Senin, 22 Juni 2020

* Aman Dalam Perlindungan Allah.


Pendahuluan:
   Syalom...Selamat Sabat  Sdr2 terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.  Puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memimpin dan memberkati kita sampa saat ini. Mari kita bersama-sama berdoa sebelum kita merenungkan Firman Tuhan pada hari sabat ini.
   DOA: Maha Besar Allah yang menjadi pencipta langit dan bumi, penebus dan pemelihara kami sekalian.
   Kami bersyukur oleh sebab pimpinanmu selalu menyertai kami. Terimakasih karena Engkau telah hantarkan kami dengan selamat berbakti pada sabat ini.  Kiranya Tuhan boleh beserta kami sementara kami belajar Sabda Tuhan pada saat ini. Dengan demikian Firman-Mu akan memberikan kepada kami sukacita dan kebahagiaan. Kami mohon doa ini dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amen.
   Slamat Sabat sdr2 sekalian,...Apa kabar saudara2 pada sabat ini?. Semoga sehat senantiasa!,
   God is good, all the time. All the time, God is good!.
   Terimakasih!.  Dalam beberapa menit kedepan, saya senang mengajar saudara2 untuk merenungkan firman Tuhan dengan Judul: Aman Dalam Perlindungan Tuhan berdasarkan firman Allah dalam kitab Mazmur. 

   Bila kita membaca kitab Mazmur seolah-olah kita dibawa ke dalam suasana yang menyenangkan. Apalagi bila kita sedang mengalami situasi yang sulit, mencekam, gundah gulana, takut dan bersedih.
    Itu sebabnya orang Kristen di seluruh dunia sering membaca kitab Mazmur karena kitab ini dianggap paling istimewa dan memiliki nilai tersendiri dalam membangun kembali spritualitas hidup yang lebih baik.

   Salah satu kitab kesayangan Martin Luther (1483-1546) reformator gereja Protestan adalah kitab Mazmur ini sendiri yang dibacanya setiap hari. Maka tidak berlebihan kalau kitab Mazmur ini disebut sebagai buku pengakuan iman (the book of confession). Karena di dalamnya kita mendapat sesuatu yang sangat berharga dan menumbuhkan iman serta pengharapan kita kepada Tuhan pemilik kehidupan ini.
  
Body:

   Dalam Mazmur 27:1-6, Daud menceritakan pengalamannya tentang Kemahakuasaan Tuhan yang dasyat dalam hidupnya. Keadaan pemazmur yang diceritakan dalam ayat-ayat ini telah lolos dari tiga tahap yang mencekam.
   Pertama: Penjahat-penjahat yang akan memakan dagingnya,
   Kedua: Tentara yang berkemah mengepungnya dan
   Ketiga : Timbul peperangan dalam dirinya.         

   Tetapi semuanya itu Allah menjauhkan dari padanya dan Allah menjadi tempat perlindungannya.

   Untuk itulah dia bersaksi dalam Mazmur 27:1-6.
    “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”.

    Daud sungguh merasakan bahwa Tuhan itu dekat dengan dirinya dan tidak pernah meninggalkannya. Allah selalu menjawab doa-doa dan permohonannya. Dia menganggap Tuhan sebagai tempat persembunyiannya setiap hari dalam menghadapi lawan dan musuhnya.  

   Semua orang menjauh daripadanya sebab tidak dapat berbuat apa-apa atas musibah yang menimpanya. Hanya Allah sendirilah andalannya mengatasi segala persoalan tersebut. Atas sukacita melalui keselamatan yang dialaminya itu dia datang bersyukur dan berterimakasih.  Menghadap kembali kepada Tuhan mempersembahkan korban dengan sorak-sorai. Maka dia berkata: Aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.

Sdr2ku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
   Pengalaman seperti ini jugalah yang terjadi bagi orang yang selalu dekat dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Ketika menghadapi pencobaan dan kesulitan bahkan menghadapi para lawan yang membenci dan menghancurkan hidupnya. Namun Allah beserta dengan dia untuk melindungi dan menjagainya dari berbagai pencobaan. Terutama di tengah-tengah kehidupan kita saat ini, tentu Allahlah yang tetap menjadi penolong dan jaminan serta benteng kehidupan kita.

   Menjelang akhir tahun 2019 masih segar dalam ingatan kita, musibah banjir menimpa hampir seluruh Jabodetabek di tahun baru,  yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat banyak. Namun kita bersyukur keadaan bisa berangsur-angsur normal dan Pemerintah serta gereja tanggap mengantisipasi keadaan yang menakutkan ini. Allah bekerja melalui orang-orang yang peduli di sekitar kita. Sehingga beban kita bisa ringan. Allah tidak tidur namun selalu menjaga kita setiap hari.

   Oleh sebab itulah teks khotbah ini mengajak kita untuk selalu dekat kepada Tuhan penyelamat kita. Dengan tegas pemazmur mengajak kita untuk menjadikan Tuhan sebagai keselamatan dan terang.

   Tidak terasa perjalanan kita berlalu dari hari ke hari dan mengalami baik suka maupun duka. Namun kita tetap aman dan selamat. Itulah pertanda bahwa Tuhan selalu mengasihi.
   Tetapi saat ini kita semua dihadapkan kembali kepada terjadinya wabah virus Covid-19 atau yang dikenal dengan Virus Corona dan pemerintah telah menjadikan Virus Corona ini menjadi bencana nasional.
   Maka untuk itu kita perlu tetap waswas dan tetap menjaga kesehatan dan gaya hidup dengan baik agar tidak terjangkit epidemi corona virus menular ini.

   Teks Firman Tuhan hari Sabat ini mengingatkan kita akan penyertaan Tuhan selalu dalam kehidupan kita.

   Pertama: pengharapan yang tidak henti-hentinya kepada Tuhan sebagai keselamatan dan kekuatan kita.    Rom. 12:12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa”.
   Kedua, sebagai orang yang berpengharapan harus selalu menjalin hubungan yang dekat dengan Tuhan.  
   Sebagaimana rasul Yakobus berkata dalam Yakobus 4:8 : "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu”.Sebab itu kita perlu, membaca firman Tuhan dan berdoa setiap hari.
   Ketiga, menyerahkan segala kekuatiran dan ketakutan kita kepada Tuhan (2 Pet. 5:7). Sebab Tuhan itu dekat kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya.

   Dialah benteng pertahanan kita dan perlindungan kita setiap hari. Orang bijak berkata: "Pengalaman adalah guru yang terbaik."
   Melalui pengalaman-pengalaman yang kita lalui membuat kita semakin kuat dalam iman dan membawa hikmat kepada kita. Maka kita tidak perlu ragu dan kuatir akan campur tangan Allah.
   Imanuel, Allah beserta kita. Tuhan tidak memberikan kita apa yang tidak bisa kita pikul. Penderitaan kita tidak melampaui kekuatan kita. Itu artinya Allah sendiri ikut dan campur tangan di setiap perkara yang kita alami.
   Kita harus mengingat bahwa kita akan selalu Aman dalam Perlindungan Allah.

   Keselamatan dan terang kita ada pada Yesus Kristus Anak Allah yang telah datang ke dalam dunia ini. Sebab Yesus berkata: "Akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup (Yoh. 8:12)."
  
Konklusi:
   Hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang umat Allah dan sekaligus bagian dari anggota masyarakat dalam pencegahan wabah virus Corona ini adalah antara lain agar memperkuat keimanan kita kepada Yesus Kristus. Karena Iman yang kuat akan menuntun kita pada sikap hidup yang optimis dan yakin akan pertolongan Allah.  Kemudian agar kita saling menguatkan dan tolong menolong.  Tidak ada seorangpun yang ingin tertimpa musibah, terjangkit virus Corona.
   Untuk itulah setiap umat Tuhan, harus mau untuk saling menguatkan satu sama lain, bahu membahu bagaimana menciptakan kebaikan berupa melakukan pencegahan agar virus corona tidak mewabah ke banyak daerah/tempat.  Saling bertukar informasi yang valid dan benar.  Tetaplah kita dalam iman kepada Allah, jangan panik dan terus berdoa serta mendekatkan diri kepada Yesus Kristus yang akan segera datang menjemput kita pulang ke rumah yang di sorga.  Amen.

   Mari kita berdoa:
   Tuhan Allah Bapa kami di sorga,...
Terima kasih atas penyertaan yang telah diberikan sehingga kegiatan ibadah yang kami laksanakan hari sabat-Mu ini berjalan baik dan lancar. Kami memohon agar Tuhan selalu menyertai kami ditengah wabah virus Corona yang terjadi pada saat ini di negara kami. Berikan hikmat kepada Bp.Presiden Jokowi dan semua kabinetnya agar dapat mencari solusi menangani pandemic yang sedang terjadi di negara kami.
Secara khusus kami berdoa agar kiranya Tuhan selalu melindungi kami semua anggota Jemaatmu dari sakit penyakit dan virus Covid-19. Setelah ini, kami akan beristirahat sejenak sebelum mengikuti rangkaian program selanjutnya sepanjang hari Sabat ini. Kiranya, ibadah yang kami laksanakan ini dapat menjadi penambah rindu untuk kembali melaksanakan ibadah di kemudian hari. Dalam nama Tuhan Yesus kami mengucap syukur.
  
   Tuhan memberkati engkau & Melindungi engkau.
    Tuhan menyinari engkau dgn wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia.
     Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.          Amin.


* MENENANGKAN BADAI


(CALMING THE STORM)
(Mujizat dan Pelayanan Yesus dalam Kitab Markus)
Markus 4: 35-41
Pendahuluan:
   Berapa banyak dari sdr2 yang takut akan badai? Salah satu hal hebat bagi orang2 yang tinggal di Amerika adalah, mereka dapat menikmati keindahan alam ciptaan Allah melalui berbagai musim. Ada berbagai jenis badai yang dialami disana, antara lain : badai petir, tornado, badai es, badai hujan batu es, badai salju, badai petir, dan banjir.( thunderstorms, tornadoes, hail storms, ice storms, snow storms, lightning storms, and floods.)
   Salah satu hal yang menarik tentang badai adalah bahwa semuanya kebanyakan selalu terjadi selama musim-musim tertentu dalam setahun. Beberapa badai tidak menimbulkan kerusakan, sementara ada juga yang menimbulkan bencana besar. Kemungkinan sdr2 masih ingat waktu tertentu saat Anda mengalami badai.
   Badai sangat menarik bagi beberapa orang sehingga ada orang yang disebut sebagai pemburu badai (storm chasers). Sementara yang lain, seperti ahli meteorologi mempelajari cuaca dan badai untuk mencari nafkah.
   Saat berbicara tentang badai sebelum kita masuk kedalam teks kita saat ini, saya ingin sdr2 mengingat hal ini; biasanya ada suatu ketenangan sebelum badai dan suatu damai setelah badai. Sementara kita akan melihat satu bagian dari kitab suci tentang sebuah badai fisik, saya ingin sdr2 mengingat analogi dan persamaan2 dari badai2 dalam kehidupan kita.
   Jika Anda membawa Alkitab, mari kita  buka Markus 4: 35-41 dan saya ingin melayani firman dan menyampaikan pemikiran yang terdapat dalam bagian ayat-ayat ini, dan saya ingin memberikan judulnya dengan: 'MENENANGKAN BADAI.'
   Mari kita baca : Mark 4:35-41
   35. “Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka:”Marilah kita bertolak ke seberang.
  36. “Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia”.
   37. “Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air”.
   38. “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”.
  39. “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:”Diam!. Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali”.
  40. “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya”.
  41. “Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain:”Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”.

   Hal ini tepat setelah Yesus mengajarkan tentang perumpamaan biji sesawi. Saya harus tunjukkan itu karena Yesus memberi tahukan kepada para murid bahwa mereka hanya memiliki iman yang kecil kpd. Allah yang dapat melakukan hal-hal besar!
  Jadi, ketika saya menguraikan dan menghubungkan teks hari ini dengan kehidupan sdr2, saya ingin membagi pelajaran ini menjadi lima bagian:
1.  PERINTAH - Markus 4: 35-36
35. “Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka:”Marilah kita bertolak ke seberang.”
  • Setelah Yesus selesai mengajar, sekarang sedang berada di malam hari dan mungkin hari sudah mulai gelap
• Mereka saat ini berada di Danau Galilea tempat dimana Yesus banyak melakukan mukjizat
o Tempat Yesus berjalan di atas air
• Yesus memberi PERINTAH ke mana mereka harus pergi berikutnya, yaitu ke Dekapolis di mana ia akan melakukan mukjizat berikutnya yang merupakan wilayah bukan Yahudi
o Yesus sudah mempersiapkan mereka untuk apa yang akan terjadi selanjutnya.
o Sama seperti Tuhan selalu mempersiapkan Anda untuk musim berikutnya, saat badai, atau keadaan sebelum itu terjadi
• Hal lain yang harus sdr2 perlu ketahui adalah kenyataan bahwa Yesus ada bersama mereka sepanjang waktu
  o Anda perlu tahu, apa pun yang Anda alami dalam kehidupan ini, Allah selalu ada di sana, bersama Anda.
Mark 4: 36. “Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia”.
• Perhatikan disini bahwa Jesus menyuruh para murid agar orang banyak itu pulang.
• Ada keterangan yang kedua disini, bahwa Yesus bersama mereka lagi.
• Disana tidak hanya ada satu perahu, tetapi ada yang lain, yang mungkin merupakan grup kecil yang ingin mengikuti Yesus.
2.  KRISIS/SAAT GENTING/KEMELUT – Mark 4:37
37. “Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air”.
• Kalau hal seperti ini terjadi, tentu kita akan bunyikan alarm, menyatakan bahwa kita sedang memiliki masalah
• Istirahat & Kedamaian bisa dialami Yesus meskipun ada badai besar. (a great storm).
• Bayangkan ombak memukul perahu dengan kekuatan besar dan mungkin anda berpikir  akan membalikkan kapal.
• Tidak hanya itu tetapi angin begitu kencang dan ombaknya begitu tinggi sehingga perahu itu penuh dengan air dan hampir tenggelam
• Jadi, bila Anda tidak tenang didalam perahu, maka air akan bertambah banyak masuk dan pasti membuat perahu karam/tenggelam.
3.  TERIAKAN MEMANGGIL YESUS – Mark 4:38
38. “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”.
• Yesus berada di bagian buritan kapal di tempat yang paling banyak goncangan, namun Yesus tertidur lelap, Mengapa? karena Allah yang memegang kendali.
• Di sini para murid sangat ketakutan.
• Lihatlah emosi yang menguasai mereka, dan berkata: Apakah Engkau tidak peduli kalau kita mati?
o Perhatikan mereka tidak khawatir tentang Yesus, mereka khawatir tentang diri mereka sendiri
o Berapa banyak dari Anda yang seperti itu, selalu mencari nomor 1, di saat kesusahan dan bahaya Anda baru berseru kepada Yesus
o Kita harus memanggil Yesus setiap saat, di setiap bidang kehidupan kita, tidak peduli apa yang terjadi di sekitar kita, atau dalam hidup kita.
4.  KETENANGAN /The Calm– Mark 4:39
39. “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:”Diam!. Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali”.
• Yesus hanya mengucapkan tiga kata dalam bahasa Inggeris: PEACE BE STILL, (“Diam! Tenanglah”.)Greek: Siopa Pephimoso (arti harfiah: to be muzzled= dibredel/diberangus—menunjukkan kemarahan dan kekerasan badai serta tindakan Yesus yang dramatis.
• Yesus memiliki kuasa, otoritas, dan kemampuan untuk mengubah sifat
o Yesus memiliki kuasa, otoritas, dan kemampuan untuk mengubah sifat Anda, sifat dosa Anda
5.  KESIMPULAN – Mark 4:40-41
  40. “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya”.
  41. “Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain:”Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”.
• Yesus bertanya kepada mereka, mengapa kamu begitu takut, mengapa kamu tidak percaya?/tidak memiliki iman?.
• Responsnya adalah rasa takut yang dijawab oleh rasa takut, mereka tidak bisa mempercayai mata mereka
APLIKASI KISAH INI UNTUK KEHIDUPAN KITA:
• Orang-orang didalam perahu/kapal adalah mewakili kita
• Badai mewakili sifat dosa dan bagaimana musuh ingin membawa kita keluar
• Yesus menenangkan badai menunjukkan kekuasaannya atas musuh
Jadi, bagaimana dengan Anda pada saat ini ?
Dalam bidang apakah Anda membutuhkan kedamaian dalam hidup:
• Damai dengan anak-anak Anda
• Damai dengan Pasangan Anda atau orang penting lainnya
• Damai pada pekerjaan Anda
• Damai di sekolah
• Damai di lingkungan/tetangga Anda
• Damai dengan anggota keluarga lainnya
• Damai dengan teman-teman Anda
• Damai dengan Allah.
• Bagaimana dengan kedamaian batin?
   Apa pun area hidup Anda maka yang Anda butuhkan adalah damai di dalam Allah yang dapat diberikan kepada Anda melalui Yesus Kristus. Anda dapat memiliki kedamaian yang melampaui semua pengertian, Anda dapat naik melampaui apa pun yang Anda alami melalui suatu hubungan pribadi dengan Yesus.  Amin.

Kamis, 18 Juni 2020

BERHADAPAN DENGAN AYAT-AYAT SULIT


Dealing with difficult passages.
1.  Dalam tulisan2 Rsl.Paulus dan dibeberapa tempat lain dalam Alkitab, ada “hal-hal yang sukar dipahami”(2 Petr.3:16). Dalam pelajaran pendahuluan disebutkan:”Petrus tidak mengatakan bahwa semuanya sulit, tetapi hanya ADA BEBERAPA”.
2.  Salah satu alasan umum orang mengalami kesulitan memahami beberapa bagian(perikop) Alkitab adalah: Penggunaan Versi King James traditional.  Jadi orang perlu pindah ke New King James Version/versi yang lebih baru untuk menghindari kesulitan itu.
3. MINGGU: KEMUNGKINAN ALASAN BAGI YANG TAMPAKNYA KONTRADIKSI.
   Tetapi, mari kita sadari, bahwa mereka yang ingin menghancurkan kepercayaan kepada Alkitab akan menemukan KESULITAN dan kontradiksi serta kesalahan2 yang nyata.  Beberapa kesalahan(minor error) itu mungkin bukan hasil dari dokumen Asli, tetapi dari PENYALIN (Copyist) atau PENERJEMAH dari generasi ke generasi (1 SM,hlm.16 di hari Minggu).
4.  Para cendekiawan(Scholar) yang tidak percaya pada inspirasi Ilahi K.Suci hanya ber asumsi bahwa ada kontradiksi dan kesalahan disana, karena Alkitab adalah “ONLY” A HUMAN DOCUMENT.
5.  GMAHK yang percaya ke 66 buku itu di ilhamkan harus percaya bahwa Allah telah memelihara Firman-Nya sampai pada zaman kita ini, dalam bentuk dan makna yang benar mewakili Dia.
6.  Ketika kita membaca, kita perlu menyadari bahwa PARA PENULIS Alkitab menggunakan bahasa sehari-hari menggambarkan apa yang mereka bicarakan.  Terkadang mereka menggunakan IDIOM yang tidak kita kenal.(IDIOM= Serangkaian kata yang artinya tidak bisa diartikan secara harafiah, namun mewakili ekspresi tertentu yang tersirat didalamnya. Contoh: MAN OF FEW WORDS—He’s really a man of few words. I barely even see him socializingàMengindikasikan seseorang yang tidak banyak berbicara, dan lebih sering bertindak langsung dibanding berkata-kata).
1 SM 16 “Beberapa perbedaan mungkin disebabkan oleh penyalin dan penerjemah Alkitab yang tak sengaja: bingung saat menyalin teks “melompat ke depan pada kata lain atau baris dengan kata atau huruf yang sama.  Diperparah ketika tidak ada spasi antar kata-kata dan tanda baca.  Tapi itu tidak mempengaruhi doktrin atau pengajaran Alkitab utama apa pun.”
7.  SENIN: MENGHADAPI KESULITAN DENGAN JUJUR DAN HATI-HATI.
   Ketika membaca Alkitab dan menafsirkannya untuk diri kita sendiri, kita tidak boleh mengabaikan kesulitan, berpura-pura seolah-olah itu tidak ada. Kita harus JUJUR DAN HATI2. (Bersikap jujur dalam mempelajari Alkitab).
8.  Jika kita tidak memiliki jawaban yang memuaskan dengan segera untuk beberapa kesulitan Alkitab, lebih baik jujur tentang hal itu dan menunggu sampai kita memahaminya dengan lebih baik, terutama ketika kita berhadapan dengan orang2 yang belajar kepada kita atau kepada orang yang belum tahu tentang keyakinan kita.  SC p.111 “Untuk sampai pada kebenaran, kita harus memiliki hasrat yang tulus untuk mengetahui kebenaran dan kesediaan hati(Mau) untuk mematuhinya.
9.  Jadi, apa yang harus kita lakukan dengan ayat2 yang tidak sepenuhnya kita pahami dan yang tampaknya tidak sesuai dengan pemahaman kita akan kebenaran?.  Apakah kita bersedia untuk benar2 mempelajari “different passages/perikop” untuk menentukan dengan tepat apa yang diajarkannya dan menerima kebenaran itu?.
10.              SELASA: MENGHADAPI KESULITAN DENGAN KERENDAHAN HATI. (Ada ayat2 di hari Selasa).
11.              Bagaimana seharusnya kita “datang kepada Tuhan?”.  Haruskah kita konsultasi dengan Pendeta? Bible Scholar/cendekiawan Alkitab. Berkonsultasi dengan Komentar? Kamus Alkitab? A different translation?. 1 Kor.13:12.
12.              Bersikap rendah hati dan mau mengakui bahwa kita mungkin salah—bukan berarti kita tidak memiliki keyakinan yang teguh. Tetapi, apakah kita tunduk kepada kebenaran Alkitab?.
13.              Bisakah kita menjadi Rendah hati, dan sekaligus Yakin?. Mis: Bagaimana kita menanggapi orang yang bertanya kepada kita: Mengapa kita memelihara hari Sabat?.  Jawaban kita pertama seharusnya: “Lihatlah semua bukti dalam Alkitab. Dalam hal pemeliharaan Sabat, tidak ada satu bagian pun dalam Alkitab yang mendukung kesucian hari Minggu.
3 T.hlm.255 “Mereka yang ingin ragu akan memiliki banyak ruang. Allah memberikan bukti, yang harus diselidiki dengan hati-hati dengan pikiran yang rendah hati dan roh yang dapat diajar(a teachable spirit).
14.              RABU: TEKAD DAN KESABARAN.
15.                 Sering, kita mengira jika kita tidak dapat menemukan jawaban untuk sesuatu, itu pasti tidak memilik jawaban. Pertimbangkan: Kasus seseorang yang pertama kali belajar Aljabar. Karena mereka tidak temukan jawaban singkat tidak berarti bahwa tidak ada solusi untuk masalah ini!. Hal yang sama berlaku untuk pembelajaran Alkitab.(Kita harus mempelajarinya dengan rajin setiap hari).  JADI TEKUN DAN SABARLAH dalam pelajaran Alkitab Anda.
16.              KAMIS: MENGHADAPI KESULITAN SECARA ALKITABIAH DAN BERDOA.
17.              Alkitab seharusnya jangan pernah dipelajari tanpa doa.  Saat kita dengan rendah hati berdoa kepada Allah untuk memberikan kepada kita bimbingan/petunjuk, pandangan yang luar biasa kadang-kadang terungkap.  Tetapi, kita perlu ingat bahwa tempat pertama untuk mencari jawaban atas kesulitan2 Alkitab adalah didalam Alkitab itu sendiri (Dari bagian2 Alkitab lainnya).
18.              Bukan kata-kata dari Alkitab yang di ilhami, tetapi orang-orang (men) yang di ilhami.  The divine mind is diffused (membaur,disebarkan/spread).
Manuscript 24,1886 “the divine mind and will is combined with the human mind and will; thus the utterances of the man are the word of God”.
19.              Ketika Daniel melihat patung2 itu dalam penglihatan, dia harus menjelaskannya dengan kata-kata yang bisa dipahami (oleh manusia tentunya).
20.              Salah satu Contoh sederhana dari sebuah masalah yang menimbulkan pertanyaan adalah: Lukas 23:43 “Kata Yesus kepadanya (salah seorang penjahat yang disalibkan bersama Dia): “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”.
   Dalam KJV, Yesus tampaknya telah berjanji kepada pencuri di kayu salib bahwa ia akan berada di Firdaus(surga) bersama-Nya pada hari itu juga.
   Hal pertama yang perlu kita ketahui adalah bahwa TIDAK ADA TANDA BACA dalam bahasa Yunani asli dari perikop ini atau perikop lainnya. 
   Jadi PARA PENYALIN DAN PENERJEMAH LAH yang memutuskan dimana harus meletakkan KOMA.
   Jika kita ingin tetap menggunakan Versi KJV, solusi sederhana adalah: Dengan memindahkan Komma setelah kata: “hari”. Jadi: “Aku berkata kepadamu pada HARI INI, engkau bersama-Ku di surga.  Bahkan jika begitu pemahamannya, pencuri itu tidak mati pada hari itu!. Jadi tidak mungkin dia bersama Yesus di surga pada hari itu!. Lebih jauh lagi, jika Surga adalah apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan Firdaus, Yesus sendiri mengatakan pada hari Minggu kepada Maria, bahwa Dia belum pergi/naek kepada Bapa-Nya di surga (Yoh.20:17).
Tambahan:
The difference of One Comma.

I say unto thee today, Thou shalt be with Me in Paradise. Christ did not promise that the thief should be with Him in Paradise that day. He himself did not go that day to Paradise. He slept in the tomb, and on the morning of the resurrection He said, “ I am not yet accended  to my my Father”.(John 20:17)....”Today” while dying upon the cross as a malefactor, Christ assures the poor sinner, Thou shalt be with Me in Paradise.DA 751.
Perbedaan Satu Koma.
"Aku berkata kepadamu hari ini, Engkau akan menyertai Aku di Firdaus. Kristus tidak berjanji bahwa pencuri harus bersama-sama dengan Dia di Firdaus pada hari itu. Dia sendiri tidak pergi ke surga hari itu. Dia tidur di kuburan, dan pada pagi hari kebangkitan dia berkata, “Aku belum pergi/naek kepada Bapaku.” (Yohanes 20:17) .... ”Hari ini” sementara sekarat di atas salib sebagai penjahat, Kristus meyakinkan/memberi jaminan kpd. orang berdosa yang malang, Engkau akan menyertai Aku di Firdaus ".E.G. White, DA 751.


   Kita perlu mengubah pemikiran kita untuk SETUJU DENGAN ALKITAB daripada mencoba menafsirkan kembali Alkitab untuk setuju dengan pemikiran kita.
   Kita harus mampu mengesampingkan PRASANGKA DAN TEORI KESAYANGAN kita ketika kita baca Alkitab.  Daniel diberikan Visi yang membingungkan selama bertahun-tahun (Dan 8), tapi setelah waktu yang panjang dan jujur untuk berdoa kepada Allah, jawaban diberikan kepadanya (Dan.9).
   Memang: Kita hidup dalam masyarakat yang menginginkan kepuasan Instan!.

JUMAT:
Kebahagiaan Sejati,hlm.124,125:
   “Dalam Alkitab ada banyak misteri yang sulit dipahami oleh manusia.  Itulah sebabnya kita membutuhkan: Kerendahan hati dan banyak berdoa ketika belajar Alkitab. Perlu Kesetiaan kepada Alkitab. Kesetiaan pada Alkitab akan menghormati teks itu daripada mengubahnya atau menghindari makna sebenarnya. Firman Allah harus dibuka dengan doa agar pikiran tidak digelapi oleh kebimbangan dan keragu-raguan karena musuh kebenaran menyuguhkan tafsiran2 yang tidak benar.
  Dan orang perlu mencari hubungan yang harmonis dengan Allah didalam iman dan perbuatan agar tidak salah dalam pengertian dari hal Kitab Suci.

   Sumber:
   Pedoman Pendalaman Alkitab SS Dws.
   Thema: CARA MENAFSIRKAN ALKITAB.
Pel.12. BERHADAPAN DENGAN AYAT2 SULIT.(Dealing with difficult passages),hlm.126-132.
Oleh: Pdt.H.M.Siagian,MPTh.


Rabu, 17 Juni 2020

PENDALAMAN ALKITAB (12).


12. MEMASUKI KEHIDUPAN KRISTIANI.

Kata Pengantar:
   Selamat datang dalam blogspot Agape Ministry. Anda bisa mengunjunginya dengan mengklik: https://marryhot.blogspot.com.
   Media ini menyajikan pelajaran Alkitab On line.  Untuk itu kami ucapkan selamat datang, semoga dapat mengikuti pelajaran yang ke 12 yang berjudul: “MEMASUKI KEHIDUPAN KRISTIANI”.  Sebelum memulai pelajaran ini, kami mohon saudara terlebih dahulu berdoa meminta petunjuk, berkat dan pengertian dari Tuhan Allah di sorga terhadap pelajaran ini. Semoga pelajaran ini menjadi sarana yang mendekatkan hidup saudara kepada Tuhan Allah serta menerima keselamatan yang Dia sediakan bagi siapapun yang percaya dan menerimanya dengan iman. Terimakasih.

Pendahuluan:
   Ada sebuah permohonan dari Afrika kepada seorang Pendeta, untuk mengunjungi seorang narapidana yang mejadi pelajar Alkitab Tertulis didalam penjara.  Setelah permohonan itu disampaikan kepada pejabat penjara, pejabat penjara tersebut dengan senang hati memberi izin kepada pendeta tersebut.  Oleh karena pelajar Alkitab Tertulis ini sangat rindu mempelajari Alkitab, maka pendeta mengunjunginya secara teratur.  Kira-kira 6 bulan setelah kunjungan pertama, ia meminta dirinya untuk DI BAPTISKAN dan bergabung ke dalam gereja.
   Para pejabat penjara memberikan fasilitas sehingga baptisan itu bisa diadakan di dalam penjara.
   Penghuni barak dan para narapidana lainnya berkumpul untuk menyaksikan upacara BAPTISAN itu.
   Tidak lamu setelah itu, saudara kita itu dibebaskan dari penjara, walaupun ia sebenarnya masih harus menjalaninya beberapa waktu lagi di situ.  Telah diberitahukan bahwa hidupnya sangat berubah, dan ia telah menjadi saksi bagi Juruselamat karena agamanya sehingga ia tidak bisa dianggap sebagai narapidana dan tidak bisa diperlakukan seperti narapidana lagi. 
   Orang ini telah berkumpul dengan keluarganya dan sekarang menjadi pemimpin dari satu jemaat yang besar.
I.           APAKAH ARTI BAPTISAN?.
   Bila narapidana ini menjadi orang Kristen dan hidupnya berubah seluruhnya, mengapa perlu baginya untuk DIBAPTISKAN?.  Dalam percakatapan dengan NIKODEMUS, seorang pemimpin masyarakat yang datang kepada Yesus pada waktu malam, Yesus menjelaskan arti dan pentingnya BAPTISAN :
   Baca Yonanes 3:3, dan 5....(buka & baca Alkitab Anda).
   Jadi menurut Yesus, kita harus dilahirkan “DARI AIR DAN ROH”.  Lahir oleh Roh berarti memasuki satu hidup baru oleh menjalani perubahan pikiran dan hati.
   Karena memasuki Kerajaan Allah menyangkut kehidupan yang baru sepenuhnya, bukan hidup lama yang ditambal-tambal, dan itu disebut kelahiran baru.
   Baptisan air adalah lambang gambaran secara luar dari perubahan di dalam diri.  Narapidana itu dibaptiskan sebagai pengakuan atas penyerahannya kepada Kristus dan sebagai lambang perubahan yang Roh Kudus telah mulaikan di dalam tabiatnya.
II.         MENGAPA SAYA HARUS DIBAPTIS?.
   Keselamatan kita berkisar pada 3 hal besar yang Kristus buat.  Baca 1 Korintus 15, 3,4....
   Kristus mati bagi dosa-dosa kita, dikuburkan lalu bangkit dari kubur untuk memberikan kepada kita hidup baru didalam kebenaran.  Dibaptiskan sebenarnya BERARTI kita ikut serta dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus. BAPTISAN berarti bahwa kita telah mati dalam dosa bersama Kristus, menguburkan hidup lama yang penuh dosa bersama Kristus, dan kita bangkit untuk menghidupkan “KEHIDUPAN YANG BARU” di dalam Kristus.  Kematian dan kebangkitan kita.
   Allah dapat membuat kita mati karena dosa, seolah-olah kita telah disalibkan. Ia dapat membuat kita hidup karena Roh, seolah-olah kita telah dibangkitkan dari kematian. PEMBAPTISAN secara fisik secara grafik menggambarkan langkah-langkah PERTOBATAN.
   PERTAMA, dimasukkan ke dalam air, kita diselamkan seluruhnya sama seperti orang yang mati dimasukkan ke dalam kubur dan ditutup.  Ini menunjukkan bahwa kita rela mati bersama Kristus dan menguburkan gaya hidup kita yang lama. BAPTISAN adalah upacara penguburan, satu ucapan selamat tinggal secara resmi pada keadaan kita yang dikuasai dosa.
   KEMUDIAN, kita diangkat dari dalam air oleh orang yang membaptiskan(pendeta) sama seperti seorang dibangkitkan dari kubur.  Ini menunjukkan bahwa kita adalah “CIPTAAN BARU”, hidup baru sepenuhnya yang diberikan Allah kepada kita.  Hanya melalui diselamkan dapat dengan sebenarnya menggambarkan arti sesungguhnya dari baptisan ----kematian, penguburan dan dilahirkan kembali.
   BAPTISAN DENGAN “PERCIKAN” AIR tidak melambangkan secara tepat kelahiran baru.
   Apakah arti sesungguhnya MATI BERSAMA KRISTUS?.
   Bacalah Roma 6:6...
   Baptisan secara luar melambangkan apa yang seorang harus buat di dalam dirinya; MENYERAHKAN SEGALA SESUATU KEPADA KRISTUS.  Jika masih menyimpan dan menyembunyikan sesuatu dari Allah, maka kita akan tetap seperti “BUDAK TERHADAP DOSA”.  Jika menyerahkan sepenuhnya kepada Kristus, keinginan akan dosa “tidak akan berkuasa”, dan perubahan mulai terjadi dalam diri kita.  Siapakah yang bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi?.  Baca Galatia 2:20...
   Bila saya bersekutu dalam penyaliban Kristus melalui baptisan, itu berarti saya mengundang satu kekuatan yang sangat ampuh ke dalam hidup saya---“Kristus hidup dalam aku”. Untuk menyerahkan hidup Anda sepenuhnya kedalam tangan Kristus yang mati di salib.
   Jangan melihat dosa yang mengancam Anda, jangan melihat pada catatan dan penderitaan Anda masa lalu; pandanglah pada Yesus. Dengan menyaksikan kematian Kristus yang penuh kemurahan dan keberanian di salib.
   Anda akan menyatakan solidaritas. Anda dengan Dia: “Oleh kuasa salib saya mengaku bahwa saya akan hidup oleh iman dalam Anak Allah, yang mengasihi saya dan memberikan hidup-Nya untuk saya”.  Pada waktu kita bersedia masuk ke dalam kuasa kematian dan kebangkitan Kristus, kita akan makin lama makin melihat kualitas hidup-Nya menggantikan kebiasaan2 kita yang lama.  Baca: 2 Korintus 5:17....
   Melalui BAPTISAN kita menyatakan kerinduan kita untuk bersatu dengan Yesus dan menghidupkan satu kehidupan yang baru dan lebih baik “dalam Kristus”.
   Kita akan melakukan di dalam kita, apa yang kita  tak pernah dapat perbuat sendiri. Kita bangkit dari AIR menjadi “CIPTAAN YANG BARU”. Ia berikan kepada kita kuasa untuk menghidupkan satu kehidupan yang “BARU”.
III.      MENGAPA YESUS DIBAPTIS?.
   Pada waktu Pentakosta, Petrus memberitahukan kepada mereka yang mencari kelepasan dari dosa untuk bertobat dan dibaptiskan agar Kristus dapat mengampuni “dosa-dosa kamu”.(Kisah 2:38).
   Karena Yesus tidak pernah berbuat dosa pun, mengapa Ia mengizinkan diri-Nya untuk dibaptis?.
   Mari kita baca: Matius 3:13,15...
   Yesus tanpa dosa. Ia tidak perlu BERTOBAT atas dosa-dosa apapun. Ia dibaptiskan untuk satu alasan yang lain: UNTUK MENGGENAPI SEMUA KEBENARAN OLEH DIBAPTISKAN, YESUS MEMBERIKAN TELADAN yang benar kepada kita, manusia yang lemah dan penuh dosa.
   Kristus tidak pernah meminta pengikut2-Nya berjalan kemana pun yang Ia tidak pernah jalani. Jadi, bila orang percaya diselamatkan ke dalam AIR BAPTISAN, mereka mengikuti jejak-jejak Tuhannya.  Karena Kristus mati bagi dosa-dosa kita. Ia bisa memberikan kebenaran-Nya kepada kita.  Mari kita buka dan baca: 2 Korintus 5:21..
   Di mata Allah, perubahan dan orang berdosa menjadi orang saleh, berarti kita bertumbuh ke dalam “kebenaran” dan dengan demikian kita menghidupkan satu kehidupan yang baru di dalam Kristus.
IV.      MENGAPA KITA HARUS DISELAMKAN?.
   Kristus diselamkan pada waktu pembaptisan; Ia tidak dipercik dengan air. Yohanes membaptiskan Dia di Sungai Yordan “karena disana BANYAK AIR” (Yohanes 3:23). Ketika Yesus di baptis, Ia turun ke dalam air, dan “segera setelah Yesus dibaptis(diselamkan, dari bahasa Gerika), Ia bangkit KELUAR DARI AIR”(Matius 3:16).
   Bila kita memahami arti sebenarnya dari baptisan, tidak sulit bagi kita menyadari dari bentuk asli baptisan itu.  Kata “BAPTIS” berasal dari bahasa Gerika/Yunani, kata “BAPTIZO” dan berarti menggali atau membenamkan (ditaruh dibawah).  Pada waktu John Wesley berkunjung ke Amerika tahun 1737, para juri gereja yang terdiri dari 34 orang mencobai dia dengan tuduhan aneh karena “menolak membaptiskan anak Tuan Parker, kecuali dengan membenamkannya”.  Ini adalah bukti bahwa pendiri Methodist ini membaptiskan orang-orang yang bertobat itu dengan cara diselamkan.
   Seorang reformator John Calvin menyatakan “adalah pasti bahwa diselamkan adalah praktik gereja Kristen purbakala—Institues of the Christian Religion, buku 4, pasal 15, bagian 19.
   Sejarah gereja yang mula-mula menjelaskan bahwa baptisan berarti membenamkan. Dean Stanley, dari gereja Inggris, menulis: “Untuk ketigabelas abad yang pertama, hampir seluruh dunia mempraktikkan baptisan yang kita baca di Perjanjian Baru, dan menjadi arti yang sesungguhnya dari kata “baptis” bahwa mereka yang dibaptis dimasukkan, DIBENAMKAN DAN DISELAMKAM KE DALAM AIR.” Christian Institution, hlm.21.
   Kolam baptisan untuk menyelamkan orang yang bertobat terdapat di banyak gereja yang dibangun antara abad ke 4 dan ke 14 di Eropah dan Asia, gereja-gereja seperti katedral di Pisa, Italia, dan di St.Johns, gereja terbesar di kota Roma. Baru pada konsili Ravenna, di awal abad ke 15 gereja Katolik menerima PERCIKAN sebagai hal yang sama kuatnya dengan diselamkan. Dalam praktek gereja, kita tidak akan menerima apa yang manusia ajarkan, tetapi apa yang Kristus dan rasul-rasul-Nya ajarkan.  Banyak orang Kristen yang tulus mengembangkan kebiasaan/tradisi membaptiskan bayi, dan menyerahkan anak-anak kita kepada Allah sejak masa kecilnya sesungguhnya dianjurkan.
   Tetapi Alkitab menjelaskan bahwa seorang harus DIAJAR jalan keselamatan SEBELUM BAPTISAN (Matius 28:19,20), bahwa seorang harus mengaku dosa dan diampuni sebelum dibaptis (Kisah 2:38). BAYI tidak bisa PERCAYA, MENGAKU, BERTOBAT, yang HARUS MENDAHULUI BAPTISAN ITU.
V.         MENGAPA PENTING UNTUK DIBAPTIS?.
   Menurut Yesus, baptisan itu perlu bagi mereka yang ingin masuk ke surga :  Baca Yohanes 3:5.....
   Yesus hanya memberi SATU pengecualian. Pencuri di salib lahir “dari Roh,” karena tidak mungkin baginya turun dari salib dan dibenamkan ke dalam air sebagai tanda perubahan hatinya.  Dan Yesus berjanji kepadanya bahwa ia akan bersama dengan Dia di dalam kerajaan-Nya (Lukas 23:42,43).  Bagi pencuri itu, “lahir dari air dan dari Roh” melambangkan dari Yesus yang dipercikkan untuk membersihkan dia dari dosa-dosanya.
   Augustine menyatakan, “Ada satu kasus pertobatan menjelang kematian yang tercatat, yaitu pencuri yang menyesal itu, agar tidak seorang pun harus putus asa, agar tidak seorang pun menganggap kamu demikian,” Yesus sendiri memberikan amaran yang hikmat ini. Baca Markus 16:16......
   Oleh mati menggantikan kita di salib, Yesus menunjukkan di depan umum akan kasih-Nya kepada kita.  Kita harus menyambutnya dengan pengakuan secara UMUM dan tanpa malu akan komitmen kita kepada Kristus melalui baptisan.  Apakah Anda telah memulaikan satu hidup yang baru di dalam Kristus?.
   Apakah Anda/saudara bersedia  dibaptiskan melalui diselamkan seperti teladan yang diberikan oleh Yesus?.
   Jika Anda berkenan, siapkanlah diri Anda dalam waktu kedepan ini!.
VI.      BAPTISAN HANYA PERMULAAN.
   Baptisan menggambarkan tekad kita untuk menghidupkan POLA HIDUP KRISTIANI. Tetapi penyerahan kita pada waktu baptisan tidaklah berarti akan terus kokoh sepanjang umur hidup.  Ketika seorang anak lahir, suatu perayaan diadakan. Setelah hari kelahiran sudah lewat dan rasa gembira itupun berlalu, bayi itu membutuhkan makanan sehari-hari, mandi setiap hari dan kepedulian akan kesejahteraannya setiap hari.  Begitu juga dengan baptisan, Paulus katakan dalam pengalamannya, “Aku mati setiap hari” (1 Korintus 15:31). Oleh berbalik setiap hari dari rasa mementingkan diri, kita akan makin tanggap menyambut Kristus.
   Upacara baptisan, sama seperti upacara pernikahan, dimaksudkan untuk suatu penegasan resmi bahwa suatu hubungan yang indah dan bertumbuh dengan baik, kita perlu setiap hari memberikan hidup baru melalui doa dan BELAJAR ALKITAB.
VII.    ALASAN UNTUK BERSUKACITA.
   Baptisan menjadi alasan untuk sangat bersukacita karena mereka yang menaruh iman mereka kepada Kristus memiliki jaminan hidup yang kekal. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.(Markus 16:16).
   Ketika dibaptis kita berada pada jalan menuju ke atas yang menuntun kita kepada sukacita yang kekal.
   Baptisan juga merayakan kebahagiaan bersama Kristus sekarang ini.  Ia menjanjikan anugerah Roh Kudus yang tak ternilai harganya kepada mereka yang dibaptiskan (Kisah 2:38). Bersama Roh datanglah “buah-buah Roh”—“Kasih,” yang mengisi kehidupan dengan “sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri...”(Galatia 5:22,23).
   Mengundang Yesus tinggal di dalam kita oleh Roh Kudus-Nya memberikan kepada kita rasa kepastian yang luar biasa.  Karena,”....Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”.(Roma 8:15,16).  Hubungan yang pasti bersama Allah ini memberikan kepada kita banyak keuntungan, tetapi itu tidak menjamin suatu kehidupan yang BEBAS MASALAH.  Malahan, musuh sering mencoba melemparkan hal-hal yang tersulit pada mereka yang baru saja mengadakan komitmen mereka kepada Kristus.
   Namun, bila kita berada di tangan Allah, kita bisa mengetahui bahwa Ia akan memanfaatkan segala sesuatu yang terjadi kepada kita, baik ataupun tidak baik, untuk mengajar kita dan menolong kita untuk bertumbuh (lihat Roma 8:28).
   Seorang ibu muda mengambil keputusan untuk menyerahkan hidupnya kepada Kristus dan dibaptiskan, walaupun suaminya mengancam untuk menceraikannya.
   Ia tidak mau mengikuti kepercayaan yang baru dari istrinya, tetapi istrinya tetap menurut Yesus dan berusaha menjadi seorang istri yang lebih mencintai, melebihi dari sebelumnya.  Untuk beberapa waktu lamanya suami itu membuat berbagai ulah di rumah.
   Tetapi akhirnya ia dimenangkan dengan suatu argumen yang ia tidak dapat jawab; hidup istrinya yang sudah berubah. Pria ini menyerahkan hidupnya kepada Kristus dan ia pun dibaptiskan.  Tetapi berada dekat dengan Kristus dalam “susah dan senang” akan membuat kita menjadi alat yang ampuh ditangan-Nya. Kita dapat menyerahkan hidup kita kepada-Nya tanpa syarat karena Ia telah membuat suatu penyerahan tertinggi bagi kita pada waktu ia membayar harga atas dosa-dosa kita di salib.  Adalah suatu kesempatan yang besar untuk secara terbuka memberikan kepada-Nya kasih dan ketergantungan kita.

Kesimpulan:
   Bila Anda belum melakukan itu, serahkanlah hidup Anda sekarang juga.  Mintalah Dia (Allah) menciptakan satu hidup yang baru di dalam diri Anda oleh Roh Kudus, lalu berikan diri Anda dibaptis di dalam Yesus Kristus.

PERTANYAAN UNTUK DI JAWAB:

PELAJARAN 12 :”MEMASUKI KEHIDUPAN KRISTIANI”

1.    Bacalah pelajaran Alkitab yang Anda telah terima melalui online ini seluruhnya.
2.    Isilah pertanyaan-pertanyaan yang terlampir disini.
3.    Jika berkenan, tolong kirimkan kembali jawaban Anda kepada kami via Whats App.(w.a). Terimakasih, Tuhan memberkati.
PERTANYAAN:
   Bacalah kembali pelajaran ini, lalu jawablah pertanyaan sesuai dengan nomor di sisi kiri, lalu berilah tanda silang (X) di depan pertanyaan yang BENAR di setiap bagian.
1.  Dibaptis merupakan gambaran lahiriah dari perubahan di dalam batin.
____”Dilahirkan dari Roh” merupakan perubahan di dalam pikiran dan hati.
____Menurut Yesus, dengan dilahirkan baik dari air dan Roh adalah syarat memasuki kerajaan Allah.
2.  Dengan dibaptis kita menyatakan iman kita di dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus bagi dosa-dosa kita.
_____Upacara baptisan itu sendiri melambangkan langkah-langkah pertobatan.
_____Dikuburkan di dalam air pada saat baptisan melambangkan kematian kita terhadap dosa dengan Kristus, dan Kristus menguburkan kehidupan lama kita yang berdosa. Keluar dari air pada saat baptisan melambangkan kebangkitan menuju kehidupan yang baru di dalam Kristus.
_____Baptisan dengan dipercikkan adalah lambang yang cukup dari kematian, penguburan, dan kebangkitan.
_____Baptisan secara lahiriah menyatakan perubahan yang telah terjadi di dalam diri seseorang.
_____Pada saat baptisan, kita menyatakan keinginan kita untuk bersekutu dengan Yesus dan hidup dalam kehidupan yang baru dan lebih baik di dalam Kristus.
   Beri tanda (X) di depan pernyataan yang paling tepat untuk melengkapi kalimat.
3.  Yesus dibaptis:
___sebagai contoh positif untuk kita.
___sebagai pengkuan atas kesalahan-Nya.
4.  Yesus dibaptis:
___dengan diselamkan.          ___dengan pemercikan.
Selama lebih dari 1000 tahun setelah Kristus, gereja Kristen.
____membaptiskan dengan diselamkan.
____membaptis dengan pemercikan.
5.  Menurut Yesus, bagi mereka yang masuk ke dalam
___baptisan merupakan pilihan.
___baptisan sangat penting.
Seorang yang menerima Kristus saat sakit parah, bertobat dan mengakui dosanya, tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk dibaptis.
____akan selamat.          ___akan tersesat.
6.  Dengan dibaptis melambangkan:
___bahwa hubungan dengan Kristus telah dimulai.
___puncak dari hubungan kita dengan Kristus.
    PERTANYAAN DARI HATI KE HATI:
    Sudahkah saudara dibaptis secara Alkitab, dengan diselamkan?_________
   Maukah saudara mengikuti teladan Yesus dan dibaptis? ___________
   Tutuplah pelajaran ini dengan doa penutup. Terimakasih. Kiranya Tuhan Allah akan menuntun saudara untuk mengambil keputusan yang TERBAIK pada saat ini.

Oleh: Pdt.H.M. Siagian, MPTh.
W.A. 0811 1945 034