7.RAHASIA MENUJU PERHENTIAN SURGAWI.
Kata Pengantar:
Selamat datang dalam blogspot Agape
Ministry. Anda bisa mengunjunginya dengan mengklik:
https://marryhot.blogspot.com.
Media ini menyajikan pelajaran Alkitab On
line. Untuk itu kami ucapkan selamat
datang, semoga dapat mengikuti pelajaran yang ke 7 yang berjudul: “RAHASIA MENUJU PERHENTIAN SURGAWI”. Sebelum memulai pelajaran ini, kami mohon
saudara terlebih dahulu berdoa meminta petunjuk, berkat dan pengertian dari
Tuhan Allah di sorga terhadap pelajaran ini. Semoga pelajaran ini menjadi
sarana yang mendekatkan hidup saudara kepada Tuhan Allah serta menerima
keselamatan yang Dia sediakan bagi siapapun yang percaya dan menerimanya dengan
iman. Terimakasih.
Pendahuluan:
Beberapa waktu lalu ada orang yang
meramalkan bahwa kita akan memiliki lebih banyak waktu luang sehingga kita tidak tahu lagi bagaimana mengisi
waktu luang itu. Kita melihat bahwa di
kota-kota besar, dunia komputer telah mengubah tugas-tugas yang sebelumnya
memakan waktu satu bulan telah menjadi hanya sepersekian detik. Dan robot mulai mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang sangat meletihkan di industi-industri berat. Namun, setelah komputer membanjiri dunia dan
peralatan otomatis bekerja secara otomatis, maka kita sekarang makin lebih
terburu-buru dari waktu sebelumnya. Pada
zaman ini, manusia terus mengejar waktu.
Disamping itu, keluarga juga semakin kekurangan waktu, sehingga para
suami dan istri sulit sekali mengatur
“waktu yang berkualitas” bersama anak-anak, apa lagi dengan satu sama
lainnya.
Menurut suatu penelitian di satu kelompok
kecil masyarakat, telah menunjukkan bahwa rata-rata waktu per hari yang para
bapak gunakan bersama anaknya yang paling kecil adalah 37 detik!. Tidak
heran saat ini keluarga sudah kehilangan waktu dan kehilangan jamahan. Pertanyaannya ialah: Bagaimanakah kita dapat
mengurangi kesibukan agar bisa berhubungan akrab lagi?.
1.UPAH KEHIDUPAN BERTEGANGAN TINGGI.
Yesus memahami persoalan-persoalan keluarga yang mengalami ketegangan,
dan Ia mau agar kita mengerti bahwa perhentian rohani adalah bagian dari:
“kualitas hidup”. Mari kita buka Alkitab
kita dalam Matius 11:28,29.....
Alkitab menganjurkan agar kita mengalami
perhentian seperti ini dalam 2 cara, yaitu: Datang kepada Kristus dan datang setiap minggu.
2.BERHUBUNGAN DENGAN YESUS SETIAP
HARI.
Dahulu, pada saat Yesus berada di dunia ini,
orang banyak selalu mendambakan perhatian Yesus. Dan Ia memberikan roh
kedamaian dan ketenangan kepada semua orang yang berada di sekitarnya. Bagaimanakah caranya?. Yaitu dengan cara, Ia memanfaatkan waktu setiap hari berhubungan dengan Bapa-Nya yang di
surga. Ia terus menerus bergantung
pada Bapa-Nya untuk mendapatkan kekuatan menghadapi tantangan-tantangan hidup
(Yohanes 6:57).
Jika kita harus hidup dalam suatu kehidupan
yang tulus dan kokoh seperti Dia, kita harus terus bergantung pada
Yesus—biarkanlah firman-Nya dan Roh-Nya mengisi dan membentuk kita. Cara terbaik melawan kekuatan-kekuatan yang
menghancurkan kita secara pribadi dan merobek-robek kita sebagai satu keluarga
ialah dengan menggunakan waktu yang
berkualitas bersama Kristus.
Ia mengatakan : Baca Yohanes
15:4,5..........
Satu dari kebutuhan terbesar pada zaman kita
ini ialah agar orang-orang mencari sumber-sumber rohani yang tersedia melalui
usaha membentuk hubungan dengan Yesus dari hari ke hari. Satu hal yang sangat
penting ditekankan mengenai hubungan kita dengan Kristus ialah mengenai
pekerjaan-Nya yang sudah selesai di atas salib.
Perhentian yang sebenarnya, ketenangan yang sejati, hanya ada oleh
karena pekerjaan agung yang sudah selesai yang Yesus maksudkan ketika Ia
berseru sesaat sebelum kematian-Nya: “Sudah selesai” (Yohanes 19:30). Dengan kata lain, pekerjaan-Nya menebus kita
sudah selesai. Mari kita buka Alkitab
kita dalam:
Ibrani 9:26 (Buka dan baca).....
Ketika Yesus mati, Ia “menjauhkan dosa”. Itu
sebabnya dikatakan bahwa orang percaya yang telah mengaku dosa-dosanya dapat
“beristirahat” dalam pekerjaan Kristus yang telah selesai. Kita diterima.
Kesalahan, banyak disebabkan oleh langkah
yang penuh rasa takut dalam hidup kita sekarang. Tetapi Yesus mengatasi masalah
dosa sekali untuk selama-lamanya di salib.
Seruan Yesus, “Sudah selesai”, mengukuhkan kepastian akan janji-Nya
bahwa “Aku akan memberikan perhentian kepada kamu.”
Kristus menyelesaikan pekerjaan penebusan
untuk kita di Golgota (Titus 2:14), kemudian Ia beristirahat di kubur sepanjang hari sabat, dan bangkit dari kubur
hari Minggu pagi sebagai sebagai pemenang atas dosa dan kematian.
Umat Kristen tidak akan mendapatkan jaminan
yang lebih besar daripada perhentian dalam pekerjaan Kristus yang sudah selesai
itu.
Kita
baca Ibrani 10:22,23.........
Oleh karena Dia “yang menjanjikannya setia”,
kita dapat masuk ke dalam perhentian keselamatan yang Yesus telah
janjikan. Keteguhan, kedamaian dan
perhentian yang kita alami bersama Yesus setiap hari bukanlah hasil dari apa
pun yang kita buat, tetapi oleh apa yang Dia telah buat di salib. Kita mendapatkan perhentian dalam Kristus
karena keselamatan kita itu pasti.
Kepastian itu mendorong kita untuk menggunakan waktu bersama Kristus
setiap hari, membuat firman-Nya makanan kita dan bernafas dalam atmosfir surga
melalui doa. Perhentian bersama Yesus
menolong kita mengubah pola hidup yang tertekan menjadi suatu kehidupan yang
damai dan terarah.
3.HUBUNGAN DENGAN YESUS SEKALI
SEMINGGU.
Setelah Kristus menjadikan dunia dalam enam
hari (Kolose 1:16-17), Ia menyediakan perhentian SABAT.
Itulah kesempatan setiap satu minggu bagi
kita untuk mengembangkan hubungan kita dengan Dia. Mari kita baca firman Tuhan
dalam: Kejadian 1:31-2:3....
Sebagai PENCIPTA mereka, Yesus
“beristirahat” pada hari Sabat pertama bersama Adam dan Hawa, dan Ia “memberkati” hari Sabat dan
“menguduskannya”.
Allah membuat putaran 7 hari seminggu bukan
untuk keuntungan Dia, tetapi untuk Adam dan Hawa dan untuk kita sekarang. Oleh karena Ia sangat memperhatikan manusia
yang diciptakan-Nya, Ia merencanakan agar setiap HARI KETUJUH, seumur hidup
mereka, harus diserahkan untuk mencari hadirat Allah.
Tiap SABAT, sebagaimana yang dikatakan-Nya,
adalah satu hari ISTIRAHAT jasmani dan penyegaran rohani.
Masuknya dosa ke dalam dunia membuat
kebutuhan akan perhentian Sabat itu malah makin sangat diperlukan. Juruselamat yang sama, yang menjanjikan
“perhentian” kepada Adam dan Hawa, sekitar 2000 tahun kemudian memberikan hukum
itu kepada Musa di Bukit Sinai (1 Korintus 10:1-4).
Yesus memilih untuk menaruh hukum perhentian
Sabat tepat di tengah-tengah dari 10 Hukum.
Hukum keempat itu adalah: Baca Keluaran 20:8-11......
Saudaraku,...Allah membentuk hari SABAT sebagai
satu hari untuk “mengingat” TUHAN “yang menjadikan langit dan bumi”. Perhentian Sabat setiap satu minggu
menghubungkan kita dengan Pencipta yang memberkati hari itu dan
mengkhususkannya.
Pada waktu Yesus tinggal di atas bumi, Ia
memanfaatkan setiap kesempatan untuk memelihara persekutuan-Nya dengan
Bapa-Nya. Ia mendapatkan manfaat dari
perhentian Sabat dengan berbakti pada hari SABAT, seperti Lukas sebutkan dalam Lukas 4:16 (Baca).
Jika Yesus yang adalah MANUSIA Ilahi perlu
beristirahat untuk bersama Bapa-Nya pada hari Sabat, maka kita umat manusia
sesungguhnya lebih memerlukan itu. Bila Yesus mengesampingkan ketatnya
peraturan yang orang Yahudi buat pada hari Sabat (Matius 12:1-12) Ia
menunjukkan bahwa Allah menjadikan itu untuk kebaikan umat manusia. Mari kita buka Alkitab kita dalam Markus 2:27,28...(baca)...
Saudaraku,...Yesus mengutamakan pentingnya Sabat sampai kepada kematian-Nya pun. Ia mati pada hari Jumat, “hari persiapan, dan
hari Sabat segera mulai” (Lukas 23:54).
Pada saat itu Ia mengatakan, “Sudah selesai”, yaitu, pekerjaan-Nya
datang ke dunia ini dan mati menggantikan umat manusia sudah selesai (Yohanes
19:30; 4:34; 5:30).
Lalu untuk merayakan misi-Nya yang sudah
selesai, Yesus beristirahat di kubur sepanjang hari Sabat.
Sama
seperti Kristus menyelesaikan pekerjaan penciptaan-Nya pada hari keenam lalu
beristirahat pada hari ketujuh, demikian juga, oleh mati di salib, Ia
menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya pada hari ke eam lalu beristirahat pada
hari KETUJUH.
Pada hari minggu pagi Yesus keluar dari
kubur, sebagai Juruselamat yang menang (Lukas 24:1-7). Ia telah meminta para murid-Nya untuk
memelihara Sabat bersama Dia setelah kebangkitan-Nya.
Berbicara mengenai kebinasaan Yerusalem,
yang terjadi 40 tahun setelah kematian-Nya, Ia memberitahukan kepada mereka
seperti yang tertulis dalam Matius
24:20 (Baca).... Juruselamat
kita menginginkan murid-murid-Nya dan semua yang bertobat untuk terus
mempraktekkan semua yang Ia telah ajarkan (Yohanes 15:15,16). Ia mau mereka menikmati perhentian
keselamatan dan perhentian Sabat. Mereka
tidak mengecewakan Dia.
Saudaraku,..Murid-murid terus memelihara Sabat setelah kematian Kristus (Lihat
Lukas 23:54-56; Kisah 13:14; 16:13; 17:2; 18:1-4).
Yohanes
yang kekasih terus memelihara hubungannya dengan Kristus sekali seminggu, pada
HARI SABAT.
Pada tahun-tahun terakhir dari kehidupannya,
ia menulis, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari
belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala” (Wahyu 1:10).
Menurut
Yesus, “Hari Tuhan” adalah HARI SABAT, “karena Anak Manusia adalah Tuhan atas
hari Sabat” (Matius 121:8).
Saudaraku,...Pada hari Sabat kita merayakan
2 tugas terbesar yang Tuhan sudah selesaikan demi kita: menciptakan kita dan menyelamatkan kita.
Pengalaman
Sabat ini akan terus berlanjut di surga:
Mari kita
baca dalam Yesaya 66:22,23....(baca).
4.MANFAAT PERHENTIAN SABAT.
Manusia sekarang saling menginjak satu sama
lain dalam kehidupan mereka yang penuh rasa takut. Banyak orang sedang menghadapi
kehancuran. Keluarga-keluarga terjerumus
dalam ketegangan. Tetapi Allah memberikan Sabat sebagai satu cara yang jauh
lebih baik untuk menghidupkan kehidupan yang baik.
Mari kita memperhatikan beberapa manfaat
khusus dari perhentian Sabat:
1. Sabat adalah peringatan akan
penciptaan,
dan oleh memelihara kesuciannya, kita membangun satu tugu peringatan akan
Pencipta kita. Jam-jamnya yang suci
memberikan kesempatan yang luar biasa untuk berhubungan dengan alam di dunia
ciptaan Allah. Kapan Anda atau keluarga
Anda terakhir kali menggunakan waktu untuk masuk ke jalan-jalan sempit di hutan
yang indah dan tenang atau keriakan anak sungai yang berbatu?. Hari Sabat memberikan kita waktu untuk
digunakan bersama Yesus dan menikmati sedikit keajaiban yang Ia telah ciptakan
untuk kita.
2. Pada hari Sabat kita menikmati
sukacita perbaktian dan persekutuan bersama umat Kristen lainnya. Ada manfaatnya memuji Allah bersama-sama
dengan orang lain dalam satu kelompok umat yang berbakti. Sabat memberikan waktu khusus bagi kita untuk
datang bersama-sama sebagai satu tubuh jemaat untuk memperkuat kembali kadar
kerohanian kita.
3. Sabat memberikan kesempatan melakukan
perbuatan-perbuatan kebaikan.
Apakah ada tetangga yang sakit minggu itu, di mana Anda tidak ada waktu
untuk menjenguknya?.
Jika seorang sahabat memerlukan simpati oleh karena kematian suaminya,
bukankah tekanan hidup sehari-hari membuat dia membutuhkan perhatian Anda yang
penuh kasih?. Yesus menasihatkan:
“Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat” (Matius 12:12).
4. Sabat adalah hari untuk memperkokoh
ikatan keluarga.
Yesus menyuruh, “(pada hari Sabat) jangan kamu melakukan segala
pekerjaanmu”.(Keluaran 20:10). Ia tidak dapat memberikan resep yang lebih baik
kepada para ayah pecandu kerja dan para ibu yang stress. Sabat
adalah tanda STOP besar bagi para keluarga. Berhenti membuat hal-hal yang
paling mendesak mengesampingkan hal yang paling penting. Sabat adalah satu hari di mana kita bisa
mengganti tekanan-tekanan hidup dengan doa, kerja dengan tertawa, jadwal yang
sibuk dengan perenungan yang tenang. Perhentian Sabat memberikan waktu kepada
seluruh keluarga untuk berhubungan dengan Kristus dan mendapatkan tenaga rohani
dari pada-Nya.
5. Sabat adalah waktu di mana Yesus secara
khusus datang dekat.
Setiap perhubungan memerlukan waktu yang berkualitas, dan tidak
terkecuali hubungan kita dengan Kristus.
Menyerahkan sehari penuh untuk Kristus setiap minggu adalah cara yang
sangat baik untuk memelihara persahabatan kita dengan Dia selalu segar dan menyenangkan.
Sabat memberikan kepada kita waktu ekstra untuk belajar Alkitab dan
berdoa, waktu ekstra untuk sendirian dengan Kristus di satu tempat yang tenang
sambil mendengar.
Yesus “memberkati hari ketujuh
dan menguskannya” dengan janji akan kehadiran-Nya (Kejadian 2:3). Anda bisa memahami mengapa penting memelihara
Sabtu, hari ketujuh dalam minggu sebagai hari Sabat, karena itu adalah hari
yang Kristus khususkan pada waktu penciptaan untuk berhubungan dengan kita
secara khusus.
Ketika Yesus menciptakan hari Sabat tampaknya Ia sudah memikirkan
tentang generasi kita sekarang ini.
Itulah yang sebenarnya kita perlukan dalam lingkungan yang dipenuhi
dengan ketegangan hidup ini; satu hari yang benar-benar lepas dari segala
sesuatu yang lain. Satu hari untuk
berbakti kepada Allah, berhubungan kembali dengan ciptaan, dan memusatkan
perhatian pada hubungan persahabatan, bukan hal-hal lainnya.
5.MENIKMATI PERHENTIAN SURGAWI.
Kita dapat merangkum semua manfaat dari
bergantung pada Yesus melalui hubungan setiap hari dan setiap minggu dalam satu
kata—PERHENTIAN.
Kata
“Sabat” berasal dari kata Ibrani yang berarti berhenti, jadi tidak
heran Alkitab menyebutkan hari ketujuh “Sabat hari perhentian”.(Imamat 23:3).
Mari kita buka Alkitab kita dalam Ibrani 4:4-11....
Menikmati “perhentian Sabat” memberikan
kepada kita sekali seminggu untuk mencicipi sukacita perhentian yang sempurna
yang kita akan alami di surga.
Perhentian ini bukan sekadar tidak ada
kegiatan, tetapi itu menyangkut rasa aman, damai dan sejahtera yang terdapat
pada akar kehidupan sejati yang berkelimpahan.
Perhentian rohani semacam ini hanya bisa
dinikmati melalui pengalaman. Kesaksian
dari mereka yang telah mengalami perhentian keselamatan dan perhentian Sabat
adalah sama di mana-mana. “Jika Anda masuk ke dalam perhentian Yesus melalui
hubungan harian dan mingguan, Anda akan menemukan sukacita yang besar dalam hidup
ini.”
Maukah Anda berterima kasih kepada Yesus
atas anugerah perhentian-Nya itu?. Maukah Anda bersyukur kepada-Nya atas janji
perhentian keselamatan tiap hari dalam menghadapi tantangan hidup, dan atas
janji perhentian Sabat sekali seminggu
untuk mendekatkan hubungan Anda dengan Dia?. Bila Anda belum pernah
melakukannya, maukah Anda menerima keselamatan yang Ia tawarkan?. Maukah Anda mengatakan kepada-Nya keinginan
Anda untuk memelihara Sabat sekali seminggu?.
Maukah Anda mengatakan, “Ya Tuhan!, Saya rindu mendapatkan sukacita pada
hari yang Engkau telah tetapkan.” Buatlah tekad itu sekarang juga!.
(Silahkan Anda
akhiri pelajaran ini dengan berdoa penutup).
Terimakasih, Tuhan memberkati kita!.
KERTAS PERTANYAAN
PELAJARAN 7 :
“RAHASIA MENUJU PERHENTIAN SURGAWI”.
1. Bacalah
pelajaran Alkitab yang Anda telah terima melalui online ini seluruhnya.
2. Isilah
pertanyaan-pertanyaan yang terlampir disini.
3. Kirimkan
jawaban Anda kepada kami via Whats App.(w.a). agar kami bisa melihat hasilnya
bahwa Anda benar-benar mengikuti pelajaran ini.
PERTANYAAN:
Berilah tanda silang(X) di depan pertanyaan-pertanyaan
yang BENAR setiap bagian.
1,2 ______Kita dapat menghadapkan takanan hidup
kita tiap hari kepada Yesus.
______Yesus menghadapi tekanan hidup
dengan bersandar tiap hari pada Allah Bapa.
3.Hari Sabat
pertama kali ditetapkan oleh Kristus.
_______Pada saat penciptaan demi istirahat,
berkat dan keuntungan kita.
_______Di Gunung Sinai ketika Allah
memberikan 10 Perintah kepada bangsa Israel.
Sesuai dengan
tulisan dalam Perjanjian Baru:
_____Istirahat
sekali seminggu pada hari Sabat memberikan kita waktu utk digunakan bersama
dengan Pencipta kita.
_____Sudah
menjadi kebiasaan Yesus utk berbakti pada hari Sabat. Yesus mengajarkan bahwa
hari Sabat ditetapkan untuk keuntungan kita.
_____Pada saat
kematian-Nya, Yesus beristirahat di kubur-Nya pada hari Sabtu.
_____Yesus
mengharapkan murid2-Nya memperoleh keuntungan dari peristirahatan hari Sabat
selama tahun-tahun sesudah kebangkitan-Nya.
_____Rasul
Yohanes berbakti pada hari Tuhan, yang sesuai dengan ajaran Yesus, adalah hari
Sabat hari ketujuh.
4.Memelihara
hari Sabat merupakan kesempatan:
______untuk menggunakan waktu bersama Yesus,
Sang Pencipta yang menjadikan Sabat.
______untuk merasakan kegembiraan tali
persahabatan dan perbaktian dengan orang lain.
______untuk berkunjung kepada sahabat yang
sedang membutuhkan.
______untuk menguatkan ikatan kekeluargaan
dengan memanfaatkan waktu yang berkualitas bersama-sama.
Kami sangat
menaruh perhatian terhadap Anda. Apabila Anda ingin memberi tanggapan, kami
sangat menghargai jawaban Anda terhadap beberapa pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah ini
pertama kali Anda mendengar bahwa hari Sabat, hari yang ketujuh dalam satu
minggu adalah hari Sabat?___________
2. Apakah Anda
mengetahui orang lain yang juga memelihara hari ketujuh sebagai hari
Sabat?_______
3. Apakah Anda
pernah mengunjungi gereja yang berbakti pada hari Sabat? __________
4. Apakah Anda
pernah berpikir untuk memelihara hari Sabat dan merasakan semua manfaat dari
pemeliharaan hari Sabat?________
(Oleh: Pdt.H.M. Siagian, MPTh).
W.A. 0811 1945 034
W.A. 0811 1945 034
(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar