orang Israel / Yahudi, maka namanya diberikan dalam bahasa mereka!
c) Pertanyaan: Apakah 1 hari di sini sama dengan 24 jam?
• Ada yang mengatakan 1 hari di sini sama dengan 1 masa yang lamanya jutaan tahun. Penafsiran ini lagi-lagi ingin menyesuaikan Alkitab dengan ‘ilmu pengetahuan’.
• Ada yang menganggap bahwa sebelum ada matahari, 1 hari sama dengan 1 masa, tetapi setelah ada matahari (hari ke 4), maka 1 hari sama dengan 24 jam.
• Ada yang menganggap semua hari dalam Kej 1 adalah 24 jam. Tentu pandangan ketiga inlah yang kita terima. Alasannya: dalam Kitab Suci tidak ada ‘hari’ yang berarti ‘masa’. Juga istilah ‘jadilah petang dan jadilah pagi’ menunjukkan bahwa 1 hari di sini sama dengan 24 jam. Catatan: Perlu juga diketahui bahwa pandangan pertama dan kedua muncul lagi-lagi karena manusia ingin menyesuaikan Kitab Suci dengan ‘ilmu pengetahuan’, padahal yang disebut ‘ilmu pengetahuan’ itu belum tentu benar!
2) Hari kedua (Kej 1:6-8). Allah menciptakan cakrawala. Cakrawala adalah segala sesuatu yang terbuka di atas kita. Jadi cakrawala ini bukannya sesuatu yang tipis, tetapi tebal sekali. Bandingkan dengan Kej 1:14 yang mengatakan bahwa Allah meletakkan benda-benda penerang ‘pada cakrawala’. Ini tentu tidak mungkin terjadi kalau cakrawala itu tipis. Cakrawala ini berfungsi untuk memisahkan air di atas dan air di bawah (Kej 1:7). Ada yang mengatakan bahwa dalam peristiwa banjirnya Nuh, air di atas cakrawala inilah yang diturunkan ke bumi oleh Tuhan (bdk. Kej 7:11b - ‘terbukalah tingkap-tingkap di langit’). Dalam Kej 1:8a dikatakan bahwa ‘Allah menamai cakrawala itu langit’, mungkin karena tidak ada batas antara cakrawala dengan langit.
3) Hari ketiga (Kej 1:9-13). Allah memisahkan antara lautan dengan daratan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Perhatikan bahwa tumbuh-tumbuhan sudah ada sebelum matahari ada! Kita tahu bahwa tumbuh-tumbuhan membutuhkan matahari untuk bisa hidup. Tetapi sebetulnya matahari bukanlah sumber hidup tumbuh-tumbuhan! Allahlah yang adalah sumber hidup dari tumbuh-tumbuhan! Ini Ia buktikan dengan menciptakan tumbuh-tumbuhan sebelum matahari. Demikian juga dengan terang. Kita selalu menganggap bahwa matahari sebagai sumber terang. Tetapi sebetulnya Allahlah yang merupakan pemberi terang dan ini Dia buktikan dengan menciptakan terang lebih dahulu dari pada matahari.
Penerapan: Kalau Allah selalu memberi kepada kita melalui sesuatu / seseorang, maka kita lalu punya kecenderungan untuk menganggap sesuatu / seseorang itu sebagai pemberinya.
Contoh: • Saudara biasa menerima uang dari orang tua / suami / majikan. Apakah saudara selalu menganggap orang-orang itu sebagai pemberi uang? Kalau hubungan saudara dengan orang-orang itu terputus karena kematian / gegeran, bagaimana sikap saudara? Takut? Kuatir? Ingat, bahwa Tuhanlah yang sebetulnya merupakan pemberi uang tersebut. Orang-orang itu hanya alat belaka dan Tuhan bisa memberi tanpa menggunakan mereka. Kalau Tuhan bisa memberi terang tanpa matahari, atau menumbuhkan tumbuh-tumbuhan tanpa matahari, tidak bisakah Ia memberi uang kepada saudara tanpa melalui orang tua / suami / majikan?
• Saudara biasanya disembuhkan dari penyakit oleh obat / dokter tertentu. Jangan lalu beranggapan bahwa obat / dokter itu adalah sumber pemberi kesembuhan. Mereka hanyalah alat yang dipakai oleh Tuhan untuk memberikan kesembuhan. Tuhanlah pemberi / sumber kesembuhan! Saudara tetap boleh memakai obat / dokter, tetapi berharaplah kepada Tuhan!
• Saudara biasa menerima berkat rohani (Firman Tuhan) melalui pendeta tertentu. Jangan menganggap pendeta itu sebagai sumber / pemberi berkat. Ingat, pendeta hanyalah alat Tuhan. Pemberi berkat rohani itu adalah Tuhan sendiri. Saudara memang harus memilih pengkhotbah yang baik karena sekalipun Tuhan bisa memberi berkat firmanNya melalui pengkhotbah yang jelek atau yang sesat sekalipun, tetapi Ia tidak biasanya melakukan hal itu. Tetapi janganlah saudara berharap dari / kepada pengkhotbahnya. Berharaplah kepada Tuhan!
4) Hari keempat (Kej 1:14-19). a) Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang. b) Kej 1:16 menyebutkan ‘matahari dan bulan’ sebagai benda penerang yang besar. Ada 2 hal yang perlu dipertanyakan di sini:
• Bukankah bulan itu bukan benda penerang? Bulan adalah benda gelap yang hanya memantulkan sinar matahari!
• Bukankah bintang-bintang jauh lebih besar dari matahari dan bulan? Jawab: Alkitab bukanlah buku ilmu pengetahuan. Alkitab sering menulis dari sudut pandang manusia. Dari sudut pandang manusia bulan itu bersinar / memberi terang, dan matahari dan bulan kelihatan lebih besar dari bintang-bintang. Jadi lalu ditulis demikian. Maz 19:6-7 dan Yos 10:12-13 (cerita tentang Yosua yang menghentikan matahari) juga ditulis dari sudut pandang manusia, dan karena itu kita tidak boleh menyimpulkan bahwa Alkitab mengajarkan bahwa matahari mengelilingi bumi.
William G. T. Shedd: “The inspired writers were permitted to employ the astronomy and physics of the people and age to which they themselves belonged, because the true astronomy and physics would have been unintelligible. If the account of the miracle of Joshua had been related in the terms of the Copernican astronomy; if Joshua had said, ‘Earth stand thou still,’ instead of, ‘Sun stand thou still’; it could not have been understood” (= Penulis-penulis yang diilhami diijinkan untuk menggunakan ilmu perbintangan dan fisika dari orang dan jaman mereka sendiri, karena ilmu perbintangan dan fisika yang benar tidak akan dimengerti pada saat itu.
Jika cerita tentang mujijat Yosua diceritakan dengan istilah-istilah dari ilmu perbintangan Copernicus; jika Yosua berkata: ‘Bumi berhentilah engkau’, dan bukannya ‘Matahari berhentilah engkau’; itu tidak bisa dimengerti pada saat itu) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol I, hal 104. William G. T. Shedd lalu menambahkan: “The modern astronomer himself describes the sun as rising and setting” (= ahli ilmu perbintangan modern sendiri menggambarkan matahari sebagai terbit dan terbenam) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol I, hal 104.
William G. T. Shedd menambahkan lagi: “The purpose of the scriptures, says Baronius, is ‘to teach man how to go to heaven, and not how the heavens go.’” (= Tujuan dari Kitab Suci, kata Baronius, adalah ‘untuk mengajar manusia tentang jalan ke surga, dan bukannya bagaimana surga / langit berjalan’) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol I, hal 104. c) Kej 1:17-18.
Tadi sudah ada terang tanpa matahari, tetapi sekarang setelah ada matahari dan benda-benda penerang yang lain maka Allah menggunakan mereka untuk memberikan terang.
Jadi jelas bahwa Allah sebetulnya tidak membutuhkan mereka, tetapi Allah mau menggunakan mereka. Calvin: “We may learn from the order of creation itself, that God acts through the creatures not as if he needed external help, but because it was his pleasure” (= Kita bisa belajar dari urut-urutan penciptaan, bahwa Allah bertindak melalui ciptaanNya bukan seakan-akan Ia membutuhkan pertolongan dari luar, tetapi karena itu adalah kehendakNya / keinginanNya). Penerapan: Allah bisa menyembuhkan saudara tanpa dokter / obat, tetapi pada umumnya Ia memberikan kesembuhan melalui obat / dokter. Allah tidak membutuhkan hamba Tuhan untuk memberikan berkat FirmanNya kepada saudara, tetapi Ia biasanya memberikan berkat FirmanNya melalui hambaNya. Jadi, gunakanlah apa yang bisa Allah pakai sebagai saluran! Jangan menjadi orang kristen yang selalu mau menerima langsung dari Allah!
5) Hari kelima (Kej 1:20-23). Allah menciptakan burung-burung dan ikan-ikan.
6) Hari keenam (Kej 1:24-31). Dalam Kej 1:24-25 Allah menciptakan binatang darat, dan dalam Kej 1:26-31 Allah menciptakan manusia. Jelas bahwa penciptaan binatang darat dan manusia adalah 2 penciptaan yang berbeda / terpisah, tetapi terjadi dalam satu hari!  "Di sini dengan jelas dinyatakan asal usul umat manusia; dan catatan Ilahi itu sangat jelas sehingga tidak memberikan kesempatan untuk mengambil kesimpulan yang salah. Tuhan telah menciptakan manusia di dalam peta-Nya sendiri. Di dalam hal ini tidak ada rahasia yang tersembunyi. Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu bertumbuh pelahan-lahan dari bentuk kehidupan binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah. Pengajaran seperti itu merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi. Silsilah umat manusia sebagaimana dinyatakan oleh ilham, berasal bukan dari perkembangan kuman-kuman, kerang dan binatang berkaki empat, tetapi dari Khaliknya yang agung." E.G. White, Alfa & Omega Jld.1 hlm.36.
(Ini jelas bertentangan dengan teori evolusi, yang mengatakan bahwa manusia berasal dari binatang / monyet yang mengalami evolusi / perubahan sedikit demi sedikit sehingga akhirnya (setelah jutaan tahun) menjadi manusia! Kalau saudara adalah orang Kristen yang percaya pada kebenaran Alkitab / Firman Tuhan, saudara harus menolak teori evolusi!).
Ingat bahwa teori evolusi ini hanyalah suatu hipotesa / dugaan, tetapi tidak punya bukti, dan karenanya sebetulnya tidak bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan. Tetapi dimana-mana, baik dalam siaran TV, majalah, dan bahkan dalam pelajaran sekolah, teori evolusi diperlakukan seakan-akan teori ini betul-betul merupakan ilmu pengetahuan. Dalam Koran ‘Surya’ hari Minggu, tanggal 22 November 1998, ada sebuah artikel yang berjudul “Coelacanth ‘ikan fosil’ yang masih hidup”. Dikatakan bahwa di perairan Indonesia (sekitar Manado) ditemukan ikan Coelacanth (baca: silakan), yang disebutkan sebagai ‘mbahnya komodo’, dan yang oleh ahli-ahli ilmu pengetahuan dianggap sudah punah pada sekitar 70 atau 80 juta tahun yang lalu. Ternyata pada waktu tulang-tulang dari ikan yang baru ditangkap itu dibandingkan dengan fosil ikan yang dianggap sudah berumur 80 juta tahun itu, ternyata bahwa: “kita hampir tidak dapat membedakan kerangka tulang mana yang purba (80 juta tahun lalu) dengan yang sekarang.
Dan ini menimbulkan pertanyaan mengapa? Mengapa organ ikan ini tetap statis untuk jangka waktu yang demikian lamanya tanpa mengalami evolusi?”. Saya berpendapat pertanyaan ini mudah sekali jawabannya, yaitu: karena evolusi tidak pernah ada!
C) Allah beristirahat pada hari ketujuh (Kej 2:1-3). Setelah melakukan penciptaan selama 6 hari, maka pada hari ke 7 Allah beristirahat (Kej 2:2-3). Ini tidak berarti bahwa Ia nganggur total!
Ia hanya beristirahat dari pekerjaan penciptaan (Kej 2:3), tetapi Ia terus memelihara ciptaanNya itu.


III) Hal-hal penting dalam penciptaan.


1) Kasih Allah kepada manusia. Ini terlihat dari:


a) Manusia diistimewakan:
• Allah berunding dulu sebelum menciptakan manusia (Kej 1:26-27). Ini adalah perundingan ilahi, karena dilakukan antar pribadi-pribadi dalam Allah Tritunggal. Ini tidak pernah Ia lakukan sebelumnya, pada waktu Ia menciptakan ciptaan yang lain.
• Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya (Kej 1:26-27).
Apa arti ‘Kita’ dalam Kej 1:26? Ada yang mengartikan ‘Kita’ sebagai ‘Allah + malaikat’. Tetapi ini tidak mungkin. Mengapa?
* Tidak mungkin Allah berunding dengan ciptaanNya / minta nasehat dari ciptaanNya, karena kalau demikian maka akan bertentangan dengan ayat-ayat di bawah ini. Yes 40:13-14 - “Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepadaNya sebagai penasihat?
Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?” Ro 11:34 - “Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya?”.
* Kalau kata ‘Kita’ menunjuk kepada ‘Allah dan malaikat’, maka itu berarti bahwa:
Þ Allah adalah pencipta / creator dan malaikat adalah rekan pencipta (co creator).
Þ Manusia dicipta menurut gambar dan rupa malaikat.
Kedua kesimpulan ini jelas tidak alkitabiah.
* Kej 1:26 mengatakan ‘gambar dan rupa Kita’; Kej 1:27 mengatakan ‘gambarNya’ dan ‘gambar Allah’. Jadi jelas bahwa kata ‘Kita’ dan ‘Nya’ menunjuk kepada Allah sendiri. Kej 1:26 ini menjadi salah satu dasar dari doktrin Allah Tritunggal. Karena kita mempunyai Allah Tritunggal, maka untuk diri Allah bisa digunakan kata ganti orang bentuk tunggal maupun bentuk jamak.
Apa artinya manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah?
à Manusia adalah makhluk intelek. "Dijadikan dengan suatu kesanggupan untuk mencintai dan melayani manusia. Manusia harus menyatakan peta (gambar) Allah, baik jasmani dan juga dalam tabiat. Mereka dijadian sifatnya selaras dengan kehendak Allah. Pikirannya sanggup memahami perkara-perkara Ilahi.  Kasihnya murni, selera dan keinginannya berada di bawah pengendalian pikiran. Ia suci dan berbahagia dalam menyatakan peta Allah dan di dalam penurutan akan kehendak-Nya."( E.G. White, Alfa & Omega Jld.1 hlm.37.
à Manusia adalah makhluk bermoral. Bagi binatang hal ini tidak ada, karena binatang bukanlah makhluk bermoral.
à Manusia adalah penguasa (Kej 1:26,28).  "Kepadanya telah diserahkan pemerintahan atas segala sesuatu yang dapat dilihat oleh matanya. Ia telah ditetapkan, sebagai wakil Allah, di atas makhluk-makhluk yang lebih rendah."(E.G. White, Alfa & Omega Jld.1 hlm.36, 37.
Penerapan:
Semua ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan yang mulia / tinggi. Karena itu janganlah menjadi orang yang rendah diri! Saudara adalah makhluk yang istimewa!


b) Allah mencipta / mengatur segala sesuatu untuk manusia, sebelum manusia diciptakan!
• Tempat sudah diatur dengan baik. Bayangkan andaikata Tuhan menciptakan manusia sebelum Ia memisahkan air dengan daratan!
• Makanan yaitu tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan (Kej 1:29), sudah disediakan lebih dulu. Penerapan: Banyak orang hidup dengan penuh ketakutan / kekuatiran, seolah-olah Allah menciptakan manusia pada hari pertama. Tetapi ini tidak benar! Allah menciptakan manusia pada hari ke 6 setelah semuanya siap untuk menerima kehadiran manusia. Ini menunjukkan bahwa Ia sangat memperhatikan kebutuhan hidup manusia. Karena itu, janganlah kuatir akan kebutuhan hidup saudara, baik rumah, pakaian, maupun makanan (bdk. Mat 6:25-34). Memang dalam kasus Adam dan Hawa, Allah tidak memberi mereka pakaian, karena pada saat itu mereka tidak membutuhkannya. Tetapi pada saat mereka membutuhkannya, Allah memberi mereka pakaian (Kej 3:21).


2) Semua ciptaan Allah itu baik.
Untuk itu perhatikan Kej 1:4,10,12,18,21,25,31.
Memang sekarang ada banyak hal-hal yang tidak baik seperti perang, bencana alam, kejahatan, penindasan, dan sebagainya. Melihat hal-hal itu banyak orang lalu menganggap bahwa Allah itu tidak ada, atau bahwa Allah itu tidak baik. Tetapi hal-hal jelek itu ada bukan karena salahnya Allah, tetapi karena salahnya manusia sendiri. Semua itu ada karena dosa manusia.
Jadi, jangan menyalahkan Allah kalau ada hal-hal yang tidak baik yang saudara alami!!
Semuanya ini seharusnya menyebabkan kita terus bersyukur dan memuji Tuhan! -AMIN-

Jumat, 19 Juni 2015

Yesus di Yerusalem.


Pelajaran Alkitab dari: Luk. 19:28-40; Za.9:9; Luk.19:45-48; Mat.21:12-17; Luk.20:9-26.


Ayat Hafalan : Lukas 19:41.
1. Hubungan antara Yesus dan Yerusalem adalah salah satu hal yang menarik dan ingin diketahui. Dia telah menolong Daud menaklukkan kota itu dan membuatnya sebagai markas (headquarter)/pusat untuk bangsa Ibrani.  Kemudian Dia telah menyelesaikannya sebagai markas agama  dengan pembangunan kaabah Salomo. Tapi akhirnya, Ia gagal untuk mencapai apa yang benar-benar Dia ingin lakukan.
2. Namun Yesus menghabiskan hampir seluruh kehidupan-Nya di Galilea (bukan di Yudea).  Ketika di Yerusalem, Ia menghabiskan hampir seluruh waktu-Nya di kaabah itu sendiri.  Kita mengetahui bahwa setelah lahir di Betlehem, Ia dibawak ke Yerusalem untuk penyunatan-Nya dan kemudian untuk penyerahan-Nya/ for His dedication (Luk.2:22-38) Dia pergi lagi ke Yerusalem pada usia 12 tahun.(Luk.2:41-50).
3. Hanya Yohanes yang menguraikan bahwa Yesus bekerja di Yerusalem sering sekali selama 1 1/2 tahun pertama dari pelayanan-Nya saat Dia bekerja di Yudea.  Namun, kita hampir tidak memiliki informasi tentang apa yang dilakukan selama waktu itu (D.A. hlm.231).
4. Yesus - sebagai Allah telah menangisi Yerusalem--kita tahu melalui banyak cerita Perjanjian Lama. Akhirnya Ia muncul sebagai manusia dan menangisi Yerusalem sekali lagi.
5. Baca Roma 5:10.  Bagaimanakah kematian Yesus mengubah kita dari musuh menjadi teman Allah?. Dapatkah beberapa transaksi legal melakukan itu?.  Tentu saja tidak!.  Melalui kehidupan dan kematian Yesus, kita belajar kebenaran tentang kebohongan setan dalam pertentangan yang besar itu (dalam Great Controversy).  Allah menyatakan bahwa dosa menuntun kepada kematian (Sin leads to death)--(Kejadian 2:17).  Satan deceived Eve into believing that was a lie (Kejadian 3:4).
   Siapakah yang kita percaya?.  Apakah kita benar-benar percaya bahwa dosa memisahkan kita dari Allah dan menyebabkan (menuntun) kita kepada kematian? (Yesaya 59:2).
6. Baca Lukas 19:28-40; Matius 21:1-11; Mark.11:1-11; Yoh.12:12-19.  Yesus ke Yerusalem untuk ditangkap dan dibunuh (Lukas 18:31-34).  Para murid menyertai-Nya melalui jalan yang curam dan berbahaya--dari Jerikho ke Yerusalem.  Mereka yakin bahwa Ia akan menjadi Raja Baru Israel. Ketika Yesus berkata siap untuk memasuki kota dengan mengendarai seekor keledai (Zakh.9:9) setiap saat mereka memiliki harapan yang tinggi.
7. Mengapa para murid begitu yakin bahwa Yesus akan menjadi Raja dunia?.  Ketika mereka(para murid) setuju untuk mengikuti Yesus dan menjadi "penjala manusia", mereka yakin bahwa mereka akan dihormati, dihargai dan dipuji sebagai pejabat tingkat tinggi, bertanggungjawab untuk menyingkirkan orang-orang Romawi.
8. Pada saat kelahiran Yesus, orang-orang bijak dari Timur telah mengumumkan kedatangan Raja orang Yahudi (Matius 2:2). Pada pembukaan minggu terakhir dari kehidupan Kristus, Dia masuk ke Yerusalem dengan sambutan pujian yang menggema, "Allah Raja yang datang dengan nama Tuhan"(Lukas 19:38), tetapi hal ini akan segera berakhir dengan kemenangan di Golgota ketika Yesus berkata: "It is finished"- sudah selesai (Yoh.19:30).  Bagaimanakah bisa kematian menjadi tanda kemenangan?.  Hanya Yohanes sendiri sebagai penulis injil yang menuliskan tentang pertentangan besar antara Kristus dan setan ini (The Great Controversy between Christ & satan).  Berapa banyak yang mendengar kata-kata itu?.
9. Berulangkali, Yesus berbiccara kepada para murid-Nya tentang rincian kematian-Nya (Mts.16:21-28; Mark.9:31-32; Luk.18:31-34).  Yesus dikenal dunia sebagai seorang guru terbesar (Greatest teacher).  Apakah  Dia tidak bisa menjelaskan apa yang akan terjadi kepada-Nya dan seperti apa kerajaan-Nya itu supaya murid-murid-Nya mengerti?.  Dalam D.A. hlm.165 dikatakan: "Karena kegelapan kerohanian mereka maka para murid Yesus sering gagal memahami pelajaran2-Nya. Tapi banyak dari pelajaran2 ini telah dibuat jelas kepada mereka dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi berikutnya.  Ketika Dia tidak berjalan lagi bersama mereka, perkataan2-Nya tinggal dihati mereka".
10. Masuknya Yesus dengan kemenangan ke Yerusalem tiba kepada akhir yang mengejutkan ketika Dia berhenti diatas tebing menghadap bait suci dan mulai menangis tak terkendali.  Kerumunan orang banyak secara perlahan mulai bubar dan Yesus pergi ke bait suci.  Dia melihat kesekeliling sebentar. Tidak begitu lama, Dia kembali ke Betania untuk bermalam disana (Mark.11:11-12).  Pemandangan Yerusalem menusuk hatinya.  Yerusalem yang telah menolak Anak Allah dan telah mencemoohkan kasih-Nya, menolak dan tidak yakin kepada mujijat-Nya dan hendak mengambil kehidupan-Nya" (D.A. 576.1).
11.MENYUCIKAN BAIT SUCI.  Baca Lukas 19:45-48; Mts.21:12-17; Mark.11:15-19.
   Ke empat Injil menyebutkan tentang penyucian bait suci.  Sementara Yohanes berbicara mengenai penyucian yang pertama (Yoh.2:13-25) terjadi pada kunjungan Yesus ke Bait Suci pada Hari Raya Paskah tahun 28 TM, penulis lainnya menceritakan penyucian kedua pada akhir pelayanan Yesus, kali ini pada Hari Raya Paskah tahun 31 TM.  Jadi, kedua penyucian Bait Suci membungkus pelayanan Yesus, menunjukkan betapa pedulinya Ia akan kekudusan Bait suci serta pelayanannya.
   Pelataran luar Bait Suci seharusnya untuk pelajaran bagi bangsa-bangsa lain (Gentiles), namun itu telah berubah menjadi PASAR.
12. Alkitab adalah kisah cinta Allah yang panjang bagi umat-Nya.  Tapi tragisnya, begitu sering cinta itu ditolak. Sebagai orang-orang yang hidup pada waktu yang paling istimewa dalam sejarah dunia ini dengan memiliki bukan saja Alkitab tetapi semua tulisan E.G. White yang selalu tersedia.  Apakah kita menolaknya sebagai pekabaran Allah?. Bagaimanakah kita memperlakukan nabi kita?. Berapa banyak dari kita yang menolak nasehat E.G. White dan gagal membaca dan mengikuti syaran atau nasehat-nasehatnya?. Apakah perilaku kita berbeda dari perilaku para ahli Taurat dan Farisi pada zaman Yesus?.
13. ALLAH VERSUS KAISAR.  Baca Lukas 20:20-26. Apakah yang harus kita pelajari tentang pertanyaan perpajakan oleh pemerintah dunia?. Betapa luarbiasa jawaban Yesus ketika Dia berkata dalam Lukas 20:25 "Kalau begitu berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah".  "Hidup dibawah kaisar, yang uangnya digunakan untuk keperluan sehari-hari, memiliki kewajiban untuk kaisar.  Kita berada dibawah perlindungan dan ada manfaat-manfaat yang diterima dari pemenerintah maka kita berhutang setia juga kepada pemerintah.  Tetapi kemudian ada kewajiban lain, yang lebih besar, yang bersumber dari kenyataan bahwa kita diciptakan menurut citra Allah dan bahwa kepada-Nya kita berutang kesetiaan paling utama.  Tetapi tentu saja, kesetiaan utama kita adalah kepada Allah". D.A.hlm.602.
14. Bisakah kita menjadi warga negara yang baik dari bangsa kita di dunia ini dan pada saat yang sama menjadi warga negara Kerajaan Allah yang baik?. (Ibrani 11:10).  Baca Wahyu 13:13-18--Apa yang akan terjadi ketika diberlakukan kelak undang-undang hari minggu Internasional?.
15. PERJAMUAN KUDUS.  Baca Lukas 22:13-20--Orang-orang Yahudi secara khusus diperintahkan untuk merayakan Paskah setiap tahun dengan memakan domba panggang dan sayur-sayuran pahit bersama dengan roti (Kel.12:8).  Mereka juga boleh jadi melakukannya, tetapi kenapa tidak disebutkan?.  Namun, Yesus juga menawarkan kepada mereka juice anggur tak beralkohol dan roti tak beragi sebagai permulaan upacara baru yang menggantikan PASKAH.
16. PASKAH adalah untuk merayakan pembebasan Allah terhadap anak-anak Israel dari perhambaan bangsa Mesir--dan ini tentu tidak bisa mereka lakukan dengan kuasa mereka sendiri.  Perjamuan Kudus dengan hal yang sama--Kehidupan dan kematian Yesus menyediakan sarana dengan mana kita ditebus dari perhambaan dosa (1 Kor.11:24-26).  Ada 2 pelajaran penting yang kita perlu tau dari Perjamuan Kudus.  Kristus telah mati untuk masing-masing kita.  Sebagai satu komunitas--apabila kita meminum anggur tak beralkohol dan roti tak beragi, we are sharing Christ's body dan mengakui kesetaraan(equality) yang ada diantara kita.
17. Bagaimana tubuh dan darah Kristus "membeli" (purchase) keselamatan kita?.  Kematian-Nya adalah sebuah contoh bagaimana kejahatan itu akan mati pada akhirnya.  Apakah kita bersedia menerima tawaran keselamatan-Nya dan kehidupan kekal dalam kerajaan sorga dan di dunia baru?.  "Memakan daging dan meminum darah Kristus (yang dilambangkan oleh roti yang tak beragi dan air anggur tak beralkohol) adalah berarti menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi, percaya bahwa Dia mengampuni dosa-dosa kita dan kita sempurna didalam Dia.  Kita menjadi bagian dari sifat-Nya.  Seperti makanan pada tubuh, demikianlah Kristus pada jiwa.  Makanan tidak bermanfaat bagi kita, kecuali itu menjadi bagian dari keberadaan kita (Our being).  Jadi, Kristus tidak ada nilainya bagi kita jika kita tidak mengenal Dia sebagai Juruselamat pribadi". D.A.389.
   Para penganut evolusi dan ateis--telah menyatakan berulangkali bahwa segala sesuatu yang  telah terjadi dalam sejarah dunia kita ini hanyalah hasil dari proses fisik.  Mereka mengatakan bahwa tidak ada makna utama untuk apapun juga.  Mungkin hal ini bisa membuat kita depresi. Tapi kita memiliki  obat untuk itu. Jika kita mengikut Yesus, kita akan diberkati/berbahagia.
18.Bisakah kita membedakan dengan jelas antara makna Paskah dan Perjamuan Tuhan?.  Paskah --melihat kebelakang keluarnya  bangsa Israel dari perhambaan Mesir oleh pertolongan Allah.  Perjamuan Tuhan--melihat kedepan kepada adanya REUNI pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali.  Paskah--melibatkan kurban  domba.  Perjamuan Tuhan membutuhkan roti tak beragi dan juice anggur tak beralkohol.
19. Baca Filipi 2:5-11.  Tentang Yesus yang merendahkan diri-Nya datang kedunia ini, mengosongkan diri-Nya.  Apakah kita bersedia mengikuti Anak Domba kemana Dia menuntun kita?.

Rabu, 17 Juni 2015

Enak Dan Sungguh Indah Mengampuni Itu.

 
Ada seorang ibu yang mempunyai seorang anak putri bernama Dita. Dita, sebelum ayahnya meninggal, dia adalah seorang yang sangat mengasihi orang tuanya. Setelah ayahnya meninggal, Dita menjadi anak yang sangat nakal. Hampir tiap hari ada saja ulah Dita dimana dia suka mengambil makanan dari orang lain tanpa bayar, mencuri mainan tetangganya, merusakkan mainan tetangganya, memecahkan kaca, dan lainnya. Sikap Dita seperti itu membuat tetangganya membenci Dita dan ibunya. Hampir satu kali Dita dikeroyok oleh tetangganya dan hendak dipukuli. Saat itu ada seorang tetangganya yang adalah RT setempat menghimbau warganya untuk mengampuni Dita. Seorang tetangga menjawab ”Memang enak mengampuni?” Jawab Bu RT, “Memang enak kok mengampuni itu”.
Satu kali seperti biasa Dita membuat ulah dan ia hampir masuk ke dalam sumur dan di dalam sumur itu ada seekor ular. Dita ketakutan. Sementara itu, tetangganya yang teringat perkataan ibu RT itu menolong Dita dan memang ternyata mengampuni itu enak sekali.
Dari cerita di atas kita bisa melihat mengampuni tidaklah mudah tapi ketika kita belajar mengampuni akan terasa indah.
Bicara tentang pengampunan, mudahkah untuk melakukannya? Sampai berapa kali harus mengampuni? Bisakah kita mengalah demi memperoleh kemenangan? Mari kita mencoba mengupas lebih dalam tentang enaknya dan indahya mengampuni.
Dalam Matius 18:21-35, Petrus seorang murid Tuhan yang sangat ambisius pernah bertanya "Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni musuhku? Sampai tujuh kalikah?” (Bagi Petrus 7 adalah angka yang sangat besar dan batas untuk bisa mengampuni orang). Jawab Yesus: ”Bukan cuma 7x tapi 70x7x." Artinya mengampuni tanpa batas, mengampuni terus menerus. Yesus menjelaskan tentang pengampunan dengan perumpamaan ada seorang yang berhutang kepada raja 10.000 talenta. 1 talenta= 6000 dinar. Jika dikalikan adalah hamba itu punya utang bisa mencapai 60.000.000 dinar. Ia selalu memohonkan kepada raja supaya raja menghapuskan utangnya (walau itu tidak mungkin karena tak dapat dilunaskan) tapi akhirnya hati raja penuh dengan belas kasihan dan akhirnya raja membebaskan utang hamba itu. Setelah dibebaskan, dia bertemu temannya yang berhutang kepadanya 100 dinar. Tapi hamba ini luar biasa jahat karena dia memaksa temannya yang berhutang 100 dinar untuk membayar hutangnya dan bahkan menjebloskannya dalam penjara; teman-temannya mengetahuinya dan akhirnya sampai ke telinga raja. Raja akhirnya memutuskan untuk memasukkan dia ke dalam penjara sampai hutangnya lunas. Hal ini terjadi karena hamba yang telah dibebas hutangkan oleh raja harusnya juga mengampuni temannya yang berhutang lebih sedikit dari dia.
Mengapa orang sangat sulit untuk mengampuni? Ada orang yang mengatakan mengampuni gampang dan ada pula yang mengatakan susah. Adapun alasan mengapa orang susah mengampuni adalah:
1. Karena manusia masih hidup dalam kedagingan dan masih egois hanya mementingkan diri sendiri bukan orang lain.
2. Karena orang tersebut terlalu sering menyakitkan hati kita.
3. Karena begitu besar luka yang ditimbulkan orang tersebut sehingga susah untuk diampuni.
Apa dampaknya kalau kita tidak bisa mengampuni orang?
Dalam Matius 6:15 dikatakan jikalau kita tidak mengampuni kesalahan orang maka Bapa di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan kita.
Sungguh mengerikan bila itu terjadi pada kita. Kita mungkin bertanya ”Memang mudah mengampuni?” sementara orang itu sangat menyakiti hati kita. Tapi kenyataannya bahwa jika kita tidak mau mengampuni kesalahan orang lain maka kesalahan kita juga tidak akan diampuni.
1. Doa-doa kita tidak dijawab oleh Tuhan. Mungkin kita sudah berdoa selama berpuluh-puluh tahun, untuk satu pergumulan tapi tidak dijawab-jawab, jangan kita berkata Tuhan kenapa jahat? Tidak adil? tapi ketika doa kita tidak dijawab Tuhan koreksilah diri kita apakah selama ini ada dendam dalam hati kita kepada orang lain, jika ada selesaikanlah dan kita akan mendapat jawaban doa.
2. Kita akan hidup dalam perasaan gelisah, tidak ada damai, karena yang ada hanyalah kemarahan, kekesalan.
3. Kalau kita tidak bisa mengampuni orang maka dendam yang ada akan tertanam dalam diri kita dan menimbulkan penyakit dan yang umumnya terjadi adalah tumor dan kanker karena ada dendam yang tak terselesaikan.
Apa alasan kita harus mengampuni?
Secara teologis jelas, karena Allah telah mengampuni kita dan rela mati disalib demi menebus manusia yang berdosa. Allah mati disalib, dipakaikan mahkota duri, dicambuk bukan karena salah Yesus bahkan Ia ditinggalkan Allah Bapa akan tetapi Dia mau melakukannya karena Dia sudah mengampuni dosa kita dan mengasihi kita. Apa akibatnya jika Yesus tidak mau mati disalib? Tentulah semua orang termasuk saya akan masuk dalam neraka.
1. Mengampuni memang susah tapi ketika belajar untuk mengampuni orang maka kita akan merasakan enak dan indahnya mengampuni. Apakah tips-tips yang harus dilakukan sebagai bentuk pengampunan?
2. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tapi kalahkan dengan kebaikan; bila musuh kita menampar pipi kanan,beri pipi kiri. Ini adalah metafora yang artinya bisa berbuat baik bagi musuh kita.
3. Berdoa bagi mereka yang membenci kita dan memusuhi kita.
Jangan hidup dalam dendam, tapi hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.
Kita boleh marah dan bahkan Yesus juga pernah marah waktu rumahNya/Bait Suci dipakai untuk penjualan kambing domba dan tempat penukaran uang(money changer), tapi jangan dendam. Dalam Roma 12:16-21 ada dikatakan ”Pembalasan adalah hak Ku”. Jadi jangan kita mengambil hak Tuhan tapi biar Tuhan yang balas kalau kita diperlakukan tidak adil oleh orang yang membenci kita.
4. Bila musuh kita lapar beri dia makan, jika haus beri dia minum. Dengan demikian akan menumpukkan bara api di atas kepalanya (Mat 5:38-48). Ini berarti kalau kita tidak membalas kepada orang yang sudah berbuat jahat tapi mengasihi orang itu, orang itu akan melihat kemuliaan Tuhan dan malu karena kita tidak mendendam tapi mengasihinya. Bukankah enak dan sungguh indah mengampuni itu. Amin.
Sumber: Ev.Margareth Linandi.

Apa Memaafkan Atau Mengampuni ?


Perkataan maaf, begitu mudah untuk  diucapkan tetapi begitu sulit untuk dilakukan.   Orang akan merasa gengsi, takut, merasa rendah diri, merasa kalah apabila harus meminta maaf kepada orang lain terlebih dahulu.  Apalagi kesalahan yang ditimpakan kepada kita dianggap menyakitkan, sehingga hampir pasti tidak akan ada pintu maaf, jika perlu kita akan membalasnya dengan perbuatan yang dirasa setimpal.

Jika memaafkan saja sulit bagaimana dengan mengampuni?.

Dalam alkitab jarang memuat kata maaf atau memaafkan, tetapi mengampuni. Injil Matius 18 : 21-35, mengajarkan kepada kita untuk menyikapi bagaimana seharusnya kita bertindak, memaafkan ataukah mengampuni.   Pada ayat 21, saat Petrus bertanya kepada Yesus, sampai berapa kali dia harus mengampuni saudaranya jika berbuat salah apakah sampai 7 kali?.  Tuhan Yesus memberikan jawaban yang diluar dugaan, seperti yang tertulis dalam ayat 22 : “Yesus berkata kepadanya :”Bukan!  Aku berkata kepadamu : Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Artinya bahwa setiap kali ada orang yang berbuat salah kepada kita, sudah seharusnya kita memberikan pengampunan dan tidak menyimpannya dimana pada akhirnya akan timbul menjadi dendam. Menyimpan kesalahan orang lain merupakan akar pahit dalam hati kita, akan menjadi penyakit,  ketidak nyamanan, keirian dan kebencian terhadap orang tersebut. Apabila kita berbuat salah kepada siapapun,  segeralah meminta maaf, jangan sampai kita tunda sampai matahari terbit kembali esok hari.

Tuhan Yesus juga mengajarkan yang lebih dari sekedar meminta maaf, yaitu supaya kita mengampuni. Kata mengampuni mempunyai makna yang lebih dalam, yaitu melupakan, menerima dengan tulus segala kesalahan orang lain dan tidak mengingatnya kembali. Ini sebuah tindakan yang benar-benar sulit dilakukan.

Tuhan Yesus memberikan contoh dalam Lukas 23 ayat 34, Yesus berkata; “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Marilah kita belajar mengampuni kepada semua orang yang melakukan kesalahan kepada kita dan meminta maaf segera apabila kita melakukan kesalahan, dengan melakukan hal antara lain :

Melepaskan hak untuk menuntut balas

Anda harus memulai dengan melepaskan orang yang telah melukai Anda dari tuntutan kemarahan . Ini tidak adil, begitukah menurut anda benar. Pengampunan bukanlah hal yang adil. Sungguh tidak adil ketika Allah mengampuni dosa-dosa kita, dan juga tidak adil ketika Anda harus mengampuni orang lain. Allah tidak memberi kita hal yang layak kita terima. Dia memberi kita hal yang sangat kita butuhkan. Alkitab berkata bahwa Allah itu adil. Suatu hari nanti, Dia akan menuntaskan semua persoalan. Untuk sementara ini, biarlah Allah memenuhi hati kita dengan damai sejahtera dan kasih karunia.

Alkitab berkata di dalam Roma 12:19, "Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Langkah pertama dalam memaafkan adalah tidak mengambil tindakan penegakan keadilan secara pribadi. Biarlah Allah yang akan menjadi Hakim yang tidak memihak.

Pusatkan kembali perhatian pada rencana Allah bagi hidup Kita

Kita hanya bisa memusatkan perhatian ke arah masa depan atau masa lalu - tidak bisa ke dua-duanya. Pusatkanlah perhatian pada hal-hal yang ingin Allah kerjakan di dalam hidup kita. Selama  kita memusatkan perhatian pada orang yang melukai kita, maka merekalah yang sedang mengendalikan kita. Kita tentu tidak ingin orang-orang yang dulu pernah melukai kita mengendalikan hidup kita di masa kini.  kita tentunya ingin agar Allah yang mengendalikan hidup kita.

Sebenarnya, jika Anda tidak membebaskan orang yang melukai Anda, maka Anda akan menjadi semakin mirip dengan dia. Anda akan menjadi mirip dengan apa yang menjadi fokus perhatian Anda. Jika Anda memusatkan perhatian pada rasa sakit, maka Anda akan mengarah ke sana. Jika Anda berfokus pada tujuan hidup, maka Anda akan maju.

Bagaimana melakukannya?

Alkitab memberitahu kita di dalam kitab Ayub 11:13-16, "Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu, hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu."

Luruskan hati Anda. Artinya, lakukanlah hal yang benar. Maafkan orang itu. Lepaskan dia dari tuntutan sakit hati.

Memohon kepada Allah. Mintalah Yesus Kristus untuk turut campur dan memenuhi hati kita dengan kasih-Nya.

Hadapi lagi dunia ini. Jangan menarik diri.  Jangan mengurung diri kita. Kita tidak bisa mengasihi tanpa menanggung resiko dilukai. Dan hidup tanpa mengasihi jelas-jelas bertentangan dengan rencana Allah bagi hidup kita.

Senin, 15 Juni 2015

Lirik Lagu : Ayah


Dimana, akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku slalu ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi


Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata Di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam Mimpi..


Lihatlah, hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi

Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata Di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam Mimpi..

Minggu, 14 Juni 2015

Lirik Lagu : Waktu Tuhan Tolong Saya.


Dulu saya jauh dari jalan surga
Orang yang terhilang dan buta
Tapi oleh cinta Tuhan bri saya trang
Waktu Tuhan tolong saya.


Reff:
Waktu Tuhan tolong saya 2x
Saya tersesatlah jika tiada Dia
Waktu Tuhan tolong saya.


Syair:(di ucapkan sementara intro..)
Aku mengucap syukur, untuk karya pengorbanan-Mu
Dengan tangan-Mu yang penuh kasih
Engkau mengangkatku, dari belenggu dosa.
Untuk menerima keselamatan didalam Tuhan.
Kasih-Mu begitu luar biasa
Engkau mengangkatku, Engkau memulihkan hidupku
Menjadi baru, didalam kasih-Mu yang tidak pernah berkesudahan.
Terimakasih Tuhan.


Waktu putus asa Tuhan panggil saya
Dengan suara yang lembut merdu.
Dia lepaskan saya dari rantai dosa.
Waktu Tuhan tolong saya.


Reff:
Waktu Tuhanl tolong saya 2x
Saya tersesatlah jika tiada Dia
Waktu Tuhan tolong saya.
Saya tersesatlah jika tiada Dia
Waktu Tuhan tolong saya
Waktu Tuhan tolong SAYA...



Selasa, 02 Juni 2015

Para Wanita Dan Pelayanan.



Wanita pegang peranan dalam banyak perkara sekalipun kodrat wanita itu sebagai kaum lemah, tetapi mereka kuat dalam melakukan segala perkara dibandingkan kaum pria.

Beberapa tokoh wanita yang kita kenal dalam Kitab Suci adalah sbb:

 Maria ibu Yesus, Elisabeth, seorang wanita ( janda ) di Nain, isteri Yairus, Marta, Maria ( atau Maria Magdalena ), Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Suzana dan perempuan lainnya.

 Ada banyak peranan pelayanan wanita dicatat dalam Kitab Suci, antara lain dalam buku Lukas dan Yohanes yang menyebutkan bahwa kaum wanita sangat berperan dalam pelayanan dan selalu mengambil posisi terdepan saat Yesus berkeliling mengajar, saat Kematian-Nya, Kebangkitan-Nya dan setelah Ia naik ke Sorga, sekalipun kaum wanita dipandang rendah dan seringkali mereka disepelekan dalam kehidupan sosial masyarakat.

 Contoh bentuk pelecehan kaum wanita, dicatat oleh Lukas dan Yohanes yang menjelaskan tentang Maria saudara Lazarus adalah sama orangnya dengan Maria Magdalena, antara lain :

 1. Maria yang pernah meminyaki kaki Tuhan dan menyeka dengan rambutnya dalam buku Yohanes dituliskan "Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya." Yoh 11:2

 2. Maria yang disebutkan dalam buku Lukas adalah Maria yang disebut Magdalena  yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.

 "dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat" Lukas 8:2

 3. Keberadaan kakak beradik ( Marta dan Maria ) kembali disinggung setelah Lazarus dibangkitkan oleh Yesus ; Marta rajin menyiapkan makanan, Lazarus ikut makan bersama Yesus di rumah Simon ( si kusta ) karena mereka masih ada hubungan saudara dan Maria Magdalena duduk di kaki Yesus meminyaki-Nya dengan minyak narwastu.

 Yohanes 12:2-3 "Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya."

 4. Pelayanan wanita lain disebutkan juga dalam buku Lukas 8:3 " Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka."

 Apa yang menyebabkan atau rahasia kaum wanita dalam kelemahannya memegang peranan penting dalam pelayanan bersama Kristus ?

 Jawabannya adalah kaum wanita menghidupkan dan berpengharapan pada ajaran dan pesan Yesus terakhir ini  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" Yoh 15:7

 Dan Yohanes adalah satu2nya murid Yesus yang mencatat pembicaraan Yesus terakhir kepada murid-murid-Nya mengenai sebuah kiasan tentang pohon anggur dan ranting-rantingnya sebagai suatu pelajaran untuk berbuah melalui Kristus.

 Peristiwa ini terjadi saat Yesus dan murid-murid berjalan melalui lembah Kidron menuju Bukit Zaitun sebelum Dia ditangkap atau setelah mereka selesai makan Paskah terakhir di lantai atas.

 Gantinya memilih pohon korma yang kuat sebagai illustrasi pelajaran buat murid2-Nya, Yesus menggunakan pohon anggur yang sulur / julai nya bergantungan melambangkan DIA.

 Pohon korma kuat untuk berdiri sendiri, dan tidak memerlukan penyokong sementara pohon anggur melilit disepanjang kisi-kisi yang menjalar ke arah Sorga ( ke atas ).

 Demikian pula sifat kemanusiaan Kristus selama di dunia ini, DIA selalu bergantung sepenuhnya pada Kuasa Ilahi.

 Dan itu lah yang semestinya dan yang dikehendaki oleh Yesus  untuk dilakukan oleh para pengikut-Nya hari ini agar bergantung pada Kuasa Ilahi dalam menjalankan kehidupan hari demi hari sampai Dia datang menjemput kita semua.

 Sehingga kaum wanita sekalipun dianggap sebagai kaum lemah, tetapi jika mereka menempatkan  diri sebagai ranting yang selalu berhubungan dan bersatu dengan pokok pohon anggur, maka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, mereka bisa tetap hidup dan menjadi kuat dan berbuah.

 Makanya pelajaran tentang pelayanan kaum wanita ini, saya anggap cocok sekali dan identik dengan perumpamaan pokok anggur untuk dijadikan pedoman dan insipirasi buat kita semua dalam pelayanan untuk menjadi kuat dan hidup menjelang kedatangan Yesus yang sudah tidak lama lagi ini, agar kita semua dapat BERBUAH dalam pelayanan.  Persepsi orang Yahudi tetang pohon anggur adalah :

1. Pohon anggur adalah pohon yang indah dan menjadi lambang bagi segala perkara yang kuat, istimewa dan subur.

 2. Orang Israel dilambangkan sebagai pohon anggur yang ditanam oleh Allah di Tanah Perjanjian.

 3. Orang Yahudi meletakkan dasar harapan mereka akan keselamatan di atas kenyataan hubungan mereka sebagai bangsa Israel ; namun Yesus menekankan  “Akulah Pokok Anggur " agar mereka sadar dan mengetahui bahwa hubungan dengan Yesus yang membuat mereka berhak sebagai ahli waris Sorga dan bukan karena sebagai bagian dari bangsa Israel.

 Inilah pelajaran dan ciri-ciri kaum yang lemah seperti wanita  yang dapat BERBUAH dalam pelayanan melalui ajaran kiasan Kristus tentang pohon anggur itu, antara lain :

 1. Banyak orang yang tertarik pada pohon anggur, oleh karena Bapa sendiri lah yang menanamnya dan menjadi pembela atas pohon anggur yang ditanam-Nya itu. Maka itu kesaksian hidup seorang Kristiani sejati haruslah tetap terpelihara agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang mau mengenal dan mencari Yesus sebagai juruselamat pribadinya, melainkan setiap orang hendaknya bisa BERBUAH.

 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya" Yoh 15:1

 2. Eratnya hubungan dengan Kristus jangan sampai berubah sekalipun Kristus berada di Sorga sejak kebangkitan-Nya ; sebab kita ini dikiaskan seperti ranting-ranting pohon anggur yang dicangkokkan pada pokok anggur itu agar kita bisa berbuah sesuai dengan yang di kehendaki-Nya.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" Yoh 15:5a

 3. Ranting bisa hidup kembali sekalipun sudah mati, asalkan tetap ada hubungan selalu dengan pokok anggurnya ; demikian juga dengan jiwa yang sudah mati dalam pelanggaran dosa  akan dapat hidup kembali apabila selalu berhubungan dengan Kristus.

 "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur" Yoh 15:4a

 4. Berbuah nya ranting-ranting anggur itu apabila ranting itu tidak terpisah dari pokok anggurnya, makanya hubungan dengan Yesus tidak boleh secara kebetulan tetapi harus selalu tetap terpelihara menjadi bagian dari pokok pohon anggur yang hidup itu selamanya.

 "demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku" Yoh 15;4b 5. Usahakan untuk selalu hidup dalam Roh Kudus, sehingga saluran perhubungan dengan Kristus yang tidak terputus itu akan menjadikan kita memperoleh kekuatan dan iman sempurna dari Yesus.

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" Yoh 15:5b

 6. Agama tidak cukup sebagai jaminan mendapatkan keselamatan,tetapi hubungan pribadi kita dengan Kristus yang menentukan pertumbuhan dan kesanggupan untuk berbuah banyak yang dapat dilihat dalam tabiat dan tingkah laku pribadi kita sehari-hari sebagai barometer hubungan dengan Kristus.

 "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar" Yoh 15:6

 7. Hanya ranting-ranting yang (mau) dibersihkan dan dipangkas akan berbuah sekalipun tindakan itu menyakitkan melalui pisau pemangkas dan ujian yang pahit karena itu dikerjakan oleh Allah Bapa sendiri sebagai pemilik terhadap pohon anggur yang disayanginya itu.

 "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." Yoh 15:2

 Kiranya kita dapat mengambil hikmah sebuah pelajaran "para wanita dalam pelayanan " pada zaman Yesus dengan kunci rahasia suksesnya kaum wanita itu berasal dari perumpamaan pokok anggur yang diajarkan oleh Yesus.

 Dan seandainya semua umat Advent sudah siap dan mau dipimpin oleh Roh Kudus

 ( ibarat ranting dan pokok anggur yang tetap menyatu ) ; maka niscaya Yesus akan datang segera hari ini, dan bukan besok atau lusa.

 Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Sumber: Stevanus S. Widjaya, Jemaat Mt.Moria.

Catatanku, 06 Mei 2015.