Jumat, 12 Maret 2021

MELAKSANAKAN KASIH

 

Pel.SS 11,Trw.I-2021.

Ayat hafalan:

  “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari”.(Yesaya 58:10).

 MINGGU: MEMBELI SESUATU TANPA BAYAR (Yes.55:1-7).

 1. Yesaya 55 dan 58 adalah pasal2 besar dalam Perjanjian Lama karena kedua fasal ini membahas apa yang sebenarnya diinginkan Allah dari umat-Nya.

   Yesaya 55: 1-3: 1-“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah!. Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!. 2.Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?. Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.3.Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud”.

2. Dalam sebuah masyarakat di mana hampir semuanya bergantung pada uang untuk membeli sesuatu, apa yang Allah coba katakan kepada kita dengan mengatakan bahwa kita dapat “membeli” tanpa uang? Allah ingin menawarkan kita sesuatu yang nilainya di luar imajinasi manusia yang paling liar, dan Dia menawarkannya secara gratis! Tapi, masih ada transaksi. Sesuatu yang berharga telah ditransfer. Allah menawarkan pengampunan gratis; akan tetapi, mereka harus membayar harga yang sangat mahal: Kehidupan dan kematian Anak.

3. Bagian2 yang sama/serupa dalam Perjanjian Baru dalam 1 Petrus 1: 18-19 dan Efesus 2: 8-9 menjelaskan bahwa pemberian cuma-cuma (free gift) dari Allah jauh lebih berharga daripada perak atau emas atau apapun di dunia ini.

4. Yesaya membantu kita untuk menyadari bahwa tidak ada keselamatan "perjanjian lama" yang terpisah melalui perbuatan yang kemudian digantikan oleh keselamatan "perjanjian baru" oleh kasih karunia / iman. Hanya ada satu jalan menuju keselamatan. Dari zaman kuno/purbakala, ada cerita mitos yang diceritakan tentang orang-orang seperti Gilgamesh dan lainnya yang melakukan eksploitasi heroik, dengan sia-sia mencari kehidupan kekal. Di zaman modern, beberapa kelompok mempromosikan gagasan reinkarnasi; tapi, itu juga tidak membuahkan hasil.

   Keselamatan itu gratis/free karena tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkannya. Pekerjaan kita tidak pernah cukup baik untuk menyelamatkan kita. Namun, pada saat yang sama, hal itu dapat membuat kita kehilangan segalanya. Apa artinya? (Lihat, misalnya, Mat 10:39, Lukas 9:23, Lukas 14:26; Pilipi 3:8).

  Matius 10:39 “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”.

5. Bukankah para martir Kristen selama berabad-abad membayar harga yang mahal untuk Kekristenan mereka?

Meskipun keselamatan itu gratis, menghidupkan/menjalani kehidupan Kristen mungkin/boleh jadi mengorbankan segalanya!

   Lukas 9:23: Dan dia [Yesus] berkata kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”.

6. Apa yang dipikirkan murid-murid ketika Yesus menyebutkan salib? Mereka mengira mereka akan menjadi pemimpin2. Pada saat itu, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi!/yang akan datang.(they had no idea what was coming).  Apakah ada biaya yang harus dibayar oleh para murid / rasul untuk melaksanakan pekerjaan yang Yesus tinggalkan kepada mereka? Hampir semuanya mati syahid!

   Lukas 14:26: [Yesus berkata:] “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak2nya, saudara2nya laki2 atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”.

7. Apa yang akan Anda katakan kepada seseorang yang datang kepada Anda dengan proposal itu? Apa yang sebenarnya Yesus coba katakan kepada kita dalam ayat ini? Ini tentu tidak berarti bahwa kita harus berhenti mencintai anggota keluarga kita! Tetapi, komitmen kita kepada Allah dan tujuan-Nya harus menjadi prioritas di atas setiap komitmen lainnya. Bahkan jika setiap orang di sekitar kita menolak kebenaran, kita harus berdiri teguh untuk mendukung kebenaran itu. Namun, setelah mengatakan itu, bahkan mati sebagai martir adalah harga kecil yang harus dibayar untuk kehidupan kekal dengan Allah di bumi yang diperbarui.

   Pilipi 3:8 “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan aan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus”.

8. Tinjau/Review  Yesaya 55: 6-13. Setelah penawanan Babilonia, apakah mereka dengan senang hati “pulang”?

 SENIN: PIKIRAN DAN JALAN YANG TINGGI (Yes.55:6-13).

9. Apa yang Allah maksudkan dengan mengatakan bahwa pikiran-Nya lebih tinggi dari pikiran kita? (“seperti tingginya langit dari bumi”—Yes.55:8,9). Tentunya, tidak satupun dari kita akan menyarankan bahwa kita dalam beberapa hal berada pada posisi yang sama dengan Allah. Dia hanya berbicara maka seluruh alam semesta menjadi ada. Saat kita mempelajari hal-hal dengan lebih cermat, kita menemukan bahwa bahkan beberapa hal yang paling sederhana - bahkan "bentuk kehidupan yang paling sederhana" - sangat rumit jauh di luar kemampuan kita untuk memahaminya.

   Misteri yang terbesar di alam semesta ini adalah rencana keselamatan yang sedikit saja kita dapat pahami (Ef.6:19). Yesus mati ganti kita.

10. Namun, Allah yang sangat agung tiada terbatas dan luar biasa ini yang memiliki semua kekuatan itu memilih untuk tinggal bersama kita.

   Yesaya 57:15: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remu dan rendah hati,...”

11. Dia akan tinggal bersama kita jika kita rendah hati. Tetapi, Allah tidak bermaksud untuk menyelamatkan kita dalam(in) dosa-dosa kita atau dengan(with) dosa-dosa kita; Dia bermaksud untuk menyelamatkan kita dari(from) dosa-dosa kita. Jadi, Dia menantang kita untuk meninggalkan cara kita yang jahat.

   (Yesaya 55: 6-9).v.7 “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya...

12. Bisakah kita memahami kasih yang Allah tunjukkan kepada umat manusia? Dan apa yang telah Dia lakukan? Dan apa yang akan Dia lakukan di masa depan atas nama kita?(on our behalf).

   Namun, masih ada lagi! (But, There is more)

 “Tema penebusan adalah suatu hal yang rindu untuk dipelajari oleh para malaikat; itu menjadi ilmu dan lagu dari orang yang ditebus di sepanjang kekekalan. Apakah hal itu tidak layak untuk dipikirkan dan dipelajari dengan cermat sekarang ini?. “Pelajaran yang tidak ada habisnya. Berbagai tema tentang inkarnasi Kritus, korban pendamaian-Nya, dan pekerjaan pengantaraan-Nya akan mengisi pikiran para pelajar yang rajin selagi masih ada waktu; dan melihat ke surga dengan jumlah tahunnya yang tidak terhitung, dia akan berseru, “Sunggu besar misteri Keallahan itu.” –Ellen G.White, My Life Today, hlm.360.

   Tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa kontroversi besar tidak dimulai di planet bumi ini. Memang benar bahwa kita terperangkap di dalamnya sejak awal keberadaan manusia; tetapi, kebenaran tentang Allah harus didemonstrasikan di hadapan seluruh alam semesta sebelum kontroversi besar dapat dimenangkan. Dan Allah memilih untuk memenangkan pertempuran itu di bumi ini.

 SELASA: TEMAN PUASA (Yes.58:1-8).

13. Apakah kita benar-benar ingin menjadi bagian dari rencana Allah yang luar biasa? Apakah kita bersedia melepaskan semua hal yang menyakitkan yang merusak kita dan membuat kita sulit menerima rencana Allah bagi kita? Allah telah melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan kita. Apa yang ingin kita lakukan untuk Dia?

   Yesaya 58: 1-8: v.3 “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga?. Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?. Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu,  dan kamu mendesak-desak buruhmu”. v.6 “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu2 kelaliman dan melepaskan tali2 kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk”.

14. Puasa apakah yang dimaksud dalam Yesaya 58: 3? Pencarian yang cermat terhadap Kitab Suci menunjukkan bahwa hanya ada satu puasa yang diperintahkan oleh Tuhan di dalam seluruh Kitab Suci. Lihat Imamat 16: 29,31; Imamat 23: 27-32.

   Ini pastilah puasa pada Hari Pendamaian, satu-satunya puasa yang diperintahkan oleh Allah (Im.16:29,31; 23:27-31). Hal ini ditegasan dalam Yes.58:3 melalui ekspresi paralel “merendahkan diri kami”, yang mengikuti istilah kitab Imamat.

   Merendahkan hati/menyiksa diri merujuk pada berbagai bentuk penyangkalan diri, termasuk puasa. (compare: Mzm.35:13; Dan 10:2,3,12)

   Imamat 16:29,31..v.29 “Inilah yg.hrs.menjadi ketetapan utk.selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu hrs.merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik org.Israel asli maupun orang asing yang tinggal ditengah-tengah kamu”.

   Komentar tentang Imamat 16:29: Sebuah ketetapan untuk selama-lamanya. Hari Pendamaian(Atonement) adalah satu-satunya hari puasa dalam setahun, dan disebut "puasa" (Kisah Para Rasul 27: 9).

   Puasa2 lain yang telah ditambahkan kemudian tidak diwajibkan atau disetujui oleh Allah (Yes. 58: 3–7; Zech. 7: 3–10). Pada masa Kristus ada 29 puasa sebagai tambahan kepada 2 hari puasa mingguan.

15. Ketika kita mengetahui bahwa Yesaya sedang berbicara tentang Hari Pendamaian, kita mengerti mengapa dia berkata, “Angkatlah suaramu seperti terompet!/”menyaringkan suaramu bagaikan sangkakala” (Yesaya 58: 1, NRSV *)     Terompet ini mengacu pada shofar atau terompet tanduk domba jantan yang ditiup pada hari pertama bulan ketujuh, memanggil orang-orang pada upacara Hari Pendamaian.(ditiup/dibunyikan sebagai satu peringatan atau pengingat waktu 10 hari sebelum Hari Pendamaian (Im.23:24).

16. Pada satu tahun yang sangat istimewa - tahun ke-50 - pengumuman shofar kedua dibuat pada tanggal 10 bulan ketujuh, mengakui/recognizing bahwa seluruh tahun telah disisihkan/ditentukan. (pengumuman permulaan dari tahun Yobel/tahun pembebasan (Im.25:9,10).

   Baca Im.23:23-24; 25:9-10.

17. Meskipun hanya ada satu puasa yang diperintahkan oleh Allah di seluruh Alkitab, ada banyak puasa lainnya yang dipraktikkan oleh anak-anak Israel pada waktu yang berbeda.   

   Jadi, puasa apa yang digambarkan dalam Yesaya 58: 3-7? Apa yang diinginkan Allah menggantikan “puasa” mereka? Keadilan!

18. Ketidakadilan macam apa yang mungkin membuat kita bersalah pada zaman kita? Apakah Allah memanggil kita untuk memperbaiki ketidakadilan kita hari ini? Peninjauan yang cermat pada Yesaya 58 tampaknya menunjukkan bahwa orang-orang mengharapkan Allah untuk memberi selamat kepada mereka atas "kesalehan" mereka. Tentu saja, itu bertentangan dengan apa yang seharusnya mereka lakukan pada Hari Pendamaian.   

    Mereka seharusnya merendahkan diri untuk mempraktikkan penyangkalan diri, mengungkapkan rasa syukur dan kesetiaan mereka kepada-Nya atas pengampunan yang telah Dia berikan kepada mereka atas dosa-dosa yang dilakukan selama setahun sebelumnya. Pada Hari Pendamaian, ada upacara ekstensif untuk menghapus dosa dari bait kudus dan memisahkannya dari umat Allah selamanya.

19. Apakah kita mengenali/menyadari masalah serupa di zaman kita? Apakah kita dapat membedakan antara sekadar menjadi religius dan menjadi pengikut Kristus yang sejati? Apakah kita bersedia meninggalkan semua ketidakadilan kita? Atau, apakah kita percaya bahwa hanya dengan mengikuti ritual keagamaan akan membawa kita keselamatan?

 RABU: PERTARUNGAN SAAT BERPUASA (Fast Fight)-Yes.58:1-12.

20. Tinjau kembali Yesaya 58: 1-12. Rupanya, Yesaya sedang membuat poin tepat pada hari dimana Hari Pendamaian seharusnya dirayakan. Ini tersirat dari perkataannya: "'Berteriaklah sekeras yang kamu bisa! Beritahu umat-Ku Israel tentang dosa-dosa mereka! '”(Isaiah 58: 1, GNB *) Itu adalah pekabaran yang telah mengumumkan upacara Hari Pendamaian.

21. Sekali lagi, Yesaya berbicara tentang apa yang benar-benar penting dalam kehidupan pengikut Allah. Apakah ini ritual agama? Atau, apakah itu berarti benar-benar/secara lengkap mengubah cara/jalan hidup kita? (Or, does it mean completely changing the way we live?)

22. Menjalankan praktik keagamaan telah dilakukan dengan banyak cara oleh banyak orang sepanjang sejarah. Bahkan jika kita memiliki ritual yang tepat pada waktu yang tepat dengan semua formula yang benar, itu tidak menjadikan kita pengikut Kristus yang sejati. Untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati, kita harus bersedia mengikuti kehidupan dan teladan-Nya sedekat mungkin.

23. Kehidupan dan kematian Yesus Kristus memberi kita pilihan:   

    Kita dapat hidup, sejauh mungkin dengan bantuan Roh Kudus, seperti Yesus telah hidup; atau, kita akan mati terpisah dari Allah, yang mengakibatkan kematian kedua yang mengerikan seperti cara Yesus telah mati. Allah meminta kita untuk mengkhotbahkan dan mempraktikkan teladan Yesus kepada semua orang di sekitar kita.

24. Dalam Yesaya 58, Allah melalui Yesaya telah membuat beberapa janji yang mengejutkan. Apakah menurut Anda ini menyiratkan bahwa Allah bermaksud untuk memberkati kita melalui tindakan2 supernatural? Atau, bahwa kita secara alami akan diberkati ketika kita berbaik hati kepada orang lain dan berhenti menjadi egois, tamak, dan mementingkan diri sendiri?

 KAMIS: WAKTU UNTUK KITA (A Time for us): Yes.58:13,14.

25. Setelah membahas Hari Pendamaian dan implikasinya cukup lama, mengapa Yesaya tiba-tiba berubah dalam Yesaya 58: 13-14 untuk berbicara tentang hari Sabat?

26. Kita perlu ingat bahwa kata sabat berarti istirahat; jadi, Hari Pendamaian tahunan adalah hari sabat. Dan pada hari Sabat tahunan itu, orang-orang Yahudi diharuskan mengesampingkan pekerjaan normal mereka seperti yang diharapkan untuk mereka lakukan selama Sabat mingguan. Alasan lain untuk percaya bahwa kedua Sabat ini harus diperlakukan sama adalah Imamat 23:32: “Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu”.(Dari matahari terbenam pada hari kesembilan sampai matahari terbenam pada hari kesepuluh sebagai hari khusus hari istirahat,... ”- Good News Bible. *

27. Ini adalah contoh lain dari fakta bahwa Allah memberi kita hari-hari kita, dimulai saat matahari terbenam dan berlanjut hingga matahari terbenam berikutnya. Matahari terbenam dan matahari terbit adalah satu-satunya titik waktu yang dapat ditentukan dengan tepat tanpa alat canggih.

28. Jadi, setelah membaca Yesaya 58:13, apa yang seharusnya terjadi pada hari Sabat? Apakah kita menjadikan hari Sabat kita seperti yang kita baca dalam Yesaya 58: 13-14?

   Apakah hari Sabat kita ditandai dengan penyangkalan diri dan kebaikan sosial? Apa hubungan antara penyangkalan diri, kebaikan sosial, dan hari Sabat? (self-denial, Social kindness and the Sabbath)? Ketiganya melibatkan konsentrasi pada Allah, prioritas-Nya, dan pengakuan ketergantungan kita pada Mereka(Trinitas). Jika kita melakukan apa yang Allah perintahkan pada hari-hari itu, kita akan mengejar tujuan kita untuk menjadi lebih seperti Yesus.      (Bandingkan Imamat 19: 2.)

     Perhatikan hubungan lain antara tema-tema penyangkalan diri, kebaikan sosial, dan Sabat sebagaimana yang digambarkan dalam Yesaya 58: kebebasan Sabat dari pekerjaan sepanjang pekan merupakan kebaikan bagi manusia karena hal itu membuat mereka disegarkan kembali (Kel.23:12; Mrk.2:27); Yesus menunjukkan bahwa tindakan seperti itu sangat tepat dilakukan pada hari Sabat (Mrk.3:1-5; Yoh.5:1-17); pemeliharaan yang benar akan hari sabat membawa sukacita (Yes.58:14), sama seperti menolong orang lain (Yes.58:10,11). Apakah yang harus berubah dalam hidup Anda supaya Anda dapat mengalami berkat-berkat ini secara pribadi?.

   Yang melakukan mujijat penyembuhan di kolam Betesda dalam Yohanes 5:1-17 (v.3b dan v.4)—adalah Yesus sendiri.

 JUMAT:

   “Tidak ada yang dapat melakukan kebajikan yang sesungguhnya (real benevolence)  tanpa penyangkalan diri. Hanya dengan kehidupan yang sederhana, penyangkalan diri, dan penghematan yang ketat memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan yang telah ditentukan kepada kita sebagai wakil2 Tuhan. Kesombongan dan ambisi duniawi harus disingkirkan dari hati kita. Dalam segala pekerjaan kita prinsip tidak mementingkan diri yang dinyatakan dalam hidup harus dijalankan. Pada dinding rumah kita, pada lukisan2, pada perabotan rumah tangga, kita harus membaca,”Membawa kerumahmu orang miskin yang tak punya rumah. “Pada lemari pakaian kita haruslah terbaca tulisan, seakan ditulis oleh tangan Allah, “Apabila engkau melihat orang telanjang supaya engkau memberi dia pakaian.” Di ruang makan, diatas meja makan yang penuh dengan makanan, kita harus melihat goresan, “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar”.

    E.G.White, Seri Membina Keluarga,jld.4,hlm.182.

29. Jika kita menerapkan ajaran dari pelajaran ini pada zaman kita, apakah kita membelanjakan uang kita untuk apa yang bukan roti dan pekerjan(our labor) kita untuk yang tidak memuaskan? (Lihat Yesaya 55: 2.) Bukankah penyangkalan diri, kebaikan sosial, dan pemeliharaan Sabat sama pentingnya saat ini seperti pada zaman Yesaya? Kita perlu mengingat bahwa kita sedang hidup di hari penebusan akhir zaman, yang dimulai pada tanggal 22 Oktober 1844, dan akan berlanjut sampai Yesus datang kembali.

30. Apa arti pemeliharaan Sabat(Sabbath keeping) bagi Anda? Apakah Anda memikirkan banyak aturan legalistik? Atau, apakah Anda menantikan kedatangan Sabat setiap minggu dan istirahat, menyegarkan, dan fokus pada Allah yang dibawanya?

  Baca Yesaya 58:13-14.

31. Bagaimana Anda bisa berpaling dari kesenangan Anda sendiri pada hari kudus Allah tetapi pada saat yang sama menyebut hari Sabat sebagai hari kesenangan? Bukankah itu kontradiksi?

32. Maukah Anda menerima pernyataan bahwa apa yang Allah inginkan bagi kita adalah kehidupan yang paling bahagia?

Apakah kita bersedia mengikuti kehendak-Nya untuk mengalami kehidupan seperti itu?

33. Yesaya 55 unik dalam Alkitab. Tidak ada pertanyaan (There is no question) tentang fakta bahwa itu menunjukkan bahwa keselamatan adalah karunia/pemberian gratis; pengampunan adalah karunia gratis; Kasih Allah adalah karunia/pemberian gratis; Belas kasihan dan anugrah Allah adalah karunia/pemberian gratis. Jadi, bagaimana seharusnya kita menanggapi karunia2 gratis dari Allah?

34. Mengapa begitu sedikit orang yang mengalami penerimaan yang penuh kasih seperti ini? Yesaya 55 memberi tahu kita bahwa itu ditawarkan secara cuma-cuma; Tapi, kita perlu membeli tanpa uang dan tanpa harga. Tapi, kita harus merespon. Kita harus memutuskan bahwa itulah yang benar2/sungguh2 kita inginkan.

   Dalam Yes.53:3, dalam paralelisme yang jelas, penulis menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang tercakup dalam undangan itu:

A.  “Sendengkanlah telingamu,

       B.dan datanlah kepada-Ku;

  A’. Dengarkanlah,

              B’. maka kamu akan hidup.”

35. Kata Ibrani yang digunakan dalam ungkapan, jiwamu akan hidup (Your soul shall live), tampaknya menyarankan "hidup kembali (coming alive again) atau untuk hidup kembali (to revive)." Apakah kita menerima bahwa satu-satunya cara untuk menemukan kehidupan sejati sebagai bangsa atau sebagai individu adalah dengan mendengarkan undangan Allah dan pergi kepada-Nya? Dalam Yesaya 55: 6-13, kita temukan ide itu agak diperkuat.  Yesaya 55:6 “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!.

36. Kata mencari dalam ayat ini dalam bahasa Ibrani adalah perintah (a command). Ini menyiratkan berkonsultasi dengan Allah, bertanya, mencari bimbingan, atau mencari dengan hati-hati. Itu seharusnya menjadi pengalaman Israel sepanjang keberadaan mereka. Tapi, sayangnya tidak.

37. Mencari Tuhan juga merupakan pengalaman individu. Jauh di masa lalu ketika Rebecca merasakan si kembar berkelahi di dalam rahimnya, dia mencari Tuhan. Ada dua cara/jalan di mana kita dapat benar-benar gagal untuk mencari Tuhan. Salah satunya adalah mencari sumber2 yang bermakna dan bernilai lainnya dalam hidup kita selain Yahweh. Cara lainnya adalah mencari Dia dengan ritual atau dengan cara yang tidak bermakna.

38. Di zaman Yesaya, kerajaan Israel di utara telah pergi begitu jauh dari rencana Tuhan bagi mereka sehingga Dia dipaksa untuk membiarkan mereka diserbu dan dikirim ke pengasingan oleh orang Asyur, tidak pernah terdengar lagi.  

   Tapi, kerajaan Yehuda selatan dengan cepat mengikuti jejak mereka. Akhirnya, Yesaya berkata dalam Yesaya 59: 2 (NKJV *):   "Tetapi kesalahanmu telah memisahkanmu dari Allahmu."

39. Dosa adalah pemisah terbesar (the great separator). Itu memisahkan kita dari Allah, memisahkan kita dari Sumber kehidupan.

40. Satu-satunya cara untuk mengalami kehidupan sejati (true life) adalah kembali kepada Tuhan. Dia memiliki belas kasihan. Dia akan memberi maaf yang berkelimpahan.  Dia akan menerima kita.

41. Jadi, apa pengalaman Anda dalam mempelajari Firman Allah?  (Ilustrasi: Seorang cucu ikuti teladan kakenya yang rajin mempelajari Alkitab-dan bilang kalau belajar tidak masuk dalam ingatannya. Apa gunanya belajar Alkitab?. Kakek yang suruh cucunya ambil air dengan keranjang yang sudah berlobang)—tapi keranjang jadi bersih dan tanah di injak jadi subur).

   Dapatkah Anda percaya bahwa ketika orang berdosa yang malang ingin kembali, ingin meninggalkan dosa-dosanya, Tuhan dengan tegas menahan dia untuk berdiri di kaki-Nya dalam pertobatan? Singkirkan pikiran seperti itu! Tidak ada jalan lain selain menjalani konsepsi dari Bapa surgawi kita. Dia membenci dosa, tetapi Dia mengasihi orang berdosa, dan Dia memberikan diri-Nya sendiri di dalam pribadi Kristus, agar semua yang mau diselamatkan dapat memiliki berkat kekal dalam kerajaan kemuliaan. Bahasa apa yang lebih kuat atau lebih lembut yang dapat digunakan selain yang Dia pilih untuk mengungkapkan kasih-Nya kepada kita? Dia menyatakan, “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya( anaknya yang sedang menyusu), sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (ya, mereka mungkin lupa, namun aku tidak akan melupakanmu) ”Yesaya 49: 15. — Ellen G. White, Steps to Christ * 54.2.

42. Pernahkah Anda mengalami hubungan seperti itu dengan Allah dalam hidup Anda sendiri?

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar