Kamis, 08 April 2021

PERJANJIAN UTAMA

 






PERJANJIAN UTAMA

(Covenant Primer)

 Pel.SS.2, Trw.II, 2021.

Ayat hafalan:

   “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi”.(Keluaran 19:5).

 1. Dalam pelajaran kita yang pertama, kita telah menjelaskan bagaimana dosa telah muncul di bumi ini. Kita perlu mengingat bahwa dosa dan pertentangan besar mengenai karakter dan pemerintahan Allah benar-benar telah muncul di surga!

(Lihat Wahyu 12: 7-12). Itu hanya tercurah ke bumi ini ketika Adam dan Hawa setuju untuk menerima kebohongan yang Setan tawarkan alih-alih/gantinya tetap setia kepada Tuhan.

#2. Dalam pelajaran ini kita akan meninjau/mengulangi kembali janji2 perjanjian(Covenant promises) yang dibuat untuk/kepada berbagai individu melalui Perjanjian Lama dan membandingkannya dengan perjanjian yang telah dijanjikan Allah dengan kita. Kita juga akan mencoba untuk menyebutkan secara singkat bagaimana keadaan di surga selama waktu itu.

 MINGGU: DASAR-DASAR PERJANJIAN.

   Kej.17:2 “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak”.

 3. Apakah perjanjian itu?(What is a covenant).

  “Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘perjanjian’ (yang muncul sekitar 287 kali dalam Perjanjian Lama) adalah berith. Kata itu dapat diterjemahkan juga ‘wasiat’/testament atau ‘surat wasiat’ (last will). Asal mula kata ini tidak jelas, tetapi telah berarti ‘mengikat dua pihak bersama-sama’. Akan tetapi, kata itu digunakan untuk beragam jenis ‘ikatan,’ apakah antara manusia dengan manusia atau antara manusia dengan Allah.  Kata tersebut biasa digunakan di mana dua pihak adalah manusia dan secara khusus digunakan secara rohani untuk perjanjian antara Allah dan manusia. Penggunaan secara rohani itu sepenuhnya adalah sebuah metafora yang didasarkan atas penggunaan biasa tetapi memiliki konotasi hubungan yang lebih dalam”.—J.Arthur Thompson, “Covenant (OT), “The International Standard Bible Encyclopedia, edisi revisi(Grand Rapids,MI:William B.Eerdmans Publishing Company, 1979), jld.1,hlm.790.

4. Ada tiga elemen utama dalam perjanjian yang Allah ingin buat dengan kita:  (Seperti perjanjian perkawinan, perjanjian kitab suci berarti sebuah hubungan dan sebuah persetujuan.  Sebagai satu persetujuan, perjanjian Kitab suci itu berisi 3 unsur dasar):

1) Allah meneguhkan janji2 perjanjian (the covenant promises) dengan satu sumpah. (Galatia 3:16; Ibrani 6: 13,17 –kepada Abraham).

2) Kewajiban dalam perjanjian adalah ketaatan/penurutan pada kehendak Allah seperti yang dinyatakan dalam Sepuluh Hukum. (Ulangan 4:13).

3) Cara di mana kewajiban perjanjian Allah dipenuhi pada akhirnya adalah melalui Kristus dan rencana keselamatan. (Yesaya 42: 1,6)

5. Jadi, kita melihat bahwa tiga elemen utama dari perjanjian Allah  dengan kita meliputi: (1) janji2 Allah, (2) ketaatan/penurutan kita, dan (3) rencana keselamatan.

6. Ini adalah komitmen yang mengubah hidup dari Allah bagi kita. Yesus Kristus menjadi manusia.

 SENIN: PERJANJIAN DENGAN NUH.

7. Apa perjanjian Tuhan dengan Nuh? Kej.6:17-18.

   Kej.6:17-“Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa”.v.18.”Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu”.

8. Penting untuk diperhatikan bahwa setiap orang yang menanggapi panggilan Allah,  masuk ke dalam bahtera! Pintunya terbuka. Orang lain bisa saja masuk; Namun, mereka tidak melakukannya.

9. Kita juga perlu mengingat bahwa Allah tidak hanya berurusan dengan kita di bumi ini, tetapi juga Dia memiliki seluruh alam semesta untuk ditangani.

   Bagaimana mereka menanggapi/merespons rencana Allah untuk menghancurkan/membinasakan dunia? Rencana keselamatan (rekonsiliasi) harus mencakup seluruh alam semesta!

   Kolose 1: 19-20: 19 “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam didalam Dia.  V.20.”dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan perdamaian oleh darah salib Kristus”.

   “Selama berabad-abad Allah menanggung/memikul bersama penghuni dunia yang sudah tua. Tetapi pada akhirnya rasa bersalah/berdosa mencapai batasnya .... Dia keluar dari tempatnya untuk menghukum penduduk bumi, dan dengan air bah membersihkan bumi dari kesalahannya.

   Terlepas dari pelajaran yang mengerikan ini, manusia tidak lama kemudian mulai berkembang biak sekali lagi, pemberontakan dan kejahatan menjadi meluas. Setan tampaknya/sepertinya telah menguasai dunia. Saatnya datang bahwa perubahan harus dilakukan, atau gambar Allah akan dilenyapkan seluruhnya dari hati makhluk yang Dia ciptakan.      Seluruh surga telah menyaksikan pergerakan2 Allah dengan minat yang kuat. Akankah Dia sekali lagi menunjukkan murka-Nya? Akankah Dia menghancurkan dunia dengan api? Para malaikat mengira/berpikir bahwa waktunya telah tiba untuk melakukan pukulan keadilan, ketika, melihat, visi mereka yang menakjubkan telah menyingkapkan rencana keselamatan. — Ellen G. White, The Ellen G. White 1888 Materials * 569.2-570.1.

10. Setelah banjir usai, perhatikan kata-kata dari Tuhan ini.

   Kejadian 9:8-17- Pelangi.

 SELASA: PERJANJIAN ABRAHAM.

11. Bertahun-tahun kemudian, kita sampai pada kisah Abram / Abraham (disebut sebagai Abraham atau Abram / Abraham dalam handout ini kecuali ketika membahas perubahan namanya seperti yang tercatat dalam Kejadian 17 atau dalam kutipan menggunakan Abram).

   Apakah rencana Allah baginya?.

Kejadian 12:1-3 v.2 “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. v3.Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang2 yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat”.

(Galatia 3:6-9, 29).

13. Perhatikan secara khusus dalam janji perjanjian yang dicatat dalam Kejadian 12 bahwa, berulang kali, Allah berkata: "Aku akan, ... aku akan." Siapa yang membuat janji utama?(Who was making the main promises?). Itu Allah yang membuat janji!

   Baca Kejadian 15: 4-21.(Perjanjian Allah dengan Abram; janji tentang keturunannya)à”Org.ini tdk akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu...maka percayalah Abraham kpd.Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sbg.kebenaran.... Keseluruhan cerita ini mungkin tampak sangat aneh bagi kita; tetapi, catatan yang ditemukan dari daerah tempat Abraham dilahirkan dan dibesarkan menunjukkan bahwa ini adalah standar cara orang-orang pada waktu itu membuat perjanjian.  Baca: Kej.17:1-14àv.1-2,4,11-12.

   “Ketika Abram berumur 99 tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:”Akulah Allah Yang Maha Kuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak...v.11.haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. V.12.Anak yang berumur 8 hari haruslah disunat, yakni setiap laki2 diantara kamu, turun temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu”.

14. Allah mengulangi janji ini dua kali kepada Abraham sebelum Sara akhirnya memiliki seorang anak.

   Bagaimana tanggapan/response Abraham dan Sarah?

Kejadian 17:17; Kej.18:10-15 v.12 “Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua”.

15. Haruskah Allah menghormati Abraham dan Sara sebagai orang tua umat beriman, bahkan setelah menertawakan-Nya dan berbohong kepada-Nya? Jadi, mereka menamai putra mereka Ishak, yang artinya tertawa!

16. Ada sekitar 25 tahun antara waktu Allah memanggil Abraham keluar dari Ur Kasdim sampai dia akhirnya menerima anak yang lahir dari Sara. Abraham akan percaya dan percaya dalam bimbingan Allah di hampir semua situasi. Dia dan Sara telah berbohong kepada Firaun di Mesir, dan mereka telah melakukan hal yang sama kepada raja Gerar. Tapi, Allah tetap setia. Allah selalu bekerja ekstra meskipun kita memiliki kelemahan.

(God always goes the extra mile despite our foibles.)

   Abraham terus mempercayai Allah.

 # RABU: PERJANJIAN DENGAN MUSA.

17. Allah juga membuat/membangun perjanjian dengan Musa dan, kemudian, dengan orang-orang Israel.

  Kel.6:1-8: v.1,5,7 “Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa:”Akulah Tuhan. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah Tuhan, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepasan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman2 yang berat”. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan”.

18. Lebih dari 400 tahun telah berlalu sejak perjanjian Allah diberikan kepada Abraham. Apakah itu akhirnya akan digenapi? Dalam arti apa? Perjanjian ini berisi banyak hal yang sama

Prinsipnya dengan yang disebutkan kepada Nuh dan Abraham sebelum Musa. Sekali lagi perhatikan tiga elemen:

# 1. Allah membangun suatu hubungan yang khusus/special dengan umat-Nya. (Lihat Kejadian 17: 7-8 dan Keluaran 19: 5-6.Lihat ayat hafalan)

2. Allah menjanjikan kepada mereka status yang sangat istimewa sebagai suatu bangsa yang besar. (Lihat Kejadian 12: 2 dan Keluaran 19: 6.)

# 3. Tetapi, Allah “tidak dapat” dan “tidak bisa” secara khusus memberkati anak-anak-Nya kecuali mereka tetap menurut/taat. (Lihat Kejadian 17: 9-14; 22: 16-18; dan Keluaran 19: 5.)

  “Perhatikan urutannya disini: Tuhan menyelamatkan orang Israel, kemudian memberikan kepada mereka hukum untuk diturut. Urutan yang sama dengan Injil. Pertama-tama Kristus menyelamatkan kita dari dosa (see John 1:29; 1 Cor. 15:3; Gal. 1:4), kemudian hidupkan hukum-Nya dalam diri kita”  (Gal.

2:20; Rom. 4:25; 8:1-3; 1 Peter 2:24).”—The SDA Bible Commentary, vol. 1, p. 602.

19. Allah telah mengenali(recognize) kelemahan manusia. Namun, Dia tetap membuat janji perjanjian yang berharga itu kepada mereka. Perhatikan terutama:

Roma 8: 1-3:..v.3”Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan oleh hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging”.

20. Kristus datang "untuk menghapus dosa." Apa artinya?

    Allah tidak mengabaikan dosa-dosa kita; Dia "berurusan dengan mereka".1 Petrus 2:24: Christ himself carried our sins in his body to the cross, so that we might die to sin and live for righteousness. It is by his wounds that you have been healed.—Good News Bible.*

21. Apakah Allah masih menunggu hubungan perjanjian-Nya dibangun dengan umat-Nya hari ini?

Keluaran 6: 7: "Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan.”

 KAMIS: PERJANJIAN BARU (Yeremia 31:31-33).

22. Tetapi, akhirnya, setelah Israel ditawan di Babilonia, Allah menjelaskan secara lebih rinci apa yang tercakup dalam perjanjian-Nya. Dia bahkan menyebutnya PERJANJIAN BARU.    Yeremia 31: 31-34:..v.31”Sesungguhnya, akan datang waktunya...Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda.33....beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, ..Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku”. 34....sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka”.

23. Menarik untuk diperhatikan bahwa ini disebut perjanjian baru. Tapi, janji Allah itu sama. Seberapa baik yang kita lakukan di pihak kita? Allah ingin menjadi seperti suami bagi kita. Dalam Wahyu 19 & 20 kita dapat membaca tentang orang-orang akhir zaman Allah,  yang menjadi pengantin perempuan.

24. Perhatikan khususnya bahwa dalam Yeremia 31:34, rahasianya adalah bahwa "mereka semua, besar kecil,  akan mengenal Aku." Bagaimana hal itu berhubungan dengan kata-kata dari doa terakhir Yesus yang tercatat sebelum penyaliban-Nya?

   Yohanes 17: 3:”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”.

25. Saat kita mendekati akhir dari sejarah dunia ini, akankah kita diharapkan untuk mengenal Dia dengan baik?

Dan diharapkan untuk menaati/menuruti Allah? Dan untuk tetap setia kepada-Nya meskipun ada kesulitan?

26. Allah memanggil agar hukum-Nya ditulis di dalam hati kita. Apa artinya?

   “Orang yang berusaha untuk mematuhi perintah-perintah Allah dari rasa hanya melulu karena kewajiban- karena dia diharuskan untuk melakukannya - tidak akan pernah masuk ke dalam sukacita ketaatan/penurutan. Dia tidak menurut. Ketika persyaratan/tuntutan2 Allah dianggap sebagai beban karena bertentangan dengan kecenderungan manusia, kita mungkin tahu bahwa kehidupan itu bukanlah suatu kehidupan Kristen.   

   Kepatuhan/penurutan sejati adalah hasil dari prinsip di dalam. Itu muncul dari kasih akan kebenaran, kasih akan hukum Allah. Inti dari semua kebenaran adalah kesetiaan kepada Penebus kita. Ini akan menuntun kita untuk melakukan yang benar karena itu benar — karena perbuatan benar (right doing) menyenangkan/berkenan kepada Allah. — Ellen G. White, Christ's Object Lessons * 97.3-98.

 JUMAT:

27. Jika kita terikat/di ikat kepada Allah oleh kuk kasih/cinta, apakah artinya itu?

   “Kuk yang mengikat kepada pelayanan ialah hukum Allah. Hukum kasih yang besar yang telah dinyatakan di Eden, dan di umumkan di Sinai, dan didalam perjanjian baru ditulis di dalam hati, itulah yang mengikat manusia kepada kehendak Allah. Jikalau kita dibiarkan mengikuti kecenderungan kita sendiri, pergi kemana kita suka pergi, maka kita akan jatuh kedalam barisan Setan dan menjadi penganut sifatnya. Oleh sebab itu Tuhan menetapkan kita kepada kehendak-Nya, yang tinggi, dan mulia, dan mengangkat kita lebih tinggi. Ia ingin agar kita mengerjakan tugas-tugas pelayanan itu dengan sabar dan bijaksana. Kuk pelayanan Kristus Sendiri telah dipikul di dalam kemanusiaan. Ia berkata, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku”.Mazmur 40:9 “Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” Yoh.6:38.  Kasih akan Allah, giat demi kemuliaan-Nya, dan kasih akan manusia yang telah jatuh, membawa Yesus ke dalam dunia untuk menanggung sengsara; dan mati. Inilah kuasa yang mengatur kehidupan-Nya. Prinsip ini yang Ia minta agar kita terima”. Ellen G.White, Alfa dan Omega, jld.5,hlm.354.

28. Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah perjanjian2 ini (these covenants) , yang dimulai dengan Nuh dan berlanjut sampai kita, konsisten? Atau, apakah janji perjanjian Allah di zaman kita berbeda?

29. Seperti yang telah kita sarankan, Allah membandingkan hubungan perjanjian-Nya dengan kita dengan pernikahan. Apakah itu analogi yang bagus?

30. Dalam pernikahan yang baik, meskipun masalah2 dan ketidaksepakatan2 yang mungkin muncul, cinta/kasih mengatasi segalanya. Tapi, seringkali, kita membiarkan masalah itu menghancurkan cinta kita.

31. Jelas di seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa Tuhan melampaui hampir semua batasan yang dapat disebutkan untuk menjangkau kita. Kadang-kadang kita menyebutnya kasih karunia-Nya, “menjangkau keluar” pada pihak Allah.

   Apakah arti kasih karunia?

   “Kitab suci menggambarkan tiga makna berbeda untuk “kasih karunia”. Kasih karunia berarti tindakan kasih Allah terhadap orang berdosa yang tidak layak; kasih karunia menunjuk pada karakter Allah yang luar biasa; dan kasih karunia menunjuk kepada Allah yang memberi kita kekuataan untuk mengatasi.

   Dalam Perjanjian Baru, padanan kata dari istilah bahasa Ibrani kasih karunia (chen) adalah ungkapan Yunani (diatheke), yang mengacu pada wasiat, atau hadiah.

  Dalam kesamaan dengan perjanjian, surat wasiat (dokumen sah) adalah hadiah gratis untuk pihak yang tidak memiliki hak sah untuk itu. Dengan demikian, surat wasiat (a will) juga merupakan model kasih karunia Allah yang sesuai.

32. Dalam perjanjian2(covenants) yang dibuat Allah dengan Abraham, Musa, gereja-Nya dalam Perjanjian Baru, dan kita, Dia telah berbicara kepada mereka dan kepada kita sebagai Allah yang sangat pribadi (as a very personal God).  Dia tidak menggunakan nama-Nya yang berdaulat (His sovereign name), Elohim; Dia menggunakan nama pribadi-Nya (He uses His personal name), Yahweh” PGSS Trw.II, 2021-hlm.21.

   “Yahwe (adalah) nama yang tepat dari Allah Israel...Banyak sarjana baru-baru ini menjelaskan (Yahwe)...(yang mewujudkan, pemberi kehidupan)...(pemberi keberadaan, pencipta,)..(dia yang mewujudkan...pelaksana janjinya)...(dia yang...absolut dan tidak dapat berubah,)...(yang ada, selalu hidup, konsisten dan tidak berubah,)..(yang datang dalam perwujudan sebagai Allah penebusan,)...dia akan menjadi itu,...(dia akan menyetujui dirinya sendiri[memberikan bukti keberadaan, menegaskan keberadaannya])”

   Yahwe adalah “nama dari Allah yang menyatakan diri-Nya kepada Musa di Horeb, dan dijelaskan[sebagai]...Aku akan menjadi dia yang akan menjadi itu...Aku adalah dia yang adalah Aku, yaitu itu bukan urusan Anda..Aku (ini mamaku), karena Aku...Akulah Aku, dia yang pada dasarnya tidak dapat disebutkan namanya, tidak dapat dijalaskan”.

   “Kata Yesus kepadanya: Akulah Dia” (Yoh.4:26);...”Tetapi Ia berkata kepada mereka: Aku ini, jangan takut!” (Yoh.6:20);....”Sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Yoh.8:24);...”Maka kata Yesus...bahwa Akulah Dia”; (Yoh.8:28);...”Kata Yesus kepada mereka...sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (ayat 58);...”Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi...Akulah Dia” (Yoh.13:19);...”Katanya kepada mereka Akulah Dia” (Yoh.18:5)...”Jawab Yesus: Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia.  Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi” (ayat 8).__The Interlinear Hebrew-Greek-English Bible,vol.4,hlm.258-307.

 Perjanjian yang diinginkan Allah bagi Israel adalah agar mereka tahu bahwa kasih Ilahi tidak memiliki motif terselubung, dan semua yang dicari Allah dari umat-Nya adalah RESPONS KASIH yang tulus, suatu respons yang, tentu saja, akan diwujudkan oleh pekerjaan2 mereka.

33. Jadi, apakah kita siap untuk menerima janji perjanjian Allah kepada kita? Perhatikan hasil menarik dari janji perjanjian baru Allah ini,  dalam Yeremia 31: 31-34...ay.33..Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka;...

   “Sedikitnya orang menyadari bahwa Perjanjian Baru (NT) menerima namanya dari perikop khusus ini. Karena kata Latin untuk perjanjian (covenant) adalah perjanjian (testament), Origen, bapa gereja yang terkenal (sekitar 185-254 M) menyebut 27 buku dalam Kitab Suci...Perjanjian Baru (NT)...” Gerhard F.Hasel dan Michael G.Hasel, The Promise: God’s Everlasting Covenant, hlm.21,21.

34. Dalam melihat semua perjanjian ini dari generasi ke generasi, bagaimana seharusnya hal itu berdampak pada kita?

   Mengingat semua yang telah Dia lakukan untuk kita yang melibatkan cinta/kasih kita dan komitmen kita serta ketaatan kita, apakah kita siap untuk suatu hubungan yang benar-benar pribadi dengan Allah?

    Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar