Senin, 07 Mei 2018

Pertobatan Sejati.


Bacaan  : Yeh.18:1-32; 2 Petrus 3:9.
Ayat Inti:  Yeh.18:30.

A.  Pendahuluan:
   Saudara yang terkasih didalam Tuhan Yesus.   Dengan senang hati saya akan menyampaikan firman Tuhan untuk menjadi penuntun dalam kehidupan kita didalam dunia yang penuh pergumulan ini.
B.  Isi Pembahasan:
   Kita renungkan sejenak apa yang dikatakan oleh firman-Nya dalam kitab Yehezkiel 18:30 “Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan Allah. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu kedalam kesalahan”.
   Saudaraku,
   Yang menjadi penekanan dalam ayat ini adalah ajakan untuk bertobat. Dan judul pembicaraan singkat ini ialah Pertobatan Sejati.  Definisi Pertobatan dalam bahasa Yunani adalah: Metanoia yang terdiri atas dua kata:
a.   Meta, artinya “ after” dan
b.  Nous, artinya: “mind”.  Jadi dalam bahasa Inggeris, itu artinya : “to have a different mind afterward”, yang terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia ialah: “Memiliki satu pikiran yang berbeda sesudah itu”.
   Kita harus menyadari bahwa kedudukan dosa itu adalah dalam pikiran dan akar dosa itulah yang mengikat pikiran sehingga manusia memilih untuk melakukan perbuatan yang jahat dalam kehidupannya.  Jadi pemecahan segala persoalan ialah diperlukan perbaikan watak dasar ini, yakni suatu perubahan haruslah terjadi dalam pikiran setiap individu.
   Namun, tindakan ini haruslah dilakukan secara sukarela, bukan secara paksaan.  Apabila hal ini dilakukan maka Roh Kudus siap sedia memberikan bantuan dan kekuatan kepada setiap orang.  Pertobatan adalah proses dengan jalan mana dosa dikeluarkan dari kehidupan seseorang.  Pengakuan tidak sama dengan pertobatan.  Satu kali bertobat, itu dapat diakui dan tentu juga itu akan diampuni. Tetapi kita perlu mengetahui bahwa Pengakuan tanpa pertobatan adalah sia-sia (meaningless—tidak ada artinya). Tuhan Allah tidak dapat mengampuni bila dosa-dosa itu masih aktif dalam hati.  Inilah alasan mengapa penekanan dasar Kitab Suci adalah pada pertobatan daripada pengakuan.
   Ajaran dasar Tuhan Yesus:
   Matius 4:17; Markus 1:15 yang menekankan :”Bertobatlah, sebab Kerajaan sorga sudah dekat”. “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”.
   Nasehat Rasul Petrus:
   Kisah 2:38 “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu di baptis”. Alasan mengapa banyak orang Kristen yang jatuh kedalam dosa karena mereka tidak pernah sungguh-sungguh mengizinkan Roh Kudus untuk mengubahkan pemikiran dasar mereka agar tidak menyayangi dosa itu. Bangsa Israel menuduh bahwa Allah tidak adil dan telah menyebabkan kejatuhan mereka.  Namun, “Allah telah menyatakan bahwa penyebab kejatuhan manusia ialah karena manusia itu sendiri telah memilih dosa itu secara sukarela”.(E.G. White, Testimonies Jld.5, h.120).
ILUSTRASI:
   Frederick Charrington, anggota sebuah keluarga kaya di Inggris, pemilik Charrington Brewer(Konglomerat perusahaan minuman bir di London), pada suatu malam berjalan bersama teman-temannya di sebuah jalan di kota London.  Tiba-tiba pintu bar terbuka dan seorang pria keluar terhuyung-huyung sambil mencengkram seorang wanita. Pria itu jelas sekali sedang mabuk dan si wanita tampak ketakutan sambil memohon-mohon kepada si pria, yang ternyata adalah suaminya sendiri.
   “Tolong, tolong”, si wanita berteriak memohon kepada suaminya, “Anak-anak belum makan selama seminggu”!. Demi kasih Allah, ayo pulanglah!. Atau kalau tidak, berikan aku beberapa uang receh supaya aku dapat membeli...”(beras barangkali).  Sebelum wanita itu selesai berbicara, suaminya memukulnya secara brutal. Ia terjerembab ke tanah.  Pria itu menghampiri wanita itu lagi. Sebelum ia sempat mendaratkan pukulannya lagi, Charrington yang melihat kejadian ini melompat dan menangkap tangan pria mabuk itu dan memitingnya.  Teman-teman Charrington segera menolong wanita itu serta menghubungi kantor polisi terdekat.  Saat polisi datang dan meringkus pria mabuk tersebut, tanpa sengaja Charrington memandang ke papan iklan di jendela bar: “MINUMLAH BIR CHARRINGTON”.  Charrington, konglomerat bir itu tersentak!.  Ia sekarang baru sadar, bahwa pria yang baru saja diringkus polisi, tidak akan sekasar itu bila otaknya tidak dicuci dengan bir produksi keluarganya.  Sumber semua kekayaan keluarganya telah menghasilkan penderitaan manusia yang salah satunya telah dia saksikan sendiri.  Kemudian sejak saat itu dia telah berjanji kepada Allah dan berkata “bahwa tak satu sen pun uang hasil penjualan bir itu yang akan masuk ke kantongku”.

KONKLUSI:
   Sejarah mencatat bahwa Frederick Charrington telah menjadi salah seorang yang terkenal mempersembahkan hidupnya untuk memberikan terapi bagi mereka yang kecanduan minuman keras.  Inilah salah satu contoh PERTOBATAN SEJATI!.  Dia telah berputar 180 derajat, karena menyadari bahwa tindakannya telah merugikan orang lain.  Roh Kudus telah menjamah hatinya dan ia benar-benar berubah.  Kita pun berharap agar pikiran kita dan hidup kita yang tidak berkenan kepada Tuhan Allah dapat kita singkirkan dari dalan kehidupan kita dan kita berubah menjadi manusia yang baru, manusia yang bertobat.  Kiranya Tuhan Allah senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita masing-masing.
                                             Salam :halmar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar