Jumat, 02 November 2018

PERTENTANGAN AWAL.



Related image

Pendahuluan:
   
   Bila seseorang memulai satu kehidupan yang berserah kepada Allah--selalu mengalami konflik dengan musuh.  Musuh jiwa kita yang terbesar selalu berusaha menyerang para pengikut Tuhan.  Hal ini dapat kita lihat dari kisah Daud dan Goliat dalam 1 Samuel fasal 17.

Pembahasan:
   
   KETAKUTAN BANGSA ISRAEL:
   Senjata musuh kita adalah menciptakan rasa TAKUT.  Namun Tuhan Allah telah memberikan kemenangan terhadap  rasa takut itu.  Tentara-tentara Filistin dan Israel telah berkumpul di sebuah lembah bernama: ELAH, kira-kira 16 miles sebelah barat daya Yerusalem.  Sebuah jurang yang dalam di lembah itu membatasi mereka.       Saat itu, bangsa Israel telah ditantang dan mereka pun takut.

   GOLIAT- raksasa dari Gat (1 Samuel 17:4); tingginya: 6 hasta sejengkal (antara 9-10 kaki) atau 5 meter.   Ini telah membuat ketakutan bagi orang-orang Israel.
   Peralatan yang dimiliki oleh Goliat (1 Samuel 17:5-7):
Ayat 5: 
   Ketopong tembaga (helm dari tembaga) ada dikepalanya.  Memakai baju zirah yang bersisik, beratnya 5000 syikal tembaga (kira-kira 6,58 kg--SDA Bible Commentary Jilid 2, halaman 534).  Pelindung tubuh serdadu dulu dari logam yang bersisik antara 2-8 inci panjangnya (melindungi tubuh bagian atas).
Ayat 6:
  Penutup kaki dari tembaga--dibuat orang Yunani, tetangga Filistin.  Memanggul lembing tembaga.
Ayat 7:
   Mata tombaknya 600 syikal besi beratnya = 6,82 kg.

RAKSASA INI:

   Mewakili tentara Filistin untuk menantang bangsa Israel (Baca 1 Sam.17:8,9).

GOLIAT:

   Adalah seorang manusia yang sombong, seorang pejuang yang merasa dirinya sukses.
   Dalam setiap peperangan --banyak yang mati ditangannya.
   Saat ini bangsa Filistin telah mengutusnya sebagai wakil--dengan suatu pengharapan bahwa bangsa Israel akan mengutus wakilnya juga.  Baca 1    Sam.17:10,11.

   Bangsa Israel merasa cemas dan sangat ketakutan.  Mereka lupa bahwa mereka adalah umat pilihan dan mereka juga lupa bahwa komandan mereka yang sesungguhnya adalah Allah Ibrahim, Ishak dan Yakub.
   Kemudian Daud muncul...  Ketika Daud mendengar cerita tentang Goliat, hatinya tergerak.  Dia pun pergi menemui Saul ke tenda--agar mengizinkan dia tampil atau maju ke medang pertempuran.  Daud berceritera kepada Saul tentang pengalamannya, bagaimana Allah telah memberikan kekuatan kepadanya untuk membunuh seekor singa dan beruang yang mengganggu domba-dombanya.
   Daud yakin--Allah yang sama akan memberikan kemenangan yang sama baginya untuk melawan orang-orang Filistin.

   EVALUASI DAUD TERHADAP SITUASI.

   Salah satu yang menarik bagi kita:
   DAUD - melihat bukan dari sudut pandangan manusia, melainkan dari sudut pandangan Allah.  Daud menganggap bahwa hal itu adalah sebuah celaan kepada orang-orang Israel, terutama kepada Allah ( tidak memandang apakah dia raksasa atau manusia).
   Bagi saudara-saudara Daud --hal itu merupakan Krisis. Tapi bagi Daud--ini adalah suatu hal yang memalukan, suatu hinaan.  
   Oleh karena itu, bagaimanakah perlakuan Daud terhadap musuh?.
   -Dia menyebutnya bukan hanya sebagai raksasa, tetapi sebagai: "orang Filistin yang tak bersunat" (ayat 26), sebagai seorang yang tidak mengenal Allah yang benar.
   
   Saudaraku,...
   
   Ketika Daud melihat Goliat, dia melihatnya bukan sebagai seorang raksasa--tetapi sebagai seorang KERDIL(kecil)  dihadapan pemandangan Allah. Sebagai seorang yang harus dibinasakan.
   Goliat memegang pedang besar--Sedangkan Daud membawa sebatang tongkat.  Ketika Goliat melihat Daud hanya bawa sebuah tongkat, apakah yang dikatakan oleh Goliat?.
   1 Samuel 17:43 "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?".
   Jawab Daud dalam ayat 45: ""Engaku mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu".
   
   Daud tidak memikirkan ali-ali dan batu yang ada dalam tasnya. Dia memikirkan orang itu, memikirkan hadirat dan kuasa Allah Israel.  Daud menghadapinya bukan dengan kekuatan atau kebijaksanaannya sendiri.  Dia tidak berjuang untuk keuntungan pribadi/reputasi melainkan: Ingin menyingkirkan orang-orang yang memalukan umat-Nya dan yang menantang Allah.
   Daud hanya seorang anak penggembala yang tidak memiliki pengetahuan berperang, tetapi seorang yang telah dimampukan, disanggupkan Allah melawan binatang-binatang buas di padang.  Daud maju dengan suatu keyakinan dan selalu mengharapkan kuasa Allah.  Lalu dia mengambil sebuah batu dari tas dan mulai mengayunkannya, dan itu kena tepat di kening Goliat.
   Allah telah menggunakan sebuah batu kecil melalui tangan seorang anak penggembala dan Goliat pun roboh--hal ini terjadi berkat dari iman yang dimiliki oleh Daud.  Orang-orang Filistin pun melarikan diri.

   KONKLUSI:
   
   Kita harus menyadari tantangan dari kuasa kejahatan sekarang ini.  Dalam kehidupan ini, kita menghadapi 3 musuh (Kita baca dalam 1 Yohanes ):
   1. Dunia (1 Yoh.2:15); 2. Keinginan Daging (ayat 16); 3.Tipu daya setan (1 Yoh.2:8).
   Mungkin kita menghadapinya salah satu di rumah kita dan dimana-mana.  Sebagai contoh: Rasa ego kita, mudah marah, dll.
   Kiranya kita memiliki iman yang bertumbuh.
   "What we need to do when we receive these challenges is to meet them--not on the plane of our abilities not on the plane of our fears but on the plane of God's promises, God's faithfulness, and God's resources".
   ( "Apa yang kita perlukan ketika kita menerima semua tantangan ini adalah menghadapinya --bukan berdasarkan kemampuan kita, bukan melalui rasa takut kita melainkan berdasarkan semua janji Allah, kesetiaan Allah, dan sumber-sumber yang berasal dari Allah".)
   
   Baca : 1 Yoh.5:4 Perlunya iman; Zakharia 4:6-Roh Kudus; dan Ef.6:12, kita harus melawan penghulu kegelapan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar