Jumat, 23 April 2021

SATU PERJANJIAN KEKAL.

 


SATU PERJANJIAN KEKAL

(An Everlasting Covenant)

Pel.SS No.4, Trw.II, 2021.

 

Ayat hafalan:

Kejadian 15:7 “Lagi Firman TUHAN kepadanya: “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu”.

  -Akulah TUHAN --Antara ayat 6 dan 7 pasti ada interval yang panjang. Wahyu baru( The new revelation)  terjadi pada siang hari, tampaknya menjelang akhir hari (vs 12 dan 17), sedangkan penglihatan sebelumnya terjadi pada malam hari (ayat 5). Ini mungkin terjadi keesokan harinya. Kondisi awal wahyu baru tidak dijelaskan.

 -Untuk memberikan negeri ini kepadamu:

   Untuk ketiga kalinya Allah meyakinkan Abram bahwa dia akan memiliki seluruh tanah Kanaan (lihat Kejadian 12: 7; 13: 14,15). Tetapi statusnya tidak berubah sedikit pun sejak dia pertama kali memasuki Kanaan. Kadang-kadang Allah mengulangi janji itu, dan Abram telah menerimanya tanpa pernah melihat tanda yang terlihat dari penggenapannya. Dia masih tunawisma ketika dia tiba dari Mesopotamia, dan masih belum memiliki anak. Wajar jika pertanyaan muncul di benaknya.

  ( 1 SDA BC hlm.312-313).

 1. Pikirkanlah mengenai tantangan2 yang Allah telah hadapi dari generasi ke generasi dengan dunia kita yang penuh dosa. Dia mulai dengan taman yang sempurna di dunia yang sempurna bersama Adam dan Hawa. Sebelumnya setelah demikian lamanya, Dia harus menghancurkan seluruh dunia itu dengan Air bah dan memulai kembali dengan Nuh (and restart with Noah).

   Dan, setelah beberapa tahun yang relatif, keadaan menjadi sangat buruk lagi( so bad), sehingga Dia harus memilih Abram / Abraham (disebut sebagai Abraham atau Abram / Abraham  dalam materi ini kecuali ketika membahas perubahan namanya seperti yang tercatat dalam Kejadian 17 atau dalam kutipan menggunakan Abram), memanggilnya menjauh dari pengaruh2 jahat keluarga dan lingkungannya untuk memulai kembali (to restart yet again).

2. Dia telah mencoba beberapa kali untuk bekerja dengan keturunan Abraham. Mengikuti petunjuk Allah, Musa membawa mereka keluar dari pembuangan/penawanan orang Mesir. Zerubabbel dan Yosua dan persentase yang sangat kecil dari orang Israel kembali ke Palestina setelah penawanan Babilonia.

3. Di zaman Perjanjian Baru, Yesus harus mengakui bahwa upaya-Nya untuk orang Israel sebagian besar tidak berhasil. Jadi, Dia memulai kembali dengan gereja Kristen. Gereja Kristen itu memiliki permulaan yang luar biasa dengan para rasul dan murid, tetapi memburuk hingga membutuhkan Reformasi Protestan yang menekankan kembali perlunya hanya mengikuti Kitab Suci. Tetapi, setelah 300 tahun berikutnya, gereja-gereja Protestan tidak jauh berbeda dengan “gereja ibu”(mother church), mereka telah pergi (they had left). Akhirnya, setelah Kebangkitan Adven yang agung, Masehi Advent Hari Ketujuh muncul. Apakah kita akan berhasil meskipun di masa lalu begitu banyak yang gagal?

4. Berulang kali, dari generasi ke generasi, Allah telah menjangkau umat manusia, menawarkan janji dan perjanjian.(promises and covenants). Dalam pelajaran ini kita akan berfokus terutama pada hubungan-Nya dengan Abraham. Itu adalah kesempatan pertama Allah yang tercatat untuk menjelaskan dengan sangat rinci apa yang Dia pikirkan untuk rencana keselamatan.

 MINGGU: YAHWE DAN PERJANJIAN ABRAHAMIS.

5. Apa yang bisa kita pelajari tentang Allah dari nama-Nya? Apa arti dari nama2 yang berbeda? Mengapa Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham?

6. Dari generasi ke generasi, nama telah dikaitkan dengan pergerakan2, kebenaran, dan ide/gagasan. Apa yang terlintas di benak Anda saat memikirkan Martin Luther, Abraham Lincoln, Albert Einstein, Martin Luther King, Jr., Mahatma Gandhi, atau Dorcas dari Alkitab?

7. Bangsa Semit dalam Perjanjian Lama, yang tinggal di Timur Dekat, sangat mementingkan arti nama2 orang.

8. Ketika Allah pertama kali mendekati Abraham, Dia mengidentifikasi diri-Nya dengan nama YHWH / Yahweh seperti yang tercatat dalam Kejadian 15: 7.

   Nama YHWH muncul 6,828 kali dalam P.L.  Kata itu berbentuk kata kerja dalam bhs.Ibrani haya, to be(“menjadi”)—yang artinya “the Eternal One”(Dia yang kekal);”the Existent One”(Dia yang ada); “the Self-Existing One”(Dia yg.ada dengan sendirinya); “the Self-sufficient One /”the One who live eternally”---(Dia yang hidup selama-lamanya).

   Jadi yang ditekankan dari gelar Allah sebagai Yahwe disini ialah tentang sifat2 Allah: bahwa Dia ada dengan sendirinya dan setia. Menunjukkan bahwa Allah sebagai Allah yang hidup, Sumber kehidupan yang berbeda dengan para dewa kafir yang tidak memiliki keberadaan.

9. Ketika Allah mendekati Musa di padang gurun saat dia menggembalakan domba, Dia muncul di semak yang terbakar dan meminta Musa untuk melepaskan sepatunya. Ketika Musa bertanya siapa Dia, Allah berkata, "AKU ADALAH AKU." Apa arti nama seperti itu? (Lihat Keluaran 3:14). Nama ini menyiratkan tidak hanya bahwa Allah adalah Allah yang kekal (Eternal/Everlasting God), tetapi juga bahwa Dia adalah Sahabat pribadi bagi manusia. Allah ingin Musa dan, sebelumnya, Abraham mengetahui nama-Nya.

10. Jadi, apa yang terlintas di benak Anda saat memikirkan nama Yahweh, Yehuwa, atau Allah? Apakah kamu memikirkan cinta? Kebaikan? Dan peduli? Atau, apakah Anda memikirkan ketakutan? Kekerasan? Dan disiplin?

Ketika memikirkan tentang nama-nama Allah, sangatlah penting bagi kita untuk mengingat bahwa Allah dalam Perjanjian Lama adalah Yesus Kristus! Kita tidak boleh melupakan itu! (Lihat Lukas 24:44; 1 Korintus 10: 1-4; dan Yohanes 5:39.)

 SENIN: EL-SHADDAI

11. Namun, kita perlu memahami bahwa ada banyak nama2 berbeda yang diberikan kepada Allah dalam Perjanjian Lama. Selain nama Elohim dan Yahweh, muncul nama lain untuk Tuhan: ’El Shaddai.

   Nama 'El Shaddai digunakan hampir secara eksklusif oleh Musa dalam kitab Kejadian dan Ayub, buku pertama yang dia telah tulis.

   Satu terjemahan literal dari Kejadian 17:1-6 mungkin seperti ini, Yahwe(Yehovah) telah menampakkan diri kepada Abraham dan berkata: ‘Akulah yang Mahakuasa; hiduplah dihadapan-Ku, dengan tidak bercela; dan Aku akan membuat perjanjian antara Aku dan engkau, dan akan membuat engkau begitu banyak... Dan engkau akan menjadi bapa dari satu bangsa yang besar,...dan Aku akan membuat engkau bertambah banyak”. Nama yang sama ini muncul juga dalam Kejadian 28:3, manakala Ishak berkata bahwa ‘Yang Mahakuasa’, El-Shaddai akan memberkati Yakub, membuatnya beranak cucu, dan menjadikannya banyak.

   Kejadian 17:1-2 “Ketika Abraham berumur 99 tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:’Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela”. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.”

   Mari kita jabarkan sedikit. Kata El terkait dengan Elohim (“Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi”), dan itu berarti kemahakuasaan, kekuatan, keunggulan. Gelar ini, bagi Allah, Elohim dilihat melalui seluruh kisah penciptaan Kejadian.

   Kata El, darinya, diterjemahkan “Allah” sekitar 200 kali,  itu juga mengandung arti Allah yang berkuasa.

   Shaddai, itu berarti “dada”(breast), memberikan ide tentang seseorang yang menyediakan, yang memelihara, dan yang memuaskan.

   Berhubungan dengan kata untuk El, itu menggambarkan gagasan “Yang perkasa dan berkuasa yang dapat menyediakan dan memelihara”.

12. Ada sejumlah ayat dalam Alkitab yang menggunakan ungkapan 'El atau' El-Shaddai yang sering diterjemahkan "Allah Yang Mahakuasa." Lihat Kejadian 28: 3; 35:11; 43:14; 49:25; dll.

13. Apakah Allah benar-benar perlu memberi tahu kita bahwa Dia Mahakuasa? Apakah kita ingin menyembah Allah yang dikenal sebagai "dewa/ilah yang lemah"? Atau, "dewa/ilah ikan"? Atau, "dewa/ilah kambing"?

 SELASA: DARI ABRAM MENJADI ABRAHAM.(Kej.17:4,5).

   “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”.

14. Orang-orang di Timur Dekat kuno sering memilih nama dengan sangat hati-hati. Lihat juga item # 33 di bawah ini.

   Meskipun nama2 Allah datang dengan pengertian rohani dan teologi yang penting, nama2 itu tidak berakhir hanya pada Allah. Nama2 orang di Timur Dekat Kuno bukan hanya cara mengidentifikasi yang tidak punya arti seperti yang sering terjadi pada kita. Memberi nama seorang anak perempuan Maria atau Susi tidak banyak berbeda dengan sekarang ini. Akan tetapi, bangsa Semitik memberi nama seseorang memiliki arti dan biasanya terdiri dari satu anak kalimat atau kalimat pendek yang berisi harapan atau ekspresi rasa syukur orang tua.

   Sebagai contoh, Daniel artinya “Allah adalah hakim”, Yoel artinya “Yahwe adalah Allah”; atau Nathan artinya “Pembenaran Allah.”  Oleh karena arti penting yang melekat pada nama2 itu, maka nama sering diganti untuk menggambarkan satu perubahan hidup dan lingkungan seorang yang radikal.

15. Di zaman yang lebih modern, orang cenderung memberikan nama panggilan/nama julukan (nickname) kepada orang lain.   

   Sangat sulit untuk mengubah nama resmi/legal name seseorang; jadi, kita biasanya mengabaikannya dan mengganti suatu nama panggilan untuk seseorang.

Jadi, apa yang kita pahami ketika kita melihat Allah mengubah nama Abram yang artinya “bapa ditinggikan/father is exalted” menjadi Abraham yang artinya “bapak dari banyak orang/father of a multitude”(Bapa sejumlah besar bangsa).

   Bagaimana ini berhubungan dengan Janji perjanjian Allah untuk kita dan Abraham?

16. Bayangkan Allah — telah berjanji kepada Abraham beberapa kali setelah dia berusia 75 tahun bahwa Dia akan memberinya banyak anak, dan, akhirnya, pada usia 99, menikah dengan seorang wanita yang telah lama menopause — mengulangi janji itu bahwa dia akan menjadi bapa dari banyak orang!

 RABU: LANGKAH-LANGKAH PERJANJIAN (Kejadian 12:1,2,7)

17. Mari kita menggali lebih dalam gagasan tentang perjanjian (covenant).

   “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu, Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. v.7 “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu”.dst...

 Dalam dua ayat tersebut [Kejadian 12: 1-2], tahap pertama dari janji perjanjian Allah kepada Abram (ada tiga) yang telah dinyatakan. Allah mendekati Abram, memberinya perintah dan kemudian membuat dia berjanji (God approached Abram, gave him a command and then made him a promise). Pendekatan tersebut mengungkapkan pemilihan Abram yang murah hati oleh Allah untuk menjadi tokoh utama pertama dari perjanjian kasih karunia-Nya yang khusus. Perintah itu (the command), melibatkan ujian kepercayaan total kepada Allah (Ibrani 11: 8). Janji itu (Kejadian 12: 1-3, 7), meskipun dibuat khusus untuk Keturunan Abram, pada akhirnya mencakup janji kepada seluruh umat manusia (Kejadian 12: 3, Gal. 3: 6-9) .

18. Supaya lebih memahami janji perjanjian Allah dan hubungan dengan Abraham, pertimbangkan Ibrani 11: 8 dan Kejadian 12: 1-3,7. Ayat-ayat ini menunjukkan fase pertama dari janji2 perjanjian Allah. Allah memberi Abraham perintah (a command) dan kemudian berjanji untuk memberkatinya jika dia mengikutinya.

   Kejadian 15: 7-20: ay.9 “Firman Tuhan kepadanya:”Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur 3 tahun, seekor kambing betina berumur 3 tahun, seekor domba jantan berumur 3 tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.

19. Bagian/perikop  ini merupakan perluasan dari apa yang Allah telah katakan kepada Abraham sebelumnya. Perhatikan bahwa Allah menampakkan diri kepada Abraham, mungkin dalam sebuah penglihatan, dan kemudian memanggilnya untuk mematuhi perintah tertentu yang Allah berikan padanya, diikuti dengan janji ilahi akan berkat besar.

20. Jadi, mengapa upacara aneh memotong hewan menjadi dua, meletakkannya di tanah, dan lewat di antara mereka? Bukti arkeologi terbaru telah menunjukkan bahwa memang demikian

cara umum untuk membuat kesepakatan serius di antara orang-orang dari mana Abraham berasal. Allah bertemu dengannya di mana dia berada. Dipercaya bahwa memotong hewan menjadi dua dan meletakkannya di tanah menyiratkan bahwa jika seseorang melanggar perjanjian, inilah yang akan terjadi padanya. Hari ini, kami akan meminta pengacara untuk membuat dokumen atau dokumen hukum.

21. Akhirnya, ketika Abraham berusia 99 tahun, kita sampai pada tahap ketiga dan terakhir dari perjanjian ilahi yang dibuat Allah dengannya.

22. Ketika dia berusia 99 tahun dan tampaknya hampir tidak mungkin bagi Abraham untuk memiliki anak sendiri — terutama dari Sarah, - Allah menampakkan diri kepadanya untuk pengalaman pembuatan perjanjian yang ketiga. Akibatnya, Allah berkata: “Turutilah aku dan selalu lakukan apa yang benar; dan jika kamu melakukannya, saya akan mengubah nama Anda. Aku akan membuat perjanjian abadi denganmu untuk memberikan kepadamu dan banyak keturunanmu wilayah dari Efrat sampai Mesir. " Selain itu, perjanjian itu akan menjadi perjanjian yang kekal, berlaku untuk semua yang akan menjadi keturunan Abraham.

   Galatia 3: 7,29: “Jadi kamu lihat; bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah”.

23. Menurut Anda apa hubungannya dengan pekabaran malaikat pertama yang terkenal yang dicatat dalam Wahyu 14: 6-7? 

   Apakah Allah Yang Mahakuasa masih berbicara? Berapa banyak orang yang termasuk dalam janji-Nya? Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi bagian darinya?

24. Abraham diminta untuk mengikuti beberapa instruksi Allah yang, kadang-kadang, tampaknya hampir mustahil untuk dilaksanakan.

  “Allah telah memanggil Abraham untuk menjadi guru firman-Nya, Dia telah memilih dia untuk menjadi bapa bangsa yang besar, karena Dia melihat bahwa Abraham akan mengajar anak-anaknya dan keluarganya dalam prinsip-prinsip hukum Allah.  

   Dan yang memberi kekuatan pada ajaran Abraham adalah pengaruh hidupnya sendiri. Rumah tangganya yang besar terdiri dari lebih dari seribu jiwa, banyak dari mereka adalah kepala keluarga, dan tidak sedikit tetapi baru saja bertobat dari kekafiran.  Rumah tangga seperti itu membutuhkan tangan yang kuat di pucuk pimpinan.

   Tidak ada metode yang lemah dan bimbang yang akan mencukupi. Tentang Abraham Tuhan berkata, "Aku tahu dia, bahwa dia akan memerintahkan anak-anaknya dan seisi rumahnya untuk hidup menurut jalan yang ditunjukkan Allah." Kejadian 18:19.

   Namun otoritasnya dijalankan dengan kebijaksanaan dan kelembutan sedemikian rupa sehingga hati dimenangkan.  

   Kesaksian dari Penjaga ilahi adalah, "Mereka akan menjaga jalan Tuhan, untuk melakukan keadilan dan penghakiman." Kejadian 18:19. Dan pengaruh Abraham melampaui rumah tangganya sendiri.

   Di mana pun dia mendirikan tendanya, dia mendirikan di sampingnya altar untuk pengorbanan dan penyembahan. Ketika tenda dilepas, altar tetap ada; dan banyak orang Kanaan yang berkeliling, yang pengetahuannya tentang Allah telah diperoleh dari kehidupan Abraham, hamba-Nya, tinggal di altar itu untuk mempersembahkan korban kepada Yehuwa. — Ellen G. White, Education * 187.2.

   “Rumah tangga Abraham terdiri lebih dari seribu jiwa. Mereka yang dipimpin oleh ajarannya untuk menyembah satu Allah, menemukan rumah(home) di perkemahannya; dan di sini, seperti di sekolah, mereka menerima petunjuk yang akan mempersiapkan mereka untuk menjadi wakil dari iman yang benar. Dengan demikian tanggung jawab yang besar ada padanya.  

   Dia melatih kepala keluarga, dan metode pemerintahannya akan dilaksanakan dalam rumah tangga yang harus mereka pimpin. — Ellen G. White, Patriarchs and Prophets * 141.1.

 KAMIS: KEWAJIAN-KEWAJIBAN PERJANJIAN.

25. Terkadang, kita sebagai manusia cenderung berpikir bahwa kita harus melakukan semuanya sendiri. Namun, janji Allah jauh di luar kemampuan kelompok manusia(human group) mana pun untuk mencapainya sendiri. Karena itu, kita membutuhkan anugrah Allah. Abraham membutuhkan kasih karunia Allah. Tapi, kita masih perlu terus maju dan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan bagian kita dari perjanjian tersebut.

   Kejadian 18:19: “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya”.

   Yakobus 2:17 Iman tanpa perbuatan mati.

26. Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah Allah meminta terlalu banyak kepada Abraham? Apakah Allah meminta terlalu banyak dari kita?

27. Apakah kita mematuhi perjanjian Allah? Atau, apakah kita melanggarnya? Bagaimana Anda melanggar perjanjian?

   Dengan ketidaksetiaan, ketidaktaatan, dan mengabaikan hubungan yang sudah terbangun/mapan. Namun, perhatikan bahwa bukan kondisi penganugerahan (condition of bestowal)  yang dilanggar, melainkan kondisi pemenuhannya/penggenapannya.

Perjanjian masih tersedia. Jika kita tidak menindaklanjuti dengan ketaatan, kita hilang/kalah.(lose)

28. Pikirkan tentang kisah lengkap orang Israel seperti yang tercatat dalam Perjanjian Lama dan bagaimana karena ketidaktaatan dan pemberontakan mereka, mereka telah menyerah menerima berkat terakhir dari Allah.

 JUMAT:

29. Dalam pelajaran terakhir kita, kita mempelajari bagaimana pelangi adalah janji bagi Nuh dan keturunannya.

   Dalam pelajaran ini, kita fokus pada Abraham dan perlunya sunat. Apa gunanya sunat?

   Sunat “ditetapkan/ditakdirkan:

   (1) untuk membedakan keturunan/benih Abraham dari orang kafir/ bukan orang Yahudi (Efesus 2:11),

   (2) untuk terus mengingat akan perjanjian Yehuwa. (Kej. 17:11),

   (3) untuk mendorong perkembangan moral yang murni (Ul. 10:16),

   (4) untuk menggambarkan pembenaran oleh iman (Roma 4:11),   

   (5) untuk menjadi lambang sunat hati (Rm. 2:29), dan

   (6) untuk membayangkan upacara baptisan orang Kristen (Kol. 2:11, 12).  ”- The SDA Bible Commentary, vol. 1, hlm, 322, 323.

     *Kejadian 17:10 baca—setiap anak laki-laki harus disunat.

30. Sementara pelangi terus menandakan janji Allah untuk semua manusia untuk selama-lamanya, persyaratan sunat tidak lagi menjadi persyaratan yang diperlukan bagi umat Allah.

   Pada zaman Perjanjian Baru, arti sunat sebagian besar sudah hilang. Perhatikan apa yang Paulus katakan tentang sunat.

    (Roma 4:11; Galatia 5:6; Gal.6:15; 1 Kor.7:18-19 –Oleh iman kita diterima oleh Allah).

31. Sebagai orang Kristen zaman modern yang mempelajari Alkitab kita, kita menjadi percaya bahwa kita diselamatkan oleh iman, hubungan perjanjian yang dimungkinkan dengan Tuhan.   

   Tetapi, jangan pernah kita lupa bahwa iman itu berhasil (that faith works). Iman yang tidak mengarah pada tindakan/action di pihak seorang Kristen adalah iman yang mati.

   “Banyak yang tetap di uji sama seperti Abraham. Mereka tidak mendengar suara Allah langsung dari surga, tetapi Dia memanggil mereka melalui ajaran2 firman-Nya dan peristiwa2 pemeliharaan-Nya. Mungkin mereka dituntut untuk meninggalkan karir mereka yang menjanjikan kekayaan dan hormat, meninggalkan hubungan2 yang menyenangkan dan menguntungkan, dan berpisah dari kaum keluarga, masuk kedalam sesuatu yang kelihatan hanyalah langkah penyangkalan diri, kesukaran dan pengorbanan. Allah memiliki pekerjaan untuk mereka untuk dilakukan; tetapi kehidupan yang nyaman dan pengaruh dari teman-teman serta sanak saudara akan menghambat perkembangan tabiat yang penting untuk pencapaiannya. Dia memanggil mereka untuk keluar dari pengaruh-pengaruh dan bantuan manusia, sehingga menuntun mereka merasakan kebutuhan akan pertolongan-Nya, dan bergantung kepada-Nya saja, agar Allah dapat menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka.  Siapakah yang siap pada panggilan pemeliharaan Tuhan untuk menolak rencana2 yang penting dan hubungan kekeluargaan?. Ellen G.White, Patriachs and Prophets,pp.126,127.

32. Aspek apa dari perjanjian perjanjian dengan Abraham yang masih abadi/kekal?

33. Apakah adil untuk mengatakan bahwa apa yang kita baca dalam Kejadian 17: 3-5 dengan perubahan namanya menunjukkan perubahan dalam hubungan antara Allah dan Abraham? Mirip dengan item # 14 di atas:

 “Abram adalah yang pertama dari beberapa orang yang namanya diubah oleh Tuhan. Nama jauh lebih penting bagi orang dahulu daripada bagi kita. Semua nama Semit memiliki arti, dan biasanya terdiri dari frasa atau kalimat yang mengungkapkan keinginan, atau mungkin rasa terima kasih, dari pihak orang tua. Mengingat pentingnya orang-orang itu sendiri melekat pada nama, Tuhan mengubah nama orang-orang tertentu agar selaras dengan pengalaman mereka, masa lalu atau masa depan. Abram, yang berarti "bapa yang ditinggikan," tidak muncul dalam bentuk ini di tempat lain dalam Alkitab, tetapi ditemukan dalam bentuk Abiram, yang berarti "ayahku ditinggikan" (lihat Bilangan 16: 1; 1 Raja-raja 16:34) .— Artikel tentang Kejadian 17: 5. Dalam F. D. Nichol (Ed.), The SDA Bible Commentary, * vol. 1, 321.

34. Menarik untuk dicatat bahwa ada orang lain dengan nama yang sama disebutkan dalam Bilangan 16: 1-2 dan 1 Raja-raja 16:34. Tapi, di ayat-ayat itu, namanya dieja Abiram.

35. Mari kita tinjau sekarang perjanjian tiga tahap yang dibuat Allah dengan Abraham.

   “Allah membuat perjanjian tiga tahap dengan Abraham. Yang pertama dilaporkan dalam Kejadian 12: 1-3; yang kedua dalam Kejadian 15: 1-21; dan yang ketiga dalam Kejadian 17: 1-14. ”- Gerhard M. Hasel dan Michael G. Hasel, The Promise: God’s Everlasting Covenant, hal. 34.

36. Ujian terakhir(Final test) Abraham datang ketika dia berusia 120 tahun. Dia diminta untuk membawa putra yang berharga itu, Ishak, ke sebuah negara yang berjarak tiga hari perjalanan untuk mengorbankan dia. Abraham pergi, tentu saja. Untungnya, saat tangannya diangkat dengan pisau, siap untuk melakukan perbuatan yang mengerikan, Tuhan menahan tangan itu dan memberikan penggantinya.

   “Bagi Abraham, “Ini adalah alasan utama untuk menamai tempat kejadian ini Jehovah-jireh. Itu adalah pengingat yang terus menerus akan kasih karunia yang luar biasa dari Yahweh yang telah melakukan kelepasan ini. . . . Betapa besar dan mulia kelepasan yang telah disediakan oleh kasih karunia Yehuwa, dan betapa tidak terduga dan dramatisnya! Ekstremitas manusia selalu merupakan kesempatan Allah, tidak hanya untuk kelepasan tetapi juga untuk mengajarkan pelajaran yang luar biasa dari tujuan-Nya serta pemeliharaan. ”- Nathan Stone, Names of God (Chicago, IL: Moody Press, 1944), hlm. 62, 63.

37. Kita diberitahu bahwa Allah tidak hanya mengetahui nama kita, tetapi Dia juga menghitung jumlah rambut di kepala kita! (Matius 10:30; Lukas 12: 7)

38. Sebagai tanggapan, seberapa baik kita mengenal Allah? Kita telah mempelajari beberapa bagian yang menyarankan bahwa kunci dari hubungan yang kekal dengan Allah dan kehidupan kekal adalah mengenal Allah dengan baik. (Lihat Yeremia 31: 31-34 dan Yohanes 17: 3).

39. Banyak orang Kristen, mungkin memang berhak, suka berfokus pada kasih Allah dan pengampunan-Nya atas semua dosa mereka. Tetapi, jika Allah itu maha penyayang dan maha pengampun, apakah Dia masih meminta kita untuk benar-benar mematuhi perintah-perintah-Nya? Apakah Dia membutuhkan ketaatan kita? Apakah kita percaya bahwa kebahagiaan terbesar datang kepada mereka yang menaati-Nya?.

MINGGU: YAHWE DAN PERJANJIAN ABRAHAMIS.

  Kejadian 15:7 “Lagi Firman TUHAN kepadanya: “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu”.

   -Akulah TUHAN --Antara ayat 6 dan 7 pasti ada interval yang panjang. Wahyu baru( The new revelation)  terjadi pada siang hari, tampaknya menjelang akhir hari (vs 12 dan 17), sedangkan penglihatan sebelumnya terjadi pada malam hari (ayat 5). Ini mungkin terjadi keesokan harinya, atau mungkin nanti. Kondisi awal wahyu baru tidak dijelaskan.

 -Untuk memberikan negeri ini kepadamu:

   Untuk ketiga kalinya Allah meyakinkan Abram bahwa dia akan memiliki seluruh tanah Kanaan (lihat Kejadian 12: 7; 13: 14,15). Tetapi statusnya tidak berubah sedikit pun sejak dia pertama kali memasuki Kanaan. Kadang-kadang Allah mengulangi janji itu, dan Abram telah menerimanya tanpa pernah melihat tanda yang terlihat dari penggenapannya. Dia masih tunawisma ketika dia tiba dari Mesopotamia, dan masih belum memiliki anak. Wajar jika pertanyaan muncul di benaknya.

  ( 1 SDA BC hlm.312-313).

 Ketika Allah pertama kali masuk dalam satu hubungan perjanjian dengan Abraham, Allah memperkenalkan diri-Nya dengan nama  YHWH (yang didalam Alkitab sebagai TUHAN. Dalam Kej.15:7 KJV, semua ditulis dengan huruf besar dan diucapkan dengan Yahwe.  Jadi Kejadian 15:7 ini dibaca secara literal, “Akulah YHWH yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim...dst”.

 Kadang2 nama itu sama seperti merek dagang.  Ketika kita mendengar nama itu, segera kita mengingat sifat-sifat sifat-sifatnya.  Misalnya, sifat2 apa yang muncul dalam pikiran ketika anda misalnya berpikir tentang nama-nama seperti: Albert Einstein, Martin Luther King Jr, Gandhi dan Dorkas?. Masing2 nama ini terhubung dengan idealisme dan watak tertentu.

   Mis: Arti nama Einstein = Memiliki kemampuan mengajar; Ramah namun pemalu,dst.

   Bangsa Semit (Semitic) dalam Perjanjian Lama, yang tinggal di Timur Dekat, sangat mementingkan arti nama2 orang.

   Kutipan: “Orang2 Ibrani selalu berpikir bahwa sebuah nama itu menggambarkan sifat atau watak pribadi yang diberi nama, atau pikiran2 dan emosi dari seorang yang memberikan nama, atau situasi lingkungan yang dekat dengan orang itu ketika nama tersebut diberikan.” The SDA BC jld.1,hlm.523.

 Nama YHWH muncul 6,828 kali dalam P.L.  Kata itu berbentuk kata kerja dalam bhs.Ibrani haya, to be(“menjadi”)—yang artinya “the Eternal One”(Dia yang kekal);”the Existent One”(Dia yang ada); “the Self-Existing One”(Dia yg.ada dengan sendirinya); “the Self-sufficient One /”the One who live eternally”---(Dia yang hidup selama-lamanya).

   Jadi yang ditekankan dari gelar Allah sebagai Yahwe disini ialah tentang sifat2 Allah: bahwa Dia ada dengan sendirinya dan setia. Menunjukkan bahwa Allah sebagai Tuhan yang hidup, Sumber kehidupan yang berbeda dengan para dewa kafir yang tidak memiliki keberadaan.

   Yahwe adalah nama pribadi Allah, yang mengumumkan perjanjian Allah dengan Abraham dalam Kejadian 12:1-3 untuk pergi dari negerinya, ke negeri yang akan ditunjukkan Allah, membuat dia menjadi bangsa yang besar dan memberkati dia, membuat namanya masyhur; memberkati orang yang memberkati dia dan mengutuk orang yang mengutuk dia.

   Ketika Allah mendekati Musa di padang gurun saat dia menggembalakan domba, Dia muncul di semak yang terbakar dan meminta Musa untuk melepaskan sepatunya. Ketika Musa bertanya siapa Dia, Allah berkata, "AKU ADALAH AKU." Apa arti nama seperti itu? (Lihat Keluaran 3:14). Nama ini menyiratkan tidak hanya bahwa Allah adalah Allah yang kekal (Eternal/Everlasting God), tetapi juga bahwa Dia adalah Sahabat pribadi bagi manusia. Allah ingin Musa dan, sebelumnya, Abraham mengetahui nama-Nya.

 Allah mau agar Abraham, juga Musa agar mengenal nama-Nya, karena nama itu menyatakan identitas-Nya, menyatakan sifat pribadi-Nya, dan karakter-Nya.  Dan dari hal ini, kita dapat percaya kepada janji-janji Allah kepada kita. (Maz.9:10—Allah tempat perlindungan pada waktu kesesakan; 91:14-Allah membentengi kita).  End.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar