Renungan Pagi,3 Januari 2016.
YESUS DAN AWAL YANG LAIN
Di awal pertama Injil Yohanes bukanlah tanpa permulaan, namun mencerminkan kekekalan praeksistensi Kristus yang Ilahi. Tetapi Yohanes menggambarkan permulaan yang kedua di dalam ayat 3 dan 4 --awal Penciptaan. Paulus mengomentarinya ketika dia menulis, "Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,...segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia" (Kol.1:16). Dan kitab Ibrani menyatakan bahwa melalui Kristuslah, Allah "telah menjadikan alam semesta" (Ibr.1:2). Alkitab menempatkan Dia sebagai Allah pencipta, yang mempunyai "hidup" dalam diri-Nya seperti juga "Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri" (Yoh.5:26). Kerinduan Segala Zaman menangkap kebenaran itu ketika menyatakan bahwa "di dalam Kristus adalah hidup yang asli, tidak dipinjam, tidak diperoleh dari orang lain (Jld.2, hlm.149).
Kehidupan di dalam diri-Nya itulah yang menempatkan Firman untuk bertindak dalam Penciptaan. Dan bukanlah suatu kebetulan bahwa Yohanes menggambarkan Kristus yang kreatif itu sebagai Firman. Tindak bertutur katalah yang mengantarkan tiap hari di Minggu Penciptaan itu. ""Berfirmanlah Allah" mencerminkan arti firman yang kretif dalam Yohanes 1:1-5 (lihat Kej.1:3,6,9,14,20,24). Maka, Firman kekal itulah yang memelihara Sabat di akhir minggu Penciptaan. "Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu".(Kel.2:1-3). Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka tidak mengherankan Yesus mengatakan "Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat".(Mrk.2:28).
Injil Yohanes tidak main-main dalam memperkenalkan Yesus. Dia bukan sekedar anak itu yang lahir di Betlehem. Tidak!. Dialah Allah yang kekal. Dialah Pencipta dari semua yang ada. Dia memiliki hidup di dalam diri-Nya.
Saat kita memandang kepada Yesus, maka pikiran kita ditantang dan dibuat tercengang mengenai identitas sebenarnya dari Juruselamat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar