Sabtu, 29 Agustus 2015

Kesaksian Penginjilan Yang Memotivasi Kita.



MOTIVASI MENGINJIL

KITA sering berpikir, kegiatan menginjil hanya dilakukan  oleh penginjil profesional, yaitu para pendeta atau rohaniwan. Anggota jemaat paling banter dilibatkan dalam kepanitiaan saja, misalnya sebagai pemandu acara, penerima tamu, penggalang dana, seksi doa, seksi konsumsi, seksi keamanan dan sebagainya.

Kegiatan menginjil adalah manifestasi roh kudus, dalam ketaatan kepada perintah Yesus kepada para pengikut-Nya Mrk. 16:15; Mat. 28:19.

Bagi seorang Kristen sejati, beribadah dan menginjil itu adalah bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Kedua kegiatan tersebut tak dapat dipisahkan satu sama lain, terintegrasi ke dalam sanubari dan menjadi bagian dari pola hidup sehari-hari. Dengan kata lain, orang Kristen sejati adalah dia yang secara konsisten berbakti kepada Allah dan menginjil bagi Allah.

KESAKSIAN  Pdt. DWIGHT MOODY

Beberapa dekade yang lalu di salah satu jalan besar di kota Chicago, seorang Pendeta berpapasan dengan seorang pemuda, dan bertanya kepada pemuda tersebut: "Apakah anda seorang Kristen?" Dengan ketus pemuda itu balik bertanya: "Apa urusanmu dengan agama saya?" Kemudian pendeta itu menjawab: "Keselamatan saudara adalah tugas utama saya." Tahukah saudara siapa Pendeta itu? Dia adalah Pdt. Dwight Moody. Dia tidak pernah melewatkan satu hari tanpa berbicara mengenai Yesus kepada orang lain.

Kristen artinya pengikut Kristus. Sebab itu, misi pengikut Kristus haruslah sama dengan misi Kristus. Ketika Yesus hidup di dunia ini, misi utama-Nya dinyatakan pada Luk 19:10, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Selama 3,5 tahun Yesus melayani di dunia ini, setiap hari Dia sibuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang hilang. Yesus sudah naik ke surga. Siapakah yang akan meneruskan misi tersebut? Jawabnya ialah: "kita sebagai murid-murid Kristus!" Dalam Yoh 20:21, Yesus berpesan: "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

KESELAMATAN

1.  Suatu kali, seorang ketua Konferens berbicara kepada sekelompok pendeta: "Sekiranya saudara sedang berada di dekat rel kereta api, kemudian saudara melihat seorang yang sedang mabuk tertidur pada kayu yang menjadi bantalan rel KA tersebut, sedangkan KA Express sedang melaju dari depan menuju tempat itu. Apakah yang saudara akan perbuat?"

Salah seorang dari para pendeta itu tunjuk tangan dan menjawab: "Saya akan mengangkat orang itu dengan segera. Saya tidak akan menunggu dia sampai sadar, tetapi menyeret dia bila perlu, asalkan dia selamat."

Lalu Pak Ketua menjawab: "Kira-kira begitulah keadaan banyak orang di dunia saat ini. Mereka sedang mabuk kesenangan dunia dan tertidur pada bantalan rel kereta dosa, sementara kereta penghakiman akan segera tiba."

Penarikan jiwa adalah satu pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda. Mengapa? Karena pekerjaan ini berhubungan dengan keselamatan jiwa. Jika dalam bisnis dunia, kita mengenal istilah "waktu adalah uang" maka dalam bisnis surga kita harus menerapkan istilah "waktu adalah jiwa dan keselamatan."

2.  Jika saudara melihat seorang buta sedang berjalan menuju jurang yang sangat dalam dan berbahaya, tentu saudara akan bergegas menuntun orang itu untuk berbalik dari jurang kebinasaan tersebut. Demikianlah Allah menempatkan kita di tengah ribuan bahkan jutaan orang penduduk dunia yang buta secara rohani. Mereka tidak sadar bahwa jalan yang mereka tempuh sedang menuju jurang kebinasaan yang kekal. Mereka butuh seseorang untuk mengamarkan bahaya yang sedang mengancam jiwa mereka. Sebab itu tugas utama gereja dan mereka yang mengaku sebagai pengikut Kristus adalah untuk menuntun orang-orang yang sesat kepada Yesus, untuk mengumpulkan mereka dalam keluarga Allah.

3.  Ada dua orang pemuda yang sedang naksir kepada seorang gadis bernama Jelita. Sebut saja kedua pemuda itu si Taktik dan si Kontak. Kedua pemuda ini memiliki cara pendekatan yang sangat berbeda untuk memenangkan hati sang gadis. Si Taktik berpendapat, jika dia berhasil mengambil hati orang tua si gadis itu, maka dia akan berhasil merebut hati putrinya. Sedangkan si Kontak percaya bahwa jalinan cinta harus dipupuk melalui komunikasi yang kontinu.

Satu malam kedua pemuda itu datang ke rumah sang gadis untuk tujuan yang sama, yakni untuk menunjukkan perhatian kepada si Jelita. Sementara si Taktik asyik ngobrol dengan kedua orang tua si gadis di ruang depan, si Kontak asyik ngobrol berduaan dengan sang gadis di ruang belakang dan menyatakan niatnya untuk menikahi gadis itu.

Menurut saudara, siapakah pemuda yang berhasil meminang gadis jelita itu? Si Taktik atau si Kontak? Demikianlah halnya kita dalam usaha memenangkan jiwa untuk Kristus. Taktik memang perlu. Tetapi yang jauh lebih penting adalah kontak langsung dengan jiwa-jiwa.

4.  Dr. Billhorn adalah seorang yang sangat mengagumi Pdt. Moody dalam hal penginjilan. Pada satu pagi, Billhorn menanyakan apa rahasia sukses penginjilannya. Moody menjawab, "Rahasianya sederhana. Saya berjanji kepada Tuhan, bahwa setiap hari saya akan berbicara kepada paling sedikit satu orang tentang Yesus, Juruselamat dunia."

Lalu Billhorn menyela: "Tetapi masalahnya, kesempatan tidak selalu ada!" Kemudian Moody menjawab: "Kesempatan akan datang sendiri, jika anda selalu berhubungan dengan Allah, dan membuka mata lebar-lebar memerhatikan kesempatan itu."

KESAKSIAN FANNY CROSBY

Fanny Crosby, seorang perempuan buta yang dikenal sebagai Ratu Pengarang Lagu Rohani. Dia telah menggubah 8000 syair lagu rohani!

Suatu kali dalam tahun 1869, Crosby sedang mengadakan KKR di kota New York. Pada malam itu, Crosby merasa terdorong untuk membuat panggilan khusus. Lalu dia berkata: "Apakah di antara hadirin, ada seorang anak yang telah ingkar janji terhadap orang tua? Jika ada, silahkan tinggal sebentar setelah kebaktian ini selesai. Saya akan berdoa khusus untuk saudara.

Seorang pemuda berusia 18 tahun mendatangi Crosby setelah kebaktian berakhir dan berkata: "Dulu menjelang mama meninggal, saya berjanji untuk hidup sesuai dengan nasehatnya, sehingga kami dapat bertemu lagi di surga. Tetapi sekarang, saya hidup bergelimang dosa. Saya yakin mama pasti masuk surga sedangkan saya pasti masuk neraka. Kami tidak mungkin bertemu lagi."

Fanny Crosby berbicara kepada pemuda itu tentang Allah yang Maha Kasih, yang anugerah-Nya lebih besar dari dosa manusia. Orang muda itu percaya dan menerima Firman. Kemudian mereka bertelut dan berdoa. Sesudah bangkit dari doa bertelut, anak muda itu berkata dengan wajah yang berbinar-binar: "Nanti saya pasti bertemu dengan mama, sebab tadinya saya sudah sesat, namun sekarang saya selamat."

Melihat mujizat perubahan sikap orang muda itu serta pernyataan yang diucapkannya, Crosby mendapat  inspirasi. Crosby bergegas pulang ke rumah, untuk menulis sesuatu. Setibanya di rumah, Crosby menggubah syair lagu Tolonglah yang  Sesat. Kemudian lagu ini menjadi sangat populer dalam setiap kegiatan penginjilan.

KESAKSIAN  KOMANDAN

Pada suatu malam yang pekat disertai hujan deras dan badai, seorang pria yang baru saja mabuk karena minuman keras, masuk ke Gedung tempat KKR sedang berlangsung. Pakaiannya kisut dan kotor, sudah beberapa hari tidak diganti. Wajahnya lusuh, sudah beberapa hari tidak mandi, tidak sisiran, dan tidak cukuran. Pria itu masuk ke gedung, bukan untuk mengikuti KKR melainkan untuk berlabuh dari hujan badai di luar. Dia duduk di salah satu kursi kosong, sambil memandang sekelilingnya, mengamati kumpulan apa gerangan yang sedang dia kunjungi

Di atas mimbar, dia melihat terpampang sebuah spanduk berisi tema KKR: "Kristus Datang Untuk Mencari dan Menyelamatkan yang Hilang." Sementara dia duduk merenungkan tema itu, hadirin menyanyikan lagu pembuka yang syairnya berbunyi sebagai berikut:

Tolonglah yang sesat dan hampir mati.

Lepaskanlah dari dosa cepat.

Bujuk yang berdosa, angkat yang letih.

Bawalah kepada Juruselamat.

Carilah yang sesat dalam keglapan.

Yesus penuh rahmat, mau slamatkan.

Yesus menantikan yang mau bertobat

Dan yang mau tinggalkan kejahatan

Dengar panggilanNya yang penuh rahmat

Dengarlah dan engkau diampunkan

Carilah yang sesat dalam keglapan

Yesus penuh rahmat, mau slamatkan."

Kemudian Pendeta menyampaikan khotbahnya. Dalam khotbah itu, dia bersaksi tentang berbagai mujizat yang terjadi dalam hidupnya. Beberapa kali Tuhan telah melindungi dia dalam masa-masa krisis, yang hampir merenggut nyawanya, ketika sebagai seorang prajurit bertugas di medan tempur.

Setelah KKR malam itu berakhir, tamu yang masih berbau minuman keras itu, menjumpai Pendeta di belakang mimbar, dan bertanya: "Di kesatuan mana anda bertugas dulu, dan perang apa yang anda maksudkan."

Lalu Pendeta menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Kemudian, tamu itu bertanya lagi: "ingatkah saudara, nama komandan satuan tersebut?" Dengan sigap pembicara menjawab: "Tentu saya ingat betul. Komandan kami bernama si Anu."

Lalu sang tamu menyahut: "Anda betul! Sayalah orangnya. Dulu saya adalah komandanmu. Tetapi pandanglah saya sekarang. Saya sudah hilang dan binasa, karena kecanduan minuman keras. Saya dipecat dari dinas militer. Istri saya meninggalkan saya dan harta saya sudah habis. Dapatkah anda menyelamatkan komandan anda, sebab saya tidak tahu jalan pulang?

Malam itu, mantan komandan tersebut bertobat dan menjadi seorang yang giat dalam penginjilan. Dia sering bersaksi, bagaimana seorang mantan prajurit telah digunakan Tuhan untuk mencari dan menyelamatkan seorang komandan yang hilang.

KESAKSIAN WILLIAM GLADSTONE

William Gladstone adalah salah seorang Perdana Menteri Inggris yang tersohor. Suatu subuh ketika sedang duduk di ruang belajar menyusun pidato untuk dibacakan pada Sidang kabinet siang harinya, terdengar suara ketukan lembut di pintu. Setelah pintu dibuka, dia melihat seorang bocah cilik, anak dari tetangga sebelah. Anak itu dengan sangat polos berkata: "Abang saya sedang sekarat, bolehkan Bapak datang menunjukkan jalan ke surga kepadanya?"

Gladstone langsung meninggalkan tugas pentingnya untuk satu tugas yang lebih penting. Dia mengikuti anak kecil itu ke rumahnya, dan berdiri di samping tempat tidur, di mana seorang pemuda sedang sekarat dengan wajah yang meringis melawan maut. Gladstone berbicara kepada pemuda itu tentang Yesus dan kasih-Nya yang besar, serta pengorbanannya untuk menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Orang muda itu percaya kepada Yesus, yang terpancar dari sinar dan raut wajahnya. Tidak lama kemudian orang muda itu menghembuskan nafas yang terakhir, dengan senyum kedamaian menghiasi wajahnya. Lalu Gladstone pulang ke rumahnya dengan hati yang gembira untuk menyelesaikan naskah pidatonya. Kemudian dia menulis di bawah teks pidato yang telah dia persiapkan: "I am the happiest man in London today." Mengapa? Karena dia berhasil membawa satu jiwa yang hilang kepada Tuhan.

 

Selasa, 18 Agustus 2015

Bible Story NT: 41 - 60.


BIBLE STORY NT 41 - 60
A SPECIAL MEAL (41)
Jesus was eating a special meal with his friends when he took some bread, thanked God, broke it in pieces and handed it around. "This is my body," he said. "I give it for you." Then he took a cup of wine, thanked God and passed it around. "Drink this," he said. "I will die for many people because God has promised to forgive them."
JESUS IS TAKEN PRISONER (42)
Jesus was praying in the garden. He was sad because he knew he was going to die soon. "Father, don't let me die," he prayed. "But if dying is part of your plan then I will do what you want." Suddenly Jesus' friend Judas arrived, leading a crowd of Jesus' enemies!. He kissed Jesus. At once the soldiers surrounded Jesus and took him prisoner. Luke 22.
PETER LETS JESUS DOWN (43)
Peter followed Jesus and the soldiers. "Aren't you Jesus' friend? asked a servant girl. Peter shook his head. "No! I don't know him!". Two more people asked if he knew Jesus. "No! said Peter. "No!" Suddenly a cockerel crowded. Peter remembered that Jesus had said: "Before the cockerel crows, you will say three times that you're not my friend." Peter burst into tears. Luke 22. Kamus: burst into tears= menangis tersedu-sedu.
JESUS IS LEFT TO DIE (44)
Jesus' enemies took Jesus to Pilate, the Roman ruler. Pilate asked Jesus lots of questions. Then he said, "Jesus has not done anything wrong. I will let him go." "No!" the people shouted. "Kill Jesus! Nail him to a cross!". So Pilate's soldiers nailed Jesus to a cross and left him to die. Jesus knew that he had done what God wanted. "My work is finished!" he cried. Then he died. John 18-19.
A SAD DAY (45)
Jesus was dead. Nicodemus and Joseph of Arimathea had been afraid to say they were Jesus' friends. But now they showed that they loved him. They wrapped Jesus' body in cloth with precious perfumes and carefully put him in a new tomb. Together they rolled the heavy stone across the doorway. Then they walked sadly away. John 19.
JESUS ALIVE (46)
Two days later, Maru Magdalene stood outside Jesus' tomb. It was empty!. Jesus' body was gone!. "Why are you crying?" asked a man standing nearby. "Have you taken Jesus away?" Mary sobbed, "Mary! said the man gently. Mary looked up. It was Jesus! He smiled. "Go and tell my friends." Mary ran all the way. She couldn't wait to tell them the good news--Jesus was ALIVE!.
A SURPRISE (47)
Two of Jesus' friends met a man on their way home. "Jesus was killed three days ago," they told him, "but Mary says Jesus is alive again!". God promised this would happen to his special king," said the stranger. At supper time, the man thanked God for the bread, then gave it to the friends. Suddenly the friends knew--the stranger was Jesus. He really was alive!. Luke 24.
TELL EVERYONE ! (48)
The two friends ran back to Jerusalem. "We've seen Jesus!" they said to all of Jesus' friends. Suddenly Jesus was there too!. Everyone stopped talking. "Don't be scared," Jesus said. "It's me. Touch me --I'm not a ghost!". They were so happy to see Jesus alive again. "Tell everyone everywhere about me," Jesus told them. "Because of me, they can be God's friends again. Luke 24.
THOMAS BELIEVES (49)
Thomas didn't believe Jesus was alive. "When I have seen and touched Jesus for myself, then I'll believe," he said. A week later, Jesus came again. "Thomas, look! Touch my hands and feet. It really is me," Jesus said. Thomas gazed at him. "My Lord and my God!" he said. "Now you believe! said Jesus. "God is pleased with people who believe even if they don't see me." John 20.
JESUS GOES TO HEAVEN (50)
"Wait in Jerusalem," Jesus told his friends. "God will send you his Holy Spirit. He will help you tell the whole world about me." Then, before their eyes, Jesus was taken up to heaven. Suddenly two men dressed in white appeared. "Why are you standing here looking at the sky?" they asked. "Jesus will come back one day". Act 1.
 THE HOLY SPIRIT (51)
Jesus' friends were praying when... Whoosh! A sound like a rushing wind roared through the house. A flickering flame rested gently on each head. God's Holy Spirit had come to help them tell other about Jesus. When the people from other countries heard what God had done, they wanted to be Jesus' friends too. Act. 2. Kamus : a rushing wind roared=angin bergegas menderu. flickering=berkelap kelip.
A MAN WALKS AGAIN (52)
Peter and John were going to the temple. "Please give me money"! begged a man who could not walk. "I don't have any," Peter said kindly, "but I know Jesus, God's king. And Jesus tells you to walk!". Right away the man's feet and legs were strong again--he could walk, run and jump! "Thank you!" he shouted. "God is great!". Act. 3.
AN IMPORTANT MAN (53)
God's angel sent Philip to a dusty desert road. The chariot of an important African man rumbled by. "Keep up with that chariot, Philip," said God's Holy Spirit. Philip ran alongside. He heard the man reading God's book. "Do you understand it?" asked Philip. "No," sighed the man. "What does it mean?" Philip explained that it was all about Jesus, and the man decided to become Jesus' friend too. Acts.8 Kamus: rumbled by=berbunyi bergelegar.
JESUS SPEAKS TO PAUL (54)
Paul did not believe that Jesus was God's special king. He hated Jesus' friends. He set off to find them and put them in prison. FLASH! A bright light shone. Paul fell to the ground. "Paul, why do you hate me and hurt me? said a voice. "Who are you?" asked Paul. "I am Jesus!". Paul was shocked. Jesus was alive!. From that moment Paul became Jesus' friend. "Go and tell everyone about me," Jesus said. Acts.9.
GOD RESCUES PETER (55)
Peter was in prison. The soldiers guarded him night and day. One night an angel shook Peter awake. Peter's chains fell to the ground. "Quick, put on your sandals," said the angel. "Follow me." So Peter followed the angel past the guards, through the gate and into the street. Then the angel disappeared. Peter blinked. It wasn't a dream--he really was free!.
Act.12 Kamus: blinked=berkedip.
FRIENDS OF JESUS(56)
Paul travelled to many places telling people about Jesus. One night a man called to Paul in a dream, "Come to Macedonia! Help us!" The next day Paul sailed to Macedonia. There he met Lydia, a rich woman, and her friends. He told them about Jesus. So Lydia and her friends become friends of Jesus too. Acts 16.
PAUL IS TAKEN PRISONER (57)
One day, when Paul was at the temple, Jesus' enemies tried to kill him. "Paul tells lies!" they shouted. Just then the Roman commander marched in. His soldiers stopped the people from hurting Paul. Paul explained that God wanted everyone to know Jesus was alive, but the crowd shouted, "NO! Get rid of Paul." So the commander put Paul in prison. Act.21,22.
GOD KEEPS HIS PROMISE( 58)
"The Roman emperor must decide if I am right," Paul said.So the soldiers took Paul and set sail for Rome. Before long, the ship was caught in a raging storm. "Don't be afraid," said Paul. "God will keep us all safe". As the ship broke up, everyone swam for the shore. At last they reached the land--colt, wet, but safe. God had kept his promise. Acts.27.
Kamus: in a raging storm=dalam amukan badai.
LETTERS FROM PAUL (59)
Finally Paul and the soldiers arrived in Rome. Paul was still a prisoner, but he was allowed to write to all the people he had met on his travels. They had become friends of Jesus too. They told Paul their problems and he wrote back to help them. "Keep on loving Jesus," Paul wrote, "and keep on loving each other." Acts.28.
A NEW HEAVEN AND EARTH (60)
One day John saw a man--strong,good and shining bright. It was Jesus!. "Write to my friends," Jesus said. "Tell them that God is going to make a new heaven and a new earth where no one will be hurt or die!. All God's friends will live with him forever." Revelation 1, 21.

Bible Story NT : 21 - 40.


BIBLE STORY NT 21-40
JESUS AND THE BLIND MEN (21)
As Jesus left Jairus' house two blind men shouted out, "Jesus, be kind and help us!".
"Do you believe I can make you better? Jesus asked. "Oh yes! they replied. "Then because you believe in me, it will happen," said Jesus as he reached out and touched their eyes. At once the men could see!.
Matthew 9.
FOOD FOR EVERYONE (22)
The crowd had listened to Jesus all day. "They're hungry," said Jesus. "Let's give them some food." "We don't have enough money!" his friends replied. "This boy has five little loaves and two fish," said Andrew. Jesus took the loaves and the fish and thanked God for them. Then he handed out the food. And everyone had plenty to eat!. John 6.
JESUS WALK ON WATER (23)
One evening Jesus went away to pray. His friends set off across the lake. They puffed and panted as they rowed. Suddenly they saw someone walking on the water toward them. "It's a ghost! they screamed. "Don't be scared," said the man, climbing into their boat. "It's me, Jesus!" The friends were amazed. It was Jesus!. Mark 6. Kamus: screamed=menjerit, berteriak; they puffed and panted as they rowed= mereka terengah-engah sementara mendayung.
GOD TALKS TO JESUS (24)
Jesus took Peter, James and John up a mountain to pray. Jesus grew brighter and brighter until even his clothes shone dazzling white. The friends were amazed. Even Moses and Elijah, two of God's prophets from long ago, were there talking with Jesus!. Suddenly a misty cloud came down and they heard God say, "This is my Son. Listen to him!".
Luke 9. Kamus : Shone dazzling white=putih bersinar menyilaukan. misty cloud=awan berkabut.
THE KIND STRANGER (25)
Jesus told another story: A man was lying badly hurt by the side of the road. A priest came along. But he did not help, he just walk away!. Then another important man walked by. But he did not stop to help either. At last a kind stranger stopped. He bandages the man, took him to an inn and looked after him there. "Be kind like that stranger in the story" said Jesus. Luke 9.
MARTHA AND MARY (26)
Jesus was at Martha and Mery's house. Mary sat down to listen to Jesus. But Martha rushed around getting the food ready. Martha was upset. "Jesus!" she said. "I'm doing all the work by myself. Tell Mary to help me!". "Oh, Martha," said Jesus gently, "Mary wants to be with me. She has chosen what is most important." Luke 10.
A PRAYER TO GOD (27)
"Jesus,, teach us how to talk to God", his friends asked. So Jesus thaught them this prayer. Our father in heaven, may everyone know and love you. Come and be our King. Give us today the food we need. Forgive the bad things we do. Help us to forgive others too. When we want to do something bad, help us choose to do good instead. Luke 11.
SAYING THANK YOU (28)
One day Jesus met some men with a skin disease. "Jesus, please make us better" they called. "Find the priest," Jesus said kindly, "so he can see you are well again." As the men set off, they saw that their skin was as good as new! But only one of them rushed back to thank Jesus. Luke 17.
THE PARTY (29)
"God invites people into his kingdom", Jesus said, "like the man who was getting ready for his party." 'The important people he had invited sent messages saying, "We're sorry, we're too busy to come.' "Then the man told his servants, 'Go! Find the people who are never invited to parties and bring them here'. Soon the man's house was full of people having fun."
Luke 14.
THE LOST SHEEP (30)
Everyone crowded around as Jesus told this story about what God's kingdom is like: There was once a shepherd who had one hundred sheep. One day he discovered one was missing. He searched up and down, near and far. Finally he found it. He was so happy he carried it all the way home!. "I've found my lost sheep" he called to his friends. "Let's have a party!". Like the shepherd in the story, God is happy when even one sinner turns back to him. Luke 15.
 COMING HOME (31)
There was once a son who left home. He soon spent his father's money. "I'm hungry and unhappy, "the young man thought, "I'll go back and tell my father I'm sorry." As soon as his father saw him, he ran to hug him. "My son has come home!" he called to his servants. "Let's have a party!". "God is so happy when we come home to him," Jesus said. Luke 15.
PLEASE FORGIVE ME! (32)
Two men went to the temple to pray. The first man said, "God, I keep all your rules, I don't cheat or steal like that man there." The second man tood sadly at the back. "I know I'm a bad man, God." He prayed, "Please forgive me." "Guess which man God was pleased with?" said Jesus. "The one who said he was sorry."
JESUS GIVES NEW LIFE (33)
Martha and Mary were very sad because their brother Lazarus had died. "I can give new life," Jesus said to them. "Anyone who trusts me will never really die." He went to the place where Lazarus was buried. "Move the stone away!" Jesus ordered. "Lazarus, come out!" he called. And to everyone's amazement, Lazarus walked out alive and well. John 11.
JESUS AND THE CHILDREN (34)
Some people brought their children to see Jesus but Jesus' friends said, "Go away! Don't bother Jesus. He's much too busy." Jesus was angry with them. "Let the children come to me," he said. "Don't stop them. God wants children in his kingdom." The children ran to Jesus' open arms. He hugged them and asked God to take special care of them. Mark 10.
ZACCHAEUS CHANGES (35)
"I can't see Jesus over this crowd," thought Zachaeus, so he climbed a tree. Jesus walked by and looking up. "Hello, Zacchaeus! he said. "I'm coming to your house today!" The crowd gasped. Zacchaeus was a cheat; nobody liked him!. Zacchaeus gasped. Could Jesus really want to be his friend?.
Zacchaeus had a wonderful day with Jesus. And he promised not to cheat anyone again". Luke 19. Kamus: gasped= tersentak.
EXPENSIVE PARFUME (36)
As Jesus and his friends were eating, Mary poured her precious bottle of perfume over Jesus' feet. Then she wiped them gently with her long hair. The wonderful, sweet smell filled the room. "Mary should have sold that parfume and given the money to the poor," complain Judas. But Jesus was pleased with mary. "Mary has done something very special for me!" he said. John 12.
ENTERING JERUSALEM (37)
Jesus rode into Jerusalem on a young donkey. The people spead branches and cloaks on the ground--like a carpet for a king. The crowds waved branches to welcome Jesus. "Hooray for God's special king! they cheered. "Who is this man?" people asked. "It's Jesus! God's messenger!" the crowds replied. Matthew 21.
BEING READY (38)
"Be ready for God's kingdom," said Jesus, as he told this story : There were ten bridesmaids who were waiting for the bridegroom to arrive. The wise girls took extra oil for their lamps. The foolish girls did not. At midnight their lamps ran out of ail, so they went off to buy more. Suddenly, the bridegroom arrived. He took the wise bridesmaids to his wedding party. But the foolish bridesmaids missed out. Matthew 25.
JESUS IS ANGRY (39)
God's temple was busy when Jesus arrived. "Buy a lamb here, "shouted some sellers. "Dove for sale!" yelled others. Jesus was very angry. There was so much noise; no one could talk to God. "God's house is a special place to pray," said Jesus, pushing over a stall piled high with money, "not somewhere to buy and sell and cheat!" Then he chased them all out of the temple. Mark 11.
WASHING FEET (40)
One evening, during supper, Jesus got up, tied a towel around his waist and began to wash his friends' feet. They were shocked--it was the servant's job to wash feet. "Jesus, you mustn't was our feet!" said Peter. "I'm washing your feet because I love you," said Jesus. "Now copy me. Love and help each other." John 13.



Jumat, 14 Agustus 2015

7. Yesus: Tuan Pemilik Misi


JESUS: THE MASTER OF MISSIONS.
Bacaan Alkitab : 2 Tim.1:8,9; Yes.42:1-9; Dan.9:24-27; Luk.2:8-14; Mat.10:5,6; Kis.1:1-14.
Ayat Inti            : Yohanes 20:21.
1.Sejak pemberontakan setan di sorga, Trinitas: Bapa, Anak dan Roh Kudus harus berurusan dengan (menangani) kekeliruan, tuduhan-tuduhan dan kebohongan. Ketika manusia telah bergabung di sisi/pihak setan dengan menerima kebohongannya di pohon yang ada di taman eden, Allah telah memulai rencana yang telah ditetapkan di tempat itu dari sejak kekekalan untuk menyelamatkan manusia. Tujuan mereka adalah sekali lagi, mengembalikan/memulihkan manusia untuk bersatu dan penuh keharmonisan dengan Ilahi.  Menurut Kitab Suci, kegiatan inti Trinitas adalah misi Bapa, Putra dan Roh Kudus. Semuanya terlibat dalam penyelamatan umat manusia.
2. Yesus mengesampingkan ke Ilahian-Nya(set aside) untuk mengambil atas dirinya sifat manusia untuk menjangkau kita dalam kebutuhan yang dalam (Pil.2:5-11)--Ia mengosongkan diri-Nya sendiri, menjadi sama dengan manusia.
3. Kitab Suci menunjukkan 3 metode utama yang ditugaskan kepada kita dalam menjalankan misi, yakni:
a.Belajar Alkitab (Bible Study).
b.Doa )Prayer)
c.Bersaksi (Witnessing). 
   Dalam pelajaran ini kita mempelajari bagaimana Master Misi( Tuan Pemilik Misi) melakukannya sendiri dan bagimana Dia mengajar(memerintahkan) para murid-Nya yang mula-mula.
4. YESUS DALAM PERJANJIAN LAMA.  Bagian-bagian dalam Kej.3:15; Yes.7:14; 9:6; 42:1-9; 53:1-12; 61:1-2; Dan.9:24-27; Mikha 5:2; Zakh.0:9--menerangkan kedatangan Mesias dan apa yang Dia telah lakukan untuk kita yakni:
i.Mengangkat yang tertindas.
ii.Datang pada waktu yang telah dinubuatkan.
iii.Untuk mengampuni dosa.
iv.Membangun keadilan.
v.Memenuhi visi dan nubuat.
vi.Mempersembahkan kembali Bait Suci.
   Allah akan turun ke dunia ini untuk:
i.Bersama dengan kita.
ii.Membebaskan orang banyak dari dosa.
iii.Membuka mata yang buta melihat keselamatan yang dari Yesus.
iv.Membawa terang kepada bangsa-bangsa.
v. Menghancurkan kepala ular dengan mengungkapkan kebenaran.
KERINDUAN SEGALA ZAMAN:  Baca Lukas 2:8-14, 25-33; 3:3-6 dan Yoh.1:29.  Ayat2 ini menceritakan kepada kita bahwa Yesus :
i.Membawa sukacita bagi semua orang.
ii.Menjadi terang untuk mengungkapkan kehendak Allah kepada orang2 kafir.
iii.Membawa kemuliaan bagi umat-Nya Israel.
   Yesus datang sebagai Juruselamat untuk semua manusia.  Orang Yahudi yang bertobat kepada Kristus; mereka telah menjadi Bait suci yang hidup.
5. Jadi apa yang menjadi respons kita kepada semua itu?.
  "Semangat misionaris perlu dihidupkan lagi dalam gereja kita. Setiap anggota gereja harus mempelajari bagaimana membantu memajukan pekerjaan Allah, baik misi di dalam negeri maupun ke negeri asing. Tidak ada seperseribu bagian dari pekerjaan itu yang sedang dilaksanakan dari yang seharusnya dikerjakan dalam ladang misi. Allah memanggil pekerja2-Nya untuk membuka wilayah-wilayah baru bagi-Nya. Ada tersedia banyak ladang-ladang pekerjaan yang menanti pekerja yang setia." E.G. white, Testimonies fo the Church, Jld.6 hlm.29.
6. MISI KEPADA BANGSA YAHUDI.  Matius 15:24 "Aku di utus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel".  Yesus memusatkan pelayanan-Nya hampir-hampir hanya untuk bangsa Yahudi, khususnya di Galilea.  Tuhan memperkenalkan diri-Nya sendiri lebih dahulu kepada bangsa Israel.  Kenapa?.  Yesus hendak menyadarkan orang Yahudi akan kedudukan, tujuan dan peran mereka dalam keseluruhan misi Allah bagi manusia yang hilang.
7. Jadi, siapakah  "domba yang hilang dari umat Israel?.(Matius 10:5-15).  Setelah kebangkitan-Nya--tantangan-Nya kepada mereka ialah: untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.  Agar misi Yesus sukses--pertama harus memiliki dasar yang kuat pada basis geografis dan budaya yang kuat dan stabil.
8. MISI KEPADA BANGSA-BANGSA LAIN. Baca Mat.5:13-14; Mark.14:9; Lks.14:10-24 dan Mts.13:36-43.  Ini tentang Misi kepada bangsa-bangsa yang non Yahudi.  Walaupun Yesus menggunakan waktu-Nya sebagian besar ditengah-tengah orang Yahudi, melayani dalam konteks budaya mereka. Tapi Ia jelaskan dalam ajaran dan pelayanan-Nya bahwa misi-Nya bersifat Universal. Injil harus diberitakan kepada bangsa-bangsa, dengan bangsa Israel sebagai basis awal. Para pengikut Kristus dan murid-Nya dan kita adalah menjadi garam dan terang keseluruh dunia, dan menjangkau semua kelas orang.
AMANAT AGUNG (The great commission). Matius 24:14 "Dan Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya".  Matius 24:36 --Hanya Bapa yang tau kapan kedatangan Yesus. 
9. Dengan demikian kita bisa yakin bahwa kedatangan Yesus yang keduakali sudah dekat. Tapi kita tidak mengatur(menentukan) tanggal tertentu.  Perintah Yesus kepada kita hanya: berjaga-jaga, berdoa dan bekerja ketika mereka mendekati waktu kedatangan Tuhan.R.H. 2 Maret 1892.
10. Apakah yang menjadi hambatan utama yang saat ini  kita hadapi yang mencegah kita untuk bersaksi bagi orang lain?.
11. Kita perlu mengakui bahwa misi yang real, dimotivasi oleh cinta dan bukan dengan suatu perasaan kewajiban (feeling of obligation).
12. Metode apa yang harus kita gunakan ditempat kerja dan di komunitas kita untuk menyebarkan Injil?.
13. Baca Yesaya 42:1-9..Betapa komprehensifnya nubuatan tentang pekerjaan Yesus?. Disini jelas dinyatakan bahwa :
i.Dia akan menjangkau bangsa2 lain, untuk membuka mata yang buta, mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang2 yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
ii.Misi-Nya adalah untuk membawa keadilan, membagikan terang, membuka mata, dan melepaskan tawanan (Bukankah kita melakukan hal yang sama?).
14. Yesus selalu menggabungkan kesembuhan-Nya dengan sebuah pekabaran tentang keselamatan. Dia adalah penyembuh penyakit2 fisik maupun penyakit rohani.
15. Ingat metode Yesus dalam Ministry of Healing. hlm.143 :
-Mingled with men (Berbaur dengan manusia).
-Showed His Symphaty - Menunjukkan simpati kepada mereka.
-Ministered to their needs - Melayani kebutuhan mereka.
-Won their confidence - Memenangkan keyakinan mereka.
-Follow Me --Ikutlah Aku.
16. Yesus tidak hanya memberitakan pekabaran-Nya kepada orang-orang tapi Dia menghidupkannya. Dia melayani setiap kebutuhan orang yang dia lihat.
17. Ketika waktu yang tepat tiba, kita bisa menjanjikan kepada mereka apa yang Yesus telah janjikan kepada mereka, yakni: kesembuhan fisik, mental, sosial, emosi dan rohani secara lengkap.  Mungkin tidak sekarang. Tapi bagi mereka yang telah menerima Dia dalam kehidupan mereka, hasilnya adalah pasti.
   Apakah kita mampu membawa orang kedalam keluarga Allah?. Jika kita diutus sekarang, apa yang kita akan lakukan?.

Kamis, 13 Agustus 2015

Bible Story N.T : (1-20)


BIBLE STORY NT 1-20
AN ANGELS VISITS MARY (1)
One day God sent the angel Gabriel to see mary. "Mary, don't be afraid, God is pleased with you," Gabriel said. "You are going to have a baby. Call him Jesus. He will be a great king." Mary Looked puzzled. "The baby will be God's Son," Gabriel explained. "I will do whatever God wants," Mary replied. Luke 1. Kamus : puzzled= bingung.
MARY VISITS ELIZABETH.(2)
Mary couldn't wait to tell her cousin Elizabeth the news. She left home and hurried off. "Elizabeth!" she called, running to the house. Elizabeth hugged her. "Mary! How wonderful! As soon as I heard you I knew that God had chosen you to be the mother of his promised king!". Mary was so happy she sang "thank you" to God. Luke 1.
A SPECIAL MESSAGE (3)
Joseph wanted to marry Mary. When he heard about Mary's baby, he was worried. That night, God's angel gave Joseph a special message. "Joseph, don't worry!" the angel said. "God wants you to marry Mary." "Her baby has been made by God's Holy Spirit. Call him Jesus. One day he will rescue God's people." So Joseph married Mary. Matthew 1.
JESUS IS BORN (4)
Bethlehem was busy. Mary and Joseph had travelled all the way from Nazareth. They needed somewhere to sleep, but all the inns were full. At last Joseph found somewhere warm and dry--a stable!. That night, Jesus was born. Mary wrapped him up warmly and laid him to sleep in the hay.
Luke 2. Kamus: Somewhere=di suatu tempat; hay=jerami.
THE SHEPHERDS (5)
Shepherds were looking after their sheep when an angel appeared. God's dazzling light shone around. "Don't be afraid!" said the angel. "I have good news! God's special kin has been born in Bethlehem. You will find him lying in a manger." Suddenly, the sky was filled with angels singing to God. The shepherds ran to Bethlehem. They were so happy when they found Jesus!. Luke 2. Kamus: dazzling light =cahaya yg.menyilaukan.
A PROMISE FULFILLED (6)
One day mary and Joseph took baby Jesus to temple. Simeon had loved God all his life. He took Jesus gently in his arms. "I'm so happy today!" he said. "Thank you, God, for keeping your promise and letting me see the king who will rescue us all." Luke 2.
THE WISE MAN (7)
Far away in the East, some wise men saw a bright new star. "How wonderful!" they cried. "A great king has been born! Let's go and worship him!". So they followed the star until it stopped over a house in Bethlehem. The wise men were so happy to see Jesus. They bowed down low and gave him precious gifts--gold, frankincense and myrrh. Mathhew 2.
LEAVING FOR EGYPT (8)
After the wise men had gone, Joseph saw an angel in his dreams. "Joseph! Get up!" said the angel. "Hurry! Cruel king Herod wants to hurt Jesus. Go to Egypt. You will all be safe there. I will tell you when to come back." Joseph leapt out of the bed. He woke Mary and Jesus. They packed their bags and left at once. After king Herod died, an angel told Joseph itu was safe to return home. Matthew 2. Kamus: leapt out=melompat keluar. left at once =meninggalkan sekaligus.
JESUS IN THE TEMPLE (9)
Mary, Joseph and Jesus had been worshipping God in Jerusalem. They were travelling home to Nazareth. "Have you seen Jesus?" Mary asked. Joseph shook his head. Oh no! Jesus had been left behind. Mary and Joseph rushed back to Jerusalem. They found Jesus in the temple. "I've been here in my Father's house," said Jesus. Luke 2. Kamus: rushed back=bergegas kembali/kebelakang.
JOHN BAPTISES JESUS (10)
"Come back to God!" John shouted. "Say you are sorry and get baptized in the water so that God will forgive you and make you clean inside and out!". The people did what John told them. Jesus was good. But he came to be baptized too. He always did what God wanted. When Jesus came out of the water, God said, "You are my own dear Son. I am pleased with you". Mark 1.
A TEST FOR JESUS (11)
Jesus went into the desert to get ready to do God's work. God's enemy, the devil, came to trick Jesus. "I'll give you the whole world, if you bow down to me," he said. "No!" said Jesus, "God has told everyone to bow down and serve no one else but him." Jesus choose to listen to God, not the devil, so the devil left. Matthew 4.
ANDREW MEETS JESUS (12)
One day, Andrew and his friend followed Jesus. "Where do you live?" Andrew called out. "Come and see!" said Jesus. So they went to Jesus'house and talked with him all afternoon. Then Andrew rushed to find his brother. "Peter!" he said, "Come and meet Jesus, he's the King God promised us!". John 1.
PETER GOES FISHING (13)
Jesus was at the lake telling people about God. He climbed into Peter's boat. "Let's go fishing! he said. "I've been fishing. I didn't cathch anything!" Peter replied. But he did what Jesus said. Suddenly the nets were bursting with wriggling fish. Peter was amazed. "Peter, come with me and we'll go fishing for people!" Jesus said. So Peter left his boat and followed Jesus. Luke 5. Kamus : bursting with wriggling fish =penuh dengan ikan yang menggelepar-gelepar.
WATER INTO WINE (14)
Mary and Jesus were at a wedding. Mary was worried. "Jesus, there's no more wine!". "Fill these big jars with water," Jesus told the servants. Then give some to the man in charge." When the servants did what Jesus told them, they were amazed. Jesus had turned ordinary water into the very best wine!. John 2.
WALKING AGAIN (15)
"Jesus will help you walk again," said the men as they carried their friend to Jesus'house. The house was too crowded. So they dug a hole in the roof and lowered their friend down. Jesus smiled and said to the man. "I forgive you. Now get up and walk home!". To everyone's amazement the man stood up and began to walk!. Mark 2.
A WISE MAN AND A FOOLISH MAN (16)
One day Jesus told a story. There was once a foolish man who built his house on the sand. But the wise man build his house on the rock. The wind shook the houses. The rain poured down, the floods rose. The house on the sand fell...CRASH! But the wise man was safe. "If you do what I tell you," said Jesus, "you will be safe too!". Matthew 7.
THE TRUSTING SOLDIER (17)
An importan soldier came to see Jesus. "My servant is very ill!" he said. "I'll come and make him well," said Jesus. "You don't need to come to my house," the soldier said. "Just give the order and my servant will get better." "I'm pleased you trust me so much!" said Jesus. "Go home, your servant is well now." Matthew 8.
BURIED TREASURE (18)
"When you find God's kingdom, you will never let it go," Jesus said to his friends. And he told them this story. A man was digging in a field when he found treasure. "If he buy this field, the treasure will be mine!" he thought. So he sold everything he had. Then he bought the field. He was so happy--now the treasure was his forever!. Matthew 13.
THE STORY OF THE SEEDS (19)
"If you listen to me," said Jesus, "you'll be like the good soil in this story." A farmer sowed his seeds. Some seeds fell on the path. The birds gobbled them up. The seed among the stones grew quickly but they dried up in the hot sun. Other seeds grew well until the weeds got in their way. The seeds on the good soil grew into tall, healthy plants. Mark 4.
Kamus: gobbled them up = menelan/memakan.
JESUS CALMS THE STORM (20).
It had been a busy day. Jesus was fast asleep in his friends' boat. Suddenly a wild wind whipped up the waves. They came crashing over the boat. "Wake up, Jesus!" his friends shouted. "The boat is sinking!". Jesus got up. "Waves! Calm down!" He ordered, "Wind, be quiet!". At once all was safe and still. Jesus' friends were amazed. "Even the wind and waves do what Jesus says!". Mark 4. Kamus: Whipped up the waves=Melecut/menggerakkan gelombang.

Rabu, 12 Agustus 2015

Bible Story (46-59)


BIBLE STORY 46-59
NAAMAN IS HEALED (46)
Naaman, chief of the Syrian army, had a terrible skin disease. His young Israelite servant girl said, "Go to Elisha-God's messenger in Israel-he will make you better." "Wash seven times in the river Jordan,"Elisha told Naaman. "I can was in cleaner rivers back home!" Naaman shouted angrily. "Please do as Elisha says!" his soldiers pleaded. So Naaman dipped in the river seven times--and his skin was smooth again!. "Your God is the real... God! Naaman told Elisha. 2 Kings 5.
KING JOASH (47)
After King Ahaziah died, his mother Athaliah, killed all the royal children to become queen!. But baby Joash was rescued by his aunt. She hid him in God's temple. When Joash was seven, the priest, Jehoiada, invited the people to the temple. He led Joash out, placed a crown on his head and gave him a copy of God's law. Everyone cheered, "Long live King Joash!". 2 Kings 11-12.
JONAH AND THE BIG FISH (48)
God told Jonah, "Go to the people of Niniveh. Tell them to stop being wicked." Jonah didn't want to go. He ran away and went to sea. But God sent a strong wind to whip up the waves. "We are going to sink!" cried the terrified sailors. "It's my fault!" Jonah said. "I ran away from God. Throw me in the sea, then the storm will stop." The sailors threw Jonah overboard and the sea grew calm. Jonah 1. Kamus: to whip up=membangkitkan.
GOD FORGIVES (49)
As Jonah sank beneath the waves, a big fish swam by and swallowed him up. Inside the fish Jonah prayed, "Please, help me God!". God listened. He told the fish to spit Jonah out on the beach. So Jonah went to Niniveh. The people listened to him. They promised to stop being wicked. "I forgive them," God told Jonah. But Jonah was angry. He did not want God to forgive his enemies. Jonah 1-4.
A LOST BOOK IS FOUND (50)
God's temple in Jerusalem was falling to bits, so King Josiah sent builders and decorators to mend it. There they found the lost copy of God's Law. A servant read it to King Josiah. He burst into tears. "We haven't obeyed God!" he cried. God sent Josiah a message: "There will be trouble later, but not for you, Josiah. I know you love me!". 2 Chronicles 34.
Kamus: to mend it =membetulkan,memperbaiki. burst =ledakan,letusan

  JEREMIAH IS RESCUED (51)
After good King Josiah there were more bad kings. God's messenger, Jeremiah, warned them that their enemies would fight them and win if they kept disobeying God. The leaders got angry-they threw Jeremiah into a deep, muddy hole. Ebedmelech went to the king. "Your Majesty! Don't let Jeremiah die!" "Go and rescue him!" ordered the king. So Ebedmelech and his helpers rushed off to pull Jeremiah up to safety. Jeremiah 38.
Kamus: rushed off=bergegas.
LEAVING JERUSALEM (52)
No one listened to Jeremiah's messages from God. Then Nebuchadnezzar-mighty king of Babylonia - brought his army to attack Jerusalem. They stole the temple treasure and marched the people off to Babylonia. "Burn the city!" Nebuchadnezzar ordered. How sad God's people were as they left the city and the land God had given them!. 2 Chronicles 36.
DANIEL (53).
Israel's cleverest young men were taken to Nebuchadnezzar's palace. "Eat the food the king sends you," the chief servant ordered. But Daniel, Shadrach, Meshach and Abednego knew that meant obeying the king rather than God. "Give us vegetables and water for ten days," Daniel begged. The servant agreed. After ten days they looked fit and healthy. "These men are the best!" Nebuchadnezzar said. "They help me rule". Daniel 1.
SAVED FROM THE FIRE (54)
"Bow down to my wonderful gold statue!" Nebuchadnezzar ordered. Everyone bowed down -except Shadrach, Meshach and Abednego. "Bow down!" Nebuchadnezzar shouted. "Or I'll throw you into the fire!". "We bow only to God!" the friends replied bravely. So Nebuchadnezzar's soldiers threw them into the flames. Suddenly Nebuchadnezzar gasped: "We threw three men in - but there are four walking about in the fire! Their God has sent his angel to keep them safe!". Daniel 3.
Kamus: gasped = tersentak.

 DANIEL AND THE LIONS (55)
The new king liked Daniel. This made people jealous. "Order everyone to pray to you alone- or be thrown to the lions," they told the king. "Daniel is still praying to God!". So the king's soldiers threw Daniel into the lions' pit. The king lay awake worrying. Next morning he shouted, "Daniel! Did God save you ?". "Yes!" Daniel replied. "My God closed the lions' mouths! I'm safe!". Daniel 6.
QUEEN ESTHER (56)
"I want a queen," sai...d the king of Persia. "Bring me the most beautiful girls in the kingdom." The king chose Esther. But he did not know that Esther and her cousin, Mordecai, were Jews. Haman hated Mordecai, so he said to the king, "Let's kill those Jews from Israel." The king agreed. Mordecai sent Esther a secret message : "Help us!" he begged. "God made you queen to save your people." Esther 1-4.
ESTHER SAVES THE JEWS (57)
"I will help," Esther told Mordecai. "Pray that the king will not be angry!". Then, trembling, she went to the king. He welcomed her. "Please come to dinner--and bring Haman, your chief advisor," Esther said. After dinner Esther said, "Your Majesty, an enemy wants to kill me and my people!"."Who is he?" the king asked. Esther pointed to Haman. "Take him away!" the king ordered. "Mordecai will take his place." Esther 5,7.
REBUILDING JERUSALEM (58).
After many years, the Jewish people came home, just as God had promised. Jerusalem was in ruins. So the people began rebuilding the temple. Ezra, the priest, helped them finish it and taught them God's Word. "Now let's rebuild the city wall," said Nehemiah. "God will help us!". So the people worked together, each family mending a part of the wall.
Ezra 3; Nehemiah 2, 3, 8. Kamus: mending = memperbaiki.
GIVE THANKS TO GOD (59)
At last the wall was finished! Nehemiah called everyone to celebrate. Two groups of singers and musicians marched right around Jerusalem. The people sang, played their instruments, danced and thanked God. They all met up again at the temple. Everyone was happy because God had kept his promise. The people of Israel had come home!. Nehemiah 6,12.


Senin, 10 Agustus 2015

Keberagaman & Formalisme Peribadatan-Maleakhi (13).


"SUPAYA JANGAN KITA LUPA! (MALEAKHI)
PENDAHULUAN
  
Bukan soal uang. Apabila kitab Maleakhi disebut mungkin banyak di antara kita yang langsung teringat soal persepuluhan dan persembahan. Memang nabi Maleakhi adalah yang secara tegas menulis perihal tuntutan Allah dalam hal kewajiban umat Tuhan untuk mengembalikan apa yang menjadi milik-Nya, yang untuk zaman sekarang dapat dianggap sebagai "kewajiban finansial" untuk menyokong pekerjaan-Nya. Namun pekabaran utama kitab Maleakhi bukan soal uang, persepuluhan ataupun persembahan, melainkan masalah peribadatan dalam arti yang lebih luas.
 "Pokok pekabaran Maleakhi ialah bahwa sementara Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya sepanjang sejarah mereka, kasih itu juga membuat umat-Nya bertanggungjawab kepada-Nya. Tuhan mengharapkan bangsa pilihan itu dan para pemimpinnya menuruti perintah-perintah-Nya...Walaupun mereka telah menjalankan upacara-upacara agama, namun itu merupakan formalisme yang gersang tanpa keyakinan yang tulus" [alinea kedua: dua kalimat pertama dan kalimat terakhir].
 Nabi Maleakhi (Ibr.: מַלְאָכִיMal`akiy, artinya Jurukabar-Ku) melayani sebagai nabi Tuhan sesudah bangsa Yehuda bermukim kembali di negeri mereka dan mulai menikmati kemapanan dalam banyak aspek kehidupan. Kemungkinan waktunya antara 420-415 SM, yaitu seratus tahun setelah pelayanan nabi Hagai dan nabi Zakharia ketika bangsa itu baru kembali dari pembuangan di Babel. Ini menjadikan Maleakhi sebagai nabi terakhir dalam zaman kenabian di Israel. Sebuah sumber menyebutkan bahwa Maleakhi termasuk anggota "Anshei Knesset HaGedolah" (Majelis Rakyat), sebuah lembaga yang didirikan oleh nabi Ezra yang bersidang secara berkala selama masa Bait Suci Kedua (520 SM-70 TM). Badan musyawarah beranggotakan 120 pemuka masyarakat tersebut, yang menjadi semacam "dewan agama" dalam tradisi Yahudi, antara lain telah menghasilkan kanonisasi "Tanach" (Kitabsuci Ibrani yang terdiri atas 24 kitab), melembagakan "Shemoneh Esreh" (doa wajib tiga kali sehari), dan ketentuan pemeliharaan hukum Torah. Selain Maleakhi, nabi-nabi yang juga pernah menjadi anggota badan ini termasuk Ezra, Nehemia, Daniel, Hagai dan Zakharia. (Lihat---> http://www.ou.org/about/judaism/anshei.htm).

Peribadatan formalitas. Tampaknya Maleakhi hidup pada masa di mana rakyat Yehuda sedang berada dalam suasana pergumulan iman, khususnya keyakinan apakah Tuhan benar-benar mengasihi mereka. "'Aku mengasihi kamu,' firman Tuhan. Tetapi kamu berkata: 'Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?'" (Mal. 1:2). Sebagian dari umat itu berada dalam kebimbangan, apakah percaya dan menurut perintah Allah itu masih berarti atau tidak. Banyak dari antara umat yang sisa dari bangsa pilihan itu yang tidak lagi menganggap Allah sebagai penolong mereka sehingga tidak ada rasa hormat dan takut kepada-Nya. Sebagian dari mereka yang masih tetap beribadah kepada Tuhan melakukannya secara formalitas saja, yaitu hanya sekadar "bentuk" yang dapat dilihat dari luar tetapi hampa akan "isi" yang hanya dirasakan dalam hati sanubari.
Keunikan kitab Maleakhi terletak pada gaya penuturannya yang berbentuk dialektika retorik, seakan-akan isinya adalah "perbantahan" antara Tuhan dengan umat-Nya. Sejauh yang dapat diidentifikasikan, keseluruhan isi kitab ini bisa dibagi ke dalam tujuh sessi bersoal-jawab:
 1. Perihal kasih Allah kepada Israel (1:1-5).
2. Perihal menghormati Allah dalam peribadatan (1:6-14).
3. Perihal menentang imam-imam (2:1-9).
4. Perihal perkawinan dan perceraian (2:10-16).
5. Perihal keadilan Allah (2:17-3:6).
6. Perihal persepuluhan (3:7-12).
7. Perihal arti dari melayani Tuhan (3:13-4:6).
 Pada dua ayat terakhir Maleakhi bernubuat mengenai "Elia" yang akan "membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya" (4:5, 6). Dalam mengantisipasi kegenapan janji inilah maka orang Yahudi memelihara tradisi untuk menyediakan satu kursi kosong saat mengadakan perjamuan Paskah dalam setiap keluarga, siapa tahu nabi yang sangat dihormati oleh bangsa Israel itu tiba-tiba muncul untuk mengumumkan datangnya Mesias. Tetapi nubuatan yang bersifat figuratif ini baru digenapi sekitar 400 tahun kemudian dalam sosok Yohanes Pembaptis yang mewarisi roh Elia (Mat. 11:14; Mrk. 9:11-13; Luk. 1:17), seorang yang sebelumnya dijuluki "utusan-Ku" yang akan mendahului kedatangan Mesias yang disebut "Malaikat Penyelamat" (Mal. 3:1).
 *Judul asli pelajaran pekan ini adalah "Lest We Forget! (Malachi)"

1.   KEWAJIBAN MEMULIAKAN ALLAH (Besarlah Tuhan)
 Makna persembahan kurban. Upacara persembahan kurban adalah inti dari peribadatan bangsa Israel purba, dan umat Yehuda sudah mulai menjalankan upacara suci itu segera setelah Bait Suci kedua yang dibangun oleh Zerubabel rampung. Namun tampaknya mereka mengabaikan aturan penting menyangkut kurban yang mereka persembahkan, bahwa hewan kurban itu harus sempurna tanpa cacat apapun (Im. 1:1-3, 22:18-25; Ul. 15:21). Tentu kesalahan tidak semata-mata pada umat yang membawa persembahan yang cacat, tetapi imam-imam yang menerima kurban itu seharusnya memeriksa dengan teliti kelaikannya sebelum melaksanakan upacara suci itu. 
 Sesuatu persembahan melambangkan rasa hormat dari pihak pemberi terhadap pihak penerima. Bangsa itu terikat untuk menghormati Allah dalam tiga aspek hubungan, yakni sebagai anak dengan Bapa mereka, sebagai hamba dengan Tuan mereka, dan sebagai rakyat dengan Raja mereka. Tetapi lebih daripada itu, persembahan kurban yang mereka adakan merupakan lambang dari Anak Domba Allah, yaitu Mesias yang datang dalam sosok Yesus Kristus, sebagai Kurban yang sempurna bagi penebusan dosa semua manusia sepanjang zaman.
 "Tentu saja, apa yang membuat tindakan-tindakan mereka itu bahkan lebih keji lagi dalam pemandangan Allah ialah bahwa kurban-kurban ini semuanya merujuk kepada Yesus, Anak Allah yang tidak bernoda dan tidak bercacat (Yoh. 1:29; 1Ptr. 1:18-19). Hewan-hewan itu harus tanpa cela sebab Yesus harus tidak bercela agar menjadi kurban yang sempurna bagi kita" [alinea ketiga].
  
Mencemari mezbah Tuhan. Mezbah Tuhan melambangkan kekudusan Allah, itulah sebabnya Tuhan memberlakukan aturan sangat ketat berkaitan dengan pelayanan mezbah. Segala bentuk kenajisan harus dijauhkan dari mezbah Tuhan. Selain hewan-hewan kurban harus diperhatikan kesempurnaan fisiknya, imam-imam yang melayani di mezbah Tuhan juga harus steril dari kenajisan (Im. 22:2-8). Bahkan, imam-imam dari keturunan Harun yang memang ditentukan untuk melayani mezbah, juga harus diseleksi berdasarkan kesempurnaan fisik mereka karena yang cacat tidak boleh mendekati mezbah (Im. 21:17-21).
 Sebagai umat Kristen, "Bait Suci" yang kita miliki sekarang adalah Gereja yang kita sebut sebagai Rumah Tuhan. Pada hakikatnya, gereja yang sudah ditahbiskan seluruh bagiannya adalah suci sebab telah diasingkan bagi Tuhan, tetapi mimbar adalah bagian paling suci yang kita perlakukan sebagai mezbah Tuhan. Kita bertanggungjawab untuk memelihara kekudusan mimbar gereja dengan tidak membiarkan "kurban-kurban yang najis" mencemari kesuciannya, baik itu berupa persembahan dan persepuluhan dari jemaat maupun dalam bentuk khotbah-khotbah yang konyol dan perkataan-perkataan tidak patut yang terlontar dari atas mimbar sehingga menodai kekudusan mezbah Allah. Demikian juga, orang-orang yang melayani di mimbar haruslah mereka yang terlebih dulu sudah membersihkan kenajisan hatinya dan telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk pelayanan mimbar demi menghormati kesucian mezbah Tuhan.
 Sebagai orang Kristen kita juga percaya bahwa tubuh kita adalah "bait Allah" sebab Roh Allah diam di dalam diri kita, oleh karena itu kita wajib memelihara kesuciannya (1Kor. 3:16-17). Pena inspirasi menulis: 
"Meskipun itu ditujukan kepada Israel purba, perkataan ini mengandung suatu pelajaran bagi umat Tuhan zaman ini. Ketika sang rasul meminta saudara-saudaranya untuk mempersembahkan tubuh mereka 'sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah' [Rm. 12:1], dia mengetengahkan prinsip-prinsip pengudusan sejati. Itu bukan sekadar teori, emosi, atau serangkaian kata-kata, melainkan suatu prinsip yang hidup dan aktif yang merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Itu menuntut agar kebiasaan kita dalam hal makan, minum, dan berpakaian harus sedemikian rupa sehingga memelihara kesehatan fisik, mental dan moral, supaya kita bisa mempersembahkan kepada Tuhan tubuh kita bukan sebagai satu persembahan yang dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan buruk, melainkan 'sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah'" (Ellen G. White, The Sanctified Life, hlm. 28).

Apa yang kita pelajari tentang memuliakan Allah melalui persembahan?
1. Kewajiban umat Tuhan bukan sekadar beribadah kepada-Nya, tapi juga memuliakan Allah. Kita pun dapat memuliakan Tuhan melalui peribadatan, persembahan dan persepuluhan, serta memelihara kekudusan mezbah Tuhan.
2. Kalau persembahan kurban bangsa Israel purba melambangkan pengorbanan Yesus Kristus untuk penebusan dosa manusia, persembahan umat Tuhan zaman ini melambangkan pengorbanan kita sendiri bagi pekerjaan Tuhan. Sebagai persembahan kurban, kita memberi dari kelebihan maupun dari kekurangan kita.
3. Persembahan yang berkenan kepada Tuhan bukan dinilai dari kuantitasnya tetapi dari kualitasnya. Semakin kudus motivasi kita dalam memberi, semakin berkualitas persembahan itu. Persembahan kita yang terbesar bagi Tuhan bukanlah uang dan harta, melainkan hati dan diri kita.

2. AMARAN KEPADA ROHANIWAN (Mengasihi dan Menghormati Orang Lain)
 Kotoran hewan. Peringatan Tuhan terhadap imam-imam pada zaman Maleakhi itu sangat keras. Kalau mereka tidak mau mendengarkan amaran Tuhan dan memperhatikan kehormatan nama-Nya, Allah berkata bahwa selain mengutuk mereka, "Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu" (Mal. 2:2, 3). Makna dari "mematahkan lengan" berarti membebaskan mereka dari tugas keimamatan, dan "melemparkan kotoran ke muka" artinya mempermalukan mereka.
 Pada masa pengembaraan mereka di padang gurun dalam perjalanan dari Mesir menuju Kanaan, Bait Suci masih dalam bentuk tenda dan disebut Kemah Pertemuan yang dapat dibongkar-pasang (portable). Tatkala dilakukan upacara penahbisan, Harun dan keluarganya sebagai imam-imam mempersembahkan hewan kurban berupa seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan selain roti bundar yang tidak beragi (Kel. 29:1-3). Setelah Harun meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan kemudian hewan itu disembelih di depan Kemah Pertemuan, lalu sedikit darahnya dioleskan dengan jarinya pada tanduk-tanduk mezbah dan sisanya dicurahkan ke bawah mezbah itu. Kemudian lemak dan jeroannya dibakar di atas mezbah, sedangkan daging, kulit, dan kotorannya harus dibakar habis di luar perkemahan (ay. 10-14). Dengan mengatakan bahwa kotoran hewan akan dilemparkan ke muka, berarti Tuhan akan "membuang" imam yang dikutuki-Nya itu ke luar lingkungan pelayanan atau memberhentikannya dengan tidak hormat dari jabatan imam.
 Sejak zaman dulu tugas keimamatan adalah tugas yang berazaskan kejujuran dan ketulusan hati yang didasarkan pada perjanjian khusus dengan Allah. Tuhan berkata, "Dalam perjanjian itu Aku menjanjikan kepada mereka hidup yang aman dan sejahtera, dan mereka Kusuruh menghormati Aku. Pada masa itu mereka memang menghormati Aku dan takut kepada-Ku. Mereka mengajarkan yang benar, dan bukan yang salah. Mereka akrab dengan Aku, dan dengan jujur mengikut kehendak-Ku. Mereka juga menolong banyak orang untuk tidak lagi melakukan yang jahat. Memang kewajiban para imam untuk mengajarkan yang benar tentang Aku, Tuhan Yang Mahatinggi. Kepada merekalah rakyat harus bertanya apa kehendak-Ku, karena mereka itu utusan-utusan-Ku. Tetapi sekarang ini, kamu, imam-imam, sudah menyimpang dari jalan yang benar. Ajaran-ajaranmu telah menyeret banyak orang untuk berbuat salah. Kamu sudah merusak perjanjian yang Kubuat dengan kamu. Maka Aku pun akan membuat kamu diremehkan oleh umat Israel karena kamu tidak menaati kehendak-Ku, dan karena kamu membeda-bedakan orang pada waktu mengajar umat-Ku" (Mal. 2:5-9, BIMK; huruf miring ditambahkan).
  
Komitmen pada perkawinan. Sejak semula Allah telah mengamarkan bangsa Israel purba agar jangan kawin dengan lelaki maupun perempuan bangsa lain (Ul. 7:1-4), tapi amaran ini telah dilanggar sejak mereka bermukim di tanah Kanaan sampai pada masa pembuangan. Bahkan, orang-orang dari suku Lewi yang diasingkan untuk tugas melayani Bait Suci mengambil istri dari perempuan-perempuan kafir. Selain itu, mereka juga tidak setia pada perkawinan tersebut dengan menceraikan istri-istri mereka itu. Maleakhi mengingatkan mereka, "Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!" (Mal. 2:15-16; huruf miring ditambahkan).
 "Allah bermaksud bahwa perkawinan harus menjadi sebuah komitmen seumur hidup. Akan tetapi pada zaman Maleakhi banyak laki-laki telah melanggar sumpah yang mereka buat pada awal kehidupan pernikahan mereka, seperti kata sang nabi, 'istri dari masa mudanya.' Melihat istri-istri mereka semakin tua, para suami itu hendak menceraikan mereka lalu mengawini wanita-wanita yang lebih muda dan lebih menarik. Karena alasan inilah maka Tuhan berkata bahwa Dia membenci perceraian (Mal. 2:16). Pernyataan yang tegas ini menunjukkan betapa seriusnya Allah soal janji perkawinan yang seringkali diremehkan orang. Aturan yang ketat dalam Alkitab perihal perceraian memperlihatkan betapa sucinya perkawinan itu" [alinea ketiga].
 Pena inspirasi menulis: "Seperti halnya setiap karunia yang baik dari Allah yang dipercayakan untuk memelihara umat manusia, perkawinan telah diselewengkan oleh dosa; tetapi adalah tujuan injil untuk memulihkan kemurnian dan keindahannya. Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru hubungan perkawinan digunakan untuk melambangkan ikatan yang lembut dan suci yang ada di antara Kristus dengan umat-Nya, umat tebusan yang sudah dibeli-Nya dengan harga Golgota" (Ellen G. White, Thoughts From the Mount of Blessing, hlm. 63).
  
Apa yang kita pelajari tentang amaran terhadap jabatan keimamatan dan kesucian perkawinan?
1. Sebagaimana pekerjaan keimamatan zaman Israel purba adalah tugas yang suci, demikian juga jabatan dalam pekerjaan Tuhan zaman ini adalah tugas yang suci. Ada kewajiban dan tanggungjawab moral di atas pundak para rohaniwan dan mereka yang terlibat dalam pekerjaan kerohanian.
2. Perkawinan umat Tuhan dapat menjadi barometer penghormatan umat Tuhan pada kekudusan Allah. Sebuah rumahtangga yang memelihara kesuciannya menandakan penghormatan rumahtangga itu terhadap hukum Allah, atau sebaliknya meremehkan kekudusan Allah dan hukum-Nya.
3. Larangan Tuhan atas perkawinan campur di kalangan bangsa Israel tidak ada hubungannya dengan soal ras, tetapi lebih kepada masalah iman. Contohnya Rut, wanita Moab yang memilih untuk percaya kepada Allah Israel (Rut 1:16), dan dari perkawinannya dengan Boas menjadi leluhur Yesus Kristus.

3. BERTOBAT DAN TUNAIKAN KEWAJIBAN (Persepuluhan Dalam Rumah Perbendaharaan)
  
Kembalilah kepada Tuhan. Umat Yehuda mengeluh seolah-olah Tuhan "berkenan" terhadap perbuatan orang jahat dengan membiarkan mereka tanpa hukuman (Mal. 2:17). Terhadap keluhan inilah Tuhan menjawab, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam" (Mal. 3:1; huruf miring ditambahkan). Ayat ini merujuk kepada Yohanes Pembaptis sebagai "utusan" Allah yang "mempersiapkan jalan" bagi kedatangan "Malaikat Perjanjian" yang tidak lain daripada Sang Mesias. Di kemudian hari Yesus mengutip ayat ini untuk menerangkan tentang Yohanes Pembaptis yang sudah datang mendahului Dia (Mat. 11:10-11).
 Tampaknya penyusun pelajaran melewatkan nubuatan ini supaya lebih berkonsentrasi pada pekabaran tentang imbauan Tuhan kepada umat Yehuda. "Akulah TUHAN, dan Aku tidak berubah. Karena itu kamu, keturunan Yakub, tidak dibinasakan. Seperti leluhurmu dahulu, kamu semua sudah menyeleweng dari hukum-hukum-Ku dan tidak setia menjalankannya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu..." (Mal. 3:6-7, BIMK; huruf miring ditambahkan). Kalimat terakhir ini adalah pengulangan dari seruan Allah kepada mereka melalui nabi Zakharia (Za. 1:3), dan ajakan untuk kembali kepada Tuhan merupakan sebuah seruan pertobatan (Yes. 55:7). Namun dalam kitab Maleakhi seruan ini diberi penekanan khusus pada kewajiban finansial mereka kepada Tuhan. "Tetapi kamu bertanya, 'Apa yang harus kami lakukan untuk kembali kepada-Mu?' Sekarang Aku bertanya kepadamu: Bolehkah manusia menipu Allah? Tentu saja tidak. Tetapi kamu menipu Aku juga. Kamu bertanya, 'Bagaimana?' Jawab-Ku: Dalam hal membayar sepersepuluhan dan memberi persembahan" (Mal. 3:7-8, BIMK; huruf miring ditambahkan).
 "Kelaziman persepuluhan, yaitu memberi sepuluh persen dari pendapatan, disajikan dalam Alkitab sebagai sebuah pengingat bahwa Allah memiliki segala sesuatu dan semua yang manusia miliki datangnya dari Dia. Persepuluhan sudah digunakan di Israel untuk menunjang orang Lewi yang melayani di Bait Suci. Lalai mengembalikan persepuluhan, menurut Maleakhi, itu sama dengan merampok Allah" [alinea ketiga].
 Ujilah Tuhan. Setelah menyerukan kepada umat itu untuk "kembali kepada Tuhan" yang ditunjukkan melalui kesetiaan membayar persepuluhan dan persembahan, Allah memberi tantangan kepada mereka. "Bawalah sepersepuluhanmu seluruhnya ke Rumah-Ku supaya ada makanan berlimpah di sana. Ujilah Aku, maka kamu akan melihat bahwa Aku membuka pintu-pintu surga dan melimpahi kamu dengan segala yang baik" (Mal. 3:10, BIMK; huruf miring ditambahkan).
"Maleakhi 3:10 adalah salah satu ayat Kitab suci yang ganjil di mana Tuhan menantang umat itu untuk menguji Dia. Di mata air Meriba di padang belantara anak-anak Israel itu berulang-ulang 'menguji' kesabaran Allah, suatu hal yang membuat Dia marah (Mzm. 95:8-11). Akan tetapi di sini Allah mengajak Israel untuk menguji Dia. Ia ingin mereka melihat bahwa mereka bisa percaya kepada-Nya dalam hal ini, yang menurut ayat ini mengandung makna rohani yang besar" [alinea terakhir].
 Pena inspirasi menulis: "Allah memberikan kepada manusia sembilanpersepuluh sementara Dia menuntut sepersepuluh untuk maksud yang suci, sebagaimana Ia telah memberikan kepada manusia enam hari untuk pekerjaan mereka sendiri dan menyimpan serta memisahkan hari yang ketujuh bagi Diri-Nya. Sebab, seperti halnya Sabat, sepersepuluh dari pendapatan itu suci; Allah sudah menyimpan itu bagi Diri-Nya. Ia akan melanjutkan pekerjaan-Nya di atas bumi ini dengan penambahan harta yang Ia percayakan kepada manusia...Apabila mereka mengakui tuntutan Allah dan taat pada tuntutan-Nya, menghormati Dia dengan harta benda mereka, lumbung mereka akan terisi dengan limpah. Tetapi bilamana mereka merampok Allah dalam hal persepuluhan dan persembahan, mereka telah disadarkan bahwa mereka bukan saja merampok Dia tetapi juga diri mereka sendiri, sebab Dia membatasi berkat-Nya kepada mereka sama seperti bagian yang mereka batasi dari persembahan mereka kepada-Nya" (Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 394, 395).
 Apa yang kita pelajari tentang kewajiban soal persepuluhan?
1. Allah memanggil umat Yehuda di zaman Maleakhi untuk kembali kepada-Nya, dalam arti bertobat dari kesalahan dan kembali menunaikan kewajiban-kewajiban mereka kepada Tuhan. Satu kewajiban khusus yang ditekankan di sini adalah soal membayar persepuluhan dan persembahan.
2. Sebuah kisah nyata pernah diceritakan perihal salah seorang anggota jemaat kita yang rumahnya kemalingan. Si pencuri mengambil semua uang yang ditemukannya di lemari, kecuali yang tersimpan dalam amplop persepuluhan dengan tulisan "Milik Tuhan." Tapi terkadang kita lebih berani dari maling.
3. Menguji Allah itu pantang, kecuali dalam satu hal: persepuluhan. Bahkan, Allah sendiri yang menantang kita untuk menguji Diri-Nya. Hanya Tuhan yang setia kepada janji-janji-Nya bersedia Diri-Nya diuji oleh manusia.

4. PAHALA UNTUK TIDAK MENGELUH (Sebuah Kitab Peringatan)
  
Apatisme umat Tuhan. Bangsa Yehuda mengeluh dengan berkata, "Percuma saja berbakti kepada Allah. Apa gunanya melakukan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Mahakuasa, atau menunjukkan kepada-Nya bahwa kita menyesali kesalahan kita? Kita lihat sendiri bahwa orang-orang sombong bahagia. Orang jahat tidak hanya bertambah makmur, tetapi kalau mereka menguji kesabaran Allah dengan berbuat jahat, mereka luput juga" (Mal. 3:14-15, BIMK). Sebuah ungkapan putus asa dan apatisme, sesuatu yang seringkali juga dikeluhkan oleh sebagian umat Tuhan zaman ini.
 "Dalam Maleakhi 3:13-18 bangsa itu mengeluh bahwa Tuhan tidak peduli terhadap dosa bangsa itu. Mereka yang melakukan kejahatan dan ketidakadilan kelihatannya luput tak ketahuan, sehingga banyak yang bertanya-tanya mengapa mereka harus melayani Tuhan dan hidup dengan benar sedangkan kejahatan tampaknya berlangsung tanpa dihukum" [alinea pertama].
 Bagaimana Tuhan menilai keluhan seperti ini? Kita menemukannya pada ayat sebelumnya tatkala Tuhan berkata, "Bicaramu kurang ajar tentang Aku" (ay. 13; huruf miring ditambahkan). Versi BIMK menulis, "Kata-katamu sungguh menghina Aku" (ay. 13, BIMK; huruf miring ditambahkan). Kata Ibrani yang diterjemahkan dengan "kurang ajar" atau "menghina" pada ayat ini adalah חָזַקchazaq (baca: khäzak'), sebuah katakerja yang dalam hal ini berarti "perkataan yang keras." Tegasnya, Tuhan tersinggung dengan ucapan dan sikap berkeluh-kesah seperti ini. Sebaliknya, Tuhan senang mendengar sekelompok orang lain yang berbicara dalam nada konstruktif dan percaya bahwa keadilan Allah kelak ditegakkan. "Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan Tuhan: 'Tuhan memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya'" (ay. 16; huruf miring ditambahkan). Ayat 13 dan ayat 16, bersama-sama dengan ayat 14 dan 15, harus dibaca sebagai bagian yang utuh dalam satu konteks.

 Kitab kehidupan. Tampaknya, dalam ayat di atas itu nabi Maleakhi sedang bertutur tentang sebuah buku catatan di surga yang pada bagian-bagian lain dalam Alkitab disebut "kitab kehidupan" (Ibrani: חַיִּ֑ים מִסֵּ֣פֶרmissêp̄er ayyîm; Grika: βίβλ ζως, biblō zōēs). Raja Daud pernah menyebut soal eksistensi kitab kehidupan surgawi ini ketika dia menulis perihal orang-orang yang melakukan kejahatan dan ketidakadilan, "Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!" (Mzm. 69:29). Rasul Paulus juga pernah menyinggung tentang keberadaan kitab kehidupan (Flp. 4:3), dan Yohanes Pewahyu beberapa kali menyebutkannya (Why. 3:5; 13:8; 17:8; 20:12, 15). Menulis tentang orang-orang yang bakal masuk surga, pewahyu itu mencatat, "Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu" (Why. 21:27). 
 "Adalah mudah, dalam dunia di mana terdapat begitu banyak ketidakadilan ini, untuk meragukan apakah keadilan benar-benar ditegakkan. Akan tetapi, pekabarannya di sini ialah bahwa Allah mengetahui semua hal ini, dan Ia akan memberi pahala kepada orang-orang yang setia kepada-Nya...Hal yang paling penting ialah bahwa Tuhan mengetahui segala perkara. Dia tahu orang-orang yang menjadi milik-Nya (2Tim. 2:19) dan mana yang bukan" [alinea kedua, dan alinea terakhir: kalimat pertama].
 Pena inspirasi menulis: "Dalam Maleakhi 3:16 satu kelompok berbeda dimunculkan, sekelompok orang yang berkumpul bersama-sama, bukan untuk mencari kesalahan Tuhan tetapi untuk membicarakan kemuliaan-Nya dan menceritakan kemurahan-Nya. Orang-orang ini telah setia dalam kewajiban mereka. Mereka sudah memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi milik-Nya. Kesaksian-kesaksian diutarakan oleh mereka yang membuat malaikat-malaikat surgawi bernyanyi dan bersukacita. Orang-orang ini tidak mempunyai keluhan terhadap Allah. Mereka yang berjalan di dalam terang, yang setia dan benar dalam melaksanakan kewajiban mereka, tidak terdengar mengeluh dan mencari-cari salah. Mereka mengucapkan kata-kata dorongan, pengharapan, dan iman. Orang-orang yang melayani diri sendiri, yang tidak memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi milik-Nya, mereka itulah yang mengeluh" (Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 390).
  
Apa yang kita pelajari tentang sikap apatis dan soal kitab kehidupan surgawi?
1.Apatisme (sikap masa bodoh) itu bagaikan virus berbahaya yang dapat mematikan iman dan gampang menular. Gejala utamanya adalah suka mengeluh dan menyalahkan Tuhan. Umat Yehuda zaman dulu pernah dilanda oleh sikap ini, dan hal yang sama mengancam umat Tuhan zaman ini.
2. Dengan mengeluhkan "kesusahan orang benar" dan menonjolkan "kemakmuran orang tidak benar" kita menghina Allah, sebab dengan begitu kita meragukan keadilan dan kepedulian-Nya pada kehidupan manusia. Allah tidak tidur, mata-Nya "mengawasi orang jahat dan orang baik" (Ams. 15:3).
3. Teologinya di sini adalah: Ketimbang bersusah hati karena ada orang yang lalim tapi makmur, lebih baik bersyukur memikirkan pahala yang disediakan bagi orang yang benar dan setia. Dengan begitu anda dan saya akan terpacu untuk tetap setia dan benar, meskipun susah.

5. SUPAYA JANGAN KITA LUPA (Surya Kebenaran)
  
Hari yang Tuhan siapkan. Nabi Maleakhi menulis, "Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam" (Mal. 4:2-3; huruf miring ditambahkan). Para komentator Alkitab menafsirkan "surya kebenaran" adalah Mesias yang datang ke dunia ini dalam sosok Yesus Kristus, dan ini berarti bahwa nubuatan tersebut sudah digenapi. Tapi, apakah surya atau matahari itu bersayap dan bisa menyembuhkan? Ini adalah bahasa puitis, "sayap" melambangkan berkas-berkas cahaya yang memancar dari matahari dalam arti kata sebenarnya yang memang berkhasiat menyembuhkan penyakit. Alkitab sering menggambarkan Tuhan seperti matahari atau bintang (Mzm. 84:12; Yes. 60:19; Why. 22:16).
 "Sementara nasib orang jahat digambarkan dalam ayat 1, ayat 2 terfokus pada berkat-berkat masa depan dari orang benar. Pertanyaan 'Di manakah Allah keadilan?' terjawab kembali, tapi kali ini oleh jaminan satu hari yang akan datang bilamana Surya Kebenaran akan terbit dengan kesembuhan pada sayapnya. Terbitnya 'surya kebenaran' adalah sebuah kiasan untuk satu hari yang baru, hari yang menandakan suatu zaman baru dalam sejarah keselamatan" [alinea kedua: tiga kalimat pertama].
 Anak kalimat "pada hari yang Kusiapkan" pada ayat di atas sudah disebutkan juga pada pasal sebelumnya, ketika Tuhan akan menyambut orang-orang benar yang dikasihi-Nya itu. "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya" (Mal. 3:16-17; huruf miring ditambahkan).
 Dua peringatan. Maleakhi mengakhiri kitabnya dengan dua peringatan dari Tuhan kepada umat Yehuda; peringatan pertama ialah apa yang harus diingat, peringatan kedua adalah apa yang harus diwaspadai. Allah berkata, "Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu" (Mal. 4:4-5; huruf miring ditambahkan). Jadi mereka tidak boleh lupa pada hukum Taurat dan juga tidak boleh lengah menantikan seseorang yang akan diutus Tuhan. Hal pertama sudah disampaikan secara tertulis (hukum Taurat), hal kedua akan diutarakan secara lisan (kata-kata amaran).
 Harap diketahui bahwa pada waktu dua peringatan itu diucapkan oleh Maleakhi, Musa dan Elia sudah diangkat dan hidup dalam kerajaan surga. Di kemudian hari keduanya muncul dan berbicara dengan Yesus di atas sebuah gunung yang tinggi disaksikan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes (Mat. 17:3; Mrk. 9:4). Namun penampakan itu bukanlah kegenapan dari nubuatan Maleakhi ini. Elia datang dalam sosok Yohanes Pembaptis, seorang yang memiliki roh Elia yang berani menegur kesalahan dan dosa, seperti yang dilakukannya terhadap Herodes (Mat. 14:3-5; Mrk. 6:14-20). Kalau Musa sudah mewariskan kepada bangsa Israel perintah-perintah Allah yang terangkum dalam hukum Taurat, maka Elia telah mengamarkan bangsa itu untuk bertobat dari pelanggaran mereka terhadap hukum Taurat, utamanya pada zaman pemerintahan raja Ahab (1Raj. 16:29-33; 18:18).
 Mengapa peringatan Allah tersebut penting bagi umat-Nya pada zaman itu? Sebab Maleakhi adalah nabi terakhir, dan sesudah dia tidak akan ada lagi nabi sampai datangnya seorang yang disebut "Elia" untuk berbicara atas nama Tuhan kepada mereka. Masa kevakuman firman Tuhan itu akan berlangsung selama 400 tahun! Dalam keadaan tanpa tuntunan terang Allah seperti itulah maka dua peringatan Maleakhi tersebut menjadi penting, yaitu supaya umat yang sisa dari bangsa Israel itu tidak lupa menjalankan hukum Taurat sambil menantikan utusan Allah yang akan datang kemudian kepada mereka.
 Pena inspirasi menulis: "Pekerjaan Yohanes Pembaptis dan pekerjaan orang-orang yang pada zaman akhir pergi dalam semangat dan kuasa Elia untuk membangunkan orang banyak dari keapatisan mereka, dalam banyak hal adalah sama. Pekerjaannya adalah sejenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada zaman ini. Kristus akan datang kedua kali untuk menghakimi dunia dalam kebenaran. Utusan-utusan Allah seperti Yohanes menyiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang pertama...Dengan ketetapan hati yang menjadi ciri nabi Elia dan Yohanes Pembaptis, kita harus berusaha menyiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang kedua" (Ellen G. White, The Southern Watchman, 21 Maret 1905).
  
Apa yang kita pelajari tentang utusan Allah yang dinubuatkan oleh Maleakhi?
1. Allah berjanji akan ada satu hari yang Dia siapkan bilamana utusan-Nya yang dijuluki "Surya Kebenaran" akan datang kepada umat Israel, namun ketika janji digenapi dalam sosok Yesus Kristus bangsa itu menolak. Allah menyiapkan waktu untuk memenuhi janji-Nya, manusia harus menyiapkan hati untuk menerimanya.
2. Inti dari dua peringatan Maleakhi tersebut adalah: Jangan lupa! Pertama, jangan lupa menaati perintah Tuhan; kedua, jangan lupa bertobat (karena terlanjur melanggar). Peringatan kedua menjadi semacam "jaring pengaman" bagi manusia yang gampang terpeleset ke dalam dosa. Allah memang rahmani dan rahimi!
3. Ciri Elia adalah menegur dengan berani. Yohanes Pembaptis dianggap "Elia kedua" karena dia juga berani menegur. "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu," katanya (Mrk. 1:4; Luk. 3:3). Zaman ini dibutuhkan orang-orang dengan roh Elia yang "berani menegur, dan menegur dengan berani"!

PENUTUP
  
   Menuntut keberanian. Bagi sebagian orang dari "golongan ekonomi lemah" dengan penghasilan pas-pasan, mengembalikan persepuluhan seringkali merupakan suatu pergumulan karena takut tidak cukup. Tapi banyak pula orang dari "golongan ekonomi kuat" dengan gaji besar atau usahawan yang bergumul untuk membayar persepuluhan dengan benar karena takut jumlahnya terlalu besar. Untuk memenuhi kewajiban membayar persepuluhan memang menuntut suatu keberanian; bagi orang miskin keberanian untuk menguji kesetiaan Tuhan, bagi orang kaya keberanian untuk menguji kesetian diri sendiri.
 "Allah memberkati pekerjaan tangan manusia supaya mereka bisa mengembalikan kepada Dia bagian-Nya. Ia memberi mereka sinar matahari dan hujan; Ia membuat tumbuh-tumbuhan berkembang; Ia memberikan kesehatan dan kemampuan untuk memperoleh kekayaan. Setiap berkat berasal dari tangan-Nya yang berkelimpahan, dan Ia menghendaki pria dan wanita menunjukkan rasa terimakasih mereka dengan mengembalikan kepada-Nya satu bagian dalam bentuk persepuluhan dan persembahan--dalam persembahan syukur, dalam persembahan sukarela, dalam persembahan pelanggaran" [tiga kalimat pertama].
 Tuhan sudah menetapkan suku Lewi yang menjadi pelayan-pelayan di Bait Suci tidak mendapat tanah warisan di Tanah Perjanjian. Sebagai gantinya, warisan mereka adalah persepuluhan dan persembahan dari sebelas suku Israel lainnya sebagai sumber nafkah bagi mereka (Bil. 18:21-24). Tetapi orang Lewi sendiri diwajibkan juga untuk membayar persepuluhan dari apa yang mereka terima itu, yang dibayarkan kepada keluarga Imam Harun (ay. 26, 28). Jadi, kewajiban membayar persepuluhan dan persembahan juga berlaku bagi golongan rohaniwan.
 "Setiap orang harus memberi menurut kerelaan hatinya. Janganlah ia memberi dengan segan-segan atau karena terpaksa, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan senang hati. Allah berkuasa memberi kepada kalian berkat yang melimpah ruah, supaya kalian selalu mempunyai apa yang kalian butuhkan; bahkan kalian akan berkelebihan untuk berbuat baik dan beramal" (2Kor. 9:7-8, BIMK).
REFERENSI :

1.   Zdravko Stefanofic, Profesor bidang studi Ibrani dan Perjanjian Lama, Universitas Walla Walla,U.S.A--- Penuntun Guru Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa, Trw.II, 2013. Bandung: Indonesia Publishing House.