Rabu, 31 Agustus 2016

Komunikasi Yang Benar Dalam Rumah Tangga


Image result for Komunikasi dalam rumah tangga 
Pendahuluan:                                                     

   Kesibukan adalah merupakan salah satu ciri manusia modern pada saat ini.  Sadar atau tidak, sering kesibukan-kesibukan itu telah menjadi atau sebagai penghalang dalam menciptakan hubungan akrab bagi sesama anggota keluarga.
   Bila Anda berada dalam suatu kesibukan, ada baiknya bertanya pada diri Anda sebagai berikut:  : “Apakah kesibukan saya ini memang mutlak perlu, ataukah saya sedang mengganti kesempatan untuk mempererat persahabatan di dalam rumah tangga dengan kesibukan ini?”.
  
Pembahasan:

   Judul pembahasan kita ialah: Komunikasi yang benar dalam rumah tangga.      Hal apakah yang sesungguhnya mengikat erat keluarga itu?.  Bagaimana caranya sehingga sebuah rumah tangga dapat bertahan menghadapi berbagai tantangan?.
   Bertahannya rumah tangga sebagai suatu lembaga yang aktif bergantung pada suatu hal, yakni : Komunikasi.  Komunikasi berarti, membagi rasa, harapan, impian, unsur-unsur persahabatan yang perlu, serta segala ikatan hubungan yang sehat lainnya.  Komunikasi harus menjadi suatu keakraban emosi demi memenuhi keperluan dan tujuan rumah tangga itu.

KURANGNYA KOMUNIKASI.

   Sebuah keluarga boleh saja tinggal bersama-sama, makan bersama-sama, bepergian bersama-sama, namun hanya sedikit bahkan tanpa ada komunikasi yang nyata.  Seorang isteri bisa saja menyimpan sesuatu yang dirahasiakan sampai bertahun-tahun sesudah menikah, yang seyogianya perlu dia kemukakan terhadap suaminya.  Kenapa hal ini terjadi?
   Keadaan ini terkadang disebabkan oleh kurangnya kesempatan yang benar-benar nyaman antara suami dan isteri.  Tetapi sering oleh karena masing-masing terlalu sibuk dengan urusan-urusan yang lain, misalnya bagi suami- isteri yang tinggal di kota-kota besar, sehingga sedikit melakukan komunikasi.
   Jadi suami-isteri harus mengadakan komunikasi yang benar.

   Komunikasi yang benar, itu berarti bersedia mendengarkan pesan-pesan perasaan yang disingkapkan oleh lawan bicara atau bila Anda bisa berbagi perasaan dan aspirasi bersama pasanga Anda.

PERLUNYA MENGATUR WAKTU

   Apa yang harus dilakukan oleh sebuah keluarga guna memperbaiki komunikasi?.
1.   KITA HARUS MENYEDIAKAN WAKTU:
-Ayah dan ibu harus meneruskan kebiasaan saling memperhatikan yang mereka berdua tunjukkan ketika masih berpacaran dulu.
-Barangkali kencan-kencan seperti dulu harus di ulang kembali, meskipun kencan itu hanya sekedar jalan-jalan misalnya ke Mall tanpa membeli apa-apa—tetapi bepergian bersama ini bisa memberi kesempaan untuk meningkatkan komunikasi antara keduanya.

   Hubungan antar manusia yang sukses selalu memerlukan waktu, demikian pula halnya antara suami-isteri. 

2.   MEMILIKI HUBUNGAN YANG KOKOH SETIAP HARI:
-Masing-masing harus berusaha menjadikan teman hidupnya sebagai orang yang paling istimewa dan paling akrab baginya.  Dengan memiliki hubungan yang kokoh setiap hari, maka akan berkembanglah cinta kasih yang dalam dan pengertian dan niscaya rumah tangga anda akan menjadi rumah tangga yang lebih baik.
   Mungkin makanan ringan bisa menjadi pengantar yang nikmat serta mengadakan kebaktian keluarga  --di pagi hari dan malam hari menjelang tidur.  Boleh juga dengan menggunakan kebersamaan dalam hal berkebun atau memasak bersama pada hari-hari libur.

Kesimpulan:

       Sasaran didalam komunikasi sesama anggota keluarga ialah: Mendidik Kebersamaan, membentuk kepribadian, menyingkap pikiran masing-masing dan mempersatukan hati.  Inilah bumbu-bumbu rumah tangga yang seringkali dilupakan orang, sehingga membuat kehidupan rumah tangga terasa hambar dan tak membangkitkan selera.

Kasih - Alat Pengikat Dalam Rumah Tangga.

Image result for Kasih alat pengikat dalam Rumah Tangga    
   Seorang pria dan wanita adalah dua makhluk yang berbeda.  Mengapa?.  Karena masing-masing dilahirkan dalam rumah tangga yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan serta latar belakang yang berbeda.   Tetapi di dalam pernikahan, mereka dipanggil untuk menjadi “SEDAGING”.
   Mari kita baca Kejadian 2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi “satu daging”.

“Satu daging”.   Penciptaan Hawa, perempuan pertama di bumi ini, agak lebih dramatis ketimbang penciptaan Adam. Tidak seperti Adam yang seluruh tubuhnya terbuat dari "debu tanah" (Kej. 2:7), Hawa diciptakan Allah dengan lebih dulu melakukan tindakan pembedahan untuk "mengambil salah satu rusuk" dari Adam yang sebelumnya dibuat-Nya tertidur "dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah" itu kemudian perempuan pertama tersebut dibuat (ay. 21, 22). Setelah Adam siuman tiba-tiba di hadapannya sudah berdiri sesosok tubuh molek yang amat mempesona sehingga dia langsung jatuh cinta. Tentu Allah menjelaskan kepadanya bagaimana perempuan itu telah dibuat, sehingga Adam langsung berseru: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki" (ay. 24). Selanjutnya, Allah menyatakan pasangan suami-istri pertama itu sebagai "satu daging" (ay. 25).
 
   Prinsip perkawinan menurut Alkitab adalah monogami, antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Kepada orang-orang Farisi yang hendak menjebak-Nya, Yesus menegaskan: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?...Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Mat. 19:4-6; huruf miring ditambahkan).
 
   Sebagian orang hanya menekankan makna ungkapan "satu daging" ini sebagai hubungan badan (hubungan seksual) antara suami dan istri. Tentu saja dalam pengertian sempit ungkapan tersebut merupakan manifestasi dari hubungan fisik, tetapi dalam pengertian yang luas itu juga memiliki dimensi hukum jika dikaitkan dengan Sepuluh Perintah, khususnya hukum ketujuh.   Rasul Paulus juga menggunakan ungkapan "satu daging" untuk menjelaskan hubungan yang tak terpisahkan antara Kristus dengan umat-Nya (Gereja). "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat" (Ef. 5:31, 32; huruf miring ditambahkan).
     Menurut Alkitab, perkawinan adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh Allah, di mana dua orang dewasa berlainan jenis bersumpah untuk mengikatkan diri dalam hubungan pribadi yang intim dan lestari. Perkawinan alkitabiah ditandai oleh suatu penghargaan kesetaraan antara pria dan wanita, suatu ikatan persatuan yang mendalam di mana tujuan-tujuan dipersatukan dan ada suatu rasa keabadian dan kesetiaan dan kepercayaan.  Seperti halnya hubungan dengan Allah, hubungan antara seorang suami dengan seorang istri haruslah dijaga kesuciannya.

   Dan untuk menjaga agar persatuan daripada kedua insan yang berbeda ini tetap utuh, tetap rukun maka dibutuhkan alat pengikat yang paling kuat dan alat pengikat yang paling kuat bukanlah rumah tangga yang megah, bukan uang dan kekayaan, bukan pula ke elokan paras wajah, melainkan KASIH, yakni KASIH YANG BERASAL DARI TUHAN.

   Ilustrasi:
   Ny. Mor adalah seorang  wanita yang berparas cantik.  Ia seringkali berpikir bahwa kecantikannya itu merupakan salah satu faktor yang membuat suaminya tertarik kepadanya.  Pada suatu hari suaminya harus pergi menjalankan tugasnya di seberang lautan dengan waktu yang cukup lama.
   Sementara suaminya terpisah jauh dari rumah, Ny. Mor telah mendapat penyakit kulit yang parah di wajahnya dan penyakit ini telah merusak wajahnya yang cantik itu.  Ia sadar bahwa sekarang ia tidak lagi cantik seperti dulu.  Ia tidak berani menceritakan kepada suaminya apa yang telah terjadi terhadap dirinya karena ia khawatir jangan-jangan suaminya itu akan merasa tertekan perasaan oleh karena wajahnya yang buruk itu.

   Namun salah seorang sahabatnya telah menulis surat dan menceritakan kepada tuan Mor apa yang telah terjadi dengan istrinya.  Apabila ia membaca surat itu, tuan Mor dapat membayangkan betapa beratnya beban yang sedang menindih pikiran dan perasaan istrinya.  Kemudian ia duduk dan menulis surat kepada istrinya.  Bunyi suratnya itu sebagai berikut: “Percayalah kepadaku, seandainya kecantikan masa mudamu hilang daripadamu, namun engkau tetap kukagumi dan kupuja sebagaimana adanya.”

   Rumah tangga keluarga Mor, di ikat oleh TALI KASIH yang tidak dapat diputuskan hanya oleh karena hilangnya kecantikan.
   Saudaraku yang kekasih,…
   Apakah yang mengikat rumah tangga kita selama ini?
  
   Ilustrasi:
   Dibagian belakang dari beberapa macam jam tangan ada tulisan yang berbunyi: “SHOCK-PRUF” (Shock – proof), yang artinya: “tahan goncangan”.
   Ini mengartikan bahwa jam itu diperlengkapi dengan satu alat yang dapat membuat jam tangan itu tahan terhadap goncangan.
   Rumah tangga kita pun memerlukan sesuatu yang dapat menjadikannya tahan goncangan, dan hal ini tidak lain adalah KASIH.
   Tuhan berfirman dalam Epesus 5:25 “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya”.
   Saudaraku,…Didalam hidup berumah tangga, tidak jadi soal berapa lama sekalipun rumah tangga itu sudah kita bina, selama kita masih hidup di dunia ini kita tidak akan dapat mengelakkan diri dari bermacam-macam GONCANGAN rumah tangga.  Goncangan itu bisa saja timbul oleh karena krisis ekonomi, karena persoalan anak-anak atau mungkin karena persoalan persoalan lainnya.  Tetapi bilamana KASIH ada di hati suami, istri dan anak-anak di rumah tangga kita, maka rumah tangga kita akan dapat berdiri teguh sekalipun dilanda krisis.

   Agar kita mendapat gambaran yang nyata dari hal kasih sejati itu, mari kita baca 1 Korintus 13:4-7 “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.  Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.  Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.  Ia tidak bersukacita karena ketidak adilan, tetapi karena kebenaran.  Ia menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”

   Perlu kita mengingat bahwa kasih dalam rumah tangga tidak bisa hidup dengan sendirinya.  Agar tetap hidup dan bertumbuh, kasih itu harus dirawat dan dipelihara.  Seperti sebuah tanaman yang lembut, kasih itu harus dipelihara agar dapat hidup dan bertumbuh.
   Salah satu cara untuk memupuk dan merawat kash dalam rumah tangga adalah dengan membiasakan diri dengan sikap-sikap positif dalam perkara-perkara yang kelihatannya remeh sekalipun.  Kata-kata pujian dan ucapan terimakasih, sopan santun yang biasa dinyatakan semasih bertunangan haruslah tetap ditunjukkan satu terhadap yang lain dalam rumah tangga.
   Seringkali suami dan istri cendrung melupakan hal ini.

   Semasih bertunangan, satu minggu sebelum hari ulang tahun kekasihnya, kartu ucapan selamat hari ulang tahun telah tiba dengan memuat kata-kata mesra.  Dengan kata-kata mesra yang tertulis didalamnya telah dipersiapkan agar jangan terlambat tiba pada tujuannya.  Setelah menikah, apa yang terjadi?.  Jangankan kartu atau bunga,... tanggalnya pun mungkin hampir-hampir dilupakan.  Semasih bertunangan, rambut, pakaian diatur sebaik-baiknya, rumah dirapikan, lantainya disapu dan di pel, buku-buku disusun rapih pada raknya karena kekasih akan datang berkunjung ke rumah.

   Setelah menikah?.  Suami pulang dari kantor, rumah dibiarkan kotor berantakan, buku-buku berceceran, sehingga pikiran yang memang sudah pusing karena urusan di kantor atau di tempat kerja, bertambah kalut lagi dengan suasana rumah yang seperti ini.
   Didalam satu survey yang diadakan terhadap 1500 rumah tangga, didapati beberapa persungutan dari pihak suami maupun dari pihak istri.
   Marilah kita ikuti beberapa persungutan dari pihak suami terhadap istri.  Hal-hal itu berkisar dalam hal:
1.   Istri suka merengek-rengek.
2.   Suka menghalangi hobi suami.
3.   Tidak mengatur penampilan pribadinya
4.   Sering mengeritik.
5.   Melalaikan anak-anak, dan
6.   Tidak bisa mengurus rumah tangga.

   Sebaliknya persungutan istri :
1.   Bahwa suaminya tidak bisa mengatur keuangan.
2.   Tidak memberikan perhatian yang cukup.
3.   Tidak setia.
4.   Tidak suka ambil waktu untuk berembuk/berunding.
5.   Terlalu keras terhadap anak-anak dan tidak mengacuhkan rumah tangga.

   Saudaraku yang kekasih,
   Banyak ketegangan dan percekcokan dalam rumah tangga dapat dihindarkan kalau saja suami dan istri mau saling menunjukkan sikap-sikap positif satu dengan yang lain, kalau saja kata-kata yang mesra tetap diperdengarkan, kesopan santunan serta perhatian dalam perkara-perkara yang kelihatannya remeh tetap dipertahankan seperti pada waktu bertunangan.

   Ilustrasi:
   Di dalam satu majalah terkenal pernah dimuat satu artikel tentang rumah tangga yang berjudul: “ANDA DAPAT MENGUBAH SUAMI ANDA”.  Tentu membaca artikel ini sangat menggembirakan para istri.
   Bagaimana caranya disebut dalam artikel tersebut?.  Caranya sangat sederhana, yaitu dengan MENGUBAH DIRI SENDIRI.
   Begitu pula suami dapat mengubah sikap istri yang kurang baik dengan prinsip dan cara yang sama, yakni dengan cara: MENGUBAH SIKAP DIRI SENDIRI.
   Saudaraku,…Aksi selalu menimbulkan Reaksi dan KASIH itu membangkitkan KASIH.

   Tuhan kiranya selalu memberkati rumah tangga kita.!
  
  

Kejujuran

Image result for honesty 
   Amsal 11:11 “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.”
Penyair Romawi abad pertama, Juneval, menulis, “Kejujuran dipuji-puji, meskipun yang berkata jujur akan mati kelaparan”. Kejujuran dipuji oleh setiap orang, oleh karena kejujuran merupakan kebajikan. Mengapa kejujuran merupakan kebajikan? Apa yang menjadikannya benar? Dari mana datangnya kejujuran?
   Ide tantang kejujuran datangnya dari Tuhan. Kejujuran adalah sifat Tuhan. Tuhan adalah kebenaran, dan apa yang berlawanan dengan kebenaran adalah dosa. Tuhan memerintahkan agar kita menjunjung tinggi kejujuran. Jika ada orang yang mengaku mengenal Tuhan, kejujuran akan menjadi salah satu dari sifat orang tersebut.
Apa itu kejujuran?
Jujur didefinisikan sebagai (1) Hati yang lurus; tidak berbohong atau berkata apa adanya, (2) Tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku (3) Tulus iklas; tidak munafik atau bermuka dua. Jadi, jujur adalah sikap moral yang sejati, yang berasal dari hati yang bersih, lalu diterjemahkan ke dalam tutur kata dan perbuatan. Kejujuran tidak datang dari luar, melaikan datang dari dalam diri manusia ketika seseorang mengakui kebenaran Allah.
Dalam Alkitab, Tuhan telah menetapkan dengan sangat jelas, bahwa berdusta, menipu, dan mencuri itu salah (baca: Kel. 20:15-16; Im. 19:11-13). Tuhan mengulangi ketetapanNya ini sepanjang sejarah. Tuhan menghukum mati Akhan yang tidak jujur (Yosua 7:11), Tuhan juga menghukum mati Ananias dan Safira yang berbohong (KPR 5:3-4). Siapa saja yang tidak jujur melawan Tuhan karena hal itu melanggar ketetapanNya.
Prinsip-Prinsip Kejujuran
Perintah negatif Tuhan yang melarang orang berdusta, mencuri, dan menipu mencerminkan prinsip yang positif. Seperti payung, prinsip ini berlaku untuk melindungi semua orang yang tetap tinggal di dalam batas-batas.
Tentu saja, prinsip ini adalah kejujuran, kwalitas tulus, terus terang dan dapat dipercaya. Kejujuran tidak akan berbohong. Alkitab mengatakan, “Karena itu saudara-saudara semuanya, jangan lagi berdusta. Berkatalah benar yang satu dengan yang lainnya” (Efesus 4:25). Berkata dusta adalah kekejian bagi Tuhan (Amsal 12:22).
Kejujuran tidak akan menipu. Paulus memperingatkan, “Yang mencuri, yang kikir/serakah, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (1Kor. 6:10). Kejujuran tidak mendapatkan sesuatu dengan cara curang atau mengelabui orang.
Kejujuran tidak akan mencuri. Merupakan tujuan orang yang jujur untuk “tidak mencuri … tetapi tetapi menunjukan bahwa mereka memperoloh hasil melalui kerja keras mereka (Efesus 4:28). Kejujuran tidak menginginkan apalagi mengambil apa yang bukan haknya. Oleh sebab itu hukum ke sepuluh “jangan mengingini barang milik orang lain” bertujuan melindungi kita dari perbuatan mencuri.
Kejujuran itu benar karena Tuhan itu jujur. Kebenaran bukan sesuatu yang dilakukan Tuhan, bukan juga sesuatu yang dimilikiNya; ini adalah bagian dari apa diri-Nya. Dia adalah Allah yang tidak akan mungkin berdusta (Titus 1:2). Kalau Tuhan mengucapkan janji, Alkitab mengatakan, Anda boleh mengandalkannya, sebab “Allah tidak mungkin berdusta” (Ibrani 6:18).
Walaupun kejujuran mungkin akan mengemis di bumi, seperti yang dikatakan Juvenal, ada satu standar kebenaran yang abadi dan universal, yang tidak akan goyah atau berubah; Alkitab mengatakan, “Tuhan selalu benar, walaupun setiap orang berbohong (Roma 3:4).
Karena Tuhan itu benar, berdusta merupakan pelanggaran terhadap sifat-Nya. Karena Tuhan itu benar, menipu merupakan perlawanan terhadap diriNya. Karena Tuhan itu benar, mencuri adalah penghinaan terhadap diriNya. Dengan demikian maka merupakan sifatNya yang menetapkan kejujuran sebagai hal yang bermoral, dan ketidakjujuran, penipuan, dan pencurian ditetapkan sebagai kejahatan.
kejujuranKejujuran ditetapkan Tuhan untuk melindungi semua orang. Batasan yang Tuhan buat untuk menjaga agar kita bahagia, sejahtera dan aman. Tuhan tahu betapa bahayanya jika kita melanggar batas. Tuhan sangat tahu bahwa kita akan sengsara jika kita keluar dari ketetapan Allah.
1. Standar Tuhan tentang kejujuran melindungi dari rasa bersalah.
 Hosea berkata kepada bangsanya, “Orang-orang yang hatinya curang itu sekarang harus menanggung akibat dosanya” (Hosea 10:2). Rasa bersalah termasuk emosi yang paling kuat, dan ini akan melekat pada hati orang yang tidak jujur seperti ular sanca, mencekik kehidupan dari korbannya. Pemazmur Daud mengakui, “Aku tenggelam dalam banjir kesalahanku, beban dosaku terlalu berat bagiku (Mazmur 38:4). Beban rasa bersalah mencegah orang yang tidak jujur mendapatkan kesenangan, kepuasan, dan pemenuhan maksimum. Pria atau wanita muda yang mengindahkan standar Tuhan tentang kejujuran akan dilindungi dari beban rasa bersalah. kalau Anda jujur, Anda tidak selalu harus menoleh-noleh. Tentu saja, hati nurani seseorang bisa gelap karena sering berbuat salah (1Timotius 4:2). Tetapi kendati begitu, akibatnya selalu merusak (Amsal 14:12).
Standar Tuhan tentang kejujuran memberikan hati nurani yang jernih, dan hubungan yang tidak terputus dengan Tuhan. “Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemahmu?”Tanya pemazmur daud,. “Siapa yang boleh tinggal di bukit-Mu yang suci? Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar” (Mazmur 15:1-2). Ketidakjujuran tidak bisa membantu, melainkan merusak jalan seseorang dengan Tuhan; tetapi pria atau wanita yang “tidak bercela pikiran dan perbuatannya” akan menuai imbalan”di berkati  dan diselamatkan Tuhan (Mazmur 24:4-5)
2. Standar Tuhan tentang kejujuran melindungi dari rasa malu.
Standar Tuhan tentang kejujuran memberikan rasa keberhasilan yang tidak akan dinikmati oleh hati yang tidak jujur. Salomo mengatakan, “Kekayaan yang diperoleh dengan tidak jujur cepat hilang dan membawa orang ke liang kubur” (Amsal 21:6), bukan hanya karena hal itu menjerat orang tersebut dalam daur ketidakjujuran, tetapi juga karena imbalannya berumur pendek, segera menguap seperti kabut.
3. Standar Tuhan tentang kejujuran melindungi dari jebakan dalam daur penipuan.
Setiap kebohongan melahirkan kebohongan lainnya, setiap penipuan menimbulkan penipuan lainnya. Seperti orang yang memojokkan dirinya, hati yang tidak jujur segera terjerat oleh penipuannya sendiri. Kepatuhan kepada standar Tuhan tentang kejujuran menyelamatkan seseorang dari kemungkinan terjerat dalam jaring penipuannya sendiri. Standar Tuhan tentang kejujuran memberikan reputasi integritas. Alkitab mengatakan, “Nama baik lebih berharga daripada harta yang banyak; dikasihi orang lebih baik daripada diberi perak dan emas (Amsal 22:1)
4. Standar Tuhan tentang kejujuran melindungi dari hubungan yang rusak.
Tidak ada apa pun yang akan menghancurkan hubungan lebih cepat daripada penipuan dan ketidakjujuran. Tuhan tahu itu- Dialah yang menciptakan hubungan. Landasan itu sendiri dibangun di atas kepercayaan, dan kepercayaan tidak akan bisa lestari dalam suasana penipuan. Standar Tuhan tentang kejujuran memberikan kepercayaan dalam hubungan. Salomo menulis, “Banyak orang mengaku dirinya adalah kawan, tetapi yang betul-betul setia sukar ditemukan. Anak-anak beruntung jika mempunyai ayah yang baik dan hidup lurus” (Amsal 20:6-7) Raja yang bijaksana ini juga memuji-muji pentingnya kepercayaan dalam nyanyiannya untuk istrinya yang saleh: “Istri yang cakap sukar ditemukan; ia lebih berharga daripada intan berlian. Suaminya tidak akan kekurangan apa-apa, karena menaruh kepercayaan kepadanya”(Amsal 31:10-11). Sebagaimana yang sudah kami katakan, unsur kepercayaan mutlak harus ada dalam menjalin hubungan yang sukses dan berumur panjang.  Ini menunjang sumpah perkawinan dan perjanjian bisnis dengan unsur yang menyakinkan  dan memperkuat. Landasan kepercayaan yang kuat akan meningkatkan dan memperkaya mutu hubungan kita, memberikan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan tidak bisa dicapai dengan ketidakjujuran.
Menerapkan Kebenaran Tentang Kejujuran
Bagaimana kejujuran diterapkan secara praktis dalam keseharian hidup kita? Bagaimana memperkuat nilai-nilai kejujuran dalam keluarga, suami-istri dan anak-anak?
• Lakukanlah permainan “bagaimana seandainya”  dalam perjalanan dengan keluarga atau kelompok Anda. Renungkanlah secara pribadi atau ajaklah pasangan Anda dan anak-anak Anda untuk membayangkan betapa dunia akan berbeda seandainya setiap orang di bunia memiliki kejujuran mutlak. Sadarilah bahwa kejujuran sangat melindungi dan memenuhi kebutuhan kita. Dan ketahuilah bahwa Tuhan adalah Tuhan yang tulus, penuh kebenaran, dan bahwa kalau kita jujur maka kita menghormati-Nya sebagai Tuhan yang tulus
• Manfaatkan perjalanan berbelanja untuk memperkuat standar kejujuran Tuhan. Poin kedua ini cocok diterapkan di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, dimana kita tidak perlu membayar ke kasir jika kita membeli Koran, Minuman, dan lainnya. Kita tinggal memasukkan uang talenan ke sebuah mesin, dan apa yang kita inginkan akan keluar sendirinya. Bahkan banyak di AS dan Eropa toko-toko yang tidak dijaga orang. Jika kita ingin membeli sesuatu di toko itu, kita tinggal meninggalkan uang dalam kotak sesuai dengan harganya. Sangat jelas, dibutuhkan kejujuran di sini, apakah kita meninggalkan uang sesuai harga barang, mengambil kelebihan uang sesuai, tidak lebih dari semestinya? Sangat baik mengajarkan nilai-nilai kejujuran kepada orang lain termasuk diri sendiri dengan cara berbelanja seperti ini.
• Berikan “bonus kejujuran.” Kalau Anda ingin melihat anak-anak Anda memegang kejujuran sebagai nilai yang harus dijunjung maka Anda sebaiknya memergoki anak Anda saat melakukan kejujuran, lalu kemudian berikan imbalan sebagai penghargaan anda kepada mereka yang jujur.
• Gunakan televisi, berita, dan kejadian sehari-hari untuk mengajarkan kejujuran. Siaran berita adalah ilustrasi praktis untuk mendiskusikan kejujuran. Bicarakan satu kasus berita yang berkaitan dengan kejujuran (contoh: ketidakjujuran Gayus), kemudian diskusikan konsekuensi-konsekuensi atas perbuatan-perbuatan tersebut.

   Dr. Josh McDowell adalah salah satu apologet terkemuka di dunia dan seorang penulis buku-buku terlaris di dunia. Beberapa bukunya yang memenangkan penghargaan di antaranya: Evidence That Demands a VerdictThe Resurrection Factor, dan He Walked Among Us.

Kristen Alkitabiah, Situs Pembelajaran Alkitab.

Pendidikan Anak Dimulai Di Rumah Tangga.



Image result for Disiplin dalam keluarga 
Pendahuluan:
   Sebagai umat Tuhan yang menunggu kedatangan Juruselamat kita, adalah merupakan kesempatan dan kewajiban istimewa bagi kita untuk mengatur rumah tangga kita agar sesuai dengan pola yang dinyatakan dalam Alkitab dan tulisan Roh Nubuat.
   Ulangan 6:6,7 “ Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabilah engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Pembahasan:
   Kapankah Pendidikan Anak itu dimulai?
   Adalah merupakan rencana Allah bahwa para orang tua memulaikan pendidikan anak-anak mereka ketika anak-anak itu masih kecil, dari masa infancy (sejak bayi) atau sejak masa pertumbuhan.

   Mari kita lihat beberapa contoh Rumah Tangga Kristen dalam Alkitab.
1.   Keluarga Amram dan Jockebed di Mesir.

Mereka saat itu sedang berada didalam perhambaan. Didalam keluarga ini  Musa telah menerima instruksi atau pengajaran selama 12 tahun.

Meskipun Musa selama tahun-tahun ini berada di lingkungan istana Raja Firaun, suatu tempat keplesiran, dosa-dosa dan pengaruh kekafiran, namun ia setia kepada Allah dan menghidupkan kehidupan yang sederhana di rumah.

2.   Bagaimana Elkanah dan Hanna – orang tua Samuel?.

Hanna adalah seorang wanita yang dengan penuh perasaan dukacita yang dalam, berdoa kepada Tuhan Allah agar seorang anak dikaruniakan baginya.  Doanya di jawab dan Samuel pun dilahirkan.

Ketika dia pergi ke Shiloh, Hanna membawa persembahan kepada Allah dan menyerahkan Samuel kepada Imam Eli waktu ber usia tiga tahun.

1 Samuel 1:27,28 “Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.  Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.”

Kita mengetahui selanjutnya bahwa Samuel telah menjadi salah seorang Nabi besar, menjadi seorang pendidik dan reformer di Israel.
3.   Daniel bersama tiga orang temannya.

Dasar-dasar tabiat dan kehidupan rohani yang dimiliki oleh Daniel dan tiga orang temannya itu juga diperkembangkan mereka di dalam keluarga mereka.

4.   Rasul Paulus menyebut tentang nama Lois dan Eunike, yakni nenek dan ibu Timotius.  Kita baca dalam 2 Timotius 1:5 :”Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu”.
      Tentu masih banyak lagi contoh mengenai rumah tangga Kristen dalam Alkitab.

5.   Rumah Tangga Yusuf dan Maria di Nazareth :

“His mother was His first human teacher.  From her lips and from the scrolls of the prophets—He learned of heavenly things.  The very words which He Himself had spoken to Moses for Israel He was now thaught at His mother’s knee”. E. G. White, Desire of Ages hlm.70.
(“Ibu-Nya adalah guru manusia yang pertama bagi Yesus. Dari bibir ibu-Nya dan gulungan kitab para nabi –Dia telah mempelajari perkara-perkara surgawi. Setiap perkataan yang Ia ucapkan kepada Musa bagi Israel sekarang ini diajarkan di lutut ibu-Nya”}

Oh,..tentu satu rumah tangga yang luar biasa!. Pelayanan Yesus di bumi ini dimulai di lutut ibu-Nya.  Jadi pendidikan Kristen dimulai di rumah tangga.

Konklusi :
   Para bapa dan ibu yang kekasih,…
   Bagaimanakah anda mendidik anak-anakmu?.  Ingat : Di lutut ibu mereka!.
   Apakah anak-anak itu di latih dan dipersiapkan untuk pekerjaan yang berguna atau untuk bermain-main di jalanan?.

   Kita hidup pada akhir zaman dimana karunia Allah di masyhurkan ke seluruh dunia ini.  Tuhan segera akan datang dan Ia akan membawa upah bagi setiap orang yang berserah kepada-Nya.  Dengan penuh hikmat, saya bertanya : Pada waktu itu nanti, dimanakah anak-anak kita berada?.

                                      =======ooo======