Kenali
Penyebab dan Cara Mengatasi Depresi
Mungkin kita sudah mengenali kata depresi, tetapi apa
penyebab terjadinya depresi dan bagaimana cara mengatasinya.
Dalam buku Psikologi Abnormal oleh G.C.Davidson dkk, pada tahun 2000, depresi adalah sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia, dan menderita. Orang pada umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, rasa tidak punya harga diri, tidak bertenaga, dan lain-lain. Ada dua macam depresi, yaitu depresi ringan dan berat (menetap).
Dalam buku Psikologi Abnormal oleh G.C.Davidson dkk, pada tahun 2000, depresi adalah sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia, dan menderita. Orang pada umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, rasa tidak punya harga diri, tidak bertenaga, dan lain-lain. Ada dua macam depresi, yaitu depresi ringan dan berat (menetap).
Depresi ringan datang dan pergi dengan sendirinya,
ditandai dengan hati yang berat, sedih, dan murung. Depresi berat
dicirikan oleh perasaan tidak berguna atau bersalah serta sering disertai
gejala fisik seperti turun berat badan, sakit kepala, hingga tidak enak badan.
Penderita depresi berat cenderung untuk menarik diri, tidak peduli pada
lingkungan sekitar, serta aktivitas fisik yang terbatas.
Salah satu gejala depresi adalah pikiran dan gerakan
motorik yang serba lamban (retardasi psikomotorik). Fungsi kognitif seperti,
mengingat, belajar, berpikir menjadi terganggu. Sehingga baik dalam proses
belajar pada murid dan bekerja pada orang dewasa akan menurun kualitasnya.
Sebab Terjadinya Depresi:
Perlu untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya depresi.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan depresi, yaitu:
Pertama, kejadian menyedihkan. Seperti kematian seseorang yang
dicintai yang bisa berlanjut depresi. Masa duka adalah sebagian penting dari
proses penyesuaian diri terhadap suatu kehilangan. Depresi ini sering disebut
dengan depresi reaktif.
Kedua, stres biasa. Stres merupakan suatu reaksi fisik dan emosional
terhadap suatu keadaan yang menekan, menuntut, atau membebani. Depresi akibat
stres biasanya dipacu oleh ketegangan, baik dirumah, sekolah, kantor atau
tempat sosial lainnya.
Ketiga, hal ini khusus wanita. Depresi juga bisa muncul di hari
menjelang haid, karena itu disebut dengan depresi pra haid. Gangguan bervariasi
dan merupakan kejadian umum. Hal ini bersamaan dengan munculnya sikap mudah
jengkel, kasar, serta gejala fisik kenaikan berat badan, sakit kepala, dan
perut mual.
Keempat, penyakit akibat infeksi. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi sering diikuti dengan masa-masa depresi.
Keempat, penyakit akibat infeksi. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi sering diikuti dengan masa-masa depresi.
Dari sekian penjelasan mengenai sebab-sebab timbulnya
depresi, lalu bagaimana cara mengatasinya? Tidak enak jika kita murung terus-terusan bukan? Jika
penyebabnya adalah kejadian yang menyedihkan, maka jangan terlalu berharap
bahwa kepulihan akan datang dalam beberapa hari.
Perlu waktu untuk bisa lepas dari depresi.
Berbincang-bincang pada seorang Pendeta atau
rohaniawan mengenai hikmah dibalik semua kejadian ini bisa
membantu. Jika parah, maka pergilah kedokter. Penderita akan diberikan obat
antidepresan semacam obat penenang.
Bisa juga mengunjungi pengobatan psikologis. Suatu
cara yang dilakukan oleh terapis yang mendorong untuk membicarakan perasaan dan
kecemasan penderita, dan dapat memberikan bantuan penanganan dan nasehat.
Jika penyebabnya adalah stress biasa, maka cobalah batasi stres
tersebut sekecil mungkin dengan sedapat mungkin menghindari perubahan besar
pada hidup anda. Cobalah berbagi dengan orang-orang terdekat anda dan cara
menangani masalah stres anda. Sediakan waktu sejenak setiap hari untuk
relaksasi mengalihkan ketegangan dan kecemasan dan banyak
berdoa, serahkan segala ke-khawatiran atau kecemasan itu kepada Tuhan Yesus.
Khusus untuk depresi prahaid, dokter biasanya akan
memberikan pyridoxine (vitamin B6) setiap hari. Jika depresi akibat
infeksi, maka jangan terlalu tergesa-gesa kembali ke jadwal sehari-hari
setelah sakit. Jaga makan yang cukup dan tidur yang cukup untuk mempercepat
pemulihan.
Perlu diketahui bahwa peran keluarga dan lingkungan sekitar juga ikut
mempengaruhi kesembuhan akibat depresi. Jika penderita selalu diingatkan bahwa
kita selalu peduli pada mereka, maka ini akan mengurangi dampak depresi seperti
perasaan terisolasi (terasingkan), misalnya. Sehingga diharapkan nantinya
penderita akan termotivasi untuk bisa pulih kembali.
=====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar