Jumat, 20 Februari 2015

Kata-kata Hikmat (Amsal 20-22)


AMSAL
Kata-kata Hikmat
Pelajaran #8 untuk 21 Pebruari, 2015
Kitab Suci: Amsal 20-22; 1 Kor. 12:14-26; Yer. 9:23-24; Matius 25:35-40.
1. Para filsuf telah menghabiskan waktu membahas pentingnya  hubungan faktor keturunan versus lingkungan. Faktor keturunan menetapkan batas-batas tertentu dalam hidup kita seperti penampilan kita(appearance), jenis kelamin(sex), warna kulit, tinggi badan, dan kekurangan/ketidaksempurnaan genetik. Namun, ketika berbicara lebih banyak tentang perkara-perkata yang tak berwujud seperti hikmat, faktor keturunan mungkin bukan faktor yang paling penting. Untuk suatu tingkat besar, kita adalah produk/hasil  dari lingkungan kita. Otak kita dipenuhi dengan segala sesuatu yang kita lihat, dengar, rasa, bau(cium), dan sentuh sepanjang hidup kita. Meskipun faktor keturunan memainkan peran yang besar, nilai-nilai yang kita pegang datang kepada kita dari apa yang ada disekitar kita—rumah kita, pendidikan dan budaya kita.
2. Apa yang kita lihat dan dengar dalam dunia  modern kita, sangat besar dipengaruhi oleh Iblis. Sayangnya, apa yang kita lihat dan dengar tidak selalu yang terbaik; dunia di sekeliling kita telah jatuh dalam segala hal.
3. Satu-satunya keselamatan kita  adalah menghabiskan waktu lebih banyak dengan Kitab Suci Alkitab dan dengan tulisan-tulisan Ellen White bersama Roh Suci sebagai penuntun kita.
4. Baca Amsal 20. Berapa banyak faktor yang Anda dapat kenali dalam fasal ini yang umum untuk semua manusia?. Amsal 20:12 menjelaskan bahwa kita semua diciptakan oleh Allah. Hal ini membuat kita semua adalah bagian dari satu keluarga besar dan juga membuat setiap orang dari kita adalah saudara atau saudari satu dengan yang lain dan putra-putri Allah. Kita semua sederajat. Ini bukan berarti bahwa kita semua persis sama. Dengan jelas tidak!. Dalam beberapa bagian, Rsl.Paulus telah membahas bagaimana bagian tubuh yang berbeda bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan cara yang sama, orang-orang dengan bakat/talenta yang berbeda dan karunia yang berbeda perlu bekerjasama untuk tujuan2 Kekristenan. (Lihat 1 Korintus 12:14- 31.) Kita masing-masing memiliki karunia yang berbeda. Dan lem yang memegang/mengikat semua orang Kristen bersama-sama adalah kasih Agape yang Rasul Paulus katakan karunia yang paling penting dari semua karunia (1 Korintus 13). Thomas Jefferson: “Kesetaraan semua manusia justru karena mereka “diciptakan” oleh Allah. Namun, meskipun kita memiliki Pencipta yang sama, ini tidak berarti kita semua sama. Bahkan yang kembar indentik tidak berakhir dengan perilaku yang persis sama.
5. Faktor kedua yang membuat kita semua sama/sederajat adalah bahwa kita semua adalah orang berdosa. Dengan demikian, kita semua perlu keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus. (Amsal 20:9) Tak satu pun dari kita memiliki kapasitas untuk  mendapatkan  jalan kita ke surga. Jadi, apakah kita mengerti mengapa Yesus harus mati dan apakah yang diajarkannya tentang dosa, kejahatan, dan pertentangan yang besar?. Itu akan membuat perbedaan yang luar biasa!. Jika manusia tidak bisa, oleh salah satu perbuatan baiknya, jasa keselamatan, kemudian itu harus sepenuhnya rahmat, yang diterima oleh manusia sebagai orang berdosa karena dia menerimanya dan percaya didalam Yesus. Hal ini sepenuhnya suatu hadiah cuma-cuma/gratis(a free gift). Pembenaran oleh iman ditempatkan diluar pertentangan(controversy). —Ellen G. White, MS 36, 1890, pp. 2, 3; Faith and Works, p. 20.0; 1888, 812.2.
6. Tidakkah hal ini mencegah kita dari perasaan unggul/superior atau merasa rendah diri terhadap setiap orang lain?. Tentu saja, kita tidak pernah diberi tugas membandingkan diri kita dengan orang lain!. Sayangnya, itu adalah suatu kecendrungan manusia secara umum. Namun, tidak ada satupun dari kita dapat diselamatkan tanpa salib; dan tidak satu pun dari kita akan hilang jika kita jelas memahami, menghargai, dan hidup sesuai dengan pengajaran2 salib.
7. Baca Amsal 20:6. Bandingkan Pengkh. 12:13-14; Wahyu 14:13; 20:12-13; Yer.9:23-24; dan Mark 9:35. Pada akhirnya, setiap orang dari kita akan dinilai oleh pekerjaan2 kita. Standar yang sama akan diterapkan kepada kita sebagaimana akan diterapkan kepada orang-orang yang tenggelam di air bah, para penduduk yang terbakar di Sodom dan Gomora, dan orang2 dari kota kelahiran Yesus di Kapernaum. (Matius 11:21-24; Lukas 10:13-14) Hal ini seharusnya membuat kita rendah hati dan juga mencegah kita dari mengidolakan manusia lainnya. Satu-satunya hal yang dengan jujur bisa kita banggakan adalah apa yang telah dilakukan Allah bagi kita.
8. Ada beberapa individu yang mengalami pasang surut dalam pengalaman kerohanian mereka. Kadang-kadang, mereka mungkin tampaknya menjadi orang yang paling suci disekitar. Tapi kemudian, mungkin ada periode yang panjang ketika mereka tampaknya tidak peduli banyak tentang Tuhan atau agama. Esau adalah seperti itu dengan menghormati hak kesulungannya. Sebaliknya, orang lain secara konsisten sabar dan penuh kasih serta setiap hari mencari untuk mengikuti kehendal Allah bagi kehidupan mereka. Mereka lebih seperti Yakub. Namun, kebenaran adalah bahwa lebih penting dan merupakan sebuah tantangan yang lebih besar untuk hidup bagi Allah dari pada mati bagi-Nya.  Kita boleh melihat kembali kepada pengalaman para orang yang mati syahid. Dan kita tentu tidak mencoba untuk meremehkan pengalaman itu. Namun yang Allah harapkan adalah untuk menghidupkan suatu kehidupan yang konsisten seperti Henokh bahkan Elia. Kita memuji Allah dengan melakukan apa yang benar.
9. Baca Amsal 20:17; 21:5. Ada beberapa orang yang percaya bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan kemajuan dalam kehidupan adalah tidak jujur atau bahkan mencuri. Orang-orang demikian akhirnya akan hilang/kalah.
10. Baca Amsal 20:21. Ayat ini tampaknya menunjukkan bahwa beberapa anak telah mencoba untuk mendapatkan akses dini untuk warisan dari orang tua mereka. Hal ini tentu tidak konsisten dengan ajaran perintah ke lima. Dan pada kahirnya, orang-orang demikian akan hilang/kalah. Bukankah itu  yang telah dilakukan oleh anak yang hilang itu?. (Lukas 15:11-32)
11. Baca Amsal 20:22. Balas dendam(Revenge) adalah kecendrungan manusia yang mengerikan. Tetapi, adalah begitu sulit bagi kita untuk bersabar cukup lama membiarkan Allah bekerja memberi jalan keluar. Alkitab penuh dengan contoh dari orang yang mencoba untuk berjalan/berlari mendahului Tuhan. Bandingkan Amsal  25:21-22, NKJV. Ekspresi ritual Mesir kuno ini tidak harus dipahami secara harfiah. Jika kita bisa  menggantikan cinta untuk membenci, kita mungkin bahkan menyelamatkan musuh2 kita dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.  (Roma 12:21) Tentu saja, itu akan mengharuskan kita akhirnya mati kepada diri.
12. Baca Matius 25:35-40 dan Lukas 10:26-37. Adalah menarik untuk menganjurkan bahwa kasih sayang untuk orang miskin mungkin sebuah ukuran yang lebih baik dari Kekristenan yang sejati daripada kesalehan atau banyak karakteristik keagamaan lainnya.
13. Baca Amsal  19:17; 21:13. Seberapa sensitifkah kita terhadap kebutuhan orang miskin?. Berapa banyak kita mencoba untuk membantu mereka?. Allah menyatakan bahwa apa yang kita lakukan untuk orang miskin sama baiknya seolah-olah kita telah melakukannya untuk Dia secara pribadi.
14. Tapi, kita juga harus melakukannya demi orang miskin itu sendiri. Baca Amsal 22:2. Adalah maksud Allah untuk semua makhluk manusia menjadi sama. Jadi, orang miskin membutuhkan bantuan kita bukan hanya karena mereka miskin tetapi juga karena mereka adalah saudara2 kita. Lebih daripada itu semua, itu adalah besar manfaatnya bagi karakter kita untuk menyingkirkan ke egoisan kita dan dalam kasih Kristen yang sejati menjangkau orang-orang yang tidak beruntung. Apakah cara yang lebih baik untuk mempelajari mati kepada diri sendiri dan mencerminkan bagaimana Kristus berperilaku ketika Dia berada di bumin ini?.
15. Baca Amsal 22:6. Ayat ini dalam berbagai terjemahan telah dibaca dan diklaim oleh banyak orang tua dari generasi ke generasi. Apa yang benar2 dikatakan?. Kata dalam ayat ini untuk mendidik atau melatih adalah kata yang sama yang telah digunakan untuk menahbiskan bait suci dalam 1 Raja 8:63.  Jadi, bagaimana kita mendedikasikan anak2 kita kepada Tuhan untuk sisa hidup mereka?.
Untuk para orang tua berkomitmen untuk mendidik dan melatih anak2 bagi masa depan dan kehidupan kekal adalah merupakan pekerjaan besar.—Ellen G. White, Review and Herald, June 24,  1890 par. 1; Child Guidance, p. 38.2.
16. Ingatlah bahwa Paulus sendiri mungkin memiliki Amsal 22:6 dalam pikirannya ketika dia memuji Timotius dengan kata-kata: "Dari sejak kecil  engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus". (2 Timothy 3:15, NKJV)
17. Baca Amsal 22:8,15. Pendidikan adalah penting, dan kadang-kadang, itu memerlukan disiplin. Tapi pendidikan yang paling penting adalah dari contoh-contoh pribadi kita(teladan hidup kita). Jenis warisan apakah yang kita tinggalkan?. Orangtua haruslah menjadi model kebenaran, karena ini adalah pelajaran sehari-hari yang berkesan kepada hati anak-anak. Para orang tua harus mengatur semua urusan kehidupan, terutama dalam pendikan dan pelatihan anak-anak mereka...Para orang tua jangan pernah berbohong; jangan pernah menceritakan ketidakbenaran dalam ajaran atau dalam contoh/teladan. Jika Anda ingin agar anak anda jujur, Anda sendiri haruslah jujur. —Ellen G. White, Child Guidance, p. 151.1-3; compare The Health Reformer, January 1, 1880 par. 7; MS 126, 1897. (Contrast the advice in FE 68.3.)
Banyak ayah dan ibu tampaknya berpikir bahwa jika mereka memberi makan dan pakaian kepada anak2 mereka menurut standar dunia, mereka telah melakukan kewajiban mereka. Mereka terlalu sibuk dengan bisnis atau kesenangan untuk membuat pendidikan anak2 mereka. Mereka tidak melatih mereka untuk menghormat penebus mereka. Salomo tidak berkata," Ceritakanlah kepada seorang anak jalan yang harus  mereka jalani, dan ketika mereka sudah tua, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu". TETAPI, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu". [Amsal 22:6]—Ellen G. White, RH, June 24, 1890 par. 1;Child Guidance, p. 38.2.
18. Jadi, bagaimana kita memberikan anak-anak kita pendidikan yang terbaik?.Apakah mereka mengerti/memahami prinsip2 dasar Kekristenan yang paling penting dan kebenaran tentang pertentangan besar?. Apakah mereka melihat cinta, kepedulian, perilaku yang menurut orangtua mereka?.
19. Bagaimana kita dapat membantu menekankan kepada anak-anak kita pentingnya belajar untuk melakukan apa yang benar karena itu adalah benar, bukan hanya karena orang lain melakukannya atau karena takut akan hukuman atau mengharapkan hadiah/reward?.
20. Jika kita ingin memiliki kehidupan Kristen yang sukses, adalah penting untuk menggunakan hikmat dan pertimbangan/penilaian yang baik. Tetapi, sama seperti mobil dan rumah memiliki nilai2 yang berbeda berdasarkan kualitas, keunggulan, keamanan, keandalan, bahkan lokasi, manusia juga dinilai berdasarkan standar2 yang sama.
21. Pikirkan tentang Paulus dan Silas yang bernyanyi di penjara Filipi  (Kis. 16:19-25) Apa yang mereka miliki di saat itu yang membuat mereka mampu bernyanyi?. Bukankah hubungan dengan Allah mereka?.
22.  Amsal 20  berfokus pada membuat keputusan yang bijaksana dalam kehidupan. Minum anggur tidak disarankan karena itu membuat kapasitas untuk membuat keputusan bisa terganggu. Disiplin yang dipuji dalam ayat 30 karena cendrung membuat orang berpikir jernih. Diseluruh fasal ini, kita didorong untuk berpikir jernih, mengetahui kapan harus memulai dan kapan harus menghentikan aktifitas, dan bahkan mengetahui kapan harus berkata, "Tidak". Benar, orang2 Kristen yang setia akan memilki kehidupan yang ditandai dengan transparansi, kesabatan dan ketegasan(firmness).
23. Amsal  21  berbicara tentang menghancurkan pertimbangan/penilaian.  Amsal 21 adalah sebuah daftar tentang kebiasaan2 intelektual dan emosional, yang apabila dimanjakan, melumpuhkan penilaian seseorang. Daftar ini agak panjang, tetapi prinsip yang mendasari jelas : Anda kehilangan penilaian ketika Anda menikmati kejahatan. Orang-orang yang mencintai kejahatan adalah sombong(ay.4, 24), tergesa-gesa (ay.5), tidak jujur (ay.6,7,28), bengkok (ay.8), suka bertengkar/berdebat, berkeinginan jahat(ay.10), mencemooh (ay.11), jahat(ay.15,18, 27), tanpa belas kasihan (ay.13), korupsi (ay.14), mengganggu(ay.16), diberikan kepada kesenangan (ay.17), boros (ay.20), terlalu percaya diri (ay.22), cerewet(ay.23), malas(ay.25), pelit dan serakah(ay.26), munafik (ay.27), berdarah dingin (ay.29), dan melawan Allah (ay.30,31). Prinsip yang mendasari adalah bahwa Anda tidak dapat memiliki penilaian yang baik jika Anda menikmati kejahatan/perbuatan jahat. Inilah sebabnya mengapa seorang pemimpin harus menjadi seorang pribadi yang berkarakter yang memiliki hati yang berbelas kasihan (ay.21). Masalahnya, tentu saja, adalah bahwa manusia memiliki kecendrungan alami terhadap kejahatan.
24. Mengapa orang suka berbuat dosa?. Mengapa perbuatan jahat tampaknya berkembang di kota-kota besar?.
25. Amsal 22 membahas upah/manfaat/reward hikmat. Pahala hikmat adalah signifikan dan beragam. Sebagai contoh, hikmat membantu Anda untuk mengenali bahaya dan menghindarinya (ay.3), menjadi rendah hati (ay.5), untuk mengetahui bagaimana mendidik anak (ay.6), untuk bermurah hati (ay.9), untuk memiliki hati yang murni, untuk mengetahui bagaimana dan kapan harus berbicara (ay.11), dan menikmati perlindungan Tuhan (ay.12). Sebaliknya, kebodohan hanya membawa kesedihan dibelakangnya. Dengan mengejar kekayaan duniawi, banyak menemukan kehidupan mereka penuh dengan kekosongan (ay.8), pertikaian (ay.10), kemalasan (ay.13), dan nafsu (ay.14), dan menemukan bahwa mereka telah menjadi penindas (ay.16,22,23). Salomo memanggil para pembaca untuk menjadi bijak/berhikmat dengan jalan mendengarkan/listening (ay.17,18), mempercayai Allah (ay.19), mencari pengetahuan dan kebenaran (ay.20,21), dan bekerja keras (ay.29).
26. Mengingat semua ini, baca Filipi 3:4-11. Dengan standar dunia yang normal, Paulus berada diatas permainannya. Dia memiliki pendidikan yang sangat baik (excellent education), dia adalah Warga Negara Roma, dan dalam segala hal dia seharusnya dianggap sebagai pemimpin diantara  manusia. Namun, ia menghitung semua itu sebagai tidak ada apa-apanya tetapi sampah bila dibandingkan dengan pengenalan akan kasih Yesus Kristus. Apa yang terjadi jika kelompok GMAHK saat ini bersedia untuk melakukan penyebaran Injil seperti yang dilakukan Paulus pada zamannya? Apakah itu memungkinkan pada zaman kita ini?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar