Jumat, 16 April 2021

Turun- Temurun, Untuk Selama-lamanya.

 








TURUN- TEMURUN, UNTUK SELAMA-LAMANYA

(All Future Generations)

 Pel.SS.3, Trw.II-2021.

Ayat Hafalan:

  “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan”.

                          (Kejadian 6:8).

 

1.  Bakteri adalah organisme tumbuhan yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa sebuah mikroskop. Satu bakteri biasa kelihatan tidak lebih besar dari ujung sebuah pensil, meskipun telah dibesarkan 1.000 kali. Dengan kondisi yang memungkinkan untuk bertumbuh—kehangatan yang cukup, kelembaban, dan makanan—bakteri akan bertambah banyak dalam satu kecepatan yang sangat ekstrim. Sebagai contoh, beberapa bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri : satu sel dewasa terbagi dalam dua sel anak. Ketika pembelahan terjadi setiap jam, satu bakteri akan menghasilkan 16.000.000 bakteri baru dalam waktu 24 jam. Pada akhir 48 jam, ratusan miliar bakteri akan muncul.

   Fenomena mikroskopik dalam dunia alam ini menggambarkan PERTUMBUHAN KEJAHATAN yang sangat cepat setelah kejatuhan. Dikaruniai dengan kemampuan intelek yang besar, kesehatan yang kuat, dan umur panjang, bangsa yang kuat ini melupakan Tuhan dan menyalahgunakan kekuatan mereka yang langka itu untuk kesalahan dalam segala bentuk.

   Sebagaimana BAKTERI dapat dimusnahkan oleh sinar matahari, zat kimia, atau temperatur yang tinggi, Allah memilih untuk menghentikan pemberontakan yang merajalela ini dengan AIR BAH UNIVERSAL.

2.  Orang seperti apa yang hidup sebelum air bah? Apa keahlian mereka? Apa yang Allah katakan tentang mereka?

   “Di sana telah binasa dalam Air bah penemuan seni dan keterampilan manusia yang lebih besar daripada yang diketahui dunia saat ini. Seni yang dihancurkan lebih dari seni yang dibanggakan saat ini. Karunia-karunia besar yang diberikan Tuhan kepada manusia disempurnakan. Ada emas dan perak dalam kelimpahan, dan manusia terus-menerus berusaha melampaui sesamanya dalam perangkat(device).    Hasilnya adalah kekerasan melanda bumi. Allah dilupakan. Ras yang berumur panjang ini terus memikirkan bagaimana mereka dapat bersaing dengan alam semesta surga dan mendapatkan kepemilikan atas Eden. — Ellen G. White, Manuscript Releases, * vol. 20, 195.1.

 [Ditulis 23 Agustus 1898, dari “Sunnyside,” Cooranbong, Australia.] [Menurut Anda, siapa yang mengilhami gagasan itu? Apa yang membuat mereka tidak masuk ke taman itu?]

3.  Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Nuh? Mengapa Allah memilih untuk menghancurkan/membinasakan dunia?

Apa yang bisa kita pelajari dari mempelajari janji Allah kepada Nuh setelah air bah? Kejadian 6: 5-7:”Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecendrungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ay.6.maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.ay.7.Berfirmanlah Tuhan, ”Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang2 melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka”.ay.8.Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (ayat hafalan).

  Ay.6 “And It repented the Lord.. pernyataan penjelasan bahwa "itu membuatnya sedih" di hati-Nya. "Pertobatan/penyesalan" Allah adalah suatu ekspresi yang mengacu pada rasa sakit kasih ilahi yang disebabkan oleh dosa manusia. Penyebutan kesedihan ilahi atas keadaan manusia yang bejat adalah indikasi yang menyentuh bahwa Allah tidak membenci manusia. Dosa manusia memenuhi hati Ilahi dengan kesedihan dan belas kasihan yang dalam.(lautan simpati kasih Allah atas dosa manusia).

4. Bagaimana mungkin/bisa seorang Allah dengan memiliki pengetahuan sebelumnya(Foreknowledge) menyesal bahwa Dia menciptakan semua makhluk di bumi ini? Kebenaran tentang kebebasan dan dosa harus didemonstrasikan sepenuhnya. Dalam pertentangan besar (the Great Controversy), Allah harus membuktikan keadilan-Nya dan menunjukkan hasil dari rencana-Nya dan hasil dari rencana Setan. Allah menyesal harus melakukan ini bahkan sebelum menciptakan Setan(Lucifer).

5. Allah harus bertindak cepat karena kebenaran dengan cepat kehilangan pegangannya di dunia. Ketika air bah datang, Allah hanya memiliki satu orang dan keluarganya yang bersedia untuk masuk ke dalam bahtera. Jika Allah menunggu generasi yang lain atau berikutnya, tidak akan ada orang yang memperhatikan Allah! Bumi ini akan menjadi kerajaan Setan!

 MINGGU: PRINSIP DOSA (Kej.6:5).

6. Dari tanggal permulaan penciptaan Allah, ketika segala sesuatu dinyatakan "sangat baik", lihat apa yang terjadi pada dunia! Pelanggaran dan pemberontakan telah menyebar begitu luas bahkan Allah, yang penuh kasih, penyayang, dan pengampun seperti Dia, tidak dapat membiarkannya berlanjut. Mengapa segalanya menjadi begitu buruk begitu cepat?

   (Kejadian 3: 6, 11-13; 4:5,8,19,23; Kej.6:1-2, 5,11-12àPerkembangan dosa yang terus menerus).

7. Jelas, kondisi ini pada zaman Nuh tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Coba bayangkan apa yang dipikirkan makhluk-makhluk di surga saat mereka menyaksikan hal-hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk.(from bad to worse).

   “Tampaknya kekuatan Setan sedang bertumbuh; peperangannya melawan surga menjadi semakin ditentukan. Krisis telah tercapai [tepat sebelum Yesus lahir]. Dengan minat yang kuat, pergerakan2 Allah diamati oleh para malaikat surgawi. Akankah Dia datang dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk dunia karena kesalahan mereka? Akankah Dia mengirimkan api atau banjir untuk menghancurkan mereka? Seluruh surga menunggu perintah Komandan mereka untuk mencurahkan botol-botol murka kepada sebuah dunia yang memberontak. Satu kata dari-Nya, satu tanda, dan dunia akan dihancurkan/dibinasakan. Dunia yang tidak jatuh akan berkata, “Amin. Engkau benar, ya Tuhan, karena Engkau telah memusnahkan pemberontakan. ”- Ellen G. White, Signs of the Times, * 27 Agustus 1902, par. 4. Bandingkan RC 58.4.

8. Apa yang terjadi di ruang tahta surga? Apakah Allah membahas apa yang akan Dia lakukan dengan makhluk di sana? Tentu saja, pemerintahan Allah sepenuhnya transparan!

9. Tampaknya jelas bagi makhluk-makhluk di alam semesta bahwa Allah harus melenyapkan dosa. Tetapi, bagaimana Dia bisa menyingkirkan dosa? Itulah rencana keselamatan Allah!

   Roma 8: 3: “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya karena daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging”.

   Dosa menjadi lebih buruk. Dosa cenderung bekerja demikian. Dosa tidak seperti luka atau sayatan, dengan proses otomatis yang memang sudah ada dalam tubuh membawa kesembuhan. Sebaliknya, dosa, jika dibiarkan tidak dimusnahkan, akan bertambah banyak, dan tidak pernah puas sampai itu membawa kehancuran dan kematian. Tidaklah mengherankan Allah membenci dosa, segera atau nanti dosa akan dimusnahkan.

10. Apa yang Allah lakukan untuk menyingkirkan dosa? Allah, melalui Yesus Kristus, menunjukkan tidak hanya keindahan dan kesucian hidup sesuai dengan rencana Allah, tetapi juga hasil2/the results dari keterpisahan dari Allahyakni kematian kedua. Sejauh ini, Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang mati dalam kematian kedua itu.

 SENIN: ORANG ITU NUH (Kejadian 6:9). The man Noah.

11. Mari kita fokus lagi pada Nuh.

   Kejadian 6: 9:”Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah”.

12. Bagaimana menurut Anda Nuh tetap menjadi "orang benar", "tidak bercacat"? Bagaimana dia bisa “berjalan dengan Tuhan” di lingkungan yang keji dan memberontak itu? Apakah dia mencoba menjauh dari orang lain? Apakah ada di antara mereka yang ingin menyingkirkannya?

13. Dalam 2 Petrus 2: 5, Petrus menyebut Nuh seorang pengkhotbah kebenaran (Pemberita kebenaran). Apakah khotbah Nuh membuat kesal rekan-rekannya yang berdosa?

# Kejadian 6: 8: “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan”.

14. Apakah kasih karunia itu? Ini adalah kemunculan pertama kata kasih karunia dalam Alkitab. Apakah Nuh — yang tidak bercela, benar, dan berjalan bersama Allah — membutuhkan/memerlukan kasih karunia? Marilah kita tidak pernah lupa bahwa Nuh, seperti kita semua, juga adalah orang berdosa.

SELASA: PERJANJIAN DENGAN NUH (Covenan w Noah).

15. Bagaimana para penulis Alkitab, bahkan Allah sendiri, menggambarkan kehidupan Anda? Apakah Anda akan digambarkan sebagai "benar, tidak bercela, berjalan dengan Allah"? Seperti apakah perjalanan yang benar dan tanpa cela dengan Allah di dunia saat ini?

Kejadian 6:18: “Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak2mu  dan isterimu dan isteri anak-anakmu”.

16. Perhatikan/lihat ayat ini dengan seksama. Di sini, kita memiliki dasar-dasar perjanjian alkitabiah yang dibuat Allah dengan seluruh umat manusia. Allah hanya membuat perjanjian perjanjian dengan kita. Tetapi, ada lebih dari yang pertama terlihat dari perjanjian ini. Perhatikan pertama, penurutan/ketaatan terlibat. Untuk berpartisipasi dalam berkat-berekat, mereka harus naik perahu.

17. Perhatikan juga bahwa Allah menyebutnya perjanjian-Ku  Apa artinya itu memberi tahu kita tentang perjanjian? Meskipun perilaku kita dituntut/diperlukan, Allahlah yang membuat janji-janji2. Bandingkan ini:

   Keluaran 19: 8: “Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang di firmankan Tuhan akan kami lakukan.”Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa ini kepada Tuhan”.

18. Meskipun pernyataan/deklarasi itu disertai dengan pemberian Sepuluh Perintah/Hukum dan manifestasi yang luar biasa di puncak Gunung Sinai, kurang dari enam minggu kemudian mereka menari dalam keadaan mabuk dan telanjang mengelilingi/di sekitar simbol pemujaan kesuburan bahwa mereka telah "memaksa" Harun untuk ikut serta membuat untuk mereka! Jelaslah, janji kita untuk menaati Allah tidak ada artinya dibandingkan dengan janji Allah kepada kita.

19. Apakah Allah mendapatkan keuntungan/manfaat dari perjanjian ini? Hanya kesempatan untuk membawa beberapa dari kita ke surga untuk hidup bersama Dia selamanya.  Yesaya 53:11.

20. Allah bersedia mengampuni semua orang. (Lihat Lukas 23:34: "Yesus berkata, Ya, Bapa! Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.'" .

   Banyak orang Kristen percaya bahwa Bapa adalah seorang Hakim yang keras/jahat dan tidak mengampuni dan jika bukan karena permohonan Yesus yang terus-menerus atas nama kita, kita semua akan hilang. Pandangan yang sama sekali tidak alkitabiah itu adalah penyembah berhala dan setan(pagan and satanic). Lihat Yohanes 3:16; 16: 25-27; dll.

21. Bapa mengasihi kita sama seperti Yesus!

22. Anggap saja seperti ini:/Analogi ini: Seseorang jatuh dari perahu di tengah badai. Orang lain mengambil pelampung dan melemparkannya ke arahnya, lalu menariknya kembali ke perahu.

   Orang yang benar-benar harus bekerja adalah orang yang melemparkan pelampung itu; tetapi, orang yang diselamatkan harus bergantung pada pelampung yang dilemparkan dari dek perahu itu.

   (Tetapi, orang yang ada di dalam air harus setuju akan hasil akhir “kesepakatan”, ini, yaitulah menangkap dan perpegang pada apa yang telah disediakan untuknya.     Begitulah perjanjian antara Allah dan manusia.)

   Apa yang bisa mengajari kita tentang anugerah/kasih karunia Allah dan tanggapan/respons kita?.(about God’s grace and our response?)

 RABU:TANDA PELANGI (Sign of the rainbow).

23. Dan apa yang terjadi setelah banjir? Apa yang bisa kita pelajari dari kisah pelangi? 

 #  Kejadian 9:12-13 (Judul) “Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun temurun, untuk selama-lamanya. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi”.

24. Tidak banyak fenomena alam yang berwarna-warni seperti pelangi. Di beberapa tempat di mana hujan cukup lebat dan matahari cerah, orang sebenarnya bisa melihat pelangi ganda.

   Mereka sangat cantik/indah sehingga beberapa kelompok telah mengambil pelangi sebagai simbol organisasi2 mereka.

25. Jadi, apa rencana awal Allah dengan pelangi?

Kejadian 9: 12-17: ay.12-13 (lihat ayat diatas).

26. Namun, pelangi sangat berbeda dari sebuah perjanjian biasa/normal. Kita tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan keuntungan dari pelangi kecuali untuk melihat(to look). Tentu, jika kita mengambil keuntungan dari janji Allah yang diberikan kepada kita dengan pelangi, maka Allahlah yang menyelamatkan. Tapi, pelangi itu sendiri diberikan kepada setiap makhluk hidup dari semua daging untuk semua generasi yang akan datang. (Kejadian 9: 15,12)

27. Dari sini kita dapat belajar bahwa pengampunan Allah juga seperti itu. Kita semua diampuni; tapi, kita tidak semua menyadarinya, dan kita tentu tidak semua memanfaatkan tawaran Allah.

28. Dengan memberikan pelangi, Allah berjanji tidak akan pernah menghancurkan seluruh dunia dengan air bah. Itu adalah satu masalah serius yang tidak bisa kita khawatirkan lagi! Apa lagi yang harus kita pelajari dari pelangi?

 KAMIS: HANYA NUH YANG TINGGAL (Only Noah was left)

29. Apa yang kita ketahui tentang kesimpulan dari Air bah?

   Kejadian 7:23: “Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu”.

30. Perhatikan, untuk pertama kalinya, Tuhan menyebutkan apa yang mungkin disebut sisa, mereka yang tersisa dan tetap hidup.

31. Sisa adalah kata kunci dalam banyak bagian2(perikop) Alkitab. (Kej.45:7; Kej.4:3; Yesaya 11:11).

32. Jadi, apakah hubungan antara sisa dan perjanjian?  

   Tuhan, pada dasarnya, menjadi Hakim untuk seluruh dunia. Mereka yang naik bahtera diselamatkan; mereka yang tidak, hilang. Kita perlu ingat, bagaimanapun, bahwa ini bukanlah penghakiman terakhir dari orang-orang itu.  

   Penghakiman terakhir itu akan datang ribuan tahun kemudian dalam penghakiman pra-kedatangan (Pre-Advent Judgment) yang sedang terjadi sekarang. Mungkin ada beberapa orang yang ingin naik kedalam bahtera  tetapi tidak bisa karena dihalangi oleh orang lain. Tapi, yang kita tahu adalah bahwa Nuh dan keluarganya yang naik / masuk. Maka, Allah menjanjikan hubungan khusus itu dengan Nuh dan keluarganya. (Kejadian 6:18)

33. Apakah ada ayat yang muncul dalam pikiran yang menyarankan bahwa apa yang terjadi pada zaman Nuh mungkin serupa/similar dengan apa yang akan terjadi di akhir sejarah dunia ini?  Tentu ada!

   Matius 24:37: [Yesus berkata:] “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”

   Wahyu 12:17 “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum2 Allah dan memiliki kesaksian Yesus”.

34. Untuk mendapatkan gambaran yang indah tentang banyak detail banjir dan apa yang terjadi sebelum dan sesudah banjir, baca Patriarchs and Prophets halaman 90-110. (Alfa & Omega Jld.1 hlm.95-119.

        JUMAT:

   “Pelangi, satu kejadian alam fisik, adalah lambang yang cocok tentang janji Allah yang tidak akan pernah menghancurkan dunia ini lagi dengan Air Bah. Karena kondisi iklim di bumi berbeda sepenuhnya setelah Air Bah, dan hujan turun dikebanyakan bagian dunia menggantikan embun yang sebelumnya membasahi tanah, sesuatu yang diperlukan untuk menenangkan rasa takut manusia setiap kali hujan mulai jatuh. Pikiran rohani dapat melihat pada gejala alam ini sebagai penyataan Allah tentang diri-Nya sendiri (Lihat Roma 1:20). Jadi pelangi adalah bukti bagi orang percaya bahwa hujan pasti memberikan berkat dan bukan kehancuran universal”—The SDA Bible Commentary,jld.1,hlm.265.

35. Ada banyak budaya di dunia yang pernah / mengalami cerita banjir. Salah satu yang sangat terkenal dikenal sebagai The Epic of Gilgames.(Raja Sumeria dlm.mitologi Mesopotamia- 2800-2500 SM).

   “Pada hari-hari itu dunia sudah penuh, orang-orang bertambah banyak, dunia menguak seperti banteng liar, dan dewa besar terbangun oleh keramaian itu.  Enlil (Dewa bumi) mendengar keramaian itu dan dia berkata kepada dewa2/ilah2 dalam satu pertemuan, ‘keributan umat manusia tidak dapat diterima lagi dan tidur tidak mungkin lagi oleh karena babel itu.’ Jadi dewa2 sepakat untuk membinasakan manusia.”—“The story of the Foold” in The Epic of Gilgames(Epos), terjemahan N.K.Standers (London: The Penguin Group,1972),hlm.108. Bandingkan argumen ini dengan Kitab Suci sehubungan dengan Air Bah.  ---0----

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar