Selasa, 25 September 2018

Wahyu Kepada Yohanes (Bagian 8)


Image result for kitab wahyu
Berbahagia mereka yang melakukan  petunjuk dalam Wahyu

“BERBAHAGIALAH IA YANG MEMBACAKAN DAN MEREKA YANG MENDENGARKAN  kata-kata nubuat ini  dan menuruti apa yang tertulis didalamnya, sebab waktunya sudah dekat”. (Wahyu 1:2,3)

   Ayat di atas mengatakan, “Berbahagialah ia yang membacakan dan... mendengarkan…”Apakah artinya itu?  Mengapa ada satu orang yang membaca dan banyak yang mendengar?.  Karena buku-buku dalam zaman Perjanjian Baru sangat langka dan mahal untuk diproduksi, kebanyakan orang akan menemukan satu-satunya ketika seseorang membacanya dengan suara yang keras kepada mereka. Kitab Wahyu dimaksudkan untuk dibaca di gereja, untuk didengarkan secara lisan oleh sekelompok orang bukan sebagai sebuah karya yang ditulis untuk studi perorangan.
    Sebuah berkat khusus diberikan pada masyarakat yang membaca buku Wahyu.

    Bila gereja mau bersabar mendengarkan seluruh Kitab Wahyu dibacakan maka ternyata itu dapat dibacakan sekitar satu setengah jam!.
    Yohanes mendorong setiap orang Kristen mempraktikkan pembacaan Kitab Wahyu di gereja dan ibadah keluarga.

   Berbahagialah (“blessed”). Bahasa Yunani: “makarios”, “happy”.(Lihat Mat.5:3).
   Ayat diatas mengandung suatu berkat yang diucapkan atas mereka yang membaca, mendengar, dan patuh kepada pekabaran nubuat. Itu mengingatkan kata-kata Yesus dalam Lukas 11:18, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”

   Berkat bagi mereka yang membaca:
   Berkat ilahi adalah ikatan yang tak terpisahkan dengan pembacaan, pendengaran, dan penurutan kepada firman Allah.  Sebagaimana Musa memperingatkan Israel di perbatasan Negeri Perjanjian itu, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” (Ulangan 8:3), demikian juga Yohanes memperingatkan jemaat pada akhir zaman: bergantung sepenuhnya kepada firman Allah adalah jalan satu-satunya untuk bertahan pada waktu kesusahan.

  “ Kata nabi itu: ‘Berbahagialah yang membaca’--ada beberapa yang tidak akan membaca; berkat bukan untuk mereka. ‘Dan mereka yang mendengar’—ada juga yang tidak mau mendengar sesuatu mengenai nubuatan; berkat bukan untuk golongan ini. ‘Dan simpanlah hal-hal yang tertulis di dalamnya’—banyak yang tidak mau memperhatikan amaran-amaran dan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Wahyu itu; tidak seorang dari mereka ini yang dapat menuntut berkat yang dijanjikan itu.  Semua yang mengejek pelajaran-pelajaran nubuatan dan mengolok lambang-lambang yang diberikan dengan sungguh-sungguh disini, semua yang tidak mau membarui hidup mereka dan tidak mau bersedia untuk kedatangan Anak manusia itu, tidak akan diberkati.” E.G.  White, The Great Controversy, hlm.341.

   Saudaraku,…
   Membaca dan mempelajari Kitab Wahyu saja, belumlah cukup.  Agar dapat memperoleh berkat, seseorang perlu melakukan petunjuk yang ada didalamnya.
   Pahami dan terapkan apa yang anda baca :

   “Satu bagian yang pendek yang dipelajari sampai maknanya jelas kepada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan jelas betul, itu lebih bernilai daripada membaca beberapa fasal tanpa tujuan tertentu serta tiada pengajaran yang positif yang diperolehnya.  Peganglah selalu Alkitabmu.  Kalau kau mempunyai kesempatan, bacalah; masukkan ayat-ayat Alkitab itu dalam ingatanmu”.---E.G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm.86.

Apa alasan Anda?.  “Allah maksudkan Alkitab untuk dibaca dan dipahami oleh setiap orang.  Salah satu masalah kita pada zaman ilmiah ini ialah kita telah dipersiapkan untuk berpikir bahwa hanya ahli yang terlatih yang “benar-benar mengerti”.  Atau barangkali bukan itu masalah yang sebenarnya—mungkin itu hanya suatu alasan.  Mungkin kita hanya terlalu biasa disuapi dalam segala hal oleh para ahli dan para ilmuwan.   Lebih mudah begitu!.  Kita lebih suka main tekan tombol gantinya menuntut usaha tambahan.
   “Dan tampaknya itulah yang terjadi dengan sejumlah besar orang yang mencoba juga untuk belajar Alkitab.  Karena itu memerlukan upaya, mereka berhenti tanpa mendapat berkat yang telah ditempatkan di situ bagi mereka yang ingin menemukan secara pribadi nilai dan pengalaman sukacita belajar Alkitab secara mendalam.”___Leo R. Van Dolson, How to Get the Most out of Bible Study (Boise, Idaho: Pacific Press, 19980) hlm.7,8.

Apakah saya menggunakan waktu yang memadai membaca firman Allah?
   Berapa banyak waktu yang memadai?.  Bukankah kualitas belajar kita lebih penting daripada kuantitas belaka?.  Disini ada beberapa saran untuk belajar Alkitab yang berkualitas :
·         Pilih tiap hari satu waktu yang tetap kapan anda dapat belajar Alkitab tanpa gangguan.
·         Pilih suatu waktu kapan pikiran anda tajam.
·         Menyediakan waktu berdoa sebelum dan sesudah belajar.
·         Berikan waktu untuk merenungkan apa yang telah anda baca, pastikan bahwa anda telah memahaminya dengan baik.
·         Buat suatu penerapan yang praktis kepada hidup anda tentang apa yang telah anda pelajari.

   Kini, kebanyakan umat manusia di dunia mempunyai Alkitab atau bagian dari Alkitab itu dalam bahasa mereka.  Jadi kita harus benar-benar menggunakan waktu untuk membacanya.  Survey pernah menunjukkan bahwa 85% orang-orang Amerika mempunyai Alkitab, tetapi sedikit yang membacanya secara tetap.  Kesimpulannya ialah bahwa orang-orang di Amerika Serikat mencintai Alkitab, namun buta huruf akan Alkitab.  Jika kita tidak menggunakan banyak waktu dengan firman Allah, cara yang terbaik untuk memperbaiki ialah menyapu debu pada Alkitab kita dan mengambil waktu untuk mempelajarinya setiap hari.

   Syair berikut, menantang pernyataan bahwa kita tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar Alkitab secara teratur:

-Selamat pagi Tuhan. Saya akan mempelajari firmanMu.
 Wah! Lihat cermin kotor itu!.

-Segera setelah saya sikat gigi. Dan membersihkan cermin itu
 Dan menyisir rambut saya, Akan saya pelajari firmanMu
 Apakah ada dering telepon?

-Segera sesudah saya sikat gigi. Membersihkan cermin itu,
 Menyisir rambut saya. Dan menjawab telepon
 Akan saya pelajari firmanMu. Apa yang saya dengar itu?
 Oh, engkau, Fidol.

-Segera setelah saya sikat gigi. Dan membersihkan cermin
 Dan menyisir rambut saya. Dan menjawab telepon itu.
 Dan memberikan makan anjing.  Akan saya pelajari firmanMu
 Oh, lihat waktu; Akan terlambat saya kerja!

-Segera setelah saya kembali dari pekerjaan.
 Hari ini, Tuhan –pasti”.

DAFTAR PUSTAKA:
1.   Jon Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
2.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.
3.   Materi Seminar Wahyu, Bandung: Indonesia Publishing House, 1993.
4.   Leo R. Van Dolson, “Kemenangan Sekarang ini-Kemuliaan Masa Mendatang”(Wahyu, Bagian I ), Bandung: Indonesia Publishing House, Pelajaran Sekolah Sabat Penuntun Guru, April-Juni 1989.
5.   The SDA Bible Commentary, Jilid 7, U.S.A: Review and Herald Publishing Association, Revised, 1980.   
                                                  ==0==


Tidak ada komentar:

Posting Komentar