Senin, 19 Oktober 2015

Doa Yang Berhasil(Lukas 11:1-13)

Pendahuluan:
   Seorang anak kecil telah diajar oleh ayahnya untuk selalu berdoa kalau mau makan. Doa itu sangat sederhana, antara lain seperti ini: "Ya Tuhan, berkatilah  makanan ini, Amin". Jadi, hanya doa yang singkat inilah yang diucapkan oleh anak kecil tersebut.  Pada suatu hari ketika anak ini sedang asyik bermain-main di sebuah tanah lapang, tiba-tiba seekor banteng yang buas terlepas dari kandangnya dan lari menyeruduk kesana dan kemari. Semua orang berlarian lintang pukang untuk menyelamatkan diri mereka dari serudukan banteng buas itu.  Kemudian, banteng itu berlari menyeruduk ke arah anak kecil yang sedang asyik bermain itu.  Orang banyak berteriak memberikan peringatan: "Awas, banteng ganas...bahaya!".  Ketika anak kecil itu mengangkat kepalanya, ia melihat banteng itu hanya berjarak beberapa meter saja dari dirinya.  Ia demikian takut dan gemetar, maka tanpa disadarinya ia berdoa: "Tuhan, berkatilah makanan ini!".  Ini tentu doa yang keliru, sebab jelas banteng itu bukanlah makanan untuk si kecil itu. Namun, Tuhan di sorga melihat hati anak kecil yang menjerit minta pertolongan itu.  Ketika anak itu selesai mengucapkan "Amin", ia melihat banteng itu kembali arah dan lewat beberapa sentimeter dari dirinya.  Anak kecil itu luput dari bahaya meskipun dengan kata-kata yang keliru. 
Pembahasan:
Apakah itu dapat kita sebutkan sebagai doa yang berhasil?. Bagaimanakah syarat doa yang berhasil itu?.  Saat ini kita akan mempelajari satu judul pembicaraan yakni: TIGA SYARAT UNTUK DOA YANG BERHASIL yang bertitik tolak dari Lukas 11:1 - 13.
   Bila kita lihat,... peristiwa ini terjadi di Yerusalem setelah kunjungan Yesus ke Bethani.  Para murid Yesus melihat dan banyak menyaksikan kehidupan Yesus sendiri.  Suatu hari mereka menyampaikan sebuah permintaan kepada Yesus: "Tuhan, ajarlah kami berdoa".
   Para murid menyaksikan bahwa doa Yesus berbeda dengan doa  para pemimpin rohani yang lain pada saat itu. Dan mereka berpikir bila mereka dapat berdoa seperti Yesus, memiliki roh suka berdoa seperti yang dimiliki oleh Yesus, tentu mereka akan menjadi seorang murid yang berhasil meningkatkan pelayanan mereka.  Bagaimana dengan kita,..pernahkah kita menyampaikan permintaan seperti ini kepada Tuhan, "Tuhan, ajarlah kami berdoa"?.  Dalam ayat-ayat ini kita lihat bahwa Yesus langsung menjawab permintaan para murid-Nya. Didalam jawaban-Nya, Yesus mengajar bagaimana caranya berdoa yang berhasil.  Yesus tidak ingin kita hanya berdoa saja, tetapi Yesus ingin kita berdoa dengan berhasil.
   Doa yang berhasil menuntut beberapa keharusan dan Tuhan Yesus menunjukkan 3 keharusan yang mesti ada di dalam setiap doa yang berhasil ini.  Marilah kita lihat dan kita pelajari ke tiga keharusan tersebut satu per satu :
I. Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Allah (ayat 2-4).
   Jikalau orang berdoa tidak sesuai dengan perintah Allah, tidak mungkin doanya dikabulkan. Dalam ayat-ayat Alkitab kita ini sebenarnya perintah Tuhan itu jelas.
   Dalam ayat 2 : Yesus memerintahkan kita bila berdoa, katakanlah: "Bapa, dikuduskanlah nama-Mu" 
   Bagaimana menghormati/disucikan dengan 2 cara:
1). Dengan tindakan Allah yang menuntun , manusia mengakui dan menghormati Yehovah sebagai Allah.
2). Menghormati Dia sebagai Allah: berbakti dan menurut kepada-Nya.
*Nama Allah itu sendiri suci karena Allah itu suci, tabiat-Nya suci.
*Kita menguduskan namanya dengan menyatakan kesucian tabiat-Nya dan dengan jalan mengizinkan Dia menghasilkan karakter itu didalam  diri kita (terpancar kembali didalam diri kita).
   Apa maksud doa ini?  Yaitu, supaya tabiat Allah itu dikenal dan dihargai oleh setiap orang.  Agar Tuhan dikuduskan di dalam setiap keluarga. Doa semacam ini pasti dibalas.
   "Datanglah kerajaan-Mu"---Tuhan Yesus telah berjanji bahwa dunia ini akhirnya akan menjadi kerajaan-Nya dan hal ini telah mendorong para warga Negara Kerajaan Anugerah untuk hidup suci dan berkorban untuk menyampaikan kabar baik tentang kerajaan itu.  Dan doa ini pasti dijawab. Namun ini berarti pula kerajaan Allah didalam hati manusia.  Sebab itu kita boleh doakan para tetangga kita supaya mereka bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, sehingga kerajaan Allah dapat diluaskan.  Kita tau doa semacam ini sesuai dengan perintah Tuhan.
   Ayat 3: "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya".  Allah mengetahui kebutuhan kita, baik secara fisik maupun kerohanian. Allah mencukupi segala kebutuhan kita. Jadi kita dianjurkan supaya kita berdoa untuk makanan jasmani dan rohani kita sehari-hari.
   Aya 4: "Ampunilah kami akan dosa kami...."  Ini juga satu doa yang paling cocok buat kita.  Selain makanan, kita juga membutuhkan rahmat Allah. Berdoalah supaya dosa Anda/kita diampuni. Doa yang paling cepat dijawab oleh Allah ialah permohonan pengampunan dosa.
  "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan"--Dalam bahasa Yunani: Peirasmos artinya Test(ujian).  Kitab suci jelas menyatakan bahwa Allah menguji manusia dan tidak pernah mencobai mereka supaya berdosa (Yakobus 1:13).  Jadi ini merupakan permohonan kepada Allah agar menghindarkan semua pencobaan dari kita.  Namun Allah tidak berjanji bahwa kita akan dilindungi dari pencobaan, melainkan supaya kita dilindungi dari kegagalan (Yohanes 17:15).  Sering kita yang menempatkan diri sendiri dalam jalur pencobaan itu.
   Nah, kita berhak berdoa untuk melawan iblis, untuk mendapat kekuatan bila pencobaan datang, supaya iblis tidak dapat menjatuhkan kita.  Inilah doa yang sesuai dengan firman Allah.
   Mungkin selama ini kita sering kecewa dalam berdoa karena merasa tak pernah dibalas.  Lalu kita berpikir, ah...berdoa itu hanya buang waktu saja. Apa gunanya kita berdoa!.  Untuk itu, kita perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah Anda berdoa sesuai dengan Firman Tuhan?. Apakah Anda berdoa supaya nama Allah dikuduskan, supaya kerajaan Allah datang, supaya ada makanan setiap hari, supaya dosa diampuni dan supaya kita dipelihara dari pencobaan?.  Doa semacam inilah yang akan dikabulkan oleh Allah.
II. Kita harus berdoa dengan terus mendesak (ayat 5-8).
   Selain doa kita harus sesuai dengan perkataan Allah, juga kita untuk berhasil harus berdoa tanpa malu. Artinya, jangan berhenti meminta kepada Allah sebelum diberi.  Yesus memberi contoh dengan sebuah cerita dalam ayat 5-8.
   Ada seorang yang pada tengah malam pergi ke rumah shabatnya untuk meminta roti bagi seorang tamunya yang sedang singgah dari suatu perjalanan jauh, sedangkan ia sendiri saat itu sedang tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepada tamunya itu.  (Di negeri Timur--perjalanan selama musim panas adakalanya terjadi pada malam hari, dengan kata lain bahwa kunjungan tamu ini tidak diharapkan dan tidak dapat dihindarkan kelambatan perjalanannya).
   Meskipun sahabatnya itu sudah tidur dan pintu rumahnya sudah terkunci, namun pada akhirnya ia bangun juga dan memberi apa yang diperlukan orang itu bagi tamunya.  Mengapa permintaan orang itu dikabulkan?. Alkitab mencatat dalam ayat 8 "namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya".  Orang itu meminta tanpa malu.
   Kita heran karena Yesus memuji sikap seperti ini.  Kita biasanya akan menganggap doa semacam ini kurang sopan, bukan?.
   Saya tidak ingin Anda salah paham. Yesus tidak menganjurkan Anda pergi ke tetangga dan mengetuk pintu rumah orang di tengah malam buta untuk meminta roti. Tetapi yang dimaksudkan supaya bila ada keperluan,  kita harus pergi kepada Yesus dan berdoa terus, terus, terus sampai dikabulkan.  Tidak perlu malu, segan, malas atau cepat bosan dan jangan berhenti sebelum diberi.  Kita boleh berdoa terus menerus kepada-Nya sampai doa kita dikabulkan-Nya.
III. Kita harus berdoa berdasarkan janji-janji Allah.
   Dalam ayat-ayat selanjutnya (ayat 9-13) Yesus mengajar para murid-Nya sbb:
  "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu".
Konklusi:
   Jadi kalau Anda berdoa, tidak hanya harus sesuai dengan perintah/firman Allah, tidak hanya harus dengan mendesak, tetapi juga harus berdasarkan janji Allah.  Arti ayat diatas ini hanyalah: Mintalah dan terus minta dan akan diberikan!.  Disini Allah telah berjanji: "akan diberikan", bukan "mungkin diberikan".  Kepastian Allah diteguhkan dalam ayat 10-14.  Ini merupakan sebuah janji yang bisa kita pakai setiap kali berdoa. Mungkin Anda berkata, "Saya sudah minta, tetapi belum diberikan!."
   Baiklah, ....namun ayat ini tidak menjelaskan kapan waktunya diberikan. Jadi kita harus berdoa terus dengan tekun sambil sabar menunggu janji Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar