Selasa, 15 Mei 2018

Rumus Membuat Berita Atau Sebuah Tulisan.

RUMUS MEMBUAT BERITA/TULISAN UNTUK MENGHINDARKAN KESALAH PAHAMAN.
   Begitu banyak jenis tulisan kalau kita mau menggolong-golongkannya. Ada fiksi dan nonfiksi. Ada berita hardnews dan analisa. Ada pula biografi, esai, artikel, skrip radio dan teve, editorial, weblog, surat cinta dan segudang lainnya. Jangan lupa, ada yang berkaitan dengan bisnis, seperti surat penawaran, minutes meeting, dan ribuan jenis business letter.
   Sebagian besar jenis tulisan bisa dikatakan baik dan benar bila memenuhi rumus baku yang sama. Yakni 5W + 1H. Itulah rumus sakti yang menjadi pegangan bagi para jurnalis.
   Rumus macam apa itu? Sederhana sekali:
W1 = What
W2 = Who
W3 = When
W4 = Where
W5 = Why
H = How
   
   WHAT adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang ingin kita tuangkan dalam tulisan. What ini bisa apa saja. Bisa soal  “Bagaimana bisa menjadi kaya, sukses sekaligus mulia?” atau topik yang lain.
   What yang kita tentukan ini akan menjadi dasar untuk 4W lainnya.
   
   WHO adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT.
   Who harus menjadi bagian yang berkaitan dengan What. Kalau kita ketemu Who yang tidak dikenal target pembaca kita, maka kita harus mengupasnya dengan baik sehingga jelas keterkaitannya dengan What.

   WHEN adalah waktu kejadian WHAT. Ini yang sering diabaikan oleh banyak penulis pemula. Kapan kejadiannya akan memberi tambahan informasi dan imajinasi pembacanya.

   WHERE adalah tempat kejadian WHAT. Sering ini dilupakan. Misalnya, kalau seseorang lagi di opname, harus disebut tempat atau Rumah Sakit, dll.

   WHY adalah mengapa terjadi WHAT. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari berbagai sudut.

   HOW adalah bagaimana WHAT terjadi, bagaimana prosesnya, lika-likunya, dan sejenisnya.
Yang jelas, dengan 5W+1H, tulisan kita dari segi kelengkapan informasi – sekali lagi: kelengkapan informasi — tidak akan mengecewakan pembaca kita. Kalau ada yang kecewa itu biasanya karena disebabkan oleh kekurangtepatan kita mengungkap WHY dan HOW-nya di mata pembaca.

   Jangan salah faham: rumus ini bukan hanya untuk nulis artikel, esai atau tulisan serius lain. Bahkan surat lamaran kerja, undangan meeting, surat cinta bahkan diskusi pendek-pendek di berbagai milis, rumus ini amat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan kekuranglengkapan informasi.
   Cukupkah berbekal rumus baku di atas? Tidak. Bagi mereka yang ingin menulis dan mendapat respon pembacanya, ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dari rumus 5W+1H. Yakni “Daya Tarik Tulisan”.  Tentu, masih banyak yang perlu dipelajari. Namun, ini cukup dulu sebagai dasar bagi kita.
                                                ====


Tidak ada komentar:

Posting Komentar