Untuk Direnungkan (1-2)
1.TAK SEORANGPUN TAHU HARI ESOK.
2.Tetap Semangat Menjalani Hidup.
Baca: Yakobus 4:13-17
"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)
Perencanaan adalah hal penting dalam menjalani sebuah kehidupan. Dengan perencanaan yang baik dan matang langkah hidup seseorang akan semakin teratur dan makin terarah kepada suatu sasaran yang hendak dituju. Hidup yang terencana adalah bukti bahwa seseorang sangat menghargai waktu dan semua potensi yang Tuhan berikan. Namun sebuah perencanaan jika tidak disertai tekad dan usaha mewujudkannya tidak akan lebih dari sekedar moto dan angan-angan belaka, karena orang yang berhasil adalah yang hidupnya terencana dengan baik dan punya kemauan keras mewujudkan rencananya.
Sebuah perencanaan hidup akan semakin sempurna apabila Tuhan terlibat di dalamnya. Yakobus mengingatkan agar jangan pernah kita melupakan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup. Di zaman yang serba modern ini kebanyakan orang tidak lagi melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup, karena merasa diri mampu menentukan langkah hidupnya. Dengan pengalaman, kepintaran, kekuatan, kecanggihan teknologi, uang atau kekayaan yang dimiliki mereka mengira bahwa semua yang direncanakan pasti akan berhasil. "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." (Amsal 16:2). Orang yang melupakan Tuhan dalam setiap rencana hidupnya sama artinya meremehkan Tuhan, mengabaikan kehadiran-Nya, menganggap seolah-olah Tuhan tidak ada dan tidak punya kuasa. Yang menjadi akar persoalan adalah kesombongan.
Orang yang sombong dan angkuh meyakini bahwa ia mampu mengatasi semua persoalan hidupnya dengan kekuatan yang dimiliki, padahal ada banyak hal di dunia ini yang tak dapat diprediksi. Apa yang akan terjadi esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan? Tak seorang pun tahu. "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1). Kehidupan ini tidak selurus dan semulus yang kita bayangkan, terkadang ada "kejutan-kejutan" yang tidak pernah kita harapkan, sementara kita hanya bisa menduga-duga dan mengira.
"Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21)
UNTUK DIRENUNGKAN:
Tetap Semangat Menjalani Hidup.
Baca: Mazmur 65:1-14
"Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;" (Mazmur 65:12)
Berbicara tentang mahkota pastilah identik dengan raja atau ratu yang memerintah suatu kerajaan. Mahkota adalah hiasan kepala yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan bagi seorang raja atau ratu. Jika kita menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam kehidupan ini Ia akan berkuasa dan bertanggung jawab penuh atas hidup kita. Tuhan bukan hanya melindungi dan menjaga kita sehingga kita merasakan ketenangan dan keamanan, tapi Ia juga akan mencukupkan segala yang kita butuhkan. "...jejak-Mu mengeluarkan lemak;" (ayat nas). Kata "lemak" adalah lambang dari kelimpahan, suatu keadaan yang subur dan berlimpah-limpah karena dipenuhi dengan berkat Tuhan. Alkitab menegaskan bahwa Tuhan akan menyatakan kebaikan-Nya kepada kita bukan hanya untuk satu hari dua hari, satu minggu dua minggu, satu bulan dua bulan saja, tetapi setiap hari di sepanjang tahun!
Kalau orang-orang dunia memiliki kepercayaan bahwa ada hari-hari yang mereka anggap sebagai hari baik dan ada pula hari-hari yang dianggapnya sebagai hari yang membawa kesialan, bagi anak-anak Tuhan tidak ada hari yang membawa sial karena semua hari adalah baik adanya. "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23), artinya Tuhan akan menyediakan berkat-Nya yang selalu baru setiap pagi, bukan berkat yang sisa-sisa.
Karena itu tetaplah semangat dalam menjalani hidup ini. Namun untuk mengalami kebaikan Tuhan kita harus mau berjalan bersama-Nya(Allah), setiap hari, artinya kita mengikuti kemana pun Tuhan melangkah sebagaimana komitmen Ayub, "Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya." (Ayub 23:12).
Sebagai Gembala yang baik Tuhan tidak ingin domba-domba-Nya tersesat, sebagaimana Pemazmur
berkata: "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." (Mazmur 23:2-3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar