Selasa, 14 Maret 2017

Acara Tahun Baru.

Tahun Baru di Istana Bunga.
   Sebelumnya sudah direncanakan untuk mengadakan acara Tahun Baru bersama keluarga dan hal ini telah tercapai pada tanggal 01 Januari 2012.
   Dipagi hari sekitar jam 9.30, sementara jalan masih sepi keluarga Pdt.H.M. Siagian dan keluarga Pdt.D. Rampen berangkat bersama-sama menuju Villa istana bunga- Parompong yang terletak diatas pebukitan dekat kampus Universitas Advent Indonesia.  Sedangkan keluarga yang lain akan menyusul dari tempat masing-masing, ada yang dari Jakarta dan Bandung.  Pada jam 12.00 siang 5 keluarga telah hadir dan bergabung dalam acara makan siang.  Sore harinya telah diadakan acara kebaktian singkat untuk menaikkan puji syukur kepada Tuhan atas pimpinanNya yang telah dialami oleh seluruh keluarga sepanjang tahun 2011.  Dalam acara kebaktian ini Pdt.H.M. Siagian telah mengutip firman Tuhan dari Filipi 3:13,14 “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”   “Hidup ini digambarkan oleh Rasul Paulus bagaikan sebuah perlombaan.  Dalam perlombaan masing-masing peserta berkompetisi untuk menjadi pemenang.  Memang kehidupan kita penuh dengan kompetisi.  Namun yang perlu kita ingat bersama bahwa tujuan kita di hari esok haruslah lebih baik daripada yang lalu.  Tahun baru adalah merupakan tonggak waktu dimana kita kembali mengevaluasi diri kita”, demikian ompung Crystle menyampaikan inti dalam acara kebaktian itu.  Dilanjutkan dengan ayat dari firman Tuhan, Mazmur 90:12 “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”.  Tahun Baru tidak ada artinya kalau kita tidak mengadakan perhitungan pada hari ini dan jika tidak maka bagi kita tidak ada bedanya hari  itu”.  Sebagai ayat penutup, di ingatkan kepada kita dalam Lukas 13:6-9 dimana pohon ara disamakan dengan manusia oleh orang Swedia, agar kita boleh menjadi pohon ara yang menghasilkan buah.

   Pada akhir kebaktian telah diberikan waktu untuk bersaksi tentang betapa besarnya pimpinan Tuhan yang telah berlaku dalam kehidupan masing-masing keluarga di masa yang lalu meskipun menghadapi tantangan yang berat namun Tuhan tetap menyertai dan menuntun.  Se usai kebaktian semua membentuk lingkaran dan mengucapkan Slamat Tahun Baru 2012 , kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah.  Kiranya pertemuan keluarga seperti ini dapat dilanjutkan dihari-hari yang akan datang untuk mempererat hubungan antar keluarga agar tetap setia sampai Yesus datang yang keduakali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar