Selasa, 02 Juni 2015

Perlunya Selalu Bersandar Pada Allah.

 
"Jika kita menempatkan diri kita dimana kita bisa mengharapkan orang lain menolong dan mendukung kita, jika kita bergantung pada pertolongan yang terbatas, maka sesungguhnya kita tidak akan dapat mengetahui kekuatan kita karena kita tidak berdiri sendiri, serta tidak menjadikan Allah penolong kita.
   Jika kita terdesak ke tempat dimana kita harus berdiri sendiri, maka akar pokok iman kita akan mencengkram satu-satunya penyanggah yang pasti yakni Allah yang tidak terbatas".
                          E.G. White, Kemenangan Abadi, hlm.130; Manuscript 36, 1885.

Ibrani 11:27: "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja.  Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan".

   "Karena iman"--Definisi iman terdapat dalam Ibrani 11:1: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat".
   Yunani: "pistis", "trust" (percaya), confidence(kepercayaan); faithfulness (kesetiaan); reliability (dapat dipercaya).  Ini menyatakan sikap pikiran atau satu pola tingkah laku, tingkah laku yang setia sebagai hasil dari sikap iman".  E.G. White, Bible Commentary Jilid 7 hlm.470.

   "telah meninggalkan Mesir" (Keluaran 2:15)--Musa melarikan diri dari hadapan Firaun.  Pelarian Musa tentu bukanlah sesuatu yang mudah.  Perbatasan sebelah timur Mesir dijaga ketat dari Laut Tengah sampai ke teluk Suez oleh sistem menara-menara yang dikawal disetiap sudut". 1 B.C. hlm.506.

   "tidak takut" ----Pelarian Musa dari Mesir ke Midian pada usia 40 tahun.  Meskipun dia telah bersalah, dia memiliki iman bahwa Allah masih menggunakan dia untuk melaksanakan kelepasan orang israel.  Itulah sebabnya dia mencari perlindungan sementara menunggu perkembangan selanjutnya". 7 BC. hlm.476.

   Allah memisahkan Musa dari lingkungannya di istana.  Ia memasuki sekolah milik Allah.  Allah telah mencanangkan bahwa Musa akan berdiri sendiri, bersandar pada Allah, ia harus belajar berdoa dan percaya.

Catatanku, 22 Mei 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar