Kamis, 12 Februari 2015

Berurusan Dengan Perkelahian (Amsal 17-19).

Amsal


BERURUSAN DENGAN PERKELAHIAN.
Pelajaran #7 untuk 14 Pebruary , 2015 Alkitab: Amsal 17-19; 1 Korintus 13:5-7; Yoh. 8:1-11; Ulangan 24:10-22.
1. Pelajaran ini menantang kita untuk memikirkan tentang prioritas utama kita.(to think our top priorities) Bagi banyak orang di dunia, prioritas mereka adalah kekayaan, kekuasaan, kesenangan, ketenaran, dll. Seperti kita ketahui, hal-hal ini dapat cepat berlalu dan menipu. Pepatah/amsal Mesir kuno mengatakan: "Lebih baik roti disertai dengan hati yang bahagia daripada kekayaan dengan rasa kekesalan/kejengkelan hati".( “Better is bread with a happy heart than wealth with vexation.”—Miriam Lichtheim, The New Kingdom, vol. 2 of Ancient Egyptian Literature: A Book of Readings (Los Angeles: University of California Press, 2006), p. 156.
2. Jadi, apakah yang menjadi prioritas kita?. Apakah memiliki hubungan yang baik dengan sejumlah teman-teman dan kedamaian dalam keluarga kita lebih penting daripada memiliki rekening bank yang banyak?. Apakah yang menjadi dasar yang sebenarnya untuk kebahagiaan?. Hubungan yang damai lebih penting daripada kekayaan(Ams.17:1). Nasihat yang berikut akan membantu dalam memulihkan prioritas ini dan menuntun kita kepada kedamaian batin (bahasa Ibrani: Syalom) yang ditambahkan kepada kebahagiaan kita.
3. Baca Amsal 17:9; 19:11. ("Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib". "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran").Jika Anda ingin memiliki teman, Anda harus bersedia mengabaikan/melupakan/memaafkan kelemahan/kekurangan mereka (willing to overlook their foibles.) .Kita dinasihatkan untuk "menutupi" kesalahan itu bukan malah bergosip. Hal ini tentu tidak berarti bahwa kita harus mendorong orang untuk berbuat dosa! Tetapi, ketika orang melakukan dosa dan secara khusus ketika mereka berdosa terhadap kita, kita harus bersedia memaafkan mereka. Perkataan Ibrani untuk "menutupi" dalam ekspresi itu memiliki konotasi "mengampuni"( Mzm.85:2; Neh.4:5). Menaruh dendam adalah salah satu cara tercepat untuk menghancurkan hubungan. Hilangnya kesabaran seseorang /marah tidaklah membantu.
4. Salah satu masalah yang berhubungan dengan dosa-dosa dalam teman-teman dan kenalan adalah bahwa bagi banyak orang adalah menarik untuk memberitahu tentang kesalahan orang lain!. Ketika seseorang membuat kacau balau, sangat menggoda untuk menyebarkan cerita, memberitahukan kepada orang lain. Singkatnya, kita bergosip. Amsal 18:8 dan 26:22; GNB mengatakan: “ Gossip begitu lezat--betapa kita suka menelannya"(Gossip is so tasty – how we love to swallow it!” ). Apakah itu caranya kita memperlakukan teman-teman/saudara-saudara kita?.
5. Apakah gosip kadang-kadang benar?. Atau, apakah itu selalu salah?.
6. Jadi, apa artinya menutupi kesalahan teman-teman/saudara-saudara kita?. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak tahu apa yang telah terjadi atau bahwa orang itu tidak pernah melakukan sesuatu yang salah. Apa artinya adalah mengampuni mereka. Tanggapan kita terhadap kasus tersebut haruslah memperpanjang kasih kita. (Amsal 17:17 "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran"; dan juga baca 1 Korintus 13:5-7)
7. Meskipun hal ini mungkin bukan pandangan orang-orang yang berdiri di altar pernikahan, siapa saja yang telah menikah selama beberapa waktu akan menyadari bahwa kita tidak mengasihi teman-teman--atau pasangan terutama-karena mereka sempurna; kita mengasihi mereka meskipun ada masalah, kesalahan, dan kelemahan mereka. . Kita mencintai terlepas dari kesalahan dan kelemahan mereka. Hanya melalui kasih kita belajar untuk tidak menghakimi orang lain. Sebaliknya, kita bisa menangis bersama mereka atas apa yang mereka telah lakukan dan mencari cara apa pun yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka berusaha melaluinya. Bagaimana pun juga, apa gunanya TEMAN jika bukan untuk hal seperti itu?.Bukankah kita pernah kacau/berantakan dan sangat bersyukur bagi mereka yang dengan senang hati mengampuni kita?.
  8. Cinta sejati tidak buta. Berdosa dan bahkan membuat kesalahan memiliki konsekwensi. Kata Ibrani untuk keadilan(tsedeq) juga berarti kebenaran, dan termasuk gagasan/ide kasih dan kemurahan hati. Kasih sayang yang sesungguhnya(sejati) berarti bahwa kita menaruh/menempatkan tangan/lengan kita disekitar orang berdosa; namun, kita mengharapkan mereka untuk memperbaiki diri. Yesus berkata kepada wanita yang dosanya telah diketahui oleh umum : "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang".(Yoh. 8:1-11). Disinilah kita melihat bagaimana Yesus berurusan dengan dosa yang diketahui umum. Mengapa kita memiliki waktu yang sulit mengoreksi/memperbaiki kesalahan kita?.
9. Baca Amsal 17:10; 19:25. ("Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada 100 pukulan pada orang bebal") Apa yang kita lakukan dengan orang-orang yang mengalami kesulitan mengoreksi/memperbaiki kesalahan mereka?.
10. Baca Amsal 18. Fasal khusus ini berfokus pada penggunaan KATA-KATA dan hasil dari penggunaan kata-kata itu. Sayangnya, orang bodoh berbicara sebelum mereka berpikir (pikirkan). Lebih baik berpikir lebih dahulu. Berapa banyak masalah dapat dihindari jika orang belajar untuk mendengarkan dengan seksama/hati-hati sebelum menjawab(meresponse). Orang-orang bodoh menggunakan mulut mereka untuk menghancurkan diri mereka sendiri.
11. Baca Amsal 18:4. Mengapa kata-kata orang berhikmat kadang-kadang dibandingkan dengan air yang dalam?.Gambaran “air yang dalam” digunakan secara positif dalam kitab Amsal untuk menggambarkan hikmat(Amsal 20:5). Mengapa beberapa kata termasuk hikmat dan yang lain termasuk kebodohan?. Kita mengetahui bahwa air yang dalam cendrung berjalan dengan tenang dan tampak tidak bergerak sangat cepat. Apakah kita selalu mempertimbangkan dengan hati-hati konsekwensi2 dari kata-kata kita sebelum kita membicarakan mereka. (Lihat Amsal 18:21.) Bagaimana kata-kata dipahami/dimengerti juga tepergantung pada nada suara seseorang.
12. Ini adalah pepatah tua tapi benar bahwa sedikitnya/setidaknya ada dua sisi untuk setiap cerita. Baca Amsal 18:2, dan bandingkan Amsal 18:17. Orang-orang bodoh dijelaskan dalam bagian-bagian ini(ayat2 ini) sebagai orang-orang yang memiliki pikiran tertutup dan mulut terbuka. Suatu kombinasi yang mematikan!. Orang-orang bodoh begitu pasti pada diri mereka sendiri dan bersemangat mengekspresikan pendapat mereka, namun mereka sendiri tidak tertarik belajar dari orang lain. Pikiran tertutup mereka seiring dengan mulut terbuka mereka. Ini adalah kombinasi yang mematikan. 13. Orang yang berhikmat adalah mereka yang bersedia/mau mendengarkan pendapat2 orang lain dan mempertimbangkannya dengan hati-hati sebelum menjawab. Hanya Allah yang tidak memerlukan/membutuhkan pendapat kedua.(Only God does not need a second opinion.), karena dengan sifat-Nya Ia sudah memilikinya, mata-Nya ada di segala tempat (Amsal 15:3). Allah memiliki kamampuan untuk melihat segala sisi masalah apa pun.
14. Apakah Anda pernah benar-benar yakin tentang hanya untuk mengetahui kemudian bahwa Anda salah tentang hal itu?. Apakah itu harus mengajarkan kepada kita tentang menghakimi orang lain sebelum waktunya?. JADILAH JUJUR. Seorang raja perlu menunjuk/mengangkat seorang menteri baru ke jabatan tertinggi di kerajaannya. Untuk tujuan ini, ia mengadakan/telah mengatur sebuah kontes khusus untuk berbohong : siapa yang bisa mengucapkan kebohongan terbesar. Semua para menterinya telah melama/mendaftarkan diri, dan setiap orang datang dan mereka menyampaikan kebohongan terbesar mereka. Tetapi raja tidak puas; kebohongan mereka tampaknya lumpuh/tidak memuaskan. Kemudian Raja bertanya kepada penasehat terdekatnya dan paling terpercaya: Mengapa Anda tidak melamar/memohon?.Penasehat/konselor itu menjawab,"Saya minta maaf telah mengecewakan Anda, Yang Mulia, tetapi saya tidak bisa ikut/ mengajukan permohonan. “Mengapa tidak?" tanya raja. "Karena saya tidak pernah berbohong.", jawab penasehat/konselor. Raja telah memutuskan untuk mengangkat dia untuk posisi itu. Sebagai orang berdosa, berbohong lebih mudah bagi kita daripada yang kita pikirkan; karena alasan ini, sekali lagi betapa kita memerlukan kehati-hatian dengan kata-kata kita. (Penuntun Pelajaran Alkibat SS Dewasa untuk Kamis, 12 Pebruari 2015).
15. Baca Amsal 17-19. Lihatlah beberapa komentar tentang berbohong dalam tiga fasal itu. 17:4 - Orang jahat mendengatkan pikiran/gagasan2 jahat, dan pembohong mendengarkan kebohongan. 17:7 - Orang terhormat tidak menceritakan kebohongan, dan orang bodoh tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus. 17:19 – Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaan. 19:22 – Lebih baik orang miskin daripada seorang pembohong. 19:5 - Jika Anda berbohong di pengadilan, Anda akan dihukum--tidak akan ada jalan keluar. 19:9 - Tidak ada orang yang berbohong di pengadilan dapat lolos hukuman; dia di hukum/ akan binasa.
16. Berbohong adalah suatu sifat yang mengerikan (Lying is a terrible trait.) Apa yang kita perolah dengan melakukan itu?.
17. Alkitab berbicara berulangkali tentang bagaimana kita harus berurusan dengan orang-orang miskin di antara kita. Ini berlaku terutama untuk para janda dan anak yatim. Baca Ulangan 24:10-22. 18. Pertimbangkan apa yang dikatakan Amsal fasal 17-19 tentang kekayaan dan kemiskinan. 17:5 - Jika Anda menertawakan/mengolok-olok orang miskin, Anda Anda menghina Allah yang menciptakan mereka. Anda akan dihukum jika Anda mengambil kesenangan dalam kemalangan seseorang. 18:4 dan 19:4 - Orang kaya selalu menemukan teman-teman baru, tetapi orang miskin tidak bisa menjaga beberapa yang mereka miliki/ditinggalkan sahabatnya. 18:11 - Orang-orang kaya membayangkan bahwa kekayaan mereka melindungi mereka seperti tembok yang tinggi dan kuat yang mengelilingi sebuah kota. 18:23 - Ketika orang miskin berbicara, mereka memohon-mohon dengan sopan, tetapi ketika orang kaya menjawab, mereka adalah kasar 19:1 - Adalah lebih baik menjadi seorang miskin yang jujur/bersih kelakuannya daripada menjadi seorang bodoh yang berbohong/serong bibirnya. 19:7 - Bahkan saudara-saudara dari orang yang miskin membenci dia/tidak menggunakan dia;sahabat-sahabatnya menjauhi dia. Tidak peduli seberapa keras ia berusaha, dia tidak bisa memenangkan sesuatu. 19:17 - Ketika Anda memberi kepada orang miskin, itu seperti pinjaman kepada Tuhan, dan Tuhan akan membayar Anda kembali/yang akan membalas perbuatannya itu. (Bandingkan Matius 25:31-46.) 19:22 - Adalah merupakan suatu ke aiban untuk menjadi serakh; orang miskin lebih baik daripada pembohong-pembohong.
19.. Perhatikan komentar Ellen White tentang kejahatan bergosip. Roh gosip dan penyebaran desas-desus/fitnah adalah salah satu agen/alat setan untuk menabur perselisihan dan pertengkaran/percekcokan, untuk memisahkan teman-teman, dan untuk melemahkan iman banyak orang dalam kebenaran yang kita miliki.Saudara-saudara kita pria dan wanita terlalu siap untuk berbicara tentang kesalahan yang mereka pikir ada pada orang lain. Anak-anak dari para pengeluh ini mendengar/memperhatikan dengan telinga yang terbuka dan menerima racun ketidak puasan. Para orang tua dengan demikian secara membabi buta menutup jalan melalui mana hati anak-anak mereka dapat dicapai/dijangkau. Berapa banyak keluarga membumbui jam makan sehari-hari mereka dengan keraguan dan pertanyaan-pertanyaan. Mereka membedah karakter teman-teman mereka, dan menghidangkannya sebagai pencuci mulut yang cantik. Dalam hal ini Allah tidak dihormati/dipermuliakan. Yesus telah berkata: "Sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".(Matius 25:40). Oleh karena itu Kristus diremehkan dan dilecehkan oleh orang-orang yang memfitnah para hamba-Nya.—Ellen G. White, Testimonies for the Church, vol. 4, p. 195.0-1.
20. Salah satu masalah yang paling serius di dunia saat ini adalah masalah perceraian. Allah membenci perceraian. (Maleakhi 2:16) Mengapa Anda pikir bahwa tingkat perceraian di kalangan orang-orang Kristen dan bahkan di antara orang-orang Advent hampir sama dengan tingkat perceraian di dunia?. Apakah itu mengatakan sesuatu tentang bagaimana kita memilih pasangan kita sebelum menikah dimulai?. Atau, apakah itu lebih menyatakan betapa egoisnya kita sebenarnya?. Mengapa Nehemia dan Ezra memisahkan para suami dan isteri pada zaman mereka itu? (Ezra 10:1-17; Nehemiah 13:1-3, 23-31) Apa yang terjadi pada zaman Nuh?.(Kejadian 6:1-4)
21. Baca Amsal 19:3. Seberapa sering kita melakukan hal-hal yang bodoh dan kemudian menemukan cara untuk menyalahkan Tuhan?. Seorang dokter yang menangani setiap hari orang yang memiliki masalah kesehatan yang serius menyatakan pengalamannya bahwa salah satu masalah yang paling umum di Amerika saat ini adalah obesitas. Ada sebuah kutipan terkenal dari seorang dokter yang membahas problem obesitas dengan salah seorang pasiennya. Dia bertanya kepada pasien itu apa yang akan ia lakukan tentang masalah itu. Pasiennya menjawab dengan mengatakan: "Saya minta maaf dok. Obesitas hanya berjalan di dalam keluarga kami". Mendengar itu dokter menjawab dengan mengatakan, "Tidak!. Yang benar adalah bahwa tidak ada yang berjalan di dalam keluarga Anda".
22. Setelah mempelajari pelajaran ini, bisakah kita mengenali/mengidentifikasi kata-kata yang membangkitkan perselisihan?. Apakah kita siap untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam hidup kita yang akan memungkinkan kita untuk hidup lebih bahagia dan hidup lebih sehat?.
23. Mengapa orang memperebutkan uang/bertengkar karena uang?. Apakah uang pernah menjadi sumber kebahagiaan?. Dalam masyarakat kita, kita semua perlu setidaknya uang. Biarlah kita jangan mempertanyakan hal itu. Tapi, diluar untuk memenuhi kebutuhan dasar kita, uang demikian sering menyebabkan pertengkaran(contention). Apakah ada beberapa hal yang lebih buruk dari kemiskinan?. Mengapa pernikahan dan hubungan keluarga diantara orang kaya dan orang terkenal begitu sering berakhir di pengadilan perceraian?.
24. Hubungan manusia dibangun diatas/pada kata-kata dan sikap-sikap serta semua itu berjalan didalam komunikasi kita. Apakah kita memilih kata-kata yang membangun dan tidak meruntuhkan/mematahkan?.(do not tear down)?.
25. Berapa banyak masalah kita yang kita telah ciptakan sendiri?. Apakah kita bertanggungjawab penuh atas segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan?. Apakah kita pernah tergoda untuk berbohong atau menggertak? Tidak ada seorangpun yang suka seorang pembohong atau pengganggu. Dapatkah Anda menyusun daftar kata yang paling berbahaya yang digunakan orang saat berkelahi dengan pasangan mereka, keluarga, atau bahkan dengan teman-teman?. Bukankah kita harus mencoba untuk menghindarkan kata-kata seperti itu?. Kata-kata apakah secara pribadi yang paling menyinggung perasaan kita?.
26. Bagi kita yang percaya dalam pertentangan besar atas karakter dan pemerintahan Allah dan serangan setan kepada Allah, itu harus jelas bahwa problem/masalah dasar yang menuntun kepada perkelahian adalah keegoisan/mementingkan diri sendiri.
27. Amsal 17 dapat dibagi menjadi tiga bagian: (1) Kata-kata yang baik yang membangun hubungan(Good words that build relationships) (Amsal 17:1-10); (2) Kata-kata jahat yang merusak hubungan. (Amsal 17:11-22); dan (3) Penyebab kata-kata jahat. (Amsal 17:23-28).
28. Orang-orang Kristen yang bijaksana sering bertanya pada diri sendiri, "Apa yang akan Yesus lakukan?". Tetapi kita tidak suka untuk membahas fakta bahwa Yesus pada dasarnya hidup dalam kemiskinan. Sekarang, memang benar bahwa Dia memiliki banyak teman-teman, dan mereka lebih bahagia untuk dirawat-Nya daripada secara keuangan.(Lukas 8:1-3) Hal itu juga benar bahwa Dia memiliki sumber daya alam semesta yang tersedia bagi-Nya. Tetapi, Dia telah memulai pelayanan-Nya tanpa suatu tempat untuk membaringkan kepala-Nya. (Matius 8:20) Dan ketika Dia mati, Dia tampaknya tidak memiliki yang lain lagi selain dari beberapa potong pakaian. Mengapa Anda berpikir begitu adanya?.
29. Baca Amsal 18. Fasal ini disusun kedalam dua atau tiga pernyataan. Lihat Amsal 18:10-12. Betapa bodohnya itu bagi seorang Kristen yang tahu apa yang Tuhan bisa lakukan untuk dia untuk mengubah gantinya untuk tergantung pada kekayaannya?. Jika kita bisa belajar untuk menjadi sepenuhnya percaya akan Allah dan memiliki iman kepada-Nya, akankah kita perlu kuatir demikian banyak tentang memiliki cukup uang?. Amsal 18 menjamin/meyakinkan kita bahwa sebuah keluarga yang baik (Amsal 18:19), seorang isteri atau pasangan yang baik (Amsal 18:22), dan teman-teman yang baik (Amsal 18:24) adalah karunia berharga dari Tuhan dan lebih berharga dari emas.
30. Orang kaya sering memamerkan kekayaan mereka dan menganggap itu kekuatan mereka. Mengapa kita tidak tidak suka perilaku itu, tapi masih ingin menjadi seperti mereka untuk memiliki lebih banyak uang?.
31. Baca Amsal 19. Kebajikan apakah yang dipuji dalam fasal ini?. Jenis kehidupan apakah yang orang hidupkan untuk jujur, sabar, bependidikan, mau memaafkan dan memiliki pernikahan yang baik?. Bukankah itu merupakan resep untuk kebahagiaan?.
32. Baca Amsal 19. Kebajikan apakah yang dipuji dalam fasal ini?. Jenis kehidupan apakah yang orang hidupkan untuk jujur, sabar, bependidikan, mau memaafkan dan memiliki pernikahan yang baik?. Bukankah itu merupakan resep untuk kebahagiaan?.
33. Mengingat apa yang telah kita baca dalam Amsal 17-19 dan yang kita telah pelajari dalam pelajaran ini, mengapa masih banyak orang di dunia kita ini yang masih bertindak seperti orang bodoh?. Berapa banyak orang yang akhirnya mengorbankan kehidupan kekal mereka untuk/demi kekayaan, status, keamanan, dan kekuasaan?.
34. Suatu hari, mudah-mudahan tidak jauh di masa depan, iblis akan mencoba untuk menghancurkan semua orang yang berada di pihak Allah dengan mencegah mereka dari membeli atau menjual. (LIhat Wahyu 13:16-18. Bandingkan 14:9-11.) Yang baik apakah yang akan uang lakukan kemudian kepada kita?. Atau, agar memegang uang kita, akankah kita bersedia menerima tanda binatang?.Ingat kata-kata Yesus yang mengatakan: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?.Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?". (Matius 16:26; Lihat Markus 8:37.) 35. Jadi, bagaimana menurut Anda?. Apakah Anda lebih suka menjadi kaya?. Atau, bahagia, dengan banyak teman?. Apakah itu pilihan yang harus kita buat?. Disampikan Oleh: Pdt. H.M. Siagian. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar