Pendahuluan:
Kerinduan orang tua adalah menikahkan anak
atau putrinya yang sudah dewasa. Orang
tua tentu rindu supaya anak-anaknya menikah dalam keadaan yang baik, maksudnya
ialah agar anaknya menikah dengan seorang yang baik pula yakni kepada seorang
yang takut akan Allah.
Jika seseorang menikah dengan orang yang
tidak takut akan Allah, maka diapun suatu saat kelak akan terpengaruh menjadi
seorang yang tidak taat kepada Tuhan.
Tuhan telah mengatakan kepada umat-Nya supaya tidak kawin mawin dengan bangsa
Kanaan penyembah berhala. Setiap orang
tua yang takut akan Allah, tentu menginginkan supaya anaknya menikah dengan
orang yang takut akan Allah pula.
Pembahasan:
Begitulah pengalaman Abraham pada masa
tuanya.
Pada usia 127 tahun isterinya sudah
meninggal, saat itu Abraham berusia 137 tahun. Abraham merasa bahwa iapun akan
menyusul, sedang Ishak belum menikah.
Jadi dia ingin menikahkannya terlebih dahulu. Tetapi mereka tinggal di tanah Kanaan, di
negeri penyembah berhala. Putri Kanaan
memang banyak yang cantik-cantik, tapi pengaruh disekitarnya korup.
Namun, cita-cita Abraham mau mengawinkan
puteranya dengan seorang wanita yang tidak akan menyimpangkan anaknya daripada
Allah.
Dalam Kejadian 24, perihal peminangan isteri
buat anaknya, diserahkan kepada seorang hambanya yang setia dan berpengalaman.
Jadi Abraham menyuruh hambanya Eliezer pergi meminang isteri bagi Ishak dari
antara saudara Abraham yang percaya kepada Allah yang benar, yakni anak Betuil
di Mesopotamia, saudara lelaki Abraham.
Sebelum hambanya pergi, dia menyuruh dia berjanji dihadapan Tuhan yaitu:
1. Isteri, jangan
diambil dari antara orang Kanaan.
2. Harus dibawa
pulang.
Eliezer,
hambanya itupun pergi. Dia bawak 10 ekor unta dan harta ke Mesopotamia yang
meskipun sembah berhala tapi masih takut akan Tuhan. Pada waktu petang hari, dia sampai disebuah
perigi dan sedang wanita keluar untuk menimba air.
Eliezer terus berdoa. Adapun jenis doanya ialah:
·
Kejadian
24:12 Agar bertemu pada hari itu. Baca ayat 13 dan ayat 14. Sebelum dia selesai
berkata-kata, seorang gadis cantik datang ke perigi mengisi buyungnya. Nama gadis itu ialah Ribkah anak Betuil
saudara lelaki Abraham. Sesudah turun,
ia naek lagi. Eliezer berlari menemuinya
dan berkata: “Berilah saya sedikit air”.
Perempuan itupun memberi dia minum dan mau menimbakan air untuk minum
unta-untanya sampai kenyang. Ini
merupakan pertanda bahwa: - dia adalah seorang yang ramah tamah, melayani dan
seorang yang rajin.
·
Eliezer
berkata: Bolehkah menumpang?. Apa yang
terjadi? Baca Kejadian 24:25.
·
Baca
Kejadian 24:27.. (Baca). Eliezer perkenalkan dirinya: Saya –hamba Abraham.
Tuhan telah memberikan banyak berkat kepada tuan hamba. Dia perkenalkan bahwa tuannya punya anak dari
Sarai, dst... Kejadian
24:49-51..permohonan terakhir.
·
Kejadian
24:52 Doa Eliezer menjadi suatu kenyataan (Eliezer melihat realitasnya).
Mengapa dahulu orang tua yang mencari wanita
untuk anaknya?.
1. Karena anak
muda yang beragama memiliki orang tua yang takut akan Tuhan.
2. Karena orang
muda dahulu mau diatur oleh orang tua yang takut akan Tuhan.
Ribkah mau dan bersedia, karena dia percaya
bahwa Allah telah memilih dia jadi isteri Ishak (menurut kejadian yang dia
dengar dari Eliezer). Ishak pun telah
diajar:
1. Takut kepada
Allah/hormat.
2. Hidup menurut.
3. Ia percaya
bahwa Allah akan mengambil pimpinan kepada pemilihan seorang isteri.
KONKLUSI:
Wajiblah bagi orang tua untuk mengajar
anak-anaknya supaya taat (menurut) dan menghormati perintah Allah.
Tuhan memberkati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar