Pendahuluan:
Judul pelajaran kita saat ini ialah: “Apakah
orang mati itu mengganggu orang-orang yang hidup”?
I.
APAKAH MANUSIA
ITU?
Sebelum kita memperbincangkan apakah orang
mati itu mengganggu, marilah kita terlebih dahulu menyelidiki sedikit tentang:
“Apakah manusia itu?”. Dari apakah manusia
itu dijadikan atau dibuat? Bagaimanakah
Allah telah menciptakannya?.
1. Kita baca
Kejadian 2:7 “ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari Debu Tanah
dan menghembuskan Nafas Hidup kedalam hidungnya, demikianlah manusia itu
menjadi Makhluk yang Hidup”.
Alkitab jelas mengatakan bahwa manusa itu
dibuat dari Debu Tanah. Dalam hal ini
ilmu pengetahuan menyetujuinya juga, karena penyelidikan telah membuktikan
bahwa dalam tubuh seorang manusia yang mempunyai berat badan 65 kg ternyata
mengandung bahan-bahan yang terdapat didalam tanah(bumi).
Hal ini membuktikan bahwa kita benar-benar
berasal dari tanah karena dalam tubuh
kita terdapat bahan-bahan antara lain:
-Carbon, yang
cukup membuat 9000 batang pensil.
-Phosporus,
bisa cukup untuk 2000 kepala korek api.
-Terdapat
sebanyak satu bungkus garam.
-Zat besi,
yang cukup membuat satu batang paku yang berukuran sedang.
-Terdapat juga
kapur yang cukup untuk mencat sebuah kandang ayam dan belerang untuk
membersihkan kutu dari seekor anjing; juga terdapat air sebanyak 40 liter.
Lalu disebutkan dalam ayat ini: “dihembuskan-Nya nafas hidup ke lubang
hidungnya...” Disinilah kita mengetahui bahwa Allah memiliki kuasa untuk
menghidupkan/memberi kehidupan.
Bila kita membuat rumusnya bagaimana Allah
menciptakan manusia adalah sebagai berikut: DT + NH = MH (Debu Tanah + Nafas
Hidup = Makhluk Hidup.
Jadi, kita tidak perlu masuk ke
perguruan tinggi/Universitas Teologia untuk mengetahui bagaimana rumusnya Allah
menjadikan manusia. Berbeda dengan
patung yang dibuat oleh ahli pahat seperti misalnya Michael Angelo. Patung buatannya itu tidak bisa bernafas.
Saudaraku,..Apakah yang terjadi kalau
udara(O2) yang ada di udara ini ditarik oleh Allah. Tentu kita akan mati dan yang tinggal adalah
Debu Tanah(tubuh), karena NH/Nafas Hidupnya sudah hilang.
II.
KEADAANNYA
BILA MATI:
Mari kita kembali ke taman eden, yakni
kepada kisah Adam dan Hawa yang digoda oleh ular yang telah digunakan oleh
Iblis.
Hawa menjawab: “Allah katakan kepada kami,
kalau kami makan buah larangan itu maka kami akan mati” (Hawa menghilangkan
kata pasti akan mati), tetapi ular
berkata: “kalau kamu makan, kamu tidak mati”.
Saudara dan saya tentu belum pernah mati,
sebab itu kita akan mempelajari mengenai keadaan orang mati dan apakah orang
mati itu bisa mengganggu, hanyalah dari Alkitab.
2. Rasul Paulus
menyatakan dalam 1 Timotius 6:16
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri. Seorangpun tak
pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal!
Amin.”
Saudaraku,..hanya Allah yang tidak dapat mati. “Dialah satu-satunya yang mempunyai zat yang tiada mati “, “yang tidak takluk kepada maut”.
3. Ayub
14:14 “Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?. Maka aku akan
menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba
giliranku”. Ayat ini menandaskan bahwa
bila manusia mati akan hidup kembali. Kapan?.
Ayub mengatakan: “menunggu
harinya”. Ayub menunggu harinya
akan dibangkitkan dari kubur dan tubuhnya akan diubahkan oleh Tuhannya.
Daud melihat kedepan, kepada peristiwa yang
mulia bila ia akan dibangkitkan. Ia
tidak percaya bahwa jika ia mati maka ia terus meluncur masuk surga. Mungkin sukar kita percayai dan ganjil, karena
umat Kristen sekalipun masih banyak yang percaya bahwa orang mati itu langsung masuk ke surga. Namun,
apa yang dikatakan dalam ayat berikut:
4. Kisah 2:34 “Sebab bukan
Daud yang naek ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman
kepada tuanku.”
Jadi,
Daud masih berada didalam kubur. Ia
tidak ada di sorga saat ini.
III. APAKAH ORANG MATI ITU MENGGANGGU?.
Banyak orang takut bila berjalan melalui
kuburan karena takut diganggu oleh apa yang dianggap roh-roh orang mati. Sementara yang lain takut apabila mendirikan
rumahnya diatas bekas tanah pekuburan atau bila menyewa rumah yang berdiri
diatas bekas makam.
Apakah benar, orang mati itu dapat
mengganggu manusia yang masih hidup?.
5. Mari kita baca Pengkhotbah 9:5,6 “Karena
orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati “tak
tahu apa-apa”, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka
sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun
kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya
tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah
matahari”.
. Disini dikatakan bahwa orang mati itu “tidak tahu apa-apa” (kasihnya,
bencinya, cemburunya sudah hilang).
Kemanakah orang hidup itu pergi apabila sudah mati?. Tidak lain hanya ke dalam kubur. Kalau demikian apakah yang perlu kita takuti
pada orang mati?.
Jawabnya ialah: Tidak ada!. Tetapi mengapa kita umumnya merasa takut?
Kebiasaan orang kafir—kalau mengantar
jenajah, mereka bawa dulu peti jenazah itu berjalan berkeliling-keliling,
katanya supaya orang mati itu sesat dan tidak tau jalan pulang. Bahkan disepanjang jalan ditaburi dengan duri
supaya apabila dia pulang, kakinya akan tertusuk oleh duri dan tidak jadi
kembali pulang ke rumahnya. Jadi masih
banyak juga orang Kristen yang percaya bahwa ada apa-apanya orang-orang mati
itu, padahal dalam Pengkhotbah 9:6
dikatakan bahwa bencinya dan kasihnya pun sudah hilang.
6. Mari kita baca Mazmur 115:17 “Bukan orang
orang mati akan memuji-muji Tuhan, dan bukan semua orang yang turun ke tempat
sunyi,..”
-Ayat ini mengatakan
bahwa: orang mati tidak memuji Tuhan. Jadi kalau kita mau menghormati ibu atau orang
tua kita, berikanlah kembang/bunga penghargaan pada waktu mereka masih hidup,
jangan sesudah meninggal dunia. Jadi kalau demikian, apakah benar,
manusia itu kalau mati sama dengan binatang?.
7. Mari kita baca Pengkhotbah 3:18-20
“Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: “Allah hendak menguji mereka
dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah
binatang. Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib
binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian
juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai
nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang; karena
segala sesuatu adalah sia-sia.
Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan
kedua-duanya kembali kepada debu”.
Oxygen yang sama untuk saya, juga untuk
kucing saya. Jadi, mengapa bulu roma
kita berdiri jika kita berjalan melalui kuburan, khususnya di malam hari?. Bapa kejahatan itulah yang
menipu kita,
dan yang telah mengacaukan pikiran manusia supaya:
a.
Manusia
tidak percaya akan adanya kebangkitan orang saleh pada waktu kedatangan Yesus
yang keduakali.
b. Manusia
berhubungan dengan orang-orang yang sudah mati untuk mendapatkan petunjuk bagi
hidup dan keselamatan.
IV PENTINGNYA KEDATANGAN YESUS:
Mungkin saudara bertanya: “Bolehkah orang menangis tanpa batas, bilamana ada kematian dalam keluarga atau kenalan?.”
8.Rasul Paulus berkata dalam 1 Tesalonika
4:13,15-16.
“Selanjutnya kami tidak mau,
saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal,
supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan. “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup,
yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului
mereka yang telah meninggal. “Sebab pada
waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala
Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang
mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit,..”.
Ilustrasi:
Di kota Kansas(Amerika Serikat), pernah ada seorang pada suatu kali dibawa ke meja hijau (pengadilan) karena telah membunuh isteri dan anaknya yang masih kecil. Pada waktu hakim menanyakan, mengapa dia melakukan tindakan yang kejam itu terhadap keluarganya sendiri, sang suami menjawab: “Agar kami cepat masuk kedalam kerajaan sorga”. Dia me-nganggap bahwa kematian itu adalah sebagai loncatan yang tercepat masuk sorga. Kalau ajaran yang dipercaya orang mengatakan bahwa kematian adalah batu loncatan yang tercepat ke surga, maka boleh kita katakan bahwa para penjahat perang yang telah menyembelih ribuan orang itu telah berjasa lebih besar daripada para pendeta yang adakan khotbah dan ceramah (KKR) didunia dewasa ini.
Saudaraku,...Orang-orang yang melakukan kejahatan, janganlah menyangka bahwa bilamana mereka mati, mereka tidak lagi di usik/diganggu nanti. Mereka nanti harus menghadap pengadilan Allah. Namun, orang-orang benar juga janganlah merasa bahwa kematian adalah nasib mereka yang terakhir, karena upah mereka dalam surga akan diberikan pada saat mereka dibangkitkan nanti.
Kita berterimakasih kepada Allah karena
mengetahui bahwa kita tidak memasuki surga dengan cacat tubuh dan keadaan
seperti yang ada pada waktu kita dimasukkan kedalam kubur.
Saudara dan saya tentu mengharapkan agar
dibangkitkan pada saat kedatangan Yesus yang keduakali untuk mendapat upah
HIDUP YANG KEKAL. Apakah yang kita harus lakukan supaya hal itu tercapai?.
10. Mari kita baca 1 Yohanes 3:3 “Setiap orang yang menaruh
pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci”.
Jadi kita perlu menyucikan hidup kita dengan
meminta kuasa pertolongan dari Tuhan.
Percayakah saudara bahwa orang yang sudah
mati masih berada dalam kubur sekarang ini?.
Dan percayakah saudara bahwa Yesus Kristus
adalah jalan kepada kebangkitan?.
Rindukah saudara untuk dibangkitkan pada
kedatangan Yesus yang keduakali untuk mendapat hidup kekal?. Bagi saudara yang percaya akan hal itu, mari
kita berdiri dan tunduk kepala untuk berdoa.
Kita akan lanjutkan pelajaran kita dalam pertemuan berikut. Sampai
jumpa, Tuhan memberkati!. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar