Untuk Direnungkan (1-2)
1.TAK SEORANGPUN TAHU HARI ESOK.
2.Tetap Semangat Menjalani Hidup.
Kumpulan Artikel Rohani, Rumah Tangga, Kesehatan,Khotbah dan lain-lain. Kiranya blog ini boleh menjadi berkat bagi pengunjung. Anda bisa kunjungi kami di : marryhot.blogspot.com. God Bless Us!.
1.TAK SEORANGPUN TAHU HARI ESOK.
2.Tetap Semangat Menjalani Hidup.
UNTUK MELAYANI DAN MENYELAMATKAN
(Pel.SS.9-Trw.I, 2021)
“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang
pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,
supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa”(Yes.42:1).
2. Dalam
bagian/perikop yang kita pelajari minggu ini, kita akan melihat sebuah prediksi/ramalan
bahwa Mesias akan menjadi seorang
"hamba yang menderita."( a suffering servant).
“Banyak orang merasa bahwa adalah suatu
kesempatan yang luar biasa bila mengunjungi tempat-tempat Kristus berada selama
hidup-Nya di bumi ini, berjalan di tempat dimana Ia berjejak, memandang ke
danau yang ditepinya Ia suka mengajar, serta bukit-bukit dan lembah2 yang
sering dipandang-Nya. Tetapi kita tidak perlu pergi ke Nazareth, ke Kapernaum,
atau ke Betania, agar dapat berjalan pada langkah2 Yesus. Kita akan menemukan
jejak kaki-Nya di sisi tempat tidur orang sakit, di pondok-pondok orang miskin,
di lorong2 kota besar yang padat penghuninya, serta pada setiap tempat di mana
terdapat hati manusia yang memerlukan penghiburan. Dalam berbuat seperti yang
dilakukan Yesus ketika di dunia ini, kita akan berjalan pada
langkah-langkah-Nya”. Ellen G.White, Alfa dan Omega,jld.6,hlm.278.
3. Apa yang
kita ketahui tentang pekerjaan Yesus?.
Yesaya 42:
3,7: “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkannya,.... Untuk membuka mata yang buta, untuk
mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang2 yang
dulu dalam gelap dari rumah penjara.”
4. Bukankah
kedua ayat dalam Yesaya 42 ini secara jelas mengarah pada kedatangan Mesias?
MINGGU: BANGSA HAMBA (Yes.41) – A
Servant Nation= Suatu bangsa yang melayani.
Yesaya 41: 8: "Tetapi engkau, hai
Israel, hambaku, hai Yakub,
yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi”.
Siapakah yang diperkenalkan sbg.”Hambaku” disini?.
6. Beberapa
bagian(Perikop) hamba tampaknya dengan jelas mengacu pada Israel / Yakub, nenek moyang orang Israel, dan
dalam beberapa kasus keturunan mereka,
bangsa Israel dan Yehuda. Namun, dalam kasus lain, tampaknya jelas
menunjukkan bahwa Yesaya sedang berbicara tentang Mesias / Kristus yang
diidentifikasi dalam Perjanjian Baru sebagai Yesus.
Mari kita lihat apakah kita dapat membedakan
antara kedua jenis nubuatan ini.
7. Dalam
Yesaya 41: 8; Yesaya 44: 1,2,21; Yesaya 45: 4; dan Yesaya 48:20, tampak sangat
jelas bahwa nabi itu mengacu pada bangsa
Israel meskipun dalam beberapa kasus dia menggunakan nama Yakub. Yesaya
48:20 secara khusus mengatakan bahwa hamba Tuhan Yakub akan dibebaskan
penawanan Baylonia.
Yesaya
48:20 “Keluarlah dari Babel,....Katakanlah: “Tuhan telah menebus Yakub, hamba-Nya”.
8. Sebaliknya,
dalam ayat-ayat seperti Yesaya 42: 1; Yesaya 50:10; Yesaya 52:13; dan Yesaya
53:11, yang disebut sebagai Hamba Tuhan
tidak disebutkan namanya. Dalam ayat-ayat sebelumnya, seperti dalam Yesaya
44, 50, dan 52, mungkin tidak jelas siapa hamba itu. Tetapi, ketika kita
melihat Yesaya 53:11 dan Yesaya 49: 5-6, jelas
bahwa dia sedang berbicara tentang Mesias yang akan datang.
9. Yesaya 41:
8-20 dengan jelas menjabarkan rencana awal Tuhan bagi umat-Nya. Dia menawarkan
diri untuk membantu mereka; Dia
menawarkan untuk melindungi mereka; Dia menawarkan untuk menyelamatkan mereka. Namun,
Dia mengenali kelemahan mereka dan fakta bahwa mereka telah mengecewakan Dia.
Hamba kolektif yang disebut Israel atau Yakub ini akan diserakkan oleh badai/scattered by storm; tapi,
beberapa dari mereka masih akan senang menyebut Allah sebagai Allah mereka.
10. Dalam
Yesaya 41: 9, NRSV * secara khusus, Tuhan berfirman: “'Aku telah memilih
[mengurapi] engkau dan tidak menolak/mengusir engkau!'” Itu diikuti dengan janji yang luar biasa di
ayat 10: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan/memperkuat engkau, bahkan akan
menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan. "
11. Perhatikan
dengan sangat jelas dalam perikop-perikop ini bahwa Allah sedang berbicara
kepada sekelompok anak-anak Israel-Nya yang setia kepada-Nya. Betapa kontrasnya
dengan raja-raja sebelumnya seperti Ahaz.
12. Kemudian
Allah memberikan tantangan kepada apa yang disebut ilah-ilah bangsa lain.
13. Lihat
Yesaya 41: 7,21-24,28-29. Perhatikan khususnya ayat 23 dan 29. Yesaya 41: 23,29: 23 “Beri tahu kami apa yang
akan terjadi di masa depan– Kemudian kami akan tahu bahwa kamu adalah allah!
...
29 Semua ilah
ini tidak berguna; mereka tidak bisa melakukan apa-apa — berhala2 ini lemah dan
tidak berdaya. ”—Good News Bible. *
14. Menurut
Anda siapa yang dimaksud dalam Yesaya
42: 1-7
v.1 “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang,
orang pilihan-Ku, yang kepadanya aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke
atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa2,.....
15. Dengan
jelas, ayat-ayat ini menunjuk pada Mesias yang akan datang, bukan bangsa
Israel.
Apakah peran dan karakter Hamba Allah yang
tidak disebutkan namanya, yang Allah telah pilih dan pada siapa Dia meletakkan
Roh-Nya? (Yes. 42: 1-7.)
Pilih jawaban
terbaik atau kombinasi jawaban:
1. Dia
memberikan keadilan bagi bangsa-bangsa.
2. Dia
mencapai/menyelesaikan tujuan-Nya dengan tenang dan lembut, tetapi berhasil.
3. Dia adalah
seorang guru.
4. Dia
melayani sebagai satu perjanjian antara Allah dan umat-Nya.
5. Dia memberi
terang atau harapan dengan menyembuhkan kebutaan dan membebaskan para tawanan.
6. Semua yang
tertulis di atas.
16. Adalah
jelas bahwa dalam Yesaya 42, ada beberapa kesamaan dengan nubuatan dalam Yes
11: 1-5. Ini adalah bukti kuat bahwa hamba
yang disebutkan dalam Yesaya 42 adalah Mesias yang disebutkan dalam Yesaya 9:
6-7. Apakah Yesaya melihat salah satu peristiwa dalam kehidupan Kristus
dalam penglihatan/vision? Atau, apakah dia baru saja diberitahu tentang mereka/vision
itu?
17. Kita diyakinkan
lebih lanjut tentang identitas dengan kutipan dari Yesaya 42 dalam Matius 12: 15-21. Matius 12: 15-21:
15 ..Banyak
orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semua. v.16.”Ia dengan keras
melarang mereka memberitahukan siapa Dia,v.17 supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya: v.18 “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang
Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh Roh-Ku ke
atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa2”.(sesuai dengan ayat hafalan kita:Yesaya 42:1).
Lihat juga
Matius 3: 16-17(saat Yesus dibaptis); 17: 5(saat Yesus dimuliakan di atas
gunung). Peristiwa ini terjadi 700 tahun setelah zaman Yesaya.
18. Apakah sebenarnya
yang telah dilakukan Yesus dan murid-murid-Nya bagi orang banyak?
Sangat jelas, mereka: (1) Meringankan
penderitaan, (2) Membangkitkan orang mati, (3) Mengoreksi ketidaktahuan tentang
Allah, (4) Mengusir roh jahat, dan
(5)
Meringankan penindasan yang disebabkan oleh Setan.
Melalui kehidupan dan kematian-Nya, Yesus
dengan jelas mengusir Setan sebagai penguasa dunia ini (Yohanes 12: 31-33) dan
menegakkan kembali perjanjian antara Allah dan makhluk ciptaan di seluruh alam
semesta. (Matius 26:28)
19. Mari kita
beralih sekarang dan melihat bagian/perikop mana yang mungkin memberi kita
petunjuk tentang "Mesias Persia."
20. Siapakah seseorang
yang secara spesifik disebutkan namanya untuk membebaskan Israel dari penawanan
Babilonia?
Yesaya 44:26-45:6 v.28 “Akulah yang berkata
tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan
mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci:
Baiklah diletakkan dasarnya!.”
Yes.45:1,5, 6- “Beginilah firman Tuhan: “Inilah
firman-Ku kepada yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang
supaya Aku menundukkan bangsa2 di depannya...
Pelayanan Yesaya berlangsung dari sekitar
tahun 745 SM hingga tahun 685 SM.
Setelah menyebutkan penakluk dari timur dan dari utara (Yes.41:2,3,25)
dan mengartikan bahwa ini menjadi kabar baik bagi Yerusalem (Yes.41:27), Yesaya
secara akurat meramalkan Koresh dengan menyebut namanya dan juga mengulas
aktivitasnya. Memang dia datang dari
utara dan timur Babel serta menaklukkannya pada tahun 539 SM; dia melayani
Allah saat ia membebaskan bangsa Yahudi dari pembuangan Babel; dan dia
mengizinkan kembali pembangunan bait suci di Yerusalem (lihat Ezr.1). Renungkan ramalan ini. Karena ada sekitar 146
tahun lagi sejak kematian Yesaya sampai
kejatuhan Babel, nubuatannya telah disampaikan 1,5 abad sebelumnya.
Sama seperti jika George Washington
meramalkan bahwa seorang bernama Jenderal Dwight Eisenhower akan menolong membebaskan Eropa pada tahun 1945!. Karena tindakan Koresh dibuktikan dengan baik
dari beberapa sumber kuno, termasuk sejarah Babel, laporan yang ia tulis
dalam “Silinder Koresh,” dan Alkitab (2
Taw.36:22,23; Ezr.1; Dan.5; 6:28; 10:1), akurasi dari nubuatan Yesaya tidak
dapat diperdebatkan. Hal ini meneguhkan
iman dari mereka yang percaya bahwa para
nabi yang benar menerima ramalan yang akurat dari Allah, yang mengetahui masa
depan, jauh sebelum hal itu terjadi.
(Baca juga: 2
Taw.36:22-23; Yer.25:11; 29:10; Dan.2:2).
21. Sekilas,
ayat-ayat ini mungkin menimbulkan beberapa pertanyaan di benak Anda. Perhatikan
bahwa baik Ezra dan Cyrus –seperti
dikutip dalam 2 Tawarikh– tidak mengacu pada Yesaya, tetapi pada
Yeremia sebagai orang yang menubuatkan peristiwa yang akan terjadi. Mengapa demikian?
Nah, Yesaya menyebut nama Cyrus/Koresy.
Akan tetapi, Yeremia-lah yang telah menyebutkan
periode 70 tahun bahwa Yehuda akan ditawan di Babilonia.
22. Jadi, mengapa Allah menyebut Koresh yang diurapi-Nya, atau pemimpin
yang dipilih-Nya? (Yes.42:1 “orang
pilihan-Ku”-ayat Hafalan kita)
Kata
Ibrani untuk “yang di urapi/”anointed”- adalah kata yang darinya kita
mendapatkan kata Mesias. Di dalam Perjanjian Lama, kata ini dapat merujuk pada
iman yang diurapi/anointed priest (Im.4:3,5,16;
6:22), seorang raja Israel yang diurapi (1 Sam.16:6; 24:6,10; 2 Sam.22:51).
Dari
sudut pandang Yesaya, Koresy adalah raja di masa depan, diutus/dikirim oleh
Allah untuk membebaskan umat-Nya.
Namun dia adalah mesias yang sedikit unik, sebab dia bukan bangsa Israel. Dia melakukan beberapa perkara yang
akan dilakukan oleh Mesias, seperti
menaklukkan musuh2 Allah dan membebaskan umat-Nya yang tertawan, namun dia
tidak dapat disamakan dengan Mesias, karena dia bukan keturunan Daud.
23. Jadi, apa
artinya menjadi yang diurapi Allah/to be God’s anointed? Dari paragraf di atas,
kita melihat bahwa para imam besar diurapi dan begitu pula raja-raja Israel
masa awal/early kings of Israel. Tapi,
Mazmur 2: 2 berbicara tentang seorang Raja masa yang akan datang, yang
akan diurapi; fasal itu adalah sebuah nubuatan
yang jelas tentang Mesias yang akan datang.
24. Bagaimana
menurut Anda perasaan Koresh ketika dia mengetahui bahwa nama dan tindakan2nya telah
dinubuatkan oleh Yesaya hampir 150 tahun sebelumnya, dan periode2 waktu
tertentu/specifik telah dinubuatkan lebih dari 70 tahun sebelumnya oleh
Yeremia?.
25. Sekali lagi,
kita melihat bahwa ada satu perbedaan yang jelas antara Allah yang sebenarnya
yang dapat memprediksi dengan tepat ratusan tahun sebelumnya sesuatu yang akan
terjadi sementara "dewa2/ilah2" lainnya tidak dapat melakukan apa pun.
26. Mereka
yang tidak percaya bahwa bahkan Allah dapat meramalkan masa depan benar-benar
bergumul dengan nubuatan tentang Koresh ini. Tanggal Yesaya diketahui dengan
jelas, dan tanggal Koresh juga diketahui dengan jelas. Jadi, banyak yang
menyebut diri mereka sarjana telah menyarankan bahwa Yesaya perlu dibagi
menjadi dua bagian, dengan satu penulis menulis bab 1 sampai 39 dan penulis
lainnya menulis bab 40-66 bertahun-tahun kemudian. Menarik untuk dicatat bahwa
ketika mereka mencoba untuk memotong
kitab Yesaya menjadi dua, Yesaya sendiri telah digergaji menjadi dua
oleh Manasye. (Lihat Ibrani 11:37
Namun, tidak ada saksi sejarah untuk
kehadiran “Yesaya” kedua. Jika dia ada, maka tidak mungkin Alkitab tidak
menyatakannya, karena pekabarannya sangatlah penting, dan seni sastranya agak
luar biasa. Bahkan tidak juga dalam
manuskrip Alkitab tertua, seperti gulungan kitab Yesaya dari Qumran, memilik
jeda antara Yesaya 39 dan 40 yang akan mengindikasikan adanya sebuah transisi
untuk karya penulis baru. Pekabaran
Yesaya yang mendasar sangat konsisten di sepanjang kitab yang ditulisnya :
Percaya kepada Allah yang benar, termasuk datangnya Mesias Pembebas, gantinya
percaya pada kuasa yang lain. Para pakar
Alkitab menekankan peralihan fokus dari periode Asyur dalam Yesaya 1-39 kepada
periode Babel di pasal 40 dan seterusnya. Namun kita mendapati bahwa Yesaya
13-14 dan 39 sudah membayangkan penawanan Babel.
Adalah benar bahwa Yesaya 1-39 menekankan
penghakiman dan Yesaya 40-66 menekankan penghiburan. Namun di pasal2 permulaan,
penghiburan dan jaminan Ilahi juga sangat melimpah, dan di bagian akhir,
seperti Yesaya 42:18-25, Yes.43:22-28, dan Yes.48:1-11, berbicara tentang
penghakiman Allah karena meninggalkan Dia. Faktanya, ramalan Yesaya tentang
masa depan memberikan hiburan di tengah2 penderitaan yang dialami pada saat
itu.
27. Jadi, kita
telah melihat bahwa pesan Yesaya konsisten melalui bukunya. Sama sekali tidak
ada bukti untuk memotongnya menjadi dua, memisahkannya, dan mengklaim bahwa dua
penulis yang berbeda menulis kitab Yesaya pada waktu yang berbeda.
28. Menarik
untuk diperhatikan bahwa banyak nubuatan yang diberikan Yesaya mirip dengan
nubuatan yang telah diberikan bertahun-tahun sebelumnya oleh Musa seperti yang
dicatat dalam Imamat 26: 40-45. v.44 ....
29. Sekarang
buka Yesaya 49: 1-12. Lihat khususnya ayat 4, 7, dan 8. v.4 “Tetapi aku
berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma dan telah menghabiskan kekuatanku
dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada Tuhan dan upahku
pada Allahku”. v.7, 8.
Siapakah hamba Allah dalam Yesaya 49:1-12?.
Allah memanggilnya dan memberinya nama
sebelum ia lahir, membuat mulutnya seperti pedang, dan Allah akan dimuliakan di
dalam kehidupannya. Allah menggunakan hamba tersebut untuk membawa kembali
bangsa Israel kembali kepada-Nya, untuk menjadi terang keselamatan kepada
seluruh dunia, menjadi sebuah perjanjian, dan untuk membaskan tawanan. Ada
banyak tumpang tindih antara gambaran yang diberikan di Yesaya 49 dan yang
diberikan dalam Yesaya 42, dimana kita mengenali bahwa hamba yang dimaksudkan
adalah Mesias. Perjanjian Baru menemukan ciri hamba itu dalam Yesus Kristus,
pada kedua kedatangan-Nya: Mat.1:21; Yoh.8:12; 9:5; 17:1-5; Why.1:16;
2:16;19:15).
30. Satu poin
terakhir perlu dilihat dengan sangat jelas dalam ayat-ayat ini. Jelas, kita
mulai melihat petunjuk bahwa kehidupan dan misi Mesias di masa depan tidak akan
mudah.
Alec Motyer: “Demikianlah, Yesaya melihat
seorang hamba dengan sifat alami manusia, dicobai sama seperti kita dicobai dan
telah membuktikan dirinya sebagai Dia yang memimpin kita dalam iman dan yang
membawa iman itu kepada kesempurnaan, iman yang nyata dan sifatnya pribadi yang
dapat tetap berkata Allahku meskipun tidak ada lagi yang tampaknya berguna.
31. Tinjau
kembali apa yang Anda ketahui tentang kehidupan Yesus. Sungguh pengalaman yang
luar biasa. Menghadapi kesulitan dengan seluruh kekuatan Setan dan semua
malaikat jahatnya berkumpul melawan Dia di setiap langkah dalam hidup-Nya,
bagaimana Yesus menanganinya? Pada titik mana dalam hidup-Nya, menurut Anda
apakah Yesus memahami ini?
Dalam pekerjaan penarikan jiwa,
kebijaksanaan dan akal budi diperlukan. Juruselamat tidak pernah memaksakan
kebenaran itu, tetapi Ia mengucapkannya selalu dengan kasih. Dalam pergaulannya
dengan orang lain, Ia menggunakan kebijaksanaan yang paling agung, dengan
selalu ramah dengan penuh pertimbangan. Ia tidak pernah kasar, tidak pernah
mengucapkan suatu perkataan dengan keras dan sia-sia, tidak pernah melukai jiwa
yang peka. Ia tidak mengecam kelemahan manusia. Dengan tak gentar Ia menegur
kemunafikan, ketidak percayaan, dan kejahatan, tetapi dengan cara air mata. Ia mengucapkan teguran-Nya yang pedas. Ia
tidak pernah membuat kebenaran kejam, tetapi selalu menyatakan suatu
kelemahlembutan yang dalam untuk manusia. Setiap jiwa indah pada
pemandangan-Nya. Ia menampilkan diri-Nya dengan keagungan Ilahi; namun Ia
tunduk dengan kasih sayang yang paling lembut dan menghormati setiap anggota
keluarga Allah. Ia melihat pada semua
orang, jiwa-jiwa yang menjadi tujuan tugas penyelamatan yang diadakan-Nya”.
Ellen G.White, Pelayan Injil, hlm.102.
32. Kita tahu
bahwa masa-masa sulit akan datang menimpa umat Allah di masa depan. Siapkah
kita mengikuti teladan Yesus? Apakah kita melakukannya bahkan sekarang?
33. Apakah
jelas bagi Anda bahwa kitab Yesaya ditulis oleh satu penulis, bukan oleh dua
atau beberapa penulis pada waktu yang berbeda? Apakah Anda pikir Anda bisa
menjelaskan alasan Anda untuk kepercayaan ini kepada seseorang?
34. Kita telah
melihat bahwa bangsa Allah - umat-Nya, orang-orang pilihan-Nya - dibebaskan
lebih dari satu kali: (1) Mereka telah dibebaskan dari perbudakan Mesir. (2)
Dalam pelajaran ini kita mengetahui bahwa mereka telah dilepaskan oleh seorang
pengirim yang diprediksikan di masa depan, bernama Koresh, yang mengizinkan
mereka kembali dari pengasingan di Babilonia. (3) Kita juga belajar tentang
hamba yang tidak disebutkan namanya yang sebelumnya telah kita identifikasi
sebagai Mesias sejati yang akan memulihkan
keadilan dan membawa kita kembali kepada Allah.
35. Dalam
pelajaran ini, kita secara singkat telah menyinggung tiga topik utama: (1)
Hubungan perjanjian kepada Allah telah didirikan dan dibangun kembali dengan
umat-Nya; (2) Fakta bahwa Allah dikenal dengan sebutan berbeda atau nama
berbeda yang mewakili aspek berbeda dari karakter-Nya; dan (3) Sebuah
pendahuluan/perkenalan gagasan tentang Israel sebagai hamba Allah atau mesias /
yang diurapi.
36. Nama
pribadi Allah dalam bahasa Ibrani adalah YHWH yang diterjemahkan sebagai TUHAN.
Dia telah memanggil dan menjalin hubungan dengan Abram dan menegaskan kembali
perjanjian itu di kemudian hari dalam kehidupan Abram / Abraham dan
berjanji untuk
menjadikannya suatu bangsa yang besar/a great nation. (Lihat Kejadian 12: 1-3;
15: 1-21; 17: 1-27.)
37. Hubungan
perjanjian dengan Abram / Abraham pasti sangat penting bagi-Nya karena Allah telah
berjanji untuk menjadi perisainya. Bayangkan Abraham pindah ke wilayah baru
yang dihuni oleh suku-suku yang bermusuhan dan Allah berjanji kepadanya bahwa
tanah ini di masa depan akan menjadi milik keturunannya.
38. Sangat
menarik untuk memperhatikan bahwa nama ini YHWH diterjemahkan sebagai, “Oknum
yang kekal/Teh eternal one,” “Aku adalah Aku,” dll. Yang penting bagi kita
untuk diperhatikan adalah bahwa Yesus mengambil nama itu ke atas diri-Nya.
“Dia bersama
kita, baik atau buruk(for good or ill), tergantung tanggapan/respons kita
padanya. Dia adalah orang yang tidak ada yang lain; dia adalah satu-satunya
makhluk yang tiada tandingannya di alam semesta, satu-satunya yang dapat
mengatakan 'Aku Ada.'
39. Dalam
banyak cara di mana Tuhan memilih untuk berhubungan dengan anak-anak-Nya yang
setia, Dia menyebut diri-Nya sebagai Penebus kita, Yang Kudus, dan Dia
mendorong kita untuk menjadi kudus karena Dia kudus. (Imamat 19: 2) Ayat ini
diulangi beberapa kali bahkan dalam Perjanjian Baru.
40. Beberapa
poin penting perlu diingat tentang hubungan perjanjian antara Allah dan
umat-Nya.
“Pertama,
bahwa Israel menjadi hamba Tuhan melalui pilihan ilahi ([Yes 41:] 8b, 9d; Ef 1:
4); kedua, hubungan itu
dimulai dengan Abraham. “Sahabatku” (2 Taw. 20: 7, [Yakobus] 2:23) secara
harfiah adalah 'kekasihku' / 'yang
mencintaiku.' Ketiga, itu
memberitahu kita bahwa perpanjangan janji perjanjian kepada keturunan Abraham
(lit. ' benih, 'Kej 17: 7) masih tetap ada (telah memilih engkau ... tidak
menolak engkau); dan, keempat,
bahwa dalam pilihan dan pemanggilannya kepada Abraham Tuhan menunjukkan bahwa
kuasanya meluas sampai ke ujung bumi. . . sudut terjauh nya. Dalam semua ini
tidak ada fungsi apapun yang dapat dilakukan oleh hamba; hanya Israel yang memiliki status terhormat. ”- Isaiah: An
Introduction and Commentary, Tyndale Old Testament Commentaries (Downers Grove,
IL: InterVarsity Press, 1999), vol. 20, hal. 286.-
41. Bagaimana
perasaan Anda tentang memiliki Tuhan Yang Maha Esa di alam semesta, Raja segala
raja dan Tuan segala tuan mendekati para pengikut-Nya, termasuk Anda dan saya,
dan meminta kita untuk menjadi sahabat2-Nya?.
==00==
Wahyu 13:11: “Dan aku melihat seekor
binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba
dan ia berbicara seperti seekor naga.”
Diskusi: 1. SIAPAKAH BINATANG KEDUA DALAM WAHYU 13?.
LIMA TANDA PENGENAL PERTAMA
Lambang
Maknanya
Keluar dari dalam bumi (ayat
11). Timbul dlm.tempat
yg.baru,masih
kosong, atau penghuninya sangat
sedikit.
Bangkit pd.kejatuhan binatang
laut Berkembang menjadi suatu negara
itu.(Ayat 10). Kebangsaan
di kota kejatuhan Paus
(1798 TM)
Mempunyai 2 tanduk seperti
anak Dua prinsip yg.dianutnya
seperti
domba (ayat 11) Kristus
memberinya kekuatan (Ke-
bebasan beragama dan
pemerin-
tahan.
Tidak memiliki mahkota di atas
tan- Bukan bentuk kerajaan—harus ber-
duk (ayat
11). bentuk Republik.
Menjalankan kuasa yg.sama
de- Menjadi kuasa dunia
yg.ditakuti,
ngan kuasa binatang laut
itu. jika tidak, mempunyai
kekuasaan
(ayat
12). tertinggi.
Semua yang cinta damai menginginkan agar nubuatan berhenti disini saja karena selanjutnya adalah kekecewaan yang sangat pahit. Suatu perubahan sifat yang radikal dan menakutkan telah dinubuatkan akan terjadi dengan bangsa yang disukai ini, yang telah memulai sejarah negaranya dengan janji dan cita-cita yang luhur.
2. APA ARTINYA “IA BERBICARA SEPERTI SEEKOR NAGA?”
Disini ada 2 gambaran yang bertentangan dan
yang sangat mencolok. Sifat-sifat “Seperti Domba” berubah secara
drastis menjadi sifat-sifat “Seperti
Naga.”
“Domba” adalah lambang Kristus. “Naga”
adalah lambang setan.
Sesuai
dengan nubuatan ini akan terjadi di
Amerika Serikat suatu perjuangan penentuan nasib di antara kedua
penguasa super ini, dan untuk masa terakhir yang sangat singkat kelihatannya
seperti si jahat itu akan menang.
Sejarah akan menyaksikan di benua Amerika
timbulnya suatu kekuasaan agama yang akan didukung oleh Pemerintah dan yang
akan berlaku kejam seperti kekuasaan Spanyol pada zaman pertengahan atau
seperti kerajaan Roma yang memerintah dengan tangan besi.
Lambang Maknanya
Berbicara seperti seekor
naga -Mengusahakan perubahan
dari
(ayat 11). demokrasi
ke kekuasaan tanpa
batas.
Memaksakan penyembahan
bina- Menjadi pemuka dlm.kampanye
tang laut itu
(ayat 12). pemulihan kuasa
Kepausan.
Menipu banyak orang dengan Meninggikan keagungan fisik sebagai
melakukan mukjijat
(ayat 13). bukti kebenaran dalam
agama.
Menyerukan pembuatan
patung Menjadikan monopoli Gereja
Negara
binatang laut—memberi hidup di Gunia yang Baru seperti yang telah
pada patung itu (ayat
14,15). dilakukan pada zaman
pertengahan
oleh Kepausan.
__________________________________________________________________________
Memaksanakan penyembahan Meniadakan kebebasan dasar umat
patung dan penerimaan
tanda manusia—memboikot dan
menganiaya
binatang laut itu dengan
anca- minoritas yang memelihara
hukum.
man kematian
(Ayat 15-17).
Semenjak zaman Raja Konstantine
(308-337), gereja kepausan mempertahankan penyatuan gereja dan negara,
dan bersekutu dengan penguasa pemerintahan. Kepausan bukan hanya gereja, tetapi
perpaduan antara gereja dan negara.
Inilah sistem Kepausan. Membuat undang-undang agama dan menganiaya penentang
dan yang mengundurkan diri adalah bagian dari peraturannya yang ditentukan.
Negara harus berada di bawah gereja, dan
gereja menggunakan senjata untuk menjalankan pengajarannya.
Menurut nubuatan yang menakjubkan ini, Amerika Serikat akan memimpin dalam
pembuatan patung atau replika (duplikat/tiruan) sistem Kepausan di dunia baru mereka.
Pembauran agama dan negara di Amerika Serikat—Gereja
super ini akan meniadakan segala sesuatu yang telah diperjuangkan oleh
Protestanisme untuk menegakkan kebebasan beragama.
Alat-alat di negara itu akan semua
dimanfaatkan untuk membuat dan menjalankan undang-undang agama.
Hak asasi kata hati manusia akan dikorbankan
di atas mezbah kompromi dan demi keuntungan politik.
(Ini
kita akan pelajari pada pelajaran berikutnya).
Dengan
Subject: Cap Allah dan Tanda Binatang itu).
Sudah ada pertanda buruk. Disini ada beberapa
diantaranya.
1. Usaha yang
dilancarkan oleh “National Reform Administration”, yang bertujuan untuk menjadi
Amerika Serikat suatu “Negara Kristen” dengan cara hukum atau denda jika
bujukan tidak berhasil.
2. Kegiatan “Lord’s
Day Alliance”, Tujuannya ialah membuat dan mengundangkan hukum hari Minggu, dan
pemeliharaan dengan skala nasional.
3. Perkembangan
pesat kuasa katolik Roma dan pengaruhnya di Amerika Serikat.
4. Mundurnya
Protestanisme yang bersejarah itu.
5. Gerakan
Oikumene yang kuat dan berkiblat ke Roma.
6.APAKAH ADA
INDIKASI PERTENTANGAN TERHADAP PENGKHINATAN ATAS KEBEBASAN PERSEORANGAN?.
Ya, ada.
Ratusan warga Negara Amerika Serikat telah menolak—dan masih banyak lagi
yang akan menolak—untuk menyerahkan hak kata-kata mereka secara perseorangan.
Mereka sedang menghadapi denda, ancaman,
penjara, penolakan sosial, dan kehilangan pekerjaan daripada tidak menurut
hukum Allah. Apabila peraturan negara bertentangan dengan hukum Allah, mereka
akan berkata: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusa”.
(Kisah 5:29).
Suatu krisis
akan terjadi di Amerika Serikat dan di semua tempat di bumi ini, yang akan sama
dengan keadaan di sekitar dan di semua tempat di bumi ini, yang akan sama
dengan keadaan di kerajaan Babylon dahulu kala waktu Raja Nebukadnezar
mendirikan patung emasnya, mengumpulkan semua pegawainya, dan memerintahkan
mereka, dengan ancaman hukuman mati, untuk menyembah patung itu (Daniel 3:1-7). Tetapi waktu ujian tiba, seluruh bangsa itu
bersatu untuk menyembah dan terlihatlah 3 orang pria yang tinggi dan langsing—itulah
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “hendaklah Tuanku mengetahui Ya Raja,” kata
mereka, “bahwa kami tidak akan memuja dea Tuanku, dan tidak akan menyembah
patung emas yang Tuanku dirikan itu”.(Daniel 3:16-18).
Dalam setiap krisis agama zaman dahulu, Allah
telah menemukan manusia seperti itu. Dalam ujian besar di bumi ini, Ia akan menemukan
lagi manusia seperti itu. Maukah kita di antara mereka itu?.
PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM JEMAAT
(Kol. 3:12-15).
Pendahuluan:
Tiap jemaat, bagaimanapun baiknya, harus
bergumul dengan soal persatuan dan kesatuan. Membentuk persatuan dan kesatuan
yang baik dalam gereja merupakan tantangan baik pada abad pertama maupun
sekarang ini. Dalam banyak surat Perjanjian Baru Rasul-rasul menyinggung hal
persatuan dan kesatuan dan malahan pokok ini menjadi salah satu pokok utama
dalam surat I Korintus.
Body
Paulus
dalam Kolose 3:12-17 berusaha mengemukakan beberapa unsur tentang
kesatuan dan persatuan. Sebetulnya jemaat di Kolose tidak pecah dan malahan
kelihatan cukup stabil.
Namun demikian Paulus melihat beberapa tanda
yang memaksa dia membuka beberapa unsur ini. Demikianlah nas kita memuat 4 unsur yang harus dimiliki oleh tiap
jemaat Kristen yang ingin menikmati kesatuan dan persatuan rohani.
Marilah kita menyelidiki unsur ini satu demi satu.
I. KESELAMATAN PRIBADI PADA ANGGOTA-ANGGOTA JEMAAT (ayat 12)
Perhatikanlah ayat 12, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya…………” Paulus berbicara kepada orang Kolose sebagai “orang-orang pilihan Allah” dan sebagai orang yang “dikuduskan”. Jadi anggota-anggota jemaat di Kolose sudah mengalami keselamatan, sudah menjadi anak Allah, sudah dibersihkan dengan darah Yesus yaitu sudah memiliki dan mengalami keselamatan pribadi. Mereka semua sudah menjadi “batu hidup” (I. Pet 2:15) dalam rumah Allah.
Jadi jangan kita mengharapkan apalagi
berusaha mendirikan kesatuan dan persatuan pada anggota-anggota jemaat yang
belum diselamatkan. Kita pasti akan gagal.
Maksudnya: Jika kita ingin memupuk kesatuan
dan persatuan di gereja, kita harus terlebih dahulu berusaha supaya tiap
anggota adalah “pilihan Allah” yang “dikuduskan”. Inilah fondasi dan dasar
kesatuan dan persatuan dalam jemaat Tuhan.
II. BUAH ROH YANG MENCERMINKAN KASIH (14,12)
Tanpa buah Roh yang mencerminkan kasih tidak akan ada kesatuan dan persatuan dalam jemaat.
Mungkin saudara-saudara pernah membaca kalimat yang berbunyi, “You can tell a man by his clothe.” Maksudnya pakaian seseorang sungguh menyatakan siapakah dia. Dan memang demikian. Tiap suku di Indonesia mempunyai pakaian khas apalagi pakaian dinas, pakaian pramuka dan pakaian khusus yang dipakai pemborong, sopir dan lain-lain. Dengan melihat pakaian seseorang kita dapat tahu banyak sekali tentang dia.
Pakaian atau buah Roh apakah yang harus
dikenakan orang Kristen supaya orang-orang akan tahu siapakah kita?
Dalam ayat 14 Rasul Paulus mengatakan, “Kenakanlah kasih………” dan dalam ayat 12 ia mengatakan, “kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran.” Inilah pakaian orang Kristen. Inilah buah-buah Roh yang harus mendandani anak Tuhan.
Kasih dan ciri-ciri khasnya mutlak untuk menjamin kesatuan dan persatuan. Kebanyakan persoalan di gereja disebabkan pertengkaran antar pribadi atau salah faham dan sakit hati.
Dalam tiap kelompok manusia pasti akan
timbul hal-hal yang menyebabkan seseorang tersinggung atau mungkin kehilangan
muka. Hanya orang yang menyendiri sendiri dan tidak berhubungan dengan orang
lain dapat menghindari soal macam ini. Jikalau ada dua orang atau lebih dari
dua orang selalu akan muncul persoalan antar pribadi. Di sini Paulus
mengemukakan satu-satunya obat untuk memperlancar hubungan antar pribadi.
Maksud Paulus begini: Siapakah yang sukar hidup dan kerja sama dengan orang yang: penuh belas-kasihan, rendah hati, sabar, lemah lembut dan murah hati? Kita semua dapat bersatu dengan orang seperti ini, oleh sebab itu Paulus menyuruh kita sekalian untuk mengenakan buah Roh ini, dan dengan demikian menjamin kesatuan dan persatuan di jemaat Tuhan.
Mungkin ada orang yang akan mengatakan, “Tetapi kami sudah dikuduskan menurut ayat 12 tadi.” dan memang demikian tetapi perhatikanlah ayat ini dari Wahyu 22:11 “………… barang siapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” Maksudnya?
Kita dikuduskan oleh darah Tuhan Yesus
tetapi untuk kehidupan sehari-hari secara praktis kita harus mengenakan buah
Roh. Dan tugas ini dilemparkan kepada kita. “Kenakanlah …………” adalah perintah
Alkitab. Demikian Tuhan Yesus membersihkan kita dari dosa sambil menyuruh kita
untuk bertanggung-jawab atas kesucian pribadi kita.
Semoga tiap anak Tuhan akan berusaha mengenakan buah-buah Roh dalam nas ini agar supaya kesatuan dan persatuan dalam Sidang Jemaat diperkokoh.
Sekarang, marilah kita melihat unsur ketiga yang harus dimiliki oleh setiap jemaat sebelum mereka sungguh bersatu.
III. PENGAMPUNAN SEORANG AKAN YANG LAIN (ayat 13)
Seperti kita katakan tadi, dalam hubungan antara manusia, akan selalu ada hal-hal yang menyebabkan dendam dan sakit hati. Kita tidak ingin hal-hal semacam itu terjadi tetapi karena kita sekalian adalah anak Adam dan sering hidup di bawah pengaruh tabiat tubuh dan daging kita, bagaimanapun juga, sering timbul hal-hal yang menyinggung. Rasul Paulus adalah seorang realis dan oleh sebab itu ia tidak menganggap bahwa tak mungkin hal-hal seperti yang tersebut di atas akan terjadi. Memang orang akan bertindak salah! Memang orang akan berbuat hal yang tidak bijaksana! Memang! Dan oleh karena itu umat Tuhan harus belajar untuk “…………. ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh dendam terhadap yang lain………….”
Inilah jalan keluar yang Tuhan berikan
kepada tiap orang Kristen, keluarga Kristen, gereja Kristen, ………….” ………………
ampunilah seorang yang akan lain ……………”
Namun anak Tuhan sungguh lambat belajar hal ini. Kita mungkin pernah mendengar mengenai pertengkaran/perselisihan dalam satu gereja di mana salah satu anggota diberitahu tentang perlunya mengampuni satu sama yang lain sebagai jalan keluar.
Ia mengatakan, “Wah, itu terlalu idealistik
……………. tak mungkin laku. Pengampunan adalah satu teori belaka yang tidak
mungkin terjadi dalam gereja kami.” Sayang seorang Kristen berbicara demikian.
Apakah mungkin satu perintah Tuhan terlalu idealistis? Apakah mungkin satu perintah Tuhan tak mungkin dapat dijalankan dalam “Jemaat Tuhan”? Sebaiknya kalau kita akan bersatu kita harus belajar bersatu. Dan bagaimana kita mestinya mengampuni orang lain? Hal itu juga diajar dalam ayat 13, yaitu, “……………sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu ………….” Terjemahan Kabar Baik Untuk Masa Kini tentang ayat yang sama mengatakan, “Tuhan dengan senang hati mengampuni kamu ……….”. Kristus adalah teladan kita, juga Ia teladan kita dalam hal mengampuni. Dalam hal pengampunan kita harus mengikuti jejakNya.
Apakah mudah? Tidak! Siapa mengatakan hal mengampuni orang yang sudah menyinggung perasaan kita mudah? Sulit dan sering menuntut pengorbanan besar pada pihak kita. Sering dengan meminta ampun, kita akan kehilangan muka dan menjadi malu. Sering kita akan hancur hati dan sungguh merasa tidak enak. Tetapi mengenai hal ini tak mungkin kita akan menderita lebih dari Tuhan Yesus.
Penulis Ibrani mengatakan, “Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Tuhan Yesus menumpahkan darah untuk membeli pengampunan bagi kita. Kita paling-paling hanya kehilangan muka. Tetapi jikalau kita ingin sungguh menghasilkan kesatuan dan persatuan dalam sidang jemaat, kita harus mengajar dan melakukan pengampunan seorang akan yang lain, dan pengampunan itu harus up to date, artinya tidak boleh ditunda-tunda.
IV. DAMAI SEJAHTERA SEBAGAI PENGUASA TIAP HATI (ayat 15)
Inilah unsur keempat yang dihayati oleh kelompok yang mengalami kesatuan dan persatuan. Perhatikanlah ayat 15, “Hendaklah damai-sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.”
Sebelum ada damai-sejahtera dalam Jemaat Tuhan, terlebih dulu damai-sejahtera harus diam dalam tiap hati. Kita sudah tahu bagaimana seorang anak yang nakal dapat merusakkan suasana kebaktian. Demikian juga seorang Kristen yang tidak memiliki damai-sejahtera Tuhan dapat merusakkan kesatuan jemaat.
Mengapa damai-sejahtera begitu penting? Karena anggota-angota jemaat sering, bersama-sama sebagai satu organisasi, harus mengambil keputusan tentang pelayanan, tentang disiplin, tentang pimpinan jemaat dan kehendak Tuhan. Sukar sekali berjalan sebagai jemaat kalau selalu ada yang bertindak sebagai rem atau sebaliknya mau bergerak terlalu cepat. Yang diharapkan ialah agar seluruh jemaat bersama-sama akan tahu kehendak Tuhan dan pimpinan Tuhan. Hal ini memang ideal dan sulit, tetapi inilah yang diharapkan. Bagaimana ini dapat terjadi? Hanya apabila tiap anggota jemaat mengalami damai-sejahtera Tuhan secara pribadi.
Nas kita mengatakan, “Hendaklah damai-sejahtera Kristus memerintah ……………” Terjemahan lain berbunyi, “Hendaklah damai-sejahtera Kristus bertindak sebagai wasit ………….” Artinya tiap anggota harus sensitif pada hal damai-sejahtera dan apabila damai-sejahtera hilang, mereka harus mencari sebabnya. Dan jemaat tidak boleh bertindak sampai damai-sejahtera kembali.
Dengan demikian damai-sejahtera akan
bertindak sebagai “wasit” dalam hati mereka dan juga dalam jemaat kita.
Tiap anggota wajib menjaga supaya damai-sejahtera Allah selalu menguasai hatinya. Damai-sejahtera dengan Tuhan dan damai-sejahtera dalam hati kita adalah pertanda kuat bahwa kita berjalan dalam kehendak Tuhan. Bila setiap anggota jemaat sungguh-sungguh dikuasai oleh damai-sejahtera Tuhan dan hidup terus-menerus dalam damai-sejahtera, jemaat setempat juga akan mengalami damai-sejahtera dan sebagai akibatnya jemaat akan mengalami kesatuan dan persatuan.
KESIMPULAN:
Kita sudah melihat bahwa sebelum sebuah persekutuan Kristen dapat menikmati kesatuan dan persatuan, setiap anggota harus mengalami keselamatan pribadi, buah Roh yang mencerminkan kasih harus menghiasi anak Tuhan dalam jemaat, pengampunan seorang akan yang lain harus jalan terus dan damai-sejahtera Tuhan harus menjadi wasit setiap hari.
Yang aneh ialah kita tidak disuruh berdoa agar unsur-unsur ini muncul. Sebaliknya kita diperintahkan untuk bertindak saja, terutama berhubungan dengan tiga unsur terakhir. Nas kita mengatakan, “Kenakanlah …………….” “……….. ampunilah……………” dan “Hendaklah ……………” Sedangkan untuk unsur pertama jelas kita dapat mengatakan, “Bertobatlah, percayalah ………….”
Artinya kesatuan dan persatuan tidak terjadi dengan doa saja atau tanpa usaha kita. Kita harus bertindak untuk menghasilkan unsur-unsur dalam nas ini dan dengan demikian kita akan menghasilkan kesatuan dan persatuan. Kiranya berkat Tuhan tetap menjadi bagian kita. Amen.