Jumat, 17 April 2020

KASIH YANG PATUT KITA TELADANI


Devotion 171 : JANGAN MENGHAKIMI MENURUT UKURANMU
Pendahuluan:
  
   Selamat berjumpa saudara2 yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus.  Puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memimpin dan memberkati kita sampai saat ini.
   Mari kita bersama-sama berdoa sebelum kita merenungkan Firman Tuhan pada hari ini. DOA.
  
Body:
  
   Saat ini kita akan mempelajari Firman Tuhan dari Kitab Yohanes 7:53-8:11.
(Tentang Perempuan yang tertangkap basah karena berzinah):
  
    “Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya, tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.  Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
   Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.  Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
   Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?.  Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.  Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengarkan perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
   Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya:”Hai perempuan, di manakah mereka?. Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?.” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
   Sdr2ku yang dikasihi Tuhan Yesus,
   Setelah hari raya Pondok Daun di Yerusalem selesai, Tuhan Yesus pergi ke Bukit Zaitun dan kembali ke Bait Allah keesokan harinya.  Ketika Yesus berada di Bait Allah, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi berusaha mendapatkan suatu tuduhan yang mendeskreditkan/menjatuhkan nama Yesus dan disini mereka mengira telah dapat menjebak Yesus dengan sebuah dilemma.
   Bila timbul suatu masalah hukum, adalah hal yang wajar/biasa untuk membawanya kepada seorang Rabi untuk dimintakan keputusan.
   Dengan demikian maka para ahli Taurat dan orang-orang Farisi mendatangi Yesus sebagai Rabi dengan membawa seorang perempuan yang tertangkap basah melakukan perzinahan.
   Dalam pemandangan hukum Yahudi, perzinahan adalah sebuah kejahatan yang serius (a serious crime).
   Menurut para Rabi “setiap orang Yahudi lebih baik mati daripada melakukan penyembahan berhala, pembunuhan dan perzinahan.  Perzinahan sesungguhnya adalah salah satu dari 3 macam dosa yang terbesar dan dapat dikenakan hukuman mati.  Wanita ini dapat dikenakan hukuman mati dengan pelemparan batu.
   Didalam dilema inilah mereka berusaha menempatkan Yesus.  Jika Dia mengatakan bahwa wanita itu wajib dilempari batu/di rajam sampai mati, maka hal itu mengakibatkan 2 hal berikut: Pertama, Dia akan kehilangan nama baik-Nya yang telah diperoleh mengenai hal kasih dan belas kasihan, dan dengan demikian tidak mungkin lagi disebut sahabat orang-orang berdosa.  Kedua, Dia akan bertentangan dengan hukum Romawi, karena orang-orang Yahudi tidak berwewenang untuk menjatuhkan atau melaksanakan hukuman mati terhadap siapapun.
   Jikalau Dia mengatakan bahwa wanita itu wajib diampuni, orang dapat langsung mengatakan bahwa Dia mengajar orang untuk melanggar hukum Musa dan bahwa Dia memaafkan bahkan mendorong orang untuk berbuat zinah.  Itulah perangkap yang dipasang oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi agar Yesus jatuh ke dalamnya.
Ellen G.White, Alfa & Omega Jld.6 hlm.72.
“Yesus mengetahui benar untuk maksud apa perkara ini telah dibawa kepada-Nya.  Ia membaca hati, dan mengetahui tabiat dan sejarah hidup setiap orang di hadapan-Nya.  Orang-orang yang seharusnya menjaga keadilan justru mereka sendirilah yang menuntun mangsa mereka ke dalam dosa, supaya mereka dapat memasang jerat bagi Yesus.” 
   Akan tetapi Dia membalik serangan mereka sedemikian rupa sehingga memukul diri mereka sendiri. Kalau demikian, apa yang dilakukan oleh Yesus?.
   Pertama-tama Yesus membungkukkan diri dan menulis dengan jari-Nya di atas tanah.
   Ellen G.White, Alfa & Omega Jld.6 hlm.73:
“Karena tidak sabar lagi melihat Yesus berlambat-lambat dan tampaknya bersikap acuh tak acuh, para penuduh itu pun mendekati-Nya, tetapi ketika mata mereka mengikuti mata Yesus, berubahlah air muka mereka.    Disitulah, tertera di hadapan mereka rahasia-rahasia kesalahan dari kehidupan mereka sendiri.”
   Namun, bagaimanapun juga mereka terus menunggu suatu jawaban dari Yesus. Sekarang sambil berdiri dan menatap tua-tua yang berencana jahat ini, Yesus berkata dalam Yohanes 8:7 “....Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”.
   Kata yang dipakai dalam bahasa Yunani untuk: tidak berdosa (tanpa dosa) disini ialah: Anmartelos, yang tidak hanya berarti “tidak berdosa”, melainkan berarti: tanpa suatu keinginan yang berdosa.  Jadi kata Yesus: “Ya, kamu boleh merajam dia(melemparkan batu) kepada perempuan itu—hanya jikalau kamu sendiri tidak pernah berkehendak hal yang sama seperti itu”.
   There was a silence—and then slowly the accusers drifted away. (Mereka pun semua bungkam dan suasana menjadi sunyi senyap—lalu dengan perlahan-lahan para penuduh itupun pergi.)
   Dengan demikian Yesus ditinggalkan sendirian dengan perempuan itu.
   
Kesimpulan:

Sdr2ku yang dikasihi oleh Yesus Kristus,
   
   Dari peristiwa ini, kita menemukan kasih Yesus yang sejati (Agape) terhadap wanita itu. Dia tidak memandang latar belakang dan keberadaan wanita itu yang dianggap najis oleh para pemuka agama.  Hanya Tuhan Yesus yang layak memberikan hukuman karena Ia adalah seorang yang tidak berdosa/tidak pernah melakukan dosa, tetapi Ia tidak menghukumnya sesuai dengan hukum rajam yang berlaku saat itu, seperti yang ada didalam hukum Taurat (Ul.22:13-24).
    Kasih Yesus kepadanya dapat dilihat dari kata-kata yang Ia ucapkan, “Akupun tidak akan menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi” (Yoh.8:11).
   Yesus tidak menghukum wanita itu. Hal itu berarti bahwa Yesus mengampuni dia.
   Sdr2ku,....Seseorang akan mampu mengampuni kesalahan orang lain ketika ia memiliki kasih Tuhan dalam kehidupannya.
   Pengampunan merupakan bagian dari kasih Tuhan.
   Inilah kasih Tuhan Yesus yang Agung.  Yesus mengampuni wanita yang baru saja ditemui-Nya, seorang wanita, yang dibenci dan terkucilkan oleh karena kehidupan kelamnya, namun Yesus tetap mengasihinya.
   Kasih Yesus merupakan kasih yang tidak memandang rupa (muka). Kasih Yesus sebagai kasih Agape, mengasih tanpa pandang muka.  Kasih seperti inilah yang patut kita teladani dan realisasikan dalam hidup kita sebagai orang percaya.  Dalam hubungan kita dengan sesama, hendaknya kasih yang kita miliki bukan kasih yang membeda-bedakan rupa, status sosial, dan latar belakang kehidupan seseorang. Mari kita berdoa, ....Amen.
  

Selasa, 14 April 2020

PENDALAMAN ALKITAB (8)


Pelajaran SS 5 Qtr 2 2015 Kristus Tuhan Atas Hari Sabat
8. MUNGKINKAH MAYORITAS ITU SALAH?.

Kata Pengantar:
   Selamat datang dalam blogspot Agape Ministry. Anda bisa mengunjunginya dengan mengklik: https://marryhot.blogspot.com.
   Media ini menyajikan pelajaran Alkitab On line.  Untuk itu kami ucapkan selamat datang, semoga dapat mengikuti pelajaran yang ke 8 yang berjudul: “MUNGKINKAH MAYORITAS ITU SALAH?”.  Sebelum memulai pelajaran ini, kami mohon saudara terlebih dahulu berdoa meminta petunjuk, berkat dan pengertian dari Tuhan Allah di sorga terhadap pelajaran ini. Semoga pelajaran ini menjadi sarana yang mendekatkan hidup saudara kepada Tuhan Allah serta menerima keselamatan yang Dia sediakan bagi siapapun yang percaya dan menerimanya dengan iman. Terimakasih.

Pendahuluan:
   Dalam pelajaran yang lalu (Pel.7) kita dapati bahwa menikmati hari perhentian Sabat merupakan penangkal penting menghadapi kehidupan yang penuh ketegangan sekarang ini.  Karena Allah mengerti kebutuhan kita, Ia menentukan setiap hari ketujuh sebagai hari peristirahatan tubuh/fisik dan penyegaran rohani kita.
   Setelah menjadikan dunia ini dalam enam hari, Ia “beristirahat” pada hari ketujuh, “memberkati” dan “menguduskannya” (Kejadian 2:1-3).
   Pada waktu Allah memberikan 10 hukum kepada umat-Nya, Israel, Ia meletakkan perintah untuk merayakan Sabat hari ketujuh itu di tengah-tengah hukum-hukum-Nya itu (Keluaran 20:8-11). Menurut hukum ini, Sabat adalah tanda peringatan akan kuasa penciptaan Allah, satu hari untuk berhenti sejenak dan memikirkan tentang indahnya dan ajaibnya pekerjaan penciptaan-Nya, satu hari untuk bersantai dan datang dekat kepada Pencipta kita, satu hari untuk menggali lebih dalam hubungan kita dengan Dia.  Pada waktu Yesus hidup sebagai manusia di bumi ini, Ia juga memelihara Sabat (Lukas 4:16) dan mengesahkan itu sebagai hari yang bermanfaat bagi orang-orang Kristen (Markus 2:27,28).
   Beberapa ayat dalam buku Kisah menjelaskan bahwa murid-murid Kristus berbakti pada hari Sabat setelah kebangkitan-Nya (Kisah 13:14; 16:13; 17:2; 18:1-4, 11).
I.           PERTANYAAN YANG MEMBINGUNGKAN.
   Hal ini membawa kita kepada satu persoalan yang membingungkan bagi banyak orang.  Dalam dunia Kristen, untuk sekian waktu lamanya merayakan 2 hari yang berbeda. Di satu pihak kebanyakan orang Kristen secara tulus merayakan hari Minggu, hari pertama dalam minggu, yang mereka yakini sebagai hari peringatan akan kebangkitan Kristus.  Di pihak lain, sejumlah besar kelompok umat Kristen, sama ketulusannya, percaya bahwa Allah menghormati hanya hari yang ketujuh sebagai Sabat dan tidak ada di mana pun dalam Alkitab yang menegaskan penyucian hari Minggu.
   Apakah ada bedanya dengan hari yang mana kita rayakan sebagai hari Sabat?.
   Sebagai orang yang tulus dan sungguh-sungguh yang ingin mengetahui kebenaran, kita harus selalu bertanya kepada diri kita sendiri : “BAGAIMANAKAH DENGAN YESUS?. Apakah yang Yesus inginkan saya perbuat?”.
   Untuk tiba kepada keputusan mengenai hal ini, beberapa fakta penting perlu dijelaskan: SIAPAKAH YANG MENGUBAH SABAT dari Sabtu, hari ketujuh dalam minggu, menjadi hari Minggu (hari Ahad), hari pertama dalam minggu?. Apakah Alkitab yang menyuruh perubahan itu?.  Jika demikian, Apakah Allah, Kristus atau mungkin para rasul yang mengadakan perubahan tersebut?.  Marilah kita melihat semua kemungkinan itu.
II.         APAKAH ALLAH YANG MENGUBAH HARI ITU?
   Apakah ada pemberitahuan awal dari Allah yang mengubah Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu?.  Sebagian besar orang Kristen menerima 10 hukum sebagai satu PEDOMAN YANG SAH untuk dihidupkan.  Itulah satu-satunya pesan yang pernah ditulis oleh Allah secara pribadi untuk umat manusia.
   Sepuluh hukum itu begitu penting, sehingga Ia menulisnya di atas batu dengan jari-Nya sendiri (Keluaran 31:18).  Pada hukum ke 4 Allah menyuruh kita:
   Buka dan baca Keluaran 20:8-11......
   Ketika Allah memberikan 10 hukum kepada umat-Nya, Ia juga menjelaskan bahwa tidak seorang manusia pun boleh mengubah atau menyunting perintah yang berasal dari bibir-Nya yang kudus.  Kita buka dan baca firman Tuhan dalam: Mazmur 89:35......
   Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah tidak mengubah Sabat dari hari ketujuh menjadi hari pertama dalam minggu.
III.      APAKAH YESUS MENGUBAH SABAT?.
   Menurut Yesus, 10 hukum tidak dapat diubah:
   Bacalah Matius 5:17-18.....
   Dalam pelajaran kita yang lalu kita dapati bahwa adalah kebiasaan Yesus berbakti di kaabah pada hari Sabat (Lukas 4:16).  Kita juga mendapati bahwa Yesus mau/ingin agar murid-murid terus merasakan sukacita pemeliharaan Sabat yang benar (Matius 24:20).
   Dari ajaran dan teladan Yesus, jelas bahwa kita tetap memerlukan hari Sabat untuk berhenti, bersantai dan meluangkan waktu bersama Allah.
IV.      APAKAH PARA RASUL MENGUBAH SABAT?.
   Yakobus, pemimpin pertama dari gereja Kristen yang mula-mula, menulis mengenai 10 hukum:
   Kita baca dalam Yakobus 2:10,11......
   LUKAS, seorang dokter dan penginjil pada gereja yang mula-mula memberitahukan:  Baca Kisah 16:13.....
   Buku Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru menyebutkan 84x hari Sabat itu diperingati oleh pengikut-pengikut Kristus, dan semua itu berlangsung lebih dari 14 tahun setelah kebangkitan Yesus.
   2(dua) Sabat di Antiokia (Kisah 13:14,42,44.)
   1(satu) di Pilipi (Kisah 16:13).
   3(tiga) di Tesalonika (Kisah 17:2,3).
  78(tujuh puluh delapan) Sabat di Korintus (Kisah 18:4,11).  YOHANES, rasul yang terakhir mati dari 12 rasul lainnya, memelihara Sabat.  Ia menulis dalam :
   Baca: Wahyu 1:10....
   Menurut Yesus, hari Tuhan adalah hari Sabat :
   Kita baca dalam Matius 12:8.....
   Penelitian tentang bukti Kitab Suci mengungkapkan bahwa para rasul tidak pernah mencoba mengubah hari perhentian Allah dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu.  Perjanjian Baru menyebutkan hari pertama dalam minggu hanya 8x.  Tidak ada satupun yang menyebutkan bahwa hari pertama sebagai hari kudus, ataupun menyinggung bahwa kita harus menjadikan hari Minggu itu sebagai hari perbaktian.
   Suatu penelitian yang cermat tentang 8 ayat yang menyebutkan hari pertama dari minggu menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari-hari minggu itu:
(1)       Beberapa perempuan datang ke kubur pada hari pertama dalam minggu (Matius 28:1).
(2)       “Ketika hari Sabat sudah lewat” para perempuan itu kembali melakukan kegiatan kerjanya pada hari pertama dalam minggu (Markus 16:1,2).
(3)       Yesus tampak pertama kali oleh Maria Magdalena pagi-pagi pada hari pertama dalam minggu (Markus 16:9).
(4)       Pengikut-pengikut Yesus kembali kepada kegiatan kerja sehari-hari pada hari pertama dalam minggu (Lukas 24:1)
(5)       Maria pergi ke kubur Yesus dan menemukan kubur kosong pada hari pertama dalam minggu (Yohanes 20:19).
(6)       Para murid berkumpul bersama-sama “karena takut kepada orang-orang Yahudi” (bukan untuk berbakti) pada hari pertama dalam minggu (Yohanes 20:19).
(7)       Paulus meminta anggota-anggota jemaat untuk menghitung dana mereka pada hari pertama dalam minggu dan “mengesampingkan sejumlah uang” untuk orang miskin di Yerusalem (1 Korintus 16:1,2). Ayat ini tidak menyebutkan adanya kebaktian agama.
(8)       Dalam Kisah 20:7 Lukas berbicara mengenai khotbah Paulus pada hari pertama dalam minggu pada suatu pertemuan perpisahan yang tidak direncanakan lebih dulu. Tentu Paulus berkhotbah setiap hari, dan para rasul memecahkan roti setiap hari (Kisah 2:46).
   Tidak satu pun dari ayat-ayat ini menyatakan bahwa para rasul berniat untuk tidak lagi memelihara Sabat hari ketujuh.  Para rasul tidak menyebutkan perubahan Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu.  Jelaslah, bahwa tidak ada bukti di dalam Perjanjian Baru yang membuktikan adanya perubahan Sabat dari Sabtu, hari ketujuh dalam minggu menjadi hari Minggu, hari pertama dalam minggu.
   Perubahan itu terjadi setelah zaman Yesus dan murid-murid-Nya, sehingga kita harus menoleh kepada sejarah untuk melihat kapankah dan bagaimanakah perubahan itu terjadi.
V.         MENGAPAKAH MENJADI HARI MINGGU?.
   Para Rasul dengan jelas memperingati kita bahwa beberapa orang Kristen akan menyimpang jauh dari ajaran2 Kekristenan dalam Perjanjian Baru: “Jadi berjagalah!” (Kisah 20:29-31). Dan itulah yang benar-benar terjadi. Para ahli sejarah yang terpercaya mencatat dengan jelas bagaimana orang2 Kristen mulai lari jauh dari kemurnian kerasulan. Tradisi dan ajaran yang tidak pernah dianjurkan oleh Paulus, Petrus dan para pendiri gereja Kristen lainnya, secara perlahan-lahan menyelusup masuk ke dalam gereja.
   Perubahan dari pemeliharaan Sabat menjadi pemeliharaan hari Minggu terjadi setelah Perjanjian Baru selesai ditulis dan para Rasul sudah wafat/meninggal dunia.  Sejarah mencatat bahwa akhirnya orang2 Kristen beralih dari berbakti dan berhenti pada hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu. Tetapi tentu saja orang2 percaya tidak berhenti memelihara Sabat hari ketujuh pada akhir pekan itu dan kemudian secara tiba-tiba mulai memelihara Sabat sebagai hari Tuhan.
   Contoh yang pertama sekali mengenai pemeliharaan hari Minggu oleh orang Kristen terjadi di Italia, pada pertengahan abad kedua setelah Kristus.  Untuk jangka waktu yang lama banyak orang Kristen merayakan kedua hari itu, sementara yang lain tetap memelihara hanya hari Sabat.  Pada tanggal 7 Maret 321 TM, Konstantin yang Agung mengeluaran Undang-undang Sipil Hari Minggu, memaksa semua orang, kecuali para petani, di kerajaan Romawi untuk beristirahat pada hari Minggu.
   Ini, ditambah dengan lima undang-undang sipil lainnya yang di dekritkan oleh Konstantin mengenai hari Minggu, menjadi dasar bagi pengesahan semua peraturan sipil tentang Hari Minggu mulai dari saat itu sampai sekarang ini.  Pada abad ke 4, Konsili Laodekia melarang orang-orang Kristen untuk tidak bekerja pada hari Sabat, dan mendesak mereka untuk menghormati hari Minggu dan sedapat mungkin tidak bekerja pada hari itu.
   Sejarah menunjukkan bahwa perbaktian dan perayaan hari Minggu adalah kebiasaan yang dibuat oleh manusia. 
   Alkitab tidak memberikan wewenang untuk menghilangkan Sabat hari ketujuh dari hukum ke 4.
   Nabi Daniel meramalkan bahwa pada zaman Kekritenan suatu kuasa penipuan akan berusaha untuk mengubah hukum Allah(Daniel 7:25).

VI.      SIAPAKAH YANG MENGADAKAN PERUBAHAN ITU?.
   Secara resmi siapakah yang memindahkan Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu?.
   Gereja Katolik mengaku melakukannya.  Dalam usaha untuk menyelamatkan Kerajaan Romawi yang sedang menuju kepada kehancuran, para pemimpin gereja yang berpengaruh mengadakan kompromi dan berusaha mengubah hari perbaktian dari Sabtu ke Minggu.
   Katekismus gereja Roma Katolik menuliskan :
   “Pertanyaan: Manakah hari Sabat itu?.
   “Jawab: Sabtu adalah hari Sabat.
   “Pertanyaan: Mengapa kita merayakan Minggu gantinya Sabtu?.
   “Jawab: Kita merayakan Minggu gantinya Sabat karena gereja Katolik....Memindahkan kesuciannya dari Sabtu ke Minggu”.
    Peter Geiermann, The Convert’s Cathechism of Catholic Doctrine (edisi 1957), hlm.50.
   Gereja Katolik dengan bangga mengumumkan bahwa manusia yang menjadi pemimpin2 gereja melakukan perubahan itu.
   “Kesucian hari, Sabat, diubah dari Sabtu menjadi Minggu...bukan berasal dari petunjuk2 yang dicatat dalam Kitab Suci, tetapi dari gereja yang merasa mempunyai kuasa untuk itu...Orang yang menganggap bahwa Kitab Suci haruslah menjadi satu-satunya wewenang, secara logika seharusnya menjadi anggota Masehi Advent Hari Ketujuh, dan memelihara kesucian hari Sabtu.”
   ___Kardinal Maida, Bishop Agung dari Detroit, Saint Catherine Catholic Church Sentinel, Algonac,Michigan, 21 Mei 1995.
VII.    APAKAH YANG DIKATAKAN OLEH BEBERAPA GEREJA PROTESTAN?.
   Dokumen-dokumen resmi yang menegaskan kepercayaan dari beberapa gereja aliran Protestan sependapat bahwa Alkitab tidak membenarkan perayaan hari Minggu.  Marthin Luther, pendiri gereja Lutheran, menulis di Aughburg Confession, Article 28, paragraph 9:
  “Mereka (Roma Katolik) menyatakan Sabat diubah ke hari Minggu, hari Tuhan, bertentangan dengan 10 hukum,..tidak ada contoh yang lebih menunjukkan kesombongan diri daripada perubahan hari Sabat.
   Mereka katakan, begitu besar kekuasaan dan kewenangan gereja, karena gereja “menghapus satu dari sepuluh hukum”. 
    Para akhli teologia Metodis, Amos Binney dan Daniel Steele mengamati:
   “Benar, tidak ada perintah positif bagi baptisan bayi.......Juga tidak ada perintah untuk memelihara hari pertama dari satu minggu sebagai hari suci.”
   Theological Compend (Ney York: Methodist Book Concern,1902),hlm.180,181.
   Dr.N. Summerbell, sejarawan dari Gereja Murid Kristus atau gereja Kristen, menulis:
   “Gereja Roma telah murtad secara total...Ia mengubah Hukum Keempat dengan membuang Sabat firman Allah, dan melembagakan Minggu sebagai hari suci.”
   —A True History of the Christian dan the Christian Church, hlm.417,418.
VIII. APAKAH PERMASALAHAN YANG SEBENARNYA?
   Ini membawa kita berhadapan langsung kepada satu pertanyaan: Mengapa begitu banyak orang Kristen merayakan hati Minggu tanpa otoritas Alkitab?.
   Bahkan yang lebih penting, hari manakah yang saya akan pelihara?. Haruskah saya mengikuti mereka yang mengatakan, “Saya pikir tidak ada bedanya hari mana saya pelihara, asalkan saya pelihara satu hari dari yang tujuh itu?. Atau, haruskah saya menganggap penting hari yang ditetapkan Yesus?.
   Pencipta kita, ketika Ia menciptakan dunia ini, dan hari yang ditunjuk Allah didalam 10 hukum: “hari ketujuh adalah hari Sabat?”
   Disini kita sedang membahas lebih dari sekadar pengamatan secara luar saja, tetapi hari manakah benar secara Alkitabiah. Permasalahan yang mendasar ialah penurutan kepada Yesus. Pencipta kita menentukan hari Sabat sebagai hari “SUCI”, sebagai satu waktu bagi kita dan keluarga kita untuk datang lebih dekat kepada-Nya untuk mendapatkan kekuatan dan kesegaran.

KESIMPULAN:
   Kepada siapakah yang saya harus turut?. Haruskah saya menurut Kristus, Putra Allah atau tradisi manusia dalam hal hari yang saya pelihara sebagai hari suci?.
   PILIHANNYA JELAS: ajaran manusia atau PERINTAH ALLAH. KATA-KATA MANUSIA atau SABDA ALLAH.
   Pengganti yang dibuat manusia atau perintah Ilahi.
   Nabi Daniel memperingatkan kepada mereka yang mau “berusaha untuk mengubah waktu dan hukum” (Daniel 7:25). 
   Allah sedang memanggil umat-Nya untuk kembali kepada penurutan.  Ia mengundang mereka untuk memelihara Sabat sebagai lambang kesetiaan dan kasih kepada-Nya.
   Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”(Yohanes 14:15).
   Dan Ia menjanjikan sukacita yang sempurna kepada mereka yang mengasihi Dia sehingga menuruti perintah-perintah-Nya (Yohanes 15:10-11).
   Kita memiliki Juruselamat yang ajaib. Ia ingin kita merasakan kasih-Nya sepenuhnya. Hati yang taat membuka pintu lebar untuk mendapatkan kasih itu.
   Di Taman Getsemai Kristus tunduk sepenuhnya kepada kehendak Bapa—walaupun Ia harus menghadapi salib dan dosa-dosa dunia menghancurkan hidup-Nya.
   Sementara Ia berseru kepada Allah, “Ambillah cawan ini daripada-Ku,” dalam permohonan-Nya itu Ia tetap berserah dan menambahkan, “tetapi, janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki”(Markus 14:36).  Kristus rindu kita mengalami kepenuhan ini yang dapat diperoleh melalui penyerahan hidup yang sesungguhnya. Dan Ia juga menghendaki kita berharap pada-Nya sehingga mau menurut Dia dalam setiap langkah kehidupan ini.
   Jika Anda menjawab panggilan Allah dan menurut semua perintah-Nya, Anda akan menikmati janji Yesus bahwa sukacita-Nya “ada di dalam kamu” dan “sukacitamu” akan “menjadi penuh” (Yohanes 15:11).

Catatan:  Akhirilah pelajaran ini dengan doa.
   Terimakasih, Tuhan kiranya memberkati Anda!.

KERTAS PERTANYAAN
PELAJARAN 8 :
“MUNGKINKAH MAYORITAS ITU SALAH”.

1.    Bacalah pelajaran Alkitab yang Anda telah terima melalui online ini seluruhnya.
2.    Isilah pertanyaan-pertanyaan yang terlampir disini.
3.    Kirimkan jawaban Anda kepada kami via Whats App.(w.a). agar kami bisa melihat hasilnya bahwa Anda benar-benar mengikuti pelajaran ini.
PERTANYAAN:
  -Bacalah bagian yang sesuai dengan nomor di sisi kiri, dan bubuhkan (X) di depan SATU pernyataan yang TERBAIK yang melengkapi kalimatnya:

1.Ketika Tuhan Allah memberikan hukum di Gunung Sinai, dalam perintah ke 4 ia menuliskan bahwa, sebagai hari perhentian dan ibadah setiap minggunya, kita harus memelihara:
____hari ke 4(Jumat) menjadi Sabat.
____hari ke 7(Sabtu) menjadi Sabat.
____hari pertama (Minggu) menjadi Sabat.
2. Menurut Yesus 10 perintah
____tidak boleh diubah dari huruf terkecil sekalipun.
____dapat diubah melalui keputusan dari gereja.
3. Adalah kebiasaan Yesus pada hari Sabat untuk
___berbakti di Sinagog.   ____bekerja di toko tukang kayu.
4. Kisah Para Rasul dalam kitab Perjanjian Baru menyebutkan tentang para Rasul berbakti sebanyak
____84 x pada hari Sabat.  ____84 x pada hari Minggu.
5. Perubahan perbaktian dari Sabtu, hari ketujuh menjadi Minggu, hari pertama dalam minggu, dilakukan
____setelah semua rasul wafat. ___oleh salah satu rasul.

Beri tanda (X) di depan pernyataan yang benar:
6.____Penerimaan hari Minggu, hari pertama dari minggu, sebagai hari istirahat utk menghormati kebangkitan Kristus tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
7.____Baik Alkitab maupun dokumen2 sejarah menyatakan bhw hari Minggu tetap merupakan hari pertama dari minggu dan hari Sabat adalah hari ketujuh dari Minggu, yaitu hari Sabtu.
8.____Dokumen2 resmi dari gereja Katolik Roma dan denominasi2 Protestan membenarkan fakta ini.
   _____Permasalahan utamanya ialah: Siapakah yang harus saya patuhi, ajaran Kristus atau ajaran manusia?.
  _____Barangsiapa mengasihi Yesus, ia akan rindu untuk memelihara Sabat yang disucikan oleh Yesus.

Berilah tanda (X) di depan pernyataan yang paling mewakili keinginan saudara:
   _____Saya mengasihi Juruselamat saya, itu sebabnya saya memutuskan untuk mengikuti Dia sepanjang jalan dan melakukan apa yang Ia perintahkan saya lakukan.
   _____Sebagai tanda kasih saya kepada-Nya dan kerinduan untuk meletakkan hidup memelihara hari Sabat hari ketujuh.
  _____Saya mungkin akan menghadapi tantangan dalam penyucian Sabat, Mohon doakan saya.

Permintaan doa saya adalah ____________________


(Disediakan oleh: Pdt.H.M. Siagian,MPTh)
W.A. 0811 1945 034
  

Minggu, 12 April 2020

Manfaat2 Daun Sirih Bagi Kesehatan Tubuh Anda.

Kaya Khasiat, Ini Manfaat Daun Sirih Bagi Kesehatan - BeritaBeta
   Ketika membicarakan soal daun sirih, Anda mungkin akan membayangkan daun itu dikunyah oleh orang-orang tua zaman dahulu. Padahal, daun yang berbentuk hati itu juga bisa dinikmati oleh semua umur. Manfaat daun sirih ini bahkan mungkin akan membuat Anda tercengang.

   Daun sirih (Piperaceae) memang sudah lama digunakan sebagai pembungkus kunyahan pada kegiatan nyirih, yang di dalam daun tersebut berisi pinang, kapur sirih, tembakau, serta bahan aromatik lainnya. Saat digunakan dalam nyirih, daun dari tanaman yang tumbuh merambat ini dapat menyegarkan napas dan bersifat mendinginkan mulut.

   Daun sirih dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tapi mengonsumsi terlalu banyak daun sirih juga digadang-gadang dapat menimbulkan kanker mulut. Padahal, tidak ada bukti bahwa orang tua yang gemar nyirih akan mengidap penyakit mematikan ini.

Manfaat daun sirih
   Daun sirih bukan hanya dikonsumsi dengan cara dikunyah, namun juga bisa direbus dan diambil khasiatnya. Manfaat rebusan daun sirih juga tidak kalah banyak.

   Daun sirih mengandung sejumlah bahan aktif yang konsentrasinya bergantung pada jenis tanaman, musim, dan cuaca saat itu. Namun yang jelas, daun sirih paling dikenal karena aromanya yang datang dari kandungan afenol (chavicol), yang juga dapat berfungsi sebagai zat antiseptik.
Secara lengkap, berikut kandungan dan manfaat daun sirih maupun air rebusan daun sirih:


Mengatasi diare
   Banyak mikroba yang bisa dilawan oleh kandungan sterol pada daun sirih. Mikroba tersebut adalah E. coli yang sering mengakibatkan diare. Bakteri lain yang dapat dibasmi dengan meminum air rebusan daun sirih, yakni Streptococcus pyrogen, Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, dan Pseudomonas aeruginosa.

Menyehatkan jantung
   Bentuk daun yang seperti hati seakan-akan mencerminkan manfaat daun sirih itu sendiri sebagai tanaman yang dapat menyehatkan jantung.

   Sebuah penelitian menyebut daun sirih memang dapat menguatkan organ vital tersebut sekaligus mencegah terjadinya tekanan darah tinggi dan ketidakteraturan irama jantung.

Mengobati luka lambung
   Daun sirih yang disiram air panas terbukti memiliki lendir yang berguna untuk melapisi lambung. Hal ini menghadirkan manfaat rebusan daun sirih sebagai pelindung dinding lambung sehingga tidak mudah terluka ketika Anda mengalami kenaikan asam lambung maupun hal lainnya.

Mencegah karies gigi
   Anggapan yang mengatakan nyirih dapat melindungi gigi rupanya terbukti secara ilmiah. Manfaat daun sirih ini berkaitan dengan fungsinya sebagai penghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan timbunan plak yang akhirnya menjadi karies gigi, seperti Streptococci, Lactobacilli, Staphylococci, Corynebacteria, Porphyromonas gingivalis, dan Treponema denticola.

Menyehatkan alat reproduksi
    Ekstrak daun sirih yang didapat lewat air rebusan juga dapat diminum untuk menaikkan level kesuburan pada wanita. Manfaat rebusan daun sirih ini adalah menurunkan level estrogen yang mungkin memengaruhi tingkat kesuburan pada rahim Anda.

Selain diminum, air rebusan daun sirih juga bisa dijadikan sebagai pembasuh vagina. Pasalnya, air rebusan daun sirih juga terbukti dapat mengurangi keputihan, terutama pada wanita yang masih dalam usia produktif untuk memiliki keturunan.

   Selain kelima manfaat daun sirih di atas, masih ada manfaat lain yang bisa Anda nikmati, seperti mencegah diabetes, peradangan, bahkan beberapa jenis kanker.

   Daun sirih juga sudah banyak diolah sebagai obat maupun bahan tambahan dalam berbagai produk kecantikan sehingga dengan mudah dapat Anda merasakan manfaatnya.

(Sumber: Sehat Q – ditinjau oleh: dr.Karlina Lestari.)


20 MANFAAT DAUN SIRIH:

    Brilio.net - Daun sirih sering dijumpai sebagai tanaman hias di banyak rumah. Selain jadi tanaman hias, daun sirih juga dikenal sebagai tumbuhan punya banyak manfaat. Tanaman ini punya daun yang lebar dan biasa tumbuh menjulur atau menjalar. Daun sirih punya banyak manfaat kesehatan. Daunnya penuh dengan vitamin seperti vitamin C, tiamin, niasin, riboflavin, karoten yang merupakan sumber kalsium yang bagus, tanning, saponin, eugenol, dan beragam jenis minyak esensial.

   Daun yang satu ini dikenal punya sifat antiseptik, antiinflamasi, dan pendingin kulit. Sehingga mujarab untuk mengatasi berbagai masalah penyakit kulit. Akan tetapi, khasiat yang diberikan daun sirih tak hanya sebatas untuk kulit. Saat dikonsumsi, daun ini akan memberikan manfaat bagi kesehatan organ tubuh, terutama daun sirih merah. Sebagai obat diabetes dan asam urat misalnya.

   Daun sirih sudah digunakan untuk obat tradisional sejak nenek moyang zaman dulu. Menariknya dari daun sirih ini, punya segudang manfaat tapi tak membuatnya mahal dijual. Untuk kamu yang ingin mengandalkan daun sirih untuk menyehatkan tubuh, daun sirih ini banyak dijual di pasar tradisional. Atau kamu juga bisa menanamnya sendiri di rumah, kemudian tinggal memetik daunnya jika membutuhkan.

   Nah, apa saja manfaat daun sirih untuk kesehatan? Berikut rangkuman brilio.net dari berbagai sumber mengenai manfaat daun sirih untuk kesehatan.
1.  Analgesik.
Daun sirih adalah analgesik yang sangat baik, bantuan instan dari rasa sakit. Ini dapat digunakan dalam mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh luka, memar, ruam, dan lain sebagainya. Caranya tumbuk halus beberapa lembar daun sirih hingga jadi pasta. Oleskan pada bagian yang sakit.

2.   Meringankan sembelit.
Daun sirih dapat membantu kinerja antioksidan untuk membersihkan radikal bebas dari tubuh. Mengembalikan tingkat PH normal dalam tubuh, sehingga dapat membantu mengatasi sakit perut. Dilansir dari Ayurveda, mengonsumsi air campuran daun sirih dapat meringankan sembelit. Caranya hancurkan daun sirih dan masukkan ke dalam air semalaman. Minumlah air di pagi hari saat perut masih kosong.

3.   Melancarkan sistem pencernaan.
Sifat karminatif, usus, anti perut kembung dan untuk sifat-sifat daun sirih lainnya dapat membantu melindungi usus. Daun sirih bekerja untuk meningkatkan metabolisme yang memicu sirkulasi dan merangsang usus untuk menyerap vitamin dan nutrisi penting.

4.   Mengurangi masalah pernapasan.

Daun sirih banyak membantu dalam mengobati masalah sakit dada, paru-paru dan asma. Caranya oleskan sedikit minyak mustard pada daun, panaskan dan letakkan di dada untuk menyembuhkan masalah pernapasan. Kamu juga bisa merebus beberapa daun dalam air, tambahkan kapulaga, cengkeh, dan kayu manis. Konsumsi ramuan ini dua hingga tiga kali sehari untuk menghilangkan masalah pernapasan.

5.   Antiseptik dan antijamur.
Daun sirih memiliki sifat antiseptik yang luar biasa karena kaya akan polifenol, terutama chavicol yang menawarkan perlindungan ganda dari kuman. Itu juga digunakan secara luas dalam mengobati radang sendi dan orkitis.

6.   Menghentikan mimisan.
Bukan jadi rahasia lagi kalau daun sirih sering digunakan untuk menghentikan pendarahan hidung atau mimisan. Kandungan fenil popies dan terpene daun sirih inilah yang jadi kunci utama. Cara penggunaan daun sirih untuk mimisan ialah kamu cukup menggulung daun ini jadi kecil, lalu masukkan ke lubang hidung yang sedang mimisan.

7.   Mengobati batuk.
Jangan pernah remehkan sakit batuk, karena penyakit ini dapat juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu manfaat dari daun sirih ialah untuk mengurangi masalah batuk. Caranya, cuci bersih 5 lembar daun sirih lalu rebus dengan 300 ml air. Tunggu beberapa menit sampai air mendidih. Setelah itu minum air rebusan saat hangat.

8.   Mengurangi bau badan.

Daun sirih mengandung estradiol dan klavikula. Dua kandungan tersebut dapat mengurangi bau badan yang berlebih. Karena estradiol dan klavikula mampu mengatur produksi hormon di kelenjar keringat. Kamu hanya perlu mengonsumsi rebusan daun sirih ini secara rutin.

9.   Mengobati bronkitis.
Daun sirih dipercaya dapat membantu menyembuhkan penyakit bronkitis. Caranya cuci bersih 5-7 lembar daun sirih, lalu rebus dengan air 300 ml. Tunggu hingga mendidih, lalu minum. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kamu bisa konsumsi minuman ini tiga kali sehari.

10.             Mengobati gusi berdarah.
Tidak hanya untuk menghentikan mimisan hidung, daun sirih juga bisa menghentikan pendarahan pada gusi. Kandungan saponin, tanin, kalsium, dan mineral fosfor akan meredakan peradangan pada gusi berdarah. Caranya cuci bersih, lalu rebus 10 lembar daun sirih merah. Kemudian gunakan airnya untuk kumur 3 kali sehari.

11.             Mengobati tumor.
Daun sirih juga dipercaya mampu mengobati penyakit berat, tumor misalnya. Karena senyawa yang ada di dalam daun sirih dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh meningkat, maka sel-sel darah putih tubuh juga akan mampu menghancurkan zat-zat karsinegok atau tumor di dalam tubuh.

12.             Obat asam urat.
Daun sirih juga bisa jadi obat meredakan nyeri otot. Karena itu dengan meminuman secara rutin rebusan daun sirih, bisa membantu mengurangi asam urat secara alami. Caranya cuci dan rebus 8 lembar daun sirih dengan 500 ml air. Tuang rebusan air jadi tiga gelas, minum satu gelas 3 kali sehari.

13.             Mengobati jantung koroner.
Nggak hanya mampu mencegah tumor, tapi juga bisa jadi obat penyakit jantung. Caranya cuci bersih lalu haluskan tiga lembar daun sirih merah. Campurkan dengan 7 butir cabai jawa, 3 butir bawang merah, dan sejumput jintan. Lalu tuangi air mendidih. Tunggu sampai endapan turun. Kemudian minum airnya dua kali sehari.

14.             Melawan kanker sumsum tulang belakang.
Salah satu manfaat daun sirih yang tak banyak orang tahu ialah mampu melawan kanker, terutama kanker sumsum tulang belakang. Menurut penelitian Indian Institute of Chemical Biology (IICB), Institute of Haematology and Transfusion Medicine, Kolkata, dan Piramal Life Sciences, Mumbai, daun sirih mampu meningkatkan harapan hidup bagi pasien kanker sumsum tulang.

15.             Menyehatkan mata.
Daun sirih punya sifat anti bakteri dan antiinflamasi. Kamu bisa mendapatkan mata sehat, jauh dari berbagai penyakit gatal hanya dengan memanfaatkan daun sirih ini. Caranya mudah, cuci bersih dan rebus 20 lembar daun sirih hijau atau merah, lalu gunakan air rebusan tersebut untuk mencuci mata.

16.             Menjaga kesehatan Miss V.
Dilansir dari StyleCraze, antiseptik yang ada di daun sirih mampu menjaga kesehatan Miss V secara alami. Karena daun sirih akan mampu melawan bakteri jahat seperti Candida yang menyebabkan keputihan atau leukorrhea. Caranya cuci bersih dan rebus 5-10 lembar daun sirih ke 250 ml air. Gunakan air rebusan tersebut untuk mencuci area kewanitaanmu.

17.             Menghilangkan jerawat.
Manfaat daun sirih yang paling dikenal adalah untuk mengatasi berbagai masalah kulit, salah satunya tak lain adalah jerawat. Sifat antiseptik dan anti bakteri yang ada di daun sirih mampu menghilangkan jerawat yang ada di wajah, punggung, maupun area dada. Caranya bersihkan beberapa lembar daun sirih, lalu tumbuk sampai halus. Masukkan ke dalam rebusan. Gunakan handuk, lalu aplikasikan air rebusan ke bagian kulit yang membutuhkan perawatan.

18.             Menyembuhkan sakit kepala.
Jika kamu menderita sakit kepala parah, daun sirih bisa menyelamatkanmu. Karena daun sirih punya sifat pendinginan yang memberikan bantuan instan dari rasa sakit ketika diterapkan secara eksternal (dari luar).

19.             Mencegah karsinogen yang mengarah pada kanker mulut.
Mengunyah daun sirih dipercaya dapat mencegah kanker mulut, karena membantu menjaga kadar asam askorbat dalam air liur. Caranya cuci bersih lalu rebus 10 hingga 12 lembar daun sirih selama beberapa menit. Tambahkan madu ke dalam air tersebut. Minum ini setiap hari secara rutin.

20.             Membantu mengobati diabetes.
Beberapa komponen dan kandungan yang terdapat di daun sirih dapat mengurangi kadar gula dalam darah. Karena itu daun sirih dipercaya mujarab untuk mengatasi penyakit diabetes. Cukup rebus beberapa lembar daun sirih, lalu konsumsi air rebusan secara teratur.

(Disediakan oleh: H.M. Siagian, MPTh).