Selasa, 23 Mei 2017

DIAM ITU EMAS.

Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda. Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar.  Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, "diam adalah emas".

Tahukah Anda!.

Ada seorang anak perempuan kecil yang bernama Grace Bedell, dan tinggal di New York. Saat berusia 11 tahun, dia menulis surat kepada seorang pria yang sangat terkenal. Surat ini berisi permintaan agar si pria tersebut memelihara jenggot. Grace menganggap wajah pria itu terlalu kurus, dan pria itu akan tampak lebih baik apabila berjenggot. Suatu hari, ketika pria ini datang ke kota Grace, yaitu kota New York, dengan naik kereta api. dia minta untuk bertemu dengan Grace. Grace pun pergi menemuinya, dan ketika pria itu melihat Grace. dia kemudian mencium Grace dan berkata. "Kamu lihat sendiri kan, aku membiarkan jenggot ini tumbuh untukmu. Grace."

Siapakah pria ini? Anda mungkin sering melihat gambar atau fotonya. Namanya tidaklah asing bagi anda, yaitu Abraham Lincoln, salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling terkenal.

Anda dapat membayangkan betapa gembiranya Grace, karena seorang presiden mau mendengarkannya. Bahwa surat seorang anak perempuan kecil, Grace, mampu mengubah sejarah.

Kata Bijak Hari Ini.

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.
(Abu Bakar Sibli)
DIAM ITU EMAS :

Seringkali, diam bisa menjadi senjata terbaik dari sekian senjata yang kita miliki. Salah satu ironi yang menarik dalam hidup adalah diam –meski sering dihubungkan dengan pasivitas– ternyata adalah sebuah kekuatan yang dahsyat. Diam dapat membantu kita menjadi terpusat, tenang, introspektif, dan bahkan bijaksana. Dan diam sering dapat menyampaikan maksud kita dengan jauh lebih efektif daripada argument yang paling persuasif sekalipun.

Pikirkanlah betapa pentingnya diam untuk mempelajari sesuatu. Ketika kita bicara, sulit untuk mempelajari lebih banyak hal daripada apa yang telah kita ketahui. Tapi ketika dengan diam mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, seluruh isi dunia ini terbuka bagi kita. Kita dapat mulai mengerti segala sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan kita dapat mempunyai akses terhadap apa yang menurut pendapatnya tidak kita ketahui. Mendengarkan dengan diam merupakan kunci untuk memasuki pengalaman hidup yang lebih bermakna, lebih berpengetahuan dan empatif.

Meskipun diam pada mulanya mungkin tampak tidak menyenangkan bagi mereka yang terbiasa langsung berbicara dan khususnya bagi mereka yang sangat ekstrovert, diam menawarkan manfaat yang sangat berharga bagi mereka yang mau belajar menggunakannya dengan baik. Ketika kita menghadapi konflik dimana kita harus menentukan sikap atau posisi, diam bisa menjadi sangat berguna dan membantu mencapai tujuan kita.

Memilih diam dapat memberikan kekuatan yang menguntungkan dalam kehidupan kita. Diam dapat menjadi alat utama untuk menikmati komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan pemelajaran, pertumbuhan pribadi yang bermakna, damai, hubungan yang lebih efektif, dan perasaan yang diperkaya sehubungan dengan hidup dan pekerjaan kita.

Gagasan ini menyarankan diam yang berbeda, bukan diam berarti tidak mempunyai inisiatif dan pikiran sama sekali. Yakni sengaja mendiamkan atau menenangkan benak (mind) kita dari celoteh orang yang biasa terjadi saat kita sedang berbicara dan mencari hikmah yang lebih dalam berkaitan dengan apa yang tengah kita katakan. Atau bisa jadi memilih rentang waktu tertentu untuk refleksi diam guna berkonsentrasi pada apa yang harus dikatakan oleh benak kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar