KITAB SUCI – Dasar
Pembaharuan.
Definisi Pembaharuan:
“Pembaharuan berarti pembaharuan suatu
kehidupan rohani, mempercepat kuasa pikiran dan hati, kebangkitan dari kematian
rohani”.
FIRMAN ALLAH SATU-SATUNYA KUASA:
“Kehidupan Allah yang memberikan kepada
dunia, adalah dalam firman-Nya. Oleh firman-Nyalah Yesus telah menyembuhkan dan
membuangkan setan. Oleh firman-Nya, Ia menenangkan laut dan membangkitkan orang
mati; orang-orang menyaksikan bahwa sabda-Nya disertai kuasa. Ia mengucapkan firman Allah sebagaimana ia
telah mengucapkannya kepada semua penulis Perjanjian Lama. Segenap Kitab Suci
adalah kenyataan Kristus. Itulah
satu-satunya kuasa kita”.
Ellen G. White, Gospel Workers,
hal.250.
ROH SUCI menggunakan Kitab Suci untuk
membawa pembaharuan kepada jiwa dan roh:
Jika hal itu benar, dan saya percaya
demikian, saya hendak katakan bahwa Kitab Suci menjadi dasar pembaharuan. Roh
Kudus menggunakan Kitab Suci untuk membawa pembaharuan kepada jiwa dan roh
pribadi sama seperti kepada Jemaat. Perhatikanlah sebutan dari Amsal 1:23.
Allah telah berjanji, “Sesungguhnya, Aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu
dan memberitahukan perkataan-Ku kepadamu. Dan engkau ingat waktu Petrus pergi
kepada Kornelius dicatat bahwa “turunlah Roh Kudus di atas semua orang yang
mendengarkan pemberitaan itu”
(Kis.10:44). Itulah pembaharuan.
SEBAB KEJAHATAN MERAJALELA:
Dan sumber informasi saya dari Prophets and
Kings, hal.624. “Kejahatan yang merajalela dewasa ini sebagian besar,
disebabkan oleh kegagalan mempelajari dan menurut firman Tuhan”....bahwa
berpaling dari Alkitab mengakibatkan berpaling dari hukum Allah, dan akibatnya
kita menderita kebejatan besar dewasa ini.
“Penaklukan kepada Sabda Allah berarti pemulihan diri sendiri. Biarlah
Kristus bekerja oleh Roh Suci-Nya, dan membangunkan Anda seperti dari mati!”.
—Ellen G.White, Testimonies to
Ministers, hl.396.
FILIPUS MENCERITAKAN INJIL YESUS:
Dengan perantaraan Roh Sucilah Kitab Suci
menjadikan Yesus itu sungguh-sungguh kepada Anda dan saya. Kemudian bila Anda membuka Kisah 8, di mana
engkau membaca cerita yang ajaib tentang Filipus dan orang Etiopia, lihatlah
apa yang terjadi. Ia bertemu dengan dia disana, di padang belantara. Ia membaca dari Yesaya 53. Filipus berkata,
“Apakah engkau mengerti apa yang kau baca”?. Lalu jawabnya, “Bagaimanakah dapat
saya percaya kecuali orang lain mengajar saya?”. Kemudian perhatikan dalam ayat
37, “Maka mulailah Filipus berbicara.”. Engkau ketahui bahwa kita membuka mulut
kita waktu makan dan minum, kita membuka mulut kita waktu berbicara tentang
cuaca, untuk membeli dan menjual, untuk berbicara mengenai politik, Watergate,
bergunjing, pemilihan dalam gereja, apa yang terjadi di Vienna. “Filipus
membuka mulutnya.” Dengarkanlah: “Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak
dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.”
PELINDUNG DARI PENIPUAN SETAN.
Jangan lupa, Ellen White mengatakan dalam
The Great Controversy, hal.625, “Hanya mereka yang rajin menyelidiki perkataan
Allah dan yang telah menerima kasih akan kebenaran akan dilindungi dari penipuan
yang besar yang mempesonakan dunia ini”. “Amat dekat” dikatakannya dalam
halaman 593, “penipuan itu akan mirip kebenaran sehingga akan mustahil
membedakan antara mereka kecuali oleh Kitab Suci”. “Akan torat dan asyahadat, barang siapa yang berkata-kata
tiada setuju dengan perkataan itu, sekali-kali tiada akan terbit fajar baginya”
(Yes.8:20).
PERLU AMBIL WAKTU UNTUK MEMPELAJARI
ALKITAB. PERLUNYA PELAJARI WAHYU:
Perhatikanlah ini dari Testimonies to
Ministers, hal.113. “Biarlah kita mengambil cukup waktu untuk mempelajari Kitab
Suci. Kita tidak mengerti perkataan itu sebagaimana mestinya...Bila kita
sebagai suatu umat mengerti apa arti buku ini(Wahyu) pada kita, akan terdapat
di antara kita suatu kebangunan yang besar.
Kita tidak mengerti betul pelajaran yang diajarkannya, ataupun perintah
yang diberikan kepada kita untuk menyelidiki dan mempelajarinya”.
ADA 4 LANGKAH DALAM PEMBAHARUAN
ROHANI:
(Menurut Pdt.R.H. Pierson, Ketua GC)
1.
Pertobatan.
2.
Kuasa
dan doa.
3.
Mengakui
kesalahan dan dosa.
4.
Mempelajari
Firman Tuhan.
Warta Gereja Advent, Juni 1974,
hal.11.
SPRITUAL DULLNESS:
“Our Saviour learned the Scripture from
childhood. He understood that the Bible is our only safeguard against error and
delusion. Note Christ’s reply to the wily Sadducees who tried to trip Him on a
sticky theological question: “You are mistaken, and surely this in the reason:
you do not know either the sctiptures or the power of God”. (Mark.12:24,
N.E.B).
Ministry, November 1975,
h.3.
“Christ did
not enter our world with a head and heart filled with knowledge and
wisdom. In assuming the garb of humanity
His spritual, mental, physical, and social powers expanded by His conformity
and obedience to those principles that govern all human development (See Luke
2:52).
Ministry, November 1975,
h.3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar