Alasan
kenapa orang-orang yang terkenal seperti John Wesley, Hudson Taylor bisa
menjadi berkat bagi banyak orang adalah karena tak lepas dari peran ibu di
dalam kehidupan mereka. Ibu punya peran yang cukup besar didalam pembentukan
seorang anak, jika ibu berfungsi dengan baik maka akan menghasilkan pertumbuhan
anak yang juga baik, namun kebalikannya jika ibu kurang berperan maka anak pun
kerap tumbuh kurang baik pula. Disini akan dijelaskan peran apa saja yang
diberikan oleh seorang ibu dan dampak buruk jika ibu tidak menjalankan perannya
dengan baik.
Salah
satu hal menarik yang dapat kita tarik dari sejarah adalah betapa banyaknya
orang yang dipakai Tuhan berkat doa dan pengaruh ibu dalam hidup mereka.
Sebagai contoh, John Wesley adalah buah doa dan pelayanan ibunya, Susanna.
Agustinus, salah seorang tokoh yang memengaruhi pemikiran Kristiani, adalah
buah doa dan pelayanan ibunya, Monica. Hudson Taylor, seorang misionaris ke
China, juga adalah orang yang dekat dengan ibunya. Kepada ibunyalah ia kerap
menulis surat membagikan pergumulan hidup dan pelayanannya. Singkat kata peran ibu dalam pembentukan
diri anak sungguhlah besar.
Berikut akan kita melihat peran ibu
dalam pembentukan diri anak :
- PERAN
PERTAMA ADALAH PENGASUH.
Sejak anak lahir hingga anak mencapai usia remaja, ibu berperan sebagai pengasuh, dalam pengertian ia memerhatikan dan memenuhi kebutuhan anak. Tanpa asuhan, anak tidak dapat bertumbuh secara sehat. Pada masa ini ibu berfungsi mencukupi kebutuhan anak dan melindunginya dari bahaya, sekecil apa pun. - PERAN
KEDUA ADALAH PENYEDIA KESTABILAN.
Kehadiran ibu dalam hidup anak dan petunjuk serta bentukan yang diberikannya kepada anak hari lepas hari menyediakan sebuah ruang yang pasti dan aman bagi diri anak. Anak perlu tahu bahwa ibu selalu berada di sampingnya dan bahwa ibu akan memberikan apa yang dibutuhkannya. Figur yang sama dan perlakuan yang relatif sama akan memberi rasa kestabilan pada anak. - PERAN
KETIGA ADALAH PEREKAT.
Tidak bisa disangkal ibu berfungsi sebagai perekat antara anak dan ayah serta anak dan saudara-saudaranya. Tidak heran, setelah ibu tiada, tali perekat cenderung mengendor atau bahkan malah menghilang. Singkat kata, ibu berperan menyatukan keluarga sehingga anak merasakan bahwa ia adalah bagian dari keluarga dan bertanggung jawab atas satu sama lain. - PERAN
KEEMPAT ADALAH MENJADI PERLAMBANGAN DAN PERPANJANGAN KASIH KARUNIA ALLAH.
Kendati ibu dapat marah, namun satu hal yang diketahui anak adalah bahwa ibu tidak akan menolaknya. Ibu selalu menerima dan mengampuni; ibu senantiasa mempercayai dan memberi kesempatan kembali kepada anak. Singkat kata, lewat kasih ibu, anak mengerti apa yang dimaksud dengan kasih karunia Tuhan.
Berikut kita akan melihat dampak buruk
yang dapat timbul pada anak bila ibu tidak berfungsi seharusnya pada anak.
- Pertama, jika
anak tidak menerima kasih ibu secara cukup, anak bertumbuh besar TANPA
DIRI YANG KOKOH. Ia cenderung gamang dan tidak memiliki penghargaan diri
yang kuat. Tampaknya kasih dan penerimaan ibu kepada anak berpengaruh
lebih besar daripada kasih dan penerimaan ayah kepada anak. Tanpa kasih
ibu yang cukup, anak mengembangkan keraguan pada dirinya dan mencari-cari
kasih dan figur pengasuh dalam hidupnya.
- Kedua, jika
anak tidak mengalami kasih ibu yang tanpa kondisi, IA PUN BERTUMBUH DENGAN
SIKAP KRITIS DAN TIDAK MENERIMA DIRI APA ADANYA. Singkat kata, ia tidak
melihat apa yang ada di dalam dirinya melainkan apa yang tidak ada.
Bukannya melihat apa yang dapat dilakukannya, ia malah menyoroti apa yang
tidak dapat dilakukannya. Dan, kalaupun ia dapat melakukannya, ia merasa
tidak dapat melakukannya dengan baik. Singkat kata ia senantiasa melihat
kekurangan pada dirinya.
- Ketiga, jika
ia tidak mengalami kestabilan dalam keluarga akibat tidak hadirnya ibu
atau tidak berperannya ibu secara konsisten, maka ia pun akan
mengembangkan RASA TIDAK AMAN. Ia senantiasa penuh kecemasan dan ingin
memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Ia pun berusaha mencari
figur pelindung yang dapat memberikannya rasa aman.
Kesimpulan :
Peran ibu dalam pertumbuhan anak sangatlah
penting, bahkan jauh lebih penting daripada peran ayah itu sendiri. Amsal 31:28 mengatakan,
"Anak-anaknya bangun dan menyebutnya bahagia, pula suaminya memuji
dia." Baik anak maupun suami, keduanya menghormati sosok ibu yang begitu
berperan besar dalam keluarga. Pujian ini memang selayaknya diberikan kepada
ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar