RENUNGAN PAGI 2016 : 1 s/d.10 Januari 2016: Pandanglah pada Yesus sebagai ALLAH YANG KEKAL.
1 Januari 2016.
DI MANAKAH UNTUK MEMULAI KISAH YESUS
"Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa :Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud". (Lukas 2:10,11).
Dimanakah untuk memulai kisah Yesus?. Tentu saja kita bisa mulai pada kelahiran-Nya di Betlehem. Renungan ini adalah mengenai kehidupan Kristus yang dimulai dengan kisah-Nya sebelum inkarnasi(penjelmaan) dan ditutup dengan pelayanan-Nya setelah kenaikan, yang berlanjut hingga kekekalan. Lagu tema perjalanan kita sepanjang tahun ini, sambil menatap/memandang Tuhan kita, adalah sebuah nyanyian karya Helen Lemmel, yakni :"Pandanglah pada Yesus." Sebagai bagian pengalaman renungan harian, penulis menganjurkan agar kita menyanyikan refrainnya setiap hari : "Pandanglah pada Yesus,
lihat wajah-Nya yang mulia.
Dan lenyaplah kesenangan dunia,
dalam terang kemuliaan-Nya.
Setelah dinyanyikan selama 366 hari, penulis menjamin bahwa kita akan mengingat kata-kata itu dalam memori dan kata-kata itu akan muncul dalam pikiran kita berulangkali sepanjang sisa hidup kita. Sementara itu, kita perlu menetapkan pandangan kita kepada Yesus dan mengikuti pernyataan para malaikat kepada para gembala dalam Lukas 2:10,11. Barangkali aspek paling luar biasa dari perikop itu adalah fokusnya kepada bayi yang baru lahir sebagai "Kristus, Tuhan". Pernyataan itu akan mencolok bagi mereka yang baru pertama kali membacanya. Bagaimanapun, "Tuhan" adalah kata yang digunakan dalam bahasa Yunani untuk "YAHWE", yang adalah nama sebenarnya bagi Allah di Perjanjian Lama. Itulah pengumuman para malaikat, menyatakan anak itu adalah Allah. Di kemudian hari, para pembaca bukan Yahudi mendapatkan pesan yang sama, karena dunia kafir sering memakai ungkapan itu untuk mengacu kepada para dewa mereka.
Ungkapan Kristus adalah juga ekspresi keilahian Yesus, karena kata itu adalah terjemahan kata Yunani "MESIAS" yang berarti "yang diurapi". Walau kita dapat melihat seorang raja atau pendeta diurapi, orang Yahudi mengharapkan bahwa nanti pada waktunya Allah akan mengirim seorang yang diurapi, seorang yang akan melakukan kehedak-Nya dengan cara yang istimewa. Dan bukan main cara itu!. "Kabar Baik" dari malaikat itu adalah Yesus akan menjadi "Juruselamat" bagi "SEMUA" orang. Marilah kita bersukacita bersama-sama dengan para malaikat ( ayat 13,14).
Ayat 14: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar