Pendahuluan:
Sukses bisa diartikan sebagai: Hal-hal yang
mengagumkan dan positip, memperoleh kehormatan, kebebasan dari kegelisahan,
ketakutan, kekecewaan atau frustrasi. Terus menerus berbahagia dan puas dalam
kehidupan.
KESEJAHTERAAN PRIBADI:
Efesus 1:2 “Kasih karunia dan damai
sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu”.
Tujuan dari sebuah organisasi adalah untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Dalam kata kesejahteraan ini
terkandung suatu pengertian yang luas dan abstrak. Dikatakan LUAS karena orang tidak dapat menetapkan garis
batas antara sejahtera dengan yang tidak sejahtera.
Dikatakan ABSTRAK karena orang tidak dapat
menunjukkan seperti apa wujud yang sejahtera itu. Jadi, ukuran sejahtera bagi tiap-tiap orang
berbeda-beda.
Contoh:
Si A sudah punya gaji besar, rumah mewah,
mobil keluaran tahun terbaru, dan harta kekayaan lainnya.
Namun, ia belum merasa bahagia karena belum punya gelar sarjana ,
sehingga ia berusaha untuk mencapainya.
Lain lagi dengan si B—sudah punya gelar
sarjana, tapi ia belum merasa bahagia karena belum punya gelar doktor, sehingga
ia berusaha untuk menggapainya.
Jika si A dan si B telah mencapai apa yang
dituju, mungkin masih belum merasa bahagia karena belum punya kedudukan tinggi seperti
menteri, dsb, sehingga mereka berusaha pula untuk mengejarnya.
Dalam Efesus 1:2 tadi...”damai sejahtera” disini adalah: SYALOM. Semoga engkau sehat wal’afiat—dalam 3 dimensi
yakni: sehat jasmani, pikirani dan rohani.
Pembahasan:
Saudaraku,...setiap manusia menginginkan
sukses. Ingin menjadi kelas satu, bukan kelas dua. Unsur untuk mendapatkan sukses disebut dalam
Alkitab Matius 17:20 “Sebab Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan takan ada yang
mustahil bagimu”.
Unsur-unsur yang perlu untuk mendapatkan
Sukses :
1. KEPERCAYAAN-à BISA
MEMINDAHKAN GUNUNG.
-Anda tidak bisa memindahkan gunung
semata-mata dengan mengharapkan atau mengkhayalkannya belaka.
PROSES KEPERCAYAAN ITU muncul apabila kita
memiliki SIKAP yang positif: “Saya positif, saya bisa”. Ini melahirkan kekuatan untuk dapat
melaksanakan.
Jadi harus memiliki sifat: Percaya kepada
diri sendiri karena kepercayaan mencetuskan kekuatan untuk melaksanakannya.
Sesungguhnya, di zaman modern ini
kepercayaan menghasilkan lebih banyak daripada memindahkan gunung-gunung. Sebagai contoh: Penyelidikan ruang
angkasa—saat ini telah bisa dikuasai manusia.
Tanpa kepercayaan yang teguh, kuat dan bulat
bahwa manusia itu bisa mengadakan perjalanan di ruang angkasa, para sarjana
tentu tidak akan memiliki keberanian untuk mencoba dan meneruskan usahanya.
Kepercayaan kepada sukses adalah unsur
dasar, dan satu-satunya yang harus ada pada manusia yang ingin sukses.
Percayalah, percayalah, yakinlah, yakinlah
maka Anda akan berhasil.
Mengapa ada orang yang tidak berhasil?.
Karena mereka berkata: Saya tidak percaya bahwa usaha saya akan berhasil. Sikap
inilah yang membuat kegagalan. Jika hati
dan pikiran ragu-ragu atau tidak percaya maka akan muncul “alasan-alasan” yang
membenarkan keraguan itu.
Berpikiran
Ragu, maka Anda akan gagal.
Berpikirlah menang, maka Anda akan menang. Berpikirlah jadi nomer 2 maka
Anda akan menjadi nomer 2.
Percayalah bahwa Anda tidak penting, Anda
pun akan tidak penting.
Kurang kepercayaan kepada diri sendiri
mempengaruhi cara seseorang berjalan, berbicara dan berbuat. Manusia adalah produk pikiran-pikirannya
sendiri. Otak Anda adalah “Pabrik
pikiran”—yang menghasilkan gagasan-gagasan yang tak terhitung banyaknya setiap
hari.
Produksi dalam pabrik pikiran Anda ditangani
oleh 2 mandor:
i.
Si
KEMENANGAN –memproduksi gagasan-gagasan positip.
ii.
Si
KEKALAHAN- memproduksi gagasan-gagasan negatip.
Bagaimana kedua mandor itu bekerja bagi
Anda?
-Katakanlah pada diri sendiri : “Hari ini
adalah hari yang buruk”—maka hal ini akan membuat si Kekalahan segera bekerja,
sehingga hari itu benar-benar menjadi buruk.
Tapi katakan pada diri sendiri: “Sekarang ini, hari baik—maka si
Kemenangan maju ke depan dan berkata: Hari ini hari yang baik sekali, cuaca nyaman
dan segar. Sekarang ini hari yang tepat
sekali untuk melaksanakan tugas-tugas dengan hati yang gembira. Dan memanglah,
hari itu menjadi hari yang bagus.
-Satu-satunya tindakan bijaksana ialah:
Memecat si Kekalahan.
2.
Unsur ke 2 untuk mendapatkan Sukses: MENGETAHUI BAHWA ANDA TELAH
MELAKUKAN YANG TERBAIK.
-Bagaimana memperkembang kekuatan
kepercayaan.
-Ada 3 pedoman untuk memperkuat sikap
percaya pada diri sendiri :
i. Berpikirlah Sukses –jangan berpikir gagal.
Katakan: Saya akan berhasil.
ii.
Ingatlah bahwa Anda lebih baik dari yang Anda sangka.
--Ketahuilah bahwa : Orang-orang yang sukses
bukanlah superman. Sukses tidak memerlukan Super Intelek dan sukses itu bukan
nasib baik.
Orang-orang yang sukses adalah orang-orang
biasa—yang telah memperkembangkan kepercayaan kepada diri sendiri.
iii.Lipat
gandakan kepercayaan Anda.
-Asyikilah tujuan-tujuan kecil, maka Anda
akan mendapat hasil-hasil yang kecil. Asyikilah/fokuslah kepada tujuan-tujuan
besar, maka Anda akan mendapat hasil-hasil yang besar.
Konklusi:
Alangkah senangnya melihat Anda makin lama
makin percaya pada diri sendiri. Tidak ada di dunia ini yang memberikan
kepuasan yang lebih besar daripada mengetahui bahwa Anda berada pada jalan yang
menuju ke Sukses dan keberhasilan dalam prestasi.
Sumber:
1.
Drs.Mirrian
S.Arif M.Ec(P.A), Organisasi & Manajemen-penerbit Karunika Jakarta. UT
1985.
2.
Dr.D.J.
Schwartz, Berpikir dan berjiwa besar, Penerbit Gunung Jati, Jakarta.
3.
Alkitab,
Lembaga Alkitab Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar