Pengaruh ibu Menjangkau sampai kehidupan yang kekal:
Sesudah kuasa Allah, maka kuasa ibulah yang terkuat untuk kebaikan yang di
kenal di dunia ini. Kalau pengaruh itu
selamanya ada pada pihak yang benar, segala tabiat anak2nya akan menyaksikannya.
Senyuman, dorongannya, dapat
menjadi suatu tenaga yg.memberikan inspirasi.
Hanya sedikit ibu yang menyadari pengaruhnya dalam pendidikan yang baik
bagi anak2nya.
Membentuk suatu tabiat sesuai
dengan model surgawi menuntut usaha yang setia, kerajinan, dan ketekunan;
tetapi akan ada pahalanya.
Sebagaimana Ibu Demikian Juga Anak-anak.
Ikatan yang paling manis dalam dunia ini ialah ikatan
antara ibu dengan anak2nya. Anak lebih
mudah diberi kesan oleh hidup dan teladan ibu daripada hidup dan teladan bapa,
karena tali persatuan yang lebih kuat dan lebih mesra mengikat mereka.
Kalau seorang ibu memanjakan sikap
mementingkan diri, bersikap jengkel dan rewel, maka hal itu akan dinyatakan
dalam kelakuan anaknya. (Musuh jiwa/setan memahaminya, dan jika seorang ibu
tidak memahaminya, setan akan mendatangkan segala pencobaan kepada
ibu-bapa). Ia harus datang kepada Allah
memohon kekuatan dan rahmat. Seorang ibu
Kristen senantiasa waspada untuk melihat segala bahaya yang mengancam
anak2nya. Ia akan memelihara jiwanya
dalam suasana yang suci; mengatur tabiat dan prinsipnya dengan firman Allah.
Pengaruh
yang Sehat dari Seorang ibu yang sabar.
Yokhebet, ibu seorang Ibrani—kuat
dalam percaya dan tidak takut akan titah raja, dari mana Musa menjadi pembebas
bangsa Israel.
Hanna, seorang
wanita yang suka berdoa dan mengangkal diri, dialah yang melahirkan
Samuel—hakim yang tidak dapat disuap.
Demikian juga
Elizabeth, saudara Mariam dari Nazareth—yang menjadi ibu Yesus.
Hutang dunia kepada Para Ibu.
Kepada para ibu yang beribadah, dimana banyak orang yang telah menjadi
penganjur kebenaran dan mengadakan reformasi dengan tiada gentar. Hai para ibu,---pengaruhmu dan teladanmu akan
menggerakkan tabiat dan nasib anak-anakmu. Perkembangkanlah pikiran yang
selaras dan tabiat yang suci, pantulkanlah hanya yang benar, yang baik dan yang
indah.
Membina Keluarga Bahagia, hlm.227-230
Membina Keluarga Bahagia, hlm.227-230
Tidak ada komentar:
Posting Komentar