Selasa, 02 Juni 2015

Sudahkan kita menjaga hati kita?



Buka dan baca: Amsal 4 : 23

Menjaga hati bukanlah sesuatu yang gampang, tetapi inilah yang Tuhan inginkan dari kita. Oleh darah Yesus lewat pengorbananNya di atas kayu salib, hati kita dibersihkan serta dikuduskan, kemudian Tuhan menuntut agar kita dapat menjaga dan memelihara hati kita dari segala sesuatu yang dapat merusakkannya. Terjemahan lama Amsal 4:23, “Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup”.

Banyak orang mobilnya terjaga dengan baik, tetapi hatinya tidak , sehingga membuat dirinya tidak bisa tertawa. Tetapi, ada orang yang hidupnya sederhana tapi bisa tertawa karena hatinya selalu terpelihara. Sebab itu Alkitab berkata dalam Amsal 15:17, “Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian”. Persoalannya bukan pada apa yang kita akan makan yang membuat kita menikmatinya, tetapi bagaimana keberadaan hati kitalah yang menentukannya.

Jika hati kita baik, maka sikap kita akan menjadi seperti yang Alkitab katakan, cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. Hal ini akan membantu kita untuk dapat memahami dan mengerti keberadaan orang disekitar kita, dan kitapun akan dapat membantu mereka yang dalam kesulitan supaya bisa bergembira kembali.

Bukan soal berapa banyak kekayaan atau apa pekerjaan yang kita miliki, tetapi hati kita yang akan menentukan apakah kita berbahagia dalam hidup ini. Apa yang keluar dari dalam mulut, maka itu sumbernya dari dalam hati. Karena itu orang tua yang suka berkata bahwa anaknya nakal, janganlah heran jika anak itu akan bertumbuh menjadi anak yang nakal seperti ucapan kita sebab perkataan orang percaya mengandung kuasa.

Kenapa Tuhan menginginkan agar kita menjaga hati kita?

Pertama : Agar kita bergembira, sebab hati yang gembira adalah obat yang manjur. Amsal 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”. Saat seseorang mengalami sakit penyakit, maka suasana hati yang bergembira akan sangat membantu kesembuhan orang tersebut.

Jika kita sedang dalam kekalutan, maka rumah Tuhan adalah tempat terbaik dimana kita dapat datang mencari Tuhan, memuliakan Tuhan serta berseru kepadaNya karena hal ini akan  membuat hati kita bergembira karena dalam Tuhan ada jawaban atas setiap persoalan yang kita miliki. Roh Kudus berkuasa untuk menolong kita dan memampukan kita untuk tetap bersukacita walaupun dalam persoalan.

Firman Allah adalah Allah sendiri. Jika kita hidup sesuai dengan Firman Allah, maka kita akan memiliki pikiran Allah, hati Allah dan kuasa Allah dalam diri kita. Dunia ini dijadikan Tuhan dengan perkataanNya atau FirmanNya, sehingga jika kita hidup sesuai dengan Firman Allah, maka hati yang susah menjadi gembira dan tidak ada persoalan yang tidak dapat kita atasi.

Kedua : Tuhan ingin agar kita berbahagia. Amsal 17 : 20, “Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka”. Tuhan menginginkan agar hati kita tidak serong, setia terhadap pasangan kita terlebih kepada Tuhan. Tuhan tidak menginginkan kita celaka tetapi Dia mau kita bahagia , itu sebabnya Tuhan menyuruh kita menjaga hati kita.

Alkitab berkata bahwa teguran yang nyata lebih baik dari pada kasih yang tersembunyi. Itu sebabnya kalau kita ditegur Tuhan, hal ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Karenanya tegurlah orang yang kita tahu melakukan hal yang salah, karena itu adalah bukti bahwa kita mengasihi mereka.

Tuhan Sering memakai orang disekitar kita termasuk hamba Tuhan untuk menegur kita kalau hati kita sudah serong. Tuhan tidak menginginkan kita celaka dan kegembiraan kita sirna, tapi Dia ingin kita selalu bersukacita. Karena itu kita ditegur Tuhan ketika kita berbuat salah. Yesus berkata bahwa anak yang Dia kasihi pasti ditegur dan dihajar. Hajaran lebih keras dari pada teguran, sebab hajaran disertai rotan. Jika kita ingin bahagia maka itu berarti kita harus membuka hidup kita untuk ditegur. Daud adalah seorang raja, tetapi ketika ditegur oleh seorang nabi, Daud mengakui kesalahannya, meminta pengampunan kepada Tuhan dan bertobat. Dalam kondisi inilah, Daud berkata kepada Tuhan agar jangan ambil Roh Kudus dari hidup Daud. Roh Kudus adalah pribadi yang akan memampukan kita untuk bersukacita senantiasa.

Ketiga : Tuhan tidak ingin kita mengalami kehancuran. Amsal 18:12, “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan”. Tuhan tidak menginginkan kita mengalami kehancuran, tetapi iblis seperti singa yang mengaum-ngaum untuk memangsa kita dan mengahancurkan kita. Tuhan menginginkan semua yang kita miliki tetap menjadi milik kita bahkan kita terus bertambah-tambah. Tuhan sanggup memelihara semua yang ada pada kita, namun Tuhan menginginkan kita menjaga hati kita.

Orang yang hidup rendah hati, awalnya rasanya tidak mengenakkan karena mungkin diperlakukan seenaknya. Tetapi akhirnya akan mendatangkan kehormatan dalam hidupnya. Amsal 3:16, ”Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan”. Di tangan orang yang taat Firman Allah, yang hatinya selalu tertuju kepada Tuhan dan tidak serong maka ada kehormatan, kekayaan dan panjang umur. Alkitab juga berkata jika Yesus saja Dia mau berikan untuk kita apalagi hanya untuk segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, pasti diberikanNya.

Amsal 24:10, “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu”. Tuhan tidak mau kekuatan kita menjadi kecil ketika menghadapi pergumulan, sebab itu jangan tawar hati dan tetaplah percaya kepada Tuhan. Kita perlu kekuatan dan pikiran yang baik untuk dapat mencapai sesuatu.

Jemaat Korintus adalah jemaat yang pernah berjanji akan melakukan pelayanan kasih kepada orang-orang kudus di Yerusalem. Ketika Paulus sampai di jemaat Makedonia, Paulus menyampaikan hal ini.  Akibatnya jemaat Makedonia walaupun miskin akhirnya terpengaruh oleh hal ini sehingga merekapun melakukan hal yang sama dengan penuh sukacita. Itu sebabnya Tuhan berkata kepada jemaat Makedonia, memang engkau miskin tetapi engkau kaya.

Secara materi jemaat makedonia miskin, tetapi karena hati mereka siap melakukannya, maka mereka mampu melakukan hal itu. Tuhan berkata apa yang kita tabur akan kita tuai, kita tabur sedikit maka kita menuai sedikit, kita tabur banyak kita akan menuai banyak. Tuhan meminta kita untuk melakukan semuanya itu dengan hati yang penuh kerelaan. Jadi, bukan soal besar kecilnya tetapi soal hati.

Konklusi:

Allah sumber segala sesuatu. Dia menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan. Benih berbicara tentang karunia yang Tuhan berikan untuk kita melayani Dia dan roti berbicara tentang pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Sebab itu jangan kuatir akan hidup ini. Persembahan seorang janda mendapat pujian dari Tuhan, karena dia mempersembahkan semua yang dia miliki. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang hatinya sungguh-sungguh tertuju kepada Tuhan.

Janda di Sarfat dipelihara Tuhan selama 3½ tahun ketika memberikan roti (dibuat dari minyak dan tepung yang tinggal sedikit) kepada Elia. Allah sanggup melipat gandakan segala sesuatu kepada kita jika kita mengutamakan Tuhan dalam hidup ini. Dalam tantangan dan persoalan, disitulah Allah menyatakan mujizatnya asalkan kita tetap menjaga hati kita. 1 Korintus 8:7-9. Jagalah kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, jangan menyia-nyiakannya. Pakailah setiap karunia yang Tuhan berikan untuk saling membantu dan melengkapi dalam pelayanan sebagai bagian dari anggota Tubuh Kristus.

Sudahkah kita menjaga hati kita?.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar