Kamis, 18 Januari 2018

Kepercayaan Bisa Memindahkan Gunung.


Pendahuluan:
   Sukses bisa diartikan sebagai: Hal-hal yang mengagumkan dan positip, memperoleh kehormatan, kebebasan dari kegelisahan, ketakutan, kekecewaan atau frustrasi. Terus menerus berbahagia dan puas dalam kehidupan.
   KESEJAHTERAAN PRIBADI:
   Efesus 1:2 “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai  kamu”.
   Tujuan dari sebuah organisasi adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Dalam kata kesejahteraan ini terkandung suatu pengertian yang luas dan abstrak. Dikatakan LUAS  karena orang tidak dapat menetapkan garis batas antara sejahtera dengan yang tidak sejahtera. 
   Dikatakan ABSTRAK karena orang tidak dapat menunjukkan seperti apa wujud yang sejahtera itu.  Jadi, ukuran sejahtera bagi tiap-tiap orang berbeda-beda.
   Contoh:
   Si A sudah punya gaji besar, rumah mewah, mobil keluaran tahun terbaru, dan harta kekayaan  lainnya.  Namun, ia belum merasa bahagia karena belum punya gelar sarjana , sehingga ia berusaha untuk mencapainya.
   Lain lagi dengan si B—sudah punya gelar sarjana, tapi ia belum merasa bahagia karena belum punya gelar doktor, sehingga ia berusaha untuk menggapainya.
   Jika si A dan si B telah mencapai apa yang dituju, mungkin masih belum merasa bahagia karena belum punya kedudukan tinggi seperti menteri, dsb, sehingga mereka berusaha pula untuk mengejarnya.

   Dalam Efesus 1:2 tadi...”damai sejahtera”  disini adalah: SYALOM.  Semoga engkau sehat wal’afiat—dalam 3 dimensi yakni: sehat jasmani, pikirani dan rohani.

   Pembahasan:
  
   Saudaraku,...setiap manusia menginginkan sukses. Ingin menjadi kelas satu, bukan kelas dua.  Unsur untuk mendapatkan sukses disebut dalam Alkitab Matius 17:20 “Sebab Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan takan ada yang mustahil bagimu”.
 
    Unsur-unsur yang perlu untuk mendapatkan Sukses :

   1.  KEPERCAYAAN-à BISA MEMINDAHKAN GUNUNG.
   -Anda tidak bisa memindahkan gunung semata-mata dengan mengharapkan atau mengkhayalkannya belaka.
  PROSES KEPERCAYAAN ITU muncul apabila kita memiliki SIKAP yang positif: “Saya positif, saya bisa”.  Ini melahirkan kekuatan untuk dapat melaksanakan.
   Jadi harus memiliki sifat: Percaya kepada diri sendiri karena kepercayaan mencetuskan kekuatan untuk melaksanakannya.
   Sesungguhnya, di zaman modern ini kepercayaan menghasilkan lebih banyak daripada memindahkan gunung-gunung.  Sebagai contoh: Penyelidikan ruang angkasa—saat ini telah bisa dikuasai manusia.

   Tanpa kepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia itu bisa mengadakan perjalanan di ruang angkasa, para sarjana tentu tidak akan memiliki keberanian untuk  mencoba dan meneruskan usahanya.
   Kepercayaan kepada sukses adalah unsur dasar, dan satu-satunya yang harus ada pada manusia yang ingin sukses.
   Percayalah, percayalah, yakinlah, yakinlah maka Anda akan berhasil.

   Mengapa ada orang yang tidak berhasil?. Karena mereka berkata: Saya tidak percaya bahwa usaha saya akan berhasil. Sikap inilah yang membuat kegagalan.  Jika hati dan pikiran ragu-ragu atau tidak percaya maka akan muncul “alasan-alasan” yang membenarkan keraguan itu.
   Berpikiran  Ragu, maka Anda akan gagal.  Berpikirlah menang, maka Anda akan menang. Berpikirlah jadi nomer 2 maka Anda akan menjadi nomer 2.
   Percayalah bahwa Anda tidak penting, Anda pun akan tidak penting.
   Kurang kepercayaan kepada diri sendiri mempengaruhi cara seseorang berjalan, berbicara dan berbuat.  Manusia adalah produk pikiran-pikirannya sendiri.  Otak Anda adalah “Pabrik pikiran”—yang menghasilkan gagasan-gagasan yang tak terhitung banyaknya setiap hari.

   Produksi dalam pabrik pikiran Anda ditangani oleh 2 mandor:
i.        Si KEMENANGAN –memproduksi gagasan-gagasan positip.
ii.      Si KEKALAHAN- memproduksi gagasan-gagasan negatip.
   Bagaimana kedua mandor itu bekerja bagi Anda?
    -Katakanlah pada diri sendiri : “Hari ini adalah hari yang buruk”—maka hal ini akan membuat si Kekalahan segera bekerja, sehingga hari itu benar-benar menjadi buruk.  Tapi katakan pada diri sendiri: “Sekarang ini, hari baik—maka si Kemenangan maju ke depan dan berkata: Hari ini hari yang baik sekali, cuaca nyaman dan segar.  Sekarang ini hari yang tepat sekali untuk melaksanakan tugas-tugas dengan hati yang gembira. Dan memanglah, hari itu menjadi hari yang bagus.
   -Satu-satunya tindakan bijaksana ialah: Memecat si Kekalahan.

 2.  Unsur ke 2 untuk mendapatkan Sukses: MENGETAHUI BAHWA ANDA TELAH MELAKUKAN YANG TERBAIK.
   -Bagaimana memperkembang kekuatan kepercayaan.
   -Ada 3 pedoman untuk memperkuat sikap percaya pada diri sendiri :
i.  Berpikirlah Sukses –jangan berpikir gagal. Katakan: Saya akan berhasil.
ii. Ingatlah bahwa Anda lebih baik dari yang Anda sangka.
 --Ketahuilah bahwa : Orang-orang yang sukses bukanlah superman. Sukses tidak memerlukan Super Intelek dan sukses itu bukan nasib baik.
   Orang-orang yang sukses adalah orang-orang biasa—yang telah memperkembangkan kepercayaan kepada diri sendiri.
iii.Lipat gandakan kepercayaan Anda.
   -Asyikilah tujuan-tujuan kecil, maka Anda akan mendapat hasil-hasil yang kecil. Asyikilah/fokuslah kepada tujuan-tujuan besar, maka Anda akan mendapat hasil-hasil yang besar.

   Konklusi:
   Alangkah senangnya melihat Anda makin lama makin percaya pada diri sendiri. Tidak ada di dunia ini yang memberikan kepuasan yang lebih besar daripada mengetahui bahwa Anda berada pada jalan yang menuju ke Sukses dan keberhasilan dalam prestasi.

    Sumber:
1.     Drs.Mirrian S.Arif M.Ec(P.A), Organisasi & Manajemen-penerbit Karunika Jakarta. UT 1985.
2.     Dr.D.J. Schwartz, Berpikir dan berjiwa besar, Penerbit Gunung Jati, Jakarta.
3.     Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar