A. Asal usulnya di anggap mitos
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu. Mereka beranggapan bahwa sikap hidup yang memelihara hari-hari tertentu merupakan sikap hidup yang diperhamba oleh allah-allah yang hakekatnya bukan Allah.
Valentine’s Day salah satu bentuk pemeliharaan hari-hari tertentu.
Galatia 4:10 “Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun”.
Apalah arti sebuah pengakuan kepada Yesus Kristus, jikalau masih menyediakan diri untuk diperhamba oleh allah-allah dan roh-roh dunia. Orang yang hidup di dalam Kristus tidak lagi menyediakan diri untuk mengikuti ajaran-ajaran filsafat yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia.
Kolose 2:8 “Hati-hatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus”.
Kalau kita periksa di kalender, hari valentine bukan merupakan hari libur nasional. Memang ia bukan merupakan hari raya keagamaan atau hari raya terkait dengan kehidupan berkebangsaan (nasionalisme). Bahkan ada agama tertentu yang menentang untuk merayakan hari raya ini. Sedangkan kekristenan juga tidak mengakui hari valentine sebagai bagian dari hari raya yang dirayakan umat kristiani, karena berdasarkan sejarah lahirnya hari Valentine tidak berkaitan langsung dengan peristiwa atau pengajaran Alkitab.
Sebagai tambahan sumber lain mengatakan, agama Kristen yang ada di Yerusalem, Lebanon, Syria, Rusia dan non-Barat lainnya banyak yang tidak pernah mengadakan acara Valentine.
Kekristenan hanya mengenal empat hari raya yakni hari natal (kelahiran Yesus Kristus), hari Jumat Agung (kematian Yesus Kristus di kayu salib), hari Paskah (kebangkitan Yesus Kristus dari kematian) dan hari Pentakosta (turunnya Roh Kudus).
Keseluruhan hari raya tersebut sebenarnya adalah rangkaian hari raya kasih sayang Allah kepada manusia. Jadi saat kita merayakan hari-hari tersebut, pokok yang perlu diingat adalah seluruhnya terpaut dengan kasih Allah kepada manusia.
Dalam Alkitab berbahasa Yunani terdapat 3 jenis kasih yakni :
- Agape (kasih ilahi). Agape adalah sifat inti Tuhan, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh. 4:7-12, 16b). Tuhan sangat “mengasihi” (agape) sehingga Dia memberikan Anak-Nya. Kristus sangat mengasihi (agape) sehingga Dia memberikan hidup-Nya.
- Phileo (kasih persahabatan), yang berarti “memiliki minat yang spesial kepada seseorang atau sesuatu, sering kali dengan fokus kepada kerja sama yang dekat; memiliki kasih sayang terhadap, seperti memandang seseorang sebagai sahabat.” Contoh kasih ini dapat dilihat pada Yohanes 21 saat Yesus bertanya kepada Petrus, apakah Petrus mengasihNya. 2 kali Yesus menggunakan kata agapao dan terakhir menggunakan kata phileo dan ketiganya dijawab Petrus dengan menggunakan kata phileo.
- Storge, yaitu kasih dan sayang yang muncul secara alamiah antara orang tua dan anak-anak, dapat muncul di antara saudara kandung, dan muncul di antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik. Kata itu muncul dalam Roma 12:10 dengan kata ‘philostorgos’, yang merupakan gabungan kata philos (bentuk kata benda dari phileo) dan storge.
Roma 12:10 adalah ayat yang sangat penting, mengarahkan kita untuk sangat mengasihi dan saling berbuat baik.
Di luar itu dalam bahasa Yunani masih terdapat satu jenis kasih yakni Eros. Berdasarkan dongeng kuno kebudayaan negara tersebut, ‘Eros’, si dewa Cinta, telah menjadi penyebab awal pengertian kata cinta/kasih (eros) yang bersifat seksuil."
Eros merupakan kata dalam bahasa Yunani Kuno bukan dalam Alkitab.
Di satu sisi, hari raya Valentine bukanlah hari raya umat kristiani (bukan bagian dari pengajaran Alkitab atau peristiwa sejarah penting dalam kekristenan), sehingga ikut merayakannya berarti seperti ikut merestui hari raya yang tidak jelas asal muasalnya.
Di sisi lain, tidak dapat disangkal, perayaan hari Valentine terus berkembang di berbagai negara terutama di kalangan anak-anak muda termasuk muda-mudi Kristen di gereja.
Walau tidak ada keperluan untuk merayakan hari Valentine di gereja, namun gereja dapat memanfaatkan momentum ini untuk tujuan yang berbeda yakni gereja mengajarkan tentang sumber kasih yang terbesar yaitu Allah: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
B. Banyak orang kristen salah dalam memaknai hari Valentine
Dengan demikian umat Kristen dituntut kearifan secara pribadi untuk menganalisa lebih lanjut akan kegunaan dan fungsi Valentine’s Day dalam hidupnya.
1. Jagalah hatimu.
Alkitab mengatakan untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang, karena hati mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul. Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33)
Orang Kristen hanya boleh berhubungan cinta dengan sesama Kristen. Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya. "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14). 1 Korintus 6:18 berkata "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! " Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita.
Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, “Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau.” Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah 1 Korintus 15:33, "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik." Yesus bersabda Jangan berzina, yang di-kutip dari sepuluh (10) perintah Tuhan dalam kitab Taurat tepatnya Keluaran 20:14, kemudian Yesus juga memberikan peringatan agar umatnya tidak berbuat zina : Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Matius 5:28-29
Peringatan Yesus tersebut memberikan arti kuat bahwa betapa sangat dilarangnya perbuatan zina, seseorang yang memandang perempuan dan tertarik maka oleh Yesus dikatakan sudah berbuat zina di dalam hatinya, dan menurut beberapa tafsir Alkitab, berkeinginan untuk berbuat zina sudah sama sifatnya dengan berzina. Masih menurut sabda Yesus, bahwa mencungkil mata dan membuangnya adalah jauh lebih baik daripada mata kita menyebabkan kita memandang perempuan yang kemudian berkeinginan untuk berbuat zina, karena mata adalah salah satu pintu masuk bagi pikiran jahat. Mencungkil mata adalah simbolik agar kita mencegah untuk memandang perempuan yang bisa mencampakkan seluruh tubuh kita ke neraka.
http://depan.org/ https://christiananswers.net/ http://kristologi.wordpress.com/ http://gkkkmabes.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar