“Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke
atas gunung yang tinggi!. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah
suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan taku! Katakanlah kepada
kota-kota Yehuda: ‘Lihat, itu Allahmu!’”.(Yes.40:9).
(27)Dua puluh tujuh pasal terakhir dari
Yesaya mencerminkan pesan dari (27)dua puluh tujuh kitab Perjanjian Baru, yang
mewartakan pesan pengharapan melalui seorang penyelamat.
Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun
akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan
pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150
tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal-pasal ini penuh dengan
penyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi
kelak.
1. Kita telah sampai pada persimpangan utama dalam kitab Yesaya. Selama ini kita telah mempelajari Yesaya 1-39 yang merupakan bagian sejarah: menekankan berbagai peristiwa yang menuntun pada pembebasan dari Asyur tahun 701 SM.
2. Yesaya 39--semacam Fasal
transisi. Ini berbicara tentang Hizkia, yang telah menunjukkan kekayaannya kepada
orang Babilonia(Merodakh Baladan) dan Allah mengatakan kepadanya melalui Yesaya
bahwa, suatu hari, orang
Babilonia akan datang dan mengambil semua kekayaan itu dan membawa orang-orang
Yehuda ke dalam tawanan.
Namun pada permulaan fsl.40, buku itu melompat
satu setengah abad kepada
kesudahan Babel, pada tahun 539 SM dan setelah itu Yehuda kembali ke
Yerusalem.
Namun, untuk saat ini, ancaman yang dihadapi
Yehuda dari hampir semua sisi sudah habis. Setelah bala tentara Asiria hancur,
apakah ada yang berani menyerang Yehuda?.
Yesaya 40:1-2 “Hiburkanlah, hiburkanlah
umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah
kepadanya, bahwa perhambaannya sudah
berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima
hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya”.
(Allah menghiburkan umat-Nya. Masa
penghukuman mereka telah berakhir. Hukuman apakah itu?. Ada beberapa jawaban
untuk pertanyaan ini. Ada hukuman yang dijalankan oleh Asyur, sbg.tongkat
amarah Allah (Yes.10), dimana Allah
membebaskan Yehuda dengan menghancurkan tentara Sanherib tahun 701
SM(Yes.37). Ada juga hukuman yang
dijalankan oleh Babel, yang menjarah semua harta benda rakyat Yehuda karena
Hizkiah telah mempertontonkan kekayaannya kepada utusan dari Merodach-Baladan
(Yes.39). Dan ada juga hukuman yang dilakukan oleh salah satu bangsa2 disekitar
kerajaan Yehuda (Yes.14-23).
Tahun 539 SM Koresy dari Persia menaklukkan
Babel dan membebaskan Yehuda dari
pembuangan.
(Ada teori yang menempatkan bahwa Yesaya 40
pada periode sebelum pembuangan—sebagai janji penghiburan akan pemulihan di
masa depan. Sedangkan fsl.1-39- merupakan pekabaran penghakiman
yang jelas bagi Yehuda dan bangsa2 asing.)—
(I)-Dari Kehancuran kepada Penghiburan.
3. Perbedaan
nada dan informasi dalam dua bagian ini begitu luar biasa sehingga banyak ahli
percaya bahwa Yesaya 40-66 sebenarnya ditulis oleh orang kedua dan bukan oleh
Yesaya sendiri. Namun demikian, ada alasan yang sangat bagus untuk percaya
bahwa Yesaya sendiri yang menulis semua buku Yesaya.
4. Hal yang
lebih menarik tentang kitab Yesaya adalah:
(1) Sama
seperti ada 66 buku dalam Alkitab,
ada 66 pasal dalam Yesaya.
(2) Ada 39
kitab di Perjanjian Lama, sama seperti 39 pasal di bagian pertama kitab Yesaya.
(3) Ada 27
pasal di bagian kedua dari Yesaya, sama seperti ada 27 buku di Perjanjian Baru.
Namun, pembagian2 fasal dan ayat terjadi
berabad-abad kemudian, bukan oleh Yesaya.
Ada beberapa nubuatan yang oleh sarjana2
kritis katakan itu tidak mungkin. Misalnya, lihat nubuat tentang Koresh yang
disebutkan dalam Yesaya 44:28; 45: 1; dan 45:13. ( a century and a half
before his time/his birth-- in the liberation of the Jews).
-(Melepaskan
literal Israel—apa yang Yesus lakukan kelak bagi semua umat pilihan-Nya saat
menghancurkan Babilon mistik dan membebaskan umat-Nya dari kekuasaannya.)
Peristiwa2 itu
masih hampir 200 tahun yang akan datang di zaman Yesaya. Apakah kita percaya
bhw Allah tahu masa depan dan terkadang memberi tahu kita?.
5.( Kejatuhan
Babel telah diramalkan dalam Yesaya 13, 14, 21.
Nubuatan seperti itu, tentu saja, tidak
mungkin jika bahkan Allah tidak bisa mengetahui / meramalkan masa depan.)
(Yes.40:3-8)
6. Tetapi
Tuhan menjelaskan dengan sangat jelas bahwa masih ada pekerjaan yang harus
dilakukan jika anak-anak Israel ingin kembali kepada Tuhan dan terus menerima
berkat-Nya.
Yesaya 40: 3-8: 3 “Ada suara yang
berseru-seru: “Persiapkanlah di
padang gurun jalan untuk Tuhan,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!. v.4.Setiap lembah
harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan, tanah yang berbukit-bukit
harus menjadi tanah yang rata,..v.5.maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan
seluruh umat Tuhan akan melihatnya bersama-sama, sungguh Tuhan sendiri telah
mengatakannya”.
7. Kita tahu
bahwa kehidupan manusia sangat fana. Nyawa bisa hilang karena tabrakan
kendaraan bermotor, banjir, gempa bumi, kebakaran, atau pandemi!
8. Kita ingat
bhw Allah telah membuat perjanjian dengan orang-orang Israel(sbg.umat
pilihan-Nya) di Gunung Sinai, menjanjikan
bahwa Dia akan menyertai mereka dan bahwa Firman-Nya akan memberkati mereka.
Pada zaman Yesaya, Tuhan, sekali lagi, mendorong mereka untuk menegakkan
kembali perjanjian itu.
9. Tetapi
sayangnya, kemudian kita tahu bahwa anak-anak Israel tidak menegakkan kembali
perjanjian itu dengan Allah.
Dan Sekitar 100 tahun kemudian di zaman
Yehezkiel, Allah akhirnya meninggalkan Yerusalem dan bait suci-Nya. (Lihat
Yehezkiel 9-11.) –Yeh.11:22-25.
Meskipun akan sangat sulit untuk
mempersiapkan jalan yang baik dari Babel kembali ke Yerusalem melalui
pegunungan dan gurun, dll., Yang sebenarnya Allah bicarakan adalah memperbaiki
celah dan bagian yang kasar dalam hubungan antara diri-Nya dan umat-Nya. “Perbaikan jalan”(roadwork) yang Tuhan
bicarakan adalah pertobatan, kesediaan untuk berpaling dari dosa, dan membangun
kembali hubungan untuk membawa kenyamanan melalui pengampunan dan kehadiran
Tuhan.
Yeremia
31:31-34 memberitakan pesan rohani yang sama dalam waktu yang cukup lama agar
orang Yehuda yang ada dalam pembuangan dapat memahami sifat rohani dari
perbaikan jalan bagi Allah.
Yes.40:9-11 “Hai Sion (Yerusalem),pembawa kabar baik, naiklah ke atas
gunung yang tinggi!. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu
kuat-kuat,...jangan takut!.
Injil
artinya: Kabar baik tentang Yesus.
10. Kristen
Protestan di zaman kita membaca Yesaya 40: 3-5 tentang persiapan jalan bagi
Tuhan, mereka segera berpikir tentang pekerjaan Yohanes Pembaptis.
Yohanes 1:19-23. v.23 “Jawabnya: “Akulah
suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi
Yesaya”.
è Lahirnya Penginjilan.
11. Tetapi, sebelum Yohanes memberitakan
tentang Yesus, ada dua orang tua yang tinggal di sekitar Yerusalem(Simeon dan
Nabiah Hana) yang secara nubuat melihat bahwa Bayi Yesus adalah Mesias.—Lukas
2:25-38. V.38—Hana, seorang nabiah yang pertama kali mengumumkan tentang Anak
itu kepada semua orang yg.menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Inilah
kelahiran penginjilan Kristen—pemberitaan Injil,kabar baik, bhw.Yesus Kristus
telah datang membawa keselamatan.
12. Coba
bayangkan diri Anda berdiri di halaman kaabah di Yerusalem dan melihat satu pasangan
yang sangat biasa datang untuk meminta anak mereka diurapi dan / atau disunat
dan diberi tahu oleh Allah bahwa Dia adalah Mesias yang akan datang. Bagaimana reaksi Anda? Apakah Anda pernah
skeptis? Apakah Anda akan kagum?
13. Maria dan
Yusuf sebelumnya telah diberitahu oleh malaekat Tuhan tentang kehamilan dan
Anak yang telah dilahirkan.
Tiga
puluh tiga tahun kemudian, Maria Magdalena, menangis di dekat
kuburan yang kosong, telah menerima pesan yang dari Yesus Kristus Sendiri —
mengatakan bahwa Dia telah bangkit dari
kubur.(memastikan bahwa misi penginjilan-Nya kepada dunia telah
diselesaikan). Maria Magdalena disuruh
pergi dan memberi tahu para murid, dan diapun telah melakukannya.
14. Kabar baik
yang sebenarnya adalah kebenaran tentang karakter Allah, pemerintahan-Nya, dan
bagaimana Dia menjalankan/run alam semesta.
Dalam ayat-ayat ini, Yesaya mulai berbicara
tentang sebuah tema baru. Setelah membahas Rahmat/belas
kasihan Allah dan kasih-Nya(God’s
mercy and His Love), Yesaya melanjutkan untuk menggambarkan kuasa Allah dan
fakta yang membedakan Allah yang benar dari yang palsu/tiruan. Dia adalah Sang
Pencipta. Dia bisa menciptakan dari ketiadaan (Ex-Nihilio). Dibandingkan
dengan-Nya, manusia tidak lebih dari semut atau rumput.
Namun, dalam fsl. ini, tema Rahmat/belas kasihan dan kuasa(Mercy and power) saling terkait.
-Rahmat (Yes. 40:
1-5): penghiburan, datangnya Tuhan untuk membebaskan/melepaskan.
-Kuasa (Yes. 40:
3-8): kemuliaan, kekekalan versus kelemahan manusia
-Rahmat (Yes. 40:
9-11): kabar baik tentang kelepasan, Gembala umat-Nya
-Kuasa (Yes. 40:
12-26): Pencipta yang tak tertandingi
-Rahmat(Yes. 40:
27-31): sebagai Pencipta, memberikan kuasa kepada yang lemah.
Setelah memperkenalkan kekuasaan Allah(might)
dalam hal kemuliaan-Nya dan keabadian-Nya(permanence) (Yes.40:3-8), Yesaya
menguraikan kuasa dan kebijaksanaan-Nya yang lebih tinggi, yang membuat bumi
dan penduduknya tampak lemah (Yes.40:12-17). Di sini gaya/style Yesaya, dengan
pertanyaan retorika dan analogi yang jelas, mengacu pada bumi dan bagian2nya
seperti jawaban Allah kepada Ayub (Ayb.38-41).
15. Kata-kata
dan gaya penulisan dalam Yesaya 40--mengingatkan kita pada Ayub 38-41 di mana
Allah berbicara kepada keempat sahabat Ayub dan Ayub sendiri.
Dalam pasal-pasal itu, Allah menjelaskan
secara rinci seberapa jauh Dia lebih unggul daripada “tuhan/ilah” lainnya.
Dia menciptakan dunia kita, menetapkan
batas-batas lautan, mendirikan pegunungan, dan menciptakan binatang buas
termasuk kuda nil dan buaya. Ketika kita telah mempertimbangkan semua ini, kita
bisa setuju dengan kata-kata Yesaya yang dicatat dalam:
Yesaya 40: 18-20. v.18“Jadi dengan siapa
hendak kamu samakan Allah, dan apa yang
dapat kamu anggap serupa dengan Dia?. Patungkah?...dst. (Ini merupakan pertanyaan retorika Yesaya).
16. Jawabannya
adalah jelas, "Tidak seorang
pun!"(No one). Tidak ada yang lain di alam semesta yang bisa
dibandingkan dengan Allah kita yang tak tertandingi. (Our incomparable God).
26. Namun,
orang-orang mengeluh seolah-olah Allah
tidak ada atau bahwa Dia tidak menyadari masalah mereka! (Lihat Yesaya
40:27). Itulah yang Setan ingin kita
pikirkan.
17. Bagaimana
perasaan Anda saat mengetahui bahwa Allah yang tak terbatas dari alam semesta —
Maha
Tahu, Mahahadir, dan Mahakuasa — yang ingin menjadi Sahabat pribadi
Anda? (Yohanes 15:15).
18. Jadi,
Yesaya, menyadari apa yang terjadi di Yehuda pada zamannya, sehingga bertanya
kepada orang-orang mengapa mereka beralih kepada penyembahan berhala. Dan
kemudian, dia mulai menunjukkan
betapa bodohnya hal itu.
Berhala
menghancurkan hubungan yang unik dan intim dengan Allah, oleh menggantikan Dia
dengan yang lain...
19.
Penyembahan berhala pada zaman dulu percaya bahwa mereka menyembah makhluk
ilahi yang sangat kuat lewat patung atau simbolnya. Menyembah berhala yang merupakan
allah lain melanggar hukum I dan ke II (Kel.20:3-5; Yes.42:8 –“Aku tidak akan
memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain....”).
Berpaling
dari Allah yang benar ke penyembahan berhala disebut dalam Alkitab sebagai
perzinahan rohani.(Yer.3:6-9-Kemurtadan pada zaman Raja Yosia).
20. Dan apa
yang terjadi pada orang-orang yang memilih untuk menyembah berhala daripada
Allah yang benar?
Yesaya 41:29: “Sesungguhnya, sekaliannya
mereka seperti tidak ada, perbuatan2 mereka hampa, patung2 tuangan mereka angin
dan kesia-siaan”.(useless, weak and powerless).
21.Siapapun yang telah mengalami hubungan
dengan Allah yang benar dan yg. menyadari kuasa-Nya akan berpaling dari segala
jenis berhala. Tentu hal ini sesuatu yang masuk akal. Tapi, apa yang kita pelajari
dari sejarah?
“Banyak orang yang disebut Kristen melayani
ilah lain selain Tuhan. Pencipta kita menuntut pengabdian yang tertinggi,
sebagai bentuk kesetiaan kita. Apapun yang dapat mengurangi kasih kita kepada
Tuhan, atau yang mengganggu pelayanan kita kepada-Nya, menjadi berhala”. SDA BC.jld.2, hlm.1011-1012.
(Ingat:
Roma--Gereja yang mempertahankan dan menjunjung Tradisi ?).
22. Bukankah
kita memiliki sebuah gambaran yang benar tentang Allah? Apakah kita menyembah
sebuah gambar Allah yang palsu? Apakah kita bergantung pada pekerjaan kita?
Rumah kita? Kendaraan kita? Atau, rencana pensiun kita untuk mendukung kita? Atau, apakah kita kembali kepada Allah
yang benar?
Alfa
dan Omega, jld.3,hlm.255: “Pada zaman Yesaya pengertian rohani umat
manusia menjadi gelap melalui salah pengertian terhadap Allah. Sudah lama setan
berusaha untuk memimpin manusia supaya memandang Khalik mereka sebagai pencipta
dosa dan penderitaan serta kematian.
Mereka yang telah ditipunya sedemikian rupa, membayangkan bahwa Allah
kejam dan sukar sekali(rewel). Mereka menganggap-Nya sedang
memata-matai untuk mencela dan mempersalahkan, tidak mau menerima orang berdosa
lama-lama karena ada alasan hukum untuk tidak menolongnya. Hukum kasih oleh
mana surga memerintah telah disalahartikan oleh ahli menipu itu sebagai
pembatasan terhadap kebahagiaan manusia, sesuatu tanggungan kuk darimana mereka
ingin melepaskan diri. Setan memaklumkan bahwa peraturan2-Nya tidak dapat dituruti
dan bahwa hukuman pendurhakaan dikenakan dengan sewenang-wenang”.
23. Menyadari
kefanaan hidup manusia, bukankah kita harus beralih kepada
sesuatu yang jauh lebih permanen seperti Firman Allah? Allah berjanji untuk
datang kembali dan membangkitkan mereka yang setia kepada-Nya untuk hidup.
(Lihat Ayub 19: 25-27; Daniel 12: 2; 1 Korintus 15: 51-57; 1
Tesalonika 4:
13-18.)
KESIMPULAN:
Yesaya 1-39 –pekabaran penghakiman dan mulai
dari Yesaya 40 -66 pekabaran keselamatan dan penghiburan.
Di satu sisi, ada pekabaran penghakiman; di
sisi lain, ada pekabaran keselamatan dan penghiburan. Allah telah berjanji
untuk mengatasi semua masalah kita jika kita tetap setia kepada-Nya. Apakah kita siap untuk Dia datang kembali?
Apakah
fasal dalam Yesaya
ini, memiliki kata-kata bijak bagi kita?
24. Apakah
kita sedang mempersiapkan jalan-Nya?
Pada zaman kita ini, Allah sedang
menunggu kita untuk menyebarkan Injil ke seluruh bagian dunia sehingga setiap
orang memiliki kesempatan untuk membuat keputusan yang cerdas tentang apakah
mereka ingin mengikuti Dia atau tidak.
25. Pernahkah
kita merasa bahwa Allah tidak ada ketika kita membutuhkan Dia? Apakah kita
merasa seperti sedang menangis di padang gurun? Apakah kita memiliki pertanyaan
tentang kemampuan Allah untuk mengampuni
dosa kita?
Apakah kita telah mempersiapkan diri untuk hari yang mulia ketika
Yesus Kristus akan muncul ditemani oleh jutaan malaikat, untuk membawa umat-Nya
yang setia kembali ke surga?. =0=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar