Jumat, 05 Februari 2021

Belagak Seperti Allah

 


BERLAGAK SEPERTI ALLAH

(Playing God).

Pel.SS.6-Trw.I,2021.

Ayat hafalan:

   “Sesungguhnya, inilah Allah kita; yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah Tuhan; yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan besukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya”.(Yesaya 25:9).

 

Ill: Seorang pendeta berkhotbah tentang kesombongan. Seorang perempuan yang mendengar menunggu dan ingin mengakui dosanya yang besar kepada pendeta.  Pendeta bertanya, dosa apakah itu?.  Jawab: Dosa kesombongan—karena saya sering berdiri didepan cermin mengagumi kecantikan saya. Jawab pendeta: Itu bukan dosa kesombongan, tapi dosa imajinasi.

   Dalam pelajaran ini kita akan melihat asal mula kesombongan dan sifat mementingkan diri, yang menjadi 2 dosa yang pertama.

 

1.Pelajaran ini akan melewatkan sebagian besar kitab Yesaya antara pasal 14 dan 24. Pasal-pasal tersebut mencakup ramalan2 Allah tentang masa depan sekelompok bangsa2 kafir dan penyembah berhala di sekitar Yehuda dan Yerusalem (Yaitu antara lain: Moab, Ammon, Edom,Assyria, Babylon dan Mesir).

   Jadi, pelajaran ini akan mengulas banyak sejarah kuno/purbakala dan membantu kita untuk memahami beberapa alasan mengapa Allah memberkati kelompok2 tertentu dan mengapa Dia membiarkan kelompok2 lain dilupakan (melupakan kelompok2 lain).

2. Kesombongan dan dosa dimulai dalam hati seorang malaikat yang perkasa di surga saat dia berdiri di samping tahta Allah. Dia mulai memikirkan pikiran-pikiran yang sombong dan memberontak, yang pada akhirnya, menimbulkan pertentangan besar(G.C) dan akan menyebabkan kehancuran jutaan orang di dunia kita. (Kesombongan & Sifat mementingkan diri—2 dosa yang pertama).

3. Satu-satunya keamanan kita adalah berpaling dari mengikuti Lucifer / Setan dan  mengikuti Yesus Kristus. Dia mati untuk kita dan mati untuk menunjukkan kepada kita perbedaan yang mencolok antara kejahatan(evil) dengan konsekuensinya dan kebaikan(evil) dengan akibatnya (its results).

4. Di zaman Yesaya, bangsa pengganggu terbesar adalah Assyria. Kita telah memulai kitab Yesaya dengan mencatat bahwa Raja Ahaz dari Yehuda, pernah memohon kepada Tiglat-Pilezer III dari Asyur agar dia menyerang Siria dan kerajaan Israel di utara (Rezin dan Pekah) agar mereka berhenti menyerang Yehuda (Israel Selatan).

 

MINGGU: HUKUMAN TERHADAP BANGSA-BANGSA( Yesaya 13)

  

   Jadi, kita telah melihat bahwa Yesaya 13 memulai bagian baru dalam buku ini,(Yes.13-23)--berfokus pada ramalan tentang penghakiman terhadap berbagai bangsa.

5. Dalam Yesaya 13, Yesaya mulai menulis tentang Babilonia.        Meskipun kita tidak memiliki data yang jelas kapan tanggal penulisan Yesaya 13 secara tepat, ada kemungkinan bahwa ini sesuai pengalaman Hizkia dengan para utusan dari Babilonia seperti yang dicatat dalam 2 Raja-raja 20.(Raja Babylon ketika itu: Merodakh-Baladan—yg.mengirim utusannya setelah Salomo sembuh dari sakit).—Hizkiah perlihatkan semua gedung harta bendanya).

    Pada saat itu, Babilonia adalah negara yang kekuatannya masih kecil. Tetapi, dengan kemampuan Allah untuk melihat masa depan, Allah menyatakan bahwa Babel, suatu hari, akan menjadi negara adidaya dan akan menjadi ancaman yang mengerikan bagi orang-orang Yehuda. Yehuda akan "meratap kesakitan." (Baca Yesaya 13: 6-8.) Asyur berkuasa atas Babilonia: 728 SM Tiglat-Pileser III; 710-SM, 702-SM, 689-SM dan 648 SM—tapi perlahan-lahan menjadi negara adikuasa di negeri itu (yang akan menghancurkan Yehuda).

6. Yesaya membuat beberapa pernyataan mengejutkan dalam Yesaya 13:10  “Sebab bintang2 dan gugusan2nya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya”.

7. Tidak ada kekuatan manusia yang bisa memiliki efek seperti itu pada benda-benda langit. Ini mengingatkan kita bahwa Allahlah yang dapat menggunakan benda-benda langit sebagai tanda dari apa yang Dia rencanakan.

   Selanjutnya Yesaya menggambarkan langit dan bumi yang bergetar. (Yesaya 13:13)

8. Dia kemudian menggambarkan kengerian(teror) yang akan menimpa orang asing yang tinggal di Babilonia.

   Yesaya 13:16: “Bayi2 mereka akan akan diremukkan di depan mata mereka, rumah2 mereka akan dirampok, dan isteri2 mereka akan ditiduri”.

     (Isaiah 13:16: [The LORD said:] “While they look on helplessly, their babies will be battered(babak belur) to death, their houses will be looted (dijarah), and their wives will be raped (diperkosa/dicabuli)”—Good News Bible.

9. Dia kemudian menjelaskan fakta bahwa Media-Persia bergabung - akan menyerang Babilonia dan menghancurkannya tanpa menyebabkan kerusakan pada kota. Tapi, itu terjadi selama kemunduran kota Babilonia ke titik di mana:

   Yesaya 13:20: [TUHAN berkata:] “Tidak ada yang akan tinggal di sana lagi.” - Good News Bible.

   Nubuatan Yesaya tentang kota ini terdapat dalam Yesaya 13:19-22.  “Dan Babel yang permai..akan sama seperti Sodom dan Gomora...tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun; orang Arab tidak akan berkemah disana, dan gembala2 tdk.akan membiarkan hewannya berbaring disana....

   Ini benar hari ini.(This is true today)-- Bahkan tidak ada tenda orang Arab yang didirikan di sana. Hanya kelelawar dan burung hantu yang membuat rumahnya dalam reruntuhannya. Tidak ada gembala yang terlihat di padang. Yang ada hanya kehancuran, Ya, Firman Tuhan itu benar !.

13. Setelah berbicara tentang kejatuhan Asyur, Yesaya membahas fakta bahwa Yehuda akan ditawan ke Babilonia; tapi, akhirnya beberapa akan kembali. Apa yang kita ketahui tentang Babel?

 

  

TAMBAHAN:

   Dalam Yesaya 13 kita melihat malapetaka besar Babel. Dia akan membawa Yehuda pergi sebagai tawanan tetapi nabi melihat kehancurannya. Tuhan menepati janji-Nya kepada Abraham. Kejadian 12: 3. Tuhan selalu mengutuk bangsa mana pun yang menindas Israel. Anda dapat mengikuti kebenaran ini melalui sejarah. Tuhan sering mengijinkan bangsa-bangsa untuk menghukum Israel karena dosa nasionalnya tetapi pembalasan tidak bisa dihindari (Ul. 30: 5-7; Yes 14: 1,2; Yoel 3: 1-8).

  

   Dalam Yesaya 14:28 kita membaca bahwa Raja Ahaz meninggal (tahun 715 BC—ia digantikan oleh Hizkiah). Tapi Yesaya memperingatkan orang-orang bahwa kematiannya tidak boleh dianggap sebagai akhir dari beban mereka. Bahkan penindas yang lebih buruk dari Ahaz akan datang (Yesaya 14: 28-32).

DIBAWAH HIZKIAH:

    Ketika itu Assyria telah menjadi ancaman di perbatasan Israel utara. Sebelum Hizkia menyelesaikan tahun keenamnya, Samaria telah jatuh di bawah penyerang ini. Keberhasilan ini hanya membangkitkan keinginan Assyria untuk menaklukkan lebih lanjut.

   Delapan tahun kemudian, Yehuda diserang. Invasi pertama dilakukan oleh Sargon dan yang kedua oleh putranya, Sanherib. Sejarah Asiria menjelaskan hal ini kepada kita.

   Tahun kritis dalam pemerintahan Hizkia adalah tahun yang keempat belas (Yesaya 36: 1).

   Saat itulah mereka mengalami invasi Asiria, penyakit  raja dan kesembuhannya, dan penarikan terakhir Asiria dari negeri itu. (Ini mencakup jangka waktu sekitar empat tahun).

   Prajurit Asiria yang berhati batu ini datang tahun demi tahun, dengan membawa besi dan panji-panji. Para penjaga di tembok Yerusalem dapat melihat mereka maju melalui asap dari kota-kota yang terbakar. YERUSALEM di kepung oleh Sanherib.

   Raja Hizkia mengambil harta karun di bait suci dan mengerat emas dari pintu dan tiangnya agar ia dapat mengirimkan 300 talenta perak dan 30 talenta emas untuk membelinya (2 Raja-raja 18: 13-16). Dalam keputusasaan, bantuan dari Mesir dicari. Tapi tidak ada yang berhasil menghadapi amukan orang Asyur ini.  

   Akhirnya orang Asyur membangun api unggun mereka di sekitar kota Yerusalem dan menuntut penyerahannya—surat ancaman dibawa Hizkiah ke Bait Allah dan berdoa. Lihat kisah tentang bencana yang cepat dan mengerikan yang menimpa orang Asiria saat mereka dibunuh oleh kunjungan misterius di kamp mereka, dimana Malaikat Tuhan keluar, membunuh 185.000 orang di perkemahan Asyur. (Yesaya 37: 36-38).

   Yesaya mencela aliansi dengan Mesir dan mengatakan bahwa mereka mengandalkan kuda .. (Yesaya 31: 1). Bukankah benar bahwa kita saat ini telah mempercayai "kuda dan kereta" atau mesin perang ?. Bukankah kita telah melipatgandakan kuda dan kereta kita melebihi mimpi terliar Mesir dan Babilonia ?. Kita telah memasang semua kekuatan alam ke kereta kita.Bukan kekuatan dari Tuhan Allah.

 

13. Setelah berbicara tentang kejatuhan Asyur, Yesaya membahas fakta bahwa Yehuda akan ditawan ke Babilonia; tapi, akhirnya beberapa akan kembali.

   Apa yang kita ketahui tentang Babel?

-(Minggu): Mewarisi kekayaan budaya kuno, keagamaan, dan warisan politik, Babel di kemudian hari muncul sebagai negara adikuasa yang menaklukkan Yehuda dan menawan penduduknya dalam pembuangan.  Namun dari sudut pandang manusia pada zaman Yesaya, belumlah terlihat bahwa Babel akan menjadi ancaman bagi umat Allah. Hampir di seluruh pelayanan Yesaya, Asyur berkuasa atas Babel. Sejak tahun 728 SM, ketika Tiglat-Pileser III merebut Babel dan mengumumkan bahwa raja Babel berada dibawah  takhta Pulu (2 Raja2 15:19; 1 Taw.5:26), raja2 Asyur merebut kembali Babel beberapa kali (710, 702, 689, dan 648 SM). Babel perlahan-lahan menjadi negara adikuasa di wilayah itu, kekuasaan yang akan menghancurkan kerajaan Yehuda.

14. Di banyak tempat dalam pelajaran kita minggu ini, kelihatannya berbicara tentang Allah dalam kemarahan-Nya, menjangkau dan menghancurkan bangsa dan bangsa. Mungkinkah Allah Kasih benar-benar melakukan itu?

   Kita perlu ingat bahwa Allah Perjanjian Lama adalah Yesus! (1 Korintus 10: 1-4; Yohanes 5:39; Lukas 24:44)

   Jadi, mari kita ulangi pertanyaan kita: Apakah Yesus benar-benar akan menghancurkan bangsa-bangsa? Apakah ini menjelaskan kepada kita tentang dosa dan akibatnya?

   Apa hubungan antara dosa dan murka atau amarah Allah? Kita perlu ingat bahwa murka Allah hanyalah karena memiliki kekecewaan yang penuh kasih bagi mereka yang tidak menginginkan-Nya, sehingga menyerahkan mereka pada konsekuensi yang tak terhindarkan dan mengerikan dari pilihan pemberontakan mereka sendiri.

15. Meskipun benar bahwa Tuhan memiliki kendali tertinggi atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, Dia memilih untuk tidak memiliki kendali atas  pilihan kita untuk memberontak .

   Itu bisa berlaku tidak hanya untuk individu tetapi juga untuk seluruh bangsa. Jadi, jika Allah membiarkan suatu bangsa menderita akibat dari pilihan pemberontakan kolektifnya, apakah itu membuat Allah bertanggung jawab atas kematian atau kekalahan mereka?

 

 

SENIN: AKHIR DARI KOTA BABEL YANG BESAR (Yes.13:2-22)

 

16. Kita telah menyebutkan fakta bahwa Babel tidak seberapa kuat sejak zaman Abraham sampai 648 SM. Tapi, apa yang kita ketahui tentang sejarah Babilonia setelah tanggal tersebut?.

   Pada tahun 626 SM Nabopolasar (seorang Kasdim) memulihkan kemuliaan Babel menjadi raja di Babel (sbg.awal Dinasti Neo-Babilon.  Bersama dengan Media –menaklukkan Asyur. Anaknya Nebukadnezar II adalah: raja yang telah menaklukkan dan mengasingkan penduduk Yehuda.

   Bagaimana kota Babel akhirnya berakhir? (Lihat Daniel 5.)

 

   Pada tahun 539 SM, ketika Cyrus(Koresy) orang Persia merebut Babilonia untuk Kerajaan Media-Persia (lihat Daniel 5), kota itu kehilangan kemerdekaannya selamanya.(Awal dari kehancuran Babel). Pada tahun 482 SM, Xerxes I secara brutal menumpas sebuah pemberontakan Babilonia melawan kekuasaan Persia. Dia memindahkan patung Marduk, dewa utama(Kepada dewa2), dan tampaknya merusak beberapa benteng dan kuil.

   Alexander Agung (Grika)--merebut Babilonia dari Persia pada 331 SM. tanpa perlawanan. Terlepas dari mimpinya yang berumur pendek untuk menjadikan Babilon sebagai ibu kota bagian timurnya, kota itu menurun selama beberapa abad.

   Pada tahun 198 M, seorang kaisar Romawi, Septimus [sic] Severus, menemukan Babilon benar-benar kosong/sepi. Jadi, kota besar itu berakhir melalui pengabaian(karena diabaikan). Saat ini beberapa penduduk desa Irak tinggal di bagian situs kuno, tetapi mereka belum membangun kembali kota yang seperti itu.

17. Cyrus, raja Media-Persia, akhirnya mengizinkan bani Israel untuk kembali ke negeri mereka di Yehuda.

 

SELASA: KEJATUHAN “RAJA” GUNUNG.(Yesaya 14).

  

   Kita membaca tentang prediksi atau nubuat Allah melalui Yesaya dalam Yesaya 14: 1-3.

   Yesaya 14: 1-3: v.2- “Bangsa2 lain akan mengantar Israel pulang ke tempatnya, lalu kaum Israel akan memiliki bangsa2 itu di tanah Tuhan sebagai hamba2 laki2 dan hamba2 perempuan.  Demikianlah mereka akan menawan org2 yg.menawan mereka dan berkuasa atas para penindas mereka”.

(Hakim2 5:4,20-21 –unsur2 alam termasuk bintang2, berperang melawan bangsa2 yang menindas umat-Nya).

18. Di beberapa tempat dalam pasal-pasal ini, kita memperhatikan bahwa penghakiman mengerikan yang dijatuhkan atas beberapa negara ini dirujuk sebagai hari Tuhan. (Yesaya 13: 6,9) Lebih dari itu, kemarahan Tuhan begitu dahsyat sehingga berdampak pada bintang, matahari, bulan, langit, dan bumi. (Yesaya 13: 10,13) Bahkan di zaman kita, bencana yang mengerikan disebut sebagai "tindakan Allah".(Acts of God).

19. Tepat di tengah-tengah pasal 14 Yesaya, kita membaca kata-kata yang luar biasa ini:

    Yesaya 14: 12-15: 12 (Ini di terapkan kpd raja2 Babel: “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa2. Engkau tadinya yang berkata dalam hatimu, Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtahku mengatasi bintang2 Allah, dan aku hendak dudu di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara...dst...”

23. Untuk lebih memahami tentang raja-raja Babilonia, kita perlu membuka buku Daniel. Daniel 3-5 berulang kali berbicara tentang harga diri dan sombong(self-esteem & bragging) dari raja Babel.    

   Tetapi, bahkan Nebukadnezar mengklaim adanya hubungan langsung dengan para dewa.

   (Selasa): Hal ini ditunjukkan setiap tahun pada hari kelima saat perayaan tahun baru bangsa Babel, di mana raja dituntut untuk melepaskan lencana kerajaannya sebelum datang mendekat ke patung Marduk sehingga kedudukannya sebagai raja dapat diteguhkan. Bahkan gagasan untuk menggantikan dewa yang lebih rendah sekalipun dianggap sebagai tindakan bunuh diri.

24. Pernyataan2 kesombongan tentang raja Babilonia harus ditempatkan paralel dengan pernyataan lain tentang raja Tirus seperti yang tertulis dalam Yehezkiel 28. ay.12-18.ay.17 “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu...

25. Bagi setiap manusia, memiliki kesombongan semacam ini adalah mustahil. Jelas, kedua individu ini, yang ada di Yesaya 14 dan yang di Yehezkiel 28, adalah perwakilan dari orang yang berdiri di belakang mereka - Setan sendiri. Dan sementara Yesaya 14 dan Yehezkiel 28 berbicara tentang kematian terakhir Setan ini, apa yang kita ketahui tentang kematian terakhirnya dari sumber lain?

Wahyu 20:10: “dan Iblis, yang menyesatkan merekam dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu  tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya”.

27. Buku Yesaya ditulis sekitar 700 tahun sebelum Kristus; kitab Wahyu ditulis sekitar 100 tahun setelah Kristus - rentang waktu 800 tahun. Tapi, perhatikan kesejajaran yang sangat menarik antara Yesaya 14: 12-14 dan Wahyu 12: 1-9. Di bagian Wahyu, naga terdengar sangat mirip dengan raja Babilonia yang dijelaskan dalam Yesaya.

28. Salah satu hal yang membingungkan yang membuat bingung beberapa sarjana Alkitab adalah fakta bahwa Yohanes berbicara tentang Babel — dan Petrus juga melakukannya - seolah-olah itu adalah entitas yang sekarang ini, tapi pada zamannya.

1 Petrus 5:13 –Babylon: Seperti dalam buku Wahyu, ini mungkin merujuk kepada Roma.

Wahyu 14:8 Babel besar telah rubuh.

Wahyu 18:2,10,21 –Babel besar telah rubuh.

 

RABU: GERBANG SURGA (Yesaya 13,14).

29. Jelas bahwa, sama seperti Babilon literal di zaman Daniel, Roma dan "Babilon" dari  Wahyu adalah sombong, kekuatan kejam yang menindas dan menghancurkan banyak umat Allah.

   Wahyu 17: 6 sebenarnya menggambarkan kekuatan Romawi ini sebagai "perempuan itu--mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus".

30. Entitas-entitas ini sedang / telah memberontak secara terbuka melawan Allah.

   (Rabu)-Dalam bahasa Babel, namanya adalah bab ili, yang berarti: “gerbang para dewa,” menandakan tempat masuk ke alam Ilahi. Bandingkan dengan Kejadian 11, di mana orang membangun menara Babel sehingga dengan kuasa mereka sendiri mereka dapat naik ke tingkat kekebalan Ilahi agar bebas dari pertanggung jawaban kepada Allah.  Ketika Yakub bangun dari mimpi dimana dia melihat sebuah tangga yang menghubungkan surga dan bumi, dia berseru:”Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga” (Kejadian 28:17). Perhatikan bahwa “rumah Allah” adalah “gerbang surga”, pintu masuk ke alam Ilahi. Yakub menamai tempat itu “Betel”, yang memiliki arti “rumah Allah”.

   Jadi “gerbang surga” di Betel dan “gerbang Allah” di Babel sangat bertolak belakang dalam menjangkau alam Ilahi.

   Tangga Yakub berasal dari surga, diturunkan dari langit oleh Allah. Tetapi Babel, dengan menaranya dan kuil-kuil zigurat,dibangun oleh manusia dari bawah ke atas. Cara yang berbeda ini mewakili jalam keselamatan yang bertolak belakang :

Kasih karunia yang berasal dari Allah KONTRA usaha manusia.

   Semua agama yang benar berdasarkan model Betel yang sederhana: “Karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman (Ef.2:8,9). Semua “agama,” termasuk “legalisme” dan “sekularisme”, didasari pada model kesombongan Babel.

   Untuk melihat perbedaan dari kedua pendekatan, lihat perumpamaan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14).

 

KAMIS: KEMENANGAN SION YANG TERAKHIR(Yesaya 24-27)

  

   Setelah nubuatan yang menenatang bangsa-bangsa dalam Yesaya 13-23, Yesaya 24-27 menggambarkan kekalahan musuh2 Allah secara global dan  pembebasan umat-Nya.

31. Sekarang kita akan beralih ke Yesaya 24-27. Bab-bab selanjutnya adalah daftar kutukan2 terhadap bangsa-bangsa kafir dan penyembah berhala di Timur Tengah pada zaman Yesaya.

32. Bacalah Yesaya 24.(Nubuat Tentang Akhir Zaman).    Perhatikan bahasa dalam Yesaya 24: 6.

   Yesaya 24: 6 “Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit”.

   Isaiah 24:6: So God has pronounced a curse on the earth. Its people are paying for what they have done. Fewer and fewer remain alive.—Good News Bible.

33. Dan Yesaya melanjutkan dengan Yesaya 24: 21-23.

   “Maka pada hari itu Tuhan akan menghukum tentara langit di langit dan raja-raja bumi di atas bumi. Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dimasukkan dalam liang; mereka akan dimasukkan kedalam penjara dan akan dihukum sesudah waktu yang lama. Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari terik akan akan mendapat malu, sebab Tuhan semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan tua-tua umat-Nya”.

   Isaiah 24:21-23: 21 A time is coming when the LORD will punish the powers above and the rulers of the earth. 22God will crowd kings together like prisoners in a pit. He will shut them in prison until the time of their punishment comes. 23The moon will grow dark, and the sun will no longer shine, for the LORD Almighty will be king. He will rule in Jerusalem on Mount Zion, and the leaders of the people will see his glory.—Good News Bible.

34. Dalam Yesaya 25, kita menemukan lagu/himne pujian untuk fakta bahwa Allah melindungi umat-Nya.

   Yesaya 25: 3-5:”Oleh karena itu suatu bangsa yang kuat akan memuliakan Engkau; kota-kota yang gagah akan takut kepada-Mu...dst.

   v.5. Jadi, Allah akan menyiapkan suatu perjamuan (a banquet) bagi mereka yang tetap setia kepada-Nya sementara Dia “menghukum” mereka yang telah menjadi musuh2-Nya, musuh2 umat-Nya.

36. Dan pada akhirnya, seperti yang digambarkan Yesaya dalam     Yesaya 26, Tuhan akan memberikan kemenangan kepada umat-Nya.

   Yesaya menulis:  Yesaya 26: 20-21:”Mari bangsaku, masuklah kedalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah ini berlalu....dst.

Yesaya 27:7-9 v.9.”Maka beginilah akan dihapuskan kesalahan Yakub dan inilah buahnya kalau ia menjauhkan dosanya: ia akan membuat segala batu mezbah seperti batu2 kapur yang dipecah-pecahkan, sehingga tiada lagi tiang2 berhala dan pedupaan2 yang tinggal berdiri”. (9But Israel’s sins will be forgiven only when the stones of pagan altars are ground up like chalk, and no more incense altars or symbols of the goddess Asherah are left.)—Good News Bible.

37. Jadi, apa hubungan antara fakta bahwa Israel masih menyembah ilah2/dewa2 kafir dan berkat2 atau kutukan2 Allah terhadapnya? Tuhan tidak bisa memberkati mereka yang terus memberontak.

38. Dalam pelajaran kita minggu ini, kita telah mencatat bahwa raja Babilonia dan raja Tirus keduanya dijelaskan dalam istilah yang hanya dapat diterapkan pada Setan yang sebenarnya adalah kekuatan yang berada di belakang mereka(raja2 itu). Sekarang kita telah melihat bahwa perkara2 di  masa depan yang dinubuatkan Yesaya dalam pasal-pasal ini  akan terjadi hanya setelah masa 1000 tahun(milenium) yang dijelaskan dalam Wahyu 20.

   Sama seperti Babel jatuh di zaman kuno dan tidak pernah muncul lagi sejak saat itu, semua jejak kejahatan akan dihancurkan, dan tidak akan pernah kembali.

39. Yesaya mungkin berpikir bahwa pekabaran2 yang penuh kuasa tentang Yerusalem ini akan berlaku untuk Yerusalem pada zamannya. Tapi, kita sekarang tahu bahwa itu berlaku untuk Yerusalem Baru.  Kitab Wahyu 21:2 menjelaskan bahwa itu akan digenapi nanti di Yerusalem Baru. Dalam Wahyu 21:23 “Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya”.

 

40. Salah satu pertanyaan terbesar yang muncul dari bagian-bagian/fasal2 Yesaya ini adalah pertanyaan : Apakah Allah benar-benar membinasakan orang jahat?.

   Yesaya 28:21: TUHAN akan berperang seperti yang dilakukannya di Gunung Perazim dan di lembah Gibeon, untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan - tindakannya mungkin tampak aneh (ganjil). Ia akan menyelesaikan pekerjaannya, pekerjaan ajaibnya. — Good News Bible.

    (Kamis)  Lihat Yesaya 28:21, di mana pekerjaan pembinasaan yang dilakukan Allah merupakan “perbuatan” yang ganjil bagi-Nya. Suatu keanehan bagi-Nya, sebab Dia tidak ingin untuk melakukannya, namun bagaimanapun juga, itu merupakan sebuah tindakan. Adalah benar bahwa dosa membawa benih2 penghancuran diri sendiri.(Yoh.1:15). Tetapi karena Allah memiliki kuasa terutama atas kehidupan dan kematian, dan Dia menentukan waktu, tempat, dan cara dari kehancuran akhir (Wahyu 20), sangat tidak tepat jika kita berargumen bahwa Dia akan menghentikan kutuk dosa dalam cara yang pasif, dengan mengizinkan hukum sebab akibat untuk berjalan secara alami.

42. Dalam Yesaya 24-27, kita melihat bahwa mereka yang berada di pihak Allah pada akhirnya akan menang sementara mereka yang menentang Allah pada akhirnya akan dibinasakan. Jadi, bagaimana kita bisa melindungi diri kita sendiri?

   Amsal 3: 5-7: 5 ”Percayalah kpd.Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.6. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. 7.Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan”. (Roma 10:9; Kis.16:31).

43. Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk berada di pihak Allah?  Banyak orang di masa lampau berpikit/mengira ini tergantung pada banyak perbuatan baik(amal).

   Namun, keselamatan kita bergantung sepenuhnya pada hubungan kita dengan Yesus Kristus dan bukan pada kumpulan pekerjaan baik yang mungkin kita lakukan.

44. Dosa dimulai di surga dengan kesombongan dan arogansi di hati Lucifer. Mengapa dosa-dosa itu begitu berbahaya? Ini terutama karena orang sombong merasa tidak perlu (pride feels no need). Yang sombong mengira mereka baik-baik saja. Mereka tidak perlu berubah! Namun, Alkitab selanjutnya mengatakan bahwa orang-orang dari segala bangsa akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan. (Lihat Yesaya 25: 6.)

45. Jadi, apa yang kita pikirkan ketika kita berbicara tentang hari penghakiman Allah? Bagi banyak orang, ini adalah ide yang sangat menakutkan. Tetapi, dalam terang pelajaran kita minggu ini dan dalam terang semua yang kita baca dalam Alkitab, kita perlu ingat bahwa penghakiman Allah tidak hanya akan menjadi suatu kengerian/teror bagi para pelaku kejahatan, tetapi juga satu waktu keselamatan bagi mereka yang melakukan apa yang benar. . Dan ini benar terjadi di seluruh alam semesta.

   Sementara Allah memberikan kemenangan kepada anak-anak-Nya dan bahkan menyiapkan sebuah pesta/perjamuan untuk mereka, (Yesaya 25) mereka yang memberontak terhadap-Nya akan dihukum. Lihat contoh Moab.

   Jadi, benarkah Allah membinasakan musuh-musuh-Nya? Atau, apakah benar bahwa Tuhan hanya mengizinkan manusia — dan malaikat — untuk menuai hasil dari pilihan mereka sendiri, baik atau jahat? (Wahyu 20: 12-13)

   Yesaya 2:12: “Sebab Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan”.

   46. ​​Apa yang telah Anda pelajari dari pelajaran ini?

   Tiga poin yang telah ditemukan: (1) Penghakiman datang atas inisiatif Allah. (Yesaya 13: 3) Dalam penghakiman terakhir sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, kita diberitahu bahwa setiap orang akan diberi kesempatan untuk membuat pilihannya sendiri.

Mereka yang telah memilih Allah akan selamat; mereka yang memilih melawan Allah akan binasa. Tetapi, Allahlah yang akhirnya berkata bahwa waktunya telah tiba bagi kita untuk menarik garis antara yang baik dan yang jahat sementara setiap orang akan membuat pilihan terakhirnya.

47. (2) Penghakiman Allah sudah dekat. Apa yang kita maksud dengan itu? Sepanjang jalan di masa Yesaia dan Yoel di Perjanjian Lama, penghakiman Tuhan dikatakan sudah sangat dekat. Ide itu ditelusuri sampai ke bagian paling akhir dari kitab Wahyu.

   Amin, datanglah, Tuhan Yesus!. (Wahyu 22:20, KJV *) Jadi, bagi kita masing-masing, penilaian kita mungkin ditetapkan pada titik di mana kita secara individu mati.

48. Akhirnya, (3) akan terlihat bahwa yang baik akan diberi pahala dengan hidup yang kekal di hadirat Tuhan sementara yang jahat akan dibiarkan menderita nasib mereka yang telah memilih untuk memisahkan diri dari satu-satunya Sumber kehidupan.

   Dan sementara kitalah yang membuat keputusan2, Allahlah yang akan menarik garis untuk mengatakan bahwa setiap orang pada saat itu telah mengambil keputusan. Seluruh dunia akan terlibat. Orang-orang yang setia kepada Allah dari semua bangsa akan diberi pahala(rewarded); mereka yang memilih melawan Allah dan jalan-Nya akan menderita nasib yang mereka pilih untuk mereka sendiri.

49. Apakah nasib Babel yang dijelaskan dalam Yesaya 14 membuat Anda takut? Meskipun rasa takut bukanlah motif yang tepat karena pada akhirnya tidak akan bertahan, namun, rasa takut telah membuat/menuntun banyak orang berbalik dari kejahatan kepada Tuhan. Di sisi siapa kita akan berada? Sudahkah kita melihat kebenaran tentang karakter Allah sampai-sampai kita mencintai-Nya dan ingin melayani-Nya? Atau, apakah kita melihat kesenangan dunia dan menganggapnya lebih menarik?  End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar