PENYEBAB PENDERITAAN
Pendahuluan:
2 Timotius 2:3 “Ikutlah menderita sebagai
seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus”.
Sdr2ku yang kekasih,..
Pada saat ini kita akan coba berbicara
sedikit tentang apakah Penyebab Sebuah Penderitaan. Penderitaan adalah merupakan bagian yang
penuh dari kenyataan hidup kita. Kita
tidak dapat menghindarinya. Kita mungkin
pernah mengalaminya, atau kita tengah mengalaminya dan mungkin kelak kita akan
mengalaminya.
Seorang dramawan Inggeris pernah membuat
pernyataan sbb: “HIDUP INI MEMANG SERING TIDAK BERJALAN SEPERTI YANG KITA
INGINI”.
Sdr2ku yang kekasih,...
Kita tahu betapa banyak sesama kita yang
kini mungkin sedang mengalami penderitaan :
1. Karena
penyakit, ada seorang bayi yang belum kenal akan dosa, tetapi dia tiba-tiba
telah meninggal dunia, direnggut dari pangkuan orang tuanya.
2. Sebuah
keluarga miskin, harta milik mereka sedikit tetapi telah habis binasa karena
dilalap si jago merah (api) sehingga segala persediaan mereka lenyap
samasekali. Mereka mungkin bertanya:
Mengapa semuanya ini terjadi?.
3. Kemudian ada
seorang wanita tua jatuh dari sebuah tangga sehingga pinggangnya patah
serta mungkin adanya kita dengar sebuah kecelakaan pesawat terbang yang telah mengakibatkan 4 orang
muda meninggal dunia. Semua hal itu
membuat orang bertanya: Mengapa semua
ini terjadi?.
Sdr2ku yang dikasihi Tuhan Yesus,
Problema tentang penderitaan manusia,
bukanlah suatu hal yang baru. Kita
mengetahui dari Alkitab bahwa Ayub bergumul dengan penderitaan. Jadi problema penderitaan sudah dihadapi oleh
manusia sejak adanya bumi dan dosa.
Apakah penyebab penderitaan itu?.
Ada 4 dasar penyebab Penderitaan:
I.
Karena
pelanggaran Hukum ALAM:
Dalam hukum alam ada pernyataan sbb:
-Jika tidak pandai menyelam akan
tenggelam.
-Jika kita makan cabe, kita akan
kepedasan.
-Jika kita terlambat tidur, kita akan
mengantuk dan sakit. Hukum Alam sangat
sesuai dengan Hukum Allah. Pelanggaran
Hukum Alam sepertinya sama dengan pelanggaran Hukum Allah dan melawan Pencipta
alam ini.
II.
Penyebab kedua
Penderitaan:
-Karena Kelalaian Manusia sendiri:
Penderitaan manusia bisa juga oleh karena kelalaian manusia sendiri.
Sebagai contoh: Seorang ibu yang lalai menjaga anaknya yang berumur 3 tahun
yang lari ke jalan besar, lalu anak itu ditabrak mobil. Ada lagi orang tua yang kurang mengontrol dan
kurang memperhatikan anak-anaknya, sehingga anak-anaknya bebas dan akhirnya
jadi pengguna narkoba.
III. Penyebab ke 3 Penderitaan: Karena
Kesalahan Menggunakan Kuasa Memilih.
Seperti Covid-19, dosa tidak tampak saat pertama ditemukan di surga. Dosa bahkan tidak tampak terlalu mematikan saat sampai di bumi, "terkarantina" disebuah pohon. Namun dosa mulai menyebar dari si ular kepada Hawa, lalu kepada Adam dan keturunan mereka, dosa dengan cepat berkembang menjadi sesuatu yang berada sepenuhnya di luar kendali.
Sayangnya, tak seperti covid-19, kebanyakan dari kita tidak terlalu cemas akan penyebaran dosa. Kita melihat gejala-gejalanya--keegoisan, kemarahan, keangkuhan--merembes kedalam segala hal yang kita lakukan. Namun kita mengabaikan gejala-gejala tersebut. Kita menikmati dosa, kita bermain-main dengannya dan kita tidak mencoba untuk menyingkirkannya dari hidup kita bagaimanapun caranya. Bagaimana jika kita menganggap dosa seperti Covid-19?.
Seperti Covid-19, dosa tidak tampak saat pertama ditemukan di surga. Dosa bahkan tidak tampak terlalu mematikan saat sampai di bumi, "terkarantina" disebuah pohon. Namun dosa mulai menyebar dari si ular kepada Hawa, lalu kepada Adam dan keturunan mereka, dosa dengan cepat berkembang menjadi sesuatu yang berada sepenuhnya di luar kendali.
Sayangnya, tak seperti covid-19, kebanyakan dari kita tidak terlalu cemas akan penyebaran dosa. Kita melihat gejala-gejalanya--keegoisan, kemarahan, keangkuhan--merembes kedalam segala hal yang kita lakukan. Namun kita mengabaikan gejala-gejala tersebut. Kita menikmati dosa, kita bermain-main dengannya dan kita tidak mencoba untuk menyingkirkannya dari hidup kita bagaimanapun caranya. Bagaimana jika kita menganggap dosa seperti Covid-19?.
-Allah mengizinkan manusia pertama memandang buah pohon larangan yang
terdapat didalam taman itu. Namun telah diamarkan akibatnya kalau memetik dan
memakannya. Adam dan Hawa—tidak menghiraukan amaran dari Allah. Mereka memiliki
kuasa memilih, tetapi mereka salah menggunakannya. Oleh sebab inilah kita MENDERITA.
Demikian juga kita semua, bila kita salah menggunakan Hak Pilih yang
diberikan kepada kita, kemungkinan besar akan mendatangkan penderitaan bagi
kita dan keluarga kita.
Saudara2ku,...Bila kita memilih jalan Tuhan, keselamatan itu akan kita
terima. Sebaliknya, bila kita memilih jalan yang salah, maka kesusahan yang
akan kita peroleh, sebagaimana yang terdapat dalam Ulangan 30:15-20..
“Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu hari ini kehidupan dan
keberuntungan, kematian dan kecelakaan....dst...
IV. Penyebab ke 4 Penderitaan (Tujuan ke
4) ialah: Untuk Mempertinggi Iman kita.
Sdr2ku,..Penderitaan juga datang kepada kita, dibiarkan Tuhan dengan
tujuan sebagai ujian supaya kita kuat dalam Iman dan Kepercayaan kita kepada
Tuhan.
Kita baca dalam Wahyu 3:19 “Barangsiapa Kukasihi, ia kutegor dan
kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah”!.
Sdr2...Bagaimana emas yang murni akan diketahui bahwa itu murni kalau
tidak dibakar sebagai ujian?..Demikian juga penderitaan yang datang kepada umat-Nya
adalah merupakan ujian yang akan membuktikan bahwa kita itu murni atau tidak?. Pada saat ini, saya ingin bertanya: Apakah
kita pernah merasakan tragedi dan penderitaan didalam hidup kita
masing-masing?.
Sdr2ku yang kekasih dalam Tuhan Yesus,..
Mungkin kita berkata, Tuhan, mengapa Engkau
biarkan aku menanggung derita ini?. Atau mengatakan: “Ah, Tuhan,..Engkau tidak
adil, baru saja suamiku meninggalkan aku dan anakku; Kau renggut lagi,...
anakku yang hanya satu-satunya sebagai tumpuan harapanku. Tidak sampai disitu
saja,...bahkan Tuhan biarkan aku menderita penyakit Corona yang paling ditakuti
(Covid-19). Oh,..Tuhan...apa lagi
tragedi yang akan datang kepadaku?. Lebih baik aku mati daripada hidup menanti
derita.
Sdr2ku
yang kekasih didalam Tuhan,
Di dalam keputusasaan menghadapi derita dan
tragedi boleh jadi kita akhirnya berkata: “Saya sekarang tidak percaya kepada
Tuhan, sebab kalau Tuhan itu ada, mengapa Dia membiarkan saya menanggung derita
yang begini berat?. Padahal yang lain
tidak beragama, tidak percaya kepada Tuhan, tapi hidupnya penuh dengan
kesenangan.
Pada saat yang berbahagia ini, sementara
kita mungkin gelisah, susah hati tak berpengharapan, ada secercah harapan yang
ingin saya sampaikan kepada saudara-saudara.
Alkitab memberikan penghiburan di dalam firman-Nya, Matius 5:3-4,
10-11...”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur”. “Berbahagialah
orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat”.
Sdr2ku,...Bagi orang yang sungguh-sungguh
mencari Tuhan, perlu menyadari bahwa kebahagiaan di dunia ini bukan jaminan
mutlak yang dapat dikecapnya.
Jadi untuk itu saudara-saudaraku,..kita
harus tabah dan tahan uji. Kalau kita
tabah dan tahan uji di dunia ini, maka Tuhan Allah akan memberi upah, yaitu
Kerajaan Sorga yang melebihi segala kesenangan dunia ini, dan melupakan segala
derita kita.
Hal ini berati, meskipun kita menghadapi
tragedi dan penderitaan di dunia ini, kita tetap tabah dan selalu akan
menunjukkan wajah yang bahagia dan penuh harapan.
Kemudian daripadanya akan memancar TERANG,
sinar kebahagiaan dari dalam, sinar yang menunjukkan ketahanan, yang tahan
didalam segala penderitaan.
Untuk memiliki itu, kita tidak bisa langsung
mendapatnya begitu saja. Hal itu
memerlukan latihan dan kuasa kemauan dalam melakukannya.
Sebagai langkah pertama, marilah kita
selidiki dahulu diri kita sendiri. Mazmur 139:23-24 mendorong kita untuk melakukan tes diagnostik :"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!".
Konklusi:
Sdr2ku yang kekasih,...Apakah penderitaan
itu datang karena pelanggaran hukum alam atau penderitaan itu datang karena
kelalaian kita, atau karena salah menggunakan kuasa memilih (kesengajaan
kita). Atau apakah mungkin Tuhan biarkan
dengan tujuan sebagai ujian agar kita kuat dalam iman dan kepercayaan kita
kepada Tuhan dan kita tetap berjaga serta bertobat?....
Carilah,..dimana kita berada. Perbaikilah dan minta pengampunan dari Tuhan
dan mohon Tuhan membuka akal budi dan pikiran kita agar tidak mengulangi lagi
kesalahan kita. Dengan demikian berarti mengurangi penderitaan.
Kita semua berada dalam karantina di bumi, tetapi tidak lama lagi masa karantina ini akan berakhir dan Yesus akan datang untuk membawa kita pulang. Saat Ia datang, akankah kita semua siap?.
Mari kita memaknai "beribadah di rumah" yang akan kita lakukan selama masa krisis ini, sebagai kesempatan memperkuat persekutuan gereja dan bangsa kita ini dari dalam keluarga kita masing-masing.
Kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun keintiman relasi di dalam keluarga dan mengaktifkan ibadah keluarga di setiap rumah tangga sambil terus mendoakan bangsa dan pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Corona.
Kita semua berada dalam karantina di bumi, tetapi tidak lama lagi masa karantina ini akan berakhir dan Yesus akan datang untuk membawa kita pulang. Saat Ia datang, akankah kita semua siap?.
Mari kita memaknai "beribadah di rumah" yang akan kita lakukan selama masa krisis ini, sebagai kesempatan memperkuat persekutuan gereja dan bangsa kita ini dari dalam keluarga kita masing-masing.
Kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun keintiman relasi di dalam keluarga dan mengaktifkan ibadah keluarga di setiap rumah tangga sambil terus mendoakan bangsa dan pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Corona.
Dan mari kita juga serahkan kepada Tuhan segala tragedi dan
penderitaan yang terjadi agar Dia selalu menguatkan kita dan semoga berkat Tuhan yang ajaib menjadi milik kita. Amen.
(Oleh Pdt. H.M. Siagian, MPTh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar