Jumat, 30 April 2021

ANAK-ANAK PERJANJIAN ITU.

 


ANAK-ANAK PERJANJIAN ITU

(Children of The Promise)

Pel.SS.5, Trw.II, 2021.

Ayat hafalan:

   “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. (Matius 28:20).

 MINGGU: PERISAIMU.

1. Dalam Kejadian 14 kita membaca tentang Abraham, dengan bantuan beberapa orang lain, mengalahkan suatu pasukan besar, menyerang mereka, dan menghancurkan mereka. Hal ini telah membuat Abraham khawatir dirinya akan menjadi sebuah sasaran/target.

   Abraham dengan senang hati kembali ke tenda dan kawanannya/rombongannya, tetapi pikirannya terganggu oleh pikiran yang tidak tenang. Dia telah menjadi orang yang suka damai (a man of peace), sejauh mungkin menghindari permusuhan dan perselisihan; dan dengan ngeri dia teringat adegan pembantaian yang dia saksikan. Tetapi negara-negara yang pasukannya telah dia kalahkan pasti akan memperbarui invasi Kanaan, dan menjadikannya objek khusus pembalasan mereka. Menjadi terlibat dalam pertengkaran nasional, ketenangan hidupnya yang damai akan rusak. Lebih jauh lagi, dia belum mulai memiliki Kanaan, dia juga tidak bisa berharap sekarang untuk ahli waris, yang kepadanya janji itu mungkin akan dipenuhi. — Ellen G. White, Patriachs and Prophets * 136.2. [Apakah seseorang berani menyerang Abraham?]

  Kejadian 15:1-3 “Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abraham dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku adalah Eliezer, orang Damsyik itu. Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga hambaku nanti menjadi ahli warisku”.

2. Perhatikan dalam bagian ini bahwa Allah berkata kepada Abraham, “Aku [Allah Semesta Alam] akan melindungimu.” ‡ Apa implikasi dari memiliki Allah secara pribadi sebagai perisai Anda? Ada banyak referensi lain yang menunjuk pada perisai Allah yang ditemukan dalam Kitab Suci seperti Ulangan 33:29; Mazmur 18:30; Mazmur 84:11; 144: 2. Tapi, ini diarahkan pada orang ketiga sehubungan dengan bangsa Israel. Dalam kasus Abraham, janji itu bersifat pribadi dan individual.

3. Bagaimana menurut Anda Abraham memahami janji dari Allah itu? Apakah itu terutama ditujukan untuk perlindungan fisik? Abraham telah menjadi bangsanya sendiri yang hampir kecil.

Rumah tangganya sangat besar! Apakah janji ini termasuk/tercakup mereka? Untuk melindungi dombanya, ia mempekerjakan 318 prajurit(Kejadian 14:14), belum termasuk para penggembalanya yang banyak(his many sphepherds). Orang-orang yang bertempur inilah yang dia bawa untuk menaklukkan musuh yang telah menangkap Lot dan keluarganya.

    “Tuhan telah memanggil Abraham untuk menjadi guru firman-Nya(a teacher of His word), Dia memilih dia untuk menjadi bapa bangsa yang besar, karena Dia melihat bahwa Abraham akan mengajar anak-anaknya dan keluarganya dalam prinsip-prinsip hukum Allah. Dan yang memberi kekuatan pada ajaran Abraham adalah pengaruh hidupnya sendiri. Rumah tangganya yang besar terdiri lebih dari seribu jiwa, banyak dari mereka adalah kepala keluarga, dan tidak sedikit tetapi baru saja bertobat dari kafir.

   Rumah tangga seperti itu membutuhkan sebuah tangan yang kuat di pucuk pimpinan. Tidak ada metode yang lemah dan bimbang yang akan mencukupi. Tentang Abraham Allah berkata, "Aku tahu dia, bahwa dia akan memerintahkan anak-anaknya dan seisi rumahnya setelah dia." Kejadian 18:19. Namun otoritasnya dijalankan dengan kebijaksanaan dan kelembutan sedemikian rupa sehingga hati dimenangkan. Kesaksian dari Penjaga ilahi adalah, "Mereka akan menjaga jalan Tuhan, untuk melakukan keadilan dan penghakiman." Kejadian 18:19. Dan pengaruh Abraham melampaui rumah tangganya sendiri. Di mana pun dia mendirikan tendanya, Ia mendirikan di sampingnya altar untuk pengorbanan dan penyembahan. Ketika tenda dilepas, altar tetap ada; dan banyak orang Kanaan yang berkeliling, yang pengetahuannya tentang Allah telah diperoleh dari kehidupan Abraham, hamba-Nya, tinggal di altar itu untuk mempersembahkan korban kepada Yehuwa. — Ellen G. White, Education * 187.2. Bandingkan Patriarchs and Prophets.141.1.

4. Bagaimana orang lain memandang Abraham? Saat kita mempertimbangkan janji indah yang dibuat kepadanya, apakah kita memiliki janji yang sifatnya sama/serupa yang ditujukan kepada kita sebagai orang Kristen?

   1 Korintus 10:13 “Pencobaan2 yang kamu alami ialah pencobaan2 biasa biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

 SENIN: JANJI MESIAS: Bagian I.

5. Baca Kejadian 28:14. Janji perjanjian kepada Abraham diulangi kepada Yakub saat dia melarikan diri dari saudaranya.

   Kejadian 28:14:”Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

6. Dan kita semua bisa menjadi bagian dari "keluarga" Abraham.

   Galatia 3:29: “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah”.

7. Ada kemungkinan bahwa semua keluarga di bumi ini bisa diberkati. Berapa banyak yang termasuk? Miliaran! Jika tidak benar bahwa janji kepada Abraham dan digenapi di dalam Kristus ini mencakup semua yang kita terima melalui kehidupan dan kematian Kristus, apa gunanya itu?

   Secara manusia, mungkin menyenangkan menjadi bapak bangsa yang besar; namun, bagaimana hal itu dibandingkan dengan menjadi leluhur Juruselamat dunia? Atau, mewarisi kehidupan kekal dengan Allah?

8. Setelah air bah, Allah telah memberikan janji yang berhubungan dengan pelangi. Tetapi, apa gunanya jika tidak ada harapan untuk hidup yang kekal? Tidak ada alasan bagi Kristus untuk datang pertama kali jika Dia tidak berencana untuk kembali! Tentunya, kita semua menyadari bahwa Yesus adalah satu-satunya harapan keselamatan kita! Apa yang diinginkan seseorang lebih dari janji hidup kekal di tempat di mana tidak ada rasa sakit, tidak ada kejahatan, tidak ada penderitaan, dan di mana kita dapat menikmati persekutuan kekal dengan Allah yang adalah Bapa kita dan Allah alam semesta?

9. Dapatkah kita yakin bahwa janji-janji kepada Abraham itu termasuk kita?

   Galatia 3: 8-9,27-29: “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: “Olehmu segala bangsa akan diberkati.” Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu”. ay.27.”Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus, ay.28.”Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki2 atau perempuan, karena kamu adalah satu di dalam Kristus Yesus. ay.29 “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah”.

 SELASA: JANJI MESIAS: BAGIAN 2.

10. Apakah Allah telah menempatkan dalam hati dan pikiran kita kerinduan yang sungguh-sungguh untuk kembali ke lingkungan Eden itu? Apa lagi yang Allah janjikan kepada Abraham yang mungkin berdampak pada kita?

   “Untuk menikmati kebahagiaan sejati kita harus melakukan perjalanan ke suatu negeri/negara yang sangat jauh, dan bahkan keluar dari diri kita sendiri.” - Thomas Browne .

11. Kebahagiaan terbesar dari semuanya datang kepada mereka yang sepenuhnya mematuhi rencana2 Allah untuk hidup mereka. Dan bahkan jika seseorang harus mati, janji itu tetap ada/dipegang.-still holds (1 Tesalonika 4: 16-18; Wahyu 3:12)

12. Agustinus, (meninggal tahun 430 M) salah seorang pembela Kristen pertama,(Christisn Appologist)-- memiliki beberapa kata menarik untuk dikatakan tentang kondisi manusia.

 “Kehidupan kita ini - jika sebuah kehidupan penuh dengan penyakit yang luar biasa tepatlah dapat disebut sebagai sebuah kehidupan --- menyaksikan fakta bahwa, sejak awal, ras manusia yang fana telah menjadi ras yang dikutuk/dihukum. Pertama, pikirkan jurang ketidaktahuan yang mengerikan dari mana semua kesalahan mengalir dan begitu menelan anak-anak Adam dalam kolam gelap yang tidak seorangpun yang bisa melepaskan diri tanpa kerja keras dan air mata serta ketakutan. Kemudian, membawa kecintaan kita untuk semua hal yang terbukti sangat sia-sia dan beracun dan melahirkan begitu banyak sakit hati, masalah, kedukaan, dan rasa takut; kegembiraan yang menggila yang menyukai pertentangan, perkelahian, dan peperangan; seperti pencurian dan penipuan dan perampokan, sesuatu yg berbahaya dan kesombongan, iri hati dan ambisi, pembunuhan, kekejaman dan kebiadaban, pelanggaran hukum dan nafsu; semua nafsu tak tahu malu dari najis-percabulan dan perzinahan, inses/hub.seks antara orang tua dan anak dan dosa tidak wajar, pemerkosaan dan banyak kenajisan lain yang terlalu menjijikkan untuk disebutkan; dosa-dosa terhadap agama– penistaan ​​dan bid'ah, penghujatan dan sumpah palsu; kejahatan terhadap tetangga kita - fitnah dan kecurangan, kebohongan dan kesaksian palsu, kekerasan terhadap orang dan harta benda; ketidakadilan pengadilan dan kesengsaraan dan penyakit lain yang tak terhitung banyaknya yang memenuhi dunia, namun luput dari perhatian. ”- Augustine of Hippo, City of God (New York: Doubleday & Co., 1958), hlm. 519.

13. Apakah menurut Anda kata-kata itu dapat berlaku untuk beberapa tempat di mana kita tinggal saat ini?

   Kutipan dari Agustine ini dapat diterapkan terhadap kota2 modern sekarang ini, tetapi, dia menulisnya lebih dari 1500 tahun yang lalu. Hanya sedikit yang berubah tentang manusia, yaitu mengapa mereka inginkan satu kelepasan.

   Tapi beruntung, betapapun kerasnya situasi kita sekarang, masa depan itu cerah—karena apa yang Allah lakukan babi kita melalui kehidupan, kematian, kebangkitan dan pelayanan imam besar Yesus Kristus—kegenapan dari janji perjanjian yang dibuat kepada Abraham bahwa melalui benihnya/keturunannya, semua bangsa di bumi akan diberkati.

14. Apakah menurut Anda kata-kata itu dapat berlaku untuk beberapa tempat di mana kita tinggal saat ini? Dalam lingkungan seperti apa Agustinus hidup 1500 tahun yang lalu?

15. Adakah saat-saat dalam kehidupan sehari-hari Anda ketika Anda harus melihat dan memikirkan janji-janji Allah untuk menjalani hidup sehari-hari? Lihatlah janji-janji dari Allah ini.

   Yesaya 25:8 “Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan Allah akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya”.  (Baca lagi: 1 Kor.2:9; Wahyu 22:1-5).

16. Jika Allah adalah terang, bagaimana kita akan tahu kapan hari-hari dimulai? Atau, berhenti/stop? Bumi ini masih akan berputar!

 RABU: SATU BANGSA YANG BESAR.

17. Bayangkan pikiran Abraham berpacu saat dia, hampir 100 tahun dan menikah dengan seorang wanita yang sudah melewati usia subur, diberitahu oleh Allah sendiri bahwa dia akan menjadi "bapak bangsa yang besar dan perkasa."

18. Kapan janji-janji kepada Abraham itu digenapi? Dan mengapa Allah ingin membuat bangsa yang besar dari benih/keturunan Abraham? Apakah pernah keturunan Abraham menjadi saksi dunia yang besar dan luar biasa? Apakah rencana Allah?

  (Kel.19:5-6; Yes.60:1-3). Ulangan 4:6-8.

19. Jelaslah rencana Allah bagi keturunan Abraham untuk menjadi saksi bagi seluruh dunia. Itukah sebabnya Dia memberi mereka sebuah rumah di persimpangan dunia kuno?

   Yesaya 56:7 “mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban2 bakaran dan korban2 sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”

   “Anak2 Israel harus menduduki segenap bidang yang telah ditetapkan Allah kepada mereka. Bangsa2 yang menolak berbakti dan melayani Allah yang benar, harus diusir. Tetapi adalah merupakan maksud Allah bahwa dengan pernyataan tabiat-Nya melalui bangsa Israel manusia akan ditarik kepada-Nya.

   Undangan Injil harus disampaikan ke seluruh dunia. Melalui pengajaran dari hal upacara pesembahan korban, Kristus harus ditinggikan di hadapan bangsa-bangsa dan semua orang yang akan memandang kepada-Nya akan hidup”.—E.G.White, Seri Membina jld.5,hlm.222.

20. Karena Abraham dan keturunannya tidak menyelesaikan semua yang Allah ingin mereka lakukan, apakah tugas itu diteruskan kepada kita?

  1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan2 yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”.

 KAMIS: MEMBUAT NAMAMU MASYHUR.

21. Apa yang dimaksud dengan membuat nama seseorang hebat/besar/great? (Kejadian 12: 2) Mengapa Allah membuat janji itu kepada Abraham?

   Roma 4:1-5; Yakobus 2:21-24; 2 Taw.20:7 “Bukanah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?”.

22. Orang seperti apa yang dianggap hebat di zaman kita? Bagaimana Anda membandingkan apa yang Anda ketahui tentang Abraham dengan apa yang Anda ketahui tentang para aktor, politisi, seniman, dan orang kaya zaman modern?

23. Bandingkan pikiran para pembangun Menara Babel dengan janji-janji yang diberikan kepada Abraham.

   Kejadian 11: 4: “Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi”.  Kejadian 12:2.”Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau, serta membuat namamu masyhur(famous); dan engkau akan menjadi berkat”.

24. Tapi, audiens yang jauh lebih luas terlibat daripada apa yang mungkin langsung terlihat kepada kita.

   “Meskipun rencana keselamatan bergantung pada pekerjaan Kristus untuk kita, kita sebagai penerima kasih karunia Allah—tetap terlibat. Kita memiliki peran untuk dilakukan; pilihan bebas kita penting. Peristiwa segala zaman, peperangan antara Kristus dan Setan, masih tetap berlangsung di dalam dan melalui kita.

   Baik manusia maupun malaikat sementara menyaksikan apa yang sedang terjadi dengan kita dalam pertentangan itu(1 Kor.4:9). Jadi, siapa kita, apa yang kita katakan, jauh dari pemikiran tidak penting diluar lingkungan terdekat kita, dalam satu pengertian, memiliki implikasi bahwa itu bergema ke seluruh alam semesta. Melalui kata2, tindakan, bahkan sikap kita, kita dapat membawa kemuliaan kepada Tuhan, yang telah mengerjakan begitu banyak untuk kita, atau kita mempermalukan Dia dan nama-Nya. Jadi, ketika Tuhan berkata kepada Abraham bahwa dia akan membuat namanya masyhur, Dia tidak mengatakannya dengan cara yang seperti dunia bicarakan untuk seorang yang terkenal. Apa yang membuat nama seorang masyhur di mata Allah adalah karakter, iman, penurutan, kerendahan hati, dan kasih seseorang kepada yang lain, sifat2 yang mungkin dihargai di dunia tidaklah selalu merupakan faktor2 yang dunia akan anggap dapat menjadikan nama seseorang besar”.

   1 Kor.4:9 “Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang2 yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat2 dan bagi manusia”.

 JUMAT:

25. Dan bagaimana dengan ujian terakhir yang mengerikan yang ditimpakan atas Abraham ketika Allah memerintahkan dia untuk pergi ke tempat yang jauh (3 hari perjalanan) dan mengorbankan putra mukjizatnya.

   “Apa yang telah dihadapkan kepada Abraham bukanlah satu ujian yang enteng.... Tetapi ia tidak ragu-ragu untuk menurut kepada panggilan itu. Ia tidak mengemukakan pertanyaan tentang negeri perjanjian itu...Tuhan telah berbicara dan hamba-nya harus mentaatinya; baginya tempat yang paling berbahagia di atas bumi ini adalah tempat di mana Allah tentukan bagi dirinya”.-E.G. White, Alfa dan Omega, jld.1.hlm.138.

26. Berapa banyak yang termasuk dalam janji Allah untuk menjadi perisai Abraham?

   “Perisai atau perlindungan yang dibicarakan disini tidak merujuk pada perlindungan fisik dalam perang atau perlindungan fisik dari kemalangan. Sebaliknya ini merujuk pada perlindungan dari kemungkinan bahwa janji perjanjian tidak akan dipenuhi melalui Abraham dan keturunannya di masa depan....Jika kita adalah keturunan Abraham (dan semua yang memiliki iman kepada Abraham adalah keturunan Abraham), maka kita juga memiliki kepastian bahwa Allah akan menjadi perisai kita”.

27. Apa yang harus kita lakukan sebagai individu dan sebagai sebuah gereja untuk mencoba menyelesaikan Injil?

28. Perjanjian asli Allah dengan Abram / Abraham sepertinya menyarankan bahwa Dia memikirkan keturunan Abraham.   

   Kemudian, kita menemukan dalam Perjanjian Baru bahwa janji perjanjian Allah kepada Abraham adalah untuk pergi kepada semua orang yang beriman, Yahudi dan bukan Yahudi. Apakah Allah mengubah pikiran-Nya? (berubah pikiran)?

29. Apakah kita siap untuk menerima tantangan yang disajikan dalam pelajaran ini? Abraham adalah pengembara yang mengembara; tetapi, Allah, mengenali komitmen-Nya, sering mengunjunginya dalam penglihatan atau bahkan secara langsung secara pribadi. Akankah Allah melakukan itu untuk kita hari ini?

                           ===================

Jumat, 23 April 2021

SATU PERJANJIAN KEKAL.

 


SATU PERJANJIAN KEKAL

(An Everlasting Covenant)

Pel.SS No.4, Trw.II, 2021.

 

Ayat hafalan:

Kejadian 15:7 “Lagi Firman TUHAN kepadanya: “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu”.

  -Akulah TUHAN --Antara ayat 6 dan 7 pasti ada interval yang panjang. Wahyu baru( The new revelation)  terjadi pada siang hari, tampaknya menjelang akhir hari (vs 12 dan 17), sedangkan penglihatan sebelumnya terjadi pada malam hari (ayat 5). Ini mungkin terjadi keesokan harinya. Kondisi awal wahyu baru tidak dijelaskan.

 -Untuk memberikan negeri ini kepadamu:

   Untuk ketiga kalinya Allah meyakinkan Abram bahwa dia akan memiliki seluruh tanah Kanaan (lihat Kejadian 12: 7; 13: 14,15). Tetapi statusnya tidak berubah sedikit pun sejak dia pertama kali memasuki Kanaan. Kadang-kadang Allah mengulangi janji itu, dan Abram telah menerimanya tanpa pernah melihat tanda yang terlihat dari penggenapannya. Dia masih tunawisma ketika dia tiba dari Mesopotamia, dan masih belum memiliki anak. Wajar jika pertanyaan muncul di benaknya.

  ( 1 SDA BC hlm.312-313).

 1. Pikirkanlah mengenai tantangan2 yang Allah telah hadapi dari generasi ke generasi dengan dunia kita yang penuh dosa. Dia mulai dengan taman yang sempurna di dunia yang sempurna bersama Adam dan Hawa. Sebelumnya setelah demikian lamanya, Dia harus menghancurkan seluruh dunia itu dengan Air bah dan memulai kembali dengan Nuh (and restart with Noah).

   Dan, setelah beberapa tahun yang relatif, keadaan menjadi sangat buruk lagi( so bad), sehingga Dia harus memilih Abram / Abraham (disebut sebagai Abraham atau Abram / Abraham  dalam materi ini kecuali ketika membahas perubahan namanya seperti yang tercatat dalam Kejadian 17 atau dalam kutipan menggunakan Abram), memanggilnya menjauh dari pengaruh2 jahat keluarga dan lingkungannya untuk memulai kembali (to restart yet again).

2. Dia telah mencoba beberapa kali untuk bekerja dengan keturunan Abraham. Mengikuti petunjuk Allah, Musa membawa mereka keluar dari pembuangan/penawanan orang Mesir. Zerubabbel dan Yosua dan persentase yang sangat kecil dari orang Israel kembali ke Palestina setelah penawanan Babilonia.

3. Di zaman Perjanjian Baru, Yesus harus mengakui bahwa upaya-Nya untuk orang Israel sebagian besar tidak berhasil. Jadi, Dia memulai kembali dengan gereja Kristen. Gereja Kristen itu memiliki permulaan yang luar biasa dengan para rasul dan murid, tetapi memburuk hingga membutuhkan Reformasi Protestan yang menekankan kembali perlunya hanya mengikuti Kitab Suci. Tetapi, setelah 300 tahun berikutnya, gereja-gereja Protestan tidak jauh berbeda dengan “gereja ibu”(mother church), mereka telah pergi (they had left). Akhirnya, setelah Kebangkitan Adven yang agung, Masehi Advent Hari Ketujuh muncul. Apakah kita akan berhasil meskipun di masa lalu begitu banyak yang gagal?

4. Berulang kali, dari generasi ke generasi, Allah telah menjangkau umat manusia, menawarkan janji dan perjanjian.(promises and covenants). Dalam pelajaran ini kita akan berfokus terutama pada hubungan-Nya dengan Abraham. Itu adalah kesempatan pertama Allah yang tercatat untuk menjelaskan dengan sangat rinci apa yang Dia pikirkan untuk rencana keselamatan.

 MINGGU: YAHWE DAN PERJANJIAN ABRAHAMIS.

5. Apa yang bisa kita pelajari tentang Allah dari nama-Nya? Apa arti dari nama2 yang berbeda? Mengapa Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham?

6. Dari generasi ke generasi, nama telah dikaitkan dengan pergerakan2, kebenaran, dan ide/gagasan. Apa yang terlintas di benak Anda saat memikirkan Martin Luther, Abraham Lincoln, Albert Einstein, Martin Luther King, Jr., Mahatma Gandhi, atau Dorcas dari Alkitab?

7. Bangsa Semit dalam Perjanjian Lama, yang tinggal di Timur Dekat, sangat mementingkan arti nama2 orang.

8. Ketika Allah pertama kali mendekati Abraham, Dia mengidentifikasi diri-Nya dengan nama YHWH / Yahweh seperti yang tercatat dalam Kejadian 15: 7.

   Nama YHWH muncul 6,828 kali dalam P.L.  Kata itu berbentuk kata kerja dalam bhs.Ibrani haya, to be(“menjadi”)—yang artinya “the Eternal One”(Dia yang kekal);”the Existent One”(Dia yang ada); “the Self-Existing One”(Dia yg.ada dengan sendirinya); “the Self-sufficient One /”the One who live eternally”---(Dia yang hidup selama-lamanya).

   Jadi yang ditekankan dari gelar Allah sebagai Yahwe disini ialah tentang sifat2 Allah: bahwa Dia ada dengan sendirinya dan setia. Menunjukkan bahwa Allah sebagai Allah yang hidup, Sumber kehidupan yang berbeda dengan para dewa kafir yang tidak memiliki keberadaan.

9. Ketika Allah mendekati Musa di padang gurun saat dia menggembalakan domba, Dia muncul di semak yang terbakar dan meminta Musa untuk melepaskan sepatunya. Ketika Musa bertanya siapa Dia, Allah berkata, "AKU ADALAH AKU." Apa arti nama seperti itu? (Lihat Keluaran 3:14). Nama ini menyiratkan tidak hanya bahwa Allah adalah Allah yang kekal (Eternal/Everlasting God), tetapi juga bahwa Dia adalah Sahabat pribadi bagi manusia. Allah ingin Musa dan, sebelumnya, Abraham mengetahui nama-Nya.

10. Jadi, apa yang terlintas di benak Anda saat memikirkan nama Yahweh, Yehuwa, atau Allah? Apakah kamu memikirkan cinta? Kebaikan? Dan peduli? Atau, apakah Anda memikirkan ketakutan? Kekerasan? Dan disiplin?

Ketika memikirkan tentang nama-nama Allah, sangatlah penting bagi kita untuk mengingat bahwa Allah dalam Perjanjian Lama adalah Yesus Kristus! Kita tidak boleh melupakan itu! (Lihat Lukas 24:44; 1 Korintus 10: 1-4; dan Yohanes 5:39.)

 SENIN: EL-SHADDAI

11. Namun, kita perlu memahami bahwa ada banyak nama2 berbeda yang diberikan kepada Allah dalam Perjanjian Lama. Selain nama Elohim dan Yahweh, muncul nama lain untuk Tuhan: ’El Shaddai.

   Nama 'El Shaddai digunakan hampir secara eksklusif oleh Musa dalam kitab Kejadian dan Ayub, buku pertama yang dia telah tulis.

   Satu terjemahan literal dari Kejadian 17:1-6 mungkin seperti ini, Yahwe(Yehovah) telah menampakkan diri kepada Abraham dan berkata: ‘Akulah yang Mahakuasa; hiduplah dihadapan-Ku, dengan tidak bercela; dan Aku akan membuat perjanjian antara Aku dan engkau, dan akan membuat engkau begitu banyak... Dan engkau akan menjadi bapa dari satu bangsa yang besar,...dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak”. Nama yang sama ini muncul juga dalam Kejadian 28:3, manakala Ishak berkata bahwa ‘Yang Mahakuasa’, El-Shaddai akan memberkati Yakub, membuatnya beranak cucu, dan menjadikannya banyak.

   Kejadian 17:1-2 “Ketika Abraham berumur 99 tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:’Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela”. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.”

   Mari kita jabarkan sedikit. Kata El terkait dengan Elohim (“Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi”), dan itu berarti kemahakuasaan, kekuatan, keunggulan. Gelar ini, bagi Allah, Elohim dilihat melalui seluruh kisah penciptaan Kejadian.

   Kata El, darinya, diterjemahkan “Allah” sekitar 200 kali,  itu juga mengandung arti Allah yang berkuasa.

   Shaddai, itu berarti “dada”(breast), memberikan ide tentang seseorang yang menyediakan, yang memelihara, dan yang memuaskan.

   Berhubungan dengan kata untuk El, itu menggambarkan gagasan “Yang perkasa dan berkuasa yang dapat menyediakan dan memelihara”.

12. Ada sejumlah ayat dalam Alkitab yang menggunakan ungkapan 'El atau' El-Shaddai yang sering diterjemahkan "Allah Yang Mahakuasa." Lihat Kejadian 28: 3; 35:11; 43:14; 49:25; dll.

13. Apakah Allah benar-benar perlu memberi tahu kita bahwa Dia Mahakuasa? Apakah kita ingin menyembah Allah yang dikenal sebagai "dewa/ilah yang lemah"? Atau, "dewa/ilah ikan"? Atau, "dewa/ilah kambing"?

 SELASA: DARI ABRAM MENJADI ABRAHAM.(Kej.17:4,5).

   “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”.

14. Orang-orang di Timur Dekat kuno sering memilih nama dengan sangat hati-hati. Lihat juga item # 33 di bawah ini.

   Meskipun nama2 Allah datang dengan pengertian rohani dan teologi yang penting, nama2 itu tidak berakhir hanya pada Allah. Nama2 orang di Timur Dekat Kuno bukan hanya cara mengidentifikasi yang tidak punya arti seperti yang sering terjadi pada kita. Memberi nama seorang anak perempuan Maria atau Susi tidak banyak berbeda dengan sekarang ini. Akan tetapi, bangsa Semitik memberi nama seseorang memiliki arti dan biasanya terdiri dari satu anak kalimat atau kalimat pendek yang berisi harapan atau ekspresi rasa syukur orang tua.

   Sebagai contoh, Daniel artinya “Allah adalah hakim”, Yoel artinya “Yahwe adalah Allah”; atau Nathan artinya “Pembenaran Allah.”  Oleh karena arti penting yang melekat pada nama2 itu, maka nama sering diganti untuk menggambarkan satu perubahan hidup dan lingkungan seorang yang radikal.

15. Di zaman yang lebih modern, orang cenderung memberikan nama panggilan/nama julukan (nickname) kepada orang lain.   

   Sangat sulit untuk mengubah nama resmi/legal name seseorang; jadi, kita biasanya mengabaikannya dan mengganti suatu nama panggilan untuk seseorang.

Jadi, apa yang kita pahami ketika kita melihat Allah mengubah nama Abram yang artinya “bapa ditinggikan/father is exalted” menjadi Abraham yang artinya “bapak dari banyak orang/father of a multitude”(Bapa sejumlah besar bangsa).

   Bagaimana ini berhubungan dengan Janji perjanjian Allah untuk kita dan Abraham?

16. Bayangkan Allah — telah berjanji kepada Abraham beberapa kali setelah dia berusia 75 tahun bahwa Dia akan memberinya banyak anak, dan, akhirnya, pada usia 99, menikah dengan seorang wanita yang telah lama menopause — mengulangi janji itu bahwa dia akan menjadi bapa dari banyak orang!

 RABU: LANGKAH-LANGKAH PERJANJIAN (Kejadian 12:1,2,7)

17. Mari kita menggali lebih dalam gagasan tentang perjanjian (covenant).

   “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu, Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. v.7 “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu”.dst...

 Dalam dua ayat tersebut [Kejadian 12: 1-2], tahap pertama dari janji perjanjian Allah kepada Abram (ada tiga) yang telah dinyatakan. Allah mendekati Abram, memberinya perintah dan kemudian membuat dia berjanji (God approached Abram, gave him a command and then made him a promise). Pendekatan tersebut mengungkapkan pemilihan Abram yang murah hati oleh Allah untuk menjadi tokoh utama pertama dari perjanjian kasih karunia-Nya yang khusus. Perintah itu (the command), melibatkan ujian kepercayaan total kepada Allah (Ibrani 11: 8). Janji itu (Kejadian 12: 1-3, 7), meskipun dibuat khusus untuk Keturunan Abram, pada akhirnya mencakup janji kepada seluruh umat manusia (Kejadian 12: 3, Gal. 3: 6-9) .

18. Supaya lebih memahami janji perjanjian Allah dan hubungan dengan Abraham, pertimbangkan Ibrani 11: 8 dan Kejadian 12: 1-3,7. Ayat-ayat ini menunjukkan fase pertama dari janji2 perjanjian Allah. Allah memberi Abraham perintah (a command) dan kemudian berjanji untuk memberkatinya jika dia mengikutinya.

   Kejadian 15: 7-20: ay.9 “Firman Tuhan kepadanya:”Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur 3 tahun, seekor kambing betina berumur 3 tahun, seekor domba jantan berumur 3 tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.

19. Bagian/perikop  ini merupakan perluasan dari apa yang Allah telah katakan kepada Abraham sebelumnya. Perhatikan bahwa Allah menampakkan diri kepada Abraham, mungkin dalam sebuah penglihatan, dan kemudian memanggilnya untuk mematuhi perintah tertentu yang Allah berikan padanya, diikuti dengan janji ilahi akan berkat besar.

20. Jadi, mengapa upacara aneh memotong hewan menjadi dua, meletakkannya di tanah, dan lewat di antara mereka? Bukti arkeologi terbaru telah menunjukkan bahwa memang demikian

cara umum untuk membuat kesepakatan serius di antara orang-orang dari mana Abraham berasal. Allah bertemu dengannya di mana dia berada. Dipercaya bahwa memotong hewan menjadi dua dan meletakkannya di tanah menyiratkan bahwa jika seseorang melanggar perjanjian, inilah yang akan terjadi padanya. Hari ini, kami akan meminta pengacara untuk membuat dokumen atau dokumen hukum.

21. Akhirnya, ketika Abraham berusia 99 tahun, kita sampai pada tahap ketiga dan terakhir dari perjanjian ilahi yang dibuat Allah dengannya.

22. Ketika dia berusia 99 tahun dan tampaknya hampir tidak mungkin bagi Abraham untuk memiliki anak sendiri — terutama dari Sarah, - Allah menampakkan diri kepadanya untuk pengalaman pembuatan perjanjian yang ketiga. Akibatnya, Allah berkata: “Turutilah aku dan selalu lakukan apa yang benar; dan jika kamu melakukannya, saya akan mengubah nama Anda. Aku akan membuat perjanjian abadi denganmu untuk memberikan kepadamu dan banyak keturunanmu wilayah dari Efrat sampai Mesir. " Selain itu, perjanjian itu akan menjadi perjanjian yang kekal, berlaku untuk semua yang akan menjadi keturunan Abraham.

   Galatia 3: 7,29: “Jadi kamu lihat; bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah”.

23. Menurut Anda apa hubungannya dengan pekabaran malaikat pertama yang terkenal yang dicatat dalam Wahyu 14: 6-7? 

   Apakah Allah Yang Mahakuasa masih berbicara? Berapa banyak orang yang termasuk dalam janji-Nya? Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi bagian darinya?

24. Abraham diminta untuk mengikuti beberapa instruksi Allah yang, kadang-kadang, tampaknya hampir mustahil untuk dilaksanakan.

  “Allah telah memanggil Abraham untuk menjadi guru firman-Nya, Dia telah memilih dia untuk menjadi bapa bangsa yang besar, karena Dia melihat bahwa Abraham akan mengajar anak-anaknya dan keluarganya dalam prinsip-prinsip hukum Allah.  

   Dan yang memberi kekuatan pada ajaran Abraham adalah pengaruh hidupnya sendiri. Rumah tangganya yang besar terdiri dari lebih dari seribu jiwa, banyak dari mereka adalah kepala keluarga, dan tidak sedikit tetapi baru saja bertobat dari kekafiran.  Rumah tangga seperti itu membutuhkan tangan yang kuat di pucuk pimpinan.

   Tidak ada metode yang lemah dan bimbang yang akan mencukupi. Tentang Abraham Tuhan berkata, "Aku tahu dia, bahwa dia akan memerintahkan anak-anaknya dan seisi rumahnya untuk hidup menurut jalan yang ditunjukkan Allah." Kejadian 18:19.

   Namun otoritasnya dijalankan dengan kebijaksanaan dan kelembutan sedemikian rupa sehingga hati dimenangkan.  

   Kesaksian dari Penjaga ilahi adalah, "Mereka akan menjaga jalan Tuhan, untuk melakukan keadilan dan penghakiman." Kejadian 18:19. Dan pengaruh Abraham melampaui rumah tangganya sendiri.

   Di mana pun dia mendirikan tendanya, dia mendirikan di sampingnya altar untuk pengorbanan dan penyembahan. Ketika tenda dilepas, altar tetap ada; dan banyak orang Kanaan yang berkeliling, yang pengetahuannya tentang Allah telah diperoleh dari kehidupan Abraham, hamba-Nya, tinggal di altar itu untuk mempersembahkan korban kepada Yehuwa. — Ellen G. White, Education * 187.2.

   “Rumah tangga Abraham terdiri lebih dari seribu jiwa. Mereka yang dipimpin oleh ajarannya untuk menyembah satu Allah, menemukan rumah(home) di perkemahannya; dan di sini, seperti di sekolah, mereka menerima petunjuk yang akan mempersiapkan mereka untuk menjadi wakil dari iman yang benar. Dengan demikian tanggung jawab yang besar ada padanya.  

   Dia melatih kepala keluarga, dan metode pemerintahannya akan dilaksanakan dalam rumah tangga yang harus mereka pimpin. — Ellen G. White, Patriarchs and Prophets * 141.1.

 KAMIS: KEWAJIAN-KEWAJIBAN PERJANJIAN.

25. Terkadang, kita sebagai manusia cenderung berpikir bahwa kita harus melakukan semuanya sendiri. Namun, janji Allah jauh di luar kemampuan kelompok manusia(human group) mana pun untuk mencapainya sendiri. Karena itu, kita membutuhkan anugrah Allah. Abraham membutuhkan kasih karunia Allah. Tapi, kita masih perlu terus maju dan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan bagian kita dari perjanjian tersebut.

   Kejadian 18:19: “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya”.

   Yakobus 2:17 Iman tanpa perbuatan mati.

26. Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah Allah meminta terlalu banyak kepada Abraham? Apakah Allah meminta terlalu banyak dari kita?

27. Apakah kita mematuhi perjanjian Allah? Atau, apakah kita melanggarnya? Bagaimana Anda melanggar perjanjian?

   Dengan ketidaksetiaan, ketidaktaatan, dan mengabaikan hubungan yang sudah terbangun/mapan. Namun, perhatikan bahwa bukan kondisi penganugerahan (condition of bestowal)  yang dilanggar, melainkan kondisi pemenuhannya/penggenapannya.

Perjanjian masih tersedia. Jika kita tidak menindaklanjuti dengan ketaatan, kita hilang/kalah.(lose)

28. Pikirkan tentang kisah lengkap orang Israel seperti yang tercatat dalam Perjanjian Lama dan bagaimana karena ketidaktaatan dan pemberontakan mereka, mereka telah menyerah menerima berkat terakhir dari Allah.

 JUMAT:

29. Dalam pelajaran terakhir kita, kita mempelajari bagaimana pelangi adalah janji bagi Nuh dan keturunannya.

   Dalam pelajaran ini, kita fokus pada Abraham dan perlunya sunat. Apa gunanya sunat?

   Sunat “ditetapkan/ditakdirkan:

   (1) untuk membedakan keturunan/benih Abraham dari orang kafir/ bukan orang Yahudi (Efesus 2:11),

   (2) untuk terus mengingat akan perjanjian Yehuwa. (Kej. 17:11),

   (3) untuk mendorong perkembangan moral yang murni (Ul. 10:16),

   (4) untuk menggambarkan pembenaran oleh iman (Roma 4:11),   

   (5) untuk menjadi lambang sunat hati (Rm. 2:29), dan

   (6) untuk membayangkan upacara baptisan orang Kristen (Kol. 2:11, 12).  ”- The SDA Bible Commentary, vol. 1, hlm, 322, 323.

     *Kejadian 17:10 baca—setiap anak laki-laki harus disunat.

30. Sementara pelangi terus menandakan janji Allah untuk semua manusia untuk selama-lamanya, persyaratan sunat tidak lagi menjadi persyaratan yang diperlukan bagi umat Allah.

   Pada zaman Perjanjian Baru, arti sunat sebagian besar sudah hilang. Perhatikan apa yang Paulus katakan tentang sunat.

    (Roma 4:11; Galatia 5:6; Gal.6:15; 1 Kor.7:18-19 –Oleh iman kita diterima oleh Allah).

31. Sebagai orang Kristen zaman modern yang mempelajari Alkitab kita, kita menjadi percaya bahwa kita diselamatkan oleh iman, hubungan perjanjian yang dimungkinkan dengan Tuhan.   

   Tetapi, jangan pernah kita lupa bahwa iman itu berhasil (that faith works). Iman yang tidak mengarah pada tindakan/action di pihak seorang Kristen adalah iman yang mati.

   “Banyak yang tetap di uji sama seperti Abraham. Mereka tidak mendengar suara Allah langsung dari surga, tetapi Dia memanggil mereka melalui ajaran2 firman-Nya dan peristiwa2 pemeliharaan-Nya. Mungkin mereka dituntut untuk meninggalkan karir mereka yang menjanjikan kekayaan dan hormat, meninggalkan hubungan2 yang menyenangkan dan menguntungkan, dan berpisah dari kaum keluarga, masuk kedalam sesuatu yang kelihatan hanyalah langkah penyangkalan diri, kesukaran dan pengorbanan. Allah memiliki pekerjaan untuk mereka untuk dilakukan; tetapi kehidupan yang nyaman dan pengaruh dari teman-teman serta sanak saudara akan menghambat perkembangan tabiat yang penting untuk pencapaiannya. Dia memanggil mereka untuk keluar dari pengaruh-pengaruh dan bantuan manusia, sehingga menuntun mereka merasakan kebutuhan akan pertolongan-Nya, dan bergantung kepada-Nya saja, agar Allah dapat menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka.  Siapakah yang siap pada panggilan pemeliharaan Tuhan untuk menolak rencana2 yang penting dan hubungan kekeluargaan?. Ellen G.White, Patriachs and Prophets,pp.126,127.

32. Aspek apa dari perjanjian perjanjian dengan Abraham yang masih abadi/kekal?

33. Apakah adil untuk mengatakan bahwa apa yang kita baca dalam Kejadian 17: 3-5 dengan perubahan namanya menunjukkan perubahan dalam hubungan antara Allah dan Abraham? Mirip dengan item # 14 di atas:

 “Abram adalah yang pertama dari beberapa orang yang namanya diubah oleh Tuhan. Nama jauh lebih penting bagi orang dahulu daripada bagi kita. Semua nama Semit memiliki arti, dan biasanya terdiri dari frasa atau kalimat yang mengungkapkan keinginan, atau mungkin rasa terima kasih, dari pihak orang tua. Mengingat pentingnya orang-orang itu sendiri melekat pada nama, Tuhan mengubah nama orang-orang tertentu agar selaras dengan pengalaman mereka, masa lalu atau masa depan. Abram, yang berarti "bapa yang ditinggikan," tidak muncul dalam bentuk ini di tempat lain dalam Alkitab, tetapi ditemukan dalam bentuk Abiram, yang berarti "ayahku ditinggikan" (lihat Bilangan 16: 1; 1 Raja-raja 16:34) .— Artikel tentang Kejadian 17: 5. Dalam F. D. Nichol (Ed.), The SDA Bible Commentary, * vol. 1, 321.

34. Menarik untuk dicatat bahwa ada orang lain dengan nama yang sama disebutkan dalam Bilangan 16: 1-2 dan 1 Raja-raja 16:34. Tapi, di ayat-ayat itu, namanya dieja Abiram.

35. Mari kita tinjau sekarang perjanjian tiga tahap yang dibuat Allah dengan Abraham.

   “Allah membuat perjanjian tiga tahap dengan Abraham. Yang pertama dilaporkan dalam Kejadian 12: 1-3; yang kedua dalam Kejadian 15: 1-21; dan yang ketiga dalam Kejadian 17: 1-14. ”- Gerhard M. Hasel dan Michael G. Hasel, The Promise: God’s Everlasting Covenant, hal. 34.

36. Ujian terakhir(Final test) Abraham datang ketika dia berusia 120 tahun. Dia diminta untuk membawa putra yang berharga itu, Ishak, ke sebuah negara yang berjarak tiga hari perjalanan untuk mengorbankan dia. Abraham pergi, tentu saja. Untungnya, saat tangannya diangkat dengan pisau, siap untuk melakukan perbuatan yang mengerikan, Tuhan menahan tangan itu dan memberikan penggantinya.

   “Bagi Abraham, “Ini adalah alasan utama untuk menamai tempat kejadian ini Jehovah-jireh. Itu adalah pengingat yang terus menerus akan kasih karunia yang luar biasa dari Yahweh yang telah melakukan kelepasan ini. . . . Betapa besar dan mulia kelepasan yang telah disediakan oleh kasih karunia Yehuwa, dan betapa tidak terduga dan dramatisnya! Ekstremitas manusia selalu merupakan kesempatan Allah, tidak hanya untuk kelepasan tetapi juga untuk mengajarkan pelajaran yang luar biasa dari tujuan-Nya serta pemeliharaan. ”- Nathan Stone, Names of God (Chicago, IL: Moody Press, 1944), hlm. 62, 63.

37. Kita diberitahu bahwa Allah tidak hanya mengetahui nama kita, tetapi Dia juga menghitung jumlah rambut di kepala kita! (Matius 10:30; Lukas 12: 7)

38. Sebagai tanggapan, seberapa baik kita mengenal Allah? Kita telah mempelajari beberapa bagian yang menyarankan bahwa kunci dari hubungan yang kekal dengan Allah dan kehidupan kekal adalah mengenal Allah dengan baik. (Lihat Yeremia 31: 31-34 dan Yohanes 17: 3).

39. Banyak orang Kristen, mungkin memang berhak, suka berfokus pada kasih Allah dan pengampunan-Nya atas semua dosa mereka. Tetapi, jika Allah itu maha penyayang dan maha pengampun, apakah Dia masih meminta kita untuk benar-benar mematuhi perintah-perintah-Nya? Apakah Dia membutuhkan ketaatan kita? Apakah kita percaya bahwa kebahagiaan terbesar datang kepada mereka yang menaati-Nya?.

MINGGU: YAHWE DAN PERJANJIAN ABRAHAMIS.

  Kejadian 15:7 “Lagi Firman TUHAN kepadanya: “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu”.

   -Akulah TUHAN --Antara ayat 6 dan 7 pasti ada interval yang panjang. Wahyu baru( The new revelation)  terjadi pada siang hari, tampaknya menjelang akhir hari (vs 12 dan 17), sedangkan penglihatan sebelumnya terjadi pada malam hari (ayat 5). Ini mungkin terjadi keesokan harinya, atau mungkin nanti. Kondisi awal wahyu baru tidak dijelaskan.

 -Untuk memberikan negeri ini kepadamu:

   Untuk ketiga kalinya Allah meyakinkan Abram bahwa dia akan memiliki seluruh tanah Kanaan (lihat Kejadian 12: 7; 13: 14,15). Tetapi statusnya tidak berubah sedikit pun sejak dia pertama kali memasuki Kanaan. Kadang-kadang Allah mengulangi janji itu, dan Abram telah menerimanya tanpa pernah melihat tanda yang terlihat dari penggenapannya. Dia masih tunawisma ketika dia tiba dari Mesopotamia, dan masih belum memiliki anak. Wajar jika pertanyaan muncul di benaknya.

  ( 1 SDA BC hlm.312-313).

 Ketika Allah pertama kali masuk dalam satu hubungan perjanjian dengan Abraham, Allah memperkenalkan diri-Nya dengan nama  YHWH (yang didalam Alkitab sebagai TUHAN. Dalam Kej.15:7 KJV, semua ditulis dengan huruf besar dan diucapkan dengan Yahwe.  Jadi Kejadian 15:7 ini dibaca secara literal, “Akulah YHWH yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim...dst”.

 Kadang2 nama itu sama seperti merek dagang.  Ketika kita mendengar nama itu, segera kita mengingat sifat-sifat sifat-sifatnya.  Misalnya, sifat2 apa yang muncul dalam pikiran ketika anda misalnya berpikir tentang nama-nama seperti: Albert Einstein, Martin Luther King Jr, Gandhi dan Dorkas?. Masing2 nama ini terhubung dengan idealisme dan watak tertentu.

   Mis: Arti nama Einstein = Memiliki kemampuan mengajar; Ramah namun pemalu,dst.

   Bangsa Semit (Semitic) dalam Perjanjian Lama, yang tinggal di Timur Dekat, sangat mementingkan arti nama2 orang.

   Kutipan: “Orang2 Ibrani selalu berpikir bahwa sebuah nama itu menggambarkan sifat atau watak pribadi yang diberi nama, atau pikiran2 dan emosi dari seorang yang memberikan nama, atau situasi lingkungan yang dekat dengan orang itu ketika nama tersebut diberikan.” The SDA BC jld.1,hlm.523.

 Nama YHWH muncul 6,828 kali dalam P.L.  Kata itu berbentuk kata kerja dalam bhs.Ibrani haya, to be(“menjadi”)—yang artinya “the Eternal One”(Dia yang kekal);”the Existent One”(Dia yang ada); “the Self-Existing One”(Dia yg.ada dengan sendirinya); “the Self-sufficient One /”the One who live eternally”---(Dia yang hidup selama-lamanya).

   Jadi yang ditekankan dari gelar Allah sebagai Yahwe disini ialah tentang sifat2 Allah: bahwa Dia ada dengan sendirinya dan setia. Menunjukkan bahwa Allah sebagai Tuhan yang hidup, Sumber kehidupan yang berbeda dengan para dewa kafir yang tidak memiliki keberadaan.

   Yahwe adalah nama pribadi Allah, yang mengumumkan perjanjian Allah dengan Abraham dalam Kejadian 12:1-3 untuk pergi dari negerinya, ke negeri yang akan ditunjukkan Allah, membuat dia menjadi bangsa yang besar dan memberkati dia, membuat namanya masyhur; memberkati orang yang memberkati dia dan mengutuk orang yang mengutuk dia.

   Ketika Allah mendekati Musa di padang gurun saat dia menggembalakan domba, Dia muncul di semak yang terbakar dan meminta Musa untuk melepaskan sepatunya. Ketika Musa bertanya siapa Dia, Allah berkata, "AKU ADALAH AKU." Apa arti nama seperti itu? (Lihat Keluaran 3:14). Nama ini menyiratkan tidak hanya bahwa Allah adalah Allah yang kekal (Eternal/Everlasting God), tetapi juga bahwa Dia adalah Sahabat pribadi bagi manusia. Allah ingin Musa dan, sebelumnya, Abraham mengetahui nama-Nya.

 Allah mau agar Abraham, juga Musa agar mengenal nama-Nya, karena nama itu menyatakan identitas-Nya, menyatakan sifat pribadi-Nya, dan karakter-Nya.  Dan dari hal ini, kita dapat percaya kepada janji-janji Allah kepada kita. (Maz.9:10—Allah tempat perlindungan pada waktu kesesakan; 91:14-Allah membentengi kita).  End.

 

 

Jumat, 16 April 2021

Turun- Temurun, Untuk Selama-lamanya.

 








TURUN- TEMURUN, UNTUK SELAMA-LAMANYA

(All Future Generations)

 Pel.SS.3, Trw.II-2021.

Ayat Hafalan:

  “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan”.

                          (Kejadian 6:8).

 

1.  Bakteri adalah organisme tumbuhan yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa sebuah mikroskop. Satu bakteri biasa kelihatan tidak lebih besar dari ujung sebuah pensil, meskipun telah dibesarkan 1.000 kali. Dengan kondisi yang memungkinkan untuk bertumbuh—kehangatan yang cukup, kelembaban, dan makanan—bakteri akan bertambah banyak dalam satu kecepatan yang sangat ekstrim. Sebagai contoh, beberapa bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri : satu sel dewasa terbagi dalam dua sel anak. Ketika pembelahan terjadi setiap jam, satu bakteri akan menghasilkan 16.000.000 bakteri baru dalam waktu 24 jam. Pada akhir 48 jam, ratusan miliar bakteri akan muncul.

   Fenomena mikroskopik dalam dunia alam ini menggambarkan PERTUMBUHAN KEJAHATAN yang sangat cepat setelah kejatuhan. Dikaruniai dengan kemampuan intelek yang besar, kesehatan yang kuat, dan umur panjang, bangsa yang kuat ini melupakan Tuhan dan menyalahgunakan kekuatan mereka yang langka itu untuk kesalahan dalam segala bentuk.

   Sebagaimana BAKTERI dapat dimusnahkan oleh sinar matahari, zat kimia, atau temperatur yang tinggi, Allah memilih untuk menghentikan pemberontakan yang merajalela ini dengan AIR BAH UNIVERSAL.

2.  Orang seperti apa yang hidup sebelum air bah? Apa keahlian mereka? Apa yang Allah katakan tentang mereka?

   “Di sana telah binasa dalam Air bah penemuan seni dan keterampilan manusia yang lebih besar daripada yang diketahui dunia saat ini. Seni yang dihancurkan lebih dari seni yang dibanggakan saat ini. Karunia-karunia besar yang diberikan Tuhan kepada manusia disempurnakan. Ada emas dan perak dalam kelimpahan, dan manusia terus-menerus berusaha melampaui sesamanya dalam perangkat(device).    Hasilnya adalah kekerasan melanda bumi. Allah dilupakan. Ras yang berumur panjang ini terus memikirkan bagaimana mereka dapat bersaing dengan alam semesta surga dan mendapatkan kepemilikan atas Eden. — Ellen G. White, Manuscript Releases, * vol. 20, 195.1.

 [Ditulis 23 Agustus 1898, dari “Sunnyside,” Cooranbong, Australia.] [Menurut Anda, siapa yang mengilhami gagasan itu? Apa yang membuat mereka tidak masuk ke taman itu?]

3.  Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Nuh? Mengapa Allah memilih untuk menghancurkan/membinasakan dunia?

Apa yang bisa kita pelajari dari mempelajari janji Allah kepada Nuh setelah air bah? Kejadian 6: 5-7:”Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecendrungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ay.6.maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.ay.7.Berfirmanlah Tuhan, ”Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang2 melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka”.ay.8.Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (ayat hafalan).

  Ay.6 “And It repented the Lord.. pernyataan penjelasan bahwa "itu membuatnya sedih" di hati-Nya. "Pertobatan/penyesalan" Allah adalah suatu ekspresi yang mengacu pada rasa sakit kasih ilahi yang disebabkan oleh dosa manusia. Penyebutan kesedihan ilahi atas keadaan manusia yang bejat adalah indikasi yang menyentuh bahwa Allah tidak membenci manusia. Dosa manusia memenuhi hati Ilahi dengan kesedihan dan belas kasihan yang dalam.(lautan simpati kasih Allah atas dosa manusia).

4. Bagaimana mungkin/bisa seorang Allah dengan memiliki pengetahuan sebelumnya(Foreknowledge) menyesal bahwa Dia menciptakan semua makhluk di bumi ini? Kebenaran tentang kebebasan dan dosa harus didemonstrasikan sepenuhnya. Dalam pertentangan besar (the Great Controversy), Allah harus membuktikan keadilan-Nya dan menunjukkan hasil dari rencana-Nya dan hasil dari rencana Setan. Allah menyesal harus melakukan ini bahkan sebelum menciptakan Setan(Lucifer).

5. Allah harus bertindak cepat karena kebenaran dengan cepat kehilangan pegangannya di dunia. Ketika air bah datang, Allah hanya memiliki satu orang dan keluarganya yang bersedia untuk masuk ke dalam bahtera. Jika Allah menunggu generasi yang lain atau berikutnya, tidak akan ada orang yang memperhatikan Allah! Bumi ini akan menjadi kerajaan Setan!

 MINGGU: PRINSIP DOSA (Kej.6:5).

6. Dari tanggal permulaan penciptaan Allah, ketika segala sesuatu dinyatakan "sangat baik", lihat apa yang terjadi pada dunia! Pelanggaran dan pemberontakan telah menyebar begitu luas bahkan Allah, yang penuh kasih, penyayang, dan pengampun seperti Dia, tidak dapat membiarkannya berlanjut. Mengapa segalanya menjadi begitu buruk begitu cepat?

   (Kejadian 3: 6, 11-13; 4:5,8,19,23; Kej.6:1-2, 5,11-12àPerkembangan dosa yang terus menerus).

7. Jelas, kondisi ini pada zaman Nuh tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Coba bayangkan apa yang dipikirkan makhluk-makhluk di surga saat mereka menyaksikan hal-hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk.(from bad to worse).

   “Tampaknya kekuatan Setan sedang bertumbuh; peperangannya melawan surga menjadi semakin ditentukan. Krisis telah tercapai [tepat sebelum Yesus lahir]. Dengan minat yang kuat, pergerakan2 Allah diamati oleh para malaikat surgawi. Akankah Dia datang dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk dunia karena kesalahan mereka? Akankah Dia mengirimkan api atau banjir untuk menghancurkan mereka? Seluruh surga menunggu perintah Komandan mereka untuk mencurahkan botol-botol murka kepada sebuah dunia yang memberontak. Satu kata dari-Nya, satu tanda, dan dunia akan dihancurkan/dibinasakan. Dunia yang tidak jatuh akan berkata, “Amin. Engkau benar, ya Tuhan, karena Engkau telah memusnahkan pemberontakan. ”- Ellen G. White, Signs of the Times, * 27 Agustus 1902, par. 4. Bandingkan RC 58.4.

8. Apa yang terjadi di ruang tahta surga? Apakah Allah membahas apa yang akan Dia lakukan dengan makhluk di sana? Tentu saja, pemerintahan Allah sepenuhnya transparan!

9. Tampaknya jelas bagi makhluk-makhluk di alam semesta bahwa Allah harus melenyapkan dosa. Tetapi, bagaimana Dia bisa menyingkirkan dosa? Itulah rencana keselamatan Allah!

   Roma 8: 3: “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya karena daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging”.

   Dosa menjadi lebih buruk. Dosa cenderung bekerja demikian. Dosa tidak seperti luka atau sayatan, dengan proses otomatis yang memang sudah ada dalam tubuh membawa kesembuhan. Sebaliknya, dosa, jika dibiarkan tidak dimusnahkan, akan bertambah banyak, dan tidak pernah puas sampai itu membawa kehancuran dan kematian. Tidaklah mengherankan Allah membenci dosa, segera atau nanti dosa akan dimusnahkan.

10. Apa yang Allah lakukan untuk menyingkirkan dosa? Allah, melalui Yesus Kristus, menunjukkan tidak hanya keindahan dan kesucian hidup sesuai dengan rencana Allah, tetapi juga hasil2/the results dari keterpisahan dari Allahyakni kematian kedua. Sejauh ini, Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang mati dalam kematian kedua itu.

 SENIN: ORANG ITU NUH (Kejadian 6:9). The man Noah.

11. Mari kita fokus lagi pada Nuh.

   Kejadian 6: 9:”Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah”.

12. Bagaimana menurut Anda Nuh tetap menjadi "orang benar", "tidak bercacat"? Bagaimana dia bisa “berjalan dengan Tuhan” di lingkungan yang keji dan memberontak itu? Apakah dia mencoba menjauh dari orang lain? Apakah ada di antara mereka yang ingin menyingkirkannya?

13. Dalam 2 Petrus 2: 5, Petrus menyebut Nuh seorang pengkhotbah kebenaran (Pemberita kebenaran). Apakah khotbah Nuh membuat kesal rekan-rekannya yang berdosa?

# Kejadian 6: 8: “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan”.

14. Apakah kasih karunia itu? Ini adalah kemunculan pertama kata kasih karunia dalam Alkitab. Apakah Nuh — yang tidak bercela, benar, dan berjalan bersama Allah — membutuhkan/memerlukan kasih karunia? Marilah kita tidak pernah lupa bahwa Nuh, seperti kita semua, juga adalah orang berdosa.

SELASA: PERJANJIAN DENGAN NUH (Covenan w Noah).

15. Bagaimana para penulis Alkitab, bahkan Allah sendiri, menggambarkan kehidupan Anda? Apakah Anda akan digambarkan sebagai "benar, tidak bercela, berjalan dengan Allah"? Seperti apakah perjalanan yang benar dan tanpa cela dengan Allah di dunia saat ini?

Kejadian 6:18: “Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak2mu  dan isterimu dan isteri anak-anakmu”.

16. Perhatikan/lihat ayat ini dengan seksama. Di sini, kita memiliki dasar-dasar perjanjian alkitabiah yang dibuat Allah dengan seluruh umat manusia. Allah hanya membuat perjanjian perjanjian dengan kita. Tetapi, ada lebih dari yang pertama terlihat dari perjanjian ini. Perhatikan pertama, penurutan/ketaatan terlibat. Untuk berpartisipasi dalam berkat-berekat, mereka harus naik perahu.

17. Perhatikan juga bahwa Allah menyebutnya perjanjian-Ku  Apa artinya itu memberi tahu kita tentang perjanjian? Meskipun perilaku kita dituntut/diperlukan, Allahlah yang membuat janji-janji2. Bandingkan ini:

   Keluaran 19: 8: “Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang di firmankan Tuhan akan kami lakukan.”Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa ini kepada Tuhan”.

18. Meskipun pernyataan/deklarasi itu disertai dengan pemberian Sepuluh Perintah/Hukum dan manifestasi yang luar biasa di puncak Gunung Sinai, kurang dari enam minggu kemudian mereka menari dalam keadaan mabuk dan telanjang mengelilingi/di sekitar simbol pemujaan kesuburan bahwa mereka telah "memaksa" Harun untuk ikut serta membuat untuk mereka! Jelaslah, janji kita untuk menaati Allah tidak ada artinya dibandingkan dengan janji Allah kepada kita.

19. Apakah Allah mendapatkan keuntungan/manfaat dari perjanjian ini? Hanya kesempatan untuk membawa beberapa dari kita ke surga untuk hidup bersama Dia selamanya.  Yesaya 53:11.

20. Allah bersedia mengampuni semua orang. (Lihat Lukas 23:34: "Yesus berkata, Ya, Bapa! Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.'" .

   Banyak orang Kristen percaya bahwa Bapa adalah seorang Hakim yang keras/jahat dan tidak mengampuni dan jika bukan karena permohonan Yesus yang terus-menerus atas nama kita, kita semua akan hilang. Pandangan yang sama sekali tidak alkitabiah itu adalah penyembah berhala dan setan(pagan and satanic). Lihat Yohanes 3:16; 16: 25-27; dll.

21. Bapa mengasihi kita sama seperti Yesus!

22. Anggap saja seperti ini:/Analogi ini: Seseorang jatuh dari perahu di tengah badai. Orang lain mengambil pelampung dan melemparkannya ke arahnya, lalu menariknya kembali ke perahu.

   Orang yang benar-benar harus bekerja adalah orang yang melemparkan pelampung itu; tetapi, orang yang diselamatkan harus bergantung pada pelampung yang dilemparkan dari dek perahu itu.

   (Tetapi, orang yang ada di dalam air harus setuju akan hasil akhir “kesepakatan”, ini, yaitulah menangkap dan perpegang pada apa yang telah disediakan untuknya.     Begitulah perjanjian antara Allah dan manusia.)

   Apa yang bisa mengajari kita tentang anugerah/kasih karunia Allah dan tanggapan/respons kita?.(about God’s grace and our response?)

 RABU:TANDA PELANGI (Sign of the rainbow).

23. Dan apa yang terjadi setelah banjir? Apa yang bisa kita pelajari dari kisah pelangi? 

 #  Kejadian 9:12-13 (Judul) “Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun temurun, untuk selama-lamanya. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi”.

24. Tidak banyak fenomena alam yang berwarna-warni seperti pelangi. Di beberapa tempat di mana hujan cukup lebat dan matahari cerah, orang sebenarnya bisa melihat pelangi ganda.

   Mereka sangat cantik/indah sehingga beberapa kelompok telah mengambil pelangi sebagai simbol organisasi2 mereka.

25. Jadi, apa rencana awal Allah dengan pelangi?

Kejadian 9: 12-17: ay.12-13 (lihat ayat diatas).

26. Namun, pelangi sangat berbeda dari sebuah perjanjian biasa/normal. Kita tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan keuntungan dari pelangi kecuali untuk melihat(to look). Tentu, jika kita mengambil keuntungan dari janji Allah yang diberikan kepada kita dengan pelangi, maka Allahlah yang menyelamatkan. Tapi, pelangi itu sendiri diberikan kepada setiap makhluk hidup dari semua daging untuk semua generasi yang akan datang. (Kejadian 9: 15,12)

27. Dari sini kita dapat belajar bahwa pengampunan Allah juga seperti itu. Kita semua diampuni; tapi, kita tidak semua menyadarinya, dan kita tentu tidak semua memanfaatkan tawaran Allah.

28. Dengan memberikan pelangi, Allah berjanji tidak akan pernah menghancurkan seluruh dunia dengan air bah. Itu adalah satu masalah serius yang tidak bisa kita khawatirkan lagi! Apa lagi yang harus kita pelajari dari pelangi?

 KAMIS: HANYA NUH YANG TINGGAL (Only Noah was left)

29. Apa yang kita ketahui tentang kesimpulan dari Air bah?

   Kejadian 7:23: “Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu”.

30. Perhatikan, untuk pertama kalinya, Tuhan menyebutkan apa yang mungkin disebut sisa, mereka yang tersisa dan tetap hidup.

31. Sisa adalah kata kunci dalam banyak bagian2(perikop) Alkitab. (Kej.45:7; Kej.4:3; Yesaya 11:11).

32. Jadi, apakah hubungan antara sisa dan perjanjian?  

   Tuhan, pada dasarnya, menjadi Hakim untuk seluruh dunia. Mereka yang naik bahtera diselamatkan; mereka yang tidak, hilang. Kita perlu ingat, bagaimanapun, bahwa ini bukanlah penghakiman terakhir dari orang-orang itu.  

   Penghakiman terakhir itu akan datang ribuan tahun kemudian dalam penghakiman pra-kedatangan (Pre-Advent Judgment) yang sedang terjadi sekarang. Mungkin ada beberapa orang yang ingin naik kedalam bahtera  tetapi tidak bisa karena dihalangi oleh orang lain. Tapi, yang kita tahu adalah bahwa Nuh dan keluarganya yang naik / masuk. Maka, Allah menjanjikan hubungan khusus itu dengan Nuh dan keluarganya. (Kejadian 6:18)

33. Apakah ada ayat yang muncul dalam pikiran yang menyarankan bahwa apa yang terjadi pada zaman Nuh mungkin serupa/similar dengan apa yang akan terjadi di akhir sejarah dunia ini?  Tentu ada!

   Matius 24:37: [Yesus berkata:] “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”

   Wahyu 12:17 “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum2 Allah dan memiliki kesaksian Yesus”.

34. Untuk mendapatkan gambaran yang indah tentang banyak detail banjir dan apa yang terjadi sebelum dan sesudah banjir, baca Patriarchs and Prophets halaman 90-110. (Alfa & Omega Jld.1 hlm.95-119.

        JUMAT:

   “Pelangi, satu kejadian alam fisik, adalah lambang yang cocok tentang janji Allah yang tidak akan pernah menghancurkan dunia ini lagi dengan Air Bah. Karena kondisi iklim di bumi berbeda sepenuhnya setelah Air Bah, dan hujan turun dikebanyakan bagian dunia menggantikan embun yang sebelumnya membasahi tanah, sesuatu yang diperlukan untuk menenangkan rasa takut manusia setiap kali hujan mulai jatuh. Pikiran rohani dapat melihat pada gejala alam ini sebagai penyataan Allah tentang diri-Nya sendiri (Lihat Roma 1:20). Jadi pelangi adalah bukti bagi orang percaya bahwa hujan pasti memberikan berkat dan bukan kehancuran universal”—The SDA Bible Commentary,jld.1,hlm.265.

35. Ada banyak budaya di dunia yang pernah / mengalami cerita banjir. Salah satu yang sangat terkenal dikenal sebagai The Epic of Gilgames.(Raja Sumeria dlm.mitologi Mesopotamia- 2800-2500 SM).

   “Pada hari-hari itu dunia sudah penuh, orang-orang bertambah banyak, dunia menguak seperti banteng liar, dan dewa besar terbangun oleh keramaian itu.  Enlil (Dewa bumi) mendengar keramaian itu dan dia berkata kepada dewa2/ilah2 dalam satu pertemuan, ‘keributan umat manusia tidak dapat diterima lagi dan tidur tidak mungkin lagi oleh karena babel itu.’ Jadi dewa2 sepakat untuk membinasakan manusia.”—“The story of the Foold” in The Epic of Gilgames(Epos), terjemahan N.K.Standers (London: The Penguin Group,1972),hlm.108. Bandingkan argumen ini dengan Kitab Suci sehubungan dengan Air Bah.  ---0----