Minggu, 21 Februari 2021

4. ORANG MATI, MENGGANGGU?

 

Pendahuluan:

   Judul pelajaran kita saat ini ialah: “Apakah orang mati itu mengganggu orang-orang yang hidup”?

 Diskusi:

I.            APAKAH MANUSIA ITU?

     Sebelum kita memperbincangkan apakah orang mati itu mengganggu, marilah kita terlebih dahulu menyelidiki sedikit tentang: “Apakah manusia itu?”.  Dari apakah manusia itu dijadikan atau dibuat?  Bagaimanakah Allah telah menciptakannya?.

1.  Kita baca Kejadian 2:7 “ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari Debu Tanah dan menghembuskan Nafas Hidup kedalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi Makhluk yang Hidup”.

   Alkitab jelas mengatakan bahwa manusa itu dibuat dari Debu Tanah.  Dalam hal ini ilmu pengetahuan menyetujuinya juga, karena penyelidikan telah membuktikan bahwa dalam tubuh seorang manusia yang mempunyai berat badan 65 kg ternyata mengandung bahan-bahan yang terdapat didalam tanah(bumi).     

   Hal ini membuktikan bahwa kita benar-benar berasal dari   tanah karena dalam tubuh kita terdapat bahan-bahan antara lain:

 -Lemak (fat), yang cukup untuk membuat 7(tujuh) batang sabun.

-Carbon, yang cukup membuat 9000 batang pensil.

-Phosporus, bisa cukup untuk 2000 kepala korek api.

-Terdapat sebanyak satu bungkus garam.

-Zat besi, yang cukup membuat satu batang paku yang berukuran sedang.

-Terdapat juga kapur yang cukup untuk mencat sebuah kandang ayam dan belerang untuk membersihkan kutu dari seekor anjing; juga terdapat air sebanyak 40 liter.

         Lalu disebutkan dalam ayat ini:  “dihembuskan-Nya nafas hidup ke lubang hidungnya...” Disinilah kita mengetahui bahwa Allah memiliki kuasa untuk menghidupkan/memberi kehidupan.   

   Bila kita membuat rumusnya bagaimana Allah menciptakan manusia adalah sebagai berikut: DT + NH = MH (Debu Tanah + Nafas Hidup = Makhluk Hidup.

        Jadi, kita tidak perlu masuk ke perguruan tinggi/Universitas Teologia untuk mengetahui bagaimana rumusnya Allah menjadikan manusia.  Berbeda dengan patung yang dibuat oleh ahli pahat seperti misalnya Michael Angelo.  Patung buatannya itu tidak bisa bernafas.

      Saudaraku,..Apakah yang terjadi kalau udara(O2) yang ada di udara ini ditarik oleh Allah.  Tentu kita akan mati dan yang tinggal adalah Debu Tanah(tubuh), karena NH/Nafas Hidupnya sudah hilang.

II.         KEADAANNYA BILA MATI:

     Mari kita kembali ke taman eden, yakni kepada kisah Adam dan Hawa yang digoda oleh ular yang telah digunakan oleh Iblis.    

   Hawa menjawab: “Allah katakan kepada kami, kalau kami makan buah larangan itu maka kami akan mati” (Hawa menghilangkan kata pasti akan mati),  tetapi ular berkata: “kalau kamu makan, kamu tidak mati”.

    Saudara dan saya tentu belum pernah mati, sebab itu kita akan mempelajari mengenai keadaan orang mati dan apakah orang mati itu bisa mengganggu, hanyalah dari Alkitab.

2.  Rasul Paulus menyatakan dalam 1 Timotius 6:16 “Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.  Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia.  Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”

    Saudaraku,..hanya Allah yang tidak dapat mati. “Dialah satu-satunya yang mempunyai zat yang tiada mati “, “yang tidak takluk kepada maut”.

3.   Ayub 14:14 “Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?.  Maka aku akan  menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku”.  Ayat ini menandaskan bahwa bila manusia mati akan hidup kembali.   Kapan?.  Ayub mengatakan: “menunggu harinya”.  Ayub menunggu harinya akan dibangkitkan dari kubur dan tubuhnya akan diubahkan oleh Tuhannya.

   Daud melihat kedepan, kepada peristiwa yang mulia bila ia akan dibangkitkan.  Ia tidak percaya bahwa jika ia mati maka ia terus meluncur masuk surga.  Mungkin sukar kita percayai dan ganjil, karena umat Kristen sekalipun masih banyak yang percaya bahwa orang mati itu  langsung masuk ke surga.  Namun, apa yang dikatakan dalam ayat berikut:

4.  Kisah 2:34 “Sebab bukan Daud yang naek ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada tuanku.”

     Jadi, Daud masih berada didalam kubur.  Ia tidak ada di sorga saat ini.

III.      APAKAH ORANG MATI ITU MENGGANGGU?.

   Banyak orang takut bila berjalan melalui kuburan karena takut diganggu oleh apa yang dianggap roh-roh orang mati.  Sementara yang lain takut apabila mendirikan rumahnya diatas bekas tanah pekuburan atau bila menyewa rumah yang berdiri diatas  bekas makam.

   Apakah benar, orang mati itu dapat mengganggu manusia yang masih hidup?.

5.  Mari kita baca Pengkhotbah 9:5,6 “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati “tak tahu apa-apa”, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.  Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah matahari”.

.   Disini dikatakan bahwa orang mati itu “tidak tahu apa-apa” (kasihnya, bencinya, cemburunya sudah hilang).  Kemanakah orang hidup itu pergi apabila sudah mati?.  Tidak lain hanya ke dalam kubur.  Kalau demikian apakah yang perlu kita takuti pada orang mati?.

   Jawabnya ialah: Tidak ada!.  Tetapi mengapa kita umumnya merasa takut?

   Kebiasaan orang kafir—kalau mengantar jenajah, mereka bawa dulu peti jenazah itu berjalan berkeliling-keliling, katanya supaya orang mati itu sesat dan tidak tau jalan pulang.  Bahkan disepanjang jalan ditaburi dengan duri supaya apabila dia pulang, kakinya akan tertusuk oleh duri dan tidak jadi kembali pulang ke rumahnya.  Jadi masih banyak juga orang Kristen yang percaya bahwa ada apa-apanya orang-orang mati itu, padahal dalam Pengkhotbah 9:6 dikatakan bahwa bencinya dan kasihnya pun sudah hilang.

 Bila raja zaman dahulu meninggal dunia, maka biasanya orang membuat kereta-kereta yang terbuat dari kertas, isterinya dari kertas, dll.  Nanti, katanya supaya ada yang melayani mereka diseberang kubur.

6.  Mari kita baca Mazmur 115:17 “Bukan orang orang mati akan memuji-muji Tuhan, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi,..”

-Ayat ini mengatakan bahwa: orang mati tidak memuji Tuhan.   Jadi kalau kita mau menghormati ibu atau orang tua kita, berikanlah kembang/bunga penghargaan pada waktu mereka masih hidup, jangan sesudah meninggal dunia.  Jadi kalau demikian, apakah benar, manusia itu kalau mati sama dengan binatang?.

     7.   Mari kita baca Pengkhotbah 3:18-20 “Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: “Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah

binatang.  Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.  Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang; karena segala sesuatu adalah sia-sia.  Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu”.

   Oxygen yang sama untuk saya, juga untuk kucing saya.  Jadi, mengapa bulu roma kita berdiri jika kita berjalan melalui kuburan, khususnya di malam hari?.  Bapa kejahatan itulah yang

menipu kita, dan yang telah mengacaukan pikiran manusia supaya:

a.   Manusia tidak percaya akan adanya kebangkitan orang saleh pada waktu kedatangan Yesus yang keduakali.

b.  Manusia berhubungan dengan orang-orang yang sudah mati untuk mendapatkan petunjuk bagi hidup dan keselamatan.

                              IV PENTINGNYA KEDATANGAN YESUS:

  Mungkin saudara bertanya: “Bolehkah orang menangis tanpa batas, bilamana ada kematian dalam keluarga atau kenalan?.”

   8.Rasul Paulus berkata dalam 1 Tesalonika 4:13,15-16.

        “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.  “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang

mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit,..”. 

  Saudaraku,..disini dikatakan adanya pengharapan akan kebangkitan.

   Ilustrasi:

   Di kota Kansas(Amerika Serikat), pernah ada seorang pada suatu kali dibawa ke meja hijau (pengadilan) karena telah membunuh isteri dan anaknya yang masih kecil.  Pada waktu hakim menanyakan, mengapa dia melakukan tindakan yang kejam itu terhadap keluarganya sendiri, sang suami menjawab: “Agar kami cepat masuk kedalam kerajaan sorga”.  Dia me-nganggap bahwa kematian itu adalah sebagai loncatan yang tercepat masuk sorga.  Kalau ajaran yang dipercaya orang mengatakan bahwa kematian adalah batu loncatan yang tercepat ke surga, maka boleh kita katakan bahwa para penjahat perang yang telah menyembelih ribuan orang itu telah berjasa lebih besar daripada para pendeta yang adakan khotbah dan ceramah (KKR) didunia dewasa ini.

       Saudaraku,...Orang-orang yang melakukan kejahatan, janganlah menyangka bahwa bilamana mereka mati, mereka tidak lagi di usik/diganggu nanti.  Mereka nanti harus menghadap pengadilan Allah.  Namun, orang-orang benar juga janganlah merasa bahwa kematian adalah nasib mereka yang terakhir, karena upah mereka dalam surga akan diberikan pada saat mereka dibangkitkan nanti.

 KONKLUSI:

   Kita berterimakasih kepada Allah karena mengetahui bahwa kita tidak memasuki surga dengan cacat tubuh dan keadaan seperti yang ada pada waktu kita dimasukkan kedalam kubur.

 9. Kita baca 1 Yohanes 3:2 “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak, akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya”.

   Saudara dan saya tentu mengharapkan agar dibangkitkan pada saat kedatangan Yesus yang keduakali untuk mendapat upah HIDUP YANG KEKAL.  Apakah yang kita harus lakukan supaya hal itu tercapai?.

    10. Mari kita baca 1 Yohanes 3:3 “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci”.

   Jadi kita perlu menyucikan hidup kita dengan meminta kuasa pertolongan dari Tuhan.

   Percayakah saudara bahwa orang yang sudah mati masih berada dalam kubur sekarang ini?.

   Dan percayakah saudara bahwa Yesus Kristus adalah jalan kepada kebangkitan?.

   Rindukah saudara untuk dibangkitkan pada kedatangan Yesus yang keduakali untuk mendapat hidup kekal?.  Bagi saudara yang percaya akan hal itu, mari kita berdiri dan tunduk kepala untuk berdoa.  Kita akan lanjutkan pelajaran kita dalam pertemuan berikut. Sampai jumpa, Tuhan memberkati!. Amin.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar