Selasa, 14 Maret 2017

Kutipan Untuk Direnungkan

KUTIPAN UNTUK DIRENUNGKAN

HARAPAN                                                                                           Meneguhkan kita tetap maju!
     “Ketika bencana dan serangan tiba-tiba menghancurkan rumah kita, ketika impian sukses tampak akan hancur, ketika penyakit dan kematian menimpa orang yang kita cintai, satu hal yang dapat meneguhkan dan mengerahkan kita tetap maju adalah HARAPAN.  Harapan untuk hari esok yang  lebih baik, untuk masa depan yang cerah, untuk hari bahagia.  Harapan bahwa ada yang lebih hidup daripada apa yang sekarang kita lihat dan rasakan. Tuhan menggenggam kita agar tetap teguh.  Masa Depan kitapun aman, jika tangan kita tetap didalam genggangaman-Nya;  Walau dunia ini akan runtuh, namun lihatlah bagaimana Tuhan memegang tangan kita agar tetap teguh.
                                                                E.G. White, Kemenangan Akhir, hal.5

HARI SABAT                                              Hanya dapat melakukan pekerjaan yang patut/kebajikan.

     “Haruskah Allah melarang matahari melakukan pekerjaannya pada hari Sabat, memutuskan cahayanya untuk memanaskan bumi ini dan menghidupkan tumbuh-tumbuhan.  Haruskah sistem dunia ini berdiam sepanjang hari yang suci ini?.  Haruskah Ia memerintahkan segala mata air jangan mengalirkan air kepada ladang-ladang dan hutan-hutan dan melarang ombak-ombak lautan menghentikan pasang surutnya?.  Haruskah gandum dan jagung itu berhenti bertumbuh?.  Haruskah pohon-pohon dan kembang-kembang tidak mengeluarkan putik atau kembang pada hari Sabat?.
     “Jika hal-hal ini terjadi, maka manusia tidak akan mendapat hasil bumi dan berkat-berkat yang diingini. Alam harus melanjutkan tugasnya yang tidak berubah-ubah itu.  Allah tidak dapat sedikitpun menghentikan tangan-Nya, kalau tidak manusia itu akan pingsan dan mati.  Maka manusia pun mempunyai suatu pekerjaan yang patut dilakukan pada hari ini.  Kebutuhan hidup harus tetap diteruskan, orang sakit patut dirawat, keperluan orang yang berkekurangan harus disediakan.  Ia dianggap bersalah jika tidak menolong orang-orang yang menderita pada hari Sabat.  Hari perhentian Allah yang suci telah dijadikan bagi manusia, dan perbuatan kebajikan adalah sesuai dengan maksud hari itu.  Allah tidak mengingini makhluk kejadian-Nya menderita kesakitan yang dapat disembuhkan pada hari Sabat atau pada hari yang lain.”

                                                                                E.G. White, Alfa  dan Omega, Jld.5,hlm.212,213.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar