Jumat, 16 Agustus 2019

SISTEM KELOMPOK KECIL

Image result for Kelompok sel hidup. 


KELOMPOK KECIL
1.   Apakah tujuan dari sistem Kelompok Kecil?.
   
   Ada terdapat dua tujuan utama:
   Satu sasaran utama dari setiap sistem kelompok kecil ialah penginjilan.
   Terlebih lagi fungsi kelompok kecil ialah untuk memberikan perhatian kepada perorangan bagi setiap anggota melalui kegiatan pelajaran Alkitab, doa, satu perasaan setia kawan dan persekutuan.
   Anggota-anggota kelompok kecil bertumbuh dalam iman dan kematangan rohani apabila mereka bersekutu dengan orang-orang saleh, dan melebarkan jangkauannya untuk membawa orang lain juga kepada Kristus.
   Harus terdapat fokus yang seimbang pada penginjilan arah keluar dengan kekuatan rohani batiniah seseorang.
2.   Nasehat apakah yang dapat Anda berikan kepada seorang pekerja Tuhan yang ingin mendirikan sebuah kelompok kecil di lingkungan gerejanya sendiri?.
   
   Pekerja Tuhan itu haruslah yakin benar-benar bahwa para pemimpin yang ia pilih memiliki iman sejati dan kesungguhan hati. Sebagai gembala hendaklah ia secara pribadi ikut melibatkan diri dalam PENDIRIAN dan PERAWATAN sistem kelompok kecil. Ia hendaknya mewajibkan para pemimpin kelompok memberikan laporan mingguan, dan kadang-kadang bahkan mengunjungi kebaktian kelompok kecil serta secara pribadi meneliti laporan mingguan.
3.   Apakah unsur paling vital dalam mendirikan sistem kelompok kecil?.
   
   Merupakan satu unsur strategi penting bagi pendeta jemaat/senior  untuk secara aktif memajukan kegiatan sistem kelompok kecil dalam lingkungan sidang jemaatnya. Mereka yang melimpahkan tanggungjawabnya kepada seorang pembantu atau rekan lainnya akan mengalami kegagalan.
4.   Unsur apakah yang penting untuk keberhasilan sistem kelompok Kecil?
   
   Prioritas terbesar haruslah dicurahkan kepada kegiatan mempelajari Firman Tuhan dengan rajin dan tekun, yakni ALKITAB. Dalam setiap kebaktian kelompok kecil yang dilangsungkan secara mingguan, pemimpin awam menyelenggarakan pelajaran Alkitab yang didasarkan pada ayat Alkitab. Juga dipandang mutlak perlu bahwa dalam kelompok sel itu terbina satu sikap unggul tentang perlunya menyelenggarakan pertemuan KEBAKTIAN. Memecahkan masalah yang dihadapi anggota haruslah dilaksanakan dengan menjadikan masalah-masalah itu sebagai  tema permohonan doa dan perawatan anggota.
5.   Ada orang mengatakan bahwa sistem kelompok kecil tidak akan mempan diterapkan di negeri lain kecuali di Korea?. Bagaimana reaksi mengenai pendapat semacam ini?.
   
   Konsep sistem kelompok kecil itu merupakan PRINSIP TUHAN, yang dengan jelas dikemukakan dalam Alkitab. Sidang Jemaat di Yerusalem bertumbuh sampai 3000 anggota. Ia kemudian meningkat sampai 5000 orang. Bahkan ada yang memperkirakan memuncak jumlahnya mencapai 100 000 orang pria, wanita dan anak-anak.  Unit kelompok kecil bukanlah gagasan yang lahir dari buah pikiran manusia, melainkan dari Roh Kudus.  Orang-orang yang mengatakan bahwa sistem kelompok kecil tidak mempan dilingkungan budaya mereka hanyalah mencari-cari alasan untuk MEMBEBASKAN DIRI MEREKA DARI TANGGUNG JAWAB.
6.   Bagaimanakah dengan negara-negara lain di mana Injil masih sedikit beroleh tanggapan orang?.
   
   Marilah kita tinjau Jepang misalnya.  Seorang pendeta di Jepang sudah merasa cukup puas dengan sebuah gereja beranggotakan 50 jiwa.
   Namun ada seorang wanita dari Korea pernah dikirim untuk merintis pekerjaan Tuhan di daerah yang sukar dapat diterobos seperti kawasan GINZA, TOKYO.  Ia hanya menyewa sebuah rumah tinggal yang kecil, kemudian mengundang para tetangganya untuk menyelenggarakan kebaktian di dalam rumahnya, dan mengorganisir suatu pertemuan kelompok kecil.  Dalam waktu satu tahun ia sudah berhasil meraih 180 orang anggota.
   Contoh berikut lagi ialah:  Seorang wanita, utusan sebuah gereja di kirim ke Taipeh, Taiwan. Dalam waktu tiga bulan dia telah memenangkan 50 anggota orang Cina yang menghadiri kebaktian kelompok kecil.
   Segi yang aneh tetapi menakjubkan dalam kedua contoh peristiwa diatas ialah bahwa kaum wanita justru dipandang lebih rendah martabatnya di dunia Timur. Akan tetapi dengan kasih Kristus, kuasa Roh Kudus, dan penggunaan tenaga kepemimpinan awam di kalangan kelompok-kelompok kecil, maka para wanita ini berhasil membuktikan bahwa pandangan kuno dapat dipatahkan.
            
    DR.Paul Yonggi Cho, Pertanyaan Anda Terjawab, hlm.38-44.
    Pdt.H.M. Siagian, M.A.Pth.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar