Senin, 13 Agustus 2018

Rahasia Menang Atas Pergumulan Hidup.


Image result for Rahasia Menang dalam iman
   Dalam perspektif Alkitab, hidup umat Tuhan, baik pradosa maupun pasca dosa, selalu diperhadapkan dengan pergumulan. Sampai dengan saat ini, kita tidak pernah berhenti menghadapi dan mengalami pergumulan.
   Menurut prediksi dari banyak ahli dalam berbagai bidang, memberi prediksi dan perkiraan bahwa hari-hari ke depan bukan semakin mudah, sebaliknya semakin sulit, banyak ujian, tantangan dan pergumulan yang akan menghadang.
   Namun, banyak orang tidak memiliki respon yang tepat dalam menghadapi dan menyikapi pergumulan yang berat. Menurut survey karakter membuktikan bahwa ketika menghadapi tantangan dan pergumulan yang berat, sebanyak 69% orang memiliki kecenderungan untuk takut, khawatir, bingung, panik dan galau.
   Stevanus adalah salah seorang hamba Tuhan, yang mengalami pergumulan dan menghadapi tantangan yang berat. Tetapi, pergumulan dan tantangan yang berat itu tidak membuat Stevanus kecil hati, takut, bimbang, bingung, panik dan galau.  Justru Stevanus mengalami kemenangan atas tantangan dan pergumulan yang dihadapi dan dialaminya.
   Kalimat tanya: “Apa rahasianya, sehingga Stevanus bisa mengalami kemenangan atas tentangan dan pergumulan yang dihadapi dan dialaminya?”
   Kalimat peralihan: Ada beberapa rahasia yang bisa kita temukan dan jadikan pedoman dari kehidupan Stevanus.
Isi

I.        Miliki Keberanian Alkitabiah
A.   Keberanian Yusuf di rumah Potifar – Kejadian 39:7-12.
B.   Keberanian Sadrakh, Mesakh dan Abednego di Babel – Daniel 3:16-18.
C.   Keberanian Petrus dan Yohanes di hadapan pemimpin-pemimpin dan tua-tua Israel – Kisah Para Rasul 4:19-20.
D.   Keberanian Stevanus di hadapan Mahkamah Agama – Kisah Para Rasul 7:55-56.
Kalimat kuncinya ialah hidup yang dipenuhi Roh Kudus – 1 Yohanes 4:4.

II.        Miliki Keteguhan Iman
A.   Keteguhan iman Nuh – Kejadian 6:13-22.
B.   Keteguhan iman Yosua dan Kaleb – Bilangan 14:6-9.
C.   Keteguhan iman Perempuan Kanaan – Matius 15:21-28.
D.   Keteguhan iman Stevanus – Kisah Para Rasul 6:5; 7:59-60.
Kalimat kuncinya ialah hidup yang penuh iman – 1 Yohanes 5:4.

III.        Miliki Relasi Yang Benar
A.   Relasi dengan Tuhan
1.    Relasi Henokh dengan Tuhan – Kejadian 5:21-24.
2.    Relasi Daniel dengan Tuhan – Daniel 6:11.
3.    Relasi Jemaat mula-mula dengan Tuhan – Kisah Para Rasul 1:14.
4.    Relasi Stevanus dengan Tuhan – Kisah Para Rasul 7:56.
B.   Relasi dengan Sesama
1.    Sesama sebagai tubuh Kristus – Galatia 6:2, 10b.
2.    Sesama sebagai makhluk sosial – Matius 5:16; Galatia 6:10a.

 Penutup
   Ada banyak impian/dream, dan harapan yang hendak kita raih dalam hidup kita. Namun, impian dan harapan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mewujudkannya. Selalu ada pergumulan dan tantangan di jalan hidup kita.
   Oleh karena itu, milikilah keberanian yang Alkitabiah untuk menerobos kemustahilan; milikilah keteguhan iman karena orang benar akan hidup oleh percayanya dan milikilah relasi yang benar dengan Tuhan dan juga dengan sesama. Dengan begitu, kita akan keluar sebagai pemenang di dalam kehidupan ini.    Amin

Kekuatan Allah Untuk Mengatasi Masalah Hidup.


Image result for Kekuatan Allah
   Nats : Filipi 4:13.”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
 ~ Rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan kekuatan untuk mengatasi masalah hidup menulis dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota Filipi dan juga bagi kita saat ini menegaskan demikian: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” – Filipi 4:13. Situasi dan kondisi rasul Paulus ketika menulis surat Filipi sebenarnya ia berada di dalam penjara karena pemberitaan Injil Kristus.
   Tentu hidup di dalam penjara bukanlah cita-cita kita pada umumnya dan khususnya rasul Paulus. Bahkan ketika kita lahir ke dunia ini, tidak ada dalam hati, pikiran dan harapan orangtua serta cita-cita mereka supaya kita kelak menjadi narapidana. Demikian juga dengan orangtua dari rasul Paulus. Orangtua rasul Paulus punya cita-cita dan harapan supaya anaknya menjadi orang yang terpandang, orang yang sukses, pemimpin yang berpengaruh di masa depan. Itu sebabnya Paulus belajar di bawah bimbingan guru besar Gamaliel. Ia menjadi pemimpin yang berpengaruh besar di kalangan para pemimpin Yahudi. Ia punya kekuasan dan pengaruh yang besar terkait dengan penganiayaan terhadap orang Kristen mula-mula.
   Kehidupan di dalam penjara dikenal oleh rasul Paulus justru setelah ia bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi. Kehidupannya mengalami perubahan yang luar biasa. Penjara telah menjadi rumahnya yang kedua. Pahit-manisnya hidup di dalam penjara sudah menjadi hal yang ia nikmati sehari-hari. Tetapi Paulus tidak menjadi kecewa, sakit hati, dendam dan marah kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia tahu bahwa hidup di dalam penjara sungguh tidak menyenangkan.

   Itu sebabnya, Paulus menyatakan bahwa segala perkara dapat dia tanggung karena ada kekuatan dan kemampuan dari Tuhan baginya.   Berdasarkan hal itulah, maka tema tulisan pada kesempatan ini kita beri judul: “Kita butuh kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi masalah hidup kita”.
   Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Mengapa kita butuh kekuatan dari Tuhan untuk bisa mengatasi masalah hidup?” Ada beberapa alasan kuat dan mendasar yang membuat kita butuh kekuatan Tuhan dalam mengatasi masalah hidup kita, yaitu:
1. Kita adalah makhluk yang lemah.
   Kita harus mengakui secara jujur bahwa sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah, terbatas dan tidak sempurna karena sudah jatuh ke dalam dosa. Di sisi lain, walaupun kita sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita juga belum menjadi pribadi yang langsung sempurna. Bukti bahwa kita makhluk yang lemah ialah kita mudah kecewa, mudah menyerah, mudah putus asa, mudah marah, mudah meninggalkan Tuhan, mudah melupakan Tuhan dan lain sebagainya. karakter-karakter tersebut akan mencuat pada saat kita menghadapi masalah, pergumulan dan penderitaan.
   Berdasarkan kenyataan itulah, maka kita sangat membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Kita sangat membutuhkan pertolongan dari tempat maha kudus. Kita memerlukan campur tangan Tuhan di dalam semua area hidup kita. Dan ketika kita datang dan bertelut serta berdoa kepada Tuhan, maka pasti kita akan mendapatkan pertolongan yang kita butuhkan.
2. Kita diperintahkan untuk datang kepada Tuhan.
   Penulis Injil Matius dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan datang kepada Tuhan, menulis demikian: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” – Matius 11:28. Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, sesungguhnya kita hidup di dunia ini penuh dengan beban yang berat. Kita mengalami tekanan kehidupan yang dari hari ke hari bukan semakin berkurang, tetapi justru sebaliknya datang bergunung-gunung menindih hidup kita. Kita secara fisik mengalami keletihan. Kita secara rohani atau spiritual mengalami kelelahan. Kita secara ekonomi kebutuhan hidup yang semakin bertambah. Semua itu menambah berat beban kehidupan kita.
   Tuhan Yesus Kristus mengetahui akan besarnya beban kehidupan yang harus kita tanggung.  Tuhan Yesus Kristus menyadari bahwa kita yang percaya kepada-Nya akan mengalami berbagai aniaya karena nama-Nya. Tuhan Yesus Kristus mengetahui bahwa dunia tidak akan menerima kita dan dunia pasti menolak kita sama seperti dunia menolak Kristus.
   Berdasarkan paparan atau penjelasan di atas, makanya Tuhan Yesus Kristus memerintahkan kita untuk datang kepada-Nya supaya kita menerima kekuatan dan kuasa yang kita butuhkan. Tuhan Yesus Kristus menjamin bahwa pasti kita akan mengalami kelegaan pada saat kita datang memenuhi perintah-Nya.
3. Kita tahu bahwa Tuhan mahakuasa.
   Tuhan Allah kita adalah Allah yang mamakuasa. Dia Allah Elshadai, Allah mahabesar. Dia adalah Allah Yehova Jireh yang sanggup mengadakan apa yang kita butuhkan. Kuasa-Nya tidak pernah berubah dan tidak dapat dikalahkan oleh apa dan siapa pun di kolong langit. Dia berkuasa di sorga, di bumi dan di bawah bumi. Kuasa-Nya tidak pernah berubah dahulu, kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Kuasa-Nya selalu tersedia bagi kita. Tidak ada masalah yang terlalu besar atau terlalu yang tidak dapat diselesaikan-Nya.
   Berdasarkan penjelasan di atas, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak datang kepada-Nya. Penulis Alkitab menegaskan bahwa diberkatilah setiap kita yang mengandalkan Tuhan dan yang menaruh harapannya kepada Tuhan Allahnya. Itulah yang menjadi alasan kuat dan mendasar bagi kita untuk mendapatkan kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi masalah hidup kita. Oleh sebab itu, biarlah ketika menghadapi dan mengalami tantangan, pergumulan dan penderitaan, datanglah senantiasa kepada Tuhan, berdoalah dan mohonkan kekuatan dari pada-Nya, maka kita pasti akan mendapatkan kekuatan dari Dia, sehingga kita dimampukan untuk mengatasi masalah kehidupan kita.

Senin, 06 Agustus 2018

Kesetiaan Total: Ujian Kasih.


Related image
   Pada waktu raja Cyprus dari Persia menang dalam satu pertempuran melawan satu kerajaan, dia menawan seorang pangeran, anak-anak dan istrinya.  Ketika mereka dihadapkan kepada raja, Cyprus bertanya kepada pangeran, “Apakah yang akan kamu berikan kepadaku jika aku bembebaskan kamu?”.
   Pangeran menjawab: “Saya akan memberikan setengah dari harta saya”. “Dan apa yang akan kau berikan jika aku membebaskan anak-anakmu?”, tanya Cyprus. “Saya akan berikan seluruh hartaku”. Raja bertanya lagi, “Tapi jika aku membebaskan istrimu, apa yang akan kau berikan?’.  Sambil memandang orang yang sangat dicintainya, pangeran menjawab tanpa keraguan, “Jika tuanku membebaskan istriku, akan saya berikan hidupku”.
   Cyprus terharu oleh kesetiaan dan pengabdian pangeran itu sehingga dia membebaskan seluruh keluarga itu tanpa minta apa-apa.  Sore harinya pangeran itu bertanya kepada istrinya, “Tidakkah kau pikir, Cyprus seorang raja yang tampan?.
   “Entahlah, saya tidak memperhatikan,” jawab istrinya. “Mengapa, dimanakah matamu?”, tanya pangeran. Istrinya menjawab, “Saya hanya mengarahkan mata saya kepada orang yang menyerahkan hidupnya demi saya”.

  Konklusi:
   Kita baca Alkitab kita dalam Ibrani 12:2  “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah”.
  Saudaraku,....
   Tuhan Yesus telah menyerahkan hidup-Nya bagi saudara dan saya. Dia telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal.
   Semoga kita tak akan pernah terpesona oleh kenikmatan dunia. Sebaliknya mari kita berkata, “Mata kita hanya untuk Dia yang menyerahkan hidup-Nya bagi kita”.