Selasa, 25 September 2018

Wahyu Kepada Yohanes (Bagian 8)


Image result for kitab wahyu
Berbahagia mereka yang melakukan  petunjuk dalam Wahyu

“BERBAHAGIALAH IA YANG MEMBACAKAN DAN MEREKA YANG MENDENGARKAN  kata-kata nubuat ini  dan menuruti apa yang tertulis didalamnya, sebab waktunya sudah dekat”. (Wahyu 1:2,3)

   Ayat di atas mengatakan, “Berbahagialah ia yang membacakan dan... mendengarkan…”Apakah artinya itu?  Mengapa ada satu orang yang membaca dan banyak yang mendengar?.  Karena buku-buku dalam zaman Perjanjian Baru sangat langka dan mahal untuk diproduksi, kebanyakan orang akan menemukan satu-satunya ketika seseorang membacanya dengan suara yang keras kepada mereka. Kitab Wahyu dimaksudkan untuk dibaca di gereja, untuk didengarkan secara lisan oleh sekelompok orang bukan sebagai sebuah karya yang ditulis untuk studi perorangan.
    Sebuah berkat khusus diberikan pada masyarakat yang membaca buku Wahyu.

    Bila gereja mau bersabar mendengarkan seluruh Kitab Wahyu dibacakan maka ternyata itu dapat dibacakan sekitar satu setengah jam!.
    Yohanes mendorong setiap orang Kristen mempraktikkan pembacaan Kitab Wahyu di gereja dan ibadah keluarga.

   Berbahagialah (“blessed”). Bahasa Yunani: “makarios”, “happy”.(Lihat Mat.5:3).
   Ayat diatas mengandung suatu berkat yang diucapkan atas mereka yang membaca, mendengar, dan patuh kepada pekabaran nubuat. Itu mengingatkan kata-kata Yesus dalam Lukas 11:18, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”

   Berkat bagi mereka yang membaca:
   Berkat ilahi adalah ikatan yang tak terpisahkan dengan pembacaan, pendengaran, dan penurutan kepada firman Allah.  Sebagaimana Musa memperingatkan Israel di perbatasan Negeri Perjanjian itu, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” (Ulangan 8:3), demikian juga Yohanes memperingatkan jemaat pada akhir zaman: bergantung sepenuhnya kepada firman Allah adalah jalan satu-satunya untuk bertahan pada waktu kesusahan.

  “ Kata nabi itu: ‘Berbahagialah yang membaca’--ada beberapa yang tidak akan membaca; berkat bukan untuk mereka. ‘Dan mereka yang mendengar’—ada juga yang tidak mau mendengar sesuatu mengenai nubuatan; berkat bukan untuk golongan ini. ‘Dan simpanlah hal-hal yang tertulis di dalamnya’—banyak yang tidak mau memperhatikan amaran-amaran dan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Wahyu itu; tidak seorang dari mereka ini yang dapat menuntut berkat yang dijanjikan itu.  Semua yang mengejek pelajaran-pelajaran nubuatan dan mengolok lambang-lambang yang diberikan dengan sungguh-sungguh disini, semua yang tidak mau membarui hidup mereka dan tidak mau bersedia untuk kedatangan Anak manusia itu, tidak akan diberkati.” E.G.  White, The Great Controversy, hlm.341.

   Saudaraku,…
   Membaca dan mempelajari Kitab Wahyu saja, belumlah cukup.  Agar dapat memperoleh berkat, seseorang perlu melakukan petunjuk yang ada didalamnya.
   Pahami dan terapkan apa yang anda baca :

   “Satu bagian yang pendek yang dipelajari sampai maknanya jelas kepada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan jelas betul, itu lebih bernilai daripada membaca beberapa fasal tanpa tujuan tertentu serta tiada pengajaran yang positif yang diperolehnya.  Peganglah selalu Alkitabmu.  Kalau kau mempunyai kesempatan, bacalah; masukkan ayat-ayat Alkitab itu dalam ingatanmu”.---E.G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm.86.

Apa alasan Anda?.  “Allah maksudkan Alkitab untuk dibaca dan dipahami oleh setiap orang.  Salah satu masalah kita pada zaman ilmiah ini ialah kita telah dipersiapkan untuk berpikir bahwa hanya ahli yang terlatih yang “benar-benar mengerti”.  Atau barangkali bukan itu masalah yang sebenarnya—mungkin itu hanya suatu alasan.  Mungkin kita hanya terlalu biasa disuapi dalam segala hal oleh para ahli dan para ilmuwan.   Lebih mudah begitu!.  Kita lebih suka main tekan tombol gantinya menuntut usaha tambahan.
   “Dan tampaknya itulah yang terjadi dengan sejumlah besar orang yang mencoba juga untuk belajar Alkitab.  Karena itu memerlukan upaya, mereka berhenti tanpa mendapat berkat yang telah ditempatkan di situ bagi mereka yang ingin menemukan secara pribadi nilai dan pengalaman sukacita belajar Alkitab secara mendalam.”___Leo R. Van Dolson, How to Get the Most out of Bible Study (Boise, Idaho: Pacific Press, 19980) hlm.7,8.

Apakah saya menggunakan waktu yang memadai membaca firman Allah?
   Berapa banyak waktu yang memadai?.  Bukankah kualitas belajar kita lebih penting daripada kuantitas belaka?.  Disini ada beberapa saran untuk belajar Alkitab yang berkualitas :
·         Pilih tiap hari satu waktu yang tetap kapan anda dapat belajar Alkitab tanpa gangguan.
·         Pilih suatu waktu kapan pikiran anda tajam.
·         Menyediakan waktu berdoa sebelum dan sesudah belajar.
·         Berikan waktu untuk merenungkan apa yang telah anda baca, pastikan bahwa anda telah memahaminya dengan baik.
·         Buat suatu penerapan yang praktis kepada hidup anda tentang apa yang telah anda pelajari.

   Kini, kebanyakan umat manusia di dunia mempunyai Alkitab atau bagian dari Alkitab itu dalam bahasa mereka.  Jadi kita harus benar-benar menggunakan waktu untuk membacanya.  Survey pernah menunjukkan bahwa 85% orang-orang Amerika mempunyai Alkitab, tetapi sedikit yang membacanya secara tetap.  Kesimpulannya ialah bahwa orang-orang di Amerika Serikat mencintai Alkitab, namun buta huruf akan Alkitab.  Jika kita tidak menggunakan banyak waktu dengan firman Allah, cara yang terbaik untuk memperbaiki ialah menyapu debu pada Alkitab kita dan mengambil waktu untuk mempelajarinya setiap hari.

   Syair berikut, menantang pernyataan bahwa kita tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar Alkitab secara teratur:

-Selamat pagi Tuhan. Saya akan mempelajari firmanMu.
 Wah! Lihat cermin kotor itu!.

-Segera setelah saya sikat gigi. Dan membersihkan cermin itu
 Dan menyisir rambut saya, Akan saya pelajari firmanMu
 Apakah ada dering telepon?

-Segera sesudah saya sikat gigi. Membersihkan cermin itu,
 Menyisir rambut saya. Dan menjawab telepon
 Akan saya pelajari firmanMu. Apa yang saya dengar itu?
 Oh, engkau, Fidol.

-Segera setelah saya sikat gigi. Dan membersihkan cermin
 Dan menyisir rambut saya. Dan menjawab telepon itu.
 Dan memberikan makan anjing.  Akan saya pelajari firmanMu
 Oh, lihat waktu; Akan terlambat saya kerja!

-Segera setelah saya kembali dari pekerjaan.
 Hari ini, Tuhan –pasti”.

DAFTAR PUSTAKA:
1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.
3.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
4.   Leo R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun Guru, April-Juni 1989.
5.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.   
                                                  ==0==


Minggu, 23 September 2018

Resep Martabak Bangka Super Kenyal.



Image result for Martabak
Bahan-bahan :
- 400gr tepung terigu segitiga
 - 520 ml air
 - 5 sdm gula pasir
 - 1sdt soda kue /baking soda / bicarbonat of soda
 - 5 sdm susu bubuk
 - 2 butir telur
 - 1sdt garam halus
 - Gula untuk taburan
 - Mentega butter olesan
 - 1/4 sdt soda untuk tambahan tiap loyangnya
Bahan Isiannya :
- Kacang sangrai yg diblender kasar
 - Keju parut
 - Mesis
 - Macam2 selai jg boleh sesuai selera
 - Masukan tepung dallam wadah kasih air sambil diaduk pke whisk - lalu masukan telur aduk terus sambil dimasukan bahan2 lainnya, gula ,susu, soda dan garam kocok smpe smua rata dan tepung jg licin tidak bergerindil dan sedikit berbuih adonannya .
 - Tutup dgn lap ato pladtik selama 60 menit.

Cara membuatnya :

- Panaskan teflon sampe betul2 panas .
 - Ambil adonan disesuaikan dgn besarnya teflon .
 ( sya bagi 6 ,untuk ukuran teflon 15cm )
 - Beri tambahan soda kira2 seujung sendok teh/sesuaikan uk teflon/bahan,aduk rata.
 - Tuang ke teflon panas kecilkan sedikit api nya.
 Bila adonan sudah mulai bergelembung2 ,kecilkan lg api nya supaya tsk gosong lapisan kulit bawahnya.tutup sampai berbentuk pori2 kasih mentega di beberapa bagian dan taburi gula ,tutup lg dan matikan kompor .
 - Biarkan martabak masak dgn sisa panas dari teflon .
 - Matang angkat dan beri isian sesuai selera terakhir cucurkan susu kental sebagai sentuhan akhirnya olesi kulit martabak dgn mentega ,potong menurut selera,siap dihidangkan.   
   CATATAN: Setiap mau masak loyang berikutnya soda ditambahkan untuk setiap adonan/teplonnya.Bahan Isiannya :
- Kacang sangrai yg diblender kasar
- Keju parut
- Mesis
- Macam2 selai jg boleh sesuai selera
- Masukan tepung dallam wadah kasih air sambil diaduk pke whisk - lalu masukan telur aduk terus sambil dimasukan bahan2 lainnya, gula ,susu, soda dan garam kocok smpe smua rata dan tepung jg licin tidak bergerindil dan sedikit berbuih adonannya .
- Tutup dgn lap ato pladtik selama 60 menit.
Cara membuatnya :
- Panaskan teflon sampe betul2 panas .
- Ambil adonan disesuaikan dgn besarnya teflon .
( sya bagi 6 ,untuk ukuran teflon 15cm )
- Beri tambahan soda kira2 seujung sendok teh/sesuaikan uk teflon/bahan,aduk rata.
- Tuang ke teflon panas kecilkan sedikit api nya.
Bila adonan sudah mulai bergelembung2 ,kecilkan lg api nya supaya tsk gosong lapisan kulit bawahnya.tutup sampai berbentuk pori2 kasih mentega di beberapa bagian dan taburi gula ,tutup lg dan matikan kompor .
- Biarkan martabak masak dgn sisa panas dari teflon .
- Matang angkat dan beri isian sesuai selera terakhir cucurkan susu kental sebagai sentuhan akhirnya olesi kulit martabak dgn mentega ,potong menurut selera,siap dihidangkan.
Catatan : setiap mau masak loyang berikutnya soda ditambahkan untuk setiap adonan/teplonnya.
Selamat mencoba smile emoticon


Jumat, 21 September 2018

Wahyu Kepada Yohanes (Bagian 7)


Image result for Wahyu kepada Yohanes
Wahyu Kepada Yohanes.



Kesaksian Yesus = Pekabaran nubuat dalam kitab Wahyu.













“Yohanes telah BERSAKSI TENTANG FIRMAN ALLAH DAN TENTANG KESAKSIAN YANG DIBERIKAN OLEH YESUS KRISTUS, YAITU SEGALA SESUATU YANG DILIHATNYA.  Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan KATA-KATA NUBUAT INI dan yang menuruti APA YANG ADA TERTULIS DI DALAMNYA,…”(Wahyu 1:2,3)

   Kitab Wahyu diawali dengan frasa “wahyu Yesus Kristus.”  Ayat I mengatakan wahyu telah dinyatakan, dan pada ayat 2, itu menjadi kesaksian Yesus, sesuatu yang bisa dilihat Yohanes.  Jadi Yohanes berbicara tentang dua hal, yaitu: “Firman Allah” dan “kesaksian Yesus”.  Firman Allah agaknya merujuk kepada Kitab Suci zaman Yohanes, kumpulan tulisan-tulisan yang kita kenal saat ini sebagai Perjanjian Lama.

   Kunci yang sangat penting untuk dapat mengerti Buku Wahyu adalah mempelajari buku-buku Alkitab lainnya, khususnya Perjanjian Lama seperti yang telah kita sebut pada pelajaran yang lalu.
   Namun secara ringkas, baiklah kita telusuri lebih dahulu garis besar buku wahyu :
          Pasal 1        Pahlawan Buku Wahyu diperkenalkan.
          Pasal 2-3     Pekabaran Kristus Kepada Ketujuh Jemaat.
          Pasal 4-5     Buku yang Termeterai Lama dan Penuh Misteri Dibuka.
          Pasal 6-7     Empat Penunggang Kuda dan Pemeteraian Umat Allah.
          Pasal 8-9     Tujuh Sangkakala.
          Pasal 10      Memakan Buku yang Manis Tetapi Pahit.
          Pasal 11      Dua Saksi Berkabung.
          Pasal 12      Wanita Misterius Berdiri di Atas Bulan.
          Pasal 13      Tanda Binatang.
          Pasal 14      Pekabaran Tiga Malaikat.
          Pasal 15-16 Anggur Murka Allah.
          Pasal 17-18 Babel, Sundal Besar.
          Pasal 19      Penunggang Kuda Putih Mengalahkan Binatang itu.
          Pasal 20      Naga Ditantai dalam Jurang Maut Selama 1000 Tahun.
          Pasal 21-22 Kota Allah—Langit yang Baru dan Bumi yang Baru.

   Apakah “kesaksian Yesus Kristus” yang dicatat Yohanes? Wahyu 1:2; bandingkan ayat 9; 12:17; 19:10.
   “Dalam bahasa Yunani, anak kalimat ini mungkin dapat diartikan sebagai ‘kesaksian’ (atau ‘saksi’) yang dibawakan orang-orang Kristen mengenai Yesus, atau sebagai ‘kesaksian’(atau ‘saksi’) yang berasal dari Yesus dan dinyatakan kepada jemaat-Nya melalui para nabi…. Suatu perbandingan dengan fasal 19:10 dengan jelas menyokong tafsiran terakhir.  Di situ ‘kesaksian Yesus’ dinyatakan sebagai ‘roh nubuat, memberi arti bahwa Yesus bersaksi kepada jemaat melalui perantara nubuatan.”—SDA Bible Commentary, Jilid 7, hlm.812.

   Pendapat bahwa “kesaksian Yesus” adalah pekabaran yang disampaikan Yesus kepada jemaat-Nya melalui para nabi lebih jauh didukung oleh pernyataan-pernyataan dalam Wahyu 22:10,16,18.  Dari ayat-ayat ini jelas bahwa “kesaksian Yesus” dalam Wahyu 1:2 adalah pekabaran nubuat dari kitab Wahyu.  Namun, pekabaran itu bukan hanya penyingkatan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi tetapi juga wahyu Yesus Kristus.  Itu bukan hanya
pekabaran dari Dia tetapi juga tentang Dia dan pekerjaan-Nya.

DAFTAR PUSTAKA:
         
1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
3.   Leo R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun Guru, April-Juni 1989.
4.   The Seventh-day Adventist Bible Commentary,Jld.7. U.S.A: Review and Herald Publishing Association. Revised, 1980.

==================0==================

Doa-Doa Dalam Bahasa Inggris.

Image result for Orang berdoa kristen


1.   Dear God, Thank you for giving us wonderfull blessings. Everything good comes from You. Your love never stop.
2.   Thank you God for your Grace and for loving us all times. Help us to remember you and to listen for you.  I want to be like Jesus and love you more than anything else.
3.   Help us to praise you and love you when we are healthy and when we are not. Thank You that we are special for you and that you are care for us. We know you hear our prayers. Protect us from evil. Help us to be strong and brave. We believe in You. All good things came from you. We will be patient for You to give to us what we need.
4.   Help us to obey you even when it is hard. We will always do our best for You and then you will do the rest.  Help us not to be selfish and brag about myself. Help us be humble and put others first. You always hear our prayers. Help us to trust that you will answer.
5.   Just like Samuel listened to You, help us to hear and listen to what You say. Help us to serves others and to help them.  Help us not to be too proud and remind us to honor you first. We will try hard in all we do because we want to make You proud. When we have a big problem. We will ask You the strength to solve it.
6.   You are able to make things right even when things seem bad. We will trust you always.  Help us to follow you even when our friends don’t.  Help us to be wise and know how to encourage others.  All of us are sinners and need you to help us.  Everything we have comes from you. Thank you for leading us trough good and bad times.
7.   No matter what we do or where we go. We will praise you. We will thank you when we woke up each morning.  Sometimes there are sad times. Help us to know you are there to love us through them.
8.   Help us to honor our parents and listen to what they say. We want to be a blessing by being fair and by being faithful to you.  You are the one that gives wisdom. Make us wise so we know what’s good and bad.  Make us like Solomon, and help us do what is right. Teach us to be like Solomon. We always want to do what is true and right.  Solomon honored You and was a wise king for You. Help us to honor you in all we do.  Help us to be happy with what we have and not to be upset and whiney all the time.  You know what we feel and what we think. Make our heart and mind good and pure.
9.   Thank you that no matter what happens You will never let go of me.  Help us to serve others and make wise choices and follow you.  You are true. Help us to be truthful and trust worthy and to obey your commandments. We will not worry because there is a time for everything and you are always in control.
10.                Help us to listen to our parents and grandparents who have lived a long time and are smart.  You sent birds with food to provide for Elijah. We know you will always provide for us too. Help us to listen to Your directions and follow them.  You are the One, real God. We will believe in you. Thank You for helping us not give up but to keep following you. Help us always to have hope and believe what you have said in the Bible is true.  Thank you that you promised to be with us always. That makes us so happy. You sent your son to die so we could be saved.  We will always be attached to you like the branch is to the vine so that we can grow lots of fruit.
11.                Show us when we are wrong and help us do the right things. Give us faith to believe that anything we ask for in your name according to your plan, You will do. You are more important than our most special treasure we love. We love you more than anything that we have. We are so happy that nothing is important for you. You can do anything. You give us so many blessings. We want to always be grateful and say thank You.  Help us to obey you even when it might be uncomfortable or dangerous.

Selasa, 18 September 2018

Wahyu Kepada Yohanes (Bag.4-6)


Related image











Otoritas Kitab Wahyu
                                           
“Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi… Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah….”(Wahyu 1:1,2).

   Sebagaimana kita sudah nyatakan pada pelajaran yang lalu bahwa  penulis kitab Wahyu adalah Yohanes, namun perlu kita ketahui bahwa isi kitab ini adalah dari Yesus, bukan dari manusia.  Kitab wahyu bukanlah ide Yohanes sendiri.  Ia menerima semua itu dalam bentuk penglihatan dari Yesus Kristus.
   Kata “ditunjukkan/menunjukkan” memberikan suatu indikasi pandangan panorama. Dalam buku Wahyu, Allah memperlihatkan peristiwa-peristiwa dunia, pergolakan bangsa-bangsa, agama dan organisasi lainnya dalam lukisan kata-kata atau film kartun.  Buku Wahyu adalah buku yang berisi lukisan kata-kata atau mimbar yang berisi lukisan kata-kata.

   Oleh karena itu, otoritasnya seperti nabi-nabi Perjanjian Lama dan juga rasul-rasul Perjanjian Baru.  Sehubungan dengan ini kita boleh buka dua ayat yang berikut:
1.Wahyu 1:3 “Kata-kata nubuat ini” harus dituruti.
2.Wahyu 22:18,19- Otoritasnya tidak perlu dipertanyakan, sehingga “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.  Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”
    (Sehingga tidak ada satu kata pun yang boleh ditambahkan atau dikurangi).

   “Ia telah menyatakannya kepada Yohannes”.
   Catatan: “Menyatakan” berarti berkomunikasi melalui tanda-tanda, isyarat, dan lambang-lambang.  Jadi nubuatan Wahyu adalah simbolis (lambang)”.
                   Seminar Wahyu, hlm.6. 

“Allah yang besar telah turun dan memakai Yohanes untuk berbicara pada kita, bagaikan orang tua berbicara pada anak berumur 2 tahun, menyamakan diri dengan tingkatan mereka dan memakai bahasa mereka(manusia).”
                   Jon Paulien, Kabar baik dari Patmos hlm.12.

   Kita berterimakasih saat ini kepada Tuhan karena Dia mengulurkan tangan kepada kita melalui Kitab Wahyu.  Mari kita mengikuti-Nya dengan sepenuh hati.


DAFTAR PUSTAKA:

1.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
2.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.

WAHYU KEPADA YOHANES—(5)

Kedatangan Yesus selalu segera.
                                           
“Inilah Wahyu Yesus Kristus,… supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi….”(Wahyu 1:1).

   “Ayat ini menyatakan bahwa, peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam kitab Wahyu akan “segera” terjadi.  Dari mana pewahyu mengatakan demikian?.  Apakah seseorang yang berpikiran waras berkata, masa 1900 tahun adalah segera.  Apakah maksudnya sebenarnya?  Sebagian penafsir menyarankan, kita harus memahami kata “segera” disini dari sudut pandang Allah, bukan dari sudut pandang kita.  Sebab, satu hari bagi Allah sama seperti 1000 tahun (2 Ptr. 3:8)!.  Dalam pengertian itu, kedatangan Yesus selalu segera.”  Jon Paulien, Kabar Baik Dari Patmos hlm.13.    
  
    “Thus the statements of the angel of Revelation to John concerning the imminence of Christ’s return to end the reign of sin are to be understood as an expression of divine will and purpose”. SDA Bible Commentary, Jilid 7 hlm.729.
      Ada macam-macam penafsiran tentang kata ‘segera’ ini.
Golongan Preterist sangat menekankan kata ‘segera’ ini, dan mereka mengartikan bahwa seluruh Kitab Wahyu harus digenapi pada saat yang dekat dengan penulisan Kitab Wahyu.
Tetapi Herman Hoeksema menolak penafsiran ini dengan berkata:
“This expression cannot be used to sustain the view that practically the entire contents of the Book of Revelation must be considered as being fulfilled with the destruction of the Roman Empire” (= Ungkapan ini tidak dapat dipakai untuk mendukung pandangan yang mengatakan bahwa secara praktis seluruh isi Kitab Wahyu harus dianggap digenapi dengan kehancuran kekaisaran Romawi).
Perlu diingat bahwa dalam Kitab Suci ‘segera’ tidak selalu bisa diartikan ‘segera’ dari sudut pandang kita. Misalnya:
*        Banyak ayat yang menunjukkan bahwa Yesus akan segera datang, seperti 1Pet 4:7  Wah 3:11  Wah 22:7,12. Tiga ayat yang terakhir ini menggunakan kata Yunani yang sama dengan yang diterjemahkan ‘segera’ dalam Wah 1:1 ini. Tetapi, hampir 20 abad telah berlalu dan Tuhan Yesus belum datang keduakalinya.
*        Kata ‘segera’ / ‘shortly’ (ay 1) juga digunakan dalam Ro 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu”, tetapi apa yang dikatakan dalam Ro 16:20 itu tidak terjadi dengan segera, bahkan belum terjadi sampai saat ini.
·        Ada yang menafsirkan bahwa ‘shortly’ artinya adalah quickly (= dengan cepat) atau suddenly (= dengan tiba-tiba).
Terjemahan ini memang memungkinkan karena di sini digunakan kata bahasa Yunani TACHEOS, yang dalam suatu kamus Yunani - Inggris diterjemahkan ‘quickly’ (= dengan cepat), ‘at once’ (= segera / seketika itu juga), ‘soon’ (= segera).
Ada penafsir yang memilih terjemahan ‘quickly’ (= dengan cepat), dan lalu mengatakan bahwa pada saat yang tepat (ini bisa terjadi ribuan tahun setelah saat penulisan Kitab Wahyu, jadi ini tidak segera terjadi), penggenapan dimulai, dan pada saat itu maka peristiwa-peristiwa yang merupakan penggenapan Kitab Wahyu itu akan terjadi berturut-turut secara cepat. Jadi maksudnya penggenapan itu bukannya terjadi satu, lalu menunggu ratusan tahun lagi baru terjadi penggenapan yang kedua dst, tetapi peristiwa-peristiwa penggenapan itu terjadi susul menyusul secara cepat.
Keberatan terhadap penafsiran ini: Sekalipun penafsiran ini bisa membereskan kata ‘shortly’ / ‘segera’ dalam ay 1, tetapi tidak bisa membereskan kata-kata ‘waktunya sudah dekat’ dalam ay 3.
·        Robert H. Mounce (NICNT): “The most satisfying solution is to take the word in a straightforward sense, remembering that in the prophetic outlook the end is always imminent” (= Penyelesaian yang paling memuaskan adalah mengambil kata itu apa adanya, mengingat bahwa dalam pandangan nubuatan, akhir itu selalu dekat) - hal 65.
·        ‘apa yang harus segera terjadi’ (ay 1) dan ‘waktunya sudah dekat’ (ay 3) bisa diartikan bahwa penggenapan Kitab Wahyu ini akan mulai terjadi dalam waktu dekat. Jadi, penggenapan-penggenapan yang awal akan segera terjadi (dekat dengan saat penulisan Kitab Wahyu), tetapi penggenapan selanjutnya bisa terjadi lama setelah itu.
·        Penafsir lain menghubungkan dengan 2Pet 3:8 yang berbunyi: “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari”.
A. T. Robertson: “It is a relative term to be judged in the light of 2Pet. 3:8 according to God’s clock, not ours” (= Ini adalah istilah yang relatif dinilai dalam terang 2Pet 3:8 menurut jam / waktu Allah, bukan jam / waktu kita) - hal 283.
Keberatan terhadap penafsiran ini: apakah penerima surat Wahyu juga melihatnya dari sudut pandang Tuhan sesuai 2Pet 3:8?
Jawaban terhadap keberatan ini: dalam bagian lain dalam Kitab Suci juga sering dikatakan bahwa Yesus akan segera datang kembali, dan semua harus ditafsirkan menggunakan 2Pet 3:8 (baca 2Pet 3:3-8!!). Kalau penerima Wahyu tidak melihatnya seperti itu, itu kesalahan mereka sendiri.
    “Bagi Allah, masa 1000 tahun itu hanya satu butiran kecil dalam waktu tak terbatas.  Ketika malaikat datang kepada Petrus di penjara (Kisah 12:7) dan berkata, “Bangunlah segera!”.  Malaikat itu jelas tidak menyarankan Petrus harus mendengkur 1900 tahun lagi.  Bagaimanakah kita memahami hal ini?.

   Alkitab senantiasa mengatakan bahwa, waktu dari awal hingga akhir zaman itu singkat.  Kita tahu bahwa setiap saat bisa menjadi saat terakhir bagi kita, namun kita hidup seolah-olah sejarah pribadi kita akan terus berlangsung selama beberapa dekade ke depan.

   Tidak ada yang tahu kapankah seseorang meninggal, oleh karena itu Kitab suci berkata, “Hari ini, jika engkau mendengar suara-Nya, janganlah engkau keraskan hatimu”.  Bagaimanapun, banyak hal akan segera terjadi.  Yang penting adalah bagaimana kita merespons kenyataan itu.”

                   Jon Paulien, Kabar Baik Dari Patmos, hlm.13

DAFTAR PUSTAKA:

1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   The Seventh-day Adventist Bible Commentary,Jld.7. U.S.A: Review and Herald Publishing Association. Revised, 1980.
3.   Pdt. Budi Asali, M.Div. Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.



WAHYU KEPADA YOHANES—(6)

Bagaimana Wahyu sampai kepada Yohanes.
                                           
“Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya,….Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes ”(Wahyu 1:1).

Perkataan “menyatakannya”,  Kata Yunani: semaino, “to indicate/”attest” by a sign,” “to announce”, “to reveal”, “to make known”, “to explain”.
   KJV: “signified” =menandakan, memberitahukan dengan sebuah tanda.
   “Menyatakan” berarti berkomunikasi melalui tanda-tanda, isyarat, dan lambang-lambang.  Jadi nubuatan Wahyu adalah simbolis (lambang).

   Kitab Wahyu diberikan kepada kita melalui  tahapan-tahapan ini:
a.    Allah memberikannya kepada Yesus.
b.   Yesus memberikannya kepada Malaekat-Nya, dan kemudian
c.    Malaekat-Nya memberikannya kepada Yohanes.

‘menyatakannya’.

RSV: ‘made it known’ (= menyatakannya). Memang bisa diterjemahkan seperti ini, seperti dalam Kis 25:27.
KJV / Lit: ‘signified’ (= menandakan / menyatakan dengan tanda / simbol).
Kata Yunani yang digunakan adalah ESEMANEN, yang berasal dari kata Yunani SEMANEIN yang berarti ‘to signify’ (= menandakan / menyatakan dengan tanda / simbol). Sedangkan kata bendanya adalah SEMEIA, yang berarti ‘signs’ (= tanda-tanda). Karena itu jangan heran kalau hampir seluruh Kitab Wahyu ini dipenuhi dengan simbol.

Herman Hoeksema: “... He signified it. This means that He cast it into the form of signs and symbols derived from our earthly life and experience. ... It seems to imply that the form in which Christ imparted this revelation to His servant John differs from the form in which Christ Himself received from God. Christ is heavenly, the Lord of heaven, the resurrected Lord in glory. He is able to receive the revelation of heavenly things directly, in heavenly form. But we are still earthly, in our humiliated body. And we cannot receive the revelation of heavenly things in other than earthly form, signs and symbols” (= ... Ia menyatakannya dengan tanda. Ini berarti bahwa Ia membuatnya ke dalam bentuk dari tanda-tanda dan simbol-simbol yang diambil dari hidup dan pengalaman duniawi kita. ... Kelihatannya ini menunjukkan bahwa bentuk dalam mana Kristus memberikan wahyu ini kepada hambaNya Yohanes berbeda dengan bentuk dalam mana Kristus sendiri menerimanya dari Allah. Kristus bersifat surgawi, Tuhan dari surga, Tuhan yang bangkit dalam kemuliaan. Ia bisa menerima wahyu dari hal-hal surgawi secara langsung, dalam bentuk surgawi. Tetapi kita tetap bersifat duniawi, dalam tubuh kita yang hina. Dan kita tidak dapat menerima wahyu dari hal-hal surgawi dalam bentuk lain selain bentuk duniawi, tanda-tanda dan simbol-simbol) - hal 11.

Saya berpendapat bahwa ini merupakan suatu pukulan yang berat bagi golongan Futurist yang selalu ingin menghurufiahkan Kitab Wahyu ini.
DAFTAR PUSTAKA:

1.   The Seventh-day Adventist Bible Commentary,Jld.7. U.S.A: Review and Herald Publishing Association. Revised, 1980.
2.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993
3.   Pdt. Budi Asali, M.Div. Eksposisi Wahyu kepada Yohanes.
4.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.