Rabu, 31 Oktober 2018

RAPAT PANITIA ISTIMEWA



 Image result for Gereja Advent Kemang Pratama 
   Pengalaman kami di masa lalu ketika memimpin Rapat Panitia Istimewa di sebuah Jemaat di Jakarta Selatan sbb:

   Saat itu saya sampaikan kepada Jemaat:
   
Pendahuluan:
   Saudara-saudara ykk dalam Tuhan Yesus,...Pemilihan Jemaat (sidang), dengan ini kami hadapkan kepada Jemaat, dimana dalam hal ini sidang ini sendiri yang menentukan bagaimana Panitia Pemilih dipilih.  (Anjuran yang tepat tidak mengganggu Jam Kebaktian Sabat----Per.Sidang hlm.206, Church Manual, p.206).
   Panitia Istimewa (Special Committee) dapat dipilih dengan salah satu dari 2 cara yang berikut ini :
1. DENGAN PILIHAN VERBAL OR WRITTEN (Lisan atau Tertulis).
   -Jika pilihan2 lisan dibuat dari floor, harus dimengerti bahwa tidak ada anggota yang boleh memilih lebih dari seorang calon. (It must be understood that no member may nominate more than one person). --Semua anggota YANG HADIR boleh memilih.
   -Usaha seseorang atau satu keluarga kecil orang hendak melaksanakan kemauannya kepada Jemaat tidak diperkenankan.  Segala sesuatu yang bersifat politik harus dicegah.
   CARA TERTULIS:
   -Bagikan kertas kepada setiap anggota (Secret Ballot) untuk memilih Panitia Istimewa.  
   -Bila 9 orang---maka 9 yang tertinggi. Ada seorang yang membagikan kertas dan satu orang yang membuka kertas serta satu orang yang menulis di sebuah papan tulis yang dipajang di depan jemaat.

2. DENGAN MEMUNGUT SUARA SUPAYA DIBERI KUASA/Wewenang kepada Majelis Jemaat + 5 atau 7 orang yang dipilih dengan suara oleh semua anggota yang hadir untuk memilih anggota-anggota Panitia Istimewa.
    (Hanya batas ini yang kami sampaikan--sedangkan item selanjutnya dibawah ini adalah merupakan catatan kami).
  
LANGKAH-LANGKAH /URUTAN SBB:
a. Gereja mengangkat dengan suara-- Panitia Istimewa , melalui salah satu cara tersebut diatas.
b. Panitia Istimewa menganjurkan kepada gereja, nama-nama Panitia Istimewa, dengan anjuran-anjuran untuk Ketua dan Sekretaris.
c. Gereja mengangkat oleh suara Panitia Pemilih, nama Ketua dan Sekretaris.
d. Panitia Pemilih bertemu untuk menyediakan daftar pegawai-pegawai gereja untuk tahun yang berikut.

KESIMPULAN:
1. Bentuk Panitia Istimewa dengan salah satu cara dari 2 cara.
2. Panitia Istimewa bertemu (dipimpin oleh Gembala) untuk :
  a. Mengangkat siapa Ketua dan Sekretaris Panitia Istimewa.
  b. Kemudian serahkan dipimpin untuk memilih : Panitia Pemilih dan siapa Ketua dan Sekretaris.  
   *Pendeta dipilih menjadi anggota Panitia Pemilih, duduk bersama Panitia Pemilih sebagai PENASEHAT.
   SIAPA-SIAPA YANG BOLEH MENJADI ANGGOTA2 PANITIA PEMILIH
        (Per.Sidang hlm.207; Church Manual, p.128)
1. Hanya anggota-anggota yang berkedudukan baik/yang baik pertimbangannya, memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan Jemaat.
2. Tidak boleh anggota Panitia Pemilih dipilih karena jabatannya, tetapi mengingat tanggung jawab yang luas yang dipegang oleh Pendeta Jemaat dan karena pengangkatannya di Jemaat bukan atas putusan Panitia Pemilih itu, maka biasanya gembala jemaat dipilih menjadi anggota Panitia Pemilih. (In any event, he should sit with the Nominating Committee as COUNSELOR---Biar bagaimanapun, ia harus duduk bersama-sama Panitia Pemilih itu dan bertindak sebagai PENASIHAT).
   Notes:  Serahkan kepada Ketua Panitia Pemilih daftar Pegawai Jemaat.

Dibawah ini adalah pengalaman kami :

PEMBENTUKAN PANITIA ISTIMEWA TAHUN 1998.
I. Tanggal 24 Oktober 1998 --Gembala dan Sekretaris ke depan (mimbar).
   CARA I : Memilih 15 orang yang sudah disetujui dari FLOOR.
        *Suara dari sebelah kiri bangku anggota  : 3
        *Suara dari bangku tengah                       : 3
        *Suara dari bangku kanan                        : 3
        *Suara dari bangku belakang                   : 3
        *Suara dari atas balkon                            : 3  
                    Jadi total : 15 orang.

    Setelah itu umumkan : Agar semua nama-nama tersebut bertemu dengan Gembala untuk menentukan kapan untuk bertemu (Rapat).  Setelah selesai kebaktian Sabat bertemu sebentar, hanya untuk memilih siapa yang menjadi KETUA dan Sekretaris Panitia Pemilih.
   Kemudian menentukan kapan untuk bertemu (Rapat).
    
   II. Jadi : PANITIA ISTIMEWA : Berkumpul setelah makan siang untuk memilih:
1. Siapa yang menjadi Ketua---Saat ini di usul langsung saja Pendeta.
2. Sekretarisnya --dipilih yang lain.

  SORE HARINYA : Rapat Panitia Istimewa--memilih Panitia Pemilih.

RAPAT PANITIA ISTIMEWA :
   -Pilih 15 orang Panitia Pemilih.
CARA I :
  -Masing-masing Anggota Panitia Istimewa menuliskan 5 orang nama diatas kertas (Secret Ballot).  Semua ditulis nantinya di papan tulis.  kemudian Pilihlah 5 atau 4 BESAR.
   (Putaran 3-4 kali).
Saran-saran ini boleh disepakati lebih dahulu:
a. Bisa 2 orang satu atap.
b. Kalau salah nama(Namanya salah)  dituliskan dalam kertas maka itu batal/gugur.
    Contoh: J. Sumampow, padahal ada juga yang bernama: Jefta Sumampow dan Jorry Somampow....dst.
     *Itu sebabnya Sekretaris Jemaat sudah harus mengetik semua daftar nama anggota dan mengkopy nya serta membagi-bagikannya kepada semua  anggota P.I.  Dan melalui data itu menjadi pengingat siapa-siapa yang harus dipilih dari antara anggota yang ada.

CARA KE II:
1. Tulis semua nama-nama Panitia Pemilih.
2. PILIH ---Jumlahnya lebih  dulu disetujui. Berapa orang Panitia Pemilih . Tanyakan:
                  5, 7, 9, 11, 13, 15.
3. Cara memilihnya---bagaimana?.
  *Masing-masing Anggota Panitia Istimewa menuliskan 5 nama diatas kertas (Secret Ballot). Putaran :3-4 kali.
CONTOH:
 *25 nama yang terbaik (15 dari sini/Ranking terbaik).
 * Pendukung : 6.
 * 5 nama I  (Berapa banyak pendukungnya)--tulis di papan.
   5 nama --ronde ke II.
   5 nama--ronde ke III.
Disini tidak ada Perbincangan !. Ada perbincangan kalau dari yang bersangkutan.    
        Jadi: 5 (lima) ke atas yang dipilih (5 besar).

Note: Masing-masing menulis 5 nama, mula-mula--supaya tahu dulu nama-nama yang akan dipilih.  Pendukung harus 6.

   Sabat berikutnya: Pengumuman HASIL KERJA dari Panitia Istimewa memilih Panitia Pemilih.

   Saudaraku,...Saya hanya membagikan pengalaman ini  dalam blog spot kami  Agape Ministry.  Bila ada yang cocok, bisa diterapkan.  Salam dari saudaramu didalam Kristus Yesus.







ALLAH YANG PERTAMA.

  Image result for Penatalayan Allah
    Salah satu rahasia untuk sukses dalam hidup ialah: Membuat Allah yang pertama dalam kehidupan saudara-saudara.  Pada mulanya kedengaran mudah (Teorinya kelihatannya mudah).  Tetapi bila dipraktekkan sukar dan tentu tidak menyenangkan.
   Syarat utama bagi kehidupan para malaekat ialah : Membuat Allah jadi pusat dalam kehidupan mereka.  Tetapi lambat laun, Lucifer kurang berhati-hati dalam hal ini.
   Dengan tidak terasa, dia bertumbuh ke arah dirinya yang menjadi pusat.  Bukan Allah yang utama dalam hidupnya melainkan dirinya.
   Masih menggema dalam ingatan kita perkataan Yesus dalam Matius 6:33 "Carilah terlebih dahulu kerajaan Allah...."
   Satu-satunya dasar dimana alam semesta ini dialaskan ialah diatas dasar: ALLAH YANG PERTAMA.  Pertentangan akan terjadi jika seseorang mencoba mengambil posisi dan peranan Allah. (Hal ini tentu tidak mungkin).
   Lucifer telah gagal--ia mencoba mendirikan sebuah tahta diatas tahta Allah.
   Pertentangan, ketegangan-ketegangan dan rasa tidak bahagia akan menjadi wabah dalam hidup bila Allah tidak dibuat menjadi yang utama.

   Bila diri yang utama maka hal itu menempatkan diri kita sendiri diatas Allah.
   Hukum pertama mengingatkan kita dalam Keluaran 20:3 "Jangan ada ilah lain dihadapan-Ku."  Sebagai pribadi--tanpa disadari kita telah mencoba memiliki ilah lain.
   
                AMARAN-AMARAN UNTUK MELAWAN DIRI SENDIRI:
   Roma 12:3 .."sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman,...."
   Setan menghendaki agar manusia membuat dirilah yang pertama dan Allah yang terakhir.  Dengan memisahkan manusia dari Allah, setan dapat mengendalikan kehidupan manusia.
              KUTUK - TERHADAP MEMBUAT DIRI YANG PERTAMA.
   Maleakhi 3:9--menipu --kutuk.  Menaruh seseorang/sesuatu dihadapan Allah adalah suatu bentuk penipuan.  Sifat manusia yang telah jatuh--memikirkan bahwa DIRI itu yang pertama.  Banyak orang tua yang bekerja keras mempersiapkan anak-anak mereka dengan kehidupan yang tidak penting.  Mereka sibuk--dan menanamkan kepada anak-anaknya sampai kepada dewasa Prinsip DIRI yang pertama.
              BERKAT MENARUH ALLAH YANG PERTAMA:
-Amsal 3:9,10.
-Maleakhi 3:10-12.
Yesaya 58:13,14.
   (TUHAN AKAN MEMENUHI JANJI-NYA).  Berikanlah bagi-Nya bagian yang paling tinggi atau yang pertama.  Bagaimana kita dapat mencapai hal ini?.
1. Ikutilah prinsip kesehatan demi untuk kesehatan tubuhmu.
2. Kembalikan persepuluhan kepada Allah.
3. Gunakan kemampuanmu setiap hari untuk pelayanan bagi Allah.  Pada hari Sabat adakan penyerahan yang sepenuhnya kepada Allah.
4. Ingatlah menyucikan Hari Sabat.

   Adalah membutuhkan iman yang besar untuk menjadikan Allah yang pertama didalam segala sesuatu.  Namun, inilah rahasia kebahagiaan yang sejati.
   Melalui persembahan--memberikan pelajaran kepada kita bahwa Allah itu yang PERTAMA.  Bagi orang yang menempatkan hidup mereka dipihak Allah, Yesus memberikan jaminan.  Mari buka Alkitab kita dalam Matius 6:25 yang menyatakan bahwa Kehidupan adalah lebih daripada makanan.
   Saudaraku,....Allah akan memelihara milik-Nya.  Kita di dunia adalah untuk mendapatkan Keselamatan, bukan kekayaan.

Selasa, 30 Oktober 2018

Pembentukan Panitia Pemilih Sidang(Jemaat).

Image result for Gereja Advent
PANITIA ISTIMEWA(P.I):
   Dibentuk setelah selesai khotbah, dimana semua anggota jemaat belum bersalaman untuk pulang.  Panitia harus diadakan  Kwartal IV (bulan Nopember).  Pemilihan pegawai sidang harus sudah selesai pada Sabat ke XI, supaya Sabat ke XII dan XIII bersedia untuk Rencana tahun berikut. Peraturan Jemaat, Edisi ke 17. hlm.153: "Panitia Pemilih harus dipilih tiap tahun pada awal triwulan terakhir di tahun itu dan melaporkan paling lambat 3 minggu sebelum Sabat terakhir di tahun itu").

LANGKAH-LANGKAH SBB:


I. Pendeta atau Ketua - menghadapkan masalah itu kepada sidang, bagaimana panitia pemilihan itu akan dipilih (Mengadakan Pemilihan PANITIA ISTIMEWA).

   *Jumlah keanggotaan pemilih (P.I.) tidak ditentukan (Per.Sidang Edisi ke 16  hlm.206; Church Manual p.127).
a. Dalam sidang(jemaat) kecil : 5 s/d. 7 orang anggota.
b. Dalam sidang besar            : 7 - 15 orang anggota.

PANITIA ISTIMEWA boleh dipilih menurut salah satu cara sbb:

1. Dipilih langsung oleh sidang tanpa komentar--semua anggota yang hadir memilih:
     5 - 7 orang kalau sidang kecil; 7 - 15 orang kalau sidang besar.(Misalnya: 3 org.dari bapa-bapa; 3 dari ibu-ibu; 2 org.dari pemuda dan 1 org.dari pemudi).
    INGAT: 
    *Kalau pakai cara ini, tidak ada anggota yang boleh memilih lebih dari seorang calon.  (Segala sesuatu yang bersifat politik harus dicegah, Peraturan Jemaat,Edisi ke 17 hlm.154.)
    *Boleh juga caranya: Dengan membagikan saat ini kertas kepada setiap anggota(melalui: SECRET BALLOT) untuk memilih Panitia Istimewa.  Sebagai contoh, bilamana 9 orang-- maka 9 orang yang TERTINGGI yang dipilih.  Jadi saat ini harus ada seorang yang khusus yang membagikan kertas, dimana satu orang yang membuka kertas dan satu orang yang menulisnya di PAPAN TULIS.

2  Memungut suara supaya diberikan kuasa kepada MAJELIS JEMAAT ditambah 5-7 orang yang dipilih dengan suara oleh semua yang hadir.


PENTING : Menurut Peraturan Sidang, Edisi ke 16 hlm.206.

*TIDAK DIPERKENANKAN:
"Pemilihan Pegawai-pegawai jemaat LANGSUNG  oleh SEMUA ANGGOTA YANG HADIR, baik dengan suara maupun dengan memakai surat pilihan (secret ballot), TIDAK DIPERKENANKAN".

3. Kemudian PANITIA ISTIMEWA--yang akan memilih PANITIA PEMILIH harus diterima dengan suara oleh sidang (Voting).

    Catatan:
    Tidak disebut disini harus ditanya sidang berapa jumlah keanggotaan Pemilih.

II. BESOKNYA PANITIA ISTIMEWA--mengadakan rapat, bekerja untuk :

  a. Membentuk PANITIA PEMILIH.
  b. Ketuanya adalah Pendeta, untuk memilih :
     i. Siapa Ketua dan Sekretaris.
     ii.Anggota-anggota.
     iii.Pendeta dipilih menjadi Anggota Panitia Pemilih--duduk bersama Panitia Pemilih sebagai PENASEHAT.

III. SABAT BERIKUTNYA--dihadapkan kepada Jemaat untuk di syahkan.

   *BESOKNYA (Mis.Hari Minggu)--Panitia Pemilih adakan rapat.  Tentu dalam hal ini Ketua dari Panitia Pemilih mengumpulkan Panitia Pemilih itu untuk menyusun PEGAWAI JEMAAT.

IV. SABAT BERIKUT--Pada waktu Kebaktian Sabat, Laporan disampaikan kepada Jemaat (Untuk pengesahan).


CARA MENYAMPAIKAN LAPORAN (Peraturan Sidang, hlm.210).

* Ketua Penitia Pemilih- bicara kepada jemaat dan memberitahukan bahwa Sekretaris Panitia Pemilih SIAP menyampaikan laporannya.

* Sekretaris Panitia Pemilih membaca Laporan.  Kemudian USULKAN untuk menerima laporan itu dengan mempertimbangkan tiap-tiap nama satu persatu.


*Sekretaris Pantia Pemilih --Menyerahkan Laporan itu kepada SEKRETARIS JEMAAT (Dalam hal ini yang sudah terpilih).


*SEKRETARIS JEMAAT--Membacakan Laporan itu sekali lagi kepada Jemaat.

  -Ia harus berhenti sebentar sesudah membaca tiap-tiap nama.
  -Jika nama itu memuaskan pada sidang--haruslah diucapkan persetujuan--sampai selesai.
  -Kemudian putusan boleh diambil atas seluruh laporan yang dihadapkan.
  -Jika tidak ada yang MELAWAN, maka pemilihan itu harus dilangsungkan dengan segera dengan memungut suara sidang atas orang-orang yang dipilih itu.
  -Kalau tidak ada Bulletin Gereja --Maka Pembacaan Laporan  dibacakan: 2 kali.

MENGAJUKAN KEBERATAN TERHADAP LAPORAN PANITIA PEMILIH

  (Peraturan Sidang, hlm.211; Edisi ke 17 hlm.157):
-Setiap Anggota Jemaat berhak mengajukan keberatan terhadap Laporan Panitia Pemilih.

1. Tidak baik seorang anggota mengucapkan keberatannya dihadapan umum, melainkan ia mengadakan Usul supaya hal itu(seluruh laporan) dikembalikan kepada Panitia untuk dipertimbangkan lebih jauh.

   ---Untuk ini tanyakan dulu sidang: "Sdr2..apakah ada yang menguatkan Usul itu?. Dikuatkan---kemudian Voting.  Kalau mayoritas setuju(menerima) ---maka katakan: MAAF--Usul saudara gugur".
    --INGAT: Pemilihan adalah berdasarkan SUARA TERBANYAK dari anggota yang hadir dan memberi suara (Per.Sidang, hlm.212,270; Edisi ke 17 hlm.158). The majority is the rule.

  *Bila sidang memang menerima usul itu --Maka Ketua Panitia Pemilih mengumumkan kapan dan dimana Panitia mengadakan rapat untuk mendengarkan keberatan2 itu kepada sesuatu nama.  Pada saat itu orang yang keberatan harus menghadap Panitia.  Jika Pemilihan itu diundurkan karena keberatan seseorang maka besarlah kesalahannya kalau ia tidak mau menghadap Panitia itu.


2. Anggota yang mengemukakan keberatannya, harus menghadap Panitia (Sebentar di luar).  Keberatan-keberatan yang tidak berarti dan tidak beralasan janganlah dikemukakan atas sesuatu nama.  Jika keberatan2 itu tidak beralasan, atau tidak cukup penting untuk mengeluarkan nama anggota yang dipilih itu dari jabatan sidang, maka Panitia itu kembali memberi laporannya seperti semula kepada sidang, dan seterusnya sidang langsung memungut suara atas laporan panitia itu.


SIAPA YANG BOLEH MENJADI ANGGOTA PANITIA PEMILIH?

  "Hanya anggota resmi dan setia.  Yang memiliki pertimbangan yang baik, dan yang paling penting, memiliki jiwa mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran jemaat".(P.J. Edisi ke 17 hlm.154).

"Janganlah sekali-kali diperkenankan unsur-unsur yang tidak berperaturan mengendalikan pekerjaan Tuhan pada masa ini"--E.G. White, Testimonies to Ministers,hlm.489; P.J.Edisi ke 17 hlm.23).    ..."semua orang yang mengaku dirinya Kristen hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk memelihara perdamaian, kerukunan, dan kasih dalam jemaat". (P.J.Edisi ke 17 hlm.24).


Perbincangan Panitia Pemilih Bersifat Rahasia:

   "Adalah suatu pelanggaran etika Kristen dan roh peraturan emas jika seorang anggora panitia pemilih menceritakan di luar komite, tiap laporan panitia, diskusi, atau percakapan mengenai anggota mana pun yang namanya mungkin dipertimbangkan untuk tugas tertentu.  Melanggar hal ini merupakan ALASAN YANG CUKUP untuk MENGELUARKAN ANGGOTA ITU dari partisipasinya dalam tugas panitia pemilih.  Semua pertanyaan dan diskusi mengenai kelayakan anggota untuk memegang tugas jemaat HARUSLAH BERSIFAT RAHASIA.  Jika perlu untuk mengadakan penyelidikan di luar komite, maka ketua panita yang harus melakukannya.  Prinsip-prinsip ini berlaku untuk semua tugas panitia pemilih, baik di jemaat maupun di konferensi/daerah/wilayah". (Peraturan Jemaat, Edisi ke 17, hlm.157).

                                                

     

RINCIAN TUGAS KOSTOR GEREJA.

Image result for Koster gereja
Tujuan Pekerjaan:
   
   Memelihara dan menjaga agar gereja setiap saat dalam keadaan rapih dan bersih untuk tetap layak dipakai berbakti kepada Tuhan, dan gereja selalu dalam keadaan aman dari gangguan orang luar.

RINCIAN TUGAS:
1. Membersihkan/mengepel lantai gereja termasuk balkon dan ruang serba guna sehingga selalu kelihatan bersih/tidak kuning.

2. Membersihkan kamar mandi/WC, sehingga setiap saat dalam keadaan bersih dan tidak tercium bau yang kurang enak.  Memelihara agar warna lantai kamar mandi dan dindingnya tetap seperti warna semula/baru.

3. Mengatur/melap bangku-bangku gereja dan memelihara agar selalu dalam keadaan bersih/tidak berabu bilamana diduduki.

4. Memasang sound system/microphone dan selalu mengetest lebih dahulu sebelum setiap perbaktian dimulai.

5. Memelihara pekarangan gereja dan menggunting rumput dan menyiram kembang-kembangnya sehingga selalu kelihatan indah dan subur. ( Memelihara dan menyiram serta merawat tanaman-tanaman yang ada dilingkungan gereja).

6. Menjaga peralatan gereja dan segera melaporkan kepada Ketua Deakon bilamana ada peralatan yang rusak dan bahan-bahan gereja yang kurang atau sudah habis.

7. Melap kaca-kaca gereja sehingga selalu keliharan bersih.

8. Mengatur bangku-bangku pada setiap pertemuan gereja maupun rapat-rapat gereja.

9. Mencuci piring dan gelas-gelas gereja bilamana sudah selesai makan pada acara potluck atau acara gereja/rapat lainnya.

10. Membantu setiap anggota majelis gereja dalam hal-hal activitas gereja seperti umpamanya mengangkat sesuatu kedalam gereja, photocopy, dll.

11. Mempersiapkan dalam keadaan terpasang semua alat-alat gereja yang dibutuhkan untuk perbaktian ataupun rapat-rapat gereja ataupun organisasinya.

12. Menyalakan lampu-lampu gereja bilamana diperlukan dan mematikannya bilamana sudah selesai.

13. Tugas-tugas lain yang berhubungan dengan gereja yang akan diberikan oleh Ketua Deakon dan Pendeta.

14. Bertanggung jawab akan keamanan gereja selama 24 jam setiap hari.

Jam Kerja:
   Normal 8 jam 1 hari, namun pada watu-waktu tertentu pada jam-jam kebaktian dan segala acara gereja lainnya dapat siap melakukan tugasnya.

  Jakarta, 14 Nopember 1991.                                          Kostor Gereja:

  (_____________),Ketua Deakon.                                   (______________)


                                              Mengetahui,


                                            (Pdt.H.M.Siagian),Gembala
                                             Jemaat ___________

Tembusan:
1. Officers Jemaat.
2. Ketua Diakoness.           


WAHYU KEPADA YOHANES (Bagian 13).



 Related image
“Lihatlah, IA DATANG DENGAN AWAN-AWAN DAN SETIAP MATA AKAN MELIHAT DIA, JUGA MEREKA YANG TELAH MENIKAM DIA, DAN SEMUA BANGSA DI BUMI AKAN MERATAP DIA, Ya, Amin”(Wahyu 1:7).

       BERPARTISIPASI DALAM KEMENANGAN YANG MULIA

Lihatlah, Ia Datang:
    "Yohanes mengumumkan tema dari Kitab Wahyu. Kedatangan Kristus yang kedua kali adalah tujuan ke depan. Secara signifikan, ia menggunakan bentuk present tense(waktu sekarang), "dia datang/He is coming," untuk  menekankan kepastian peristiwa itu, mungkin juga dengan suatu pemikiran akan dekatnya kedatangannya.  (lihat pada ay.1 “apa yang harus segera terjadi”)

Yang telah menikam:
   
Yunani. "Ekkenteo", kata yang sama Yohanes menggunakannya  dalam Injilnya (Fsl 19: 37) ketika mengutip dari Zakh.12: 10. Pernyataan dari Why.1: 7  jelas menyiratkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian Kristus akan dibangkitkan dari kematian untuk menyaksikan kedatangan-Nya (lihat di Dan.12: 2). Selama pengadilan-Nya Yesus telah memperingatkan para pemimpin Yahudi tentang peristiwa yang menakutkan ini  (Mat.26: 64).

   Dalam ayat 7 kita mendapati kombinasi dua teks dari Perjanjian Lama.  Pernyataan “datang dengan awan-awan” mengingatkan kita pada Anak Manusia dalam Daniel 7:13.  Bahwa mereka yang menikam Dia akan meratapi Dia, gema Zakharia 12:10.  Matius 24:30 juga menggabungkan dua teks yang sama, sehingga Wahyu 1:7 dapat mencerminkan ajaran Yesus sebelumnya.  Dalam Kitab Zakharia, orang-orang yang menikam dan meratap adalah “keluarga Daud” dan “penduduk Yerusalem”.  Tapi, Kitab Wahyu mengubahnya menjadi “semua bangsa di bumi.”  Hal ini berkenaan dengan maksud harfiah Perjanjian Lama dan keadaan spiritual pada saat ini yang mencakup seluruh dunia.  Konsep “Israel” diperluas untuk memasukkan orang-orang dari setiap suku dan tempat yang memiliki hubungan dengan Yesus.
   Jadi kunci untuk menjadi umat Allah adalah hubungan kita dengan Anak-Nya.  Bagaimana Anda memiliki hubungan dengan Yesus ketika Anda tidak dapat melihat, mendengar, atau menyentuh-Nya?
   Selama berabab-abad miliaran telah menyaksikan realitas dan keberadaan Yesus, yang didasarkan pada kesaksian Kitab Suci.  Ketika kita berbicara tentang Yesus, Anda mengembangkan hubungan dengan cara menghabiskan waktu bersama saksi yang menyaksikan Dia dalam Firman-Nya.  Anda perlu berinvestasi dalam pelajaran Alkitab yang serius, berbicara dengan orang yang mengenal Dia dan mendengar kesaksian tentang dampak hubungan bersama Tuhan.  Dan Anda harus terlibat menyelesaikan misi yang Ia tinggalkan bagi murid-murid-Nya(Mat.28:20).  Mereka yang berhubungan dengan Yesus, suatu hari nanti akan turut berpartisipasi dalam kemenangan mulia yang digambarkan di dalam Wahyu.

   Ay.7 “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan” –Ini menggambarkan kedatangan Yesus yang kedua kali.  Pada waktu Yesus datang, semua mata yang hidup melihat kedatangan-Nya dan bahwa orang yang merajam/menikam Dia ikut bangkit.  Kenapa bangkit?
   “Those who responsible for the death of Christ will be resurrected to witness Christ’s second coming” (E.G. White, The Great Controvercy, hlm.637).
   (Mereka yang bertanggungjawab atas kematian Kristus akan bangkit menyaksikan kedatangan Yesus yang kedua kali).

DAFTAR PUSTAKA:

1.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.
2.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
3.   Materi kuliah “Revelation”: Institut Theologia & Keguruan Advent, Bandung 1974.


Jumat, 26 Oktober 2018

Wahyu Kepada Yohanes (Bagian 12).


Image result for Wahyu Kepada Yohanes.











“Bagi Dia, yang mengasihi kita …,DAN YANG TELAH MEMBUAT KITA MENJADI SUATU KERAJAAN, MENJADI IMAM-IMAM BAGI ALLAH, BAPANYA--…bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin”(Wahyu 1:5,6).

                   KITA BERHARGA DIMATA ALLAH.

   Tidak peduli seberapa buruk keadaan, Allah bisa memakai keadaan itu sebagai batu loncatan menuju kebesaran.  Saat Anda merasa sepertinya keadaan tidak mendukung Anda, semua orang menentang Anda, mudah untuk bertanya apakah hidup ini masih berarti untuk dijalani.
   Namun, Wahyu menegaskan bahwa kita diangkat kepada status raja dan imam dalam Yesus Kristus.  Jadi ketika Anda berpikir bahwa Anda bukan siapa-siapa, tidak ada yang peduli, ambillah buku Wahyu dan singkirkan pikiran-pikiran itu dengan pernyataan jelas dari Firman Tuhan!.
   Gantinya bukan siapa-siapa, melalui Yesus Kristus kita telah diangkat ke tempat yang tertinggi.  Kitab Wahyu bukan hanya mengatakan kepada kita siapa Yesus Kristus, tetapi juga siapa kita di dalam Dia

   “Christ has constituted His church a “kingdom” and its individual members “priest”.  To be a member of the kingdom is to be a “priest”.  Compare the “royal priesthood” of 1 Peter 2:9.  Those who have accepted salvation in Christ make up a kingdom whose king is Christ.  Reference here is to the kingdom of divine grace in the hearts of men(see on Matt.4:17).  A priest may regarded as one who presents offerings to God(cf.Hebr.5:1; 8:3), and in this sense every Christian has the privilege of presenting “spiritual sacrifices”—prayer, intercession, thanksgiving, glory—to God(see 1 Peter 2:5,9).  Because every Christian is a priest, he may approach God on his own behalf, without the mediation of another human being, and on behalf of others  Christ is our mediator(1 Tim.2:5), our great “high priest,” and through Him it is our privilege to “come boldly unto the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in time of need”. (Heb.4:15,16).”

"Kristus telah mengangkat gereja-Nya kerajaan dan masing-masing anggota sebagai “imam ". Untuk menjadi anggota kerajaan adalah menjadi "imam". Bandingkan "kerajaan imam" dalam 1 Petrus 2:9. Mereka yang telah menerima keselamatan dalam Kristus membuat sebuah kerajaan yang rajanya adalah Kristus. Referensi di sini adalah kerajaan rahmat ilahi dalam hati manusia (lihat di Matt.4: 17). Seorang imam dapat dianggap sebagai salah seorang yang menyajikan persembahan kepada Tuhan (bdk.Ibr.5: 1; 8:3), dan dalam pengertian ini setiap orang Kristen memiliki hak istimewa untuk menyajikan "pengorbanan spiritual"-yakni doa, pengantaraan/safaat, syukur, kemuliaan--bagi Allah (lihat 1 Petrus 2:5,9). Karena setiap orang Kristen adalah imam, ia dapat mendekati Tuhan atas nama dirinya sendiri, tanpa perantaraan manusia lain, dan atas nama orang lain Kristus adalah pengantara kita (1 Tim.2: 5),  "Imam Besar kita” yang Agung," dan melalui Dia itu adalah kehormatan bagi kita untuk "datang dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya ". (Ibr.4: 15,16) ".

Yesus membuat kita ‘menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya’ (ay 6a).
Apa yang dahulu ditujukan kepada Israel (Kel 19:6), sekarang ditujukan kepada Gereja / orang kristen.
William Hendriksen: “Observe also that the characterization ‘kingdom ... priests’, which was formerly applied to Israel (Ex. 19:6), is now applicable to believers collectively, that is, to the Church. In the Church Israel lives on” [= Perhatikan juga bahwa ciri ‘kerajaan ... imam’, yang dulu diterapkan kepada Israel (Kel 19:6), sekarang diterapkan kepada orang-orang percaya secara kolektif, yaitu kepada Gereja. Dalam Gereja Israel hidup terus] - hal 53.
Dalam penderitaan, keadaan ditindas, dihina oleh dunia, miskin, sakit, dsb, kita harus senantiasa menyadari kedudukan kita yang tinggi di hadapan Allah ini.
a)   ‘kerajaan’.
Pulpit Commentary: “‘Kingdom,’ not ‘kings,’ is the right reading. Christians are nowhere said to be kings. Collectively they are a kingdom - ‘a kingdom of priests’” (= ‘Kerajaan’, bukan ‘raja-raja’, merupakan pembacaan yang benar. Orang-orang kristen tidak pernah disebut sebagai raja-raja. Secara kolektif mereka merupakan suatu kerajaan - ‘suatu kerajaan imam-imam’) - hal 4.
b)   ‘imam’.
Ada beberapa pandangan tentang mengapa orang kristen disebut ‘imam’.
·        Ada yang mengatakan bahwa kita disebut imam, karena kita adalah pengantara antara dunia dengan Allah. Tugas kita membawa mereka kepada Allah / Yesus (Mat 28:19-20), dan juga berdoa bagi mereka (bdk. 1Tim 2:1-2).
·        Ladd berkata bahwa kita disebut imam bukan karena kita adalah pengantara antara dunia dan Allah, tetapi karena kita tidak membutuhkan pengantara manusia untuk bisa datang kepada Allah.
·        Barclay berkata bahwa dalam Perjanjian Lama, hanya imam yang mempunyai akses kepada Allah. Sekarang kita yang percaya kepada Kristus disebut imam karena kita mempunyai akses kepada Allah (bdk. Ibr 4:16  10:19-22).
Leon Morris mengatakan bahwa harus diperhatikan bahwa yang disebut imam adalah orang kristen biasa, bukan orang kristen yang mempunyai jabatan tertentu. Bandingkan ini dengan pastor dalam gereja Roma Katolik, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut ‘priest’ (= imam).
Karena 2 hal di atas ini, maka diberikan pujian bagi Yesus yang berbunyi ‘bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin’.
Memang kita harus selalu memuji Yesus, karena Yesus telah mengasihi kita dan rela mencurahkan darahNya untuk menebus kita, dan bahkan telah mengangkat kita ke kedudukan yang begitu tinggi!.
DAFTAR PUSTAKA:

1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.
3.   Pdt. Budi Asali M.Div- Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.