Jumat, 11 September 2020

MEMBAGIKAN KISAH TENTANG YESUS.

Berserah Kepada Tuhan | Renungan Kristiani







Pel.SS.11 Trw.III-2020

Ayat hafalan:

“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:13).

  Bersaksi tidak memperdebatkan teologi. Bersaksi adalah menceritakan apa yang telah Yesus Kristus lakukan bagi Anda.   Itu adalah membagikan apa yang kita ketahui tentang Yesus. Itu tidak mencoba untuk membuktikan apa yang kita yakini benar dan apa yang orang lain yakini salah. Kehidupan yang dijalani mengikuti pola Yesus Kristus adalah argumen paling kuat yang dapat diberikan untuk mendukung Injil. Itu disebut Keristenan.

 I.            YESUS: DASAR KESAKSIAN KITA.

   Setidaknya di dua tempat yang berbeda, Paulus berbicara tentang apa yang terjadi ketika seseorang telah bertobat.  

   Kesaksian pribadi Paulus ditemukan dalam Kisah Para Rasul 26; namun, Efesus 2: 1-10 pada dasarnya mengungkapkan gagasan yang sama.

   Kehidupan yang mati dalam pelanggaran dan memenuhi dosa keinginan daging – telah diubah sampai mereka "sangat kaya dengan kasih karunia-Nya."

  Sebagai orang Kristen, kita semua memiliki kisah pribadi untuk diceritakan, kisah tentang bagaimana Yesus mengubah hidup kita dan apa yang telah Dia lakukan untuk kita.

   Mari kita baca Efesus 2:1-10:

A.  Sebelum kita mengenal Kristus (Ef.2:1-3).

    Perubahan yang luar biasa!.  Sebelum kita mengenal Kristus, kita “mati karena pelanggaran2 dan dosa-dosa”, “mengikuti jalan dunia ini,” “hidup di dalam hawa nafsu daging”, dan “pada dasarnya adalah orang-orang  yang harus dimurkai” (KITA berjalan tanpa tujuan dalam kondisi yang terhilang).

B.  Setelah kita mengenal Kristus (Ef.2:4-10).

   Sekarang di dalam Kristus kita benar-benar “hidup”.  Melalui “kekayaan yang berlimpah-limpah dari kasih karunia-Nya” dan “belas kasihan-Nya yang melimpah” kepada kita, kita telah menerima karunia keselamatan. Dia telah mengangkat kita untuk “duduk bersama di tempat surgawi dalam Kristus Yesus, agar di masa yang akan datang Dia dapat menunjukkan kekayaan kasih karunia-Nya yang luar biasa dalam kebaikan-Nya kepada kita di dalam Kristus Yesus”(NKJV).  Dalam Kristus, hidup telah memiliki makna baru dan memiliki tujuan baru.

   Seperti yang dikatakan Yohanes: "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia." (Yohanes 1: 4, NKJV *)

   Ada banyak argumen dari generasi ke generasi tentang apakah kita dapat diselamatkan dengan mematuhi perintah-perintah/hukum-hukum.   Memelihara seperangkat perintah apa pun bukanlah jalam menuju keselamatan.  Keselamatan datang melalui hubungan kepercayaan dengan Yesus Kristus.

   Itu melibatkan suatu pencarian aktif setiap hari - cara yang lebih baik untuk meniru kehidupan-Nya.

   Kita mematuhi/memelihara perintah-perintah Allah karena kita memiliki iman dan telah diselamatkan, bukan supaya diselamatkan(not in order to be saved). Ada suatu perubahan!

   Apakah yang dikatakan perubahan itu kepada Anda tentang Allah? Apakah kabar baik itu (good news)  terlihat dari tindakan Anda?

   Bandingkan apa yang Yesus katakan dalam Yohanes 13: 34-35.

   ay 34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”. ay 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”.

   Apa yang dikatakan di sini tentang perubahan yang terjadi ketika kita benar-benar menjadi salah satu dari murid-murid / pengikut Kristus yang setia? Apakah kata-kata itu menggambarkan/menyatakan kita?

  II. KUASA YANG MENGUBAHKAN DARI KESAKSIAN PRIBADI.

 Yohanes dan Yakobus, anak2 Zebedeun — yang mungkin adalah sepupu Yesus — juga dikenal sebagai "anak-anak guru/guntur".(Markus 3:17) Ada beberapa referensi dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa mereka siap untuk menurunkan api atas orang-orang.  Ini terjadi ketika Yesus dan murid2-Nya bepergian melalui Samaria karena mereka ditolak ketika mencoba mencari penginapan(Lukas 9:54).

   Tapi, perubahan datang dalam hidup mereka, terutama kehidupan Johanes, yang lebih muda dari keduanya.

   Kita baca kutipan sbb:

   “Dalam kehidupan Yohanes sang murid, penyucian sejati telah memberi contoh bagi semua orang. Selama bertahun-tahun karena kedekatannya dengan Kristus, dia sering kali diamarkan dan diperingatkan oleh Juruselamat; dan teguran ini dia terima.  

    Pada saat karakter Yang Ilahi dimanifestasikan kepadanya, Yohanes melihat kekurangannya sendiri, dan telah diterangi oleh Roh. Hari demi hari, berbeda dengan semangat kekerasannya sendiri, dia melihat kelemahlembutan dan kesabaran Yesus, serta mendengar pelajaran kerendahan hati dan kesabaran dari Yesus.  

   Hari demi hari hatinya tertarik kepada Kristus, sampai cinta diri menjadi hilang dalam dirinya dan diganti dengan cinta untuk Tuannya. Kekuatan dan kelembutan, keagungan dan kelembutan, kuasa dan kesabaran, yang dia lihat dalam kehidupan sehari-hari Anak Allah itu, telah memenuhi jiwanya dengan kekaguman. Dia menyerahkan amarahnya yang penuh kebencian dan ambisius kepada kuasa pembentukan Kristus, dan kasih ilahi membuat di dalam dirinya perubahan karakter. — Ellen G. White, Act of the Apostles * 557.1.

“Dengan memandang dia, kita diubah menjadi serupa dengan keilahian-Nya.— Ellen G. White, Review and Herald, * 18 Januari 1881, par. 4.

  Cara Yesus adalah cara kasih, bukan kekuatan tempur.  

   Dihadapan kasih Yesus, ketidak sabaran dan kemarahan Yohanes diubahkan menjadi cinta kasih dan roh pengasih yang lembut.  Dalam surat pertama Yohanes, kata kasih muncul hampir 40 kali.

   Bacalah 1 Yohanes 1: 1-4; 3: 1; 4: 7-11; 5: 1-5.

   Dalam ayat-ayat ini jelas bahwa Yohanes telah mengenali perbedaan yang sangat jelas antara mereka yang mengenal Tuhan dan telah diubahkan dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan dan merupakan orang-orang dunia ini.

   Murid2 / anak2 Allah  yang sejati bukan hanya mengasihi Allah sebagai yang terutama,  tetapi juga mengasihi sesama mereka seperti diri mereka sendiri. Mereka juga mematuhi hukum2 Allah/perintah2 Tuhan.

    Mari kita perhatikan kutipan yang berikut:

   “Penggunaan kekerasan bertentangan dengan azas-azas pemerintahan Allah; Ia menghendaki hanya pelayanan dengan kasih; dan kasih tidak dapat dipaksakan; kasih tidak dapat diperoleh dengan kekerasan atau kekuasaan. Hanyalah kasih yang dapat menggugah kasih itu”. Alfa dan Omega, jld.5 hlm.16.

  Kesaksian terbesar Kekristenan adalah kehidupan yang diubahkan.    

  Hamba Tuhan yang di ilhami berkata:

   “Lambang agama Kristen bukanlah tanda lahiriah, bukan memakai salib atau mahkota, tetapi itu menunjukkan persatuan manusia dengan Allah. Dengan kuasa kasih karunia-Nya yang terwujud dalam perubahan karakter, dunia diyakinkan bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya sebagai Penebusnya. Tidak ada pengaruh lain yang dapat mengelilingi jiwa manusia yang memiliki kekuatan seperti pengaruh kehidupan yang tidak egois. Argumen terkuat yang mendukung Injil adalah orang Kristen yang pengasih dan penyayang. — Ellen G. White, Ministry of Healing * 470.1.

 III. MENCERITAKAN KISAH TENTANG YESUS.

 Yesus memiliki tiga "perjalanan misionaris" selama Dia mengutus murid-murid-Nya untuk mempraktekkan keterampilan mereka di Galilea. Dalam perjalanan misionaris pertama dan kedua, Dia membawa murid-muridnya bersama-Nya, dan mereka belajar tentang Dia sebelum Dia mengutus mereka sendiri, atas kemauan mereka sendiri pada perjalanan misionaris ketiga.

   Dia juga mengutus misionaris lainnya. Para misionaris itu bukan dari antara para murid-Nya. Mereka bahkan tidak termasuk pengikut-Nya yang lama. Misionaris pertama yang Dia kirim sendiri adalah bekas orang jahat, orang bukan Israel dari wilayah Perea. Mereka telah bersama Yesus hanya beberapa jam.  

   Tetapi, kuasa Yesus telah menyebabkan perubahan besar dalam hidup mereka. (Lihat Matius 8: 28-29 dan Markus 5: 1-5.)

   Jadi siapakah misionaris pertama yang diutus oleh Yesus?.   

   Misionaris pertama yang dikirim oleh Yesus adalah orang-orang gila, orang2 yang kerasukan setan yang beberapa jam sebelumnya telah meneror pedesaan dan membuat ketakutan di hati para penduduk desa tetangga.  Tetapi kemudian mereka bertemu dengan Yesus, dan hidup mereka telah diubahkan.

   Mereka dapat memberitakan apa yang mereka ketahui, apa yang mereka telah lihat, dan dengar serta rasakan tentang kuasa Kristus. Inilah apa yang dapat diperbuat oleh setiap orang yang hatinya telah dijamah oleh Anugerah Allah.

 IV.BERSAKSI DENGAN JAMINAN.

 Apakah Anda merasa yakin akan keselamatan Anda? Dapatkah Anda berkata dengan keyakinan, "Saya diselamatkan"?( I am saved?).

   Baca 1 Yohanes 5: 11-13 dan 1 Korintus 15: 1-2.

   Jika kita tidak memiliki keselamatan Yesus dalam hidup kita, atau jika kita tidak yakin selamat karena percaya kepada Yesus,  bagaimana kita dapat membagikannya dengan orang lain?

   Seperti seorang pengkhotbah tua yang bijak pernah berkata: “Ketika saya melihat diri saya sendiri, saya tidak melihat kemungkinan untuk diselamatkan. Ketika saya melihat Yesus, saya tidak melihat kemungkinan tersesat/hilang. "

   Kitab Lukas 15: 7,10 meyakinkan kita bahwa ketika kita dengan benar mewakili Yesus Kristus di hadapan orang lain dan mereka tertarik pada Injil, ada sukacita di surga. Bisakah Anda membuat surga bersukacita?

   Baca Roma 5: 1; 8: 1. Apakah mungkin seseorang yang pernah diselamatkan – dan tampaknya adalah anggota gereja yang setia - murtad? Lihat 2 Petrus 2: 18-22; Ibrani 3: 6; dan Wahyu 3: 5; dan bab 29 dari The Great Controversy.

   Galatia 2: 20-21: 20 “Jadi bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku. Kehidupan yang saya jalani sekarang ini, saya hidup dengan iman kepada Anak Allah, yang mengasihi saya dan memberikan hidupnya untuk saya”.

 Setelah mengatakan semua itu, kita perlu menyadari bahwa ini masih merupakan jalan sempit yang kita masuki.

   Lukas 9:23:”Kata-Nya kepada mereka semua:”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”.  Jadi kita perlu menyangkal diri dan memikul salib kita.

  Apakah murid-murid mengetahui apa yang Yesus bicarakan ketika Dia menyebutkan salib?

   Memikul salib tidaklah mudah, juga tidak selalu menyenangkan. Kita mungkin harus melepaskan keinginan yang disayangi dan kebiasaan seumur hidup. Tapi, ketika semua dikatakan dan dilakukan dan kita telah belajar untuk menjalani kehidupan Kristen yang baru, ganjarannya/upahnya jauh lebih besar daripada rasa sakitnya.

   Banyak orang-orang yang mati syahid akan menceritakan kisah mereka saat kita tiba di negeri yang lebih baik (di sorga); mereka akan menjelaskan bahwa mereka telah membayar pengorbanan terakhir yang dapat mereka bayarkan. Tetapi, mereka akan segera berpaling untuk memberi tahu kita: "Tetapi, itu semua sepadan karena apa yang telah Kristus lakukan untuk saya." Lihat Yohanes 1:12; 10:10; 14:27; dan 1 Korintus 1:30.

 Dapatkah Anda memikirkan saat-saat tertentu dalam hidup Anda ketika Kristus telah membuat pengaruh yang besar? Anda mungkin seorang Kristen, setidaknya seorang Kristen dalam nama, sepanjang hidup Anda. Apakah Anda merasa bahwa Anda telah membuat banyak pengorbanan untuk Tuhan dan Injil?.

   Baca Markus 5: 25-34. Ini adalah kisah tentang wanita dengan riwayat perdarahan selama 12 tahun. Dia berhasil cukup dekat dengan Yesus hanya untuk menyentuh tepi jubah-Nya, dan dia langsung sembuh. Yesus mengenali imannya dan menyuruhnya pergi dengan damai.

  Saat memberikan kesaksian kita, kita harus menghindari pembicaraan tentang detil yang jelas dari perilaku kita yang berdosa di masa lalu. Kita juga harus menghindari mengklaim segala macam tindakan benar/kebenaran saat ini.

   Bersaksi tidaklah mudah. Bahkan mungkin tampak seperti tugas yang melelahkan jika Anda melakukannya hanya karena Anda merasa harus melakukannya. Tetapi, bagi seseorang yang memiliki hubungan iman yang kuat dengan Yesus Kristus dan mengasihi Dia, itu akan menjadi tanggapan yang penuh kasih.

   Kita perlu menyadari bahwa jika kita adalah orang Kristen sejati, kita telah dilahirkan kembali. Kita menikmati pengalaman yang bersifat mengubahkan.  Baca Ep.2:13-14.

   Di sekeliling Bait Suci di Yerusalem, ada sebuah penghalang yang kuat( a strong barrier)  setinggi empat setengah kaki dengan 13 lempengan batu besar di mana terdapat diatasnya sebuah peringatan tertulis dalam bahasa Yunani dan Latin, yang memberitahu orang bukan Yahudi (Gentiles) atau orang asing bahwa jika mereka melewati tembok itu , itu berisiko dalam hidup mereka. (Lihat "pembatas kuil Yerusalem" di Gambar Google.)

   “Ada sekat yang terbuat dari batu(a partition made a stone). . . .  

   Konstruksinya sangat elegan; di atasnya berdiri pilar, dengan jarak yang sama satu sama lain, menyatakan hukum kesucian, beberapa dalam bahasa Yunani, dan beberapa dalam huruf Romawi bahwa 'tidak ada orang asing yang boleh masuk ke dalam tempat suci itu.' ”—Flavius Josephus, History of the Jewish War (5.5 .2), dikutip dalam NIV, Archaeological Study Bible (Grand Rapids, MI: Zondervan Publishers, 2005), hal. 1917.—

 Sebenarnya, orang-orang Yahudi mengatakan bahwa orang bukan Yahudi(Gentiles) tidak memiliki akses ke hadirat Allah di tempat suci orang Yahudi. Namun, Kristus menyingkirkan semua perbedaan2 tersebut. Injil adalah untuk semua orang; keselamatan adalah untuk semua orang.

   Sida-sida Ethiopia yang kepada siapa Filipus berkhotbah tidak akan diizinkan masuk ke kuil Yahudi. Tetapi, tampaknya, karena dia bersedia membayar cukup uang, mereka menjual gulungan kitab Yesaya kepadanya. Lihat Kisah Para Rasul 8: 26-40.

   Kita telah membicarakan tentang perubahan yang terjadi dalam hidup Yohanes. Di tahun-tahun terakhirnya, Johanes begitu baik dan lembut dan berbicara tentang Injil dengan kasih sehingga seorang penulis berkata, "Johanes menulis dengan penanya yang dicelupkan ke dalam kasih."(dipped in love).

   Mari kita baca kutipan ini:

   “Kasih adalah kualitas surga. Hati kita tidak dapat menghasilkannya. Tanaman surga ini akan tumbuh subur hanya jika kuasa Kristus memerintah dalam hati. Dimana ada kasih, ada kuasa dan kebenaran dalam kehidupan.  Kasih melakukan kebaikan, dan tidak ada yang lain selain kebaikan. Mereka yang memiliki kasih menghasilkan buah kekudusan, dan pada akhirnya hidup yang kekal”. The Youth’s Instructor, Januari 13,1898.

  “Bersaksi bukanlah karunia rohani yang diberikan hanya kepada sedikit orang. Itu adalah peran setiap orang Kristen.    

   Sederhana,...Katakan saja apa yang telah Kristus lakukan untuk Anda. Bagikan dengan orang lain kedamaian yang Anda temukan di dalam Yesus. Beri tahu mereka bagaimana Kristus memberi Anda tujuan dalam hidup Anda. Berdoa untuk kesempatan2 memberi tahu orang-orang di sekitar Anda tentang sukacita yang Anda miliki dalam mengikuti Yesus.

   Beri tahu mereka bagaimana Anda menggenggam janji-Nya dengan iman yang benar. Bagikan jawaban2 atas doa atau janji2 Alkitab yang berarti bagi Anda.

   Anda akan terkejut melihat bagaimana orang lain akan menanggapi dengan iman yang sejati ....

   Jika seseorang bertanya kepada Anda, "Apakah Anda memiliki hidup yang kekal?" bagaimana tanggapan/respons anda? Apakah jawaban Anda tidak jelas atau pasti? Apakah Anda akan berkata, "Saya yakin berharap demikian" atau "Saya harap saya tahu" atau "Saya tidak yakin"?

   Yesus ingin Anda memiliki kepastian hidup kekal.

   Rasul Yohanes menyatakan bahwa “Tuhan telah memberi kita hidup yang kekal, dan hidup ini ada di dalam Anak-Nya” (1 Yohanes 5:11, NKJV).

   Dia kemudian menambahkan kata-kata yang terlalu jelas untuk disalahmengerti/disalahpahami: “Dia yang memiliki Putra memiliki hidup; dia yang tidak memiliki Anak Allah tidak memiliki hidup. Hal-hal ini telah saya tulis untuk Anda yang percaya dalam nama Anak Allah, agar Anda tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal ”(1 Yohanes 5: 11-13, NKJV).

    Selama kita memiliki Yesus Kristus yang hidup dalam hidup kita, karunia kehidupan kekal adalah milik kita.

   Dia adalah hidup, dan di dalam Dia kita memiliki hidup.    

   Jaminan inilah yang memberi kekuatan pada kesaksian kita.

 KESIMPULAN: 

 Jaminan kita tidak didasarkan pada perbuatan baik kita atau kebenaran superior kita (our superior righteousness).

   Itu didasarkan pada Kristus saja, yang hidup dalam hidup kita oleh Roh Kudus yang menghasilkan perbuatan baik melalui kita.

   Apa yang Anda pikirkan ketika Anda memiliki kesempatan untuk bersaksi? Apakah Anda malu karena tidak memahami Alkitab dengan lebih baik?

                                                  ==

 

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus