Jumat, 13 Januari 2017

Lembah Penuh Tulang Belulang.



LEMBAH PENUH TULANG BELULANG
(Allah sanggup menghidupkan bangsa dan kerohaniannya).

I.             JANJI KEBANGUNAN NASIONAL (Yehezkiel 37:1-4).
   Yeh.37:1 “Kekuasaan Tuhan meliputi aku dan Ia membawa aku dan menempatkan aku ditengah-tengah lembah yang penuh dengan tulang”.
   Fsl.37 terbagi atas 2 bahagian:
a.    Ay.1-14 – Khayal mengenai tulang-tulang kering.
b.   Ay.15-28 – Tindakan simbolis mengenai ramalan kerajaan Israel dan Yehuda yang dipersatukan kembali masa yang akan datang.
   Khayal tulang-tulang kering (585 BC): Menggambarkan :
1.   Bagaimana Israel telah terpencar-pencar dan kelihatannya tanpa pengharapan, tetapi akan ada kebangunan dan pemulihan.
2.   Nubuatan ini-mengenai rencana Allah untuk kebangunan kerajaan Yahudi.
   Ayat 2...tulang-tulang itu amat kering.
Apa artinya “amat kering”?
-menyatakan bahwa itu sudah lama dan sejak mulai ada kehidupan dalam mereka.
-menekankan: Tiadanya lagi pengharapan untuk kebangunan.
   Khayal tulang-tulang kering terjadi tahun 585 BC.
   -Para tawanan –Yoyakin (Fsl.1:2) sudah ada 10 tahun di Babylon; Daniel Cs=20 tahun.  Mereka tadinya pikir—tawanan tidak akan lama (70 tahun).
   Namun harapan mereka telah pudar.
   Orang-orang Yahudi—menganggap diri mereka bagaikan tulang-tulang orang mati (kering dan putih, tercecer di pintu kuburan, tidak mungkin hidup). Mereka tidak memiliki pengharapan.

ILLUSTRASI:
   Seorang bernama AL (ia seorang peminum)—mengikuti KKR (ceramah) yang diadakan GMAHK di sebuah gedung pertemuan.  Keluarganya terpesona mengetahui dan mempelajari kebenaran Alkitab.
   Dengan sukacita keluarga AL menerima panggilan Kristus menjadi murid-Nya melalui baptisan.  Tidak lama jemaat memilih AL menjadi pemimpin SS dan dia merasa senang menerima tanggungjawab apapun yang diberikan kepadanya.  Pada suatu kali ia membuat suatu kesalahan karena tidak menyadari peraturan.  Beberapa anggota mengecamnya dan menghakimi dia.  Karena mengetahui kecaman itu, AL tersinggung, lalu ia kembali minum-minum seperti kebiasaannya yang lama.
   Ia mengundurkan diri  dan tidak datang lagi ke gereja.
   Akhirnya keluarganya pun pindah.  Jemaat pun dengan rasa kecewa mencoret nama keluarga tersebut dari keanggotaan jemaat.
   Dari tahun ke tahun kerohanian keluarga ini kian merosot.  Sama seperti keluarga AL, kerohanian bangsa Israel sudah pudar seperti/seakan-akan tiada pengharapan.
   Ayat 3 “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?”. Aku menjawab: “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui”.
   Dari segi pandangan manusia hal ini mustahil.  Tapi bagi Allah tak ada yang mustahil.  Sebagaimana Allah sanggup membangkitkan yang mati jasmani, maka Dia pun sanggup menghidupkan bangsa Israel dan kerohaniannya yang telah lama pudar.

   Alkitab menggambarkan orang yang bertobat dan murtad itu seperti MATI, maka diperlukan kuasa untuk membangkitkan.  Yang mati rohani (sama seperti kuasa juga diperlukan untuk membangkitkan yang mati jasmani).  Allah –sanggup memberi hidup jasmani dan rohani.
   Apakah yang menjadi kekurangan umat Allah yang ditawan?.
   Mereka mempunyai segala sesuatu kecuali pengharapan. Mereka putus asa!. APA PENGARUHNYA KEPUTUSASAAN PADA HIDUP SESEORANG?:
a.    Membuat hati tertekan.
b.   Tawar hati.
c.    Bisa makin menjauhkan kita dari Allah.
   Amsal 13:12 “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan”.  Jadi kita perlu mempunyai pengharapan, karena amat penting untuk jiwa manusia.
   APAKAH GUNANYA BAGI KITA MEMILIKI SIKAP BERHARAP?
 (menolong kita dalam hidup sehari-hari) :
a.    Pengharapan meningkatkan iman.
b.   Pengharapan mendorong kita bertindak.
c.    Pengharapan menimbulkan sikap optimis, semangat dan daya cipta.
Ayat 4 “Katakanlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya (tulang-tulang), dengarlah firman Tuhan” (Bahwa Allah mampu).
Ayat 6 “Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu—dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali” (Kejadian 2:7).
   Arah nubuatan Yehezkiel kepada 2 tahap:
I.             Tulang-tulang supaya mendengar.
--Ini mirip dengan keahlian Yehezkiel—yakni mendorong orang yang tidak bersemangat(tidak mempunyai pengharapan) supaya mendengar Firman Allah. 
II.           Kepada Roh, supaya mengilhami.
   Kemudian baca ayat 7 dan ayat 8.  Baca juga ayat 12.  Ada pengharapan!.
   -Allah akan membawa mereka kembali ke tanah Israel.  Ajaran Alkitab mana yang meberi saudara pengharapan?.
-Kebangkitan Yesus.
-Kedatangan Yesus yang keduakali.
-Kebenaran iman.
II. KEBANGUNAN ROHANI (Efesus 2:1-5).
   Aplikasi/ penerapan penglihatan tulang-tulang kering itu terhadap kerohanian kita.  Bila kerohanian kita mati, maka perlu kebangunan rohani.  Efesus 2:1 “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kamu”.  Maksudnya disini, MATI dalam dosa.
   Apakah artinya “Mati dalam dosa”?.
1.   Tidak peka secara rohani.
2.   Tidak pernah berdoa dan baca Alkitab.
3.   Lupakan kenyataan rohani.
   Dahulu Yesus bergaul dengan orang-orang yang dianggap “mati” secara rohani (Lukas 5:30-32). “Orang-orang Parisi dan ahli taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus—Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?.  Yesus menjawab: “Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, tetapi orang sakit. Aku datang untuk orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
   
    KEADAAN JEMAAT SARDIS?
    Wahyu 3:1 “Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati”.  Jadi perlu kebangunan rohani!.
   SDA-Bible Commentary Jilid IV hlm.1165 “Jiwa orang-orang yang hendak kita selamatkan ibaratnya seperti yang dilihat Yehezkiel didalam khayal lembah penuh tulang belulang. Yakni: Mereka mati dalam pelanggaran dan dosa, tetapi Allah menginginkan agar kita bersikap seolah-olah mereka hidup.  Kelihatannya sama sekali tidak ada harapan mereka akan hidup.
   Namun kata-kata nubuatan harus disampaikan walaupun mereka kelihatan seperti tulang-belulang di lembah itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar