STANDAR UTAMA ORANG BENAR.
Untuk Direnungkan(3-5)
3.Standar
Utama Orang Benar.
4.Sahabat
Sejati.
5.Umur
Manusia Tidak Bisa Ditebak.
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.” Amsal 23:17.
Kunci utama dalam menghadapi apapun yang terjadi adalah takut akan Tuhan, apapun kondisinya, janganlah pernah menyimpang dari jalan Tuhan.
Standar utama orang benar dalam menjalani kehidupan ini adalah takut akan Tuhan; yang berarti tidak tergoda untuk melakukan kejahatan atau jalan pintas untuk memperoleh kesuksesan.
Biasanya hal ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, karena melihat banyak yang berlaku curang dan tak jujur, namun dapat “menikmati” kenyamanan, bahkan memperoleh kehormatan duniawi.
Tuhan bergerak dengan cara yang tidak
terselami, terkadang orang berdosa dapat terlihat sukses dan tetap berhasil
dibanding orang benar, tapi tidak perlu iri hati, biarkan Tuhan menuntaskan
kehendak-Nya.
SAHABAT SEJATI.
Ketika kita
sedang sukses dan berada di atas, pasti tidak akan sulit untuk mendapat
sahabat, mereka akan datang dari berbagai arah tanpa dicari.
Tapi saat kita
mengalami kesulitan, banyak dari mereka akan menghindar dengan berbagai alasan,
sebagian karena takut dimintai pertolongan.
Ini bukanlah
figur seorang sahabat yang baik.
Seorang sahabat sejati menaruh kasih setiap waktu, dan
menjadi seorang saudara, baik dalam suka maupun dalam duka / kesukaran. Bd:
Amsal 17:17.
Tuhan Yesus
adalah sahabat sejati yang mengasihi dan setia menyertai kita, Dia telah
membuktikan dengan memberikan nyawa-Nya untuk menebus kita semua,
sahabat-sahabat yang dikasihi-Nya. Bd: Yohanes 15:13-14.
Tuhan memberkati.
UMUR MANUSIA TIDAK BISA DITEBAK
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Mazmur 90:12.
Berusaha dan berbuatlah yang terbaik setiap saat, jadikan hari kita bermakna dan berkesan baik bagi diri sendiri, bagi orang lain, dan bagi Tuhan. Marilah kita memakai seluruh kesempatan atas hidup yang masih diberikan ini untuk melayani Tuhan, sebagai ibadah yang sejati dengan mempersembahkan seluruh tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada-Nya. Bd: Roma 12:1. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar