Bacaan : Yeh.18:1-32; 2 Petrus 3:9.
Ayat
Inti: Yeh.18:30.
A. Pendahuluan:
Saudara yang terkasih didalam Tuhan
Yesus. Dengan senang hati saya akan
menyampaikan firman Tuhan untuk menjadi penuntun dalam kehidupan kita didalam
dunia yang penuh pergumulan ini.
B. Isi
Pembahasan:
Kita renungkan sejenak apa yang dikatakan oleh firman-Nya dalam kitab
Yehezkiel 18:30 “Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut
tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan Allah. Bertobatlah dan
berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan,
yang menjatuhkan kamu kedalam kesalahan”.
Saudaraku,
Yang menjadi penekanan dalam ayat ini adalah
ajakan untuk bertobat. Dan judul pembicaraan singkat ini ialah Pertobatan
Sejati. Definisi Pertobatan dalam bahasa
Yunani adalah: Metanoia yang terdiri atas dua kata:
a.
Meta,
artinya “ after” dan
b. Nous, artinya:
“mind”. Jadi dalam bahasa Inggeris, itu
artinya : “to have a different mind afterward”, yang terjemahan bebasnya dalam
bahasa Indonesia ialah: “Memiliki satu pikiran yang berbeda sesudah itu”.
Kita harus menyadari bahwa kedudukan dosa
itu adalah dalam pikiran dan akar dosa itulah yang mengikat pikiran sehingga
manusia memilih untuk melakukan perbuatan yang jahat dalam kehidupannya. Jadi pemecahan segala persoalan ialah
diperlukan perbaikan watak dasar ini, yakni suatu perubahan haruslah terjadi
dalam pikiran setiap individu.
Namun, tindakan ini haruslah dilakukan
secara sukarela, bukan secara paksaan.
Apabila hal ini dilakukan maka Roh Kudus siap sedia memberikan bantuan
dan kekuatan kepada setiap orang.
Pertobatan adalah proses dengan jalan mana dosa dikeluarkan dari
kehidupan seseorang. Pengakuan tidak
sama dengan pertobatan. Satu kali
bertobat, itu dapat diakui dan tentu juga itu akan diampuni. Tetapi kita perlu
mengetahui bahwa Pengakuan tanpa pertobatan adalah sia-sia (meaningless—tidak
ada artinya). Tuhan Allah tidak dapat mengampuni bila dosa-dosa itu masih aktif
dalam hati. Inilah alasan mengapa
penekanan dasar Kitab Suci adalah pada pertobatan daripada pengakuan.
Ajaran
dasar Tuhan Yesus:
Matius 4:17;
Markus 1:15 yang menekankan :”Bertobatlah, sebab Kerajaan sorga sudah dekat”.
“Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”.
Nasehat
Rasul Petrus:
Kisah 2:38 “Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu di baptis”. Alasan mengapa banyak orang Kristen
yang jatuh kedalam dosa karena mereka tidak pernah sungguh-sungguh mengizinkan
Roh Kudus untuk mengubahkan pemikiran dasar mereka agar tidak menyayangi dosa
itu. Bangsa Israel menuduh bahwa Allah tidak adil dan telah menyebabkan
kejatuhan mereka. Namun, “Allah telah
menyatakan bahwa penyebab kejatuhan manusia ialah karena manusia itu sendiri
telah memilih dosa itu secara sukarela”.(E.G. White, Testimonies Jld.5, h.120).
ILUSTRASI:
Frederick Charrington, anggota sebuah
keluarga kaya di Inggris, pemilik Charrington Brewer(Konglomerat perusahaan
minuman bir di London), pada suatu malam berjalan bersama teman-temannya di
sebuah jalan di kota London. Tiba-tiba
pintu bar terbuka dan seorang pria keluar terhuyung-huyung sambil mencengkram
seorang wanita. Pria itu jelas sekali sedang mabuk dan si wanita tampak
ketakutan sambil memohon-mohon kepada si pria, yang ternyata adalah suaminya
sendiri.
“Tolong, tolong”, si wanita berteriak memohon
kepada suaminya, “Anak-anak belum makan selama seminggu”!. Demi kasih Allah,
ayo pulanglah!. Atau kalau tidak, berikan aku beberapa uang receh supaya aku
dapat membeli...”(beras barangkali).
Sebelum wanita itu selesai berbicara, suaminya memukulnya secara brutal.
Ia terjerembab ke tanah. Pria itu
menghampiri wanita itu lagi. Sebelum ia sempat mendaratkan pukulannya lagi,
Charrington yang melihat kejadian ini melompat dan menangkap tangan pria mabuk
itu dan memitingnya. Teman-teman
Charrington segera menolong wanita itu serta menghubungi kantor polisi
terdekat. Saat polisi datang dan
meringkus pria mabuk tersebut, tanpa sengaja Charrington memandang ke papan
iklan di jendela bar: “MINUMLAH BIR CHARRINGTON”. Charrington, konglomerat bir itu tersentak!. Ia sekarang baru sadar, bahwa pria yang baru
saja diringkus polisi, tidak akan sekasar itu bila otaknya tidak dicuci dengan
bir produksi keluarganya. Sumber semua
kekayaan keluarganya telah menghasilkan penderitaan manusia yang salah satunya
telah dia saksikan sendiri. Kemudian sejak
saat itu dia telah berjanji kepada Allah dan berkata “bahwa tak satu sen pun
uang hasil penjualan bir itu yang akan masuk ke kantongku”.
KONKLUSI:
Sejarah mencatat bahwa Frederick Charrington
telah menjadi salah seorang yang terkenal mempersembahkan hidupnya untuk
memberikan terapi bagi mereka yang kecanduan minuman keras. Inilah salah satu contoh PERTOBATAN
SEJATI!. Dia telah berputar 180 derajat,
karena menyadari bahwa tindakannya telah merugikan orang lain. Roh Kudus telah menjamah hatinya dan ia
benar-benar berubah. Kita pun berharap
agar pikiran kita dan hidup kita yang tidak berkenan kepada Tuhan Allah dapat
kita singkirkan dari dalan kehidupan kita dan kita berubah menjadi manusia yang
baru, manusia yang bertobat. Kiranya
Tuhan Allah senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita masing-masing.
Salam :halmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar