MEMPERLIHATKAN YESUS SEBAGAI RAJA ALAM SEMESTA
“Inilah Wahyu Yesus Kristus,…(Wahyu 1:1).
Kata “wahyu”
dalam bahasa aslinya(Yunani), adalah apokalupsis. Dari sini bahasa Inggeris “apocalypse”
berasal. Kata apokalupsis terdiri dari
dua kata bahasa Yunani, apo(“dari”) dan kalupto(“menutupi”.) Jadi apokalupsis berarti “mengangkat penutup
dari” sesuatu. Jika sesuatu itu sebuah panci,
maka mengangkat tutup panci akan membuat Anda bisa melihat apa yang sedang
dimasak. Anda “menyingkapkan” isi panci.
Dalam kitab wahyu, Anda “mengangkat penutup” Yesus, belajar sesuatu
tentang Dia yang tetap tersembunyi jika Anda tidak memiliki akses kepada kitab
ini dalam Alkitab. Hal apakah dari diri
Yesus perlu diungkapkan dalam kitab Wahyu?.
Pikirkan sejenak apa yang hilang seandainya kitab itu tidak termasuk
dalam Alkitab.
Jika yang kita tahu tentang Yesus hanyalah apa yang kita tahu dalam
kitab-kitab Injil, kita akan kehilangan bayak hal. Kitab Wahyu “menyingkapkan” Yesus dari Nazareth. Kitab itu memperlihatkan bahwa Ia bukan lagi
manusia biasa yang datang dari Nazaret, tetapi Dia yang duduk di takhta di surga
dan yang memerintah atas seluruh alam semesta.
Jika kita tidak memiliki Kitab Wahyu, kita tidak akan memiliki gambaran
seutuhnya tentang Yesus.
Dia adalah Raja alam semesta yang bersedia datang dalam wujud manusia,
melayani dan memberkati, tunduk pada penghinaan dan penganiayaan, serta
menderita dan mati bagi kita. Kebesaran
Yesus membuat semua pengorbanan-Nya jadi lebih mengagumkan lagi. Kitab Wahyu menyingkapkan kebesaran itu
sehingga semua orang bisa melihatnya.
Kiranya kita mempunyai kerinduan untuk mengenal Yesus lebih dalam. Semoga gambaran kebesaran-Nya dalam Wahyu
membukakan mata kita untuk mencapai hubungan yang lebih intim dengan Dia.
Jon
Paulien, Kabar Baik Dari Patmos, hlm.11.
DAFTAR PUSTAKA:
Jon
Paulien, “Kabar Baik Dari Patmos”, Bandung: Indonesia Publishing House, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar