Selasa, 02 Juni 2015

Para Wanita Dan Pelayanan.



Wanita pegang peranan dalam banyak perkara sekalipun kodrat wanita itu sebagai kaum lemah, tetapi mereka kuat dalam melakukan segala perkara dibandingkan kaum pria.

Beberapa tokoh wanita yang kita kenal dalam Kitab Suci adalah sbb:

 Maria ibu Yesus, Elisabeth, seorang wanita ( janda ) di Nain, isteri Yairus, Marta, Maria ( atau Maria Magdalena ), Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Suzana dan perempuan lainnya.

 Ada banyak peranan pelayanan wanita dicatat dalam Kitab Suci, antara lain dalam buku Lukas dan Yohanes yang menyebutkan bahwa kaum wanita sangat berperan dalam pelayanan dan selalu mengambil posisi terdepan saat Yesus berkeliling mengajar, saat Kematian-Nya, Kebangkitan-Nya dan setelah Ia naik ke Sorga, sekalipun kaum wanita dipandang rendah dan seringkali mereka disepelekan dalam kehidupan sosial masyarakat.

 Contoh bentuk pelecehan kaum wanita, dicatat oleh Lukas dan Yohanes yang menjelaskan tentang Maria saudara Lazarus adalah sama orangnya dengan Maria Magdalena, antara lain :

 1. Maria yang pernah meminyaki kaki Tuhan dan menyeka dengan rambutnya dalam buku Yohanes dituliskan "Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya." Yoh 11:2

 2. Maria yang disebutkan dalam buku Lukas adalah Maria yang disebut Magdalena  yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.

 "dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat" Lukas 8:2

 3. Keberadaan kakak beradik ( Marta dan Maria ) kembali disinggung setelah Lazarus dibangkitkan oleh Yesus ; Marta rajin menyiapkan makanan, Lazarus ikut makan bersama Yesus di rumah Simon ( si kusta ) karena mereka masih ada hubungan saudara dan Maria Magdalena duduk di kaki Yesus meminyaki-Nya dengan minyak narwastu.

 Yohanes 12:2-3 "Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya."

 4. Pelayanan wanita lain disebutkan juga dalam buku Lukas 8:3 " Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka."

 Apa yang menyebabkan atau rahasia kaum wanita dalam kelemahannya memegang peranan penting dalam pelayanan bersama Kristus ?

 Jawabannya adalah kaum wanita menghidupkan dan berpengharapan pada ajaran dan pesan Yesus terakhir ini  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" Yoh 15:7

 Dan Yohanes adalah satu2nya murid Yesus yang mencatat pembicaraan Yesus terakhir kepada murid-murid-Nya mengenai sebuah kiasan tentang pohon anggur dan ranting-rantingnya sebagai suatu pelajaran untuk berbuah melalui Kristus.

 Peristiwa ini terjadi saat Yesus dan murid-murid berjalan melalui lembah Kidron menuju Bukit Zaitun sebelum Dia ditangkap atau setelah mereka selesai makan Paskah terakhir di lantai atas.

 Gantinya memilih pohon korma yang kuat sebagai illustrasi pelajaran buat murid2-Nya, Yesus menggunakan pohon anggur yang sulur / julai nya bergantungan melambangkan DIA.

 Pohon korma kuat untuk berdiri sendiri, dan tidak memerlukan penyokong sementara pohon anggur melilit disepanjang kisi-kisi yang menjalar ke arah Sorga ( ke atas ).

 Demikian pula sifat kemanusiaan Kristus selama di dunia ini, DIA selalu bergantung sepenuhnya pada Kuasa Ilahi.

 Dan itu lah yang semestinya dan yang dikehendaki oleh Yesus  untuk dilakukan oleh para pengikut-Nya hari ini agar bergantung pada Kuasa Ilahi dalam menjalankan kehidupan hari demi hari sampai Dia datang menjemput kita semua.

 Sehingga kaum wanita sekalipun dianggap sebagai kaum lemah, tetapi jika mereka menempatkan  diri sebagai ranting yang selalu berhubungan dan bersatu dengan pokok pohon anggur, maka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, mereka bisa tetap hidup dan menjadi kuat dan berbuah.

 Makanya pelajaran tentang pelayanan kaum wanita ini, saya anggap cocok sekali dan identik dengan perumpamaan pokok anggur untuk dijadikan pedoman dan insipirasi buat kita semua dalam pelayanan untuk menjadi kuat dan hidup menjelang kedatangan Yesus yang sudah tidak lama lagi ini, agar kita semua dapat BERBUAH dalam pelayanan.  Persepsi orang Yahudi tetang pohon anggur adalah :

1. Pohon anggur adalah pohon yang indah dan menjadi lambang bagi segala perkara yang kuat, istimewa dan subur.

 2. Orang Israel dilambangkan sebagai pohon anggur yang ditanam oleh Allah di Tanah Perjanjian.

 3. Orang Yahudi meletakkan dasar harapan mereka akan keselamatan di atas kenyataan hubungan mereka sebagai bangsa Israel ; namun Yesus menekankan  “Akulah Pokok Anggur " agar mereka sadar dan mengetahui bahwa hubungan dengan Yesus yang membuat mereka berhak sebagai ahli waris Sorga dan bukan karena sebagai bagian dari bangsa Israel.

 Inilah pelajaran dan ciri-ciri kaum yang lemah seperti wanita  yang dapat BERBUAH dalam pelayanan melalui ajaran kiasan Kristus tentang pohon anggur itu, antara lain :

 1. Banyak orang yang tertarik pada pohon anggur, oleh karena Bapa sendiri lah yang menanamnya dan menjadi pembela atas pohon anggur yang ditanam-Nya itu. Maka itu kesaksian hidup seorang Kristiani sejati haruslah tetap terpelihara agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang yang mau mengenal dan mencari Yesus sebagai juruselamat pribadinya, melainkan setiap orang hendaknya bisa BERBUAH.

 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya" Yoh 15:1

 2. Eratnya hubungan dengan Kristus jangan sampai berubah sekalipun Kristus berada di Sorga sejak kebangkitan-Nya ; sebab kita ini dikiaskan seperti ranting-ranting pohon anggur yang dicangkokkan pada pokok anggur itu agar kita bisa berbuah sesuai dengan yang di kehendaki-Nya.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" Yoh 15:5a

 3. Ranting bisa hidup kembali sekalipun sudah mati, asalkan tetap ada hubungan selalu dengan pokok anggurnya ; demikian juga dengan jiwa yang sudah mati dalam pelanggaran dosa  akan dapat hidup kembali apabila selalu berhubungan dengan Kristus.

 "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur" Yoh 15:4a

 4. Berbuah nya ranting-ranting anggur itu apabila ranting itu tidak terpisah dari pokok anggurnya, makanya hubungan dengan Yesus tidak boleh secara kebetulan tetapi harus selalu tetap terpelihara menjadi bagian dari pokok pohon anggur yang hidup itu selamanya.

 "demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku" Yoh 15;4b 5. Usahakan untuk selalu hidup dalam Roh Kudus, sehingga saluran perhubungan dengan Kristus yang tidak terputus itu akan menjadikan kita memperoleh kekuatan dan iman sempurna dari Yesus.

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" Yoh 15:5b

 6. Agama tidak cukup sebagai jaminan mendapatkan keselamatan,tetapi hubungan pribadi kita dengan Kristus yang menentukan pertumbuhan dan kesanggupan untuk berbuah banyak yang dapat dilihat dalam tabiat dan tingkah laku pribadi kita sehari-hari sebagai barometer hubungan dengan Kristus.

 "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar" Yoh 15:6

 7. Hanya ranting-ranting yang (mau) dibersihkan dan dipangkas akan berbuah sekalipun tindakan itu menyakitkan melalui pisau pemangkas dan ujian yang pahit karena itu dikerjakan oleh Allah Bapa sendiri sebagai pemilik terhadap pohon anggur yang disayanginya itu.

 "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." Yoh 15:2

 Kiranya kita dapat mengambil hikmah sebuah pelajaran "para wanita dalam pelayanan " pada zaman Yesus dengan kunci rahasia suksesnya kaum wanita itu berasal dari perumpamaan pokok anggur yang diajarkan oleh Yesus.

 Dan seandainya semua umat Advent sudah siap dan mau dipimpin oleh Roh Kudus

 ( ibarat ranting dan pokok anggur yang tetap menyatu ) ; maka niscaya Yesus akan datang segera hari ini, dan bukan besok atau lusa.

 Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Sumber: Stevanus S. Widjaya, Jemaat Mt.Moria.

Catatanku, 06 Mei 2015.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar