TURUN- TEMURUN, UNTUK SELAMA-LAMANYA
(All Future Generations)
Ayat
Hafalan:
“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
Tuhan”.
(Kejadian 6:8).
1. Bakteri adalah
organisme tumbuhan yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa sebuah mikroskop.
Satu bakteri biasa kelihatan tidak lebih besar dari ujung sebuah pensil,
meskipun telah dibesarkan 1.000 kali. Dengan kondisi yang memungkinkan untuk
bertumbuh—kehangatan yang cukup, kelembaban, dan makanan—bakteri akan bertambah
banyak dalam satu kecepatan yang sangat ekstrim. Sebagai contoh, beberapa
bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri : satu sel dewasa terbagi
dalam dua sel anak. Ketika pembelahan terjadi setiap jam, satu bakteri akan
menghasilkan 16.000.000 bakteri baru dalam waktu 24 jam. Pada akhir 48 jam,
ratusan miliar bakteri akan muncul.
Fenomena mikroskopik dalam dunia alam ini menggambarkan PERTUMBUHAN KEJAHATAN yang
sangat cepat setelah kejatuhan. Dikaruniai dengan kemampuan intelek yang besar,
kesehatan yang kuat, dan umur panjang, bangsa yang kuat ini melupakan Tuhan dan
menyalahgunakan kekuatan mereka yang langka itu untuk kesalahan dalam segala
bentuk.
Sebagaimana BAKTERI dapat dimusnahkan oleh sinar matahari, zat kimia,
atau temperatur yang tinggi, Allah memilih untuk menghentikan pemberontakan
yang merajalela ini dengan AIR BAH UNIVERSAL.
2. Orang seperti
apa yang hidup sebelum air bah? Apa keahlian mereka? Apa yang Allah katakan
tentang mereka?
“Di sana telah binasa dalam Air bah penemuan seni dan keterampilan manusia
yang lebih besar daripada yang diketahui dunia saat ini. Seni yang
dihancurkan lebih dari seni yang dibanggakan saat ini. Karunia-karunia besar
yang diberikan Tuhan kepada manusia disempurnakan. Ada emas dan perak dalam
kelimpahan, dan manusia terus-menerus berusaha melampaui sesamanya dalam
perangkat(device). Hasilnya adalah
kekerasan melanda bumi. Allah dilupakan. Ras yang berumur panjang ini terus
memikirkan bagaimana mereka dapat bersaing dengan alam semesta surga dan
mendapatkan kepemilikan atas Eden. — Ellen G. White, Manuscript Releases, *
vol. 20, 195.1.
[Ditulis 23 Agustus 1898, dari “Sunnyside,”
Cooranbong, Australia.] [Menurut Anda, siapa yang mengilhami gagasan itu? Apa
yang membuat mereka tidak masuk ke taman itu?]
3. Apa yang bisa
kita pelajari dari kisah Nuh? Mengapa Allah memilih untuk menghancurkan/membinasakan
dunia?
Apa yang bisa
kita pelajari dari mempelajari janji Allah kepada Nuh setelah air bah? Kejadian 6: 5-7:”Ketika dilihat
Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecendrungan
hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ay.6.maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di
bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.ay.7.Berfirmanlah Tuhan, ”Aku akan
menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia
maupun hewan dan binatang2 melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah
menjadikan mereka”.ay.8.Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (ayat hafalan).
Ay.6 “And
It repented the Lord.. pernyataan penjelasan bahwa "itu membuatnya
sedih" di hati-Nya. "Pertobatan/penyesalan" Allah adalah suatu ekspresi yang
mengacu pada rasa sakit kasih ilahi yang disebabkan oleh dosa manusia.
Penyebutan kesedihan ilahi atas keadaan manusia yang bejat adalah indikasi yang
menyentuh bahwa Allah tidak membenci manusia. Dosa manusia memenuhi hati Ilahi dengan kesedihan dan belas kasihan
yang dalam.(lautan simpati kasih Allah atas dosa manusia).
4. Bagaimana
mungkin/bisa seorang Allah dengan memiliki pengetahuan sebelumnya(Foreknowledge) menyesal bahwa Dia
menciptakan semua makhluk di bumi ini? Kebenaran tentang kebebasan dan dosa
harus didemonstrasikan sepenuhnya. Dalam pertentangan besar (the Great Controversy), Allah harus
membuktikan keadilan-Nya dan menunjukkan hasil dari rencana-Nya dan hasil dari
rencana Setan. Allah menyesal harus melakukan ini bahkan sebelum menciptakan
Setan(Lucifer).
5. Allah harus
bertindak cepat karena kebenaran dengan cepat kehilangan pegangannya di dunia.
Ketika air bah datang, Allah hanya memiliki satu orang dan keluarganya yang
bersedia untuk masuk ke dalam bahtera. Jika Allah menunggu generasi yang lain
atau berikutnya, tidak akan ada orang yang memperhatikan Allah! Bumi ini akan
menjadi kerajaan Setan!
6. Dari
tanggal permulaan penciptaan Allah, ketika segala sesuatu dinyatakan
"sangat baik", lihat apa
yang terjadi pada dunia! Pelanggaran dan pemberontakan telah menyebar begitu
luas bahkan Allah, yang penuh kasih, penyayang, dan pengampun seperti
Dia, tidak dapat membiarkannya berlanjut. Mengapa segalanya menjadi begitu
buruk begitu cepat?
(Kejadian 3: 6, 11-13; 4:5,8,19,23;
Kej.6:1-2, 5,11-12àPerkembangan
dosa yang terus menerus).
7. Jelas,
kondisi ini pada zaman Nuh tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Coba
bayangkan apa yang dipikirkan makhluk-makhluk di surga saat mereka menyaksikan
hal-hal berubah dari buruk menjadi
lebih buruk.(from bad to worse).
“Tampaknya kekuatan Setan sedang bertumbuh; peperangannya melawan surga
menjadi semakin ditentukan. Krisis telah tercapai [tepat sebelum Yesus lahir].
Dengan minat yang kuat, pergerakan2 Allah diamati oleh para malaikat surgawi.
Akankah Dia datang dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk dunia karena
kesalahan mereka? Akankah Dia mengirimkan api atau banjir untuk menghancurkan
mereka? Seluruh surga menunggu perintah Komandan mereka untuk mencurahkan
botol-botol murka kepada sebuah dunia yang memberontak. Satu kata dari-Nya,
satu tanda, dan dunia akan dihancurkan/dibinasakan. Dunia yang tidak jatuh akan
berkata, “Amin. Engkau benar, ya Tuhan, karena Engkau telah memusnahkan pemberontakan.
”- Ellen G. White, Signs of the Times, * 27 Agustus 1902, par. 4. Bandingkan RC
58.4.
8. Apa yang
terjadi di ruang tahta surga? Apakah Allah membahas apa yang akan Dia lakukan
dengan makhluk di sana? Tentu saja, pemerintahan Allah sepenuhnya transparan!
9. Tampaknya
jelas bagi makhluk-makhluk di alam semesta bahwa Allah harus melenyapkan dosa.
Tetapi, bagaimana Dia bisa menyingkirkan dosa? Itulah rencana keselamatan Allah!
Roma 8: 3: “Sebab apa yang tidak mungkin
dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya karena daging, telah dilakukan oleh
Allah. Dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan
daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa
di dalam daging”.
Dosa
menjadi lebih buruk. Dosa cenderung bekerja demikian. Dosa tidak seperti luka
atau sayatan, dengan proses otomatis yang memang sudah ada dalam tubuh
membawa kesembuhan. Sebaliknya, dosa, jika dibiarkan tidak dimusnahkan, akan bertambah
banyak, dan tidak pernah puas sampai itu membawa kehancuran dan kematian.
Tidaklah mengherankan Allah membenci dosa, segera atau nanti dosa akan
dimusnahkan.
10. Apa yang Allah lakukan untuk
menyingkirkan dosa? Allah, melalui Yesus Kristus, menunjukkan tidak
hanya keindahan dan kesucian hidup sesuai dengan rencana Allah, tetapi juga hasil2/the results dari keterpisahan
dari Allah – yakni kematian
kedua. Sejauh ini, Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang mati dalam
kematian kedua itu.
11. Mari kita
fokus lagi pada Nuh.
Kejadian 6: 9:”Inilah riwayat Nuh: Nuh
adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya;
dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah”.
12. Bagaimana
menurut Anda Nuh tetap menjadi "orang benar", "tidak
bercacat"? Bagaimana dia bisa “berjalan dengan Tuhan” di lingkungan yang
keji dan memberontak itu? Apakah dia mencoba menjauh dari orang lain? Apakah
ada di antara mereka yang ingin menyingkirkannya?
13. Dalam 2 Petrus 2: 5, Petrus menyebut
Nuh seorang pengkhotbah kebenaran
(Pemberita kebenaran). Apakah khotbah Nuh membuat kesal rekan-rekannya yang
berdosa?
# Kejadian 6: 8: “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan”.
14. Apakah kasih karunia itu? Ini
adalah kemunculan pertama kata kasih karunia dalam Alkitab. Apakah Nuh — yang
tidak bercela, benar, dan berjalan bersama Allah — membutuhkan/memerlukan kasih
karunia? Marilah kita tidak pernah lupa bahwa Nuh, seperti kita semua, juga
adalah orang berdosa.
SELASA: PERJANJIAN DENGAN NUH (Covenan
w Noah).
15. Bagaimana para
penulis Alkitab, bahkan Allah sendiri, menggambarkan kehidupan Anda? Apakah
Anda akan digambarkan sebagai "benar, tidak bercela, berjalan dengan Allah"?
Seperti apakah perjalanan yang benar dan tanpa cela dengan Allah di dunia saat
ini?
Kejadian 6:18: “Tetapi
dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau
akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak2mu dan isterimu dan isteri anak-anakmu”.
16. Perhatikan/lihat
ayat ini dengan seksama. Di sini,
kita memiliki dasar-dasar perjanjian alkitabiah yang dibuat Allah dengan
seluruh umat manusia. Allah hanya membuat perjanjian perjanjian dengan
kita. Tetapi, ada lebih dari yang pertama terlihat dari perjanjian ini. Perhatikan
pertama, penurutan/ketaatan terlibat. Untuk berpartisipasi dalam berkat-berekat, mereka harus naik perahu.
17. Perhatikan
juga bahwa Allah menyebutnya perjanjian-Ku
Apa artinya itu memberi tahu kita tentang perjanjian? Meskipun perilaku
kita dituntut/diperlukan, Allahlah yang membuat janji-janji2. Bandingkan ini:
Keluaran 19: 8: “Seluruh bangsa itu menjawab
bersama-sama: “Segala yang di firmankan Tuhan akan kami lakukan.”Lalu Musa pun
menyampaikan jawab bangsa ini kepada Tuhan”.
18. Meskipun
pernyataan/deklarasi itu disertai dengan pemberian Sepuluh Perintah/Hukum dan
manifestasi yang luar biasa di puncak Gunung Sinai, kurang dari enam minggu kemudian mereka menari dalam keadaan mabuk
dan telanjang mengelilingi/di sekitar simbol pemujaan kesuburan bahwa mereka
telah "memaksa" Harun untuk ikut serta membuat untuk mereka! Jelaslah,
janji kita untuk menaati Allah tidak ada artinya dibandingkan dengan janji
Allah kepada kita.
19. Apakah
Allah mendapatkan keuntungan/manfaat dari perjanjian ini? Hanya kesempatan
untuk membawa beberapa dari
kita ke surga untuk hidup bersama Dia selamanya. Yesaya 53:11.
20. Allah
bersedia mengampuni semua orang. (Lihat Lukas 23:34: "Yesus berkata, Ya,
Bapa! Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.'"
.
Banyak orang Kristen percaya bahwa Bapa
adalah seorang Hakim yang keras/jahat dan tidak mengampuni dan jika bukan
karena permohonan Yesus yang terus-menerus atas nama kita, kita semua akan
hilang. Pandangan yang sama sekali tidak alkitabiah itu adalah penyembah
berhala dan setan(pagan and satanic).
Lihat Yohanes 3:16; 16: 25-27; dll.
21. Bapa
mengasihi kita sama seperti Yesus!
22. Anggap
saja seperti ini:/Analogi ini: Seseorang
jatuh dari perahu di tengah badai. Orang lain mengambil pelampung dan
melemparkannya ke arahnya, lalu menariknya kembali ke perahu.
Orang yang benar-benar harus bekerja adalah
orang yang melemparkan pelampung itu; tetapi, orang yang diselamatkan harus
bergantung pada pelampung yang dilemparkan dari dek perahu itu.
(Tetapi, orang yang ada di dalam air harus
setuju akan hasil akhir “kesepakatan”, ini, yaitulah menangkap dan perpegang
pada apa yang telah disediakan untuknya.
Begitulah perjanjian antara
Allah dan manusia.)
Apa yang bisa mengajari kita tentang anugerah/kasih
karunia Allah dan tanggapan/respons kita?.(about God’s grace and our response?)
23. Dan apa
yang terjadi setelah banjir? Apa yang bisa kita pelajari dari kisah pelangi?
# Kejadian
9:12-13 (Judul) “Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang
Kuadakan antara Aku dan kamu serta
segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun temurun,
untuk
selama-lamanya. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda
perjanjian antara Aku dan bumi”.
24. Tidak
banyak fenomena alam yang berwarna-warni seperti pelangi. Di beberapa tempat di
mana hujan cukup lebat dan matahari cerah, orang sebenarnya bisa melihat pelangi ganda.
Mereka sangat cantik/indah sehingga beberapa
kelompok telah mengambil pelangi sebagai simbol organisasi2 mereka.
25. Jadi, apa
rencana awal Allah dengan pelangi?
Kejadian 9:
12-17: ay.12-13 (lihat ayat diatas).
26. Namun,
pelangi sangat berbeda dari sebuah perjanjian biasa/normal. Kita tidak perlu
melakukan apapun untuk mendapatkan keuntungan dari pelangi kecuali untuk
melihat(to look). Tentu, jika kita mengambil keuntungan dari janji Allah yang
diberikan kepada kita dengan pelangi, maka Allahlah yang menyelamatkan. Tapi,
pelangi itu sendiri diberikan kepada setiap makhluk hidup dari semua daging untuk semua generasi yang akan datang.
(Kejadian 9: 15,12)
27. Dari sini
kita dapat belajar bahwa pengampunan Allah juga seperti itu. Kita semua diampuni; tapi, kita tidak
semua menyadarinya, dan kita tentu tidak semua memanfaatkan tawaran Allah.
28. Dengan
memberikan pelangi, Allah berjanji tidak akan pernah menghancurkan seluruh dunia
dengan air bah. Itu adalah satu masalah serius yang tidak bisa kita khawatirkan
lagi! Apa lagi yang harus kita
pelajari dari pelangi?
29. Apa yang
kita ketahui tentang kesimpulan dari Air bah?
Kejadian
7:23: “Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di
muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di
udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup
dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu”.
30. Perhatikan, untuk pertama kalinya, Tuhan
menyebutkan apa yang mungkin disebut sisa,
mereka yang tersisa dan tetap hidup.
31. Sisa
adalah kata kunci dalam banyak bagian2(perikop) Alkitab. (Kej.45:7; Kej.4:3;
Yesaya 11:11).
32. Jadi, apakah hubungan antara sisa dan
perjanjian?
Tuhan, pada dasarnya, menjadi Hakim untuk
seluruh dunia. Mereka yang naik bahtera diselamatkan; mereka yang tidak, hilang.
Kita perlu ingat, bagaimanapun, bahwa ini bukanlah
penghakiman terakhir dari orang-orang itu.
Penghakiman terakhir itu akan datang ribuan
tahun kemudian dalam penghakiman pra-kedatangan (Pre-Advent Judgment) yang sedang terjadi sekarang. Mungkin
ada beberapa orang yang ingin naik kedalam bahtera tetapi tidak bisa karena dihalangi oleh orang
lain. Tapi, yang kita tahu adalah bahwa Nuh dan keluarganya yang naik / masuk.
Maka, Allah menjanjikan hubungan khusus itu dengan Nuh dan keluarganya. (Kejadian
6:18)
33. Apakah ada
ayat yang muncul dalam pikiran yang menyarankan bahwa apa yang terjadi pada
zaman Nuh mungkin serupa/similar dengan apa yang akan terjadi di akhir sejarah
dunia ini? Tentu ada!
Matius
24:37: [Yesus berkata:] “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
Wahyu
12:17 “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum2 Allah dan memiliki
kesaksian Yesus”.
34. Untuk
mendapatkan gambaran yang indah tentang banyak detail banjir dan apa yang
terjadi sebelum dan sesudah banjir, baca Patriarchs and Prophets halaman
90-110. (Alfa & Omega Jld.1 hlm.95-119.
JUMAT:
“Pelangi,
satu kejadian alam fisik, adalah lambang
yang cocok tentang janji Allah yang tidak akan pernah menghancurkan dunia ini
lagi dengan Air Bah. Karena kondisi iklim di bumi berbeda sepenuhnya
setelah Air Bah, dan hujan turun dikebanyakan bagian dunia menggantikan embun
yang sebelumnya membasahi tanah, sesuatu yang diperlukan untuk menenangkan rasa
takut manusia setiap kali hujan mulai jatuh. Pikiran rohani dapat melihat pada
gejala alam ini sebagai penyataan Allah tentang diri-Nya sendiri (Lihat Roma
1:20). Jadi pelangi adalah bukti bagi orang percaya bahwa hujan pasti
memberikan berkat dan bukan kehancuran universal”—The SDA Bible
Commentary,jld.1,hlm.265.
35. Ada banyak
budaya di dunia yang pernah / mengalami cerita banjir. Salah satu yang sangat
terkenal dikenal sebagai The Epic of
Gilgames.(Raja Sumeria dlm.mitologi Mesopotamia- 2800-2500 SM).
“Pada hari-hari itu dunia sudah penuh,
orang-orang bertambah banyak, dunia menguak seperti banteng liar, dan dewa
besar terbangun oleh keramaian itu.
Enlil (Dewa bumi) mendengar keramaian itu dan dia berkata kepada dewa2/ilah2
dalam satu pertemuan, ‘keributan umat manusia tidak dapat diterima lagi dan
tidur tidak mungkin lagi oleh karena babel itu.’ Jadi dewa2 sepakat untuk
membinasakan manusia.”—“The story of the Foold” in The Epic of Gilgames(Epos),
terjemahan N.K.Standers (London: The Penguin Group,1972),hlm.108. Bandingkan
argumen ini dengan Kitab Suci sehubungan dengan Air Bah. ---0----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar