Wanita pegang peranan dalam banyak perkara sekalipun
kodrat wanita itu sebagai kaum lemah, tetapi mereka kuat dalam melakukan segala
perkara dibandingkan kaum pria.
Beberapa tokoh wanita yang kita kenal dalam Kitab Suci adalah
sbb:
Maria ibu Yesus,
Elisabeth, seorang wanita ( janda ) di Nain, isteri Yairus, Marta, Maria ( atau
Maria Magdalena ), Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Suzana dan perempuan
lainnya.
Ada banyak peranan
pelayanan wanita dicatat dalam Kitab Suci, antara lain dalam buku Lukas dan
Yohanes yang menyebutkan bahwa kaum wanita sangat berperan dalam pelayanan dan
selalu mengambil posisi terdepan saat Yesus berkeliling mengajar, saat
Kematian-Nya, Kebangkitan-Nya dan setelah Ia naik ke Sorga, sekalipun kaum
wanita dipandang rendah dan seringkali mereka disepelekan dalam kehidupan
sosial masyarakat.
Contoh bentuk
pelecehan kaum wanita, dicatat oleh Lukas dan Yohanes yang menjelaskan tentang
Maria saudara Lazarus adalah sama orangnya dengan Maria Magdalena, antara lain
:
1. Maria yang
pernah meminyaki kaki Tuhan dan menyeka dengan rambutnya dalam buku Yohanes
dituliskan "Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan
minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya." Yoh 11:2
2. Maria yang
disebutkan dalam buku Lukas adalah Maria yang disebut Magdalena yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.
"dan juga
beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau
berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan
dari tujuh roh jahat" Lukas 8:2
3. Keberadaan
kakak beradik ( Marta dan Maria ) kembali disinggung setelah Lazarus
dibangkitkan oleh Yesus ; Marta rajin menyiapkan makanan, Lazarus ikut makan
bersama Yesus di rumah Simon ( si kusta ) karena mereka masih ada hubungan
saudara dan Maria Magdalena duduk di kaki Yesus meminyaki-Nya dengan minyak
narwastu.
Yohanes 12:2-3
"Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah
seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil
setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki
Yesus dan menyekanya dengan rambutnya."
4. Pelayanan
wanita lain disebutkan juga dalam buku Lukas 8:3 " Yohana isteri Khuza
bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini
melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka."
Apa yang
menyebabkan atau rahasia kaum wanita dalam kelemahannya memegang peranan
penting dalam pelayanan bersama Kristus ?
Jawabannya adalah
kaum wanita menghidupkan dan berpengharapan pada ajaran dan pesan Yesus
terakhir ini "Jikalau kamu tinggal
di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya" Yoh 15:7
Dan Yohanes adalah
satu2nya murid Yesus yang mencatat pembicaraan Yesus terakhir kepada
murid-murid-Nya mengenai sebuah kiasan tentang pohon anggur dan
ranting-rantingnya sebagai suatu pelajaran untuk berbuah melalui Kristus.
Peristiwa ini
terjadi saat Yesus dan murid-murid berjalan melalui lembah Kidron menuju Bukit
Zaitun sebelum Dia ditangkap atau setelah mereka selesai makan Paskah terakhir
di lantai atas.
Gantinya memilih
pohon korma yang kuat sebagai illustrasi pelajaran buat murid2-Nya, Yesus
menggunakan pohon anggur yang sulur / julai nya bergantungan melambangkan DIA.
Pohon korma kuat
untuk berdiri sendiri, dan tidak memerlukan penyokong sementara pohon anggur
melilit disepanjang kisi-kisi yang menjalar ke arah Sorga ( ke atas ).
Demikian pula
sifat kemanusiaan Kristus selama di dunia ini, DIA selalu bergantung sepenuhnya
pada Kuasa Ilahi.
Dan itu lah yang
semestinya dan yang dikehendaki oleh Yesus
untuk dilakukan oleh para pengikut-Nya hari ini agar bergantung pada
Kuasa Ilahi dalam menjalankan kehidupan hari demi hari sampai Dia datang
menjemput kita semua.
Sehingga kaum
wanita sekalipun dianggap sebagai kaum lemah, tetapi jika mereka
menempatkan diri sebagai ranting yang
selalu berhubungan dan bersatu dengan pokok pohon anggur, maka tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan, mereka bisa tetap hidup dan menjadi kuat dan berbuah.
Makanya pelajaran
tentang pelayanan kaum wanita ini, saya anggap cocok sekali dan identik dengan
perumpamaan pokok anggur untuk dijadikan pedoman dan insipirasi buat kita semua
dalam pelayanan untuk menjadi kuat dan hidup menjelang kedatangan Yesus yang
sudah tidak lama lagi ini, agar kita semua dapat BERBUAH dalam pelayanan. Persepsi orang Yahudi tetang pohon anggur
adalah :
1. Pohon anggur adalah pohon yang indah dan menjadi
lambang bagi segala perkara yang kuat, istimewa dan subur.
2. Orang Israel
dilambangkan sebagai pohon anggur yang ditanam oleh Allah di Tanah Perjanjian.
3. Orang Yahudi
meletakkan dasar harapan mereka akan keselamatan di atas kenyataan hubungan
mereka sebagai bangsa Israel ; namun Yesus menekankan “Akulah Pokok Anggur " agar mereka sadar
dan mengetahui bahwa hubungan dengan Yesus yang membuat mereka berhak sebagai
ahli waris Sorga dan bukan karena sebagai bagian dari bangsa Israel.
Inilah pelajaran
dan ciri-ciri kaum yang lemah seperti wanita
yang dapat BERBUAH dalam pelayanan melalui ajaran kiasan Kristus tentang
pohon anggur itu, antara lain :
1. Banyak orang
yang tertarik pada pohon anggur, oleh karena Bapa sendiri lah yang menanamnya
dan menjadi pembela atas pohon anggur yang ditanam-Nya itu. Maka itu kesaksian
hidup seorang Kristiani sejati haruslah tetap terpelihara agar tidak menjadi
batu sandungan bagi orang yang mau mengenal dan mencari Yesus sebagai
juruselamat pribadinya, melainkan setiap orang hendaknya bisa BERBUAH.
"Akulah pokok
anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya" Yoh 15:1
2. Eratnya
hubungan dengan Kristus jangan sampai berubah sekalipun Kristus berada di Sorga
sejak kebangkitan-Nya ; sebab kita ini dikiaskan seperti ranting-ranting pohon
anggur yang dicangkokkan pada pokok anggur itu agar kita bisa berbuah sesuai
dengan yang di kehendaki-Nya.
"Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya" Yoh 15:5a
3. Ranting bisa
hidup kembali sekalipun sudah mati, asalkan tetap ada hubungan selalu dengan
pokok anggurnya ; demikian juga dengan jiwa yang sudah mati dalam pelanggaran
dosa akan dapat hidup kembali apabila
selalu berhubungan dengan Kristus.
"Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah
dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur" Yoh 15:4a
4. Berbuah nya
ranting-ranting anggur itu apabila ranting itu tidak terpisah dari pokok
anggurnya, makanya hubungan dengan Yesus tidak boleh secara kebetulan tetapi
harus selalu tetap terpelihara menjadi bagian dari pokok pohon anggur yang
hidup itu selamanya.
"demikian
juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku" Yoh
15;4b 5. Usahakan untuk selalu hidup dalam Roh Kudus, sehingga saluran
perhubungan dengan Kristus yang tidak terputus itu akan menjadikan kita
memperoleh kekuatan dan iman sempurna dari Yesus.
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa" Yoh 15:5b
6. Agama tidak
cukup sebagai jaminan mendapatkan keselamatan,tetapi hubungan pribadi kita
dengan Kristus yang menentukan pertumbuhan dan kesanggupan untuk berbuah banyak
yang dapat dilihat dalam tabiat dan tingkah laku pribadi kita sehari-hari
sebagai barometer hubungan dengan Kristus.
"Barangsiapa
tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi
kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu
dibakar" Yoh 15:6
7. Hanya
ranting-ranting yang (mau) dibersihkan dan dipangkas akan berbuah sekalipun
tindakan itu menyakitkan melalui pisau pemangkas dan ujian yang pahit karena
itu dikerjakan oleh Allah Bapa sendiri sebagai pemilik terhadap pohon anggur
yang disayanginya itu.
"Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." Yoh 15:2
Kiranya kita dapat
mengambil hikmah sebuah pelajaran "para wanita dalam pelayanan " pada
zaman Yesus dengan kunci rahasia suksesnya kaum wanita itu berasal dari
perumpamaan pokok anggur yang diajarkan oleh Yesus.
Dan seandainya
semua umat Advent sudah siap dan mau dipimpin oleh Roh Kudus
( ibarat ranting
dan pokok anggur yang tetap menyatu ) ; maka niscaya Yesus akan datang segera
hari ini, dan bukan besok atau lusa.
Kiranya Tuhan
memberkati kita semua.
Sumber: Stevanus S. Widjaya, Jemaat Mt.Moria.
Catatanku, 06 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar