Ayat hafalan:
“Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu”.
(Ulangan
6:5).
Pel.SS
3.Trw.IV/2020.
Apakah menurut Anda hukum Allah sebagai guru? Apakah Dia lebih terlihat seperti hakim? Apa tujuan hukum Allah? Dan apa yang termasuk dalam hukum Allah? Apakah itu hanya Sepuluh Perintah, seperti yang dipercaya banyak orang? Atau, apakah itu mencakup sebagian besar dari Kitab Suci? Ketika Yesus berbicara tentang hukum dan para nabi, apa yang termasuk dalam hukum?
Ulangan 6: 5: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. ”(Ulangan 6:5).
Apakah kebutuhan kita untuk mengasihi Tuhan
Allah kita dengan segenap hati kita, segenap jiwa kita, dan segenap kekuatan
kita merupakan bagian dari hukum?
Bagaimana Anda memahami apa yang Paulus
tulis dalam ayat ini? Galatia 3:21:”Kalau
demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah?. Sekali-kali
tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat
menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat”.
Apakah ada konflik dalam berpikir di sini?
Jika hukum dan para nabi melibatkan semua kitab Perjanjian Lama, bukankah kita
percaya bahwa Firman Tuhan memberi kehidupan? Paulus melanjutkan dengan
mengatakan:
Galatia 3:22:
“Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa,
supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka
yang percaya”.
Jadi, apa tujuan hukum itu? Apakah hanya
untuk menuduh kita karena kita semua adalah orang berdosa? Apakah hukum hanya
memiliki fungsi negatif? Atau, apakah itu memiliki fungsi positif? Dalam
pemikiran Ibrani kuno, Taurat, yang sering diterjemahkan sebagai Hukum, termasuk
lima kitab
Musa, semua
mulai dari penciptaan dalam Kejadian 1: 1 sampai kematian Musa di akhir
Ulangan. Itukah yang Anda pikirkan ketika mendengar kata hukum?
I.
MENGASIHI DAN
TAKUT AKAN TUHAN.
Pikirkan tentang kisah Abraham, Yakub, dan
Yusuf. Apakah ini semua bagian dari hukum? Setelah 80 tahun menjalani
pendidikan, Musa memulai pekerjaannya sebagai pemimpin bangsa Israel. Itu
adalah 40 tahun pengalaman naik-turun yang sibuk, banyak di antaranya
seharusnya tidak perlu. Tetapi, di akhir tahun-tahun itu, Musa harus mendaki ke
puncak Gunung Nebo dan dikuburkan oleh Tuhan ketika anak-anak Israel memasuki
tanah perjanjian. Namun, sebelum melakukan itu, Musa memberi mereka tiga
khotbah seperti yang tercatat di kitab Ulangan.
Ulangan 31:
9-13: Penekanannya disini ialah, agar umat-Nya belajar untuk Takut akan Tuhan. Agar mereka mendengar hukum Allah dan belajar untuk takut akan
Tuhan.
Metode apa yang Allah gunakan di zaman kita
untuk memastikan bahwa kita tidak melupakan hukum-Nya? Perhatikan bahwa Allah berkata,
pertama, Kamu harus mendengar, dan kemudian, belajar takut akan Allah. Apa
artinya takut akan Allah? Kata takut dalam Alkitab berarti segalanya mulai dari
mulai teror/kengerian mutlak hingga rasa hormat. Pertimbangkan kata-kata ini, yang segera mengikuti
pemberian Sepuluh Perintah.
Keluaran 20: 18-20: “Seluruh bangsa itu
menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung menyabung, sangkakala berbunyi dan
gunung berasap. Maka bangsa itu takut
dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh...dst.
Jadi, dalam terang bagian/perikop itu,
mungkinkah mengasihi dan takut akan Tuhan pada saat yang sama? Tentunya, jika
kita mengasihi Allah, kita akan menghormati dan menghormati Dia (we will honor
and respect Him) atas semua yang telah Dia lakukan untuk kita dan ingin lakukan
dengan kita.
II.SAKSI BAGI KITA:
Jika Allah tahu persis apa yang akan
dilakukan oleh anak-anak Israel setelah kematian Musa, menurut Anda apa yang
seharusnya Dia katakan kepada mereka?
Ulangan
31: 14-27: Ayat2 ini berbicara tentang persiapan yang Musa lakukan sebelum
kematiannya.
Menarik untuk diperhatikan bahwa Musa
menginstruksikan para Lewi, para imam, untuk menyalin dengan hati-hati apa yang
telah dia tulis dan meletakkannya diatas sebuah gulungan di sebelah Sepuluh Perintah
di tempat yang maha kudus.
(Dia memerintahkan kpd.orang2 Lewi yang akan
mengangkat tabut perjanjian untuk menempatkan Kitab Taurat di sebelah tabut perjanjian agar itu boleh
menjadi satu “SAKSI”.)
Musa tidak hanya sekadar menyampaikan satu
rancangan pelajaran kepada penggantinya Yoshua. Dia menyampaikan satu
saksi. Seolah-olah buku praturan itu
adalah satu makhluk hidup dengan kekuatan untuk menegur pikiran manusia. Dalam
Ulangan 31, Allah memerintahkan Musa untuk menuliskan sebuah nyanyian dan
mengajarkan nyanyian itu kepada orang Israel (ay.19)—“menjadi saksi bagi-Ku
terhadap orang Israel”. Ini merupakan wujud petunjuk Allah. Sebuah nyanyian,
bila dinyanyikan, itu lebih mudah disebar luaskan/dibagikan. Sebuah
nyanyian adalah sebuah kesaksian untuk menyebabkan orang-orang melihat diri
mereka sendiri/tentang mereka sendiri.
Apakah Anda pernah mempelajari lagu-lagu
Kitab Suci? Siapa pun yang telah belajar menyanyikan lagu pujian di gereja
harus menyadari bahwa jauh lebih mudah untuk mengingat kata-kata yang diiringi
musik. Apakah itu alasannya Allah memberikan lagu pujian ini kepada anak-anak
Israel? Sangat sedikit dari mereka yang dapat membaca atau menulis pada saat
itu.
Jadi, apa fungsi hukum? Selain instruksinya/mengajar,
ini berfungsi sebagai sebuah cermin, menunjukkan kekurangan kita; kemudian,
Injil membantu kita mencari pengampunan dan memperbaiki kebiasaan buruk itu.
III. BAHWA ANDA DAPAT SEJAHTERA:
Segera setelah Musa meninggal dan Yosua bertanggung
jawab atas umat itu, kita mendapatkan kata-kata dari Allah ini ditujukan kepada
Yosua:
Yosua 1: 7-8:”Hanya,
kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh2, bertindaklah hati-hati sesuai
dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa;
janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi. Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis
didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung”.
Petunjuk2 ini tampaknya cukup sederhana dan
mudah. Janji bahwa mereka akan makmur dan sukses seharusnya menjadi
penyemangat. Bukankah begitu? Jadi, mengapa hukum2 itu begitu cepat dilupakan?
Dalam masyarakat kita, apakah kesuksesan
diukur dari seberapa baik kita menaati perintah Allah? Di mata banyak orang,
kesuksesan diukur dalam dolar. Dan dolar berakhir di tangan orang-orang yang
menemukan hal-hal baru, menciptakan hal-hal baru, atau menunjukkan banyak
kemandirian. Apakah itu benar-benar sukses di mata Allah?
Kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh
telah mengklaim tiga ayat dalam Perjanjian Baru, kitab Wahyu, sebagai kunci
keberadaan kita sebagai sebuah denominasi.(key to our existence as a
denomination).
Wahyu
12:17:”Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi
keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus”.
Wahyu 14:12:
Ini menuntut ketekunan di pihak umat Allah, mereka yang menaati perintah Allah
dan setia kepada Yesus.
[Lihat juga
Wahyu 19: 10b.]
Bukankah ayat-ayat ini menjelaskan bahwa
menaati perintah-perintah Allah adalah salah satu ciri khas umat Tuhan di akhir
zaman?
Paulus
juga menjelaskan hal itu dengan sangat jelas dalam kitab Roma.(Roma 1: 5:
taat). Jadi kita perlu memelihara hukum
Allah sebagai suatu komponen utama dari apa yang dimaksud dengan hidup oleh
iman dan percaya dalam kasih karunia Allah.
Roma 16:26 ..”so that all may believe and
obey”.
Misalkan
Anda sangat sukses di mata dunia dan Anda hidup dengan nyaman dan sejahtera.
Apakah itu
lebih penting daripada pergi ke surga? Ingat komentar Yesus.
Matius 16:26:
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?. Dan
apakah yang diberikannya sebagai ganti nyawanya?.
Jadi, apa pengalaman pribadi Anda dengan
kesuksesan? Apakah itu membuat Anda bahagia untuk mematuhi hukum Allah dan
melakukan kehendak-Nya? Atau, mengikuti metode2, tata krama2/kebiasaan2/adat
istiadat (manners), dan keinginan2 dunia?
IV. Upaya
Keras dan Perjuangan para Pemelihara Hukum.
Dalam banyak kesempatan, Tuhan telah
mengatakan kepada bangsa Israel bahwa jika mereka mematuhi hukum, mereka akan
makmur.
Raja Hizkia adalah salah satu raja yang
lebih baik di kerajaan Yehuda. Apa rahasia suksesnya? Mengapa ia makmur?.
2 Tawarikh 31:
20-21:”Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang
baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan Tuhan,Allah nya. Dalam
setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk
pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya
dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil”.
Tapi, mari kita jujur. Iblis masih hidup dan
baik2/sehat di bumi ini. Dan jika dia melihat seseorang dengan hati-hati
mengikuti perintah Allah, dia akan melakukan segala yang dia bisa untuk
mengganggu kehidupan itu. Satu-satunya alasan mengapa umat Allah masih hidup
adalah karena perlindungan Tuhan.
Markus 6:
25-27: Anak pr.Herodias meminta kepala Yohanes di sebuah talam untuk diberikan
kepada ibunya.
Pikirkan tentang kisah Yohanes Pembaptis,
yang berkhotbah dengan sangat kuat sehingga dia menarik banyak orang untuk
mendengarkan dia. Dan kemudian, dia dipenjara dan, tiba-tiba, dipenggal. Apakah
itu dianggap sebagai kisah sukses? Dan pikirkan tentang kisah Ayub! Tentu saja,
Ayub sangat sukses di awal kehidupannya dengan ribuan ekor ternak; Tapi,
kemudian datanglah bencana itu. Mengapa Anda pikir Tuhan membiarkan itu
terjadi?.
Pikirkan juga kisah Saul / Paulus. Tidak
diragukan lagi, di masa-masa awalnya, dia berpikir bahwa dia sedang dalam
perjalanan untuk menjadi pemimpin yang sangat sukses bagi bangsa Yahudi.
Tetapi, kemudian Stefanus dirajam dan, kemudian, pengalaman di jalan Damaskus.
Apa yang terjadi antara waktu itu dan saat dia memulai perjalanan misionarisnya
beberapa tahun kemudian tidak kita ketahui.
Tapi,
pertimbangkan kata-kata Paulus ini.
--2 Korintus 11: 23-29: yang melukiskan
penderitaan yang dialaminya dalam pelayanan bagi Kristus.
Kata-kata ini ditulis di awal pelayanan
Paulus.
Apakah yang kita maksudkan dengan
“kemakmuran”?. Apaah yang dikatakan ole
Pemazmur?.
Raja Daud adalah raja dan tentara yang
sangat kaya, sangat sukses, dan sangat kuat. Namun demikian, dia berkata:
"....lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di
kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:10).
JADI: Orang2 yang baik dan setia, mereka
yang taat akan hukum, tidak selalu dalam keadaan makmur(dalam pemahaman dunia
mengenai kemakmuran).
Ada orang lain yang ceritanya kita mungkin
tidak tahu seperti yang disebutkan dalam Ibrani 11: 13-16.—banyak orang yang
telah mati dalam iman...Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena
Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi
mereka”.
V.
YESUS TELADAN
KITA.
Untungnya, bagi kita di sisi salib ini, kita
tidak hanya memiliki firman Tuhan dalam Perjanjian Lama untuk petunjuk bagi kita,
tetapi juga teladan kehidupan dan
kematian Yesus Kristus.
(Lukas 2:
51-52..ay.51..”Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap
hidup dalam asuhan mereka (“hidup
menurut mereka”)—Good News Bible.
Baca juga: Pil.2:8; Ibrani 5:8; Yoh.8:28-29. Tapi kita tidak hanya TALK, kita perlu
melakukan apa yang kita talk.
1 Yohanes 2:6 “Barangsiapa mengatakan, bahwa
ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”.
Teladan apa yang lebih baik yang bisa kita
miliki selain teladan Yesus?
“Apa yang disebut iman didalam Kristus
dengan pengakuan membebaskan manusia dari kewajiban penurutan kepada Allah,
bukanlah iman, tetapi praduga/keangkuhan belaka. “Oleh kasih karunia kamu
diselamatkan melalui iman.”Ef.2:8. Tapi "jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati”.(Yakobus 2:17.) Yesus
berkata tentang Diri-Nya sendiri sebelum Dia datang ke bumi, "Aku senang
melakukan kehendak-Mu, ya Allahku: ya, hukum-Mu ada di dalam hati-Ku."
Mazmur 40: 8. Dan tepat sebelum Dia naik lagi ke surga Dia menyatakan,
"Aku telah mematuhi perintah-perintah Bapa-Ku, dan tinggal di dalam
kasih-Nya." Yohanes 15:10.
. — Ellen G.
White, Step to Christ, hlm. 61.2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar