Khotbah On line, Sabtu 11 April 2020
Jemaat Kemang Pratama, Bekasi.
(Oleh: Pdt.H.M. Siagian, MPTh).
(Mazmur 27:1-6).
Pendahuluan:
Syalom...Selamat
Sabat Sdr2 terkasih dalam Tuhan Yesus
Kristus. Puji dan syukur kepada Tuhan
yang telah memimpin dan memberkati kita sampai saat ini. Mari kita bersama-sama
berdoa sebelum kita merenungkan Firman Tuhan pada hari sabat ini.
DOA:
Maha Besar Allah yang menjadi pencipta langit dan bumi, penebus dan pemelihara
kami sekalian.
Kami bersyukur oleh sebab pimpinanmu selalu
menyertai kami. Terimakasih karena Engkau telah hantarkan kami dengan selamat
berbakti pada sabat ini. Kiranya Tuhan
boleh beserta kami sementara kami belajar Sabda Tuhan pada saat ini. Dengan
demikian Firman-Mu akan memberikan kepada kami sukacita dan kebahagiaan. Kami
mohon doa ini dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amen.
Slamat
Sabat sdr2 sekalian,...Apa kabar saudara2 pada sabat ini?. Semoga sehat
senantiasa!..
God is good, all the time. All the time, God
is good!.
Terimakasih!. Dalam beberapa menit kedepan, saya senang
mengajak saudara2 untuk merenungkan firman Tuhan pada saat ini dengan Judul: Aman Dalam
Perlindungan Allah berdasarkan firman Allah dalam kitab Mazmur.
Bila kita membaca kitab Mazmur seolah-olah kita dibawa kedalam suasana yang
menyenangkan. Apalagi bila kita sedang mengalami situasi yang sulit, mencekam,
gundah gulana, takut dan bersedih.
Itu
sebabnya orang Kristen di seluruh dunia sering membaca kitab Mazmur karena
kitab ini dianggap paling istimewa dan memiliki nilai tersendiri dalam
membangun kembali spritualitas hidup yang lebih baik.
Salah satu kitab kesayangan Martin Luther
(1483-1546) reformator gereja Protestan adalah kitab Mazmur ini sendiri yang
dibacanya setiap hari. Maka tidak berlebihan kalau kitab Mazmur ini disebut
sebagai buku pengakuan iman (the book of confession). Karena di dalamnya kita
mendapat sesuatu yang sangat berharga dan menumbuhkan iman serta pengharapan
kita kepada Tuhan pemilik kehidupan ini.
Body:
Dalam
Mazmur 27:1-6, Daud menceritakan pengalamannya tentang Kemahakuasaan
Tuhan yang dasyat dalam hidupnya. Keadaan pemazmur yang diceritakan dalam
ayat-ayat ini telah lolos dari tiga tahap yang mencekam.
Pertama: Penjahat-penjahat yang akan memakan
dagingnya,
Kedua: Tentara yang berkemah mengepungnya
dan
Ketiga : Timbul peperangan dalam dirinya.
Tetapi semuanya itu Allah menjauhkan dari
padanya dan Allah menjadi tempat perlindungannya.
Untuk itulah dia bersaksi dalam Mazmur
27:1-6.
“Tuhan adalah terangku dan keselamatanku
kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap
siapakah aku harus gemetar?”.
Daud sungguh merasakan bahwa Tuhan itu
dekat dengan dirinya dan tidak pernah meninggalkannya. Allah selalu menjawab
doa-doa dan permohonannya. Dia menganggap Tuhan sebagai tempat persembunyiannya
setiap hari dalam menghadapi lawan dan musuhnya.
Semua orang menjauh daripadanya sebab tidak
dapat berbuat apa-apa atas musibah yang menimpanya. Hanya Allah sendirilah
andalannya mengatasi segala persoalan tersebut.
Atas sukacita melalui keselamatan yang dialaminya itu dia datang bersyukur dan berterimakasih.
Menghadap kembali kepada Tuhan mempersembahkan korban dengan sorak-sorai. Maka dia berkata: Aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.
Atas sukacita melalui keselamatan yang dialaminya itu dia datang bersyukur dan berterimakasih.
Menghadap kembali kepada Tuhan mempersembahkan korban dengan sorak-sorai. Maka dia berkata: Aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.
Sdr2ku yang dikasihi Tuhan Yesus
Kristus,
Pengalaman seperti ini jugalah yang terjadi
bagi orang yang selalu dekat dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Ketika
menghadapi pencobaan dan kesulitan bahkan menghadapi para lawan yang membenci
dan menghancurkan hidupnya. Namun Allah beserta dengan dia untuk melindungi dan
menjagainya dari berbagai pencobaan. Terutama di tengah-tengah kehidupan kita saat
ini, tentu Allahlah yang tetap menjadi penolong dan jaminan serta benteng
kehidupan kita.
Menjelang akhir tahun 2019 masih segar dalam
ingatan kita, musibah banjir menimpa hampir seluruh Jabodetabek di tahun baru, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian
material yang sangat banyak. Namun kita bersyukur keadaan bisa berangsur-angsur
normal dan Pemerintah serta gereja tanggap mengantisipasi keadaan yang
menakutkan ini. Allah bekerja melalui orang-orang yang peduli di sekitar kita.
Sehingga beban kita bisa ringan. Allah tidak tidur namun selalu menjaga kita
setiap hari.
Oleh sebab itulah teks khotbah ini mengajak
kita untuk selalu dekat kepada Tuhan penyelamat kita. Dengan tegas pemazmur
mengajak kita untuk menjadikan Tuhan sebagai keselamatan dan terang.
Tidak terasa perjalanan kita berlalu dari
hari ke hari dan mengalami baik suka maupun duka. Namun kita tetap aman dan
selamat. Itulah pertanda bahwa Tuhan selalu mengasihi.
Tetapi saat ini kita semua dihadapkan kembali kepada
terjadinya wabah virus Covid-19 atau yang dikenal dengan Virus Corona dan
pemerintah telah menjadikan Virus Corona ini menjadi bencana nasional.
Maka untuk itu kita perlu tetap waswas dan
tetap menjaga kesehatan dan gaya hidup dengan baik agar tidak terjangkit
epidemi corona virus menular ini.
Teks Firman Tuhan hari Sabat ini
mengingatkan kita akan penyertaan Tuhan selalu dalam kehidupan kita.
Pertama:
pengharapan yang tidak
henti-hentinya kepada Tuhan sebagai keselamatan dan kekuatan kita. Tuhan berfirman dalam Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa”.
Kedua,
sebagai orang yang berpengharapan harus selalu menjalin hubungan yang dekat
dengan Tuhan.
Sebagaimana rasul Yakobus berkata dalam
Yakobus 4:8 : "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu”.Sebab
itu kita perlu, membaca firman Tuhan dan berdoa setiap hari.
Ketiga,
menyerahkan segala kekuatiran dan ketakutan kita kepada Tuhan (seperti tercantum dalam 2 Pet. 5:7).
Sebab Tuhan itu dekat kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Dialah benteng pertahanan kita dan
perlindungan kita setiap hari.
Orang bijak berkata: "Pengalaman adalah guru yang terbaik." Melalui pengalaman-pengalaman yang kita lalui membuat kita semakin kuat dalam iman dan membawa hikmat kepada kita. Maka kita tidak perlu ragu dan kuatir akan campur tangan Allah.
Orang bijak berkata: "Pengalaman adalah guru yang terbaik." Melalui pengalaman-pengalaman yang kita lalui membuat kita semakin kuat dalam iman dan membawa hikmat kepada kita. Maka kita tidak perlu ragu dan kuatir akan campur tangan Allah.
Imanuel,
Allah beserta kita.
Tuhan tidak memberikan kita apa yang tidak bisa kita pikul. Penderitaan kita tidak melampaui kekuatan kita. Itu artinya Allah sendiri ikut dan campur tangan di setiap perkara yang kita alami.
Tuhan tidak memberikan kita apa yang tidak bisa kita pikul. Penderitaan kita tidak melampaui kekuatan kita. Itu artinya Allah sendiri ikut dan campur tangan di setiap perkara yang kita alami.
Kita harus mengingat bahwa kita akan selalu Aman dalam Perlindungan Allah.
Keselamatan dan terang kita ada pada Yesus
Kristus Anak Allah yang telah datang ke dalam dunia ini. Sebab Yesus berkata dalam Yohanes 8:12 "Akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup".
Konklusi:
Hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai
seorang umat Allah dan sekaligus bagian dari anggota masyarakat dalam
pencegahan wabah virus Corona ini adalah antara lain agar memperkuat keimanan
kita kepada Yesus Kristus. Karena Iman yang kuat akan menuntun kita pada sikap
hidup yang optimis dan yakin akan pertolongan Allah. Kemudian agar kita saling menguatkan dan
tolong menolong. Tidak ada seorangpun
yang ingin tertimpa musibah/terjangkit virus Corona.
Untuk itulah setiap umat Tuhan, harus mau
untuk saling menguatkan satu sama lain, bahu membahu bagaimana menciptakan
kebaikan berupa melakukan pencegahan agar virus corona tidak mewabah ke banyak
daerah/tempat. Saling bertukar informasi
yang valid dan benar.
Tetaplah kita dalam iman kepada Allah, jangan panik dan terus berdoa serta mendekatkan diri kepada Yesus Kristus yang akan segera datang menjemput kita pulang ke rumah yang di sorga. Amen.
Tetaplah kita dalam iman kepada Allah, jangan panik dan terus berdoa serta mendekatkan diri kepada Yesus Kristus yang akan segera datang menjemput kita pulang ke rumah yang di sorga. Amen.
Mari
kita berdoa:
Tuhan Allah Bapa kami di sorga,...
Terima kasih
atas penyertaan yang telah diberikan sehingga kegiatan ibadah yang kami
laksanakan hari sabat-Mu ini berjalan baik dan lancar. Kami memohon agar Tuhan
selalu menyertai kami ditengah wabah virus Corona yang terjadi pada saat ini di
negara kami. Berikan hikmat kepada Bp.Presiden Jokowi dan semua kabinetnya beserta semua aparat pemerintah di setiap Propinsi agar
dapat mencari solusi menangani pandemic yang sedang terjadi di negara kami.
Secara khusus
kami berdoa agar kiranya Tuhan selalu melindungi kami semua anggota Jemaatmu
dari sakit penyakit dan virus Covid-19. Setelah ini, kami akan beristirahat
sejenak sebelum mengikuti rangkaian program selanjutnya sepanjang hari Sabat
ini. Kiranya, ibadah yang kami laksanakan ini dapat menjadi penambah rindu
untuk kembali melaksanakan ibadah di kemudian hari. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur.
Tuhan
memberkati engkau & Melindungi engkau.
Tuhan
menyinari engkau dgn wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia.
Tuhan
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar